Tag Archives: FUNDtastic

FUNDtastic Secured 108 Billion Rupiah Series A Funding Led by Ascend Capital Group

FUNDtastic’s investment and financial management platform announced  $7.7 million Series A funding (over 108 billion Rupiah). This round was led by the Ascend Capital Group, also participated the Indivara Group and other investors.

In an official statement, FUNDtastic’s Co-Founder & CEO, Harry Hartono said, this fresh fund will be used to expand market reach and enrich products and features, to better serve the needs of the community.

“With investor confidence in FUNDtastic, we can continue to develop investment products which easily accessible, including novice investors,” he explained, Monday (22/2).

FUNDtastic is one of the investment players which harvesting during the pandemic. The Indonesia Stock Exchange noted that the number of capital market investors reached 3.54 million, around 57.5% of whom were mutual fund and bond investors as of November 2020.

This increase has an impact on investors’ interest to invest in platforms like FUNDtastic. Previously, since the beginning of this year, at least Ajaib and Bibit had announced their acquisition of fresh funds.

Harry explained that after the acquisition of the Invesee platform last year, FUNDtastic users increased nearly 4 times, reach up to 110 thousand people. This is in line with the total fund under management reaching around Rp200 billion.

FUNDtastic’s Co-Founder and Chief Investment Officer Franky Chandra said this increase was driven by several factors. Apart from the fact that the company provides products based on the needs of the community, it’s mainly due to the pandemic which requires the acceleration of digital financial adoption.

“Also, our associates have a real role in continuously educating the public, and the regulator in particular (OJK IKD) is always supportive in handling and supervising various innovations in the world of financial technology,” he added.

As an investment platform and digital financial manager, FUNDtastic offers convenience for new users, starting from the registration process, transaction speed, and convenience in investing. Thus, users continue to increase their investment in the FUNDtastic platform without experiencing any problems.

Franky is optimistic that FUNDtastic’s business growth will be even higher this year as the user continues to invest in the FUNDtastic platform during 2020.

Also for Ascend Capital, a FUNDtastic investor who sees management and team as a solid foundation in supporting business growth.

“FUNDtastic management and a solid IT team are some of the most important and valuable assets for startups. FUNDtastic also has a good business model and a strong growth strategy through marketing strategies and partnerships with other financial institutions,” Ascend Capital’s Partner, Muljadi Tjandra said.

“FUNDtastic is also capable to reach unbanked people to actively participate in becoming investors. A progressive step that can easily expand prospective new investors to invest,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Platform investasi dan pengelola keuangan FUNDtastic mengumumkan perolehan pendanaan Seri A senilai $7,7 juta dipimpin oleh Ascend Capital Group

FUNDtastic Peroleh Pendanaan Seri A 108 Miliar Rupiah Dipimpin Ascend Capital Group

Platform investasi dan pengelola keuangan FUNDtastic mengumumkan perolehan pendanaan seri A senilai $7,7 juta (lebih dari 108 miliar Rupiah). Pendanaan ini dipimpin oleh Ascend Capital Group, diikuti Indivara Group dan investor lainnya.

Dalam keterangan resmi, Co-Founder & CEO FUNDtastic Harry Hartono menuturkan, dana segar ini akan dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkaya produk dan fitur, agar semakin baik dalam melayani kebutuhan masyarakat.

“Dengan kepercayaan investor kepada FUNDtastic, kami bisa terus mengembangkan produk investasi yang dapat diakses dengan mudah, termasuk investor pemula,” terangnya, Senin (22/2).

FUNDtastic merupakan salah satu pemain investasi yang ikut subur selama pandemi. Bursa Efek Indonesia mencatat, jumlah investor pasar modal mencapai 3,54 juta investor, sekitar 57,5% di antaranya adalah investor reksa dana dan obligasi hingga November 2020.

Kenaikan tersebut berdampak pada minat investor untuk menanamkan modalnya ke platform sejenis FUNDtastic. Sebelumnya, sejak awal tahun ini, setidaknya ada Ajaib dan Bibit yang mengumumkan perolehan dana segar.

