Tag Archives: fundraising process

Aplikasi Sewa Mobil Otomo

Otomo Klaim Pertumbuhan di Tengah Pandemi, Luncurkan Aplikasi Mobile untuk Akselerasi Bisnis

Setelah melakukan rebranding akhir tahun 2019 lalu, platform penyewaan kendaraan Otomo (sebelumnya Automo) mengklaim mengalami pertumbuhan yang positif, termasuk di tengah krisis akibat pandemi. Kepada DailySocial Founder Otomo Charles Lin mengungkapkan, saat ini mereka juga telah meluncurkan aplikasi yang bisa diunduh di Play Store.

“Saat ini kami telah meluncurkan aplikasi untuk pengguna di Indonesia dan secara aktif membangun lebih banyak fitur yang tidak hanya membantu pengendara tetapi juga pemilik mobil memperoleh penghasilan tambahan tanpa menggunakan mobil mereka,” kata Charles.

Dengan aplikasi ini, pengemudi dapat langsung meningkatkan pendapatan mereka dari layanan pelanggan dan kebersihan mobil, karena pengguna dapat memesan langsung ke setiap pengemudi jika mereka menyukai perjalanan dan layanan tersebut.

Ke depannya, cara ini bisa memastikan layanan berkualitas yang dapat dinikmati saat bepergian dengan Otomo. Otomo saat ini juga sedang membuka pendaftaran kepada pengemudi dan pemilik kendaraan di Jakarta. Untuk memudahkan pengguna mengakses platform.

Perubahan akibat pandemi

Otomo mencatat, pandemi yang terjadi juga telah mengubah perilaku masyarakat dalam hal penggunaan kendaraan atau transportasi umum. Yang dapat disediakan oleh Otomo adalah cara transportasi yang jauh lebih aman, dengan mengandalkan pengemudi yang sama dan disukai, untuk semua perjalanan selama sebulan. Dengan begitu, bisa mengurangi kontak ke lebih banyak pengendara dalam satu hari, yang tidak hanya akan meningkatkan pendapatan pengemudi tetapi juga meningkatkan aspek keselamatan kerja.

“Model bisnis baru kami yang disempurnakan telah direncanakan tepat sebelum pandemi terjadi, yang untungnya bagi kami terjadi sebelum peluncuran aplikasi ketika PSBB diberlakukan. Selama PSBB para developer kami bekerja keras untuk menyelesaikan aplikasi,” kata Charles.

Rencana Otomo

Tahun ini ada beberapa rencana yang ingin dicapai oleh Otomo, salah satunya adalah melakukan penggalangan dana akhir tahun ini. Perusahaan juga berharap beberapa tahun ke depan menuju profitabilitas. Otomo saat ini juga menjadi salah satu peserta program akselerasi GK Plug & Play batch 6 yang digelar tahun ini.

Saat ini telah bergabung sekitar 70 vendor di berbagai wilayah. Mulai dari Jakarta, Labuan Bajo, Bali, Bandung hingga Yogyakarta juga. Tidak hanya menyediakan opsi mobil, akhir tahun ini Otomo juga akan meluncurkan yacht dan helikopter.

Terdapat sekitar 300 lebih listing yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna. Otomo juga telah bekerja sama dengan Cars and Trips Pte Ltd di Singapura untuk peluncuran akhir tahun ini yang menyediakan layanan penyewaan mobil dan berbagi mobil dengan konsep peer-to-peer.

“Kami melihat Otomo sebagai Spotify dan Airbnb untuk transportasi di Indonesia. Di mana Anda sekarang dapat memesan tumpangan selama sebulan penuh, berdasarkan jadwal Anda sendiri dengan biaya yang jauh lebih murah daripada membeli sendiri dan menyewa sopir Anda sendiri. Memungkinkan pengendara untuk mengukur dan memilih hari apa yang mereka butuhkan untuk tumpangan, dan tidak perlu khawatir tentang parkir, pajak jalan, aturan Ganjil-Genap atau bahkan kerusakan mobil lagi,” kata Charles.

