Tag Archives: freelance-news-november

JerAx Kembali dan Bermain di EG, OG Angkat Roster Baru, Nigma Galaxy Siap Bertanding Tanpa Perubahan Roster

Menjelang finalisasi roster untuk musim Dota Pro Circuit (DPC) mendatang, semua tim Dota 2 akhirnya mengumumkan roster mereka. Banyak formasi menarik yang akan bersaing dalam perjalanan menuju The International selanjutnya. Simak beberapa update-nya berikut ini:

Evil Geniuses

Setelah mengatakan pensiun pasca memenangkan The International 9, Jesse “JerAx” Vainikka mengumumkan kembali ke pro-scene Dota 2. Yang menjadi kejutan adalah, ia tidak kembali bermain dengan tim yang sebelumnya, namun ia akan bermain di Evil Geniuses. Selain berpindah tim, ia akan bermain di region Amerika Utara dan berpindah role menjadi hard support.

Untuk melengkapi roster ini, Evil Geniuses merekrut pemain Virtus.Pro, Egor “Nightfall” Grigorenko. Ia merupakan pemain yang mengantarkan VP di peringkat ke 5-6 pada The International 10. Ia merupakan pemain hard carry di VP dan akan bermain sebagai offlaner di EG.

Nigma Galaxy

Setelah gagal mendapatkan tiket bertanding di The International 10, Nigma Galaxy akhirnya mengumumkan bahwa tidak ada perubahan roster. Tim yang pernah menjuarai TI 7 ini menyatakan akan tetap bermain dengan Igor ILTW Filatov sebagai hard carry. Mereka siap untuk berkompetisi langsung di musim DPC mendatang.

OG

Setelah ditinggalkan oleh roster originalnya, OG mengambil langkah yang cukup berani. Berbeda dengan tim lain yang mengambil pemain superstar atau pemain veteran, OG kali ini mengangkat tiga orang yang belum memiliki banyak rekam jejak di dunia kompetitif Dota 2.

Ketiga pemain tersebut adalah Yuragi (hard carry), bzm (midlaner), dan ATF (offlaner). Yuragi (dikenal juga dengan nama “spAce”) merupakan pemain team Unique di region CIS. Sedangkan bzm & ATF merupakan pemain Creepwave dari region Eropa. OG memang terkenal dengan melejitkan pemain baru mereka, sepeerti Miracle~, ana, dan Topson.

Untuk melengkapi roster ini, Taiga dari Team Liquid dan Misha akan bermain sebagai support. Nantinya, roster ini akan dimentori langsung dari pendiri OG, Johan n0tail Sundstein.

Team Liquid

Setelah mendapatkan MATUMBAMAN dan zai untuk roster mereka, Team Liquid telah mendaftarkan tim mereka untuk musim DPC mendatang. Mereka terdiri atas MATUMBAMAN, miCKe, Boxi, zai, dan iNSaNiA. Taiga telah diketahui pindah ke OG dan qojqva memutuskan untuk vakum dan menjadi streamer untuk Team Liquid.

Alliance

Alliance telah mengumumkan siapa saja yang akan menemani Nikobaby dan Handsken, untuk bersaing di musim selanjutnya. Mereka mengangkat Supream^ sebagai midlaner, Leslão sebagai offlaner, dan Aramis sebagai support. Tim ini akan dikepalai oleh Handsken, yang juga berpindah role menjadi hard support.

Yang menarik dari tim Alliance kali ini adalah, terdaftarnya AdmirallBulldog sebagai pemain cadangan. Bulldog merupakan pemenang TI3 ketika bermain di Alliance dan saat ini ia merupakan seorang streamer di Twitch.

Tundra Esports

sumber: Tundra

Tundra Esports merupakan salah satu tim dengan potensi yang besar. Walaupun mereka gagal berangkat ke TI10 lalu, namun mereka sempat mendapatkan hasil yang mengesankan, dengan menjuarai ESL One Fall 2021 setelah mengalahkan PSG.LGD dengan skor 3-2. Tim ini sering dianggap sebagai underdog di dunia kompetitif Dota 2.

Menjelang batas akhir finalisasi roster, Tundra Esports mengumumkan bahwa roster mereka tidak mengalami perubahan, dan bahkan akan meneruskan kontrak mereka sampai tahun 2024.

