Tag Archives: gadget wfh

Samsung Luncurkan Monitor dengan Webcam Terintegrasi Model Pop-up

Pandemi COVID-19 menghidupkan kembali kategori periferal komputer yang pada dasarnya sudah mati dibunuh oleh smartphone: webcam. Agar kegiatan WFH dan SFH-nya lancar, konsumen rela menyisihkan dana ekstra untuk membeli sebuah webcam.

Dengan kata lain, ada peluang besar bagi produsen untuk berdagang webcam selama pandemi. Namun produk yang dijual tidak selamanya harus berbentuk webcam. Kalau produsennya kreatif seperti Samsung, mereka juga bisa menyatukannya dengan monitor.

Gambar di atas bukanlah sebuah komputer all-in-one (AIO), melainkan sebuah monitor yang bisa dijadikan display untuk komputer maupun laptop. Yang membedakannya dari monitor pada umumnya adalah sebuah balok pipih berwarna hitam di bagian atasnya. Di dalam balok pipih itu, tertanam modul kamera beresolusi 2 megapixel.

Resolusi tersebut cukup untuk melangsungkan sesi video conference dengan resolusi FHD (1920 x 1080). Saat sedang tidak digunakan, webcam ini dapat didorong masuk ke dalam bodi monitor. Mekanismenya mirip seperti kamera pop-up di beberapa smartphone, hanya saja di sini pengoperasiannya manual.

Produk bernama Samsung Webcam Monitor S4 (S40VA) ini juga datang membawa sertifikasi Windows Hello. Artinya, ia dilengkapi modul kamera infra-merah sehingga kompatibel dengan fitur pengenal wajah bawaan Windows 10.

Spesifikasi panel IPS 24 incinya sendiri mencakup resolusi 1920 x 1080, refresh rate 75 Hz, tingkat kecerahan 250 nit, dan bidang pandang seluas 178° horizontal maupun vertikal. Pilihan sambungan yang tersedia meliputi D-Sub, HDMI 1.4, dan DisplayPort 1.2.

Samsung pun tak lupa menyematkan tiga buah port USB 3.0. Monitor ini juga dibekali speaker stereo beserta mikrofon, sehingga pengguna dapat benar-benar langsung menyambungkannya ke komputer atau laptop untuk mengikuti sesi video call tanpa perlu bantuan perangkat tambahan lagi.

Guna semakin memanjakan penggunanya, monitor ini turut mengunggulkan ergonomic stand yang fleksibel; bisa di-tilt, swivel, rotate, maupun dinaik-turunkan posisinya. Alternatifnya, ia juga dapat dipasangkan ke bracket 100 x 100 mm.

Samsung Webcam Monitor S4 kabarnya sudah tersedia di beberapa negara, termasuk di kawasan Asia Tenggara. Listing-nya pun juga sudah tersedia di situs Samsung Indonesia, tapi sayang sejauh ini belum ada informasi mengenai banderol harga resminya. Sebagai konteks, harganya di AS dipatok $320, atau sekitar 4,5 jutaan rupiah.

Sumber: Samsung.

Logi Dock Adalah Docking Station Sekaligus Speakerphone untuk Pekerja di Era Pandemi

Logitech adalah salah satu perusahaan yang justru diuntungkan oleh adanya pandemi. Hingga akhir Juni kemarin, penjualan mereka tercatat naik sebesar 66% dibanding tahun lalu. Padahal, tahun lalu penjualan mereka sebenarnya juga sempat naik drastis di bulan-bulan pertama pandemi.

Namun ketimbang sebatas menggenjot kapasitas produksi webcam dan produk-produk lainnya demi memenuhi demand. Logitech rupanya juga telah meluangkan waktu untuk menciptakan perangkat yang benar-benar dirancang untuk kebutuhan dunia kerja selama masa pandemi. Perangkat tersebut mereka juluki Logi Dock.

Sulit mendeskripsikan Logi Dock dalam satu frasa, sebab ia memang mengemas beberapa fungsi yang berbeda. Secara mendasar, ia merupakan sebuah docking station. Namun di saat yang sama, ia juga merupakan sebuah speaker yang bertenaga.

Sebagai sebuah docking station, Logi Dock dapat disambungkan dengan lima perangkat USB dan dua monitor sekaligus. Lalu dengan menggunakan satu kabel USB-C, seluruh perangkat tersebut dapat dihubungkan ke sebuah laptop, dan laptop-nya sendiri juga akan di-charge oleh Logi Dock dengan output maksimum sebesar 100 W.

Sebagai sebuah speaker, Logi Dock mengandalkan sepasang driver 55 mm dan sepasang passive radiator. Selain dapat menggantikan speaker PC atau laptop, Logi Dock juga bisa berperan sebagai speaker Bluetooth.

Relevan dengan kebutuhan meeting virtual selama pandemi, Logitech tak lupa menanamkan enam buah mikrofon noise cancelling ke dalam Logi Dock. Permukaan atasnya bahkan dilengkapi tombol kapasitif untuk mute/unmute mikrofon, serta untuk menyalakan atau mematikan tampilan video dari webcam.

Semuanya demi menghadirkan setup bekerja yang simpel dan teratur. Tak hanya via hardware, melainkan juga via software; Logi Dock menawarkan integrasi dengan aplikasi Logi Tune, dan aplikasi tersebut dapat pengguna sambungkan ke akun kalendernya.

Dari situ, ketika ada meeting yang segera dimulai, Logi Dock dapat memberikan notifikasi lewat indikator LED-nya, dan pengguna bisa bergabung ke meeting dengan mengklik tombol di Logi Dock. Sebagai informasi, Logitech memang berniat mendapatkan sertifikasi resmi dari Zoom, Microsoft Teams, dan Google Meet untuk Logi Dock.

