Tag Archives: gartner

covid-19-membuat-penjualan-smartphone-global-turun-202-persen

Gartner: Covid-19 Membuat Penjualan Smartphone Global Turun 20,2 Persen

Menurut laporan dari lembaga riset Gartner, tercatat bahwa angka penjualan smartphone secara global pada kuartal pertama 2020 mengalami penurunan 20,2 persen bila dibandingkan pada kuartal yang sama tahun lalu. Total unit smartphone yang terjual sebanyak 299 juta unit dan sebagai pembanding kuartal pertama tahun lalu mencapai 375 juta unit.

Kenapa bisa anjlok? Penyebabnya adalah karena pandemi covid-19. Seperti yang kita ketahui, virus covid-19 ini muncul di Wuhan, China pada bulan Desember 2019 yang mana membuat banyak manufaktur di China berhenti beroperasi. Pandemi covid-19 juga berdampak pada ekonomi global yang berakibat pada turunnya permintaan akan smartphone.

covid-19-membuat-penjualan-smartphone-global-turun-202-persen-1

Adapun lima besar vendor smartphone teratas adalah Samsung yang masih mempertahankan posisi puncak dengan penjualan 55 juta unit, Huawei 42 juta unit, Apple 40 juta unit, Xiaomi 27 juta unit, dan OPPO dengan 23 juta unit. Huawei diikuti Samsung dan OPPO adalah tiga vendor yang mengalami penurunan paling signifikan, masing-masing 27,3 persen, 22,7 persen, dan 19,1 persen.

Selain karena covid-19, penurunan penjualan smartphone Huawei juga dikarenakan putusnya hubungan Huawei dan Google. Di mana smartphone Huawei tidak didukung oleh Google Mobile Service sehingga tidak bisa mengakses toko aplikasi Play Store dan menggunakan Huawei Mobile Service sebagai gantinya.

Sementara, Apple mengalami penurunan lebih rendah yaitu 8,2 persen. Sebaliknya, Xiaomi menjadi satu-satunya yang mengalami peningkatan penjualan sebesar 1,4 persen pada kuartal pertama 2020 dibanding periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini karena penjualan smartphone Redmi terbilang tinggi di pasar internasional dan strategi pemasaran online yang dilakukan Xiaomi secara agresif.

Sumber: GSMArena

HP Mendominasi Pasar PC di Tahun 2017

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, para analis pasar terus melihat turunnya angka pengapalan PC di 2017. Tapi hal ini juga diiringi transisi menarik: terhitung di kuartal pertama tahun lalu, Lenovo tak lagi jadi brand komputer nomor satu. Posisinya itu kini digantikan oleh Hewlett-Packard. Dan sepertinya, produsen asal Amerika itu terus mendominasi sepanjang tahun.

Berdasarkan data dari Gartner dan IDC, HP adalah produsen PC dengan angka distribusi terbesar di 2017. Selanjutnya, Lenovo berada di urutan kedua, dibuntuti oleh Dell di tempat ketiga; baru setelah itu ada Apple, Asus, kemudian Acer. Menariknya, kedua firma ini punya hasil perhitungan berbeda soal penjualan. Menurut Gartner, pasar PC masih merosot landai, sedangkan IDC melihat adanya peningkatan.

Di kuartal empat 2017, data pengapalan PC dari Gartner dan IDC tak jauh berbeda. HP menguasai pasar sebesar 22,5 (Gartner) sampai 23,5 (IDC) persen, kemudian Lenovo berada di 22-22,5 persen. Meski tampak ketat, laju pertumbuhan kedua merek sebetulnya cukup kontras. Dari komparasi di triwulan empat tahun 2016 dan 2017, distribusi PC HP meningkat antara 6,6 sampai 8,3 persen; sedangkan Lenovo dilaporkan menurun 0,7 persen (Gartner) atau stagnan (IDC).

Dari data kedua firma, hanya ada tiga merek yang mengalami kenaikan pengapalan selama setahun: HP, Dell dan Apple. Sisanya menyusut. Asus merupakan brand dengan penurunan terbesar, yaitu 10,6-11,3 persen.

Gartner memperkirakan bahwa distribusi PC global di triwulan terakhir 2017 merosot sebesar 2 persen ke 71,6 juta unit, namun menurut IDC, angkanya naik 0,7 persen dengan jumlah pengapalan 70,6 juta PC. Kedua firma sepertinya setuju penurunan tersebut hampir mencapai level paling rendah, dan dalam waktu dekat, titik baliknya akan segera tiba.

idc_pc_shipments_2017

 

gartner_pc_shipments_2017

Gartner mengabarkan ada 262,5 juta unit PC yang dikapalkan di tahun 2017, menurun 2,8 persen dibanding 2016. Mikako Kitagawa selaku principal analyst Gartner berpendapat, para brand ternama mulai memanfaatkan kemampuan operasional mereka untuk mengurangi ongkos produksi, menyingkirkan sejumlah vendor kecil hingga kelas menengah.

