Tag Archives: G Series

Sasar Kelas Mainstream, Laptop Gaming Dell ‘New’ G7 15 Andalkan Lengkapnya Fitur

Meski pilihan perangkat khusus gamer PC nomaden kian bertambah banyak, ada indikasi bahawa penjualan laptop gaming di periode akhir 2018 berada di bawah ekspektasi produsen. Memang ada indikasi konsumen menahan pembelian karena mereka menanti refresh hardware ke generasi baru. Itu sebabnya para pemain utama di ranah ini ingin menghadirkan perangkat anyar secepat-cepatnya ke pasar.

Namun Dell sepertinya mengambil strategi yang sedikit berbeda dalam berkiprah di Indonesia. Di segmen gaming, senjata andalan perusahaan PC asal Amerika itu ialah Alienware, sebuah brand lawas yang sangat disegani. Sayangnya, perjalanan Alienware di tanah air sudah lama terhenti. Dell baru masuk ke ranah gaming beberapa tahun silam, dan saat itu mereka malah mencoba menyasar kelas mainstream dan entry-level. Arahan itu terus berlanjut sampai sekarang.

G7 1

Setelah sempat bereksperimen lewat ‘Inspiron Gaming’, Dell mematangkan branding mereka dengan memperkenalkan G Series tahun lalu. Dan minggu kemarin, perusahaan resmi meluncurkan varian New G7 15 7590. Dell menjelaskan bahwa perangkat anyar ini merupakan cara mereka ‘memenuhi permintaan konsumen lokal berkat tumbuh pesatnya pasar gaming PC’. Laptop disiapkan bagi gamer yang menginginkan produk terjangkau berkinerja tinggi.

G7 15

 

Dell G7 15 7590 ialah laptop berlayar 15,6-inci yang dibekali kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2060 dan prosesor Intel Core i7-8750H. Display-nya mengusung resolusi full-HD serta ditopang refresh rate 144Hz dan teknologi G-Sync yang berguna meminimalkan efek tearing dan stuttering. Di atas kertas, spesifikasi ini sama sekali tidak buruk. Kinerja laptop Dell tunjukkan langsung dengan menjalankan Devil May Cry 5, Resident Evil 2 remake dan Monster Hunter: World. Semuanya berjalan lancar.

G7 5

 

Upgrade yang Dell terapkan

Desain biasanya bukanlah aspek prioritas bagi sebuah perangkat yang ditujukan bagi konsumen entry-level, tapi tak berarti Dell G7 15 tampil mengecewakan. Ia memang bukan notebook gaming tertipis, teringan atau paling portable yang Dell miliki, namun New Dell G7 menyuguhkan satu paket lengkap buat kebutuhan gaming – baik dari sisi fitur, software maupun hardware.

G7 4

Di varian baru ini, tim desainer memangkas bingkai, membuat lebar bezel  berada di bawah satu sentimeter. Selanjutnya, engsel layar diposisikan di sisi atas chassis sehingga menyisakan bidang lapang di sisi belakang untuk menempatkan port-port fisik. Tombol power bisa Anda temukan di bagian tengah, dekat display. Selain buat menyalakan laptop, tombol tersebut berperan pula sebagai pemindai sidik jari.

G7 11

Konstruksi New Dell G7 15 berpedoman pada ‘desain side wall‘. Dilihat dari samping, tubuhnya menajam ala jajaran genjang. Penampilannya terlihat mirip seperti versi G7 15 5590, tapi Dell memang terus berupaya untuk menekan ketebalannya. Lewat model 7590, produsen berhasil mencetak rekor baru. Laptop gaming tersebut kini mempunyai tebal 19,9-milimeter – 4mm lebih tipis dari pendahulunya.

G7 6

Melengkapi aspek penampilan, Dell turut mencantumkan pencahayaan RGB pada papan ketik. Sistemnya mengusung tipe zona, terbagi jadi empat area yang bisa Anda kustomisasi. Sebelumnya, laptop gaming G7 15 hanya mengusung keyboard backlight LED satu warna.

G7 9

Pembaruan juga Dell terapkan pada sistem pendingin. New G7 15 memanfaatkan solusi thermal anyar dengan teknologi kipas ganda yang dipadu ventilasi berukuran raksasa ‘demi memastikan laptop tetap dingin saat dipakai untuk menjalankan permainan-permainan paling berat sekalipun’. Udara akan dihisap dari lubang-lubang di bagian bawah, dialirkan ke dalam, lalu dibuang melalui grille di sisi belakang serta samping.

