Tag Archives: G3

[Review] Membandingkan Kinerja 3 Laptop Gaming Dell: G3, G5, dan G7

Memilih sebuah laptop untuk bermain game memang sepertinya mudah. Hal tersebut dikarenakan laptop gaming memiliki spesifikasi yang tinggi yang mampu menjalankan berbagai macam game. Sebuah vendor, seperti Dell, pun mengeluarkan berbagai macam model untuk menarik minat konsumennya. Tiga di antaranya adalah Dell G3, G5, dan G7.

Dell G3

Ketiga laptop gaming ini datang ke meja pengujian Dailysocial sekitar 2-3 minggu sebelum pemberlakuan PSBB. Sayang memang, hal tersebut membuat saya cukup kesulitan karena beberapa bahan benchmark ada di server kantor. Selain itu, ada beberapa hal yang membuat artikel ini bisa tayang dengan waktu yang cukup lama. Oke… cukup curhatnya…

Dell G7

Ketiga laptop yang datang menggunakan satu prosesor yang sama, yaitu Intel Core i7 9750H. Dimensi layar yang digunakan juga sama-sama 15 inci. Hal ini tentu saja sudah membuat nyaman orang yang ingin bermain game pada sebuah laptop. Yang membedakan adalah spesifikasi lainnya yang dipasang pada ketiga laptop ini seperti graphics card, RAM, dan lain sebagainya.

Spesifikasi lengkap dari ketiga laptop gaming tersebut adalah sebagai berikut:

G3 G5 G7
Prosesor Intel Core i7 9750H 6C 12T 2,6 GHz Turbo 4,6 GHz
GPU NVIDIA GeForce GTX 1660 Ti NVIDIA GeForce GTX 1650 NVIDIA GeForce RTX 2060
RAM 8 GB DDR4 2666 MHz Dual 8 GB DDR4 2666 MHz Dual 16 GB DDR4 2666 MHz Dual
Layar 15,6″ 1080p 15,6″ 1080P 15,6″ 1080P 144Hz
Storage 512 GB SSD 256 GB SSD + 1 TB HDD 256 GB SSD + 1 TB HDD
Port 1x HDMI 2.0
1x SuperSpeed USB 3.1
2x USB 2.0
1x USB-C DisplayPort
1x RJ45
1x Standard SD Card slot
1x Wedge Lock slot
1x Headphone/Mic
1x Power-in
1x HDMI 2.0
3x SuperSpeed USB 3.1 Gen 1
1x 2-in-1 SD Card slot
1x Wedge lock slot
1x Headphone/Mic
1x USB-C™ DisplayPort
1x RJ45
1x Mini DisplayPort
1x RJ-45 Gigabit Ethernet Port
1x HDMI 2.0
3x SuperSpeed USB 3.1 Gen 1
1x 2-in-1 SD Card slot,
1x USB-C DisplayPort
1x RJ45
1x USB-C DisplayPort / Thunderbolt2
1x Mini DisplayPort3
1x RJ-45 Gigabit Ethernet Port
1x Headphone Jack
Dimensi 365.5 x 254 x 21.6 mm 364.3 x 273.4 x 23.7 mm 364.3 x 273.4 x 19.9 mm
Bobot 2.34 kg 2.68 kg 2.498 kg

Dell G5

Berikut adalah hasil CPUZ dari Dell G3

Hasil CPUZ untuk Dell G5 adalah sebagai berikut

Dan terakhir, inilah hasil CPUZ dan GPUZ dari Dell G7:

Ketiga laptop ini memang sudah teruji mampu menjalankan game-game kelas atas yang beredar saat ini. Oleh karena ketiganya datang langsung ke meja pengujian tim DailySocial, saya pun ingin mengetahui seberapa kencang ketiganya. Oleh karena itu, saya membandingkan kinerja ketiganya.

Dell G7 Back

Sebagai informasi, Dell G3 merupakan laptop yang paling murah di antara ketiganya. Dell G3 3590 yang datang memiliki harga Rp. 16.999.000. Sedangkan Dell G5 5590 memiliki harga Rp. 18.999.000. Terakhir, Dell G7 7590 dijual dengan harga Rp. 29.699.000.

