Tag Archives: geforce gtx 1070

Menjajal Aero 15X, Ultrabook Berperforma Tinggi Dengan Desain Max-Q Persembahan Gigabyte

Mendarat perdana di Indonesia bulan Mei silam, Aero ialah keluarga baru laptop Gigabyte yang disiapkan sebagai penengah antara perangkat kerja premium dan notebook gaming. Desainnya menarik namun tidak berlebihan, tipis, panelnya tersertifikasi X-Rite Pantone, lalu laptop ini tidak kesulitan menangani game-game blockbuster terbaru berkat penggunaan GPU GeForce GTX 10.

Kurang lebih tiga bulan setelah momen itu, sang produsen komputer asal Taiwan memutuskan buat menghadirkan versi lebih canggih dari Aero 15 ke tanah air. Kali ini, device sudah mengusung desain Nvidia Max-Q, memungkinkan laptop menyimpan kartu grafis high-end GTX 1070 atau 1080 tanpa mengorbankan portabilitasnya sama sekali. Dibanding model dengan GTX 1060, Gigabyte Aero 15X menjanjikan performa 25 persen lebih besar.

Aero 15X 15

Bermaksud untuk menunjukkan kemampuan Aero 15X, Eric Chang dari Gigabyte mengundang saya buat mencoba perangkat ini secara langsung. Eric kembali menjelaskan bahwa keluarga Aero adalah notebook yang ditujukan bagi kalangan antusias, dan itu alasannya mengapa aspek mobilitas serta kinerja begitu diperhatikan. Jenis konsumen ini memahami seluk beluk sisi teknis dan sangat menuntut kualitas.

Aero 15X 7

 

Desain

Untuk memuaskan mereka, Gigabyte tidak mengambil jalan pintas. Dalam memproduksi perangkat ini, produsen memanfaatkan teknik CNC demi memastikan tiap bagian dan potongan di laptop itu presisi, lalu menerapkan teknik nano-imprint lithography pada permukaan lid, sehingga teksturnya terasa halus saat disentuh. Seperti versi sebelumnya, Gigabyte membubuhkan lapisan serat karbon, memberikan kesan sporty di tubuh hitam premiumnya.

Aero 15X 1

Aero 15X 2

Aero 15X 3

Gigabyte Aero 15 menghidangkan layar 15,6-inci dengan bingkai super-tipis, tebalnya hanya 5mm. Tapi meskipun Gigabyte berhasil mencantumkan panel 15-inci di form-factor 14-inci, tidak ada pemangkasan terlalu banyak pada bagian keyboard: ukuran tombolnya normal, baik pada cursor arah serta num pad. Karena ukuran yang lebih kecil, Gigabyte meletakkan webcam di bawah display, konektivitas fisik di sisi kiri dan kanan, lalu area belakang didedikasikan seluruhnya buat pembuangan panas.

Aero 15X 11

Aero 15X 10

Aero 15X 17

Aero 15X 4

 

Layar

Panel 15-inci tersebut memiliki resolusi 1920×1080. Saya belum mengetahui apakah layar menyuguhkan refresh rate yang istimewa atau standar, namun adanya sertifikasi X-Rite Pantone mengindikasikan keseriusan produsen  dalam memastikan warna di layar semirip objek sesungguhnya. Selain sangat membantu para desainer dan fotografer, gamer juga memperoleh keuntungan karena berkat keakuratan kontras, mereka bisa lebih mudah mendeteksi musuh.

Aero 15X 16

Aero 15X 13

Aero 15X 14

 

Keyboard

Dalam meracik keyboard di Aero 15X, Gigabyte banyak mengadopsi elemen  gaming. Produsen memang tidak memanfaatkan switch mekanik, tapi tombol chiclet yang empuk di sana siap menunjang kegiatan gaming dan aktivitas kerja. Luas tuts dan jarak antar tombolnya pas di jari saya, sehingga insiden salah tekan jarang terjadi, bahkan ketika laptop saya gunakan buat menjalankan game shooter bertempo cepat.

