Tag Archives: fulfilment center

Bisnis Sirclo

Rencana Sirclo Luncurkan Produk Baru dan Tambah “Fulfilment Center”

Memasuki tahun 2019, perusahaan teknologi penyedia solusi e-commerce Sirclo berencana untuk meluncurkan produk terbarunya yang diklaim mampu menjembatani kebutuhan klien dari UKM dengan bisnis besar. Setelah sebelumnya merilis Sirclo Store dan Sirclo Commerce, diharapkan produk baru ini bisa meluncur sekitar kuartal kedua 2019.

Secara khusus CEO Sirclo Brian Marshal menyebutkan, saat ini banyak klien Sirclo dari kalangan UKM hanya terbatas menggunakan situs saja, sementara untuk klien yang berasal dari perusahaan besar sudah memanfaatkan layanan end-to-end terpadu dari Sirclo, di dalamnya memiliki teknologi yang mampu menghubungkan mereka dengan marketplace.

“Sebenarnya di dalam end-to-end service tersebut, kami memiliki teknologi yang mampu menghubungkan ke marketplace. Teknologi tersebut awalnya kami gunakan secara in-house. Targetnya dalam waktu dekat kita ingin meluncurkannya sebagai produk terpisah,” kata brian.

Masih dalam proses uji coba, Brian dan tim ingin memastikan produk tersebut sudah siap saat diluncurkan. Nantinya UKM pun bisa memanfaatkan teknologi tersebut dengan mengoperasikan secara independen dengan teknologi yang langsung menghubungkan ke marketplace.

Fokus ke lini bisnis baru

Sejak diluncurkan pertengahan tahun 2018 lalu, Sirclo Store yang merupakan layanan SaaS untuk pembuatan situs toko online yang menyasar bisnis lokal skala kecil dan menengah, telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di tahun 2019 ini, Sirclo berencana untuk fokus untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan mempermudah tampilan UI/UX.

Selain itu Sirclo juga ingin fokus kepada penggunaan data dengan memaksimalkan penggunaan situs sendiri dari klien untuk bisa lebih mudah mempelajari dan mendapatkan data. Hal tersebut dinilai lebih memberikan manfaat dibandingkan jika memanfaatkan teknologi yang diberikan oleh marketplace yang kebanyakan data secara detail tidak bisa diperoleh oleh klien.

“Itulah yang kemudian menjadi tugas kami sebagai platform untuk bisa memfasilitasi banyak fitur yang bisa mengelola data tersebut untuk klien Sirclo,” kata Brian.

Terkait dengan Sirclo Commerce, di tahun 2019 ini Sirclo masih terus fokus kepada core strength mereka yaitu FMCG. Namun demikian untuk memperluas bisnis, Sirclo berencana untuk menambah lini baru yaitu fesyen. Saat ini Sirclo mengklaim telah memiliki brand fesyen besar seperti Eiger hingga Levi’s.

“Kami juga akan terus mengembangkan teknologi automation. Sesuai dengan latar belakang kami sebagai e-commerce enabler yang mulai dari teknologi bukan logistik seperti yang banyak dilakukan oleh e-commerce hingga e-commerce enabler lainnya,” kata Brian.

Secara keseluruhan Sirclo saat ini telah memiliki sekitar 1000 pelanggan berbayar dan 40 klien yang mewakili sekitar 150 brand. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Sirclo juga memiliki ambisi untuk menjadi pemain unggulan di pasar global. Di pasar lokal sendiri Sirclo mengklaim sudah menjadi nomor satu mengalahkan pesaing lainnya di Indonesia.

Melakukan ekspansi fulfilment center

Rencana lain yang juga tengah dijajaki oleh Sirclo adalah menambah jumlah fulfilment center di Indonesia. Saat ini selain di BSD, Sirclo juga telah memiliki gudang di Jakarta Pusat, Yogyakarta hingga Bandung. Selanjutnya Sirclo juga memiliki rencana untuk menambah fulfilment center di kota-kota besar lainnya.

Salah satu alasan mengapa Sirclo fokus untuk menambah jumlah gudang adalah demi memudahkan klien memberikan layanan dan pengiriman barang yang cepat dan tertata dengan baik prosesnya.

