Tag Archives: game open world

Perilisan Stalker 2 Kembali Ditunda, Kini Dijadwalkan Meluncur pada 8 Desember 2022

S.T.A.L.K.E.R. 2: Heart of Chernobyl (atau “Stalker 2” saja supaya saya tidak kesulitan mengetiknya) kembali mengalami penundaan perilisan. Lewat Twitter, GSC Game World selaku pengembangnya mengumumkan bahwa jadwal peluncuran Stalker 2 kini mundur menjadi 8 Desember 2022.

Sebelumnya, Stalker 2 dijadwalkan meluncur pada 28 April 2022, dan ini juga sudah beberapa kali diundur mengingat game-nya pertama kali diumumkan di tahun 2010. Alasan penundaannya tentu sudah bisa ditebak: pengembangnya perlu lebih banyak waktu untuk memoles game-nya sampai sebagus mungkin.

“Tambahan waktu pengembangan selama tujuh bulan ini diperlukan guna mewujudkan visi kami serta untuk menyelesaikan game-nya sampai pada tahap yang kami inginkan. Stalker 2 adalah proyek terbesar dalam sejarah GSC, dan ia memerlukan pengujian dan polesan yang menyeluruh,” tulis pengembangnya di Twitter.

Meski mundur cukup jauh, menurut saya ini merupakan keputusan yang tepat bagi GSC, apalagi setelah beberapa kasus game yang dirilis dalam kondisi kurang layak seperti Cyberpunk 2077 maupun remaster GTA Trilogy. Sebagai sekuel dari trilogi game Stalker, ekspektasi terhadap Stalker 2 sangatlah besar, terutama dari para penggemar serinya.

Ada kemungkinan juga keputusan penundaan ini berkaitan dengan dibatalkannya rencana GSC untuk menyelipkan NFT ke Stalker 2. Buat yang tidak tahu, pada 16 Desember 2021 lalu, GSC mengumumkan bahwa mereka akan menghadirkan NFT di Stalker 2. Pengumuman tersebut disambut dengan protes dari banyak penggemarnya, dan hanya sehari setelahnya, GSC langsung membatalkan rencana tersebut. Bisa jadi, perubahan di menit-menit terakhir ini agak mengacaukan tahap finalisasi game.

Kemungkinan lain, GSC memang membutuhkan lebih banyak waktu untuk membenahi bug di Stalker 2. Sebagai informasi, Stalker 2 awalnya digarap menggunakan Unreal Engine 4, namun di tengah-tengah pengembangannya, GSC memutuskan untuk memperbaruinya ke Unreal Engine 5. Bisa jadi, mereka juga perlu tambahan waktu untuk mengoptimalkan transisi engine-nya.

Apapun alasannya, saya yakin sebagian besar penggemarnya tidak akan keberatan menunggu. GSC berniat untuk memberikan informasi tambahan dalam beberapa bulan ke depan. Semoga saja kita bisa melihat trailer gameplay barunya di E3 2022.

Via: Rock Paper Shotgun.

Update Besar dan Versi Next-Gen Cyberpunk 2077 Dijadwalkan Hadir di Awal 2022

Tidak terasa sudah nyaris setahun sejak Cyberpunk 2077 resmi dirilis, akan tetapi versi next-gen dari game bikinan CD Projekt Red tersebut masih tak kunjung datang. Saat saya coba memainkannya kembali belum lama ini, pengalaman yang saya dapat pun masih tidak jauh berbeda dari saat game-nya pertama diluncurkan pada 10 Desember 2020.

Di titik ini, sebagian dari kita mungkin mempertanyakan apakah game ini masih bisa ‘diselamatkan’. CD Projekt sendiri cukup optimistis, dan dalam laporan finansial perusahaan terbarunya, mereka mengumumkan bahwa Cyberpunk 2077 bakal menerima sebuah update besar pada kuartal pertama 2022, bersamaan dengan peluncuran versi next-gen-nya.

