Tag Archives: game multiplayer

5 Game Keluaran Tahun 2021 dengan Jumlah Pemain/Unduhan Terbanyak

Sudah bukan rahasia apabila game free-to-play (F2P) selalu juara dalam hal banyak-banyakan pemain. Namun pada kenyataannya, game premium pun juga bisa memiliki jumlah pemain yang masif, terutama jika dibarengi dengan strategi pemasaran yang apik, seperti misalnya mengikutkan game-nya ke dalam sebuah layanan subscription.

Di artikel ini, saya telah merangkum 5 game keluaran tahun 2021 dengan jumlah pemain/unduhan terbanyak. Berhubung yang masuk hitungan hanyalah game yang dirilis di tahun 2021, Anda jelas tidak akan menemukan game-game yang sudah lama eksis dan masih sangat populer seperti Fortnite atau Apex Legends di sini. Namun seperti yang saya bilang, game yang tercantum tidak semuanya F2P.

Pokémon Unite – 50 juta unduhan

Diluncurkan lebih dulu di Nintendo Switch pada bulan Juli 2021, Pokémon Unite merupakan salah satu fenomena industri video game tahun ini. Per Desember 2021 ini, game tersebut sudah diunduh sebanyak 50 juta kali. Cukup mengesankan mengingat versi Android dan iOS-nya baru dirilis pada bulan September.

Selain sangat populer, Pokémon Unite juga berhasil menyabet gelar prestisius game Android terbaik 2021 versi Google Play. Demam MOBA memang masih belum menunjukkan tanda-tanda bakal mereda, dan game ini hanya semakin memopulerkan tren tersebut, sekaligus menginspirasi franchise besar lain untuk ikut berpartisipasi.

PUBG: New State – 45 juta unduhan

Game anyar lain yang luar biasa populer tahun ini adalah PUBG: New State. Hanya sekitar satu bulan lebih sejak peluncurannya di tanggal 11 November 2021, game ini rupanya telah menerima lebih dari 45 juta unduhan. Hype seputar game ini memang sudah dibangun sejak pertengahan tahun, jadi tidak heran apabila popularitasnya langsung meledak dalam waktu yang singkat.

Menjelang pergantian tahun, PUBG: New State juga baru kedatangan update besar pertamanya. Salah satu fitur baru yang paling menarik adalah Merit Point System, yang dirancang untuk mengurangi kebiasaan toxic para pemain.

Forza Horizon 5 – 10 juta pemain

Seperti yang saya bilang di awal, menawarkan game premium via layanan subscription merupakan cara yang sangat efektif dalam membangun userbase yang besar, dan Forza Horizon 5 adalah contoh terbaiknya. Game ini dirilis pada tanggal 9 November 2021 lalu di PC, Xbox Series X/S, Xbox One, dan layanan subscription Xbox Game Pass sekaligus. Dalam kurun waktu hanya 10 hari, game ini rupanya berhasil menggaet lebih dari 10 juta pemain.

Forza Horizon 5 merupakan sukses besar bagi Xbox Game Studios. Di ajang The Game Awards 2021, game ini membawa pulang tiga penghargaan sekaligus: Best Sports/Racing Game, Best Audio Design, dan Innovation in Accessibility. Menariknya, seri game balap yang amat sukses ini sebenarnya berawal dari sebuah spin-off.

Back 4 Blood – 6 juta pemain

Contoh lain game premium dengan userbase yang besar berkat keterlibatan layanan subscription adalah Back 4 Blood. Seperti Forza, penerus tak resmi seri Left 4 Dead ini juga dirilis di Xbox Game Pass di hari pertama peluncurannya pada 12 Oktober 2021 kemarin. Sekitar dua minggu kemudian, Back 4 Blood dikabarkan telah dimainkan oleh lebih dari 6 juta pemain.

Kesuksesan Forza Horizon 5 dan Back 4 Blood ini semestinya bisa memicu ketertarikan developer dan publisher lain untuk mempertimbangkan layanan subscription dalam strategi pemasarannya, khususnya buat game-game premium yang memiliki elemen multiplayer. Pasalnya, seperti yang kita tahu, userbase yang besar memang merupakan salah satu kunci keberhasilan dari suatu game multiplayer.