“Ke depannya saya melihat tren pengiriman bukan lagi lebih dari 1-2 hari delivery, namun sudah same day delivery memanfaatkan layanan on-demand seperti Go-Jek dan Grab. Di situlah Sirclo bisa membantu proses tersebut menjadi lebih lancar dengan memanfaatkan fulfilment center yang lebih tersebar. Bukan hanya di satu titik, namun titik lainnya yang dinilai memiliki potensi sebagai fulfilment center,” kata Brian.

Disinggung apakah Sirclo berencana untuk kembali melakukan penggalangan dana, Brian mengungkapkan memiliki rencana untuk melakukan fundraising tahun ini. Meskipun enggan untuk menyebutkan siapa investor yang nantinya akan terlibat dalam penggalangan dana tersebut, namun Brian menegaskan saat ini masih dalam proses penjajakan dengan beberapa investor. Sebelumnya Sirclo telah mendapatkan pendanaan Seri B.

“Kami selalu berupaya untuk membina hubungan yang long term dengan investor kami, di antaranya adalah dengan East Ventures dan juga Sinar Mas, mereka selalu mendukung kami di semua tahapan penggalangan dana Sirclo,” kata Brian.

Crewdible mencoba membantu pemilik online shop melakukan fulfilment

Layanan Crewdible Mudahkan Proses “Fulfilment” Toko Online

Maraknya kehadiran online shop turut memunculkan berbagai bisnis pendukung. Mulai dari penyedia barang, kegiatan pemasaran, hingga logistik. Salah satu startup lokal yang mencoba untuk menghadirkan solusi tersebut adalah Crewdible.

Berawal dari kegiatan bisnis pribadinya yang kesulitan mengemas dan mengirimkan barang kepada pembeli dalam jumlah besar, Dhana Galindra mengembangkan model bisnis memanfaatkan warga sekitar yang tinggal di sekitar gerai JNE untuk menyimpan barang dan mengirimkan barang tersebut, jika ada pemesanan.

Sukses menjalankan cara tersebut selama enam bulan, Dhana kemudian mulai kebanjiran permintaan dari pemilik online shop lainnya untuk menitipkan dan mengirimkan barang, memanfaatkan mitra (pemilik rumah/gudang).

“Karena berjalan dengan baik, kita mulai membuat entitas bisnis terpisah untuk serius mengembangkan bisnis fulfilment ini yang kita beri nama Crewdible.”

Bersama Crewdible, Dhana sudah mampu mengirimkan barang dari pemilik online shop, menggandeng mitra yang bukan lagi berasal dari warga pemukiman sekitar, dan bentuk usaha lainnya.

“Selain penitipan barang, Crewdible juga bisa membantu pemilik online shop untuk mengemas hingga mengirimkan barang tersebut. Sehingga proses lebih cepat dan tentunya lebih hemat,” kata Dhana.

Untuk setiap barang yang dikemas dan dikirimkan memanfaatkan mitra, Crewdible akan mengenakan biaya sebesar 3,5% dari nilai penjualan (max Rp10 ribu). Untuk materi pengemasan barang pun, Crewdible memberikan opsi materi yang diinginkan penjual.

“Untuk setiap transaksi secara otomatis akan dipotong dari saldo yang di top-up di dompet Crewdible,” kata Dhana.

Tersebar di pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan

Saat ini Crewdible telah memiliki sekitar 40 penjual aktif yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Jogja, Surabaya, Batam, Palembang hingga Balikpapan. Mereka yang tertarik untuk menjadi mitra bisa mendaftarkan langsung melalui aplikasi, kemudian memilih lokasi gudang terdekat dan tentunya melakukan pembayaran deposit (ke dompet digital).

“Nantinya biaya gudang yang dibayarkan penjual akan digunakan untuk keperluan operasional saat ini. Selain itu Crewdible juga mendapatkan dana suntikan dari profit bisnis sebelumnya,” kata Dhana.

Masih menjalankan bisnis secara boostrap, Crewdible masih memiliki banyak rencana yang ingin diwujudkan. Di antaranya adalah menambah jumlah gudang agar bisa membantu lebih banyak penjual online shop.

“Untuk itu kami berencana untuk melakukan fundraising agar bisa membantu mitra gudang bekerja lebih efisien, memperbesar jaringan gudang, mengurangi human error, otomasi proses, integrasi dengan sistem marketplace dan logistik, dan menambah kapasitas marketing,” tutup Dhana.

Application Information Will Show Up Here