Tag Archives: game terbaik

8 Game Terbaik yang Dirilis di Kuartal Pertama 2020

Tiga bulan pertama di 2020 mungkin jauh dari harapan banyak orang. Banjir melanda, ada kebakaran hutan di Australia dan kini dunia sedang menghadapi pandemi virus corona. Namun setidaknya, selama periode ini para gamer dimanjakan dengan judul-judul brilian yang siap mengisi waktu selama perintah untuk tidak keluar rumah berlangsung. Kabar baiknya lagi, beberapa dari mereka siap merebut gelar Game of the Year 2020.

Di antara belasan permainan yang dirilis di kuartal satu 2020, delapan judul berhasil mencuri perhatian gamer dan media. Mereka terdiri dari genre berbeda, beberapa ialah game multi-platform, tapi ada pula yang merupakan judul eksklusif. Mayoritas permainan digarap oleh studio besar, namun perwakilan dari ranah independen juga berhasil masuk dalam daftar.

Ini dia deretan game terbaik di Q1 2020:

 

8. MLB The Show 20

Baseball mungkin tak sepopuler sepak bola atau bulu tangkis di Indonesia, tapi untuk sebuah game olahraga, MLB The Show 20 menawarkan pengalaman bermain yang superior: kontennya melimpah, dibekali beragam mode baru dan update, lalu permainan juga mudah dipelajari oleh para pemula. Kombinasi dari semua ini akan menyibukkan Anda selama berbulan-bulan

 

7. Kentucky Route Zero

Perilisan episode (Act) lima di bulan Januari lalu menandai rampungnya pengembangan game petualangan point-and-click indie ini. Kentucky Route Zero akan membawa Anda menempuh sebuah perjalanan supernatural serta bertemu dengan berbagai karakter menarik, lalu kontennya dihidangkan lewat visual minimalis super-artistik. ‘TV Edition’ tersedia untuk para pemilik console.

 

6. Nioh 2

Nioh 2 ialah prekuel sekaligus sekuel dari permainan pertamanya. Berbeda dari pendahulunya yang mengikat Anda pada tokoh bernama William, Nioh 2 mempersilakan pemain mencaniptak dan mengustomisasi karakternya sendiri. Sistem pertempuran ala Dark Souls-nya tetap dipertahankan, tapi developer tak lupa membekali game dengan sejumlah penyempurnaan dan fitur baru.

 

5. Dreams

Sejatinya, Dreams adalah sebuah perkakas kreatif digital berwujud video game. Dalam mengembangkannya, Media Molecule mencoba memadukan konsep ‘bermain, berkreasi dan berbagi’. Di sana Anda dibebaskan menciptakan aset, karakter, karya seni, musik serta efek suara, dan merancang gameplay, kemudian menggabungkan semua itu menjadi satu permainan utuh.

 

4. Ori and the Will of the Wisps

The Will of the Wisps meneruskan kisah petualangan Ori yang berakhir di The Blind Forest. Seperti sebelumnya, permainan mengedepankan gameplay platforming khas Metroidvania sembari memanjakan kita dengan keindahan grafis serta cerita yang siap menguras air mata. Beberapa aspek juga telah diperbarui, seperti sistem save dan upgrade – kini menyerupai Hollow Knight.

 

3. Animal Crossing: New Horizons

Salah satu game terbaik untuk dinikmati saat Anda tidak bisa pergi ke mana-mana. Permainan simulasi kehidupan ini memberikan kita kesempatan buat melakukan beragam aktivitas menenangkan, misalnya berkebun, memancing, mendekorasi tempat tinggal, serta berinteraksi dengan berbagai NPC unik. New Horizons tak lupa dibekali sistem crafting baru yang lebih lengkap.

 

2. Doom Eternal

Jika video game kita ibaratkan sebagai musik, maka Doom Eternal adalah penjelmaan heavy metal. Doom Slayer telah kembali, kini ia lebih gesit dan lebih brutal dari sebelumnya. Invasi iblis telah mencapai Bumi dan hanya Anda yang bisa menghentikannya. Di sana, Id Software telah mengekspansi sistem pertempuran berbasis arena, membuatnya lebih kompleks sekaligus adiktif.

 

1. Half-Life: Alyx

Tanggapan positif terhadap Half-Life: Alyx memperlihatkan kita bahwa permainan eksklusif VR berkesempatan pula untuk menyabet titel Game of the Year. Virtual reality memungkinkan Alyx menyuguhkan level ‘immersion‘ dan interaksi yang belum bisa dicapai game-game FPS tradisional. Pengembangan Alyx juga merupakan indikasi bahwa Valve siap kembali mencurahkan perhatiannya pada jagat Half-Life.

