Tag Archives: G-Sync

Dari G-Sync Sampai Sertifikasi, Hal-Hal yang Nvidia Siapkan Demi Mendukung eSport

Saat ini antisipasi terhadap kartu grafis baru Nvidia sedang berada di momen puncak. Dari laporan sejumlah narasumber, pengungkapan GPU berarsitektur Turing boleh jadi dilakukan tak lama lagi. Namun kita juga tahu, bukan cuma teknologi grafis yang menjadi fokus perusahaan asal Santa Clara itu. Sudah lama mereka punya agenda buat membantu perkembangan eSport di tanah air.

Dan akhirnya, impian semua pelaku industri agar eSport diakui sebagai cabang olahraga sekaligus menyingkirkan kesan buruk gaming dapat terwujud. eSport telah menjadi bagian dari Asian Games 2018 (walaupun baru ekshibisi). Asian Esports Federation sudah mengonfirmasi judul-judul yang akan dilombakan, meliputi League of Legends, Hearthstone, Starcraft II, Pro Evolution Soccer, lalu Clash Royale dan Arena of Valors menjadi perwakilan dari mobile game.

Di tanggal 24 Juli kemarin, Nvidia mencoba menegaskan lagi beragam potensi yang bersemayam dalam eSport dan juga mengungkapkan pencapaian esensial yang diperoleh para pelakunya. Untuk melakukannya, Nvidia mengundang sejumlah tokoh dari organisasi penting serta perwakilan ranah olahraga elektronik buat melakukan diskusi di High Grounds PIK, salah satu eSport center paling high-end di Jakarta.

Nvidia 2

 

eSport dan nilai-nilai olahraga

Acara ini dibuka oleh presentasi dari Helen Sarita selaku PLT Sekjen Komite Olimpiade Indonesia. Ia mengungkapkan bagaimana olahraga elektronik mempunyai nilai-nilai olimpisme yang kuat. Beberapa elemen di sana meliputi menjunjung tinggi kerja keras, pantang menyerah, terus berusaha untuk lebih baik, menghormati perbedaan, serta berempati dan bersimpati.

Nvidia 1

Menurut Helen, sudah saatnya eSport mendapatkan dukungan dari lebih banyak pihak, baik pemerintah, dunia pendidikan, orang tua serta perusahaan-perusahaan teknologi dan penyedia hardware.

Nvidia 3

Di sesi diskusi, ketua umum IeSPA Eddy Lim kembali menjelaskan apa yang membedakan kegiatan gaming biasa dengan eSport. Umumnya, orang bermain game buat menghibur diri atau mungkin sekadar ‘naik ke level selanjutnya’. Tapi begitu seseorang berpikir untuk terjun ke kancah olahraga elektronik, ada banyak hal yang harus ia pertimbangkan – misalnya seperti aspek olimpisme tadi.

Dan bukan cuma itu. Kita tahu para gamer profesional harus bisa menjaga konsentrasi dalam durasi yang lama. Itu alasannya mereka harus bugar secara fisik. Selanjutnya, game-game eSport juga menuntut logika serta kemampuan menyelesaikan masalah yang baik. Dengan begini, para atlet sangat dianjurkan untuk memahami sejumlah ilmu pengetahuan seperti fisika dan matematika.

Nvidia 4

Dengan naiknya kepopularitasan eSport, Eddy Lim melihat kemunculan fenomena baru: anak-anak meminta izin orang tuanya untuk berhenti sekolah demi jadi atlet olahraga elektronik. Ini adalah pandangan yang keliru. Sang ketua umum menyampaikan, bahkan jika ada ratusan ribu hingga jutaan orang mengikuti turnamen eSport, juara masing-masing game hanya ada tiga. Lalu bagaimana dengan sisanya?