Ketiganya memang memiliki bobot yang berat, lebih dari 2 KG. Oleh karena itu, ketiga laptop ini memang tidak cocok untuk dibawa kemana-mana, kecuali ada suatu acara tertentu. Ketiganya juga lebih cocok untuk dijadikan sebagai komputer pengganti desktop.

Bising memang sudah menjadi bagian dari sebuah laptop gaming. Hal tersebut pun juga terjadi pada laptop Dell G3, G5, dan terutama G7. Memang lumrah, karena memang kinerja tinggi akan menghasilkan panas yang berlebih sehingga kipas akan berputar lebih kencang saat suhunya meningkat.

Kinerja

Tiba saatnya saya menyajikan data benchmarking dari ketiga laptop gaming yang saya uji. Dengan menggunakan prosesor Intel generasi ke 9, kinerjanya bisa dipastikan ada pada tingkat yang tinggi pada saat ini. Penggunaan enam inti dan dua belas thread pada Core i7 9750H memang akan membuat lancar setiap software yang dijalankan pada laptop-laptop ini.

Untuk pertama kali, mari kita uji bagaimana kinerja prosesor yang terpasang. Walaupun menggunakan prosesor yang sama, belum tentu kinerjanya akan sama antara satu dengan yang lainnya. Kinerjanya memang bakal terpaut sedikit, namun pendingin yang terpasang juga akan mempengaruhi kinerjanya.

Setelah melakukan pengujian selama tiga kali, entah mengapa kinerja prosesor yang dipasang pada Dell G5 memiliki kinerja paling rendah dalam perbandingan kali ini. Masih tergolong kencang, namun tidak sekencang G3 dan G7. Masih belum diketahui apakah memang unit yang saya dapatkan memiliki masalah pada sisi pendinginnya atau tidak.

Selanjutnya, mari kita lihat benchmark yang lebih condong pada pemakaian GPU

Jelas, G5 memang memiliki kinerja yang paling rendah di antara ketiganya karena menggunakan NVIDIA GeForce GTX 1650. Sedangkan G7 mengungguli ketiganya dengan RTX 2060. Namun, kinerja ketiganya memang sudah tergolong tinggi untuk sebuah laptop gaming.

Terakhir, saya mencoba bermain beberapa game yang menjadi basis pengujian laptop game. Bagi game yang tidak memiliki mesin pengukur frame rate, saya menggunakan MSI Afterburner untuk mengukurnya, terutama saat dijalankan pada mode Direct X 12. Berikut adalah hasilnya

Semua game dijalankan pada seting tertinggi dengan resolusi 1920×1080. Hasilnya, ketiga laptop bisa dengan nyaman memainkan game dengan resolusi tersebut. Namun, dapat dilihat lagi-lagi Dell G5 tidak mampu bersaing dengan dua saudaranya karena menggunakan NVIDIA GTX 1650 serta kinerja prosesor yang tidak sekencang G3 dan G7.

Baterai

Menguji baterai pada ketiga laptop ini masih menggunakan metode yang sama dengan pengujian laptop lainnya: menonton video. Saya menggunakan sebuah video MP4 yang di loop dari baterai 100% hingga laptop mati sendiri. Dan sedikit anomali terjadi di sini.

Saya menggunakan firmware paling akhir yang ada untuk ketiga laptop. Dan baterai pun secara default ada pada profile bernama Dell. Sepertinya profile yang satu ini tidak dapat diutak atik, sehingga walaupun saya set agar laptop tidak auto shutdown saat didiamkan beberapa saat, hal tersebut tidak berlaku. Laptop mati!

Workaround-nya adalah dengan memilih profile Balanced dan memilih never pada pilihan auto shutdown. Pengujian dilakukan selama tiga kali dari baterai penuh hingga mati.

Dell G3 mendapatkan daya tahan baterai hingga 2:02:16 jam. Sedangkan Dell G5 mendapatkan daya tahan baterai paling panjang, yaitu 2:33:31 jam. Dell G7 merupakan yang paling boros baterai, hanya mendapatkan 1:37:53 saja.

Verdict

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa ketiga laptop Dell yang dipasarkan untuk para gamers ini memiliki kinerja yang tinggi. Menggunakannya untuk bermain game, melakukan rendering, serta bekerja memang membuat penggunanya menjadi nyaman karena tidak akan menemukan lag.