8 Game Terbaik di Tahun 2019 Versi Yoga Wisesa – Senior Writer DS/Hybrid

Nikmati game-game berkualitas yang Anda sukai, dan waktu akan berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin remake Resident Evil 2 meluncur, lalu dunia dikejutkan oleh Apex Legends. Kemudian tak terasa Death Stranding dan Star Wars Jedi: Fallen Order dilepas. Nyatata, momen ini berjarak kurang lebih sembilan bulan. Dan dalam beberapa hari lagi, kita akan mengucapkan selamat tinggal pada 2019.

2019 kembali menjadi tahun istimewa bagi gamer. Selama 12 bulan ini, sejumlah developer menetapkan standar baru penggarapan remake (Resident Evil 2, Crash Team Racing Nitro-Fueled, The Legend of Zelda: Link’s Awakening), studio-studio indie kembali menunjukkan taringnya (Disco Elysium, Manifold Garden), dan kita juga menjadi saksi lahirnya layanan cloud gaming yang ditujukan untuk pasar mainstream (Google Stadia).

Tentu saja, tiap gamer punya pendapat berbeda mengenai 2019 serta permainan-permainan favoritnya sendiri. Perbedaan inilah yang membuat gaming jadi begitu berwarna. Ada cukup banyak game yang sempat saya mainkan di tahun ini, namun delapan judul ini berhasil mencuri perhatian dan waktu saya.

 

8. Gears 5

Saya memang bukanlah penggemar berat seri Gears of War, tapi kehadiran game third-person shooter blockbuster Microsoft ini di Steam sangat saya apresiasi. Di Indonesia, Xbox Game Studios membanderol Gears 5 di harga terjangkau dan mereka yang membelinya akan memperoleh game berkonten lengkap serta pengalaman multiplayer kooperatif split-screen seru – cukup jarang ditemui di platform PC.

 

7. Tom Clancy’s The Division 2

Meski didesain sebagai game co-op, The Division 2 tetap mengesankan ketika dinikmati seorang diri. Massive Entertainment berhasil menciptakan dunia pasca-bencana artistik berlatar belakang kota Washington DC, menyuguhkan aksi baku tembak sengit yang diselingi momen-momen eksplorasi adiktif. Sistem loot dan kustomisasi menjadi kekuatan utama The Division 2 dan hingga kini developer terus meng-update kontennya.

 

6. Star Wars Jedi: Fallen Order

Jedi: Fallen Order mungkin bukanlah penerus seri Jedi Knight seperti yang diharapkan para veteran, namun ia merupakan game single-player Star Wars murni terbaik yang dirilis dalam lima tahun terakhir. Dalam membuatnya, Respawn Entertainment menggabungkan sejumlah elemen permainan populer: desain level khas Metroidvania, sistem pertempuran ala Soulsborne (tepatnya Sekiro), dan eksplorasi mirip Tomb Raider atau Uncharted.

 

5. Metro Exodus

Lewat Exodus, 4A Games mencoba meneruskan kisah petualangan Artyom dengan sedikit berbeda. Developer tetap mempertahankan elemen horor, survival, stealth, dan sistem karma; tapi kali ini, dunia permainan terbuka lebih luas dan pemain dibebaskan untuk menyelesaikan tugas dengan metode yang mereka mau. Metro Exodus juga merupakan salah satu game pertama yang mengadopsi teknologi real-time ray tracing Nvidia.

 

4. The Outer Worlds

Dibanding karya Obsidian sebelumnya, The Outer Worlds terasa lebih ringan dan jenaka. Walaupun demikian, jagatnya merefleksikan banyak hal di dunia nyata: bagaimana jika nasib banyak orang berada di genggaman perusahaan korporat? Developer mengangkat tema ini ke dunia berlatar sci-fi, memperkenankan pemain menjelajahi beragam planet dan stasiun luar angkasa, sembari menciptakan karakter unik sesuai keinginan Anda.

 

3. Control

Selalu ada hal unik yang Remedy Entertainment suguhkan di karya digitalnya, dan Control tak kalah istimewa dari Max Payne dan Quantum Break. Permainan action ini mengombinasikan aksi tembak-menembak menegangkan dengan elemen misteri dan superhero. Control juga menyajikan kejutan menyenangkan: game memberikan penjelasan sekaligus konklusi mengenai kejadian di Alan Wake. Kedua game ternyata di-setting di dunia yang sama.