Fnatic

Tim yang bermarkas di Malaysia ini merekrut Armel dan Jaunuel, untuk mengisi kekosongan roster mereka. Dengan demikian, Fnatic kali ini berisikan Raven, Armel, Jabz, DJ, dan Jaunuel. Tim yang diusung kali ini didominasi oleh pemain-pemain dari Filipina.

Karena Jaunuel merupakan pemain hard support, maka Jabz di iterasi roster kali ini akan bermain sebagai offlaner. Selain itu, ia juga akan memegang role kapten, yang jarang dipegang oleh pemain offlaner.

Team SMG

Tim selanjutnya yang telah mengumumkan roster mereka adalah Team SMG. Tim ini akan diisi oleh para pemain yang berasal dari Negeri Jiran. Pemain mereka adalah MidOne, Moon, RagingPotato, Ah Fu, dan Rodgee.

Empat dari lima pemain mereka berasal dari Malaysia, dan RagingPotato berasal dari Filipina. Setelah sekian lama, akhirnya muncul lagi tim Dota 2 seperti Orange Esports, yang berisikan para pemain hebat dari Malaysia.

Invictus Gaming

Setelah melepas kaka dari roster mereka, akhirnya Invictus Gaming mengumumkan siapa penggantinya. Mereka menggaet Frisk, atau yang sebelumnya dikenal dengan Fade, sebagai pemain support mereka.

Selain itu, mereka mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan lagi roster yang sama, dengan adisi Frisk sebagai pengganti kaka.

Vici Gaming

sumber: WePlay

Vici Gaming finis di peringkat ke 5-6 pada The International 10 yang lalu dan akhirnya mengumumkan untuk merombak roster mereka. Mereka mengumumkan roster mereka melalui akun Weibo resmi mereka.

Dari roster mereka sebelumnya, hanya tinggal tersisa poyoyo saja. Vici Gaming memutuskan untuk mengambil bibit-bibit baru yang akan mengisi roster mereka kali ini. Roster lengkap mereka adalah poyoyo, Xm, Irving, Yds., dan 起风了.

Xtreme Gaming

sumber: DreamLeague

Setelah pecahnya tim superstar Elephant, salah satu pemain mereka yaitu Paparazi/Eurus, diketahui tergabung pada tim barunya, yaitu Xtreme Gaming. Tim ini terdiri atas J, Paparazi, Srf, Pyw, dan Dy.

Di tim ini, Paparazi akan kembali bermain sebagai midlaner, setelah sebelumnya bermain sebagai hard carry. Tim ini mengambil duet support tim Vici Gaming, yaitu Pyw dan Dy.

Royal Never Give Up

sumber: Epicenter

RNG telah menyiapkan roster lengkap mereka, untuk bertanding di musim mendatang. Yang menarik dari roster mereka kali ini adalah, RNG mampu menggaet Somnus, Chalice, dan xNova sebagai pemain mereka. Ketiga pemain ini sebelumnya pernah menjadi anggota dari PSG.LGD, yang menduduki peringkat kedua pada The International 8.

Ketiga pemain ini akan bermain sesuai role mereka sebelumnya, dan akan menemani 圣子华炼 dan FelixCiaoBa, yang telah bergabung di RNG sejak tahun 2020.

NoPing E-sports

NoPing e-sports merupakan tim yang hampir lolos ke The International 10 yang lalu, dengan menduduki peringkat ke-13 pada ranking poin DPC yang lalu. Walaupun tergolong region baru, para pemain asal Amerika Selatan mampu mengimbangi beratnya kancah kompetitif Dota 2.

Roster mereka kali ini adalah RdO, 4nalog, Monster, Thiolicor, dan KJ. NoPing e-sports mengambil empat pemain asal Brazil dan satu orang asal Amerika Serikat. Mereka mengambil Thiolicor dan KJ, yang sebelumnya sempat bermain di SG e-sports yang bermain di The International 10 sebagai perwakilan Amerika Selatan.

Pasar Kartu Grafis akan Kedatangan Pemain Baru Asal Tiongkok

GPU (Graphic Processing Unit) atau prosesor dari kartu grafis memang menjadi salah satu komponen yang paling berharga dalam beberapa tahun ke belakang. Maraknya penambangan cryptocurrency dan jaringan suplai dunia (global supply chain) yang terganggu akibat pandemi membuat ketersediaan dari GPU jadi langka.