Application Information Will Show Up Here
Template Dokumen Pendanaan Startup

Template Dokumen “Aksara Nusantara” Bisa Menjadi Referensi Startup Saat Pendanaan Tahap Awal

Firma hukum Makes & Partners merilis template dokumen “Aksara Nusantara” (A Kit of Standard Startups Agreements) untuk referensi umum startup saat proses pendanaan tahap awal (pra seri A dan seri A), agar proses negosiasi bisa lebih singkat dan efisien.

Managing Partner dan Founder Makes & Partners Yozua Makes menjelaskan, Aksara Nusantara lahir karena selama ini terjadi kesenjangan informasi antara founder dan investor dalam proses pendanaan. Akhirnya menyebabkan proses negosiasi memakan waktu lama dan biaya transaksi jadi tinggi.

Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran belum ada standar paket dokumen yang dipakai dalam proses pendanaan tahap awal. Pun demikian banyak founder yang belum memiliki pengalaman dan pengetahuan saat menghadapi kondisi tersebut.

Inspirasi Makes & Partners merilis dokumen tersebut lantaran sejak dua tahun terakhir mereka terlibat dalam pendanaan dari Gojek, Traveloka, PropertyGuru, Zilingo, pendirian Ovo dan WeWork, serta akuisisi Tiket.com.

“Dokumen-dokumen legal ini juga dapat digunakan dalam fundraising internasional dan telah disesuaikan dengan hukum Indonesia, makanya tersedia dalam dua bahasa. Aksara Nusantara merupakan referensi umum dan panduan awal, bukan advis hukum konklusif,” terangnya, kemarin (27/6).

Aksara Nusantara berisi beberapa template umum dokumen-dokumen, seperti Term Sheet, Share Subscription Agreement, Shareholders’ Agreement, Convertible Note Agreement, dan Pledge of Shares Agreement. Semua dokumen ini tersedia dalam bahasa Inggris dan Indonesia dan diunduh secara gratis lewat situs Makes.

Template didesain untuk dapat digunakan dalam semua tahapan pendanaan, terutama seri A. Namun, Yozua menegaskan hanya menjadi sebatas acuan. Perlu ada penyesuaian terhadap masing-masing ketentuan dari setiap dokumen Aksara sesuai dengan kesepakatan komersial para pihak.

Untuk pendanaan seri A ke atas, sebenarnya juga masih bisa mengacu ke Aksara. Akan tetapi, perlu diketahui semakin tinggi tahap pendanaan, makin kompleks pula dokumennya. Terdapat beberapa perubahan yang perlu diaplikasikan dari template.

Dirinya juga berharap template ini bisa menjembatani kepentingan investor dan disaat yang sama juga melindungi hak-hak founder. Pasalnya, karena founder awam dengan aspek legal, seringkali menandatangani ketentuan yang sebenarnya merugikan mereka.

Head of Startup, Venture Capital and Fintech Practice Group Makes & Partners Bernardus Billy menambahkan ada dua hal utama yang menjadi kunci dari pendanaan startup, yakni waktu dan biaya yang efisien. Sebab baik founder dan investor menginginkan prioritas dananya terserap maksimal untuk keperluan pengembangan bisnis startup tersebut.

Pihaknya menggandeng startup legaltech Lexar untuk bantu startup tahap awal dalam menyiapkan dokumentasi legal yang yang diperlukan. Tujuannya agar startup dapat lebih efisien dalam mempersiapkan pendanaannya.

“Aksara Nusantara dapat menjadi salah satu template dokumen sehingga proses fundraising bisa lebih time dan cost efficient. Untuk lebih menekan cost kepada klien startup, kami berkolaborasi dengan Lexar,” tambah Billy.

Aksara Nusantara masih berbentuk beta, ke depannya akan ada banyak pembaruan dari waktu ke waktu berdasarkan perkembangan pendanaan startup di Indonesia. Serta, hasil diskusi dan saran dari VC dan startup yang tergabung dalam working group yang dibentuk Makes.

“Tidak menutup kemungkinan apabila di masa yang akan datang Makes akan menyiapkan tambahan template dokumen Aksara Nusantara jenis lainnya,” tutup dia.