Tag Archives: Gabe Newell

Gabe Newell Pilih Xbox Series X Ketimbang PlayStation 5

Anggap Anda Gabe Newell, sosok yang kerap ‘didewakan’ di ranah PC gaming. Saat ada jurnalis yang menanyakan mengenai console next-gen pilihan Anda, apa jawaban paling diplomatis yang bisa Anda berikan? Berhubung bisnis Anda berhubungan langsung dengan platform PC, sudah pasti jawaban yang paling aman ya “PC” itu sendiri.

Namun ternyata Gabe Newell yang sebenarnya tidak semembosankan itu. Dalam sebuah acara TV Selandia Baru berjudul The Project, beliau sempat ditanya persis soal itu, soal mana yang menurutnya lebih baik antara Xbox Series X atau PlayStation 5. Tanpa menunjukkan sedikit pun keraguan, Gabe menjawab “Xbox”.

Gabe tidak menjelaskan lebih lanjut alasannya kenapa, dan ia tidak lupa mengklarifikasi bahwa ia sebenarnya tak punya kepentingan apa-apa terkait perang console next-gen tersebut. Namun seandainya ia harus memilih, pilihannya jatuh pada Xbox Series X.

Kemungkinan, preferensi Gabe mengacu pada fakta bahwa di atas kertas, Xbox Series X memang punya kinerja CPU dan GPU yang lebih unggul daripada PS5. Ini kontras dengan preferensi bos Epic Games, Tim Sweeney, yang beberapa kali tidak segan memuji performa SSD milik PS5 yang luar biasa cepat.

Kemungkinan yang kedua sepertinya berkaitan dengan fakta bahwa hampir semua game eksklusif milik Xbox kini sudah tersedia di PC (dan dipasarkan melalui Steam, platform distribusi game milik Valve, perusahaan yang Gabe Newell dirikan). Ke depannya, Microsoft malah bakal membawa semua penawaran eksklusifnya untuk Xbox Series X ke PC, seperti yang sudah diumumkan pada acara Xbox Games Showcase belum lama ini.

Microsoft dan Valve selama ini memang tergolong cukup akrab. Markas besar kedua perusahaan itu saling berdekatan di provinsi Washington, dan sebelum mendirikan Valve, Gabe Newell sendiri merupakan mantan programmer Microsoft yang secara langsung terlibat dalam pengembangan beberapa versi sistem operasi Windows selama 13 tahun karirnya di sana.

Juga lucu adalah jawaban Gabe ketika ditanya soal kiat untuk mengurangi rasa mual yang muncul setelah menggunakan VR headset. “Beli perangkat yang lebih baik,” jawab Gabe, dan ini tentu saja mengacu pada fakta bahwa salah satu nilai jual utama VR headset Valve Index adalah display dengan refresh rate 120 Hz, yang dipercaya mampu meminimalkan rasa mual semacam itu.

Sumber: VG247.

Valve Mempertimbangkan Untuk Garap Headset VR Index Versi Standalone

Undur dirinya Valve dalam kolaborasi pengembangan ekosistem HTC Vive sempat membuat orang (termasuk saya) berpikir bahwa sang pencipta Steam berniat meninggalkan ranah ini. Namun kami semua keliru. Valve ternyata berniat menggarap perangkat VR-nya sendiri. Agenda tersebut terungkap di bulan April kemarin, kemudian detail mengenai HMD bernama Index itu disingkap tak lama setelahnya.

Dilihat dari sisi hardware dan kelengkapan fitur, Index boleh dikatakan lebih superior dibanding Rift dan Vive. Namun pada dasarnya, headset VR Valve tersebut masih menggunakan solusi penyajian serupa model kompetitor. Perangkat bersandar pada PC agar dapat menghidangkan konten. Itu berarti, Index mungkin belum bisa jadi solusi bagi mereka yang menginginkan HMD virtual reality standalone.