FIFA 22 – 9,1 juta pemain

2021 punya dua game sepak bola baru, yakni FIFA 22 dan eFootball 2022, akan tetapi yang bernasib mujur cuma satu. Di saat eFootball 2022 banyak dianggap sebagai salah satu game tergagal tahun ini, FIFA 22 justru bisa dibilang cukup berhasil. Dalam kurun waktu cuma seminggu sejak dirilis pada 1 Oktober kemarin, FIFA 22 diklaim sudah memiliki 9,1 juta pemain.

Ketersediaannya di beberapa platform sekaligus tentu menjadi salah satu alasan di balik kesuksesannya — FIFA 22 bahkan juga tersedia di layanan cloud gaming Google Stadia. Namun menariknya, FIFA 22 sebenarnya mempunyai perbedaan yang cukup drastis antara versi konsol last-gen dan next-gen, utamanya terkait pergerakan dan animasi pemain, yang terkesan lebih realistis di konsol next-gen berkat pemanfaatan teknologi Hypermotion.

Sekuel Ark: Survival Evolved Diumumkan, Dibintangi Sekaligus Diproduseri Vin Diesel

Seperti biasa setiap tahunnya, ajang The Game Awards 2020 juga dimanfaatkan sebagai panggung pengumuman sejumlah game baru. Beberapa di antaranya sangat mengundang perhatian, seperti misalnya Crimson Desert, namun beberapa juga ada yang benar-benar di luar dugaan.

Salah satunya adalah Ark II, sekuel dari Ark: Survival Evolved, game survival multiplayer karya developer indie Studio Wildcard. Berhubung Ark sendiri baru dirilis secara resmi pada tahun 2017, sebagian besar pemainnya mungkin tidak menyangka sekuelnya bakal datang secepat ini, apalagi mengingat Ark sendiri menghabiskan waktu sekitar dua tahun dalam fase early access.

Bukan cuma itu, Ark II bahkan datang bersama sebuah trailer sinematik yang dibintangi oleh Vin Diesel, dan sang pentolan franchise Fast & Furious tersebut sudah dikonfirmasi bakal menjadi salah satu karakter protagonis bernama Santiago dalam Ark II. Cyberpunk 2077 punya ‘John Wick’, Ark II punya ‘Dominic Toretto’.

Trailer-nya tampak cukup mengesankan, dan Studio Wildcard bilang bahwa trailer-nya ini dibuat menggunakan engine game Ark II itu sendiri, bukan CGI tradisional. Kalau melihat Ark: Survival Evolved menggunakan Unreal Engine 4, apakah ini berarti Ark II digarap menggunakan Unreal Engine 5?

Menurut saya mungkin saja, sebab jadwal perilisan Ark II masih sangat lama, yakni 2022, dan Unreal Engine 5 sendiri baru akan sepenuhnya tersedia buat para developer mulai tahun depan. Berdasarkan keterangan dari Microsoft, Ark II bakal dirilis eksklusif di platform Xbox – yang semestinya juga mencakup PC.

Balik lagi ke Vin Diesel, sang aktor yang bernama asli Mark Sinclair itu ternyata tidak hanya meminjamkan bakat akting dan suaranya saja di sini. Ia rupanya juga menjabat sebagai executive producer buat Ark II, dan Studio Wildcard bahkan sudah menyiapkan titel yang keren baginya: “President of Creative Convergence”.

Keterlibatan Vin Diesel sebenarnya bukanlah suatu kebetulan, sebab kalau menurut Studio Wildcard sendiri, Vin Diesel merupakan penggemar berat Ark: Survival Evolved yang sudah menghabiskan waktu ribuan jam untuk memainkannya. Begitu cintanya Vin Diesel terhadap game ini, ia bahkan disebut aktif melaporkan jika ada bug yang ditemui dalam game.

Apakah ke depannya kita bakal melihat lebih banyak lagi game yang melibatkan selebriti ternama? Bisa jadi ini adalah awal dari tren tersebut.

Sumber: PC Gamer.

OpenSignal: Pengalaman Bermain Game Mobile di Indonesia Masih Perlu Ditingkatkan

85% pengguna internet di Indonesia memainkan game di smartphone-nya. Jadi bisa kita bayangkan sendiri betapa besarnya pasar mobile game di Indonesia. Pada kenyataannya, data dari tahun 2018 menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pasar mobile game terbesar di Asia Tenggara, baik dari segi jumlah pemain maupun pendapatan.