Isi update-nya seperti apa tidak dijelaskan, apakah mencakup konten DLC gratis seperti yang dijanjikan, atau sebatas perbaikan dan penyempurnaan saja. Dalam sebuah siaran pers, Adam Kicinski selaku bos besar CD Projekt mengatakan bahwa timnya juga tengah sibuk mengerjakan expansion pack buat Cyberpunk 2077, tidak ketinggalan pula update versi next-gen dari The Witcher 3 yang ditargetkan hadir pada kuartal kedua 2022.

Rumornya, expansion pack untuk Cyberpunk 2077 bakal berfokus pada region Pacifica / CD Projekt Red

Mei lalu, Games Industry melaporkan bahwa CD Projekt menunjuk seorang game director baru untuk Cyberpunk 2077 yang akan berfokus pada pengembangan konten expansion pack-nya. Saya pribadi menaruh harapan besar pada rencana terkait expansion ini, sebab kalau berdasarkan pengalaman sebelumnya, The Witcher 3 juga baru benar-benar terasa matang setelah expansion pack keduanya dirilis.

Terlepas dari banyaknya permasalahan yang dihadapi, Cyberpunk 2077 tetap menjadi salah satu game yang paling diminati tahun ini. Pada bulan Juni 2021 misalnya, Cyberpunk 2077 berhasil menduduki peringkat pertama game PS4 terlaris setelah sempat ditarik dari PlayStation Store selama sekitar enam bulan.

Pekan lalu, bertepatan dengan event Steam Autumn Sale, Cyberpunk 2077 menjadi game terlaris ketiga berdasarkan data dari SteamDB. Cyberpunk 2077 juga kebanjiran ulasan positif dari pengguna Steam; dari tanggal 24 November 2021 sampai artikel ini dipublikasikan, tercatat sudah ada lebih dari 18.000 review pengguna dengan sentimen sangat positif.

Sumber: PC Gamer.

Saints Row akan Umumkan Game Baru pada Gamescom Mendatang

Kehadiran seri Saints Row memang selalu disandingkan dengan seri Grand Theft Auto. Dan meskipun belum pernah berhasil mengalahkan keberhasilan GTA, namun Saints Row tetap tumbuh menjadi game yang banyak diingat oleh para fans berkat keunikan yang diusung.

Dan bagi fans yang telah merindukan kehadiran game open-world dari Volition dan Deep Silver kelihatannya bisa bergembira karena kelihatannya game terbaru dari Saints Row kelihatannya akan segera diumumkan.

Hal tersebut didapati dari gambar yang diunggah di website resmi Saints Row dan juga lewat cuitan Twitter dari host terkenal Geoff Keighley yang menunjukkan dinding bata yang ditutupi dengan graffiti bertuliskan “Rebooting” lengkap dengan logo ‘Fleur-de-lis’ dan beragam elemen-elemen grafis lainnya.

Meskipun mengusung tagline “Rebooting” namun akun Twitter Saints Row memastikan bahwa game terbaru mereka ini bukanlah remaster ataupun remake dari seri-seri lamanya. Walaupun memang reboot untuk seri game-nya. Hal ini memang layak untuk dilakukan karena seri ini telah mengalami pergeseran tema yang cukup signifikan pada instalasi terakhirnya yaitu Saints Row IV yang dirilis 2013 lalu.

Apalagi banyak fans yang telah kehilangan harapan ketika Deep Silver beralih dari Saints Row dengan merilis Agent of Mayhem pada 2017. Game ini mengambil elemen fiksi dan humor yang ada pada Saints Row IV dan mendorongnya lebih jauh. Namun hal tersebut ternyata tidak disukai oleh para fans yang malah menganggap game ini tidak serius.

Maka keputusan untuk me-reboot seri Saints Row ini merupakan hal yang cukup lumrah karena melanjutkan seri-seri sebelumnya sudah tidak memungkinkan dan akan membuat serinya semakin rumit dan tidak jelas.

Sayangnya tidak ada informasi ataupun bocoran apapun mengenai game Saints Row Reboot ini selain bahwa game ini akan muncul perdana pada acara Opening Night Live dari gelaran Gamescom pada 25 Agustus 2021 mendatang. Semoga saja Saints Row bisa kembali ke akarnya menjadi sebuah game open world dengan sisi konyol dan hiperbolisnya.