Dua pemain utama GPU, yaitu NVIDIA dan AMD kini tengah disibukkan untuk memenuhi permintaan dari seluruh dunia. Sedangkan pemain baru yaitu Intel masih terus mempersiapkan kartu grafis perdananya, Intel Arc.

Namun yang luput dari pantauan adalah ternyata ada pemain-pemain baru yang juga sedang bersiap meramaikan pasar GPU dunia. Dikabarkan oleh Techspot, ada beberapa perusahaan teknologi asal Tiongkok yang kini tengah memberi perhatian lebih ke industri ini.

Image credit: Jingjia Micro

Yang pertama adalah Jingjia Micro (atau lebih dikenal sebagai Jingjiawei) yang dikabarkan tengah menguji coba dua jenis GPU. Kartu grafis yang pertama adalah untuk pasar low end dengan performa yang disebut setara dengan GeForce GTX 1050 atau Radeon RX 560. Sedangkan yang kedua adalah kartu grafis menengah yang disebut setara dengan GTX 1080 dan RX Vega 64.

Jingjiawei sendiri bukanlah nama baru di Tiongkok. Perusahaan ini telah didirikan sejak 2006 silam. Dan selama bertahun-tahun Jingjiawei memang berfokus dalam riset dan pengembangan GPU. Di awal kehadirannya, mereka telah memperoduksi chip GPU untuk kontrol dan display elektronik pada peralatan militer.

Image Credit: Innosillicon

Perusahaan lainnya adalah Innosilicon, perusahaan yang bergerak pada produksi chipset ini bekerja sama dengan perusahaan Xiadong yang memiliki pengalaman dalam membuat server GPU. Kolaborasi antara dua perusahaan ini telah menghasilkan sebuah kartu grafis yang disebut sebagai Fenghua 1.

Berbeda dengan Jingjia Micro yang telah cukup jelas membeberkan detail produknya, Fenghua 1 hanya dilaporkan akan menggunakan memori video GDDR6X milik Micron dan prosesor yang didasarkan pada salah satu desain chipset milik Innosilicon.

Menurut data yang ada, kartu grafis Fenghua 1 ini akan memiliki performa komputasi 6 teraflop, yang membuatnya setara dengan kartu grafis mid-range seperti GTX 1660 SUPER dan AMD RX 6600. Sebagai tambahan, kartu ini nantinya akan kompatibel dengan port PCIe 4.0.

Untuk sekarang, masih belum ada kepastian kapan Jingjia Micro maupun Innosilicon akan memperkenalkan produk barunya. Prediksinya, kedua kartu grafis baru tersebut akan mulai tersedia untuk konsumen antara 2022-2023 mendatang.

Genshin Impact Umumkan Shenhe dan Yun Jin sebagai Karakter Terbaru

Beberapa hari sebelum memasuki versi 2.3, Genshin Impact mengumumkan dua karakter terbaru mereka, yaitu Shenhe dan Yun Jin. Pengumuman ini mereka sampaikan lewat akun Twitter dan Facebook resmi mereka.

Pengumuman ini menarik perhatian yang besar, terutama bagi komunitas Genshin Impact. Dalam dua jam setelah pengumuman ini saja, tagar Shenhe Genshin Impact sempat trending di Twitter, dengan lebih dari 70 ribu retweet.

Belum banyak detail yang diberikan oleh miHoYo mengenai kedua karakter baru ini. Detail yang diberikan hanyalah elemen, senjata, dan sedikit cerita latar dari karakter-karakter tersebut. Keduanya diperkirakan bakal rilis pada versi 2.4. Bila Anda tertarik dengan isi versi 2.3 yang akan rilis pada 24 November, Anda bisa cek di sini.

Shenhe merupakan sebuah karakter berelemen Cryo, dengan senjata polearm. Ia merupakan murid dari Cloud Retainer, seekor makhluk Adeptus yang pemain temui saat menjalankan cerita Archon di Liyue. Berikut ini cerita latar yang diberikan oleh miHoYo:

“Shenhe lahir di dalam klan pengusir roh jahat. Karena satu dan lain hal, dia dirawat dan dibesarkan oleh Cloud Retainer. Bagi Shenhe, Cloud Retainer adalah seorang guru yang banyak pengetahuan dan pandai bertutur kata. Bagi Cloud Retainer, Shenhe adalah manusia fana paling spesial yang pernah dibimbingnya.
Hidup bersama Adeptus bukanlah perkara yang mudah bagi seorang manusia biasa. Tapi, Shenhe berbeda. Tubuhnya yang unik, kehendaknya yang kuat, dan bakatnya dalam mempelajari ilmu mereka, membuatnya mendapat pengakuan dari para Adeptus.