Menariknya, Valve sempat mengakui ketertarikannya mengembangkan head-mounted display ‘mandiri’. Dalam presentasi di acara peluncuran Index beberapa hari lalu, co-founder Gabe Newell mengungkapkan bagaimana timnya tengah mempertimbangkan pembuatan versi alternatif dari Index yang tak mengikat penggunanya di satu tempat. Dengan kata lain, perangkat bisa bekerja tanpa memerlukan dukungan PC.

Newell menyampaikan bahwa Valve mempunyai banyak ide yang dapat diterapkan pada aspek layar dan optik. Kemudian, ada beragam peluang untuk meningkatkan kapabilitas sistem pelacakan sembari menyederhanakan prosesnya. Dengan tercapainya hal-hal ini, terbuka pula kesempatan buat mengembangkan permainan-permainan virtual reality revolusioner, baik dari Valve atau mitranya.

Sebelum sampai di sana, Newell sendiri berkeyakinan bahwa aksesori kendali ‘Knuckles’ dapat memicu digarapnya ‘game-game jenis baru’. Knuckles lebih mutakhir dibanding unit controller motion pendukung perangkat kompetitor. Ia dirancang agar Anda tidak perlu terus menggenggamnya. Di sana ada joystick, trackpad mini, rangkaian tombol, serta input sekunder yang mampu membaca seberapa erat genggaman tangan Anda. Valve membubuhkan tidak kurang dari 87 buah sensor di dalamnya.

Terkait Index, Gabe Newell menyebutnya sebagai tonggak sejarah penting bagi Valve, merepresentasikan terobosan signifikan di segmen virtual reality. Untuk sekarang, perusahaan akan fokus pada hal-hal sederhana, misalnya memperluas distribusi produk keluar wilayah Amerika Serikat, menuju Eropa dan negara-negara lain. Valve juga melihat adanya celah buat menurunkan harga produk, serta membuat Index lebih ringan dan lebih ergonomis.

Berbicara soal harga, Valve Index memang dibanderol cukup mahal. Harganya berada jauh di atas Oculus Rift S (setara Oculus Quest di US$ 400) namun masih lebih murah dibanding satu set lengkap HTC Vive Pro (US$ 1.400, headset-nya saja dipatok US$ 800).

Pertanyaannya kini adalah, jika Valve betul-betul mengembangkan versi standalone dari Index, apakah mereka akan menjualnya di harga lebih tinggi atau lebih rendah dibanding varian standar?

Sumber: GamesIndustry.

Gabe Newell Angkat Suara Soal Rumor yang Menyatakan Microsoft Akan Membeli Valve

Microsoft mungkin merupakan perusahaan yang berhasil menciptakan console dengan performa hardware paling bertenaga, namun dilihat dari sisi bisnis, penawaran mereka merupakan yang terlemah dibanding rival-rivalnya. Game Xbox One tak lagi eksklusif karena Microsoft juga melepas judul-judul tersebut di Windows. Sang produsen memang butuh sebuah strategi radikal.

Minggu lalu, sebuah kabar membuat seisi komunitas gaming heboh. Dari narasumber terpercaya, Polygon melaporkan bahwa mereka telah mendengar desas-desus soal rencana Microsoft mengakuisisi Electronic Arts, PUBG Corporation, dan Valve. Dengan memiliki Valve Corporation, keberuntungan Microsoft tentu saja akan berubah dalam sekejap, karena nilai Valve bukan hanya di jangkauan layanan Steam, tetapi juga data-data para gamer.

Hal lain yang akan jadi keuntungan bagi Microsoft adalah dominasi terhadap eSport. Kita semua tahu bagaimana Dota 2, Counter-Strike dan Rainbow Six Siege menjadi judul populer di Steam. Lalu mayoritas pemain PlayerUnknown’s Battlegrounds juga mengakses game battle royale ini dari platform distribusi digital terbesar PC tersebut.