 

2. Sekiro: Shadows Die Twice

Sekiro membuktikan bahwa formula Soulsborne masih bisa diulik lagi. Game ini meneruskan semangat Dark Souls, namun kita dihidangkan latar belakang fantasi Jepang. Selanjutnya, FromSoftware mengedepankan sistem parry (tangkis) dalam pertarungan, menuntut pemain untuk selalu sigap saat menghadapi lawan. Sekiro memang tak mudah ditaklukkan, tetapi ia adalah salah satu game dengan aksi pertempuran paling memuaskan.

 

1. Resident Evil 2

Remake dari game survival horror yang Capcom luncurkan lebih dari dua dekade silam ini berhasil mengembalikan kengerian teror zombi ke era kejayaannya. Capcom merancang peta secara teliti dan memanfaatkan pencahayaan untuk mengejutkan dan menjaga ketegangan, lalu menyempurnakan pengalaman horor itu dengan desain suara super-apik.

Sukses secara komersial dan mampu mengesankan gamer, Resident Evil 2 membuka jalan bagi pengembangan remake Resident Evil 3. Dari penilaian saya secara pribadi, Resident Evil 2 ialah game terbaik di 2019.

Game-game lain di tahun 2019 yang saya mainkan dan saya saranan agar Anda juga mencobanya: Devil May Cry 5, Total War: Three Kingdoms, Apex Legends, Red Dead Redemption 2 (PC).

8 Game Dengan Cerita dan Narasi Terbaik di 2018

Film dan buku mungkin dianggap banyak orang sebagai medium penyampai cerita yang efektif, tapi video game menawarkan satu aspek yang tidak dimiliki jenis hiburan lain: interaktivitas. Ketika film dan buku menyuguhkan narasi secara linier, tak jarang permainan video memiliki jalan cerita bercabang serta memberikan kesempatan bagi pemain untuk berperan jadi siapa pun yang mereka inginkan.

Permainan-permainan dengan cerita terbaik bisa muncul dari beragam genre, namun umumnya didominasi oleh judul-judul petualangan dan role-playing, dan tradisi ini diteruskan hingga ke 2018. 2018 merupakan salah satu tahun gaming paling memuaskan, berhasil menunjukkan pada para developer dan publisher bahwa masih ada banyak pemain yang menginginkan game-game single-player berkualitas. Dan ini dia beberapa game favorit DailySocial:

 

8. Life is Strange 2 (dan The Awesome Adventures Of Captain Spirit)

PC, PlayStation 4, Xbox One

Dalam sekuel ‘graphic adventure‘ ini, tim Dontnod memperkenalkan karakter-karakter utama serta perspektif baru. Di sana Anda tak lagi bermain-main memanipulasi waktu, namun berperan sebagai seoarang kakak yang menyadari bahwa adiknya mampu mengendalikan angin, dihidangkan dalam formula familier khas Life is Strange. Untuk mencoba sebelum membeli, developer sudah menyediakan demo berjudul The Awesome Adventures Of Captain Spirit.

 

7. Marvel’s Spider-Man

PlayStation 4

Selain menjadi salah satu game superhero serta permainan open world terbaik di 2018, mengejutkannya, Marvel’s Spider-Man ternyata juga menyimpan jalan cerita kompleks yang dimeriahkan oleh karakter-karakter familier. Kabar baiknya lagi, Anda tidak perlu menonton film, membaca komik tertentu atau menjadi fans sang Manusia Laba-Laba agar bisa menikmatinya karena game ini menyajikan plot orisinal.

 

6. Detroit: Become Human

PlayStation 4

Lewat Become Human, Quantic Dream meneruskan tradisi mereka sebagai pakar ‘interactive storytelling‘. Namun ada hal unik yang ditawarkan oleh kreasi terbaru ini: permainan tidak mempunyai game over meskipun salah satu karakter utamanya tewas. Di sana, Anda akan memandu tiga android dengan latar belakang cerita, pilihan-pilihan serta agenda berbeda. Detroit: Become Human memang sengaja didesain untuk dimainkan berkali-kali.

 

5. Shadow of the Colossus (2018)

PlayStation 4

Remake dari game action-adventure terbaik di PlayStation 2 ini memperlihatkan pada seisi industri bahwa konsep yang solid akan memastikan sebuah karya digital tidak lekang dimakan oleh waktu. Shadow of the Colossus 2018 tetap menghidangkan formula identik dengan versi orisinalnya, dan tim Bluepoint Games hanya memodifikasi sistem kendalinya. Pekerjaan terberat yang mereka lakukan adalah membangun ulang seluruh aset permainan.