Harry menjelaskan pasca akuisisi terhadap platform Invesee pada tahun lalu, pengguna FUNDtastic tumbuh hampir empat kali lipat, mencapai 110 ribu orang. Kenaikan ini selaras dengan jumlah dana kelolaan mencapai kisaran Rp200 miliar.

Co-Founder dan Chief Investment Officer FUNDtastic Franky Chandra menambahkan, kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor. Selain karena perusahaan menyediakan produk berdasarkan kebutuhan masyarakat, utamanya dikarenakan pandemi yang mengharuskan percepatan penyerapan finansial digital.

”Juga peran nyata dari teman-teman asosiasi dalam mengedukasi masyarakat terus menerus dan khususnya regulator (OJK IKD) yang selalu suportif dalam menangani dan mengawasi berbagai inovasi dalam dunia teknologi keuangan,” imbuh dia.

Sebagai platform investasi dan pengelola keuangan digital, FUNDtastic menawarkan kemudahan bagi para pengguna baru, mulai dari proses registrasi, kecepatan transaksi, maupun kenyamanan dalam berinvestasi. Sehingga, para pengguna terus meningkatkan investasinya dalam platform FUNDtastic tanpa mengalami kendala.

Franky optimis pertumbuhan bisnis FUNDtastic di tahun ini akan semakin tinggi melihat retensi para pengguna terus melanjutkan investasinya di platform FUNDtastic selama tahun 2020 lalu.

Begitu pun Ascend Capital, salah satu investor FUNDtastic yang melihat manajemen dan tim sebagai fondasi yang solid dalam menopang pertumbuhan bisnis.

“Manajemen FUNDtastic dan tim IT yang solid menjadi salah satu hal yang paling penting dan aset yang bernilai di perusahaan startups. FUNDtastic juga memiliki bisnis model yang bagus dan strategi pertumbuhan yang kuat melalui strategi pemasaran dan kerja sama dengan lembaga keuangan lainnya,” ucap Muljadi Tjandra, Partner dari Ascend Capital.

“FUNDtastic juga mampu merangkul masyarakat yang belum terjangkau produk perbankan (unbanked) untuk partisipasi aktif menjadi investor. Langkah progresif yang bisa memperluas para calon investor baru dalam berinvestasi dengan mudah,” tambahnya.

Application Information Will Show Up Here
startup perencana keuangan FUNDtastic mengumumkan akuisisi penuh platform investasi reksa dana Invisee senilai $6,5 juta untuk dukung misi platform wealth

Startup Perencana Keuangan FUNDtastic Akuisisi Penuh Invisee Senilai 95 Miliar Rupiah

FUNDtastic, startup perencana keuangan di Indonesia, hari ini (10/8) mengumumkan perampungan akuisisi penuh platform investasi reksa dana Invisee senilai $6,5 juta (lebih dari Rp95 miliar). Akuisisi ini adalah bagian jangka panjang perusahaan untuk menjadi platform wealth terbesar di Indonesia.

Dalam proses akuisisi ini, Invisee akan menjadi salah satu unit bisnis baru FUNDtastic, yakni FUNDtastic+ yang bertugas untuk menggaet kerja sama lebih banyak dengan mitra digital dan institusi keuangan lainnya, agar dapat menjangkau lebih banyak calon pengguna baru secara lebih luas. Unit bisnis tersebut akan dipimpin oleh Founder Invisee Eri Primaria.

Proses migrasi pengguna Invisee ditargetkan akan kelar pada akhir bulan ini. Adapun pengguna Invisee disebutkan mencapai 100 ribu orang dengan dana kelolaan sebesar Rp27,6 miliar atau 30% dari keseluruhan dana kelolaan di FUNDtastic sebanyak Rp92 miliar per Juni kemarin.

“Kami memastikan proses merge nasabah dari Invisee ke FUNDtastic yang seamless tanpa kendala apapun dan sesuai dengan regulasi. Mereka tidak perlu register ulang, tinggal login saja nantinya,” terang Co-Founder & CIO FUNDtastic Franky Chandra dalam konferensi pers secara online.

Dia menerangkan, misi FUNDtastic adalah menjadi platform wealth terdepan, maka dari itu dalam perjalanannya butuh ekosistem untuk mendukung misi tersebut. Perusahaan sendiri berdiri di bawah payung regulasi Inovasi Keuangan Digital (IKD) dan sudah terdaftar per Juli 2019.