Dari sekian banyak game mobile yang dimainkan, sebagian besar yang populer merupakan game multiplayer alias online, terutama di kalangan muda-mudi. Fakta bahwa industri esport tanah air lebih besar di platform mobile ketimbang di platform lainnya pada dasarnya adalah salah satu alasan mengapa gamegame seperti PUBG Mobile, Call of Duty Mobile, maupun Mobile Legends bisa begitu populer di sini.

Namun pasar yang begitu besar belum tentu mengindikasikan pengalaman pengguna yang baik. Hal itu tergambarkan dari laporan terbaru OpenSignal, yang melakukan analisis terkait pengalaman para pemain game mobile multiplayer di 44 kota besar di Indonesia berdasarkan kualitas jaringan selulernya. Metrik yang digunakan adalah metrik Games Experience racikan OpenSignal sendiri, dengan skor 0 – 100.

Hasil analisisnya boleh dibilang cukup mengejutkan. Tiga kota teratas yang mencatatkan skor terbaik adalah Palangkaraya (71,9), Pekanbaru (71,1), dan Banda Aceh (70,1). Semuanya bukan dari Pulau Jawa yang notabene merupakan penyumbang populasi terbesar di negara kita.

Satu-satunya kota dari Pulau Jawa yang berhasil masuk peringkat lima besar adalah Yogyakarta (69,1). Namun kalau berdasarkan sistem skor OpenSignal, semua kota ini belum ada yang masuk kategori bagus (minimal skornya 75), dan hanya bisa digolongkan lumayan (65 – 74,9). Lumayan dalam artian mayoritas pemain mengalami delay selama bermain.

Delay, seperti yang kita tahu, adalah salah satu kendala teknis paling menyebalkan saat bermain game multiplayer, sebab itu berarti tindakan yang pemain ambil tidak langsung terjadi secara instan. Meski begitu, kategori lumayan di sini mengindikasikan bahwa pemain masih punya kontrol atas game yang dimainkannya, atau dengan kata lain delay-nya masih bisa dimaklumi.

Sumber: OpenSignal
Sumber: OpenSignal

Lain ceritanya untuk 23 kota sisanya yang masuk kategori buruk dengan rentang skor 40 – 64,9. Bahkan kota-kota yang sangat padat penduduk seperti Bandung (62,9) atau Surabaya (58,8) pun juga ada di kategori ini. Pengalaman bermain yang buruk itu diwakilkan oleh delay yang parah yang mengakibatkan kontrol atas jalannya permainan jadi berkurang.

Saya yakin sebagian besar dari kita pernah merasakannya, terutama saat memaksa bermain di lokasi yang coverage sinyalnya buruk. Pada game MOBA misalnya, skill yang kita klik tidak langsung keluar atau malah tidak keluar sama sekali, dan saya maklum seandainya banyak pemain yang merasa tidak terima dengan pengalaman seperti itu.

OpenSignal menyimpulkan bahwa masih banyak yang harus dibenahi supaya pengalaman bermain game mobile di Indonesia bisa meningkat. Tiga parameter utama yang harus disempurnakan adalah UDP latency, packet loss, dan jitter. Buat konsumen secara umum, kesimpulan ini sejatinya menjadi pengingat bahwa kita tak bisa menilai kualitas jaringan hanya dari kecepatannya saja, sebab faktor-faktor tadi juga berpengaruh langsung terhadap kelancaran bermain game multiplayer.

Pihak operator pun juga sudah seharusnya ikut mengambil catatan. Masih banyak yang bisa mereka tingkatkan perihal kualitas jaringan demi menyuguhkan pengalaman bermain game mobile yang lebih baik kepada konsumen. Kalau dibiarkan seperti ini terus, bukan tidak mungkin bibit-bibit atlet esport ke depannya bisa berkurang karena sebagian dari mereka jadi malas bermain akibat kendala jaringan.

Gambar header: Screen Post via Unsplash.

Game Ultra Space Battle Brawl Buatan Developer Surabaya Resmi Dirilis di Nintendo Switch

Menggembirakan rasanya melihat permainan-permainan buatan developer lokal meluncur di layanan distribusi digital populer, tapi seberapa sering Anda menyaksikan pelepasannya di console? Kabar baiknya, saat ini hal tersebut semakin mudah dilakukan karena para produsen hardware dan pemilik platform kian menyadari pentingnya mendukung ranah indie.