Sekuel Ark: Survival Evolved Diumumkan, Dibintangi Sekaligus Diproduseri Vin Diesel

Seperti biasa setiap tahunnya, ajang The Game Awards 2020 juga dimanfaatkan sebagai panggung pengumuman sejumlah game baru. Beberapa di antaranya sangat mengundang perhatian, seperti misalnya Crimson Desert, namun beberapa juga ada yang benar-benar di luar dugaan.

Salah satunya adalah Ark II, sekuel dari Ark: Survival Evolved, game survival multiplayer karya developer indie Studio Wildcard. Berhubung Ark sendiri baru dirilis secara resmi pada tahun 2017, sebagian besar pemainnya mungkin tidak menyangka sekuelnya bakal datang secepat ini, apalagi mengingat Ark sendiri menghabiskan waktu sekitar dua tahun dalam fase early access.

Bukan cuma itu, Ark II bahkan datang bersama sebuah trailer sinematik yang dibintangi oleh Vin Diesel, dan sang pentolan franchise Fast & Furious tersebut sudah dikonfirmasi bakal menjadi salah satu karakter protagonis bernama Santiago dalam Ark II. Cyberpunk 2077 punya ‘John Wick’, Ark II punya ‘Dominic Toretto’.

Trailer-nya tampak cukup mengesankan, dan Studio Wildcard bilang bahwa trailer-nya ini dibuat menggunakan engine game Ark II itu sendiri, bukan CGI tradisional. Kalau melihat Ark: Survival Evolved menggunakan Unreal Engine 4, apakah ini berarti Ark II digarap menggunakan Unreal Engine 5?

Menurut saya mungkin saja, sebab jadwal perilisan Ark II masih sangat lama, yakni 2022, dan Unreal Engine 5 sendiri baru akan sepenuhnya tersedia buat para developer mulai tahun depan. Berdasarkan keterangan dari Microsoft, Ark II bakal dirilis eksklusif di platform Xbox – yang semestinya juga mencakup PC.

Balik lagi ke Vin Diesel, sang aktor yang bernama asli Mark Sinclair itu ternyata tidak hanya meminjamkan bakat akting dan suaranya saja di sini. Ia rupanya juga menjabat sebagai executive producer buat Ark II, dan Studio Wildcard bahkan sudah menyiapkan titel yang keren baginya: “President of Creative Convergence”.

Keterlibatan Vin Diesel sebenarnya bukanlah suatu kebetulan, sebab kalau menurut Studio Wildcard sendiri, Vin Diesel merupakan penggemar berat Ark: Survival Evolved yang sudah menghabiskan waktu ribuan jam untuk memainkannya. Begitu cintanya Vin Diesel terhadap game ini, ia bahkan disebut aktif melaporkan jika ada bug yang ditemui dalam game.

Apakah ke depannya kita bakal melihat lebih banyak lagi game yang melibatkan selebriti ternama? Bisa jadi ini adalah awal dari tren tersebut.

Sumber: PC Gamer.

Trailer Gameplay Crimson Desert Dirilis, Game Terbaru dari Pengembang Black Desert

Pengembang Black Desert Online, Pearl Abyss, sedang sibuk menyiapkan game terbarunya, Crimson Desert. Rumor mengenai game ini memang sudah cukup lama beredar, akan tetapi trailer gameplay resminya baru saja ditayangkan pada ajang The Game Awards 2020, dan sejauh ini Crimson Desert terlihat cukup mengesankan.

Developer asal Korea Selatan itu mendeskripsikan Crimson Desert sebagai permainan open-world action-adventure, dan kalau melihat trailer-nya, ia memang tampak lebih mirip seperti The Witcher 3 ketimbang MMORPG. Kendati demikian, Pearl Abyss juga tidak lupa menambahkan bahwa Crimson Desert bakal memadukan elemen-elemen dari permainan single-player yang menitikberatkan pada kekuatan narasi dengan sejumlah fungsionalitas dari permainan multiplayer.