Nvidia 6

Kemudian seperti olahraga lain, kemampuan fisik atlet eSport akan berkurang seiring waktu. Tingkat refleks, kecepatan, serta koordinasi tangan dan mata biasanya mulai menurun di usia 27 atau 28 tahun. Beberapa orang mungkin cukup beruntung jika bisa melanjutkan kegemarannya pada eSport sebagai pelatih, namun sisanya tentu saja harus meneruskan hidupnya. Setidaknya saat pro gamer ‘pensiun’, mereka sudah menjalani pendidikan dasar dan dapat melanjutkan edukasinya di jenjang yang lebih tinggi.

 

Dukungan Nvidia

Tentu saja eSport tidak akan berjalan optimal tanpa ada dukungan teknologi dan sarana latihan. Sejak beberapa tahun silam, Nvidia telah memulai prakarsa serfifikasi ‘GeForce’ dengan maksud untuk menghilangkan stigma soal buruknya kondisi warnet atau game center. Nvidia secara cuma-cuma mau memberikan titel GeForce Certified iCafe, asalkan pengelola bersedia memenuhi sejumlah syarat.

Nvidia 5

Beberapa kriteria GeForce Certified iCafe meliputi larangan merokok, mengakses konten porno, berkata kasar, serta memakai baju sekolah. Pengelola iCafe juga diminta untuk menciptakan lingkungan bermain yang sehat serta nyaman, dengan memikirkan kondisi cahaya dan sirkulasi udara. Selain gaming, iCafe-iCafe tersertifikasi GeForce diharapkan pula bisa menjadi pusat komunitas gamer serta sarana ‘one-stop-solution‘ – misalnya buat belajar atau mengerjakan tugas kuliah.

Nvidia 7

Dari penuturan Harry Kartono selaku consumer lead Nvidia Indonesia, High Grounds sendiri merupakan bagian dari jaringan waralaba TNC, tapi punya level yang lebih tinggi. Saat berkunjung ke sana, Anda akan disuguhkan mesin-mesin gaming canggih persembahan Acer Predator (termasuk monitor G-Sync HDR 144Hz), console PlayStation 4 buat mendukung couch gaming, ruang latihan eksklusif, hingga arena turnamen dan sarana ‘nobar’.

Nvidia 9

Menariknya lagi, High Grounds PIK tersebut baru memperoleh sertifikasi GeForce kelas gold. Masih ada level platinum di atasnya. Harry menyampaikan, syarat buat mendapatkan platinum ialah tersedianya zona virtual reality yang kabarnya sedang diusahakan oleh pemilik iCafe.

Nvidia 10

Nvidia juga tengah mempromosikan G-Sync di sejumlah produk monitor baru. Sederhananya, teknologi ini dikembangkan untuk memastikan pengalaman gaming yang mulus, bebas dari efek screen tearing, flickering maupun stuttering karena sinkronisasi sempurna antara output GPU dengan layar, berapapun frame rate per detik yang dihasilkan oleh sistem. G-Sync siap menunjang monitor dengan refresh rate sampai 240Hz.

Nvidia 11

Di Computex 2018 kemarin, Nvidia juga banyak mengomunikasikan teknologi HDR. HDR diracik agar display bisa mengeluarkan gambar mendekati kemampuan mata manusia melihat; misalnya dengan menghadirkan tingkat gelap dan terang yang kontras secara bersamaan tanpa menghilangkan detail. Nvidia turut mengungkapkan esensialnya tingkat kecerahan dalam menghidangkan warna. Kian terang, maka warna yang dapat ditangkap oleh mata manusia semakin banyak.

Dan melihat pengumuman BFGD di CES 2018, ranah serta teknologi display sepertinya akan menjadi fokus besar Nvidia selanjutnya…

Susul Acer, Asus Juga Luncurkan Monitor Gaming 4K 144 Hz, ROG Swift PG27UQ

Pekan lalu, Acer memperkenalkan sebuah monitor gaming yang amat istimewa, Predator X27 4K. Istimewa karena monitor tersebut menawarkan keseimbangan antara kualitas visual dan performa: resolusi 4K dengan refresh rate 144 Hz, mematahkan anggapan selama ini bahwa kedua atribut itu selalu bertolak belakang.