Namun, tahun-tahun yang ia habiskan untuk mengembangkan dan melatih ilmunya, ditambah dengan kebiasaan makan tumbuhan dewa dan minum embun pegunungan, membuat Shenhe semakin asing dengan kehidupan manusia fana, sampai dirinya sering dikira sebagai Adeptus misterius berambut putih.

Ketegasan yang terkadang terlihat dalam karakternya, dan tali merah yang diikatkan ke tubuhnya, semakin menambah “misteri” yang meliputi dirinya. Jika masa lalunya dirangkai menjadi sebuah cerita, maka akan ada banyak sekali versinya.

Baik makhluk kayangan atau pun penyihir berambut putih, bagaimanakah pandangan orang-orang terhadap perempuan penuh misteri ini? Menyibak rahasia dan perasaannya, sama sulitnya seperti menangkap awan-awan yang melingkupi pegunungan.”

Karakter selanjutnya yang diperkenalkan adalah Yun Jin. Ia berelemen Geo dan juga bersenjatakan polearm. Ia merupakan pimpinan dari Grup Opera Yun-Han sekaligus aktris paling terkenal di Liyue. Berikut ini cerita latar yang disampaikan oleh miHoYo:

“Pemimpin Grup Opera Yun-Han sekaligus aktris paling terkenal seantero Pelabuhan Liyue. Yun Jin terkenal karena suaranya yang merdu dan kostumnya yang menarik, juga karena pertunjukannya yang dinamis dan menjiwai. Baik peran sebagai nona muda yang rapuh dan anggun, maupun pahlawan wanita yang agung dan perkasa, peran apa pun pasti bisa dilakoninya dengan baik.

Yang lebih langkanya lagi, aktris muda ini juga menguasai cara menulis naskah. Selain “Kemurkaan Adeptus”, Grup Opera Yun-Han juga mempertunjukkan berbagai sandiwara baru dalam beberapa tahun terakhir, yang semuanya adalah karya tulisan Yun Jin.”

Lebih dari 1.700 Karyawan Activision Blizzard Setujui Petisi Agar Sang CEO Mundur

5 bulan berlalu sejak awal mula gugatan hukum yang dilayangkan para karyawan Activision Blizzard, kasus ini masih terus berlanjut dan malah menjadi kian runyam. Yang terbaru, lebih dari 1.700 karyawan Activision Blizzard telah menandatangani petisi agar sang CEO, Bobby Kotick, mundur.

Petisi ini dibuat sebagai tanggapan dari artikel Wall Street Journal (WSJ) pada 16 November lalu yang mengungkap fakta bahwa sang CEO ternyata mengabaikan banyak tuduhan pelecehan seksual terhadap karyawan wanita Activision Blizzard selama bertahun-tahun.


Aliansi pekerja Activision Blizzard atau ABK Workers Alliance kemudian mengumumkan secara resmi petisi mereka melalui akun Twitter-nya. Pada awalnya petisi ini ditandatangani oleh sekitar 500 orang saja, namun ketika berita ini diangkat jumlahnya telah menjadi 1700 orang lebih.

Para karyawan ini menganggap Bobby Kotick telah melanggar integritasnya yang dibutuhkan dalam menjalankan perusahaan Activision Blizzard. Para karyawan juga meminta Bobby mengundurkan diri dari jabatan CEO dan juga memberikan hak penuh kepada para pemegang saham Activision Blizzard untuk menunjuk CEO baru tanpa masukan dari Bobby.


Di sisi lain, setelah artikel milik WSJ tersebut dipublikasikan, Bobby Kotick dan Activision Blizzard berusaha untuk membantah klaim tersebut. Activision Blizzard bahkan mengeluarkan pernyataan resmi yang menuding laporan tersebut memberikan pandangan yang salah dan menyesatkan dari perusahaan dan CEO mereka.


