Tag Archives: gear fit 2

[Video] SAMSUNG Gear IconX & Gear Fit 2

Samsung merilis dua device anyar untuk mereka yang aktif dan energik, yaitu Gear IconX dan Gear Fit2.

Pada dasarnya, Gear IconX berfungsi sebagai earphone. Namun, fitur-fitur di dalamnya membuat wearable device yang dirilis Juni 2016 kemarin ini dapat mendorong produktivitas sehari-hari.

Device lainnya adalah Gear Fit2, sebuah fitness band yang dirancang tidak hanya untuk kegiatan sporty, namun juga untuk menunjang pekerjaan Anda.

Mengapa Gear IconX dan Gear Fit2 dapat menjadi andalan untuk aktivitas harian Anda? Simak ulasan Wiku Baskoro (Chief Editor DailySocial Lifestyle) dalam video berikut ini!

Disclosure: Video ini adalah advertorial yang disponsori oleh Samsung.

Samsung Galaxy Note 7 Sajikan Beragam Fitur yang Akan Membuat Anda Terkagum-Kagum

Merupakan pionir di lini phablet, hingga kini kehadiran stylus dan fitur-fitur pendukung pen computing menjadi ciri khas serta keunggulan dari keluarga Galaxy Note. Sesuai agenda, Samsung mengungkap varian baru phablet tersebut di acara konferensi pers di kota New York, dan akhirnya Galaxy Note 7 mendarat di Indonesia kira-kira empat hari selepas perilisannya di Amerika.

Samsung Galaxy Note 7 16
Presiden Samsung Electronics Indonesia, Jaehoon Kwon.

Tapi tunggu dulu, sebagai penerus langsung Note 5, mengapa Samsung langsung lompat ke angka ‘7’? Product marketing head IT & mobile Samsung Denny Galant menjelaskan, mereka memutuskan buat melewati ‘6’ agar device sinkron dengan penamaan seri smartphone Galaxy S, supaya tidak membingungkan konsumen serta tak memberikan kesan ketinggalan.

Note 7 tidak tiba sendirian. Ia turut ditemani gadget-gadget canggih Samsung lainnya seperti versi baru headset Gear VR, smartband Gear Fit2, dan earphone  wireless Gear IconX.

Samsung Galaxy Note 7 15
New Samsung Gear VR.
Samsung Galaxy Note 7 7
Samsung Gear IconX.
Samsung Galaxy Note 7 14
Samsung Gear Fit 2.

Samsung membekali Galaxy Note 7 dengan sejumlah teknologi andalan, beberapa merupakan adopsi dan penyempurnaan kapabilitas di handset mereka sebelumnya, namun terdapat pula kemampuan baru yang sangat dibangga-banggakan oleh raksasa elektronik asal Korea Selatan itu. Samsung juga terlihat begitu gembira karena handset habis dipesan ketika masa pre-order dilangsungkan selama 16 hari – sayangnya mereka tidak menginformasikan berapa jumlahnya.

Samsung Galaxy Note 7 17

Melihat dari perspektif desain, Galaxy Note 7 lebih menyerupai S7 Edge ketimbang model Note terdahulu. Samsung menyematkan layar AMOLED QHD 2560×1440 518ppi seluas 5,7-inci dengan rancangan dual-curved agar seolah-olah tersambung ke lengkungan di punggung, menghasilkan penampilan minim bezel tanpa sudut yang mulus dan simetris. Ukurannya cukup lapang (153×73,9×7,9mm, bobot 179g) buat doodling dan mencatat, tapi juga tidak terlalu besar untuk dibawa-bawa.

Samsung Galaxy Note 7 2

Samsung Galaxy Note 7 21

Samsung Galaxy Note 7 3

Di bagian display itu Anda bisa menemukan sejumlah fitur unik. Pertama, lock  screen akan menyala begitu smartphone dimiringkan, dan Anda dapat segera mengakses settingsetting serta fungsi penting (misalnya kamera). Layar menghidangkan high dynamic range, diklaim pertama kali ada di smartphone. Note 7 juga dilengkapi always-on display, di mana Anda bisa menampilkan jam, kalender, gambar-gambar atau app third-party, serta menggunakannya buat menulis catatan (via Screen-off Memo).