 

4. God of War

PlayStation 4

Bagian terbaik dari God of War adalah ia dapat berperan sebagai sekuel sekaligus permainan standalone yang tidak mewajibkan kita buat menyelesaikan tiga game terdahulu. Plot God of War boleh dibilang cukup sederhana (dan mengangkat tema yang sedih), tapi dinamika antara Kratos dan putranya Atreus membuat petulangan mereka jadi sangat menarik. Begitu menyelesaikannya, Anda akan berharap Sony segera mengumumkan sekuelnya.

 

3. Celeste

PC, PlayStation 4, Xbox One, Switch

Di balik gameplay brutal bertempo cepat yang disuguhkan dalam gaya dua dimensi pixelated-nya, Celeste menyimpan kisah perjuangan diri melawan rasa gelisah dan depresi. Game ini mampu memberi para pemainnya rasa puas atas pencapaian mereka begitu berhasil memandu Madeline mendaki puncak gunung Celeste, serta membuat Anda bangga atas kegagalan-kegagalan dan percobaan berkali-kali untuk melewati berbagai rintangan.

 

2. Pillars of Eternity II: Deadfire

PC (versi console akan menyusul di 2019)

Pillars of Eternity merupakan satu dari beberapa permainan yang berhasil mengembalikan kejayaan genre CRPG tradisional, sembari memperkenalkannya ke gamer modern. Pillars of Eternity II lagi-lagi mengusung tema teologi dan filsafat, kali ini mengajak Anda untuk berburu Dewa Cahaya di negeri kepulauan Deadfire. Seperti sebelumnya, sekuel ini akan kembali menggelitik pemahaman kita mengenai konsep ketuhanan serta agama.

 

1. Red Dead Redemption 2

PlayStation 4, Xbox One

Sebuah bukti bahwa para staf Rockstar Games merupakan peracik cerita yang ulung. Dengan menghabiskan puluhan jam bermain sebagai Arthur Morgan, hanya gamer berhati dingin saja yang tidak menitikkan air mata. Namun aspek paling esensial di sana ialah, Red Dead Redemption 2 tak cuma difokuskan pada perjalanan hidup sang kriminal semata, tapi juga diwarnai oleh karakter-karakter tak terlupakan serta kisah-kisah menarik, jenaka, tragis, aneh, dan tak terduga.

Wolfenstein II: The New Colossus Dominasi Daftar Finalis Nordic Game Awards 2018

Ada cukup banyak konferensi gaming yang diadakan tiap tahun; beberapa nama yang terkenal meliputi E3, Tokyo Game Show, atau Penny Arcade Expo. Meski begitu, acara seperti Nordic Game pelan-pelan mencuri perhatian, apalagi tokoh-tokoh penting di industri seperti mantan produser Metal Gear Hideo Kojima hingga desainer legendaris Tim Schafer sempat berpartisipasi di sana.

Seperti biasa, kota Malmö di Swedia akan menjadi lokasi diadakannya Nordic Game Conference 2018, kali ini akan dilangsungkan pada tanggal 23 sampai 25 Mei. Momen puncak dari acara tersebut adalah pengumuman Nordic Game Awards 2018. Seperti event pemberian penghargaan video game sejenis, para finalis dibagi ke dalam kategori berbeda. Tapi khusus di Nordic Game Conference, para juri hanya memilih judul-judul garapan developer asal negara-negara Nordik saja. Dan di tanggal 25 April kemarin, diumumkanlah nominasinya.

Ini dia:

 

Nordic Game of the Year

  • A Hat in Time (Gears for Breakfast, Denmark)
  • ECHO (Ultra Ultra, Denmark)
  • Little Nightmares (Tarsier Studios, Swedia)
  • Nex Machina (Housemarque Finlandia)
  • SteamWorld Dig 2 (Image & Form, Swedia)
  • Wolfenstein II: The New Colossus (MachineGames, Swedia)

 

Nordic Game of the Year – Small Screen

  • Milkmaid of the Milky Way (Machineboy, Norwegia)
  • OCMO (Team OCMO, Finlandia)
  • Pako 2 (Tree Men Games, Finlandia)
  • Returner 77 (Fantastic, Yes!, Denmark)
  • SteamWorld Dig 2 (Image & Form, Swedia)

 

Best Art

  • ECHO (Ultra Ultra, Denmark)
  • Little Nightmares (Tarsier Studios, Swedia)
  • Milkmaid of the Milky Way (Machineboy, Norwegia)
  • Nex Machina (Housemarque, Finlandia)
  • Wolfenstein II: The New Colossus (MachineGames, Swedia)