Dan tepat pada hari ini, satu permainan buatan developer lokal resmi meluncur untuk console Nintendo Switch. Game tersebut mempunyai judul Ultra Space Battle Brawl, dikembangkan oleh tim Mojiken Studio asal Surabaya dengan Toge Productions sebagai publisher-nya. Yang paling menarik dari peluncuran Ultra Space Battle Brawl adalah, game dirilis perdana di wilayah Jepang dan sudah memperoleh sertifikasi CERO A.

Menjelaskan apa itu Ultra Space Battle Brawl tidaklah mudah. Ia merupakan kombinasi dari genre fighting dan olahraga baseball, dan difokuskan pada aspek multiplayer offline. Dalam video wawancara bersama IGN Jepang, Toge Productions mendeskripsikannya sebagai ‘Pong dengan steroid’.

Ultra Space Battle Brawl (disingkat USBB) mengadu dua orang pemain atau lebih dalam arena 2D. Namun tak seperti Street Fighter di mana gamer berbaku hantam hingga tinggal tersisa satu orang, di USBB, tugas Anda adalah menghancurkan gem/kristal (?) punya lawan menggunakan proyektil seperti bola. Gem muncul dalam beragam wujud: memanjang, terbagi dua, atau bulat – diposisikan di belakang karakter.

Aspek visual juga menjadi sisi unik dari permainan ini. Developer mengusung arahan desain ‘neonpixel art bergaya Jepang 80, yang dipadu bersama karakter-karakter orisinal serta elemen budaya Indonesia – termasuk pemanfaatan musik funkot. Betul sekali, game ini mungkin bisa mengubah pandangan Anda terhadap musik house yang hampir selalu diasosiasikan dengan pengendara truk tersebut. Meski demikian, perlu diketahui bahwa Manami Matsumae turut berpartipasi dalam pengembangannya.

USBB 1

USBB siap menyajikan pengalaman bermain multiplayer berisi empat orang dalam mode berbeda. Dan jika kebetulan Anda lagi sendirian, game juga telah dibekali story mode. Pemain disuguhkan lebih dari 10 pilihan karakter, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, serta skill berbeda.

USBB 2

Di situs Nintendo Jepang, Ultra Space Battle Brawl dijajakan seharga 円 1.600 atau kiasaran Rp 200 ribu, namun saya belum bisa memastikan apakah game sudah bisa diakses oleh pemilik Nintendo Switch di Indonesia. Berdasarkan trailer yang dipublikasikan Mojiken di pertengahan tahun 2017, mereka sempat punya niatan buat melepas USBB di Steam. Semoga saja rencana tersebut tidak dibatalkan…

USBB 3

UPDATE: Game sudah tersedia global.

Tambahan info: Toge Productions.

7 Game Multiplayer Offline PlayStation 4 Terbaik Untuk Dinikmati Bersama Keluarga

Buah manis dari kian canggihnya teknologi visual dan engine serta dukungan modal besar developer ialah hadirnya game dengan konten berkualitas tinggi yang menyamai – bahkan melampaui – film-film box office Hollywood. Namun saya merasa ada sesuatu yang hilang dari semakin canggihnya video game: sensasi bermain bersama kawan atau kakak-adik Anda di ruang keluarga.

Butuh upaya cukup besar agar kita bisa menikmati game PC dari atas sofa. Alternatif termudah adalah dengan beralih ke home console. Meski begitu, Anda tetap perlu menemukan judul yang tepat. Bermain game yang tidak berkualitas hanya akan membuang-buang waktu berharga dan uang Anda.

Lewat artikel ini, saya sudah memilihkan tujuh permainan multiplayer couch/offline bermutu di console PlayStation 4. Anda tidak akan menemui game ber-genre fighting ataupun shooter di daftar ini karena saya mencoba memimalkan kompetisi dan elemen kekerasan, serta ingin mengedepankan semangat kooperatif.

 

Overcooked

Overcooked bisa diibaratkan sebagai versi game dari serial TV Hell’s Kitchen. Misi Anda sederhana: memasak makanan pesanan pelanggan. Namun beragam tantangan dan skenario konyol di sana menuntut para pemain untuk berkomunikasi dengan baik – siapa yang harus memotong tomat, menggoreng daging hingga mencuci piring.