G7 8

Satu fitur lain yang Dell coba sorot adalah Killer Networking. Berkat dukungannya, G7 15 mampu memprioritaskan arus pengiriman data saat Anda tengah menikmati multiplayer, baik via kabel maupun wireless. Untuk koneksi nirkabelnya sendiri, WLAN 2×2 dan Wi-Fi 802.11ac dijanjikan sanggup memastikan kelancaran bermain serta komunikasi yang bebas gangguan.

G7 12

 

‘Warisan’ Alienware

Belum diketahui pasti apakah Dell punya niatan untuk menghadirkan kembali Alienware ke Indonesia. Kabar baiknya, konsumen lokal diperkenankan mencicipi potongan kecil pengalaman menggunakan Alienware lewat Alienware Command Center. Ia adalah sebuah software buat mengakses segala macam fitur di laptop, menyajikan user interface yang intuitif dan mudah dipahami. Melaluinya, Anda bisa melakukan berbagai pengaturan, mengubah mode pemakaian hingga mengutak-atik setting power.

G7 10

 

Playing catch-up

Keseimbangan antara harga serta performa ialah pertimbangan penting bagi saya, dan Dell G7 15 7590 merupakan sebuah perangkat penuh potensi. Produk gaming mainstream dari brand Amerika ini menyajikan kombinasi antara susunan hardware memuaskan, lengkapnya fitur, serta harga yang kompetitif (dijajakan seharga mulai dari Rp 27,9 juta).

G7 7

Tapi perlu dimaklumi jika New G7 15 terasa tak menyuguhkan suatu terobosan signifikan. Saya bahkan mendapatkan kesan bahwa Dell masih mencoba menemukan pijakan di pasar gaming tanah air. Ada banyak hal yang harus perusahaan lakukan buat mengejar ketinggalannya dari brand-brand kompetitor, apalagi ketika nama-nama seperti Asus, Lenovo, Acer dan MSI punya penawaran yang lebih atraktif – dari mulai desktop replacement monster, model-model mainstream, hingga varian ultra-thin.

G7 2

Duet Laptop Gaming Dell G Series Serbu Indonesia

Sebelum nama-nama seperti MSI, Acer Predator dan Republic of Gamers jadi pilihan populer, Dell dengan Alienware-nya merupakan raja di segmen gaming portable. Alienware masih diperjual-belikan di luar sana, tapi perjalanannya di Indonesia sudah terhenti. Meski begitu, tidak berarti sang perusahaan komputer asal Texas itu tak menyiapkan apa-apa buat gamer di tanah air.

Di awal 2016, Dell resmi memperkenalkan seri Inspiron Gaming di nusantara. Namun berbeda dari rivalnya yang menyediakan pilihan produk di beragam kelas, Inspiron Gaming diracik sebagai perangkat gaming entry-level. Dan kira-kira dua tahun setelahnya, produsen berupaya mempertegas branding gaming mereka dengan meluncurkan Dell G Series, yang untuk sekarang, terdiri dari G7 15 dan G3 15.

G Series 2

Langkah mentransformasi Inspiron Gaming menjadi S Series mungkin berkaitan dengan laporan State of Gaming berdasarkan survei yang dilakukan Dell terhadap 5.763 gamer di 11 negara. Informasi di sana memaparkan bahwa pandangan publik terhadap komunitas gaming, atau bahkan citra gamer terhadap mereka sendiri, sudah berubah jauh lebih baik. Gamer telah menjadi istilah positif yang memiliki kesan ‘menyenangkan’, ‘keren’ dan ‘bersemangat’.

G Series 7

Minat gaming bisa muncul dari beragam jenis kalangan: pekerja kantoran, seniman, pemusik, bahkan mungkin tetangga Anda yang merupakan ibu dari dua anak. Komunitas gaming juga tak lagi didominasi oleh kaum Adam. Mayoritas gamer kini tidak peduli siapa rekan ataupun lawan mainnya. Yang jadi takaran merka sekarang adalah kemampuan bermain.

 

G Series

Dell belum menjelaskan lebih jauh alasan dibentuknya keluarga G Series, namun saya menerka hal ini ada hubungannya dengan kesan yang ditimbulkan oleh branding Inspiron. Inspiron ialah lineup produk mainstream terjangkau yang Dell siapkan untuk berkompetisi dengan Acer Aspire hingga Lenovo IdeaPad. Nama G Series membuatnya terasa lebih dispesialisasikan dan mudah diingat.

G Series 8

Ada sejumlah modifikasi yang Dell terapkan terhadap brand. Pertama, produsen mengubah warna badge Dell dari merah ke biru ‘chroma‘. Lalu di tubuhnya, mereka mencantumkan kode G3 atau G7 (ada pula G5, tapi belum Dell luncurkan di Indonesia) buat menandai tingkat performa. Kian tinggi angkanya, semakin kuat tenaganya. Selanjutnya, Dell memberikan kita opsi warna berbeda di tiap-tiap produk. Favorit saya adalah G7 ber-body putih.