Menurut IDC, distribusi PC dari 2016 ke 2017 berkurang sebesar 2 persen ke 259,5 juta unit. Research manager Jay Chou menyampaikan, “Hasil di triwulan keempat menunjukkan adanya potensi peningkatan di ranah retail dan PC kelas konsumen. Hal ini dipicu oleh sejumlah produk yang menjanjikan daya tahan baterai, portabilitas tinggi, dan munculnya perangkat-perangkat dengan performa tinggi, sehingga konsumen kembali melihat segmen PC secara lebih serius.”

Sumber: VentureBeat.

Pengapalan PC di Kuartal Kedua 2017 Kembali Turun, HP Salip Lenovo ke Posisi Pertama

Lesunya penjualan PC bukan lagi cerita baru. Beberapa tahun lalu, penurunan angka distribusi membuat banyak orang berpikir bahwa era komputer personal akan segera berakhir, digantikan oleh perangkat-perangkat berukuran kecil yang lebih fleksibel dan ekonomis. Nyatanya PC tidak sekarat, ekosistemnya perangkat olah data ini hanya mengalami revolusi.

Namun jika sekedar menakar dari penjualan komputer ‘tradisional’, angkanya memang menurun. Berdasarkan data dari Gartner, distribusi PC kembali melemah di kuartal kedua tahun 2017. Itu berarti, pengapalan komputer personal terpantau menyusut 11 kuartal berturut-turut. Persentasenya cukup signifikan, yakni 4,3 persen ke angka 61,1 juta unit, rekor paling buruk sejak tahun 2007.

Terhitung di triwulan pertama 2017, penurunan distribusi dialami oleh hampir semua vendor PC besar, seperti Lenovo, Apple, Asus dan Acer. Hanya HP dan Dell yang mengalami peningkatan. Menariknya lagi, dua perusahaan inilah yang merasakan efek naiknya pengapalan selama lima kuartal. Di triwulan terakhir ini, HP dan Dell memperoleh kenaikan masing-masing sebesar 3,3 persen dan 1,4 persen.

Lenovo yang dahulu menempati urutan pertama sebagai brand PC terbesar terperosok 8,4 persen, sehingga posisi bergengsi itu berhasil direbut oleh HP dengan market share 20,8 persen versus 19,9 persen. Acer dan Asus sendiri dihantam turunnya pengapalan sebesar 12,5 dan 10,3 persen.

Data dari IDC cukup serasi dengan Gartner, juga memperlihatkan keberhasilan HP menyusul Lenovo, dengan angka kenaikan/penurunan yang kurang lebih sama. Perbedaan terbesar dari kalkulasi mereka ada pada Apple. Menurut pemaparan Gartner, pengapalan komputer Apple berkurang 0,4 persen, sedangkan berdasarkan IDC, angkanya malah meningkat 1,7 persen.

Jadi sekali lagi, apakah PC betul-betul sedang sekarat? Tidak juga, jika kita beralih ke informasi dari Jon Peddie Research. Tim analis di sana menyampaikan bahwa keuntungan dari penjualan hardware PC diperkirakan bakal mencapai US$ 856 juta di tahun 2017, dengan lonjakan per tahun (CAGR) yang mencengangkan di 42 persen. Menurut JPR, faktor pendorong perkembangannya adalah eSport.

Kabarnya, kepopularitasan eSport memicu pembelian hardware dan periferal oleh konsumen-konsumen baru – misalnya layar beresolusi/refresh rate tinggi, keyboard dan mouse, headphone, hingga unit PC gaming siap pakai. Nilai transaksinya tidak tanggung-tanggung, sering kali melampaui US$ 1.000.

JPR mengestimasi, angka pembelian hardware PC berpotensi menyentuh US$ 2,2 miliar di tahun 2020. Dan jika kita memasukkan nilai dari iklan, software, dan pemasukan dari event dalam perhitungan tersebut, Jon Peddie Research yakin nilai pasar hardware PC saat ini telah menembus US$ 1,5 miliar.

Sumber: VentureBeat. Gambar header: Flickr.

Jumlah Pengapalan PC Menurun, Gaming PC Malah Naik?