 

Spelunky

Di versi console, Spelunky akhirnya mendapatkan mode multiplayer co-op serta deathmatch dengan menyajikan sembilan karakter berbeda. Tugas Anda hanyalah menjelajahi lorong-lorong bawah tanah dan mengumpulkan material-material berharga. Menariknya, tiap sesi petualangan tak akan terasa sama berkat pemanfaatan sistem procedural generation.

 

Lovers in a Dangerous Spacetime

Game ini akan menguji kekompakan (atau hubungan) Anda dengan saudara, teman ataupun pasangan. Gameplay-nya ‘se-kacau’ Overcooked karena para pemain mesti mengendalikan beragam aspek dari pesawat angkasanya; dari mulai persenjataan, mesin dan perisai. Mereka harus terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain agar pesawat tetap utuh.

 

Rayman Legends

Dengan visual dan musik pengiring yang indah, desain level brilian, serta gameplay super-adiktif, Rayman ialah salah satu permainan platformer 2D terbaik sepanjang masa. Tugas Anda sangat simpel, yakni mengumpulkan poin berupa Lums sembari melewati level – tapi kehadiran rekan di sana membuat prosesnya lebih mudah dan menyenangkan.

 

Lego Marvel Super Heroes 2

Sempurna bagi Anda dan keluarga yang masih haus berpetualangan bersama para pahlawan Marvel. Lego Marvel Super Heroes 2 menyajikan gameplay serta puzzle khas permainan Lego. Di bulan April kemarin, game mendapatkan update bertema Infinity War, mempersilakan Anda bermain sebagai Thanos dan kroninya buat menyapu para Avengers.

 

Sonic Mania

Dirilis sebagai bentuk dari perayaan seri Sonic The Hedgehog ke-25, Sonic Mania menghidangkan formula klasik khas Sega Genesis; di antaranya gameplay side-scrolling bertempo cepat dan visual 2D pixelated. Ia sempurna buat bernostalgia. Anda dan kawan juga bisa menguji siapa yang paling cepat menyelesaikan level lewat mode multiplayer kompetitif.

 

Everybody’s Golf

Permainan ke-12 di seri Everybody’s Golf ini kembali mengombinasikan karakter-karakter bergaya kartun dengan teknologi engine serta fisik yang realistis. Di versi anyarnya, Anda dipersilakan menciptakan karakter serta mengustomisasinya, serta dibebaskan menjelajahi lapangan golf via berjalan kaki atau menggunakan kendaraan.

8 Game Multiplayer Terbaik di 2017

Mode multiplayer sudah menjadi bagian krusial dari video game sejak momen kelahirannya, dapat ditemukan di judul-judul legendaris seperti Tennis for Two, Spacewar! hingga Pong. Dan di era modern ini, multiplayer merupakan elemen gameplay andalan di sejumlah franchise blockbuster, sekaligus jadi aspek penting yang berfungsi untuk memperpanjang umur permainan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, 2017 dipenuhi berbagai macam permainan multiplayer menakjubkan. Namun periode 12 bulan ke belakang memang terasa istimewa karena beragam perubahan tak terduga yang telah terjadi: fenomena naik daunnya genre multiplayer battle royale, kembalinya formula run and gun dan elemen fighting klasik di judul indie, hingga penerapan mode co-op di permainan role-playing taktis yang berorientasi pada narasi.

Daftar permainan multiplayer terbaik di tahun 2017 versi DailySocial bisa Anda simak di bawah.

 

8. Nidhogg 2

Nidhogg 2 kembali mengusung formula yang membuat pendahulunya begitu seru dan jenaka, dibungkus dalam visual 2D lucu dan penuh warna. Game mengadu dua orang pemain dalam medan tempur jarak dekat tanpa akhir hingga salah satu dari mereka berhasil menembus benteng lawan, dipadu satu twist unik: senjata disajikan secara acak.

 

7. Splatoon 2

Dalam sekuelnya ini, lagi-lagi Anda bermain sebagai Inkling, yaitu karakter-karakter yang bisa berubah jadi cumi-cumi dan menyelam di tinta. Di Splatoon 2, Anda dapat menikmati beragam mode multiplayer secara online ataupun lokal, lalu fitur-fitur serta konten baru (contohnya mode co-op Salmon Run) juga memastikan gameplay familiernya terasa lebih menyegarkan.