 

Best Game Design

  • A Hat in Time (Gears for Breakfast, Denmark)
  • ECHO (Ultra Ultra, Denmark)
  • Little Nightmares (Tarsier Studios, Swedia)
  • SteamWorld Dig 2 (Image & Form, Swedia)
  • Wolfenstein II: The New Colossus (MachineGames, Swedia)
  • World to the West (Rain, Norwegia)

 

Best Technology

  • ECHO (Ultra Ultra, Denmark)
  • Fugl (Muunluun, Norwegia)
  • Sparc (CCP, Islandia)
  • Star Wars Battlefront 2 (EA DICE, Swedia)
  • Wolfenstein II: The New Colossus (MachineGames, Swedia)

 

Best Audio

  • ECHO (Ultra Ultra, Denmark)
  • Figment (Bedtime Digital Games, Denmark)
  • Little Nightmares (Tarsier Studios, Swedia)
  • Nex Machina (Housemarque, Finlandia)
  • Wolfenstein II: The New Colossus (MachineGames, Swedia)

 

Best Fun for Everyone

  • A Hat in Time (Gears for Breakfast, Denmark)
  • Fugl (Muunluun, Norwegia)
  • Little Police (Filimundus, Swedia)
  • OCMO (Team OCMO, Finlandia)
  • Passpartout: The Starving Artist (Flamebait Games, Swedia)

 

Best Debut

  • A Hat in Time (Gears for Breakfast, Denmark)
  • ECHO (Ultra Ultra, Denmark)
  • Milkmaid of the Milky Way (Machineboy, Norwegia)
  • OCMO (Team OCMO, Finlandia)
  • Passpartout: The Starving Artist (Flamebait Games, Swedia)

Melihat list di atas, Wolfenstein II memang tampak mendominasi dengan masuk dalam lima kategori award, termasuk Game of the year. Saya akui, permainan shooter MachineGames itu memang merupakan salah satu game yang menyajikan pengalaman single-player terbaik tahun lalu. Di posisi kedua ada Little Nightmares dan A Hat in Time, masing-masing muncul di empat grup award.

Meski tidak keberatan menyaksikan Wolfenstein II: The New Colossus memenangkan gelar paling bergengsi di sana, secara pribadi saya lebih menginginkan SteamWorld Dig 2 yang membawa pulang titel Game of the Year. Permainan platforming independen mengagumkan ini butuh lebih banyak eksposur.

 

8 Game Terbaik di Kuartal Pertama 2018

Ada satu hal yang membuat perjalanan gaming di kuartal pertama tahun 2018 terasa begitu mirip dengan kejadian tahun lalu: permainan-permainan kreasi developer Jepang tampak mendominasi. Dan melihat jadwal perilisan game di bulan-bulan berikutnya, hanya judul-judul besar seperti God of War, Red Dead Redemption 2 dan Darksiders III yang mampu menghentikannya.

Tapi meski kompetisi ini mungkin dirasakan oleh studio game dan para publisher, gamer-lah sebetulnya yang paling berbahagia. Di tiga bulan pertama tahun ini, kita sudah mendapatkan beberapa kandidat Game of the Year. Penasaran apa saja judul-judul yang wajib untuk Anda mainkan? Ini dia delapan permainan terbaik di triwulan satu 2018:

 

8. Yakuza 6: The Song of Life

PlayStation 4

Yakuza 6 memang baru dilepas secara global tanggal 17 April nanti, tapi media-media yang telah memainkannya memberikan respons sangat positif pada kreasi Sega ini. The Song of Life ialah permainan keenam seri Yakuza, penerus kisah petualangan Kazuma Kiryu di dunia kriminal. Khusus untuk konsumen Asia Tenggara, versi berbahasa Inggris-nya sudah tersedia sejak tanggal 20 Maret kemarin.

 

7. Final Fantasy XV: Windows Edition

PC

Datang terlambat jauh lebih baik dibandingkan tak dirilis sama sekali. Dan sebagai kompensasinya, Square Enix membubuhkan beragam add-on di Windows Edition dari Final Fantasy XV dari mulai upgrade grafis, bonus pre-order hingga seluruh DLC (termasuk konten Royal Edition) yang dilepas di console. Windows Edition merupakan versi ‘ultimate‘ Final Fantasy XV.