Selain para karyawan, para fans dan publik ternyata memberikan dukungan dengan ikut mendukung petisi ini. Lewat petisi di Change.org yang kini sudah ditandatangani oleh lebih dari 18 ribu orang dan terus bertambah. Para fans juga secara terbuka memberikan dukungan positif bagi para karyawan untuk dapat memberikan perubahan yang dibutuhkan oleh Activision Blizzard.

Rockstar Akhirnya Meminta Maaf Terhadap GTA Trilogy yang Bermasalah

Harapan para gamer di seluruh dunia untuk menikmati nostalgia lewat GTA The Trilogy – The Definitive Edition memang tinggal angan-angan. Bagaimana tidak, sejak peluncurannya pada 11 November lalu, remastered dari tiga game legendaris GTA ini dihantui oleh berbagai masalah.

Mayoritas para pemain mengeluhkan permasalahan teknis mulai dari optimalisasi game yang buruk hingga bug dan glitch yang secara konstan muncul di dalam permainan. Untuk lebih detailnya, Anda bisa melihat kumpulan review GTA The Trilogy – The Definitive Edition yang saya buat.


Seminggu setelah peluncurannya, Rockstar akhirnya buka suara perihal remastered trilogi GTA tersebut. Lewat postingan blog terbarunya, Rockstar secara terbuka meminta maaf kepada semua fans yang mengalami masalah teknis ketika memainkan game-nya. Mereka juga menyadari bahwa GTA The Trilogy – The Definitive Edition tersebut masih jauh dari standar yang mereka patok, ataupun standar yang diharapkan oleh para fans.

Rockstar juga berjanji untuk memperbaiki ketiga game tersebut dan memberikan improvisasi kepada masing-masing game ke depannya. Rockstar juga merasa bahwa mereka tidak dapat langsung membuatnya sempurna. Sehingga, Rockstar akan menggunakan sistem update bertahap hingga game-nya dapat mencapai standar kualitas yang seharusnya.

Sebagai permintaan maaf, Rockstar juga akan mengembalikan versi klasik dari Grand Theft Auto III, Grand Theft Auto: Vice City, dan Grand Theft Auto: San Andreas ke platform PC. Namun kini ketiga game klasik tersebut hanya tersedia lewat launcher milik mereka yaitu Rockstar Game Launcher.

Rockstar juga akan memberikan versi klasik dari ketiga game ini kepada semua pemain yang membeli GTA Trilogy – The Definitive Edition di PC melalui Rockstar Store hingga 30 Juni 2022. Tawaran ini cukup menarik bagi mereka yang belum membeli versi original dari tiga game tersebut.

Uniknya, selain meminta maaf dan memberikan penawaran kompensasi, Rockstar juga meminta para fans untuk berhenti mengganggu dan bahkan mengancam anggota developer Rockstar di media sosial. Rockstar memohon agar para fans untuk tetap menjaga interaksi yang sopan dan beradab selama mereka berusaha memperbaiki masalah tersebut.

Indonesia Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah Ajang IESF Esports World Championship 2022

Gelaran tahunan untuk ajang esports level dunia, IESF Esports World Championship resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah. Nantinya, Nusa Dua, Bali akan menjadi lokasi untuk ajang esports satu ini.

Pengumuman pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah IESF Esports World Championship 2022 diwakili oleh Komite Olimpiade Nasional (NOC Indonesia), PB Esports Indonesia, dan International Esports Federation (IESF).

Untuk waktu perhelatan IESF Esports World Championship 2022 sendiri akan berlangsung pada 20-27 November 2022.

Sebelum ke laga utama, tentu para negara anggota IESF akan menggelar fase kualifikasi, termasuk Indonesia. Dikabarkan akan ada 120 negara yang memulai fase kualifikasi untuk IESF, tepatnya dari bulan Januari 2022 awal hingga bulan Mei akhir.

Presiden IESF, Vlad Marinescu
Presiden IESF, Vlad Marinescu. Sumber: IJF

Presiden IESF, Vlad Marinescu mengatakan, “Bali sangat ideal untuk menjadi tuan rumah IESF Esports World Championship ke-14 tahun 2022.”

Lalu dia juga menambahkan, “Salah satu alasan Indonesia terpilih sebagai tuan rumah adalah karena Indonesia memiliki tim esports yang luar biasa dan telah berkembang sejak lama. Kami sangat senang bisa membawa turnamen ini ke Bali,” jelasnya.

