Tag Archives: game sandbox

Google Stadia Demonstrasikan Fitur Inovatif State Share Lewat Game Sandbox Berjudul Crayta

Beberapa hari lalu, Google mengumumkan Crayta, sebuah game sandbox ala Minecraft atau Roblox yang akan dirilis secara eksklusif (sementara) untuk layanan cloud gaming-nya, Stadia. Digarap oleh Unit 2 Games menggunakan Unreal Engine 4, Crayta sepintas terkesan seperti Fortnite tapi tanpa sesi tembak-menembak yang intens.

Game ini akan tersedia secara cuma-cuma buat para pelanggan Stadia Pro mulai 1 Juli mendatang, tapi yang lebih menarik justru adalah fitur bernama State Share yang dibawanya.

State Share pada dasarnya memungkinkan pemain untuk berbagi save file lewat sebuah tautan. Pada Crayta, pemain lain yang mengklik tautan tersebut bisa langsung bergabung ke dalam sesi permainan milik sang pembagi link dan lanjut bermain bersama-sama. Gambaran lebih jelasnya bisa dilihat langsung pada video di bawah ini.

Berhubung Crayta sendiri merupakan permainan kolaboratif, fitur semacam ini tentu sangat cocok dan bakal sangat bermanfaat buat pemain. Dari kacamata sederhana, State Share bisa dipandang sebagai versi canggih dari fitur party invite yang biasa terdapat pada game multiplayer.

State Share sejatinya juga bisa menunjukkan kapabilitas sebenarnya dari sebuah layanan cloud gaming. Tidak ada lagi proses rumit dalam sesi multiplayer seperti menentukan siapa yang menjadi host, lalu menambah pemain lain ke dalam friend list sebelum mengirimkan undangan bermain; semua itu bisa digantikan oleh satu link yang simpel.

Pada kenyataannya, State Share merupakan salah satu fitur unggulan yang Google umumkan dalam acara perkenalan Stadia tahun lalu. State Share sejauh ini masih berstatus beta, tapi saat sudah benar-benar matang nanti, tentu saja fitur ini juga akan merambah sejumlah game lain.

State Share juga punya potensi untuk mempererat interaksi para streamer dan penontonnya. Bayangkan saja seorang streamer membagikan link menuju sesi permainannya di sebuah live chat, lalu penonton (yang juga punya akses ke Stadia dan game yang bersangkutan) dapat mengklik link tersebut dan langsung ikut bermain bersama. Interaksi semacam ini sulit diwujudkan tanpa adanya fitur seperti State Share.

Dari perspektif lain, State Share juga berpotensi memperkenalkan kita pada kebiasaan baru dalam bermain game, yakni memperlakukan save file layaknya sebuah bookmark pada browser. Jeleknya, ini mungkin bisa menjadi ‘pembunuh produktivitas’ yang cukup efektif.

Sumber: Inverse dan Unit 2 Games.

8 Permainan Open World Terbaik di Tahun 2017

Istilah open world atau sandbox mengacu pada permainan yang membebaskan Anda bertualang dunia virtualnya – bertolak belakang dari penggunaan gameplay linier. Tapi game open world bermutu tentu tak hanya sekadar menyuguhkan luasnya dunia permainan. Developer juga harus mengisinya dengan konten yang membuat pemain betah berlama-lama menikmatinya.

Kita memang belum mendapatkan karya baru Bethesda, namun sebagai alternatifnya, ada banyak judul open world yang sukses mencuri perhatian serta memuaskan para gamer. Saat ini, formula open world bisa Anda temukan di banyak mode permainan – single-player ataupun multiplayer, umumnya diterapkan pada game-game role-playing atau action-adventure. Dan lewat artikel ini, DailySocial telah memilih delapan permainan open world terbaik di tahun 2017.

 

8. Destiny 2

Meski tetap fokus pada aspek PvE dan PvP, Bungie juga membenamkan mode eksplorasi planet di Destiny 2. Buat meralisasikannya, developer memanfaatkan misi baru bernama ‘Adventures’, menugaskan Anda untuk menjelajahi area-area tersembunyi (baik European Dead Zone di Bumi, Titan atau Io) dan berburu harta karun dalam zona-zona ala dungeon.

 

7. Gravity Rush 2

Gravity Rush 2 menyajikan upgrade berskala masif dibanding game pertamanya: peta 2,5 kali lebih besar serta memberikan misi tiga kali lebih banyak sehingga durasi permainan jadi lebih lama. Lalu saat tiba di kota, Anda disuguhkan pemandangan yang lebih natural, hidup serta berwarna, memungkinkan karakter utamanya – Kat – berinteraksi dengan para penduduk.

 

6. Conan Exiles (early access)

Versi retail Conan Exiles memang baru akan dirilis di 2018, tapi bahkan di fase early access ini, game open world Funcom tersebut mampu menghidangkan pengalaman survival, eksplorasi serta multiplayer yang seru. Permainan mengusung tema dewasa, memperkenankan Anda menciptakan kastil dan menculik karakter-karakter non-player untuk dijadikan prajurit atau pelayan.

 

5. Super Mario Odyssey

Odyssey menyajikan gameplay sandbox berbasis penjelajahan yang dahulu hadir di Super Mario Sunshine dan 64. Sebagai Mario, Anda dapat mengunjungi ‘kerajaan’ berbeda. Beragam misi menanti pemain di sana, dan kita juga harus menemukan item bernama Power Moon – berguna untuk mentenagai kapal topi Odyssey punya Mario agar bisa pergi ke kerajaan lain.

 

4. Nier: Automata

Gameplay sandbox Automata terbuka begitu Anda menyelesaikan sesi intro arcade-nya. Sebagai android bernama 2B, Anda akan menemukan banyak hal aneh, unik, dan misterius tersembunyi di reruntuhan kota yang sudah lama ditinggalkan manusia. Namun jangan kurangi kewaspadaan Anda, beberapa lawan berpenampilan lucu bisa jadi sangat berbahaya.

 

3. Horizon Zero Dawn

Merupakan salah satu game open world terbesar di 2017, dunia Horizon Zero Dawn terbagi dalam zona berbeda: hutan, belantara tropis, padang pasir hingga pegunungan bersalju; semua tersulam secara begitu mulus. Pengalaman bermain di masing-masing area tidak sama. Satu contohnya, perbukitan dapat Anda jelajahi dengan ber-parkour atau melalui zip-line ala flying fox.

 

2. Assassin’s Creed Origins

Origins kembali menghidangkan gameplay sandbox khas Assassin’s Creed, kali ini mengangkat latar belakang era Mesir Kuno. Petualangan bisa Anda lakukan dengan berjalan kaki (lebih tepatnya berlari), berkuda, di atas punggung unta, atau perahu. Ubisoft Montreal kabarnya punya rencana buat menambahkan fitur Discovery Tour, yaitu mode ‘wisata edukasi’ yang mempersilakan Anda mempelajari sejumlah aspek dalam sejarah Mesir.

 

1. The Legend of Zelda: Breath of the Wild

Berbicara pada Gamespot belum lama ini, produser Eiji Aonuma mengaku bagaimana Nintendo mempelajari Skyrim sebagai persiapan proses pengembangan Breath of the Wild, terutama karena mereka belum pernah menciptakan permainan sebesar itu (12 kali lebih luas dari overworld Twilight Princess). Hasilnya cukup membanggakan, Breath of the Wild memenangkan banyak penghargaan Game of the Year 2017.