Aero 15X 8

Papan ketik ini turut dibekali sistem pencahayaan RGB Pre-Key dan fitur macro. Via software Fusion, Anda dipersilakan mengutak-atik pola pencahayaan, menentukan warna masing-masing tuts, hingga memprogram ulang tombol-tombolnya.

Aero 15X 12

 

Performa

Selain menyediakan sejumlah software benchmark, Eric tahu saya sangat kecanduan Titanfall 2 dan turut menyiapkan permainan itu di Aero 15X. Secara default, sistem segera menyajikan setting grafis tinggi. Beberapa opsi sempat saya ubah: misalnya dari resolusi 1366×768 ke 1920×1800, V-Sync juga saya matikan agar tidak ada efek stuttering, lalu field-of-view saya pindahkan ke 100 derajat lebih.

Aero 15X 5

Aero 15X 22

Selanjutnya, Titanfall 2 tersuguh sangat lancar. Via Fraps, angka frame rate per detik berada di kisaran 85 sampai 110, dan satu-satunya kendala hanyalah kurang memadainya koneksi internet di kedai kopi tempat kami melakukan sesi pengujian. Begitu memuaskannya performa hardware Gigabyte Aero 15X (juga kinerja keyboard-nya), saya dapat memperoleh titel MVP setidaknya dalam dua match.

Aero 15X 24

Aero 15X 23

Aero 15X 25

Hasil benchmark laptop ini juga sangat baik. Dengan setting grafis ultra,  tessellation extreme dan resolusi full-HD di Unigine Heaven 4.0, Aero 15X mencetak FPS rata-rata 76,8 dan skor 1935. Temperaturnya tidak pernah lebih tinggi dari 79 derajat Celcius. Lalu di 3DMark Fire Strike Ultra dan 3DMark 11 Advanced Edition, notebook mendapatkan nilai 3358 dan 6359.

Aero 15X 21

Aero 15X 19

Aero 15X 20

Daftar spesifikasi hardware bisa Anda lihat di screenshot GeForce Experience ini, saya cantumkan di bawah sebagai bukti bahwa Aero 15X betul-betul menggunakan desain Nvidia Max-Q. Buat ruang penyimpanan, laptop memanfaatkan dua SSD M.2 PCIe.

Aero 15X 18

 

Ketersediaan

Gigabyte belum mengungkap harga resmi Aero 15X di Indonesia. Informasi terkait harga ataupun waktu peluncuran juga tidak saya temukan dalam rilis pers yang belum lama ini dikirimkan. Eric Chang sendiri sempat menyampaikan rencana Gigabyte untuk mulai memasarkannya di bulan Oktober 2017 besok.

Aero 15X 6

Backpack PC Zotac VR GO Bisa Difungsikan Layaknya Desktop PC Biasa

Setidaknya sudah ada tiga brand besar yang mengungkap buah pemikirannya akan sebuah backpack PC: MSI, Alienware dan HP. Meski desainnya berbeda-beda, konsep yang diusung ketiganya sama, yakni memberikan keleluasaan kepada pengguna dalam menikmati VR gaming.

Tidak mau ketinggalan momentum adalah Zotac. Pabrikan yang dikenal akan kartu grafis dan mini PC-nya ini mengungkap perangkat unik bernama VR GO. VR GO pada dasarnya merupakan backpack PC seperti yang ditawarkan tiga pabrikan di atas, bedanya di sini VR GO juga bisa berfungsi layaknya desktop PC biasa.

Zotac VR GO bisa ditempatkan di atas meja dan dipakai seperti desktop PC biasa / AnandTech
Zotac VR GO bisa ditempatkan di atas meja dan dipakai seperti desktop PC biasa / AnandTech

Meski terkesan sepele, pendekatan seperti ini menjadikan Zotac VR GO lebih fleksibel. Perangkat bisa didiamkan di atas meja saat hendak dipakai untuk bermain game biasa, lalu sambungkan strap-nya ketika hendak dipakai bersama VR headset seperti Oculus Rift atau HTC Vive.

Detail-detail kecil seperti penempatan port turut diperhatikan dengan baik oleh Zotac; semua port yang diperlukan untuk VR gamingoutput HDMI, sepasang port USB 3.0 dan power connector dipusatkan pada satu sisi VR GO, sehingga manajemen kabel bisa jauh lebih baik dan pada akhirnya pengalaman bermain meningkat drastis.

