Tag Archives: future fc

astralis group konsolidasi

Lakukan Konsolidasi, Astralis Group Ubah Nama Tim League of Legends Origen

Astralis Group dikenal dengan tim Counter-Strike: Global Offensive mereka, yang memiliki nama yang sama. Dalam 3,5 tahun terakhir, tim tersebut telah memenangkan 4 turnamen Major, menjadikan mereka sebagai salah satu tim CS:GO terbaik di dunia. Selain tim CS:GO, Astralis Group juga punya tim League of Legends bernama Origen dan tim FIFA yang dinamai Future FC. Astralis Group baru mengumumkan bahwa mereka akan melakukan konsolidasi dan mengubah nama Origen dan Future FC menjadi Astralis.

“Dalam beberapa tahun belakangan, jumlah fans dari tim-tim kami terus tumbuh. Khususnya, tim Astralis, yang juga dikenal di luar dunia esports,” kata CEO Astralis Group, Anders Horsholt, menurut laporan ESPN. “Dengan melakukan konsolidasi, hal ini akan menjadikan kami sebagai salah satu organisasi esports paling penting dalam dunia esports yang terus tumbuh. Tak hanya itu, kami juga akan memproduksi lebih banyak merchandise untuk fans.”

Astralis Group konsolidasi
Tim League of Legends Astralis Group, Origen, berlaga di LEC. | Sumber: Inven Global

Pada 2018, Astralis Group mengakuisisi tim League of Legends, Origen. Mereka juga menggandeng pendiri Origen, Enrique “xPeke” Cedeño Martinez. Ketika itu, mereka juga meminta bantuan dari mantan pemain profesional dan mantan broadcaster League of  Legends European Championship (LEC), Martin “Deficio” Lynge untuk membantu mereka mendapatkan slot di LEC.

Setelah mengakuisisi Origen, Astralis memutuskan tidak mengubah nama tim tersebut. Tujuannya adalah untuk mempertahankan fans Origen. Hanya saja, sepanjang 2020, performa Origen di LEC tidak sebaik ketika tim tersebut lolos ke League of Legends World Championship pada 2015. Pada LEC Summer Split 2020, Origen menempati posisi ke-10. Karena itu, Astralis Group memutuskan untuk melakukan rebranding dan mengubah nama Origen menjadi Astralis.

Melalui konsolidasi ini, xPeke tak lagi turun tangan dalam menangani tim Origen. Meskipun begitu, dia masih akan tetap menjadi pemegang saham di Astralis Group. Selain mengumumkan rencana konsolidasi, Astralis Group juga memperkenalkan struktur media sosial dan program media baru, serta merchandise baru untuk para fans.

Astralis Group merupakah salah satu organisasi esports yang telah melakukan penawaran saham perdana alias IPO. Pada Maret 2020, mereka merilis laporan keuangan pertama mereka. Hasilnya, mereka masih mengalami kerugian  sebesar €4,6 juta (sekitar Rp74,8 miliar). Namun, laporan keuangan tersebut masih dianggap “memuaskan” karena memang sesuai dengan perkiraan sebelumnya.

laporan keuangan Astralis

Astralis Group Umumkan Laporan Keuangan untuk Semester Pertama 2020

Astralis Group baru saja melaporkan hasil keuangan mereka untuk semester pertama 2020. Mereka mengungkap, mereka mengalami kerugian sebesar 30,17 juta krona Denmark (sekitar Rp71,3 miliar). Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kerugian Astralis sedikit naik. Pada semester pertama 2019, kerugian Astralis hanya mencapai 27,97 juta krona Denmark (sekitar Rp66,1 miliar).

Sementara itu, sepanjang semester pertama 2020, Astralis Group mendapatkan pemasukan sebesar 20,48 juta krona Denmark (sekitar Rp48,4 miliar), naik dari 17,27 juta krona Denmark (sekitar Rp40,8 miliar) pada tahun 2019. Astralis Group menyebutkan, pemasukan mereka dari sponsorship mengalami kenaikan sebesar 4,4 juta krona Denmark (sekitar Rp10,4 miliar). Selain itu, pemasukan mereka dari liga esports juga tumbuh sebesar 3,5 juta krona Denmark (sekitar Rp8,3 miliar), menurut laporan The Esports Observer.

Sayangnya, total hadiah kemenangan turnamen esports yang didapatkan oleh Astralis Group mengalami penurunan sebesar 4,3 juta krona Denmark (sekitar Rp10,2 miliar) jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sebenarnya, hal ini tidak aneh mengingat tahun ini, ada banyak turnamen esports yang ditunda atau bahkan dibatalkan akibat pandemi COVID-19.

laporan keuangan Astralis
Kontribusi divisi-divisi Astralis pada pemasukan grup. | Sumber: The Esports Observer

Astralis Group terdiri dari tiga tim esports yang berlaga di tiga game yang berbeda. Tim Astralis yang bertanding di Counter-Strike: Global Offensive memberikan kontribusi pemasukan paling besar. Total pemasukan mereka mencapai 14 juta krona Denmark (sekitar Rp33 miliar) atau sekitar 68,4% dari total pemasukan Astralis Group.