Di dalam aturan tersebut, perusahaan bertugas untuk memberikan literasi keuangan kepada pengguna dan melakukan cross-selling produk keuangan yang seluruh prosesnya harus dilakukan sesuai regulasi. Artinya bila ingin menjual produk reksa dana harus dengan APERD, produk asuransi dengan insurtech dan sebagainya.

Pertimbangan untuk memilih akuisisi Invisee pun sebenarnya timbul saat keduanya berkolaborasi pada Agustus tahun lalu. Bertepatan pula dengan dimulainya operasional FUNDtastic secara resmi. Kedua perusahaan lalu melihat ada kesamaan visi dan misi yang akhirnya memperkuat alasan dibalik akuisisi.

Dengan memiliki lisensi APERD dan izin Mitra Distribusi Surat Hutang Negara melalui Invise, FUNDtastic akan lebih gencar menggaet lebih banyak kerja sama bisnis dengan perusahaan digital dan institusi keuangan lainnya untuk memperdalam produk wealth. Pasalnya, mengacu pada aturan OJK, rencana-rencana tersebut perusahaan harus memiliki izin APERD.

“Setiap kolaborasi itu masing-masing perusahaan pasti ada kepentingan untuk dapat gain. Invisee dan kami pun demikian. Namun yang rugi di sini adalah user karena proses yang berlapis. Akan jauh lebih baik bila APERD ada di bawah kita karena tiap perusahaan enggak perlu cari gain masing-masing lagi, tapi bisa berpikir bersama cara kasih keuntungan buat user sebesar-besarnya,” tambah Franky.

Fitur dan rencana ke depannya

Produk FUNDtastic+ akan melengkapi rangkaian platform wealth yang disiapkan FUNDtastic untuk mengakuisisi pengguna baru. Produk lainnya yang sudah dirilis perusahaan adalah FUNDtastic Direct untuk menyasar nasabah ritel; FUNDtastic for Advisor ditujukan untuk para perencana keuangan dan agensi untuk mengundang pengguna mereka dan memberikan rekomendasi produk.

Berikutnya FUNDtastic for Business untuk permudah karyawan dalam mempersiapkan dana pensiun lewat payroll yang dipotong setiap bulannya untuk diinvestasikan ke produk investasi.

Franky menerangkan, secara fitur pun ada banyak pengembangan baru yang dipadukan dengan unsur gamification. Salah satunya adalah fitur Misi Bersama untuk pertemanan yang berencana untuk melancong dan mempersiapkan kebutuhan dananya dengan berinvestasi di beragam instrumen.

“Orang Indonesia itu senang gotong royong dan sharing experience. Jadi di fitur ini kami create misi untuk dorong orang mempersiapkan rencananya dengan berinvestasi. Dengan invite teman-temannya, akan ada notifikasi yang masuk ke akun setiap orang untuk ikut menabung juga.”

Saat ini FUNDtastic memiliki 6 ribu pengguna aktif dengan total pengguna terdaftar sebanyak 16 ribu akun. Total dana kelolaannya mencapai Rp92 miliar sejak perusahaan pertama kali beroperasi pada Agustus tahun lalu. Bila dihitung per bulannya, setiap pengguna secara rata-rata telah mengalokasikan dana investasi sebesar Rp15 juta.

Franky menargetkan pada 2021 mendatang perusahaan dapat mengelola dana sebesar Rp500 miliar. Perusahaan telah bekerja sama dengan sembilan manajer investasi, beberapa di antaranya adalah Mandiri Investasi, BNI Asset Management, dan Trimegah Asset Management.

Produk jasa keuangan lainnya yang akan dirilis adalah asuransi pada September mendatang. Hanya saja dia belum bersedia mendetailkan lebih lanjut terkait ini. Franky memastikan produk asuransi yang dijual nantinya akan berkaitan dengan kebutuhan nasabahnya agar tepat sasaran.

Dia juga membuka wacana untuk kembali mengakuisisi perusahaan lainnya, apabila dibutuhkan untuk mendukung misi perusahaan. Akan tetapi ia memastikan akuisisi atau kolaborasi lebih dalam ini hanya akan terjadi melalui inisiasi kolaborasi terlebih dahulu.