Asus rupanya tidak mau ketinggalan. Monitor gaming terbaru mereka, Asus ROG Swift PG27UQ, hadir dengan premis yang sama persis, di mana gamer yang berkantong sangat tebal tidak lagi harus mengorbankan salah satu dari kualitas visual atau performa. Ya, monitor berlayar 27 inci ini juga menawarkan resolusi 4K + HDR dan refresh rate maksimum 144 Hz.

Dukungan G-Sync pun turut tersedia, sehingga screen tearing tidak akan menjadi problem bagi pengguna kartu grafis Nvidia. Spesifikasi lengkapnya cukup impresif: rasio kontras 1000:1, response time 4 ms, serta tingkat kecerahan maksimum 1.000 nit, memungkinkannya untuk mendapatkan sertifikasi DisplayHDR 1000 dari VESA.

Bicara soal HDR, bisa dipastikan monitor ini superior soal reproduksi warna maupun kontras. Pada kenyataannya, ia diklaim mampu menampilkan 99% dari spektrum warna AdobeRGB, atau 97% dari DCI-P3. Asus tak lupa membekalinya dengan teknologi full-array local dimming (FALD) backlight 384 zona macam yang terdapat pada TV high-end guna semakin memantapkan kualitas visualnya.

Asus ROG Swift PG27UQ

Konektivitasnya terbilang standar. Selain HDMI 2.0, ada input DisplayPort 1.4 yang dibutuhkan apabila Anda hendak menikmati tampilan 4K 144 Hz (HDMI hanya mentok di 60 Hz). Sepasang port USB 3.0 juga tersedia, demikian pula jack audio 3,5 mm.

Soal penampilan fisik, ia tampak ‘lebih gaming‘ ketimbang Acer Predator X27 4K berkat pencahayaan RGB, plus kemampuan memproyeksikan gambar ke belakang serta bawah kakinya. Juga unik adalah kehadiran ambient light sensor macam di ponsel, yang berarti monitor bisa menyesuaikan sendiri tingkat kecerahannya berdasarkan kondisi ruangan.

Asus berencana memasarkan monitor ini di akhir bulan Juni nanti seharga $2.000. Selain spesifikasi, banderolnya rupanya juga identik dengan besutan Acer, meski Acer bakal memasarkan miliknya sedikit lebih awal.

Sumber: AnandTech.

Nvidia Singkap BFGD, Layar Gaming 4K Raksasa 120Hz

Gamer PC diberikan keleluasaan untuk menikmati hobinya itu di berbagai tempat: permainan bisa diakses secara tradisional di atas meja, dalam perjalanan, atau dari ruang kelarga. Tapi begitu Anda mencicipi lezatnya bermain di refresh rate tinggi, kembali ke 60Hz mungkin membuat kepala jadi pusing. Sayangnya belum ada HDTV yang didesain khusus buat gaming.

Nvidia sudah lama berupaya memperluas pengalaman gaming PC ke seluruh penjuru rumah dan secara portable lewat Grid serta Shield. Dan di ajang CES kali ini, perusahaan teknologi grafis asal Santa Clara itu menyingkap perangkat yang tidak kalah unik: Big Format Gaming Display, disingkat BFGD, yaitu layar berukuran raksasa yang dispesialisasikan buat menangani permainan video, menjanjikan kualitas 4K mutakhir.

Bagi gamer veteran, penamaan produk ini sangat menarik karena segera mengingatkan kita pada BFG9000, senjata pamungkas di permainan Doom. Seperti senjata legendaris itu, Big Format Gaming Display mempunyai ukuran sangat besar, mencapai 65-inci. Nvidia juga tak lupa membubuhkan berbagai teknologi yang memastikannya layak jadi perangkat gaming, dari mulai HDR, refresh rate 120Hz, G-Sync, hingga menanamkan fungsi Nvidia Shield.