Sementara itu, tim League of Legends Astralis, Origen, berhasil mendapatkan pemasukan sebesar 5,2 juta krona Denmark (sekitar Rp12,3 miliar). Total pemasukan tim FIFA Astralis, Future Football Club, mencapai 600 ribu krona Denmark (sekitar Rp1,4 miliar). Terakhir, manajemen Astralis Group berhasil mendapatkan pemasukan sebesar 800 ribu krona Denmark (sekitar Rp1,9 miliar).

Astralis Group adalah organisasi esports asal Denmark. Mereka melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada November 2019, menjadikan mereka sebagai organisasi esports pertama yang melakukan IPO. Mengingat Astralis Group baru dibentuk pada musim panas 2019, mereka menggunakan laporan keuangan internal dari mantan pemegang saham untuk membandingkan laporan keuangan mereka yang sekarang dengan tahun lalu.

Audi Jadi Sponsor Future FC, Tim FIFA Astralis Group

Pada bulan Juli, tim CS:GO Astralis dan tim League of Legends Origen, melepaskan diri dari RFRSH Entertainment dan berdiri di bawah perusahaan Astralis Group. Satu bulan kemudian, Astralis Group mengumumkan keberadaan Future FC, yang akan bertanding dalam FIFA. Fatih Üstün menjadi pemain pertama mereka. Dia akan menandatangani kontrak dengan Future FC pada 1 Oktober setelah dia keluar dari M10. Üstün adalah salah satu pemain terbaik di FIFA. Dia masuk dalam empat besar dalam turnamen FIFA 19, FIFA eWorld Cup.

Sekarang, Future FC mendapatkan sponsor pertama mereka, yaitu Audi. Menurut laporan media Denmark, Ritzau, perusahaan pembuat mobil asal Jerman ini akan menjadi sponsor dari Future FC selama tiga tahun. Setiap tahunnya, Audi akan memberikan setidaknya US$1 juta pada Future FC. Dengan mejadi sponsor Future FC, logo Audi akan disematkan pada jersey pemain. Selain itu, keduanya juga akan bekerja sama untuk membuat konten digital serta berinteraksi dengan para fans via media sosial.

Esports Insider melaporkan, CCO dan Co-founder Astralis Group, Jakob Lund Kristensen berkata, “Sejak kerja sama pertama kami, kami telah melakukan diskusi dengan Audi tenatng kesembatan baru bagi kami untuk mengembangkan tim kami dan memanfaatkan komunitas yang kuat. Tidak hanya Audi telah bergabung dengan Astralis sejak awal, mereka juga memiliki peran penting dalam peluncuran Origen, dan sekarang, kami mengambil langkah untuk masuk dalam kesepakatan yang lebih cocok dengan nilai perusahaan kami.”

Future FC adalah divisi FIFA di bawah Astralis Group | Sumber: Esports Insider
Future FC adalah divisi FIFA di bawah Astralis Group | Sumber: Esports Insider

Ini bukan kali pertama Audi menjadi sponsor dari tim esports di bawah Astralis Group. Faktanya, Audi menjadi sponsor dari tim CS:GO Astralis pada awal 2017. Selain itu, mereka menjadi sponsor tim juara dari Intel Grand Slam Season 1 tersebut selama satu tahun, yaitu sejak November 2017 sampai November 2018. Pada Januari lalu, Audi kemudian memutuskan untuk mensponsori tim League of Legends Astralis Group, Origen. Sama seperti sponsorship untuk Future FC, kontrak Audi dengan Origen juga berlangsung selama tiga tahun.

“Future FC adalah bagian baru yang menarik dari kolaborasi Audi dengan Astralis Group, yang memungkinkan kami untuk memanfaatkan kesempatan digital dalam esports,” kata Head of Marketing, Audi Denmark, Morten Friis-Olsen, seperti dikutip dari The Esports Observer. “Kerja sama dengan Future FC yang akan fokus pada game FIFA dan semua pemain serta fans game itu sangat menarik untuk Audi, terutama karena kolaborasi terkait tim sepak bola merupakan bagian dari DNA kami.”

Audi bukanlah satu-satunya perusahaan pembuat mobil yang tertarik untuk menjadi sponsor dari tim esports. Pada Januari lalu, Honda mengumumkan bahwa mereka akan menjadi sponsor dari Team Liquid. Tak berhenti sampai di situ, Honda lalu menjadi sponsor dari League of Legends Championship Series (LCS) pada Agustus lalu. Alasan Honda adalah untuk mendekatkan diri dengan generasi Z dan milenial. Esports memang tengah digemari oleh para generasi muda. Tampaknya, inilah yang membuat merek non-endemik seperti perusahaan mobil tertarik untuk masuk ke industri ini.