Anda mungkin sudah familier dengan kabar penurunan jumlah shipment PC, biasanya dikaitkan ke minat konsumen. Beberapa kali, analis menyebutkan bahwa ini ialah akhir era komputer personal, dan laporan Gartner serta IDC yang belum lama diungkap kembali memperkuat kabar buruk tersebut. Tapi Anda tak perlu cemas, informasi itu ternyata tidak mewakilkan industri hardware gaming.

Di awal minggu, IDC mengungkap bahwa angka pengapalan PC di triwulan pertama 2016 terus berkurang seperti yang diperkirakan, totalnya ada 60,6 juta unit. Informasi dari Gartner juga cukup senada, mereka menghitung ada 64,8 juta unit, turun 9,6 persen dari kuartal pertama 2015. Gartner berpendapat, salah satu penyebab hal ini adalah merosotnya nilai mata uang lokal terhadap dolar Amerika.

Research manager IDC Jay Chou menyampaikan bahwa pasar PC harus berjuang untuk mendongrak animo konsumen. Meski demikian, IDC memproyeksikan bisnis PC secara keseluruhan tetap berkembang dibanding tahun lalu, turut terbantu berkat Windows 10. Untuk sekarang, permintaan akan PC di negara besar seperti Amerika masih rendah, namun periode pembelian baru dimulai di triwulan kedua, khususnya oleh ranah edukasi dan korporat.

Tapi perlu Anda ketahui, IDC tidak menyertakan PC handheld, tablet ber-OS Windows, serta perangkat yang mempunyai keyboard detachable ke variabel mereka. Kemudian pengertian IDC dan Gartner terhadap istilah ‘shipment‘ juga dipertanyakan (Anda bisa membaca lebih lengkapnya di artikel Moor Insight & Strategy). Lalu yang terpenting, angka di atas hanya mewakilkan produk-produk low-end – garapan Lenovo, HP, Dell dan lain sebagainya.

Berdasarkan penjabaran Jon Peddie Research, penjualan hardware PC akan meningkat stabil setelah penurunan kecil di 2015. Potensi keuntungan dari upgrade komponen saja bisa mencapai miliaran dolar hingga tahun-tahun berikutnya. Monitor seluas 27-inci serta panel-panel UHD akan jadi incaran konsumen, belum lagi mereka memerlukan sistem berperforma tinggi buat menjalankan permainan-permainan blockbuster. 60 frame rate per detik ialah standar gaming di PC, dan kita tahu virtual reality juga sedang naik daun.

Gaming notebook serta PC kelas low-end diestimasi akan menghadapi tantangan cukup berat karena di tingkat ini khalayak lebih memilih tablet atau console. Namun produsen-produsen semisal Alienware, iBuyPower dan kawan-kawan berpeluang mengubah tren tersebut dengan menyediakan PC yang dioptimalkan buat ruang keluarga. Hal ini didukung lagi oleh permintaan terhadap gaming gear – misalnya mouse, keyboard dan headset.

Dihitung dari hardware, angkanya diprediksi menunjukkan peningkatan: US$ 26,118 miliar di 2016, US$ 28,253 miliar di 2017, dan US$ 30,092 miliar di 2018.

Sumber: PC Gamer & Jon Peddie.

PC Belum Mati! Data Menunjukkan Kenaikan di Akhir 2014

Melihat respon antusias konsumen terhadap perangkat mobile, dan bagaimana ia diperkirakan akan menggantikan PC tradisional, beberapa tahun silam khalayak industri setuju bahwa hitungan mundur hari-hari akhir era PC telah dimulai. Tapi ternyata bukan itulah yang terjadi. Seperti sebelumnya, PC terus berevolusi, dan terdengarlah secercah harapan di penghujung tahun lalu. Continue reading PC Belum Mati! Data Menunjukkan Kenaikan di Akhir 2014

Prediksi 2014 Gartner: Perangkat Android Akan Terjual Lebih dari 1 Miliar Unit Sepanjang 2014

Di awal tahun seperti sekarang, tentu tidak asing bagi kita melihat berbagai prediksi mengenai tren yang akan terjadi sepanjang satu tahun ke depan. Gartner sebagai salah satu perusahaan analisis pasar perangkat elektronik terbesar di dunia kembali merilis prediksinya mengenai pasar perangkat elektronik sepanjang 2014 nanti.