Selain itu Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari juga memberikan pendapatnya tentang penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah IESF World Championship 2022.

“NOC Indonesia sangat mendukung terselenggaranya acara ini. Bersama seluruh stakeholder, kita bergerak meningkatkan prestasi olahraga dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” ucap Okto di sesi siaran pers.

Apa Keuntungan Indonesia Sebagai Sang Tuan Rumah?

https://cdn.dmcl.biz/media/image/223888/o/258893218_427590398776738_4491987343291187819_n.jpg
Sumber: IESF

Memang, ada keuntungan ketika suatu negara ditunjuk sebagai tuan rumah. Mengambil contoh di luar ranah esports, timnas sepak bola Qatar mendapatkan tiket langsung ke FIFA World Cup 2022 karena menjadi tuan rumah.

Lalu, apakah Indonesia juga mendapatkan keuntungan dari statusnya sebagai tuan rumah IESF World Championship 2022?

“Dokumen teknis masih difinalisasi, tapi sepertinya tidak dibutuhkan wild card. Sebagai tuan rumah, ada kemungkinan tim Indonesia mendapatkan benefit lebih. Tapi semuanya ini akan dikonfirmasi dalam pertemuan IESF selanjutnya,” ujar perwakilan IESF.

Pemilihan Gim di IESF World Championship 2022

https://assets.skor.id/crop/257x72:1919x1006/x/photo/2021/11/19/571982332.jpg
Sumber: IESF

Setelah pemilihan tuan rumah, langkah berikutnya adalah pemilihan judul gim yang akan dipertandingkan. Apa saja judul gim yang akan dibawa oleh IESF dan perwakilan komite Indonesia untuk ajang satu ini?

“Setelah ini, kita akan membentuk tim pelaksana di Bali yang nantinya akan memfinalisasi judul gim apa saja yang akan dipertandingkan. Akhir tahun ini atau setelah tahun baru kita akan umumkan judul gim tersebut,” jelas pihak IESF.

“Jumlah pastinya masih kita keep, akan menjadi kejutan bagi para peserta turnamen esports ini. Bertanding di Bali sudah menjadi daya tarik tim yang akan bertarung di turnamen,” tambah IESF.

Roster Update Pasca TI10: Ceb Umumkan Pensiun, Sumail dan Iceiceice Masuk Team Secret

Menjelang musim Dota Pro Circuit (DPC) mendatang, tim-tim Dota 2 ternama mulai mengumumkan roster mereka. Banyak komposisi roster menarik dan berpotensi merajai musim DPC selanjutnya. Simak rangkuman roster shuffle berikut ini:

Ceb resmi pensiun dari kancah kompetitif Dota 2

Setelah dirumorkan akan pensiun sebelum The International 10 dimulai, Sébastien “Ceb” Debs akhirnya resmi mengumumkannya. Kabar ini dinyatakan melalui situs resmi OG, beserta sebuah video singkat.

Salah satu yang menjadi alasan pensiunnya adalah masalah kesehatan matanya yang memburuk, sehingga ia sulit untuk terus berkompetisi. Ia menyatakan bahwa ia pernah menjalani operasi mata dalam kurun waktu setahun, untuk tetap berkompetisi di level tertinggi.

Sumail dan Iceiceice bergabung dengan Team Secret

Sumber: Team Secret

Team Secret sudah mendapatkan roster lengkap mereka. Mereka mengumumkan roster mereka melalui cuitan berantai, yang menjelaskan siapa saja para pemain yang akan mendampingi Puppey di Team Secret. Yapzor dan Nisha memutuskan untuk tetap di Secret, da Nisha akan kembali bermain sebagai hard carry.

Untuk pemain baru mereka, mereka merekrut Sumail dari OG dan Iceiceice dari Evil Geniuses. Yang menarik adalah, Sumail akan kembali bermain sebagai midlaner untuk Team Secret, setelah beberapa tahun terakhir ia bermain hard carry. Roster kali ini akan menjadi menarik, karena Sumail berhasil menjuarai TI 5 sebagai midlaner.