 

6. Injustice 2

Jalan cerita dan melimpahnya konten merupakan aspek yang diapreasiasi para gamer dalam kreasi terbaru co-creator franchise Mortal Kombat ini. Namun seperti permainan fighting lain, multiplayer kompetitif tidak bisa dipisahkan dari Injustice 2. Pemain disuguhkan pilihan 29 karakter superhero dan villain jagat DC Comics, plus 13 tokoh tambahan via DLC.

 

5. Destiny 2

Seperti di game sebelumnya, aktivitas di Destiny 2 terbagi dalam dua jenis: player versus player dan player versus environment. Tapi hal yang distingtif dari sekuel ini adalah penekanan pada eksplorasi planet serta interaksi dengan karakter non-player. Ke depannya, developer Bungie berkomitmen untuk terus menambahkan konten lewat expansion pack.

 

4. Cuphead

Ada dua faktor yang membuat Cuphead unik: pemanfaatan visual dan animasi ala film kartun Disney atau Fleischer tahun 1930-an, serta gameplay yang sangat menantang sehingga disebut-sebut sebagai Dark Souls-nya game run and gun. Mode multiplayer memungkinkan dua pemain untuk saling membantu, tetapi juga mendongkrak tingkat kesulitannya.

 

3. Divinity: Original Sin II

Saat mode multiplayer dipilih, Original Sin II menyajikan pengalaman yang jauh berbeda dari single-player, disebabkan oleh aktivitas kawan main Anda yang kadang tak terduga. Di sesi tersebut, mungkin karakter-karakter penting jadi tewas dan memaksa pemain mencari solusi lain akibat kelakuan rekan satu tim, atau membuat Anda dikejar seisi barak.

 

2. Mario Kart 8 Deluxe

Versi Deluxe dari Mario Kart 8 mendarat di Nintendo Switch tiga tahun setelah dirilis di Wii U. Selain dibekali seluruh add-on yang tersedia, port ini menghidangkan beragam konten anyar (termasuk delapan arena serta enam karakter tambahan), penyempurnaan pada gameplay, hingga dukungan resolusi 1920x1080p di 60-frame rate per detik ketika Switch ditambatkan ke docking.

 

1. PlayerUnknown’s Battlegrounds

PlayerUnknown’s Battleground sudah menjadi fenomena global bahkan sebelum versi 1.0-nya dirilis di Windows dan Xbox One. Ia berhasil menumbangkan Dota 2 sebagai game dengan jumlah pemain paling banyak, lalu terjual lebih dari satu juta kopi di Xbox One hanya beberapa hari setelah tersedia. Siapa sangka gameplay battle royale yang sederhana ternyata jadi favorit para gamer?

Recoil Suguhkan Serunya Bermain Game Shooter di Pekarangan Rumah

Upaya membuat konten hiburan yang lebih ‘immersive‘ melahirkan banyak sekali perangkat unik, dan sudah ada berbagai macam realisasinya: VR, AR, hingga percobaan memadukan mainan dengan video game. Mereka telah menjelma ke berbagai produk, dari mulai Anki Drive, Prodigy, sampai permainan mobile berbasis AR populer, Pokémon Go.

Kali ini giliran Skyrocket Toys yang mencoba membenamkan teknologi modern ke dalam mainan fisik. Mungkin melihat populernya permainan-permainan shooter, perusahaan itu terdorong buat mengadopsi genre ini ke produk baru mereka. Berbekal augmented reality serta konektivitas Wi-Fi, Skyrocket Toys menciptakan Recoil, versi mainan dari game ‘tembak-tembakan’ seperti Battlefield atau Call of Duty.

Recoil 3

Penyajian Recoil mirip seperti permainan laser tag yang populer di tahun 90-an. Bedanya, permainan ini beroperasi layaknya game. Ia dilengkapi bermacam-macam mode, betul-betul menghidangkan suara tembakan dan ledakan, dibekali sistem mission objective sampai pengisian ulang amunisi, dan selanjutnya, Anda juga dapat berkomunikasi dengan anggota tim via suara.

Recoil membutuhkan beberapa komponen agar bisa bekerja: pistol, sensor, AR tag, serta unit ‘Game Hub’ Wi-Fi. Semua pernak-pernik penting ini sudah dibundel dalam Starter Set. Game Hub merupakan jantung dari permainan ini, dapat menjangkau area seluas 152m dan mendeteksi 16 pemain. Selanjutnya, Anda tinggal menyambungkan smartphone ke pistol melalui aplikasi mobile serta memasangnya di sana via mounting.