G Series 4

G Series 5

Dell G7 15 dan G3 15 menyuguhkan ukuran layar serupa, tapi mereka mempunyai penampilan berbeda. G7 lebih berani dalam mengedepankan tema gaming dengan lubang pembuangan panas mirip grille supercar, sedangkan desain G3 yang sederhana membuatnya lebih fleksibel buat jadi perangkat pilihan para profesional yang juga gemar ber-gaming. Masing-masing varian menawarkan empat konfigurasi hardware, bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.

 

G7 15 (7588)

Tanpa menyertai Alienware, G7 15 boleh dibilang merupakan laptop gaming berspesifikasi tertinggi dari Dell. Sekali lagi, desainnya sangat sporty. Saya menyukai kombinasi antara area keyboard hitam, area-area silver, dan badge Dell biru yang terlihat kontras dengan warna lid-nya. Warna biru tersebut juga serasi dengan pencahayaan keyboard backlight. Lalu untuk membuat tubuhnya lebih kokoh, Dell memanfaatkan chassis yang diperkuat magnesium.

G Series 10

G Series 16

G7 15 menyajikan layar IPS anti-glare seluas 15,6-inci FHD, dan walaupun tak masuk ke kategori ultra-thin, Dell memastikan ketebalan laptop tak melewati 1-inci (tepatnya 24,9mm) serta memberikannya konektivitas fisik yang luas. Kemudian buat mendukung penyajian konten dari aspek suara, produsen tak lupa menyematkan teknologi Waves MaxxAudio Pro.

G Series 12

G Series 13

Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core (i5-8300H atau i7-8750), kartu grafis Nvidia GeForce GTX (1050, 1050 Ti hingga 1060 Max-Q), RAM DDR4 2666MHz (8GB sampai 16GB) dan unit penyimpanan berbasis hybrid hard drive 1TB (ada tambahan SSD 256GB di model tertingginya). Panas yang dihasilkan oleh hardware-hardware tersebut didinginkan oleh sistem coolingpro-grade‘ dua kipas.

G Series 15

G Series 14

 

G3 15 (3579)

G3 15 bisa jadi pilihan jika Anda memprioritaskan mobilitas tanpa mau berkompromi soal kinerja. Spesifikasi layar varian ini menyerupai saudarinya, tetapi Dell merampingkan tubuhnya lebih jauh hingga cuma berketebalan 22,7mm. Pencahayaan LED turut diimplementasikan pada keyboard, kali ini berwarna putih. Di sisi desain, G3 tentu tetap mempunyai karakteristik laptop gaming, yakni berupa font biru pada huruf WASD serta kehadiran ‘race stripe metalik’ di zona palm rest.

G Series 16

G Series 21

Model G3 diotaki oleh prosesor serupa G7, yaitu Intel Core i5-8300H hingga i7-8750H; namun pilihan GPU-nya lebih sedikit: Nvidia GeForce GTX 1050 atau 1050 Ti. Jumlah memori RAM DDR4-nya juga lebih kecil, berkisar antara 4GB sampai 8GB. Tebakan saya, kita masih bisa menambahnya lagi jumlahnya (game blockbuster saat ini umumnya menuntut RAM minimal 8GB). Satu varian yang menarik perhatian saya ialah unit G3 15 yang dibekali RAM 4GB plus memori Intel Optane.

G Series 18

G Series 19

G Series 22

G Series 23

 

Harga dan ketersediaan

Berdasarkan keterangan corporate communcations Dell Indonesia Elizabeth R. Pabunag, G3 15 serta G7 15 sebetulnya telah mulai dipasarkan di Indonesia kira-kira sejak dua minggu silam, dan saat ini Anda sudah bisa membelinya.

Varian G3 15 dibanderol mulai dari Rp 12 juta sampai Rp 15,9 juta, sedangkan Dell G7 15 dijajakan seharga mulai Rp 15,5 juta hingga Rp 23,3 juta. Penawaran -cukup atraktif.

Asus Serbu Pasar Notebook Gaming Indonesia Dengan RoG G550JK

Hampir sepuluh tahun Asus mengenalkan Republic of Gamers. Di kalangan industri gaming, brand yang meliputi komponen, PC serta notebook ini merupakan salah satu nama paling sepuh dan disegani. Namun karena kini Asus memperluas target pasar produk mereka – ke lini mobile device contohnya – RoG belakangan jarang disebut-sebut kecuali oleh fans fanatiknya. Continue reading Asus Serbu Pasar Notebook Gaming Indonesia Dengan RoG G550JK