BFGD 2

BFGD kabarnya dikerjakan secara kolaboratif oleh Nvidia dan AU Optronics selama lebih dari dua tahun. Layar ini menyuguhkan resolusi 4K ‘sempurna’ 3440x1440p dengan tingkat kecerahan maksimal di 1000-nit, ditunjang teknologi Quantum Dot Enhancement Films, color gamut berkualitas sinema DCI-P3, dan HDR yang dioptimalkan untuk PC. Semua ini dimanfaatkan agar BFGD dapat merespons input dengan sigap, menyajikan gambar yang tajam dan jernih, bebas dari blur, tearing dan stuttering.

Lalu saat fitur HDR-nya diaktifkan, teknologi grafis Nvidia di dalam diklaim sanggup menghidangkan kualitas visual high-dynamic range yang super-cerah senyata aslinya. Dan seperti monitor gaming high-end, BFGD juga ditopang teknologi rendah latency sehingga gerakan di permainan tersuguh mulus.

BFGD 1

Ketika tidak sedang bermain game PC, Anda bisa menggunakan fitur Shield built-in di sana untuk menonton video 4K HDR. Shield siap mendukung konten dari Amazon, HBO, Hulu, Netflix, serta YouTube, serta mengakses game-game Android dan kompatibel ke sistem rumah pintar. Tak cuma itu, BFGD turut menyimpan teknologi GeForce Now, GameStream, dan memungkinkan kita melakukan input via Google Assistant.

Proses produksi sepertinya tidak dilakukan oleh Nvidia sendirian. Produk gelombang pertama kabarnya akan dipasok oleh sejumlah perusahaan teknologi terkenal semisal Acer, Asus dan HP.

Nvidia belum mengungkap kapan BFGD akan dirilis dan berapa harga harganya, tapi kita boleh berasumsi angkanya berada di atas HDTV 65-inci standar.

Sumber: GeForce.

LG Ungkap Monitor Ultra-wide Baru, Kali Ini dengan Layar Melengkung dan Dukungan G-Sync

Mengikuti pesatnya perkembangan kartu grafis, monitor ultra-wide dengan refresh rate tinggi perlahan menjadi standar baru di ranah gaming. Produsen monitor seperti Acer paham akan pergeseran tren semacam ini, dan kini LG tampaknya tidak mau ketinggalan momentum.

Monitor terbaru mereka, LG 34UC89G, meneruskan jejak pendahulunya dengan layar seluas 34 inci dan aspect ratio 21:9, tapi kali ini yang berdesain melengkung demi menyuguhkan pengalaman yang lebih immersive. Resolusinya tetap di angka 2560 x 1080 – lebih rendah dari besutan Acer di atas – akan tetapi refresh rate-nya lebih tinggi di angka 144 Hz, dan bisa di-overclock hingga menjadi 166 Hz.

Kalau pendahulunya mengadopsi teknologi FreeSync, 34UC89G kini mengemas G-Sync yang diperuntukkan kartu grafis Nvidia. Panel IPS-nya pun juga lebih jago soal reproduksi warna, mendukung spektrum sRGB hingga lebih dari 99%.

LG 34UC89G

Fitur spesifik gaming macam Black Stabilizer turut tersedia, yang akan mempertajam detail pada area yang gelap. Demikian pula dengan Dynamic Action Sync yang akan memastikan pergerakan terus tampak mulus.

Secara desain, LG tampaknya mengambil rute yang lebih minimalis ketimbang Acer. Saya kira langkah ini diambil supaya pengguna bisa lebih berfokus pada konten yang disajikan, apalagi didukung oleh bezel layar yang begitu tipis.