Secara umum, perangkat telepon seluler masih akan menguasai pasar perangkat elektronik meski pertumbuhannya sudah tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Gartner memprediksikan sebanyak 1,89 miliar perangkat telepon seluler akan terjual sepanjang tahun 2014. Perangkat komputer personal (mencakup desktop dan notebook) menyusul di tempat kedua dengan 277 juta unit, dan perangkat tablet semakin memperkecil jarak dengan 263 juta unit.

Prediksi Gartner 2014 - 1

Jika dilihat dari sistem operasi yang dijalankan di atas perangkat-perangkat elektronik tersebut, Android semakin memperbesar jarak dengan sistem operasi lainnya. Diperkirakan pada 2014 untuk pertama kalinya perangkat-perangkat berbasis Android akan terjual sebanyak 1 miliar unit dalam satu tahun. Posisi kedua masih dihuni oleh Windows yang memang masih kuat di pasar komputer personal. Sementara gabungan iOS dan Mac OS berada di posisi ketiga, disusul dengan BlackBerry OS dan Chrome OS.

Prediksi Gartner 2014 - 2

Dengan demikian, berdasarkan prediksi Gartner ini, hadirnya beragam sistem operasi untuk perangkat mobile belum akan membawa pengaruh besar kondisi pasar secara keseluruhan. Saya sendiri berharap sistem-sistem operasi seperti Tizen, Firefox OS, Ubuntu atau Jolla akan bisa menambah dinamika industri mobile untuk semakin memperkaya pilihan produk yang berkualitas bagi konsumen.

 

Sumber: Gartner.

Gartner: Penjualan Smartphone Kini Berkontribusi Sebesar 55% Terhadap Keseluruhan Pasar Ponsel

Menyusul lembaga-lembaga analisis pasar lain yang sudah lebih dulu mengeluarkan laporannya, Gartner baru-baru ini mengeluarkan laporan pangsa pasar industri mobile untuk Q3 2013.

Salah satu poin utama dari laporan ini adalah temuan Gartner yang menyatakan bahwa pada Q3 2013 lalu 55% perangkat mobile yang dijual di dunia adalah perangkat ponsel pintar. Angka persentase ini merupakan catatan tertinggi yang diraih oleh ponsel pintar sepanjang sejarah. Jika tren ini terus berlanjut, maka dalam waktu yang tidak lama lagi bisa jadi feature phone akan punah sama sekali tergantikan oleh ponsel pintar yang semakin lama harganya semakin terjangkau bagi konsumen.

Senada dengan laporan IDC, Gartner juga mengungkapkan bahwa pangsa pasar sistem operasi Android telah menembus angka 81%. Sementara iOS di posisi kedua memiliki pangsa pasar 12,1%. Microsoft dengan Windows Phone besutannya kini sudah memiliki pangsa pasar dua kali lipat dari BlackBerry, meskipun dengan persentase hanya 3,6% jelas Windows Phone masih belum menjadi ancaman berarti bagi duopoli Android dan iOS.

Gartner - 2

Berdasaran produsen, Samsung masih stabil di posisi puncak dengan pangsa pasar 32,1%. Apple juga stabil di posisi kedua dengan persentase 12,1%. Tiga tempat teratas selanjutnya diisi oleh Lenovo, LG, dan Huawei dengan masing-masing memiliki pangsa pasar sebesar 5,1%, 4,8%, dan 4,7%.

Gartner - 1

Terakhir, untuk komposisi pasar perangkat ponsel secara keseluruhan (yang mencakup ponsel pintar dan feature phone), kondisinya juga cukup mirip. Perbedaan utama hanya Nokia yang masih kuat di ranah feature phone sehingga berhasil mengambil tempat di posisi kedua, mengalahkan Apple.

Gartner - 3

Laporan lengkap dari Gartner bisa Anda simak pada tautan ini.

 

Gartner: Pasar PC Akan Terus Turun Sementara Pasar Tablet dan Smartphone Naik

Belum lama sejak Gartner merilis laporan mengenai pasar komputer personal untuk kuartal ketiga 2013, lembaga riset dan analisis pasar tersebut kembali mengeluarkan laporan lagi. Kali ini, Gartner memprediksi pertumbuhan pangsa pasar perangkat komputer personal, tablet, dan ponsel pintar sekaligus.

Jika digabungkan, ketiga kategori perangkat komputasi tersebut pada akhir 2013 diprediksikan akan mengalami pertumbuhan selama 4,5% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Gartner memperikirakan terdapat paling sedikit 2,32 milyar total perangkat komputer personal, tablet, dan ponsel pintar yang akan terjual selama tahun ini.