 

Dari hasil yang ada, secara pribadi, saya menemukan bahwa laptop gaming terbaik pada perbandingan kali ini adalah Dell G3. Laptop ini memang hanya menggunakan SSD 512 GB yang kecil, namun kinerja berbanding harganya memang paling baik di antara ketiganya.

Dell G7 merupakan yang terkencang dengan NVIDIA GeForce RTX 2060-nya. Namun, kinerja tersebut memang harus dibayar dengan harga yang cukup menjulang tinggi. Walaupun begitu, spesifikasi yang diberikan juga lebih baik dibandingkan G3 dan G5. Jadi, jika Anda membutuhkan kinerja yang ekstra tinggi, Dell G7 adalah pilihannya.

Dell G5 merupakan yang memiliki kinerja tinggi, namun masih di bawah kedua saudaranya yang ikut dalam perbandingan kali ini. Akan tetapi, laptop yang satu ini memiliki port dan storage yang lebih besar dibandingkan G3, membuatnya memiliki harga yang pantas. Jadi jika Anda membutuhkan penyimpanan yang lebih besar serta ports yang lebih lengkap, Dell G5 adalah pilihannya.

review-advan-g3-24

[Review] Advan G3, Andalkan Speaker Besutan Harman Kardon

Bisa dibilang Advan merupakan satu-satunya brand smartphone lokal yang mampu bersaing dengan brand global. Menurut IDC, Advan masih menempati posisi kelima sebagai ‘Top 5 Smartphone Companies Q2 2018′ di Indonesia.

Nah salah satu smartphone anyar mereka ialah Advan G3 yang akan saya review. Mari langsung loncat ke bagian yang paling menarik, smartphone ini memiliki dua speaker stereo menghadap ke depan.

Kejutannya bukan cuma itu saja, Advan G3 menyuguhkan kualitas output audio yang cukup menggelegar dengan speaker buatan Harman Kardon. Advan juga memberikan earphone JBL di dalam paket penjualannya.

Bagaimana kualitas speaker Harman Kardon dan earphone JBL-nya? Mari simak review Advan G3 selengkapnya.

Paket Penjualan

review-advan-g3

Dibanderol Rp3 juta, Advan G3 bermain di kelas tengah yang sudah sangat sesak. Unit yang saya review bernama hitam, berikut isi dari paket penjualannya:

  • Unit Advan G3
  • Adapter charging (5V/2A)
  • Kabel data micro USB
  • Earphone JBL
  • Silicon case
  • SIM ejector
  • Buku panduan dan garansi

Desain Advan G3

Pertama kali melihat smartphone Advan G3 setelah open box, saya langsung tersenyum dan senyuman saya semakin lebar diakhiri tawa kecil setelah menyentuhnya. Kemudian dilanjutkan melihat dengan seksama detail bentuknya. Menurut saya, Advan G3 ini desainnya cukup berkelas dan juga terasa premium dalam genggaman tangan.

review-advan-g3

Bagian belakang Advan G3 ini menggunakan pendekatan yang sama seperti material Thermoplastic Polyurethane (TPU) pada Asus Zenfone 5 atau komposit tempered glass seperti smartphone OPPO F9 dengan sentuhan akhir meniru kaca atau glass-like. Jadi tetap bisa buat ngaca dan punya ketahanan yang lebih baik.

Selain itu, bentang layar 5,9 inci dengan aspek rasio layar yang memanjang 18:9, membuat Advan G3 terasa lengket di pegang satu tangan. Namun saya mengeluhkan bagian bezel depannya yang agak tajam, solusinya kita bisa menggunakan silicon case yang disediakan dalam paket penjualan.

Lebih jauh, bagian depan selain layar 5,9 inci tanpa notch – dijumpai pula kamera depan 8-megapixel, dan dua speaker hasil kerjasamanya dengan Harman Kardon. Posisinya berada di bagian atas dan bawah layar, dengan bentuk memanjang.

Bagian punggung, ditemui single kamera utama 16-megapiksel, LED flash di bawahnya, berjejer manis dengan area fingerprint sensor, dan bagian paling bawah ada keterangan ‘sound by Harman Kardon‘.