Recoil 1

App serta smartphone berperan sebagai UI. Mereka bertugas untuk menginformasikan status Anda, mengarahkan ke lokasi respawn, isi ulang amunisi, serta ke area target. Selain itu, smartphone berfungsi menghidangkan bermacam-macam efek suara, misalnya lemparan granat, desingan peluru, hingga memberi tahu saat akan ada serangan udara. Silakan pilih headset yang Anda sukai, pastikan saja ia tak mudah terlepas ketika Anda berlarian.

Recoil 2

Bundel Starter Set Recoil terdiri dari satu Game Hub, dua pistol RK-45 Spitfire, sensor damage, mounting, AR tag, dan buku panduan. Pistol RK-45 Spitfire juga dijual terpisah, dan sebagai alternatifnya, Skyrocket Toys menawarkan pilihan senjata berlaras panjang, SR-12 Rogue. Tersedia pula granat tangan opsional, efektif untuk membuat tim lawan berlarian dari tempat persembunyian mereka.

Produk sudah mulai dipasarkan di toko retail di kawasan Amerika (Walmart, Toys”R”Us, hingga Gamestop). Recoil Starter Set Multiplayer dibanderol seharga US$ 130; lalu Pistol RK-45 Spitfire, senapan SR-12 Rogue dan frag granade masing-masing dijajakan di harga US$ 50, US$ 70, dan US$ 15.

Sumber: TheWorldIsNowGame.com.

Daftar Game Multiplayer Android yang Bisa Dimainkan via WiFi dan Bluetooth

Dibandingkan game-game single player, game multiplayer Android agaknya memang relatif lebih sulit dijumpai, walau bukan berarti tak tersedia. Biasanya banyak orang meminta rekomendasi dari gamer yang lebih berpengalaman, atau mencari referensi yang menyediakan informasi terkait. Walhasil, prosesnya menjadi lebih lambat. Untuk memudahkan pencarian sobat, kami putuskan untuk membuat kumpulan game Android yang menawarkan fitur mode multiplayer yang bisa dimainkan menggunakan koneksi WiFi dan Bluetooth.

Berikut daftar selengkapnya:

Virtua Tennis Challenge

Mudah sekali menerka permainan apa yang disuguhkan oleh Virtua Tennis Challenge. Yap, di game ini, sobat dan teman dapat bermain tenis lapangan melalui jaringan nirkabel Bluetooth. Anda berdua dapat memilih sendiri pemain masing-masing dan juga lapangan yang akan dijadikan tempat bertanding. Seperti kebanyak permainan olahraga, sudah barang tentu yang menang adalah yang dapat poin terbanyak.

Warlings

https://www.youtube.com/watch?v=8WPd0n9Qhf8

Pengembang Warlings  sudah menyiapkan 6 tempat di mana sobat dapat menghancurkan tim musuh dengan senjata yang sudah disediakan. Seperti game multiplayer Android di daftar teratas, Warlings juga dapat dimainkan dengan teman melalui jaringan Bluetooth.

BombSquad

https://www.youtube.com/watch?v=xtDXAwiWkDQ

BombSquad agak berbeda karena di sini sobat bisa bermain dengan maksimal 8 teman melalui jaringan WiFi. Gameplay-nya hampir sama dengan Warlings, para pemain dipertemukan dalam satu medan tempur untuk saling membunuh.

Call of Duty: Black Ops Zombies

Sobat yang sudah lama berkecimpung di dunia gaming pastinya mengenal sekuel ini dengan baik. Sobat juga tentu paham bahwa di permainan berburu zombie ini dapat dimainkan dengan 4 orang teman untuk kemudian bergabung dan membentuk tim.

Real Steel

Diadopsi dari film Box Office berjudul sama, Real Steel mengajak sobat merasakan tantangan seperti yang ada di dalam film. Yaitu menjadi seorang petarung robot, pilih robot jagoan sobat kemudian lawan pemain lain yang terhubung dalam jaringan WiFi.

Sumber gambar header Shutterstock.

Improbable Ingin Permudah Proses Pengembangan Game Online

Mengembangkan game online itu tidak mudah. Bahkan perusahaan sebesar Sony pun harus merelakan divisi game online mereka, Sony Online Entertainment (SOE), untuk berpindah tangan ke pihak lain. Continue reading Improbable Ingin Permudah Proses Pengembangan Game Online