Sayangnya, prediksi Gartner ini pun belum membawa berita baik bagi industri komputer personal. Di antara ketiga kategori perangkat tersebut, komputer personal menjadi satu-satunya perangkat yang diperkirakan akan mengalami laju pertumbuhan negatif sebesar 8,4 persen. Ponsel pintar disebut akan mengalami laju pertumbuhan 3,7%, sementara tablet meraup laju pertumbuhan tertinggi dengan angka 53,4%.

Meningkatnya laju pertumbuhan tablet, menurut Gartner, disebabkan oleh popularitas perangkat-perangkat tablet murah berukuran 7 inci hingga 8 inci. Dalam survey yang dilakukan terhadap 21.500 konsumen, sebanyak 47% responden menyatakan bahwa mereka memiliki tablet berukuran 8 inci atau kurang.

Tabel lengkap prediksi pangsa pasar perangkat elektronik di 2013 dan 2014 dari Gartner bisa dilihat pada tabel berikut ini. Laporan lengkapnya bisa Anda baca di situs Gartner pada tautan ini.

 

[gambar via]

Gartner: Penjualan Komputer Personal Turun 8,6% di Q3

Tren buruk belum kunjung juga berakhir bagi industri komputer personal. Angka penjualan komputer personal yang mencakup desktop, laptop, dan netbook diperkirakan mengalami penurunan sebesar 8,6% di Q3 2013 jika dibandingkan dengan Q3 2012. Dengan hasil kuartal ketiga ini, untuk keenam kalinya secara berturut-turut angka penjualan per kuartal komputer personal mengalami penurunan.

Meski industri komputer personal sedang lesu, Lenovo justru semakin kokoh di industri ini. Dengan estimasi angka penjualan sebesar 14,1 juta dari total 80 juta komputer personal yang terjual selama kuartal ketiga 2013, Lenovo menguasai 17,6% pangsa pasar komputer personal. Sementara di peringkat kedua dan ketiga, HP dan Dell masing-masing diperkirakan mencatatkan angka penjualan sebanyak 13,7 juta dan 9,3 juta unit.

Ketiga produsen tadi menjadi satu-satunya produsen komputer personal yang masih memiliki laju pertumbuhan pasar yang positif. Itu pun dengan angka pertumbuhan yang cukup kecil yakni 2,8% untuk Lenovo, 1,5% untuk HP, dan 1% untuk Dell. Seluruh produsen komputer personal lainnya mengalami laju pertumbuhan negatif dari Q3 2012 ke Q3 2013.

Lebih lengkapnya, Anda bisa melihat tabel berikut ini atau melihat langsung siaran pers dari Gartner di tautan ini. Perlu diingat bahwa Gartner menggunakan angka pengiriman (shipment) dalam memperkirakan angka penjualan di laporan ini.

Gartner: Jumlah Unduhan Aplikasi Mobile Akan Mencapai Angka 102 Miliar pada 2013

Pembaca setia Trenologi tentu tidak asing lagi dengan Gartner. Perusahaan analis pangsa pasar ini sudah cukup sering kami kutip laporannya di Trenologi. Nah, berbeda dengan laporan Gartner yang biasa kami kutip, topik laporan Gartner kali ini tidak membahas pangsa pasar perangkat elektronik. Kali ini Gartner mengulas mengenai pasar aplikasi mobile.

Dalam laporan terbarunya, Gartner memprediksikan bahwa total unduhan aplikasi mobile selama tahun 2013 akan mencapai angka 102 miliar unduhan. Angka ini naik hampir dua kali lipat dari angka total unduhan aplikasi mobile pada 2012 yang hanya sebesar 64 miliar unduhan.

Sementara secara finansial, diperkirakan bahwa total pendapatan aplikasi mobile tahun ini akan mencapai angka $26 miliar, juga naik dari $18 miliar pada 2012. Dari total $26 miliar tersebut, sebanyak 17% berasal dari in app purchase (IAP). Sisanya didapat dari pembayaran aplikasi berbayar. Unduhan aplikasi berbayar sendiri jumlahnya diprediksi hanya sebesar 9% dari total unduhan aplikasi mobile pada tahun 2013.

Berdasarkan sistem operasi, iOS dan Android masih mendominasi total jumlah unduhan aplikasi mobile. Tidak kurang dari 90% angka unduhan aplikasi mobile tahun 2013 berasal dari dua raksasa sistem operasi mobile ini. Rata-rata setiap satu perangkat iOS mengunduh 4,9 aplikasi selama 2013, sementara perangkat Android mengunduh 6,2 aplikasi.

Prediksi lengkap Gartner bisa dilihat pada tabel berikut atau di situs Gartner pada tautan ini.

 

[gambar via]