“Kita akan lihat impact-nya seberapa jauh untuk pengguna. Apabila memang dibutukahkan akan ambil langkah strategis. Tapi yang pasti harus jalan dulu kolaborasinya,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

FUNDtastic Aims for Millennials Through Wealth Platform Branding

Market enthusiasm for online investment platforms continues to grow. This is visible through a growing number of similar platforms offering diverse business models and portfolios.

One of them is FUNDtastic which also participated in encouraging investment growth in Indonesia, especially for millennials. Most people are not aware that this startup has been established since 2016.

There are four founders, including Harry Hartono (CEO), Franky Chandra (CIO), Medwin Susilo (CTO), and Eri Primaria (founder of PT Nusantara Sejahtera Investama).

Low awareness for investment platform

Although it was founded in 2016, FUNDtastic’s platform was launched in 2019. During a virtual media visit session with DailySocial, Franky revealed throughout that period, the company conducted market research related to market perceptions of financial products offered through digital platforms.

“During our research since 2017, we saw that the Indonesian market was not ready to accept the investment platform. Then, people were more aware of the e-commerce and payment platforms. These are popular platforms that time,” Franky said.

In Franky’s opinion, Indonesian people’s awareness of online investment platforms is quite low. The community considered still confused in choosing the right investment product. This is a challenge for companies when developing the FUNDtastic platform.

As cited from the Financial Services Authority (OJK) in 2019, he said the number of investors in Indonesia was only around 2-3 million. In fact, there are 50 million people who are considered potential investors with income record of more than IDR5 million per month and are able to set aside their money for investment.

This is quite low percentage compared to Malaysia, where the number of investors has reached 67 percent. In addition, millennials in Indonesia are rapidly adapting to digital products. The Central Statistics Agency (BPS) recorded there were 12.6 million millennial workers in Indonesia as of 2019.

“Our pain point in developing FUNDtastic was an access to a user-friendly investment platform, difficulty choosing a portfolio, and finding a platform that suited their lifestyle,” Franky said.

Present as wealth apps

For this reason, he continued, the company initially positioned itself as a wealth products platform, not investment platforms. This platform is designed to be a digital hub that connects stakeholders in the financial ecosystem, ranging from customers, advisors, corporations, investment product providers, third-party platforms, to regulators.

“We want to present lifestyle-related and expert products in this business so that customers feel comfortable. Our products also go through a curation process. Therefore, we position them as wealth apps, not investment apps. We want them to have a journey through this application,” he said.

Just like similar digital platforms, the registration process and KYC are fully performed on the FUNDtastic application. This platform is also supported by AI technology to recommend the right portfolio according to customer needs and income. Likewise, payment options, ranging from virtual accounts, bank transfers, digital payments, and auto debit.

FUNDtastic business development

Currently, there are only four services offered by FUNDtastic, including FUNDtastic Direct, FUNDtastic for Advisors, FUNDtastic Biz, FUNDtastic for Platforms. Meanwhile, investment products offered are mutual funds, gold, to Government Securities (SBN).

Franky revealed some ongoing business development plans to expand its product portfolio. One of them is the insurance and p2p lending products for the near future. Currently, his team is in the process of integrating with insurance and p2p lending partners.

In addition, the company is also developing new features, allowing customers to record expenses and income. Franky said that this feature will be integrated directly with the customer’s internet banking.

“For us, [this feature] is our strength in the investment platform market. Even later this feature will be related to our micro investing products. Currently, we are still exploring the process of working with several large banks, one of which is BCA,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Ilustrasi Aplikasi Investasi / Pexels

FUNDtastic Bidik Pasar Milenial Lewat Branding “Wealth Platform”

Antusias pasar terhadap platform investasi online terus bertumbuh. Hal ini terlihat dari semakin banyak platform-platform serupa yang menawarkan model bisnis dan portofolio beragam.

Salah satunya adalah FUNDtastic yang berpartisipasi dalam mendorong pertumbuhan investasi di Indonesia, khususnya bagi kalangan milenial. Belum banyak yang tahu bahwa startup ini didirikan sejak 2016.

