Tag Archives: GDDR5+

Nvidia Ungkap Detail Lebih Lanjut Mengenai GeForce GTX 1070

Harga lebih ekonomis dan lompatan performa signifikan dibanding pemegang singgasana GPU Nvidia generasi terdahulu, Titan X, membuat GTX 1080 mendapatkan perhatian penuh para antusias teknologi grafis. Sejauh ini, GTX 1080 memperoleh review sangat positif. Namun saya yakin tak sedikit orang turut mengincar GTX 1070 karena ia menyimpan segala hal yang dibutuhkan oleh gamer.

Dalam pengumuman GTX 1080 yang dilakukan awal bulan Mei 2016, porsi pembahasan GTX 1070 sangat minim. Baru setelah perusahaan spesialis GPU itu mengizinkan para tester memublikasikan informasi tentang rincian hasil uji coba GTX 1080, Nvidia akhirnya menyingkap spesifikasi GeForce GTX 1070 secara lebih detail di GeForce.com. Sesuai nama serinya, ia diramu sebagai penerus dari GTX 970, mengusung arsitektur Pascal.

GeForce GTX 1070 3

Komparasi antara GTX 1070 dan 970 secara relatif masih sama seperti di level top-end. Nvidia menjanjikan performa tiga kali lebih cepat, dan selain mampu melahap game-game blockbuster di setting maksimal, GTX 1070 dibuat agar dapat menyajikan pengalaman virtual relality yang jauh lebih baik lagi. Kartu grafis dipersenjatai memori 8GB GDDR5 dengan kecepatan 8Gbps, 1920 CUDA core dan base clock 1506MHz.

GeForce GTX 1070 1

Membahas masalah teknis lebih jauh, bisa Anda lihat bahwa clockspeed GTX 1070 berada sedikit di bawah GTX 1080. Berdasarkan perhitungan Anandtech, GTX 1070 memiliki performa (shader/tekstur/geometri) sekitar 73 pesen dari GTX 1080, mempunyai jarak lebih jauh dari seri GTX 900. Dan menariknya lagi, Nvidia mengusung memori 8Gbps GDDR5, pertama kalinya dalam komponen kartu grafis.

Seperti GPU di tingkat x70 lannya, GTX 1070 menyedot lebih sedikit listrik dibanding 1080, dengan TDP (thermal design power) 150-watt. Perbedaan antara GTX 1080 dan 1070 jauh lebih banyak dari GTX 980 dan GTX 970.

GeForce GTX 1070 2

GeForce GTX 1070 turut ditopang Nvidia Ansel (untuk meng-capture adegan di dalam permainan secara 360 derajat), siap menghidangkan G-Sync dan GameStream, mendukung SLI, kompatibel ke API Vulcan, DirectX 12, OpenGL 4.5, dan tentu saja sudah VR Ready. Ia sanggup menghasilkan resolusi maksimal 7680×4320 di 60Hz, dilengkapi konektor standar DisplayPort 1.4, HDMI 2.0b, dan dual link-DVI.

Layaknya GTX 1080, GTX 1070 akan diluncurkan dalam dua tipe konfigurasi. Model ‘base’ dijajakan mulai dari harga US$ 380, menyuguhkan desain kustom dari para partner Nvidia. Kemudian ada pula versi Founders Edition, lebih mahal US$ 70. Edisi tersebut segera tersedia di hari pelepasannya tanggal 10 Juni nanti, dengan penampilan poligon ala GTX 1080.

AMD Singkap Polaris, GPU Graphics Core Next Generasi Keempat

Selama beberapa waktu ke belakang, tim Radeon Technology Group terlihat begitu sibuk. Mereka mencoba mengeksplorasi kapabilitas FreeSync dan HDR dalam teknologi monitor, lalu memprakarsai GPUOpen Initiative untuk menandingi Nvidia GameWorks. Dan kompetisi di ranah grafis akan mulai kembali memanas berkat kabar yang diumumkan oleh tim asal Sunnyvale itu.

AMD mengajak kita menyapa GPU 14-nanometer FinFET dengan panggilan Polaris. Ia menyimpan bermacam-macam teknologi baru, termasuk desain Graphics Core Next generasi keempat sebagai jantungnya. Sejumlah aspek lain yang AMD perbarui ialah controller memori, core multimedia, serta prosesor geometri. Premisnya, Polaris tak kalah gesit dibanding kartu grafis Nvidia, tetapi mengonsumsi listrik jauh lebih hemat.

Dalam presentasi, AMD mendemonstrasikan kemampuan Polaris dengan membenamkannya di PC dan menjalankan permainan Star Wars Battlefront. Di resolusi 1080p 60fps dan setting grafis medium, Polaris hanya membutuhkan daya 86-Watt. Sedangkan di level serupa, Nvidia GeForce GTX 950 menghabiskan 140-Watt. Itu artinya komparasi menunjukkan penghematan listrik sampai 61 persen. Polaris sendiri tidak memanfaatkan interface High Bandwith Memory, ia mengusung varian GDDR5+.

Menariknya, Polaris sengaja dispesialisasikan untuk mentenagai laptop serta PC dekstop kelas mainstream. Buat demo, AMD menggunakan desktop karena saat ini belum ada laptop dengan komponen hardware yang kompatibel. Chip mendukung HDMI 2.0a dan DisplayPort 1.3, serta sanggup melakukan encode/decode video H.265 hingga resolusi 4K. AMD turut menjanjikan peningkatan efisiensi shader, kompresi memori, dan sebagainya.

AMD menerangkan bahwa di awal kelahirannya ini, Polaris ditargetkan buat mempersenjatai notebook-notebook berdesain ringan dan tipis. Produsen mengambil contoh GeForce GTX 940M dalam unit Microsoft Surface Book. Di tingkatan GPU integrated, 940M memang cepat, namun masih jauh dibanding GPU discrete. Polaris dapat ditanamkan ke device-device super-ramping sejenis serta PC-PC small form factor.

Ternyata ada alasan mengapa AMD memilih nama Polaris. Chief architect Radeon Technology Group Raja Koduri mengakui market share AMD tidak terlihat begitu baik, situasinya hampir menyerupai kendala yang ATI hadapi di tahun 2001, di mana produk mereka hanya menjadi alternatif dari GPU kompetitor. Polaris artinya adalah Bintang Utara, bintang paling cerah di konstelasi Ursa Minor, biasa digunakan pelaut sebagai pentunjuk ketika menyeberangi perairan berbahaya – tak jauh berbeda dari keadaan AMD sekarang.

GPU AMD Polaris diperkirakan akan mendarat di pertengahan tahun 2016.

Sumber: PC World & Anandtech. Header: Wikipedia.