Monitor ini sekarang telah dipasarkan lewat retailerretailer online macam Amazon, Newegg dan B&H seharga $999.

Sumber: The Verge dan LG.

Asus ROG Zephyrus Adalah Salah Satu Laptop Gaming Paling Perkasa Sekaligus Paling Tipis Saat Ini

Asus menggempur Computex 2017 dengan lima laptop baru, namun ternyata divisi gaming-nya juga punya persembahan yang tak kalah istimewa. Namanya Asus ROG Zephyrus (GX501), dan ia merupakan salah satu laptop gaming paling perkasa sekaligus paling tipis saat ini.

Tidak main-main, bodi Zephyrus hanya setebal 17,9 mm – bahkan lebih tipis lagi dari Acer Predator Triton 700, dengan bobot tidak lebih dari 2,24 kilogram. Pun begitu, Asus berhasil membenamkan salah satu kartu grafis tercepat dari Nvidia, yakni GeForce GTX 1080.

Asus ROG Zephyrus

GPU ini sama persis seperti milik Razer Blade Pro, padahal laptop besutan Razer itu punya bodi sedikit lebih tebal di angka 22 mm. Menemani GPU tersebut adalah prosesor quad-core Intel Core i7–7700HQ, RAM DDR4 24 GB, dan SSD tipe NVMe berkapasitas 1 TB pada konfigurasi tertingginya. VR gaming jelas bukan masalah bagi Zephyrus.

Rahasia di balik bodi super-tipis dan performa mutakhir ini adalah inisiatif Nvidia bernama Max-Q. Max-Q sejatinya merupakan standar desain baru yang ditetapkan Nvidia, yang mengedepankan aspek portabilitas tanpa mengorbankan performa sama sekali.

Asus ROG Zephyrus

Lalu yang mungkin menjadi pertanyaan adalah bagaimana sirkulasi udara dalam laptop setipis itu, apalagi mengingat spesifikasinya sudah sekelas PC desktop. Di sini Asus telah menerapkan sistem cerdas berupa engsel yang dapat mengangkat bodi dan membuka celah selebar 6 mm pada panel bawah laptop di belakang, meningkatkan total sirkulasi udara sebesar 30% dan sanggup menurunkan suhu hingga 10º C.

Selain ventilasi pintar tersebut, sistem pendinginnya juga melibatkan kipas berdesain baru yang sangat tipis dan terbuat dari bahan liquid-crystal polymer. Kombinasi ini tak hanya mencegah laptop kepanasan, tapi juga memastikan ia tetap hening selama sesi gaming, dengan tingkat kebisingan tak lebih dari 40 desibel.

Asus ROG Zephyrus

Keistimewaan Zephyrus rupanya belum berhenti, karena ia juga mengemas layar 15,6 inci 1080p dengan refresh rate 120 Hz dan dukungan G-Sync. Display dengan refresh rate tinggi merupakan salah satu syarat yang diutamakan gamer akhir-akhir ini, terutama untuk game yang sifatnya kompetitif.

Unik juga dari Zephyrus adalah trackpad yang diposisikan di sebelah kanan, sekali lagi mirip seperti Razer Blade Pro. Pun demikian, trackpad ini ternyata juga bisa merangkap tugas sebagai numpad saat dibutuhkan, dan tentu saja pencahayaan RGB telah Asus tambatkan pada keyboard-nya.

Asus ROG Zephyrus

Perihal konektivitas, bodi tipis rupanya tak bisa dijadikan alasan atas keterbatasan port – Apple, tolong ini dicatat baik-baik. Zephyrus membuktikannya dengan total empat port USB 3.1 tipe standar, satu port USB-C yang kompatibel dengan Thunderbolt 3 maupun DisplayPort, satu port HDMI 2.0, dan slot SD card.

Asus ROG Zephyrus rencananya akan dipasarkan mulai tanggal 27 Juni mendatang. Harganya masih belum diketahui, tapi saya kira ia bakal menjadi salah satu yang termahal dari semua lini ROG.