 

6. Dragon Ball FighterZ

PC, Xbox One, PlayStation 4

Saat diungkap, FighterZ memperoleh sambutan meriah dari penggemar Dragon Ball sekaligus pecinta genre fighting. Kemudian sewaktu meluncur, ia mencetak rekor sebagai permainan Dragon Ball dengan penjualan tercepat serta menjadi game fighting Steam yang berhasil menghimpun jumlah concurrent user  terbanyak. DB FighterZ dipuji karena kontennya  melimpah dan gameplay-nya mudah diakses.

 

5. Subnautica

PC, Xbox One

Ada banyak game bertema survival, namun Subnautica punya konsep dan latar belakang super-unik: pesawat luar angkasa Anda terjatuh di planet yang tertutup samudra sehingga seluruh ekplorasi dilakukan di dalam air. Pemain bisa memilih mode survival standar atau ‘bebas’, mempersilakan mereka fokus pada penjelajahan tanpa harus memikirkan makanan, minuman atau pasokan oksigen.

 

4. Into The Breach

PC

Into The Breach ialah game role-playing taktis dari otak di belakang permainan roguelike FTL: Faster Than Light. Jangan biarkan visual cerah low-resolution-nya mengelabui Anda. Game ini sangat menantang kemampuan Anda dalam berstrategi, lalu bagian narasinya sendiri dikerjakan oleh Chris Avellone – desainer game legendaris sekaligus penulis Planescape: Torment, Pillars of Eternity dan Divinity: Original Sin II.

 

3. Ni No Kuni II: Revenant Kingdom

PC, PlayStation 4

Meski Studio Ghibli tidak terlibat dalam pengembangan sekuel Wrath of the White Witch ini, Ni No Kuni II tetap menyuguhkan segala pesona pendahulunya itu. Jangan khawatir jika Anda tak sempat memainkan game pertamanya karena Revenant Kingdom di-setting ratusan tahun setelah Wrath of the White Witch usai. Game memperkenalkan tokoh-tokoh baru, salah satunya adalah presiden Amerika.

 

2. Shadow of the Colossus

PlayStation 4

Untuk me-remake dari permainan paling legendaris di era console generasi keenam ini, Bluepoint Games memegang setia satu pedoman penting: mereka dipersilakan meng-update visual serta menyesuaikan kontrol agar mendukung penuh DualShock 4, namun tak boleh mengubah elemen gameplay-nya. Hasilnya sangat memuaskan. Sejumlah gamer menyebutnya sebagai remake terbaik sepanjang masa.

 

1. Monster Hunter: World

PC, PlayStation 4

Sejak awal pengembangannya, World didesain agar bisa dinikmati oleh gamer secara lebih luas tanpa mengharuskan mereka memainkan game-game Monster Hunter terdahulu. Hal ini mengharuskan Capcom menyeimbangkan aspek gameplay demi memastikan agar penggemar setianya tidak kecewa namun juga membuka pintu selebar-lebarnya buat pemain baru. Kabar gembiranya, kualitas konten Monster Hunter: World tak hanya fenomenal, game juga laris terjual.

Ayo Pastikan Game Favorit Anda Memenangkan Golden Joystick Awards 2016

Menjadi salah satu ajang penghargaan tertua dan turut dianggap sebagai Oscar-nya dunia gaming, seisi industri saat ini sedang bersiap-siap menyambut Golden Joystick Awards ke-34, akan segera berlangsung kurang dari dua bulan lagi. Berbeda dari event sejenis, Golden Joystick memberikan semua orang kesempatan buat memastikan game-game favorit mereka jadi pemenangnya.

Gerbang pemungutan suara telah dibuka sejak pertengahan September lalu dan voting bisa Anda lakukan di situs Games Radar. Menariknya lagi, selain mendukung judul permainan kesukaan Anda di periode 2015-2016, partisipan juga berhak mengikuti program promosi hasil dari kerjasama penyelenggara dengan Green Man Gaming: bundel game Spec Ops: The Line, Sid Meier’s Pirates dan satu judul misterius – semuanya ditawarkan seharga US$ 1 saja.