Rumor tetaplah rumor, tapi berita ini begitu mengusik pengguna Steam hingga mendorong seseorang untuk mengirim email ke sang presiden Valve, Gabe Newell. Di sana, ia menuliskan: “Apakah betul Valve sedang diakuisisi oleh Microsoft? Tolong direspons, saat ini seisi komunitas sedang terguncang.”

Dan respons gamblang Gabe Newell menampik kebenaran dari kabar burung tersebut, Ia menjawab, “Sepengetahuan saya tidak.”

Newell email

Meskipun hal ini menenangkan para fans, ketertarikan Microsoft pada ranah gaming PC merupakan sebuah fakta. Di akhir November 2017 kemarin, CEO Satya Nadella mengungkapkan niatan timnya untuk melakukan ekspansi ke pasar yang menyimpan potensi begitu tinggi tersebut, nilainya melampaui US$ 100 miliar. Microsoft berniat buat ‘memperluas’ pendekatan mereka, dan langkah pertamanya adalah fokus pada aspek produksi serta cara konten didistribusikan.

Nadella juga bilang bahwa perusahaan akan terus berupaya mengoneksikan seluruh ‘aset gaming‘ mereka di PC, console dan mobile. Selanjutnya, Microsoft berjanji untuk bekerja keras demi meningkatkan perhatian serta pelayanan mereka pada 53 juta pelanggan Xbox Live, terutama melalui fitur baru semisal Game Pass dan Mixer.

Jika boleh mengandai-andai, satu hal yang mungkin bisa terwujud dengan langkah akuisisi Microsoft terhadap Valve adalah terealisasinya Half-Life 3. Tak mungkin terjadi? Begitu pula eksistensi dari Star Wars episode tujuh hingga Lucasfilm dibeli Disney…

Sumber tambahan: DualShockers & PCGamesN.

Valve Sedang Garap Game Baru, Manfaatkan Source 2 dan Berlatar Belakang Jagat Half-Life?

Sebuah lelucon di internet menyebutkan bahwa Valve Corp. telah berhenti menciptakan game semenjak mereka mulai ‘menciptakan uang’. Menyediakan jasa distribusi digital saat ini memang merupakan bisnis utama mereka, namun Valve tetap mampu menjaga reputasinya sebagai developer game – lihat saja update epik yang diterapkan di Dota 2 pada bulan Desember silam.

Tak lama setelah sukses mencetak rekor concurrent user Steam tertinggi (pertama kalinya 14 juta orang mengakses Steam bersama-sama), sang co-founder Gabe Newell mengadakan sesi Ask Me Anything di Reddit. Di sana, Valve diketahui sedang mengerjakan satu atau lebih permainan video baru. Detailnya masih sangat minim, tapi penjelasan Gabe mengindikasikan beberapa probabilitas.

Pertama, Newell mengonfirmasi Valve Corp. sedang meramu game single-player. Lalu menjawab pertanyaan mengenai apakah developer akan kembali menggunakan jagat Half-Life, sang co-founder merespons dengan kata ‘ya.’ Tentu saja info tersebut bukanlah validasi mengenai eksistensi dari Half-Life 3, karena perlu Anda ingat, seri Portal (1 dan 2) juga di-setting di dunia yang sama dengan Half-Life.

Selanjutnya, Gabe mengabarkan bahwa timnya juga sangat tertarik untuk membuat permainan virtual reality. Bagi Valve, VR merupakan alat penting penyajian game. Sayangnya belum diketahui seperti apa pendekatan mereka, dan saya sendiri berharap permainan diramu ‘lebih serius’ dari The Lab yang pada dasarnya hanyalah bundel delapan minigame buat mendemonstrasikan kecanggihan SteamVR dan HTC Vive.

Dalam jawaban Gabe lainnya, Valve kabarnya lagi mendesain game VR yang kompatibel dengan ‘knuckles controller‘, kemungkinan besar adalah aksesori prototype yang sempat mereka pamerkan di acara Steam Dev Days 2016.