Tombol power dan volume berada di sisi kanan, posisinya agak ke tengah sehingga mudah dijangkau. SIM tray sebelah kiri, dengan total tiga slot (dua nano SIM dan satu microSD). Jack audio 3,5mm dan mikrofon sekunder di sisi atas, serta port micro USB dan mikrofon di sisi bawah.

Layar

review-advan-g3

Advan G3 mengusung panel IPS seluas 5,9 inci dengan aspek rasio 18:9. Sayangnya, layar sebesar ini hanya disokong resolusi HD+ (1440×720 piksel).

Alhasil dengan kerapatan layar sekitar 272 ppi, tampilan menyuguhkan konten berada di level ‘cukup’ saja. Untuk buka feed Instagram, browsing dan baca berita, serta menonton video di YouTube masih asyik.

review-advan-g3

Tampilan Advan G3 ini juga didukung teknologi MiraVision, ada tiga mode yang tersedia yaitu standar, tajam, dan mode pengguna. Mode terakhir memungkinkan kita mengatur warna dasar seperti kontras, saturasi, dan kecerahan gambar. Serta, ketajaman, suhu warna, dan mode perlindungan mata dari cahaya biru.

Antarmuka IDOS Versi 7.32

Saya agak terkejut, Advan G3 ternyata masih menjalankan sistem operasi lawas yakni Android 7.0 Nougat dengan patch keamanan bulan Februari 2018 dan antarmuka IDOS versi 7.32. Padahal seri sebelumnya Advan G2 Plus sudah menjalankan Android 8.0 Oreo dengan IDOS versi 8.1, semoga saja Advan cepat menggulirkan update ke Oreo.

Advan G3 sendiri memiliki launcher dengan tampilan satu lapis dan memiliki beragam tema yang bisa unduh. Namun hal yang menarik pada IDOS adalah widget jam bundarnya yang interaktif, saat memainkan musik dari Spotify, widget pemutar musik juga akan otomatis keluar.

Untuk sistem keamanannya, Advan G3 telah dilengkapi sensor pemindai sidik jari yang terletak di belakang – kinerjanya cukup cepat. Opsi face unlock juga tersedia, tetapi hanya bisa bekerja dengan baik di kondisi pencahayaan yang baik saja.

Pengalaman Audio

review-advan-g3

Singkat cerita, Advan G3 ini saya bawa pulang kampung ke Pekalongan sebagai teman perjalanan dan pengganti ‘bluetooth speaker’ di rumah.

Di kereta saya mendengarkan musik dari Spotify melalui earphone JBL, kualitas suara dihadirkan tidak mengecewakan. Hasilnya, Advan G3 berhasil melantunkan lagu acoustic I’ll Be There dari Jake Shimabukuro – Travels dengan sangat ‘clear‘.

Lalu, ada kebiasaan setelah ade kecil mandi pagi – mendengarkan musik anak-anak. Biasanya saya menyambungkan smartphone ke bluetooth speaker, tetapi dengan Advan G3 saya merasa tidak perlu – karena suaranya cukup lantang tetapi tidak pecah di volume tinggi.

Kamera

review-advan-g3-20

Kamera utama yang tertanam pada Advan G3 beresolusi 16-megapixel menggunakan sensor ISOCELL besutan Samsung. Sementara, kamera depannya 8-megapixel.

 

Guna meningkatkan memotret, Advan telah melengkapi mode AI – di mana sistem akan mengenali 12 jenis latar dan memaksimalkan pengaturan secara otomatis. Bila mencari mode HDR, tersembunyi di menu pengaturan.

Soal kualitas gambar, untuk foto dengan objek yang dekat atau close up pada kondisi cahaya ideal – kamera Advan G3 mampu menangkap detail dan warna dengan cukup baik. Namun, untuk jenis foto seperti landscape – detailnya jauh dari kata memuaskan.