Kalau boleh menebak, hasil akhirnya mungkin bakal lebih mirip seperti Genshin Impact ketimbang Black Desert Online yang merupakan MMORPG murni. Genshin Impact, seperti yang kita tahu, bisa saja dimainkan sendirian, dan multiplayer di sana lebih pantas dianggap sebagai bonus ketimbang suatu keharusan.

Dalam Crimson Desert, pemain bakal menjalankan protagonis bernama Macduff, seorang prajurit bayaran yang sedang berjuang untuk merebut kembali kampung halamannya bersama para krunya. Menariknya, meski narasinya terpusat pada satu protagonis, Crimson Desert bakal masih menawarkan opsi kustomisasi karakter yang mendalam.

Crimson Desert digarap menggunakan engine rancangan Pearl Abyss sendiri. Buat yang pernah memainkan Black Desert, Anda pasti akan cukup familier dengan sistem combat di Crimson Desert, yang mencakup gaya bertarung yang bervariasi berdasarkan jenis senjata yang digunakan; apakah itu pedang, belati, kapak, perisai, atau malah tangan kosong.

Deretan musuh yang akan dijumpai juga sangat beragam, mulai dari prajurit biasa sampai monster-monster dari cerita mitologi – sekali lagi mengingatkan saya pada The Witcher 3, akan tetapi dengan nuansa Nordic yang jauh lebih kental. Trailer-nya bahkan juga sempat mempertontonkan adegan Macduff yang sedang menunggangi seekor naga berukuran masif.

Sejauh ini memang belum ada detail mengenai elemen multiplayer dalam Crimson Desert, tapi Pearl Abyss memastikan bahwa bakal ada fitur PvP di sana. Jadi meskipun tidak dideskripsikan sebagai MMO, Crimson Desert masih akan menempatkan seluruh pemainnya di satu server berskala besar.

Kalau boleh menyimpulkan, anggap saja Crimson Desert ini sebagai sekuel dari Black Desert, tapi yang lebih berfokus pada kekuatan narasi ala game single-player. Seandainya semua berjalan sesuai rencana, Crimson Desert bakal dirilis di PC sekaligus console pada musim dingin 2021.

Sumber: 1, 2, 3.

Genshin Impact Adalah Fenomena Industri Game Mobile di Tahun 2020

Genshin Impact bisa dibilang merupakan fenomena gaming tahun 2020. RPG open-world garapan miHoYo tersebut baru saja menyabet dua gelar yang cukup bergengsi, yakni “iPhone Game of the Year” dan Best Game of 2020 versi Google Play. Ya, meski baru dirilis ke publik secara resmi pada tanggal 28 September lalu, Genshin Impact rupanya sudah bisa menjadi game terbaik di dua platform sekaligus.

Bukan hanya itu, Genshin Impact juga berhasil menjadi mesin uang bagi sang developer asal Tiongkok yang memulai kiprahnya di tahun 2012 tersebut. Berdasarkan estimasi data dari Sensor Tower, Genshin Impact sukses membukukan pendapatan sebesar $393 juta (± Rp5,57 triliun) dalam kurun waktu cuma dua bulan semenjak peluncurannya, dan ini hanya untuk di platform mobile saja.

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, Genshin Impact merupakan game free-to-play, yang artinya seluruh pemasukan tersebut murni berasal dari microtransaction. Lebih dari separuhnya ($226 juta / 57,5%) datang dari platform iOS, sedangkan sisanya ($167 juta / 42,5%) berasal dari kantong para pengguna perangkat Android.

Angka pendapatan sebenarnya mungkin lebih tinggi daripada estimasi ini, sebab Sensor Tower tidak mengikutsertakan data dari platform Android pihak ketiga yang ada di Tiongkok maupun di sejumlah negara lain. Sebagai referensi, di bulan pertamanya Genshin Impact mencatatkan pemasukan sebesar $245 juta – sekarang memang menurun, tapi masih masuk di tiga besar game mobile dengan pemasukan terbesar secara global.