Di sesi AMA tersebut, Gabe menegaskan Valve akan terus menggunakan engine Source 2 dalam menggarap karya digital, juga memanfaatkannya sebagai pondasi beberapa ‘produk baru’ yang belum diumumkan – Valve terus mendorong semua staf untuk mengadopsinya.

Ketika ditanya soal masa depan seri Left 4 Dead, Newell menuturkan bahwa Valve selalu berusaha mengintegrasikan teknologi-teknologi baru di produk anyar mereka, dan menurutnya, franchise Left 4 Dead merupakan medium tepat untuk jadi landasan ‘shared narratives‘.

Valve sendiri memang sudah lama dirumorkan sedang menggodok Left 4 Dead 3. Dan informasi dari Gabe di atas turut mengindikasikan upaya sang developer untuk ‘memindahkan’ Counter-Strike: Global Offensive dan Team Fortress 2 ke Source 2.

Semoga saja Valve melakukan pengumuman mengenai game ataupun agenda baru mereka di waktu dekat.

Via Eurogamer & PC Gamer.

Dota 2 ‘Terlahir Kembali’, Didukung Kecanggihan Engine Source 2

Biasanya developer akan masuk ke fase nyaman setelah tahu game-nya sukses menghimpun para pemain setia. Dari sana mungkin mereka tinggal memberikan update, melangsungkan event, atau mungkin mengelola micropayment. Tapi kita tahu Valve selalu berbeda. Di bulan Juni 2015 mereka mengumumkan Dota 2 Reborn, menarik permainan kembali ke tahap beta. Continue reading Dota 2 ‘Terlahir Kembali’, Didukung Kecanggihan Engine Source 2

Ancam Gabe Newell, Developer Independen Di-ban Dari Steam

Mengeluhkan pekerjaan dan orang lain di sosial media bukanlah hal yang dianjurkan, apalagi menggunakan kata-kata kasar dan bersumpah serapah. Walau sudah dihapus, sekali diunggah, internet akan mengabadikannya. Dan hal pahit tersebut dirasakan oleh developer permainan indie bernama Mike Maulbeck dari Code Avarice. Continue reading Ancam Gabe Newell, Developer Independen Di-ban Dari Steam

Valve Akan Sajikan Film dan Serial TV di Steam?

Jika membahas tentang Steam, hal pertama yang muncul di otak kita adalah semua hal yang berhubungan dengan gaming. Tapi belakangan, Valve Corportation mencoba memperluas bisnis mereka dengan melakukan beberapa eksperimen. Kita sudah mendengar tentang Steam Music hingga Steam Machines. Kali ini lagi-lagi Valve dikabarkan melakukan sesuatu yang tak biasa. Continue reading Valve Akan Sajikan Film dan Serial TV di Steam?

[Rumor] Pencipta Counter-Strike: Half-Life 3 Sedang Dalam Tahap Pengerjaan

Walaupun berkali-kali dirumorkan, dan mayoritas diantaranya ternyata terbukti palsu, kabar tentang Half-Life 3 bukanlah hal yang bisa dianggap enteng. Half-Life 3 adalah ‘relik suci’ para gamer yang tidak lelah dibahas terus-menerus. Informasi tentang status Half-Life 3 kembali terucap, kali ini dari bibir seorang sumber terpercaya: Minh ‘Gooseman’ Le. Continue reading [Rumor] Pencipta Counter-Strike: Half-Life 3 Sedang Dalam Tahap Pengerjaan

Rangkuman Hasil Tanya Jawab dengan Gabe Newell di Reddit

Tidak ada individu seperti sang co-founder Valve, Gabe Newell. Ia adalah orang yang rendah hati, membumi dan peduli terhadap perkembangan industri hiburan digital. Tidak lama lalu ia membuka thread AMA (ask me anything) di Reddit untuk menjawab pertanyaan khalayak. Tapi ingat satu hal, jangan pernah bertanya tentang Half-Life 3 atau Anda akan terkena ban. Continue reading Rangkuman Hasil Tanya Jawab dengan Gabe Newell di Reddit