Samsung Galaxy Note 7 5

Samsung Galaxy Note 7 20

Samsung Galaxy Note 7 19

Kemampuan lain yang ditonjolkan Samsung di Galaxy Note 7 adalah iris scanner. Fitur ini memungkinkan pengguna log-in cukup dengan ‘melihat’ sisi depan device. Sewaktu menjajal di experience  booth, prosedur setup-nya berlangsung sederhana dan sensor mampu membaca input dalam waktu singkat – kurang dari satu detik. Saat membuat profile, Note 7 akan meminta Anda melepas kacamata, tetapi tetap dapat mengidentifikasi Anda ketika log-in memakai kacamata, meski sedikit lebih lama.

Samsung Galaxy Note 7 23

Tentu saja kemampuan favorit saya – dan alasan konsumen memilih Galaxy Note 7 – ialah dukungan S Pen. Samsung membubuhkan beragam update di Air Command, kini bisa dipakai membuat GIF via Smart Select; kemudian Anda dapat memanfaatkan fungsi Magnify (kaca pembesar) sampai Translate – mampu mengenali 38 bahasa dan menerjemahkannya ke 71 bahasa.

Samsung Galaxy Note 7 13

Di sisi hardware, S Pen diracik agar bekerja lebih mulus dan presisi. Ujungnya kini lebih tipis dari sebelumnya, hanya 0,7mm, dengan sensitivitas tekanan dua kali lebih besar. Walaupun ukurannya lebih kecil dari pulpen (untuk gambar, pensil berukuran besar lebih nyaman buat saya), S Pen menyajikan sensasi menggambar/menulis yang sangat natural. Saya kagum pada keakuratan stylus dan bagaimana Note 7 merespons goresan dan tekanan. Dan hebatnya lagi, app  sketch memperbolehkan user memadukan warna ala cat minyak sungguhan.

Samsung Galaxy Note 7 8

Sangat istimewa memang, tapi Anda belum mengetahui bagian terbaiknya: Note 7 sudah memperoleh sertifikasi IP68, sama seperti Galaxy S7. Artinya ia betul-betul anti-debu dan tetap bekerja normal seandainya terkena air secara tidak sengaja. Batasan maksimalnya adalah air sedalam 1,5 meter selama 30 menit. Dan di dalam air, phablet tetap bisa digunakan buat menggambar atau menulis.

Samsung Galaxy Note 7 10

Galaxy Note 7 membawa teknologi fotografi seri S7, yaitu sensor Dual Pixel 12-megapixel di kamera utama, kini berlensa f/1.7 OIS (kamera depannya bersensor 5-Mp f/1.7). Tanpa perlu banyak membahas masalah teknis, Anda cukup perlu tahu bahwa ia mampu mengunci objek dengan sangat cepat serta menyuguhkan keleluasaan setting manual ala DSLR. Performanya di kondisi temaram juga luar biasa – berdasarkan uji langsung di booth low-light photography.

Samsung Galaxy Note 7 11

Samsung Galaxy Note 7 12

Varian Samsung Galaxy Note 7 yang masuk ke Indonesia ini ditenagai system-on-chip Exynos 8890, berisi prosesor octa-core M1 plus Cortex-A53 dan GPU Mali T880. Handset menyimpan RAM sebesar 4GB, dan memori internal 64GB yang bisa ditambah hingga 256GB, ditopang konektivitas NFC serta USB type-C, dan ditenagai baterai 3.500mAh. Tersedia tiga pilihan warna, yaitu hitam, perak dan emas.

Galaxy Note 7 sudah pasti bukanlah produk murah. Di tanah air, ia dijajakan seharga Rp 10,8 juta.