Ada empat orang pendirinya, antara lain Harry Hartono (CEO), Franky Chandra (CIO), Medwin Susilo (CTO), dan Eri Primaria (founder PT Nusantara Sejahtera Investama).

Awareness platform investasi rendah

Meski sudah berdiri sejak 2016, platform FUNDtastic baru meluncur di 2019. Pada sesi media visit virtual bersama DailySocial, Franky mengungkap bahwa sepanjang periode itu perusahaan melakukan riset pasar terkait persepsi pasar terhadap produk keuangan yang ditawarkan melalui platform digital.

“Selama kami lakukan riset sejak 2017, kami melihat bahwa pasar Indonesia belum siap dalam menerima platform investasi. Saat itu, masyarakat lebih aware dengan platform e-commerce dan payment. Platform ini lebih populer saat itu,” tutur Franky.

Menurut Franky, awareness masyarakat Indonesia terhadap platform investasi online masih rendah. Masyarakat dinilai masih bingung dalam memilih produk investasi yang tepat. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan saat mengembangkan platform FUNDtastic.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 2019, ia menyebut jumlah investor di Indonesia hanya berkisar 2-3 juta. Padahal, terdapat 50 juta orang yang dinilai potensial menjadi investor dengan catatan berpenghasilan di atas Rp5 juta per bulan dan mampu menyisihkan uangnya untuk investasi.

Persentase tersebut sangat rendah jika dibandingkan dengan Malaysia yang jumlah investornya telah mencapai 67 persen. Selain itu, kaum milenial di Indonesia yang cepat beradaptasi terhadap produk digital terus bertumbuh. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 12,6 juta pekerja milenial di Indonesia per 2019.

Pain point kami dalam mengembangkan FUNDtastic saat itu adalah akses terhadap platform investasi yang user-friendly, kesulitan memilih portofolio, dan menemukan platform yang cocok dengan lifestyle mereka,” tutur Franky.

Memposisikan diri sebagai wealth apps

Untuk itu, lanjutnya, perusahaan sejak awal memposisikan diri sebagai platform untuk produk wealth, bukan platform investasi. Platform ini dirancang untuk menjadi digital hub yang menghubungkan stakeholder di ekosistem keuangan, mulai dari customer, advisor, korporasi, penyedia produk investasi, platform pihak ketiga, hingga regulator.

“Kami ingin menghadirkan produk yang lifestyle-related dan ekspertis di bisnis ini supaya customer merasa nyaman. Produk kami juga melalui proses kurasi. Makanya, kami memposisikannya sebagai wealth apps, bukan investment apps. Kami ingin bawa journey mereka melalui aplikasi ini,” ujarnya.

Sama seperti sejumlah platform digital lain, proses registrasi dan KYC sepenuhnya dilakukan melalui aplikasi FUNDtastic. Platform ini juga didukung oleh teknologi AI untuk merekomendasikan portofolio yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan pendapatan customer. Demikian juga opsi pembayaran, mulai dari virtual account, transfer bank, pembayaran digital, dan auto debit.

Pengembangan bisnis FUNDtastic

Saat ini memang baru ada empat layanan yang ditawarkan FUNDtastic, antara lain FUNDtastic Direct, FUNDtastic for Advisors, FUNDtastic Biz, FUNDtastic for Platforms. Sementara, produk investasi yang ditawarkan ada reksa dana, emas, hingga Surat Berharga Negara (SBN).

Franky mengungkap sejumlah rencana pengembangan bisnis ke depan untuk memperluas portofolio produknya. Salah satunya adalah kehadiran produk asuransi dan p2p lending dalam waktu dekat. Saat ini, pihaknya sedang melakukan proses integrasi dengan mitra asuransi dan p2p lending.

Selain itu, perusahaan juga sedang mengembangkan fitur baru, memungkinkan customer untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan. Franky menyebut bahwa fitur ini nantinya terintegrasi langsung dengan internet banking milik customer.

“Bagi kami, [fitur] ini menjadi kelebihan kami di pasar platform investasi. Bahkan nanti fitur ini akan berkaitan dengan produk micro investing kami. Saat ini, kami masih proses penjajakan kerja sama dengan beberapa bank besar, salah satunya BCA,” tambahnya.

Application Information Will Show Up Here