Sumber: Microsoft dan Asus.

Acer Luncurkan Monitor Gaming Ultra-Wide dengan Layar Melengkung yang Sesuai Standar 2017

Monitor gaming dengan layar ultra-wide (aspect ratio 2,39:1) yang melengkung tergolong cukup langka di pasaran. Acer Predator Z35 adalah salah satu yang cukup populer, akan tetapi resolusi 2560 x 1080 sudah tergolong rendah di tahun 2017, terutama di saat 4K gaming sekarang sudah bisa terwujud dengan budget yang lebih masuk akal.

Namun Acer diam-diam rupanya sudah menyiapkan penggantinya. Secara desain, Predator Z35P yang sama-sama memiliki bentang diagonal layar sepanjang 35 inci ini tidak jauh berbeda dari pendahulunya, akan tetapi jeroannya sudah dirombak agar lebih relevan dengan standar gaming tahun ini.

Utamanya adalah resolusi yang lebih tinggi di angka 3440 x 1440 pixel (106 ppi), refresh rate 100 Hz (bisa di-overclock hingga menjadi 120 Hz), rasio kontras 2500:1, dan tingkat kecerahan maksimum 300 nit. Bagi yang cukup jeli, refresh rate-nya memang lebih rendah ketimbang pendahulunya, tapi 100 – 120 Hz masih jauh melampaui apa yang bisa ditawarkan monitor non-gaming.

Dibandingkan pendahulunya, Z35P memang memiliki refresh rate yang lebih rendah, tapi toh masih jauh lebih tinggi dari monitor non-gaming / Acer
Dibandingkan pendahulunya, Z35P memang memiliki refresh rate yang lebih rendah, tapi toh masih jauh lebih tinggi dari monitor non-gaming / Acer

Dukungan atas Nvidia G-Sync tidak lupa Acer sematkan. Soal konektivitas, Z35P dibekali port HDMI 1.4, DisplayPort 1.2, empat port USB 3.0 dan jack audio 3,5 mm standar. Melengkapi itu semua adalah sepasang speaker dengan daya masing-masing sebesar 9 watt.

Pastinya kelengkapan yang ditawarkan monitor ini – layar besar, ultra-wide, curved, beresolusi serta ber-refresh rate tinggi – harus ditebus dengan modal yang cukup mahal. Acer Predator Z35P rencananya bakal dipasarkan dalam beberapa minggu ke depan seharga $1.100.

Sumber: AnandTech.

Berbekal GPU Desktop, Xenom Singkap Jagoan Baru Notebook Gaming di Kelas 17-Inci

Stretegi jitu Xenom berhasil melambungkan namanya sebagai salah satu brand perangkat gaming high-end terpercaya, tak kalah saing dengan rival-rival global yang lebih dulu mendarat di tanah air. Dari hasil uji coba terhadap varian andalan Xenom, mereka terbukti fokus pada faktor terpenting dalam notebook gaming: performa dan kenyamanan bermain.

Di awal 2016, Xenom memutuskan buat meng-upgrade produk desktop replacement mereka, resmi memperkenalkan Hercules HC17S. Layaknya gaming notebook Xenom, angka pada nama model mengindikasikan ukuran layar. Berdasarkan info di press release, beberapa faktor menjadi perhatian utama Xenom: teknologi display, konektivitas, dan tentu saja komponen internal.

Dari segi penampilan, Hercules HC17S tersaji lebih anggun dibanding HC15S dan lebih ramping 10 persen dari tipe sebelumnya. Sudut penempatan layar yang ergonomis kembali kita bisa temukan di sana. Rancangannya memiliki lebih banyak sudut, dan terdapat elemen arah/anak panah pada desain. Keyboard anti-ghosting-nya dilengkapi backlight LED (kemungkinan besar dapat dikustomsasi lewat app Flexikey).