Berikut ini adalah daftar nominasi permainan yang masuk dalam 21 kategori Golden Joystick Awards ke-34:

Best Original Game

  • Abzu
  • Firewatch
  • Furi
  • Hyper Light Drifter
  • Inside
  • No Man’s Sky
  • Overwatch *
  • Quantum Break
  • Soma
  • Tom Clancy’s The Division
  • The Witness

Best Storytelling

  • Firewatch
  • Oxenfree
  • Quantum Break
  • Rise of the Tomb Raider
  • Soma
  • The Witcher 3: Blood and Wine *
  • Uncharted 4: A Thief’s End
  • Zero Time Dilemma

Best Visual Design

  • Abzu
  • Battleborn
  • Brutal
  • Dark Souls 3
  • Doom
  • Firewatch
  • Furi
  • Hyper Light Drifter
  • Inside
  • Mirror’s Edge Catalyst
  • No Man’s Sky
  • Overwatch *
  • Rise of the Tomb Raider
  • Soma
  • Superhot
  • The Witcher 3: Blood and Wine
  • The Witness
  • Uncharted 4: A Thief’s End

Best Audio

  • Amplitude
  • Doom
  • Fallout 4
  • Hyper Light Drifter
  • I Am Setsuna
  • Inside
  • No Man’s Sky
  • Overwatch
  • Star Wars Battlefront *
  • Thumper
  • Uncharted 4: A Thief’s End

Best Multiplayer Game

  • Broforce
  • Call of Duty Black Ops 3
  • Dark Souls 3
  • FIFA 17
  • Guild Wars 2: Heart of Thorns
  • Halo 5: Guardians
  • Keep Talking and Nobody Explodes
  • Overwatch *
  • PES 2017
  • Tom Clancy’s Rainbow Six Siege
  • Star Wars Battlefront
  • Street Fighter 5
  • Tom Clancy’s The Division
  • World of Warships
  • Worms WMD

Best Indie Game

  • Banner Saga 2
  • Firewatch
  • Furi
  • Hyper Light Drifter
  • Inside
  • No Man’s Sky
  • Oxenfree
  • Pony Island
  • Starbound
  • Stardew Valley *
  • Superhot
  • The Witness
  • Undertale

Innovation of the Year

  • Guitar Hero Live
  • HTC Vive *
  • No Man’s Sky
  • Oculus Rift
  • Oculus Rift
  • Pokemon Go
  • Quantum Break

Best Gaming Moment

  • Climbing the tallest building in Mirror’s Edge Catalyst
  • Flying the Falcon in Star Wars Battlefront
  • Play of the game in Overwatch
  • Returning to Anor Londo in Dark Souls 3
  • The Brotherhood Of Steel arriving in Fallout 4
  • The Car Chase in Uncharted 4: A Thief’s End
  • The ending of Inside
  • Unleashing the BFG 9000 in Doom *
  • Unlocking the secret of Psalm 46 in The Witness

Most Wanted Game

  • Warhammer 40,000: Dawn of War 3
  • Days Gone
  • God of War
  • Horizon Zero Dawn
  • Mass Effect Andromeda *
  • Resident Evil 7
  • Scalebound
  • Sea of Thieves
  • Shenmue 3
  • Spider-Man
  • Star Citizen
  • The Legend of Zelda: Breath of the Wild

YouTube Personality of the Year

  • Capgun Tom
  • Jesse Cox
  • Amy Lee
  • TWOSYNC
  • Samgladiator
  • Ashley Mariee *
  • Blitzwinger
  • JMX
  • Spencer FC
  • Mr Woofless
  • Matt HD Gamer

Studio of the Year

  • 343 Industries
  • Bethesda Game Studios
  • Blizzard
  • CD Projekt RED *
  • Creative Assembly
  • Firaxis
  • FromSoftware
  • Hello Games
  • id software
  • Naughty Dog
  • Niantic

Gaming Platform of the Year

  • 3DS
  • Apple iOS
  • Google Play
  • PS4
  • Steam *
  • Xbox One

Game of the Year

  • Dark Souls 3
  • Deus Ex: Mankind Divided
  • Doom
  • Fallout 4
  • Halo 5
  • Hitman
  • Inside
  • No Man’s Sky
  • Overwatch *
  • PES 2017
  • Pokemon Go
  • Rise of the Tomb Raider
  • The Witness
  • Total War: Warhammer
  • Uncharted 4: A Thief’s End
  • XCOM 2

Performance of the Year

  • Doug Cockle (The Witcher 3: Blood & Wine) *
  • Camilla Luddington (Rise of the Tomb Raider)
  • Cissy Jones (Firewatch)
  • Elias Toufexis (Far Cry Primal, Deus Ex Mankind Divided)
  • Nolan North (Uncharted 4: A Thief’s End)
  • Rich Sommer (Firewatch)
  • Shawn Ashmore (Quantum Break)
  • Victoria Atkin (Assassin’s Creed: Syndicate)