Genshin Impact revenue Sensor Tower

Lalu kalau dibagi berdasarkan lokasi, tanpa harus terkejut pemasukan terbesar Genshin Impact datang dari kampung halamannya sendiri: lebih dari $120 juta, atau 30,5% dari total pemasukan. Di peringkat kedua ada Jepang dengan $98 juta atau 25%, disusul oleh Amerika Serikat dengan $74 juta atau 18,8 persen. Indonesia tidak termasuk tiga besar, yang berarti kita masih rasional perihal gacha 🙂

Terakhir, pencapaian Genshin Impact ini mengesankan bukan hanya karena nominal pendapatannya saja, melainkan juga karena cakupannya yang global. Kepada VentureBeat, perwakilan Sensor Tower menjelaskan bahwa game MMO mobile biasanya cuma sukses di negara asalnya, dan ini bisa dilihat dari sederet MMO besutan Tencent yang dirilis untuk pasar Tiongkok, atau seri game Lineage di Korea Selatan.

Genshin Impact tidak demikian. Seperti yang bisa kita lihat, game ini sukses secara finansial tidak hanya di negara asalnya saja, tapi juga di Jepang dan bahkan di Amerika Serikat. Pandemi jelas berpengaruh besar terhadap kesuksesannya, tapi hal ini sebenarnya tentu juga berlaku untuk gamegame lainnya, tinggal bagaimana masing-masing developer dan publisher pandai-pandai memanfaatkan kesempatannya.

Sumber: VentureBeat.

Horizon Zero Dawn Versi PC Meluncur 7 Agustus 2020

Kabar bahwa Horizon Zero Dawn bakal dirilis di PC sempat mencuri perhatian Maret lalu. Bagaimana tidak, game open-world karya Guerrilla Games itu sebelumnya merupakan judul eksklusif buat PlayStation 4, dan selama tiga tahun sejak perilisannya, ia sudah tercatat sebagai salah satu game PS4 terlaris.

Sekarang, jadwal rilis pastinya sudah ada: 7 Agustus 2020, bisa melalui Steam atau Epic Games Store. Yang menarik, harganya tergolong cukup terjangkau untuk sebuah judul AAA, terlepas dari umurnya yang sudah sekitar tiga tahun. Di Steam, gamer PC sudah bisa melakukan pre-order dengan membayar Rp 210 ribu saja. Bandingkan dengan game AAA lain yang harga awalnya kerap dipatok antara Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu.

Banderolnya bahkan lebih murah sekitar Rp 100 ribu ketimbang di PlayStation Store. Padahal versi yang didapatkan sama persis, yakni Horizon Zero Dawn Complete Edition yang mencakup sejumlah konten ekstra, termasuk halnya expansion pack The Frozen Wilds.

Selain mengungkap tanggal peluncurannya, Guerrilla turut memamerkan trailer baru untuk Horizon Zero Dawn versi PC, dan dari video tersebut kita bisa melihat sejumlah penyempurnaan teknis yang developer berikan untuk versi PC-nya. Yang paling utama tentu saja adalah dukungan terhadap monitor ultra-wide serta frame rate tanpa batas, memungkinkan pemain untuk menikmatinya di 144 fps atau lebih pada PC berspesifikasi sultan.

Pengaturan grafisnya mungkin tidak seekstensif game lain yang bukan hasil porting, tapi setidaknya pemain masih bisa mengatur kualitas dari parameter-parameter seperti tekstur, bayangan, bahkan tampilan awannya. Guerrilla bahkan juga melengkapinya dengan benchmark tool bawaan sehingga pemain bisa lebih mudah mendapatkan pengalaman yang seimbang antara performa dan kualitas grafik.

Cuplikan benchmark tool-nya di trailer menunjukkan bahwa game ini tidak menuntut spesifikasi PC yang terlalu tinggi. Berbekal prosesor quad-core AMD Ryzen 5 1500x dan GPU Radeon RX 580 8 GB saja, average FPS yang tercatat sudah mencapai 60 fps di resolusi 1080p. Spesifikasi itu sama persis seperti yang direkomendasikan di laman Steam-nya.

Sekali lagi ini tidak mengejutkan mengingat game-nya merupakan hasil porting dari PS4. Tebakan saya bahwa spesifikasi yang dianjurkan bakal mirip seperti Death Stranding juga benar, sebab keduanya digarap menggunakan engine yang sama (Decima), yang di titik ini bisa kita simpulkan cukup efisien.