Samsung Galaxy Note 7 18

Perkembangan Sistem Operasi Tizen

Tizen merupakan sebuah sistem operasi terbuka (open source) yang dikembangkan untuk menjadi fondasi berbagai perangkat bergerak (mobile devices). Dikembangkan dengan landasan kernel Linux dan GNU C Library, Tizen berusaha memfasilitasi kebutuhan berbagai perangkat “smart” yang kini kian ramai di pasaran. Diusung oleh komunitas, sistem operasi terbuka ini juga mendapatkan dukungan dari vendor perangkat terkemuka, seperti Samsung dan Intel.

Samsung menjadi salah satu vendor yang paling percaya diri dengan Tizen. Pada bulan Oktober 2013 Samsung meluncurkan sebuah kamera pintar NX300M yang menjadi produk konsumen pertama berbasis Tizen yang dijual di pasaran. Setelah itu bulan April 2014 Samsung merilis sebuah jam tangan pintar Samsung Gear 2 menggunakan landasan platform Tizen. Tidak berhenti di situ saja, bulan Januari 2015 di pasar India, Samsung menghadirkan Samsung Z1, smartphone komersial berbasis Tizen. Diikuti oleh Samsung Z3 pada bulan Oktober 2015.

Samsung juga memperkenalkan Tizen pada Samsung Connect Auto, sebuah perangkat pintar yang siap membuat kendaraan mampu terhubung dengan konektivitas nirkabel dan berbagai layanan aplikasi. Tepatnya pada 21 Februari 2016 lalu. Hal ini membawa keyakinan terhadap eksosistem Tizen yang kian meningkat dan luas. Inovasi Tizen juga terus berkembang di berbagai perangkat yang dekat dengan pengguna, awal Juni ini Samsung Gear Fit 2 diluncurkan ke publik.

Pada versi awal, dari perspektif pengembang, Tizen menyediakan aplikasi pengembangan berdasarkan library JavaScript dan jQuery. Namun sejak versi 2.0, Tizen telah dibekali dukungan kerangka pengembangan native C++ yang kian mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi berbasis Tizen. Seiring dengan makin majunya perkembangan aplikasi berbasis web, Software Development Kit (SDK) yang saat ini ada bahkan telah memungkinkan pengembang menggunakan HTML5 dan teknologi web modern untuk mengembangkan aplikasi di platform Tizen.

Dari perspektif pengusung, pada mulanya Samsung berkolaborasi dengan EFL Project (Enlightenment Foundation Libraries) mengembangkan sebuah sistem operasi yang dikenal dengan LiMo. Nama Tizen muncul ketika Intel bergabung bersama proyek tersebut pada September 2011, meninggalkan proyek MeeGo yang sebelumnya diinisiasi. Kehadiran Intel menumbuhan spekulasi bahwa Tizen merupakan kelanjutan dari MeeGo, namun pada faktanya keduanya dikembangkan menggunakan basis yang berbeda.

Di Januari 2012, LiMo Foundation berubah nama menjadi Tizen Association, yang mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, di antaranya Samsung, Intel, Huawei, Fujitsu, NEC, Panasonic, KT Corporation, Sprint Corporation, SK Telecom, Orange, NTT DoCoMo, dan Vodafone. Kolaborasi tersebut berhasil merilis Tizen v1.0 pada 30 April 2012 dengan code-name Larkspur.

Kemunculan versi pertama kian membuat para perusahaan terkait tertarik bergabung, Sprint Corporation salah satunya. Bersama Linux Foundation, platform open source tersebut terus dikembangkan. Hingga pada 25 September 2012, Tizen merilis versi keduanya dengan code-name Magnolia. Menambahkan kemampuan framework dengan fitur yang lebih baik, dengan dukungan HTML5/W3C API yang lebih mendalam, termasuk sistem keamanan yang ada di dalamnya.