PlayStation Game of the Year

  • Abzu
  • Amplitude
  • Firewatch
  • Gravity Rush Remastered
  • I Am Setsuna
  • No Man’s Sky
  • Ratchet & Clank
  • Salt And Sanctuary
  • Severed
  • Street Fighter 5
  • The Last Guardian
  • The Witness
  • Uncharted 4: A Thief’s End *
  • Uncharted: The Nathan Drake Collection
  • Yakuza 5

Nintendo Game of the Year

  • Fire Emblem Fates
  • Kirby: Planet Robobot
  • The Legend of Zelda: Tri Force Heroes
  • Monster Hunter Generations *
  • Pokken Tournament
  • Tokyo Mirage Sessions #FE
  • Xenoblade Chronicles X
  • Yo-kai Watch
  • The Legend Of Zelda: Twilight Princess HD

PC Game of the Year

  • Sid Meier’s Civilization 6
  • Doom
  • Master of Orion: Conquer The Stars
  • Overwatch
  • Stardew Valley
  • Stellaris
  • Total War: Warhammer
  • Undertale
  • World of Warships
  • XCOM 2 *

Xbox Game of the Year

  • Ark: Survival Evolved
  • Elite: Dangerous
  • Forza Horizon 3 *
  • Forza Motorsport 6
  • Halo 5: Guardians
  • Inside
  • Killer Instinct Season 3
  • Quantum Break
  • ReCore
  • Rise of the Tomb Raider

Competitive Game of the Year

  • Call of Duty Black Ops 3
  • Counter Strike: Global Offensive
  • Dota 2
  • FIFA 17
  • Hearthstone: Heroes Of Warcraft
  • Heroes of the Storm
  • Killer Instinct Season 3
  • League of Legends
  • Overwatch *
  • Smite
  • Starcraft 2: Legacy of the Void
  • Street Fighter 5

Competitive Play of the Year

  • Coldzera’s jumping AWP quad kill at MLG Columbus
  • s1mple’s double AWP noscope at ESL One Cologne *
  • Huni quad kill at the 2015 World Championships
  • w33’s Sunstrike, Echo Stomp cancel and Tornado snipe
  • Suma1l’s clutch Sacred Arrow at The International 2016
  • Justin Wong’s comeback against Flocker at EVO 2016
  • LI Joe’s V Trigger dodge at EVO 2016
  • Daigo’s ’magic pixel’ comeback at the Capcom Cup Final

21 Best Handheld / Mobile Game

  • Alphabear
  • Clash Royale
  • Downwell
  • Fire Emblem Fates *
  • Monster Hunter Generations
  • Peter Panic
  • Pokemon Go
  • Severed
  • The Room 3
  • Zero Time Dilemma

Seremoni Golden Joystick Awards 2016 rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 18 November nanti di O2 Arena, London.

Catatan: tanda bintang menandai pilihan saya.

Vote dan Pastikan Game Favorit Anda Menangkan Golden Joystick Awards 2015

Ada banyak pameran dan konferensi video game diadakan tiap tahun. Perhelatannya sangat besar dan mengundang perhatian media global. Namun mungkin hanya ada segelintir event yang memegang setia prinsip ‘dari gamer, untuk gamer‘ di mana suara Anda benar-benar berarti. Acara itu ialah upacara penghormatan permainan video tertua di Bumi: Golden Joystick Awards. Continue reading Vote dan Pastikan Game Favorit Anda Menangkan Golden Joystick Awards 2015

7 Game Free-to-Play Terbaik yang Harus Anda Coba

Salah satu hal yang patut disyukuri oleh generasi gamer modern ialah, hanya dengan bermodalkan platform gaming – apakah itu PC, console atau perangkat mobile – kita bisa menikmati permainan tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Tersedia ribuan judul di luar sana, dan sudah pasti ada game baru dirilis tiap tahun. Masalahnya, mana yang bermutu? Continue reading 7 Game Free-to-Play Terbaik yang Harus Anda Coba

Panitia GDC 2015 Umumkan Nominasi Game Terbaik 2014, Siapakah Pemenangnya?

Dimulai sejak 1998, Game Developers Conference ialah ajang pertemuan developer terbesar di Bumi serta tempat menilik evolusi industri gaming. Tahun ini, GDC akan kembali dilangsungkan di bulan Maret, tanggal 2 sampai 6. Dan demi mengapresiasi rekan-rekan sejawatnya, panitia mempunyai daftar permainan terbaik di 2014 berdasarkan penilaian mereka sendiri. Continue reading Panitia GDC 2015 Umumkan Nominasi Game Terbaik 2014, Siapakah Pemenangnya?