Via: Rock Paper Shotgun.

Syn Adalah Game Open-World FPS Bertema Cyberpunk Garapan Tencent

Cyberpunk 2077 adalah salah satu game AAA yang paling dinanti-nanti tahun ini. Jadi jangan heran melihat animo yang begitu besar terhadap karya CD Projekt Red tersebut, dan saya juga tidak akan terkejut seandainya ada developer lain yang tertarik untuk ikut mengembangkan game dengan tema cyberpunk yang futuristis.

Developer yang saya maksud adalah Lightspeed & Quantum Studio, divisi internal di bawah naungan Tencent Games yang membangun reputasinya lewat popularitas PUBG Mobile. Mereka tengah mengerjakan sebuah game berjudul Syn, yang dideskripsikan sebagai open-world FPS untuk PC dan console.

Andai ada kata “RPG” yang disisipkan, maka deskripsinya bakal sama persis seperti Cyberpunk 2077. Namun sepertinya kedua game ini bakal cukup berbeda. Kalau melihat video tech demo-nya di bawah, satu pembeda yang cukup signifikan menurut saya adalah bagaimana setiap karakter dalam Syn akan ditemani oleh seekor hewan peliharaan yang sudah menjalani sejumlah modifikasi cybernetic.

Sayangnya demonstrasi singkat tersebut belum bisa menggambarkan game ini secara detail. Tencent juga belum menunjukkan sama sekali gameplay-nya seperti apa, dan yang dipamerkan sejauh ini hanya sebatas opsi kustomisasi karakter yang cukup lengkap. Bahkan binatang peliharaannya itu tadi pun juga dapat dikustomisasi, demikian pula kendaraan yang ditunggangi.

Tencent bilang Syn digarap menggunakan Unreal Engine (kemungkinan besar Unreal Engine 4), dan mereka juga berkolaborasi langsung dengan Epic Games untuk mengembangkan sejumlah teknologi inovatif macam “strand-based hair system“, yang pada video demonya mampu menampilkan animasi rambut yang sangat realistis.

Secara lore, Syn mengambil setting tahun 2035, dan jalan ceritanya sepertinya bakal melibatkan konflik antara tiga faksi: Anarchy, Enforcer, dan Motorheads. Pemain tampaknya juga bakal dibebaskan memilih faksi untuk karakter buatannya.

Juga belum jelas adalah apakah game ini hanya bisa dimainkan secara online, atau ada juga mode campaign singleplayer-nya. Kalau melihat latar belakang developer-nya, saya cenderung menebak Syn sebagai permainan online multiplayer. Tencent sendiri belum membahas apa-apa soal ini. Mereka bahkan belum punya estimasi jadwal rilis sama sekali buat Syn.

Pun begitu, bukan tidak mungkin Syn nantinya bakal disajikan sebagai permainan singleplayer. Salah satu alasan pendukungnya adalah Lightspeed LA, sebuah studio game yang baru saja Tencent umumkan bakal mereka buka di Amerika Serikat, serta yang bakal menjadi bagian dari Lightspeed & Quantum.

Tencent bilang bahwa Lightspeed LA bakal fokus mengembangkan game AAA untuk console next-gen, dan mereka juga telah merekrut sosok veteran di bidang game development untuk memimpin Lightspeed LA, yaitu Steve Martin yang dicomot dari Rockstar. Pengalaman Steve selama pembuatan GTA V maupun Red Dead Redemption 2 tentu dapat membantu realisasi Syn menjadi permainan open-world kelas wahid.

Via: PC Gamer.

2K Games Umumkan Mafia: Definitive Edition, Remake Total dari Game Mafia Pertama

Penggemar seri game Mafia, 2K Games punya kejutan buat Anda. Mereka baru saja mengumumkan Mafia: Definitive Edition, remake dari game pertamanya yang dirilis 18 tahun silam.

Seperti yang bisa kita ekspektasikan dari sebuah remake, Mafia: Definitive Edition tak hanya menawarkan penyegaran visual semata. Developer Hangar 13 dipercaya untuk mengerjakannya menggunakan engine baru, dan ini berarti grafiknya bakal berubah total, serta di saat yang sama bakal ada sejumlah elemen gameplay baru, seperti salah satunya sepeda motor sebagai tipe kendaraan baru.