Sampai saat ini Tizen sudah memasuki versi 2.4, dan masih terus dikembangkan untuk berbagai perangkat. Beberapa inisiatif pengembangan dan peningkatan ekosistem juga sudah dilaksanakan sejak versi 2.1. Salah satunya adanya Tizen App Challenge oleh Samsung yang menawarkan hadiah hingga USD $ 4 Juta. Dan beberapa waktu ke depan, Indonesia Next App 3.0, sebuah sesi hackathon pengembangan perangkat lunak mobile yang diadakan Samsung bersama DailySocial juga akan menantang pengembang lokal untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Tizen.

Keyakinan ini setidaknya telah meyakinkan bahwa Tizen merupakan sebuah sistem yang telah matang, dan kini tengah menyusun ekosistemnya untuk menjadi besar di pasaran. Bagi pengembang, menjadi sebuah kesempatan juga untuk berlabuh, menjadi bagian dari pembesar ekosistem sistem operasi multi-platform tersebut.

Artikel ini adalah kolaborasi antara DailySocial dengan program Indonesia Next Apps 3.0. Kompetisi inovasi aplikasi pengembang lokal yang diselenggarakan oleh Samsung dan didukung oleh DailySocial. Ikuti DailySocial untuk informasi selanjutnya terkait Indonesia Next Apps 3.0.

 

Inilah Bocoran Foto Samsung Gear Fit 2 dan Gear IconX

Rumor beredar bahwa Samsung tengah bersiap meluncurkan dua perangkat baru dari lini Gear-nya, yakni Gear Fit 2 dan Gear IconX. Kabar tersebut semakin diperkuat dengan adanya sejumlah bocoran foto perangkat yang beredar di internet.

Bocoran foto-foto di atas diterima oleh situs VentureBeat dari seorang penguji – Gear Fit 2 di sebelah kanan, sedangkan Gear IconX di sebelah kiri. Spesifikasi lengkap Gear Fit 2 belum terungkap, namun bisa dilihat bahwa wujudnya tidak jauh berubah dari versi sebelumnya yang dirilis di tahun 2014 lalu, yang tidak lain merupakan pionir perangkat wearable berlayar melengkung.

Menurut keterangan dari sang pembocor foto, Gear Fit versi baru ini sedikit lebih melengkung sekaligus lebih nyaman dikenakan. Perubahan lain yang cukup mencolok adalah kehadiran chip GPS, yang tentunya dapat meningkatkan akurasi dari fitur tracking yang berbasis jarak.

Gear Fit 2 diklaim lebih nyaman digunakan ketimbang pendahulunya / VentureBeat
Gear Fit 2 diklaim lebih nyaman digunakan ketimbang pendahulunya / VentureBeat

Kalau Gear Fit 2 merupakan suksesor, lain halnya dengan Gear IconX. Ini merupakan produk yang benar-benar baru dari Samsung, yakni sebuah headset Bluetooth yang tidak mengemas kabel sama sekali – tiap earpiece-nya bisa langsung dijejalkan ke dalam telinga tanpa harus tersambung satu sama lain.

Tahan debu dan air, IconX rupanya juga berfungsi sebagai sebuah fitness tracker sekaligus alat pemutar musik terpisah. Yup, ia dibekali storage berkapasitas 4 GB, yang berarti pengguna dapat mendengarkan lagu tanpa harus menyambungkannya terlebih dulu dengan smartphone.

Kontrolnya mengandalkan panel sentuh yang tertanam di masing-masing earpiece. Ia datang bersama sebuah case mirip kotak kacamata yang merangkap sebagai charger. Kalau asumsi saya benar, case ini mengemas unit baterai untuk menyimpan sejumlah daya layaknya power bank sehingga charging perangkat dapat dilakukan di mana saja.

Mengingat semua ini baru sebatas rumor dan bocoran, tentunya belum ada kepastian mengenai kapan Samsung akan merilisnya maupun berapa banderol harganya. Mungkin saja Samsung menyimpannya untuk event IFA di bulan September nanti, atau malah bisa lebih cepat dari itu.

Sumber: VentureBeat.