Rencananya, Logi Dock bakal dipasarkan mulai musim dingin tahun ini (Desember) dengan harga $399, atau kurang lebih sekitar 5,7 jutaan rupiah. Selain warna abu-abu, ia juga akan tersedia dalam warna putih.

Sumber: Logitech.

5 Webcam Pilihan untuk WFH dan SFH, Dari yang Murah Sampai yang Mahal

Tidak seperti laptop ataupun headset, webcam adalah kategori produk elektronik yang popularitasnya melejit tanpa disengaja karena pandemi. Tren WFH dan SFH secara langsung menjadikan webcam bak suatu komoditas, terutama di kalangan konsumen yang menggunakan PC ketimbang laptop untuk menjalani kesehariannya selama pandemi.

Kendati demikian, saya juga kenal beberapa pengguna laptop yang mempertimbangkan untuk membeli webcam karena sejumlah alasan, mulai dari yang webcam bawaan laptop-nya rusak, sampai yang sebatas ingin tampil lebih prima dalam rapat virtual bersama koleganya.

Kalau Anda termasuk salah satunya, semoga artikel ini bisa membantu. Berikut adalah 5 webcam pilihan untuk WFH dan SFH, urut dari yang paling murah sampai yang paling mahal.

1. M-Tech WB600

Saya yakin Anda bisa menemukan banyak webcam lain yang lebih murah dari yang satu ini di platform e-commerce lokal, akan tetapi saya pribadi memilihnya karena dua alasan: garansinya cukup panjang (1 tahun), dan kebetulan saya sendiri pernah mencoba dan cukup puas dengan webcam dari brand yang sama, meski memang model yang saya gunakan adalah versi yang lebih lawas (WB500).

Sama seperti pendahulunya, WB600 menawarkan resolusi maksimum 1920 x 1080 pixel (tanpa autofocus) dan mekanisme plug-and-play (dapat langsung digunakan tanpa perlu instalasi driver). Yang berbeda, ia mengemas lampu LED terintegrasi yang dapat menyala dalam tiga opsi warna (putih, putih hangat, kuning) untuk membantu meningkatkan kualitas gambar di ruangan dengan kondisi pencahayaan yang kurang optimal.

Harganya? Rp220.000 saja.

Link pembelian: M-Tech WB600

2. Logitech C615

Dengan budget Rp618.000, Anda sebenarnya sudah bisa mendapatkan webcam beresolusi 1080p dari brand sekelas Logitech. Bukan cuma itu, webcam bernama Logitech C615 ini juga mendukung autofocus, yang berarti ketika Anda mendekatkan sesuatu yang memiliki teks ke lensanya — entah itu buku atau smartphone — teksnya bakal tetap kelihatan tajam.

Satu keunikan C615 yang tidak dimiliki mayoritas webcam lain adalah fitur swivel 360 derajat. Jadi selagi dijepitkan ke atas layar, bodi kameranya dapat diputar-putar untuk membantu mendapatkan gambar pada sudut yang tepat. Saat sedang tidak digunakan, ia juga dapat dilipat menjadi datar, memudahkan penyimpanan tanpa khawatir lensa kacanya bakal tergores.

Link pembelian: Logitech C615

3. Logitech C920

Salah satu kekurangan terbesar Logitech C615 tadi adalah mikrofonnya masih mono. Kalau Anda membutuhkan kualitas audio yang lebih baik berkat mikrofon stereo, maka Logitech C920 ini bisa jadi pilihan. Harganya memang lebih mahal — Rp999.000 — tapi beruntung yang di-upgrade bukan cuma dari sektor audionya saja.

Resolusinya memang sama-sama 1080p, akan tetapi C920 menjanjikan kualitas video secara keseluruhan yang lebih baik daripada C615, lengkap beserta kinerja autofocus yang lebih bisa diandalkan. Kabelnya juga lebih panjang 55 cm, memberikan fleksibilitas ekstra dalam hal penempatan kamera.

Link pembelian: Logitech C920

4. Razer Kiyo

Dengan pilihan resolusi 1080p 30 fps atau 720p 60 fps, webcam yang satu ini memang lebih dikhususkan untuk kebutuhan para streamer ketimbang keperluan WFH dan SFH secara umum. Terlepas dari itu, cincin LED yang mengitari lensanya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang kondisi pencahayaan di ruang kerja atau ruang belajarnya tidak begitu optimal.

Total ada 12 LED yang tertanam, dan lampu ini bisa menyala paling terang sampai 10 lux dari jarak 1 meter. Tingkat kecerahan lampunya bisa diatur semudah memutar-mutar kenop bergerigi yang mengitari bodi kamera. Siapkan dana Rp1.849.000 untuk meminangnya.

Link pembelian: Razer Kiyo

5. Logitech Brio

4096 x 2160 pixel, itulah resolusi video maksimum yang dapat dihasilkan oleh webcam yang satu ini. Berkat resolusi sebesar itu, Logitech Brio pun bisa menawarkan fitur digital zoom bagi yang membutuhkan. Bukan cuma itu, Brio turut mendukung teknologi HDR sehingga wajah pengguna tidak akan tampil seperti siluet ketika berada dalam posisi membelakangi sumber cahaya (backlight), semisal jendela di siang hari.

Kelebihan lain webcam seharga Rp3.250.000 ini adalah kompatibilitas dengan Windows Hello, fitur facial recognition bawaan Windows 10. Jadi selama kamera ini terhubung ke PC dan menyala, pengguna tidak perlu sekali pun mengetikkan kata sandinya setiap kali hendak login ke Windows.

Link pembelian: Logitech Brio