Mafia: Definitive Edition

Plot yang diangkat tentu tidak berubah. Permainan masih akan mengisahkan Thomas “Tommy” Angelo, seorang sopir taksi yang hidupnya berubah drastis semenjak menyelamatkan sepasang gangster dari kejaran geng lawannya.

Setting lokasinya pun juga sama, yakni kota fiktif bernama Lost Heaven yang banyak terinspirasi oleh kota Chicago dan New York. Buat yang belum pernah memainkan Mafia sebelumnya, anggap saja Lost Heaven ini sebagai Liberty City (setting lokasi GTA III dan GTA IV) versi tahun 1930-an.

Mafia: Definitive Edition kabarnya bakal mulai tersedia pada tanggal 28 Agustus 2020 di PS4, Xbox One dan PC. Selain itu, remake ini juga akan ditawarkan dalam bentuk bundel bernama Mafia: Trilogy.

Sesuai namanya, Mafia: Trilogy terdiri dari tiga permainan yang berbeda. Selain Mafia: Definitive Edition, ada Mafia II: Definitive Edition yang merupakan remaster dari game kedua di seri Mafia. Berhubung cuma remaster, jangan berharap perubahan sedrastis yang ditawarkan sebuah remake.

Singkat cerita, kualitas grafiknya tidak akan sebagus remake Mafia pertama tadi, tapi setidaknya masih lebih nyaman di mata ketimbang versi aslinya yang dirilis di tahun 2010. Juga berbeda dari remake Mafia pertama, Mafia II: Definitive Edition sudah bisa dimainkan mulai sekarang di PS4, Xbox One, atau PC.

Bundel ini tentunya juga mencakup Mafia III, lengkap dengan seluruh DLC dan konten ekstranya. Berhubung masih tergolong baru, game ketiga yang dirilis empat tahun lalu ini tidak menerima pembaruan apa-apa.

Sumber: 2K Games via Eurogamer.

Epic Games Store Bagikan Just Cause 4 Secara Gratis

Penggemar game action adventure dengan setting open-world pasti tidak asing lagi dengan seri Just Cause garapan Avalanche Studios. Sejak menjalani debutnya di tahun 2006, Just Cause sudah melahirkan empat seri, dengan seri terakhir, Just Cause 4, yang dirilis menjelang akhir 2018 lalu.

Bagi yang belum sempat memainkannya karena berbagai alasan, ada kabar gembira. Mulai tanggal 16 sampai 23 April, Just Cause 4 bisa didapatkan secara cuma-cuma dari Epic Games Store sebagai bagian dari penawaran gratis mingguannya di samping Wheels of Aurelia.

Cukup daftarkan akun jika belum, lalu klaim game tersebut sebelum 23 April. Menjelajahi negara fiktif Solis yang menjadi setting lokasi Just Cause 4 pastinya bisa membantu membunuh banyak waktu selama masa swakarantina seperti sekarang.

Just Cause 4

Secara plot, Just Cause 4 sejatinya menerapkan formula yang cukup mirip seperti sebelum-sebelumnya. Sang lakon, Rico Rodriguez, lagi-lagi harus berjuang melepaskan satu wilayah dari kekuasaan sosok antagonis, meski kali ini ada sentuhan yang lebih personal pada plotnya.

Seri Just Cause selalu penuh elemen aksi, bahkan dari awal game dimulai. Menonton trailer-nya bahkan terkesan seperti Fast & Furious yang dikemas menjadi video game. Sistem Liberation yang menjadi ciri khas seri-seri sebelumnya, tetap dipertahankan meski mekanismenya agak berbeda di Just Cause 4.

Singkat cerita, tidak ada ruginya menjajal game ini, apalagi kalau gratis. Saat artikel ini ditulis, Just Cause 4 di Epic Games Store masih berstatus “Coming Soon”, jadi tunggu saja sampai besok – tapi jangan lebih dari tanggal 23 April.

Sumber: Eurogamer.