Zotac VR GO dilengkapi baterai yang bisa dilepas-pasang tanpa perlu mematikan perangkat lebih dulu / AnandTech
Zotac VR GO dilengkapi baterai yang bisa dilepas-pasang tanpa perlu mematikan perangkat lebih dulu / AnandTech

Sebagai PC berlabel VR-ready, spesifikasinya tidak main-main: prosesor Intel Core i7, GPU Nvidia GeForce GTX 1070 MXM sepasang modul memory SO-DIMM DDR4, M.2 SSD, dan modul Wi-Fi AC. Lebih lanjut, terdapat tiga port USB 3.0/3.1 ekstra, slot SD card, dua output HDMI ekstra dan dua DisplayPort, dua port Ethernet dan dua jack audio 3,5 mm.

Menutup semua itu, tersedia slot untuk menyematkan SSD ekstra (HDD tidak disarankan karena perangkat ini bakal dipakai sambil bergerak). Zotac juga membekalinya dengan baterai yang bisa dilepas-pasang tanpa mengharuskan perangkat untuk dimatikan terlebih dulu.

Meski kelihatannya sudah siap untuk dipasarkan, Zotac masih belum mau mengungkapkan jadwal rilis pastinya maupun banderol harganya.

Sumber: AnandTech.

Laptop EVGA SC17 1070 Usung Spesifikasi VR-ready dan Tonjolkan Kemampuan Overclocking

Tidak butuh waktu lama bagi produsen laptop gaming untuk menyingkap senjata andalannya setelah Nvidia mengumumkan GeForce GTX Seri 10 versi laptop. MSI baru saja mengumumkan deretan laptop dari keempat lininya yang mengusung GPU berarsitektur Pascal tersebut. Kini giliran EVGA yang unjuk gigi.

Pabrikan yang dikenal akan produk kartu grafisnya tersebut baru-baru ini mengungkap EVGA SC17 1070. Laptop ini tak hanya istimewa semata karena mengusung GPU GeForce GTX Seri 10, tetapi juga karena ia merupakan laptop pertama EVGA yang didesain secara penuh oleh perusahaan yang bermarkas di California tersebut.

Spesifikasinya tidak tanggung-tanggung: layar 17 inci beresolusi 4K (3840 x 2160 pixel), prosesor Intel Core i7-6820HK yang bisa di-overclock, GPU GeForce GTX 1070, RAM 32 GB DDR4, HDD 1 TB dan SSD M.2 256 GB – 4K ataupun VR gaming siap ia lumat dengan mudah. Semuanya dikemas dalam bodi aluminium dengan tebal tak lebih dari 2,7 cm dan bobot 4,1 kg.

Performa EVGA SC17 1070 sudah gahar, tapi pengguna masih bisa meningkatkannya lebih lagi berkat fitur overclocking / EVGA
Performa EVGA SC17 1070 sudah gahar, tapi pengguna masih bisa meningkatkannya lebih lagi berkat fitur overclocking / EVGA

Label “SC” pada namanya merujuk pada branding khas EVGA, yaitu Superclock. EVGA mengklaim bahwa SC17 1070 merupakan laptop pertama yang bisa di-overclock secara penuh layaknya sebuah PC rakitan. Caranya bisa dengan menggunakan satu tombol atau melalui BIOS, lengkap beserta sebuah GUI dan tombol Clear CMOS yang mudah diakses.

EVGA tidak segan menyebut laptop berdesain unibody ini memang ditujukan buat gamer yang mementingkan aspek overclocking. Meski tidak ada perincian soal sistem pendinginnya, sepertinya EVGA sudah menyiapkan trik khusus supaya laptop tidak kepanasan ketika dalam mode Superclock.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai kapan EVGA SC17 1070 bakal tersedia di pasaran. Banderol harganya dipatok $2.800, tidak kaget jika melihat spesifikasi dan fitur yang ditawarkannya.

Sumber: PC Gamer dan EVGA.