Untuk kemampuan perekam videonya, kamera belakang Advan G3 bisa merekam sampai resolusi Full HD. Sementara, kamera depannya hanya sebatas 480p saja. Berikut beberapa hasil bidikan dari Advan G3:

Hardware

review-advan-g3

Soal performa, Advan G3 yang ditenagai chipset MediaTek MT6750 – spesifikasinya memang kurang mentereng. SoC ini terdiri dari CPU octa-core Cortex A53 dengan clock 1.51 GHz dan GPU Mali T-860. Kinerjanya didukung oleh RAM sebesar 4 GB dan storage 64 GB.

Menurut hasil test benchmark dari beberapa aplikasi, Advan G3 meraih skor 56.811 poin di AnTutu, sementara di PCMark Work 2.0 meraih 3.521 poin, serta di GeekBench 4 single-core 624 poin dan multi-core 2.665 poin.

Sejauh ini, performa dari Advan G3 ini cukup stabil – membuka dan proses berpindah aplikasi terbilang cepat. Untuk kebutuhan standar ber-smartphone, tidak masalah. Namun bagaimana untuk kegiatan gaming?

Advan G3 jelas bakal kewalahan bermain game berat seperti PUBG Mobile. Namun bila game favorit Anda masih Mobile Legends: Bang Bang, bermain pada tampilan high quality, mode high frame rate on, dan grafik tinggi – bisa dijalankan dengan baik tanpa masalah oleh Advan G3.

Verdict

Bermain di kelas tengah, Advan G3 mengandalkan dual speaker menghadap ke depan besutan Harman Kardon yang terbukti menyuguhkan suara yang asyik. Earphone JBL dalam paket penjualan juga memiliki kualitas yang cukup bagus.

Selain itu, Advan G3 mengusung desain yang cukup cantik dengan FullView display aspek rasio 18:9 dan memiliki build quality-nya yang baik. Spesifikasi memang tidak begitu mentereng, tetapi SoC MediaTek MT6750 berpadu RAM 4 GB – diluar dugaan saya menyuguhkan performa yang cukup mumpuni untuk meladeni kebutuhan standar dan game ringan.

Advan G3 ini dibanderol Rp3 juta, harga yang relatif mahal tetapi pantas. Namun yang menarik ialah bagi pelajar yang ingin memiliki Advan G3, diberikan harga khusus yakni Rp2 juta saja – tentunya dengan syarat dan ketentuan.

Sparks

  • Dual speaker menghadap ke depan besutan Harman Kardon
  • Earphone JBL di paket penjualan
  • Desain yang cukup cantik

Slacks

  • Resolusi layar sebatas HD+
  • Single camera

 

Android Advan G3, Smartphone Lokal dengan Harman Kardon

Sebagai satu-satunya merek nasional yang masih bertengger dalam lima besar di Indonesia, Advan memang harus selalu mengeluarkan perangkat-perangat terbarunya. Salah satunya adalah Advan G3 yang diluncurkan pada hari Jumat tanggal 21 September 2018 lalu bertempat di restoran Ocha Bella Morrissey Jakarta.

Advan G3 Launch

Advan memperkenalkan smartphone unggulan mereka tersebut dengan speaker buatan Harman Kardon. Advan menganggap bahwa banyak orang yang selalu mendengarkan musik setiap harinya. Hal ini membuat Advan menjadi satu-satunya merek lokal yang melakukan kolaborasi dengan Harman Kardon.

Advan juga memberikan earphone JBL di dalam paket penjualannya. Pihak Advan pun mengatakan bahwa earphone JBL sendiri minimal memiliki harga sekitar Rp. 300.000an, sehingga bonus yang mereka berikan memang cukup mahal.

Advan G3 - Atas

Untuk Advan G3 sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Mediatek MT6750
CPU 8x Cortex A53 1.51 GHz
GPU Mali T-860
RAM / Internal Storage 4 GB / 64 GB
Layar 5.9″ 1440 x 720 IPS rasio layar 18:9
Baterai 3500 mAh
Sistem Operasi Android Nougat 7.0 IDos 7.32
Kamera Depan: 8 MP , Belakang: 16 MP

Kamera pada smartphone ini juga menggunakan teknologi dari Samsung. Advan mengatakan bahwa semua smartphone mereka memang menggunakan sensor ISOCELL sehingga bakal memiliki hasil yang cukup baik dibandingkan perangkat yang sekelas.