Xenom HC17S 03

Xenom menyematkan panel IPS 17-inci full-HD berteknologi TrueDisplay dipadu fitur Nvidia G-Sync demi mastikan aktivitas gaming mulus – bebas tearing, stuttering dan input lag; terlepas dari berapapun frame rate yang Anda dapatkan. Versi pro Hercules HC17S turut dibekali X-Tended serta Wireless Display. Kemudian Anda dapat memanfaatkan sepasang DisplayPort dan HDMI untuk menikmati video game di empat layar sekaligus.

Melalui Hercules HC17S, produsen satu langkah mendekati visi mereka buat menyajikan ‘desktop gaming‘ masa depan, berkat kehadiran kartu grafis desktop GeForce GTX 980. Xenom menjamin ‘sensasi bermain game maksimal rata kanan’ di resolusi 1080p dalam judul-judul berat semisal GTA V ataupun Assassin’s Creed Syndicate. Tentu saja ia ditopang prosesor Intel Skylake (i7-6700K), dan memori RAM sampai 64GB.

Xenom HC17S 02

Notebook sudah dilengkapi penyimpanan SSD M.2 256 ditambah hard drive 1TB. Seandainya belum puas, kapasatisas bisa ditambah sampai 3TB – keuntungan dari konsep customizable yang Xenom usung. Selain konektivitas standar, Anda dapat menemukan USB 3.1 type-C Thunderbolt 3.0, sangup melesatkan data di 40Gbps.

“Kombinasi produk kami ini membuat pengalaman bermain yang meningkat drastis bagi para gamer pro,” ungkap GM Rolly Edward secara tertulis. “Resolusi hingga 1440p dan warna mendekati asli membuat para pekerja kreatif dan animator [merasa] nyaman serta puas meski dalam mobilitas tinggi.”

Xenom Hercules HC17S bisa Anda miliki seharga Rp 53 jutaan.

Asus Rilis Dua Monitor G-Sync Baru, Pecahkan Rekor Refresh Rate Tertinggi

Sebagai penyaji konten visual, monitor tentu saja tak boleh disepelekan, khususnya dalam konteks gaming. Mengapa? Karena sekencang apapun kartu grafis yang PC Anda punyai, akan sia-sia ketika problem tearing muncul akibat refresh rate monitor yang tak cukup cepat untuk menampilkan konten dalam fps tinggi. Continue reading Asus Rilis Dua Monitor G-Sync Baru, Pecahkan Rekor Refresh Rate Tertinggi

Cara Uninstall Aplikasi Android

Gaming Berkualitas di 1080p Tapi Dana Terbatas? Nvidia GeForce GTX 950 Sudah Hadir

Perusahaan teknologi spesialis komponen grafis, Nvidia Corporation, mempunyai satu kebiasaan terpola dalam melepas produk. Pertama mereka merilis varian top-end, lalu disusul tier-tier selanjutnya. GeForce GTX 960 memang merupakan pilihan terbaik buat konsumen yang menginginkan kegiatan gaming mulus di 1080p. Tapi bagaimana jika modal kita pas-pasan? Continue reading Gaming Berkualitas di 1080p Tapi Dana Terbatas? Nvidia GeForce GTX 950 Sudah Hadir

Sambut Computex Taipei 2015, MSI Ungkap Produk Canggih Mereka

Tidak terasa, acara Computex Taipei 2015 akan segera dimulai beberapa hari lagi, dan nama-nama industri teknologi dari seluruh dunia bersiap-siap menyongsongnya. Tapi tekanan lebih besar mungkin dirasakan oleh produsen tuan rumah. Pasalnya, mereka tidak mau mengecewakan pengunjung, dan tidak rela kalah bersaing dengan vendor-vendor ‘tamu’. Continue reading Sambut Computex Taipei 2015, MSI Ungkap Produk Canggih Mereka