Zai dan MATUMBAMAN perkuat Team Liquid

Setelah memperkuat Team Secret pada musim lalu, kali ini MATUMBAMAN dan Zai resmi pindah ke Team Liquid. MATUMBAMAN kembali ke organisasi yang telah membesarkan namanya sebagai pemenang The International 7.

Saat berita ini ditulis, belum diketahui apakah kedua pemain ini akan tetap bermain sesuai dengan role mereka di tim sebelumnya. Pasalnya Team Liquid sendiri belum melepaskan roster mereka sebelumnya, sehingga tercatat ada 7 pemain yang pada roster aktif.

Namun diketahui bahwa midlaner Team Liquid, yaitu qojqva akan menjadi full-time streamer untuk Team Liquid, sehingga dipastikan adanya kekosongan untuk midlaner mereka.

Fly pindah ke SEA, gabung Talon Esports bersama Mikoto dan Hyde

sumber: Talon Esport

Kabar mengejutkan selanjutnya datang dari region SEA. Sebagai pemenang empat Major Dota 2 di OG dan sempat memperkuat Evil Geniuses di musim sebelumnya, Tal “Fly” Aizik mengumumkan bahwa ia akan bermain di SEA, beserta pemain-pemain papan atas untuk Talon Esport.

Uniknya lagi, kedua pemain asal Indonesia, yaitu Mikoto dan Hyde, akan bergabung juga di dalam tim ini. Keduanya merupakan pemain BOOM Esports pada musim lalu. Selain ketiga pemain tersebut, tim ini akan diperkuat juga oleh Kpii dan Gabbi, yang juga merupakan pemain ternama di SEA.

TNC Predator umumkan roster lengkap mereka

Setelah sekian lama memiliki roster kosong, akhirnya TNC Predator menyingkapkan roster lengkap mereka. Untuk roster mereka kali ini, mereka mengumpulkan talenta-talenta muda, di bawah nama TNC Predator. Tim ini terdiri atas YoungGod, Yowe, Xiaoyu, PlayHard, dan Febby. Nantinya, Febby akan menjadi kapten untuk tim ini.

SEA eSports Championship 2021

SEA eSports Championship 2021 Announced; Featuring Three Games

The Southeast Asian eSports Championship 2021 will be hosted next year by the Vietnam Recreational E-sport Association (VIRESA) and tech giant VNG Corporation, the organization announced.

The Vietnam Recreational and Electronic Sports Association (VIRESA) has announced that SEA EC will be held online and include three games: PUBG Mobile, League of Legends: Wild Rift, and VALORANT. The winner will walk home with a prize worth more than 140,000 USD.

Additionally, Vietnamplus.VN reports that E-Racing is being explored as an additional category for the SEA EC 2021.

The qualifying round is set to take place in November and December, and will include 52 teams from the region’s ten esports federations. The championship round will then take place later in January 2022.

“Two out of three games in this tournament are SEA Games 31 sports. Therefore, SEA EC 2021 is not just an annual event but will also be a chance for athletes to prepare for SEA Games 31,” Do Viet Hung, general secretary of VIRESA, said.

Meanwhile, Mr. Do Viet Hung – General Secretary of VIRESA – said that two of the three sports at the SEA EC 2021 are the chosen games for medals at SEA Games Vietnam 2021. Thus, not only SEA EC 2021 will be held as a prominent yearly event in Southeast Asia, but also a chance for esports athletes to rub off on the eve of the SEA Games’ 31st edition.

BTS Umumkan Kolaborasi dengan Among US

Pada 17 November 2021, BTS umumkan kolaborasi dengan game Among Us. Pengumuman ini mereka rilis melalui akun Twitter BT21, beserta dengan sebuah video pendek. Belum banyak detail yang diberikan, mengenai produk kolaborasi yang akan dibuat oleh kolaborasi ini.

Bentuk kolaborasi yang paling memungkinkan adalah penjualan kosmetik untuk game Among Us, yang menyerupai bentuk dari karakter-karakter BT21. Bagi Anda yang belum tahu, BT21 merupakan proyek pertama antara LINE dan BTS. BT21 adalah sekumpulan karakter yang didesain khusus oleh para member BTS. Sampai saat ini, sudah ada delapan karakter yang telah dibuat.