Advan G3 Belakang

Advan menjual smartphone G3 dengan harga Rp. 2.999.000 melalui Shopee. Untuk mahasiswa, Advan pun memberikan potongan Rp. 1.000.000 menjadi Rp. 1.999.000. Untuk mendapatkan hal tersebut, para mahasiswa diminta untuk melakukan upload kartu mahasiswa yang masih aktif di halaman resmi Advan.

Kesan Pertama

Dengan feature Harman Kardon dan earphone JBL, perangkat ini memang cukup menarik perhatian. Speaker yang ada memang terdengar sedikit lebih baik dari kebanyakan perangkat yang beredar di luar.

Desain yang dimiliki pun juga cukup cantik untuk dilihat. Menurut Herry SW, blogger dari Surabaya, saat ditutup mereknya, semua orang sangat terpukau dengan bentuk dan suaranya.

Advan G3 Tanya Jawab

Saat kami coba dalam waktu singkat alias hands-on, antar muka dari smartphone ini memang cukup responsif. Kami tidak menemukan lag pada saat mengoperasikan smartphone yang satu ini. Akan tetapi, melihat spesifikasinya yang menggunakan Mediatek 6750, di atas kertas, bisa diprediksi jika beberapa game akan mengalami lag jika dimainkan di perangkat ini. Meski untuk lebih detail harus dilakukan uji pemakaian.

Menurut rencana, DailySocial pun akan melakukan review pada smartphone yang satu ini. Untuk itu tunggu saja ulasan kami hanya di Dailysocial.id.

Duet Laptop Gaming Dell G Series Serbu Indonesia

Sebelum nama-nama seperti MSI, Acer Predator dan Republic of Gamers jadi pilihan populer, Dell dengan Alienware-nya merupakan raja di segmen gaming portable. Alienware masih diperjual-belikan di luar sana, tapi perjalanannya di Indonesia sudah terhenti. Meski begitu, tidak berarti sang perusahaan komputer asal Texas itu tak menyiapkan apa-apa buat gamer di tanah air.

Di awal 2016, Dell resmi memperkenalkan seri Inspiron Gaming di nusantara. Namun berbeda dari rivalnya yang menyediakan pilihan produk di beragam kelas, Inspiron Gaming diracik sebagai perangkat gaming entry-level. Dan kira-kira dua tahun setelahnya, produsen berupaya mempertegas branding gaming mereka dengan meluncurkan Dell G Series, yang untuk sekarang, terdiri dari G7 15 dan G3 15.

G Series 2

Langkah mentransformasi Inspiron Gaming menjadi S Series mungkin berkaitan dengan laporan State of Gaming berdasarkan survei yang dilakukan Dell terhadap 5.763 gamer di 11 negara. Informasi di sana memaparkan bahwa pandangan publik terhadap komunitas gaming, atau bahkan citra gamer terhadap mereka sendiri, sudah berubah jauh lebih baik. Gamer telah menjadi istilah positif yang memiliki kesan ‘menyenangkan’, ‘keren’ dan ‘bersemangat’.

G Series 7

Minat gaming bisa muncul dari beragam jenis kalangan: pekerja kantoran, seniman, pemusik, bahkan mungkin tetangga Anda yang merupakan ibu dari dua anak. Komunitas gaming juga tak lagi didominasi oleh kaum Adam. Mayoritas gamer kini tidak peduli siapa rekan ataupun lawan mainnya. Yang jadi takaran merka sekarang adalah kemampuan bermain.

 

G Series

Dell belum menjelaskan lebih jauh alasan dibentuknya keluarga G Series, namun saya menerka hal ini ada hubungannya dengan kesan yang ditimbulkan oleh branding Inspiron. Inspiron ialah lineup produk mainstream terjangkau yang Dell siapkan untuk berkompetisi dengan Acer Aspire hingga Lenovo IdeaPad. Nama G Series membuatnya terasa lebih dispesialisasikan dan mudah diingat.

G Series 8

Ada sejumlah modifikasi yang Dell terapkan terhadap brand. Pertama, produsen mengubah warna badge Dell dari merah ke biru ‘chroma‘. Lalu di tubuhnya, mereka mencantumkan kode G3 atau G7 (ada pula G5, tapi belum Dell luncurkan di Indonesia) buat menandai tingkat performa. Kian tinggi angkanya, semakin kuat tenaganya. Selanjutnya, Dell memberikan kita opsi warna berbeda di tiap-tiap produk. Favorit saya adalah G7 ber-body putih.

G Series 4

G Series 5

Dell G7 15 dan G3 15 menyuguhkan ukuran layar serupa, tapi mereka mempunyai penampilan berbeda. G7 lebih berani dalam mengedepankan tema gaming dengan lubang pembuangan panas mirip grille supercar, sedangkan desain G3 yang sederhana membuatnya lebih fleksibel buat jadi perangkat pilihan para profesional yang juga gemar ber-gaming. Masing-masing varian menawarkan empat konfigurasi hardware, bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.

 

G7 15 (7588)

Tanpa menyertai Alienware, G7 15 boleh dibilang merupakan laptop gaming berspesifikasi tertinggi dari Dell. Sekali lagi, desainnya sangat sporty. Saya menyukai kombinasi antara area keyboard hitam, area-area silver, dan badge Dell biru yang terlihat kontras dengan warna lid-nya. Warna biru tersebut juga serasi dengan pencahayaan keyboard backlight. Lalu untuk membuat tubuhnya lebih kokoh, Dell memanfaatkan chassis yang diperkuat magnesium.

G Series 10

G Series 16

G7 15 menyajikan layar IPS anti-glare seluas 15,6-inci FHD, dan walaupun tak masuk ke kategori ultra-thin, Dell memastikan ketebalan laptop tak melewati 1-inci (tepatnya 24,9mm) serta memberikannya konektivitas fisik yang luas. Kemudian buat mendukung penyajian konten dari aspek suara, produsen tak lupa menyematkan teknologi Waves MaxxAudio Pro.

G Series 12

G Series 13

Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core (i5-8300H atau i7-8750), kartu grafis Nvidia GeForce GTX (1050, 1050 Ti hingga 1060 Max-Q), RAM DDR4 2666MHz (8GB sampai 16GB) dan unit penyimpanan berbasis hybrid hard drive 1TB (ada tambahan SSD 256GB di model tertingginya). Panas yang dihasilkan oleh hardware-hardware tersebut didinginkan oleh sistem coolingpro-grade‘ dua kipas.

G Series 15

G Series 14

 

G3 15 (3579)

G3 15 bisa jadi pilihan jika Anda memprioritaskan mobilitas tanpa mau berkompromi soal kinerja. Spesifikasi layar varian ini menyerupai saudarinya, tetapi Dell merampingkan tubuhnya lebih jauh hingga cuma berketebalan 22,7mm. Pencahayaan LED turut diimplementasikan pada keyboard, kali ini berwarna putih. Di sisi desain, G3 tentu tetap mempunyai karakteristik laptop gaming, yakni berupa font biru pada huruf WASD serta kehadiran ‘race stripe metalik’ di zona palm rest.

G Series 16

G Series 21

Model G3 diotaki oleh prosesor serupa G7, yaitu Intel Core i5-8300H hingga i7-8750H; namun pilihan GPU-nya lebih sedikit: Nvidia GeForce GTX 1050 atau 1050 Ti. Jumlah memori RAM DDR4-nya juga lebih kecil, berkisar antara 4GB sampai 8GB. Tebakan saya, kita masih bisa menambahnya lagi jumlahnya (game blockbuster saat ini umumnya menuntut RAM minimal 8GB). Satu varian yang menarik perhatian saya ialah unit G3 15 yang dibekali RAM 4GB plus memori Intel Optane.

G Series 18

G Series 19

G Series 22

G Series 23

 

Harga dan ketersediaan

Berdasarkan keterangan corporate communcations Dell Indonesia Elizabeth R. Pabunag, G3 15 serta G7 15 sebetulnya telah mulai dipasarkan di Indonesia kira-kira sejak dua minggu silam, dan saat ini Anda sudah bisa membelinya.

Varian G3 15 dibanderol mulai dari Rp 12 juta sampai Rp 15,9 juta, sedangkan Dell G7 15 dijajakan seharga mulai Rp 15,5 juta hingga Rp 23,3 juta. Penawaran -cukup atraktif.