Peluncuran resmi dari kolaborasi antara BTS dan Among Us direncanakan pada tanggal 25 November untuk Korea Selatan pada pukul 18:00 KST (sekitar pukul 16:00 WIB), dan untuk versi globalnya pada pukul 18:00 PDT (sekitar pukul 09.00 WIB) dengan tanggal yang sama.

Kolaborasi ini menambah jumlah kolaborasi antara industri hiburan, khususnya industri musik, dengan industri game. Sebelumnya, Ariana Grande pernah mengadakan konser virtual, dengan menggaet Fortnite. Hal ini menandakan perkembangan industri game yang semakin pesat, sehingga mulai banyak dilirik sebagai media promosi oleh industri lainnya.

Selain BTS, League of Legends juga telah melakukan kolaborasi dengan Among Us. Kolaborasi ini dilakukan dalam rangka meramaikan peluncuran serial Arcane, sebuah serial animasi di dunia League of Legends, pada Netflix. Di kolaborasi ini, para pemain dapat membeli sejumlah kosmetik di game Among Us, dengan karakter-karakter yang tampil di Arcane.

sumber: Among Us

Among Us merupakan sebuah game online multiplayer dengan gameplay sederhana namun unik. Di game ini, setiap pemain akan berargumen dan mengobservasi pemain lain, untuk memenangkan permainan.

Among Us pertama kali dirilis pada tahun 2018, namun meledak di tahun 2020. Game ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dari seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Dikutip dari pocketgamer, Among Us mampu meraup keuntungan sebesar US$ 86 juta (sekitar Rp 1,2 triliun) dalam tiga tahun terakhir.

Among Us dapat dimainkan secara gratis di PlayStation 4, PlayStation 5, Android, iOS, Xbox Series X | S, Xbox One, Nintendo Switch, dan PC.

Play-To-Earn Games: Just What Exactly Is It?

Recently, Play-to-Earn games have been bombarding the media and the gaming world with all their hype and connection with cryptocurrency. Of course, you might be left wondering what is this new type of game really is and why it’s becoming so popular all of a sudden.

To put it simply, play-to-earn is just another gaming business model. You might have heard of free-to-play games or pay-to-play games in the past. Well, play-to-earn is just another iteration of those types of gaming models. The definition of this business model is also in its name – the players play the game in the hopes of earning something money in the form of cryptocurrency.

You might realize that almost all games that have some trading features indirectly implement some play-to-earn element. In CS:GO, you could obtain and sell skins in the Steam market. If the skins are incredibly rare, you can also usually sell (trade) them using real-world money. Some skins even go as high as $100,000 USD and even higher in some cases.

This M4A4 “Howl” skin goes for more than $100,000 USD | Source: esports.net

In World of Warcraft, you could sell accounts with real-world money and raise their price according to the level of items owned. DotA and other similar competitive games are also plagued with cases of account-buyers, where noob players purchase high-ranked accounts and play outside their ELO range. So yes, intended or not, almost all games virtually have some element of play-to-earn.

However, play-to-earn games fully implemented this element as a feature and encourages players to upgrade their items or characters to increase their market appeal. The more time a player puts into the game, the more they will be rewarded with high-value characters or assets; play more to earn more. The game will also provide the necessary tools and space for players to trade these assets. Of course, these tools are non-existent in the previous games, where third-party websites are usually needed to complete a transaction. As you can see, play-to-earn games essentially take advantage of NFTs to run this whole brand-new business model.

The Axie Infinity market, one of the most popular play-to-earn games at the moment | Source: rappler.com

NFT and Crypto’s correlation with P2E games

Understanding NFTs is critical when you want to make sense of these whole play-to-earn games. If you already know what NFTs are, you can proceed to the next section of the article. If you don’t, NFTs, or non-fungible tokens, are essentially a modern form of bartering sprinkled cryptocurrency and supported by blockchain technology. NFTs are usually associated with “internet” items such as photos, videos, GIFs, or in-game assets in our case. Of course, it doesn’t take much to make copies of these items on the internet, which is why NFT also incorporates proof of ownership that is secured by blockchain technology.

By now, you should already have some sense between the connection of the whole crypto NFT shenanigan with play-to-earn games. So you play the game to earn rare items. These items are represented as NFTs, which verify your ownership over the particular in-game asset. You can then trade or sell these items to other players in exchange for cryptocurrency. The cycle repeats and eventually creates its own crypto ecosystem or economy around the game.

Featured Image: Freepik