Tag Archives: GeFroce

Nvidia Umumkan Kartu Grafis GeForce GTX Seri 10 Untuk Laptop

Selepas pengungkapan deretan kartu grafis Nvidia GeForce generasi baru di bulan Mei, GPU canggih tersebut sudah bisa dipastikan akan turut diimplementasikan ke notebook. Pertanyaannya cuma tinggal: kapan ia tersedia? Rumor yang beredar belakangan terbukti tepat, baru saja, perusahaan spesialis teknologi grafis asal Santa Clara itu mengonfirmasi kehadiran GTX seri 10 untuk notebook.

Sebetulnya, kabar ini telah saya dengar sejak bulan Juli silam, diinformasikan langsung oleh salah satu produsen perangkat gaming ternama. Namun mereka mewanti-wanti untuk tidak membocorkannya hingga Nvidia melakukan pengumuman secara resmi. GeForce GTX seri 10 memiliki satu keunikan distingtif dibanding varian berarsitekstur Maxwell: mereka tidak lagi mengusung kode ‘M’ buat menandai kelas mobile.

GeForce GTX 10-Series Laptop 2

Kini, boleh dikatakan Nvidia membawa seluruh GPU desktop Pascal ke laptop, terdiri dari GTX 1080, GTX 1070, dan GTX 1060; menjanjikan performa serta kecepatan tinggi buat menangani permainan-permainan anyar serta headset virtual reality. GTX seri 10 menyajikan lompatan kinerja hingga 75 persen dari generasi terdahulu. Nvidia bilang, masa-masa full-HD dengan 60fps sudah lewat, kini laptop mampu menangani Rise of the Tomb Raider di 120 frame rate lebih.

Tentu saja GTX seri 10 di desktop dan laptop tidak sepenuhnya identik, meski demikian perbedaan mereka cukup tipis. Di sana, GTX 1070 terlihat menonjol karena memiliki CUDA core lebih banyak dengan kecepatan boost  clock sedikit lebih rendah – masing-masing 2.048-core dan 1.645MHz versus 1.920-core dan 1.683MHz. Di atas kertas, kehadiran GTX seri 10 memastikan laptop sanggup menjalankan konten VR. Spesifikasi singkatnya dapat Anda lihat di bawah.

GeForce GTX 10-Series Laptop 3

Sejumlah teknologi penting semisal Dual-FET power supply dan Multi Phased Power Controllers turut Nvidia bubuhkan di sana, sehingga walau gaming laptop lebih bertenaga (kurang lebih tiga kali lipat dari GPU notebook berarsitektur Maxwell), pemakaian listrik juga lebih efisien dan lebih sedikit mengeluarkan suara; memberikan notebook pontesi overclocking yang lebih besar.

Bagi Nvidia, laptop merupakan platform gaming esensial dengan angka pertumbuhan yang sangat tinggi. Dan tidak hanya buat bermain, perangkat ini umumnya dimanfaatkan konsumen untuk belajar sampai bekerja. Dibanding penjualan console current-gen, adopsi laptop gaming menunjukkan pertumbuhan besar, melampaui 30 persen.

GeForce GTX 10-Series Laptop 1

Sudah bisa dipastikan, kita akan segera menemui Nvidia GeForce GTX seri 10 di produk-produk high-end garapan Acer, Alienware, Asus, Clevo, HP, Lenovo, dan MSI.

Sumber: GeForce.com.

GeForce GTX 970 Dikonfimasi Sanggup Jalankan Hampir Semua Game di HTC Vive dan Oculus Rift

Banyak orang mengira faktor yang membatasi produk VR terletak pada harga. Faktanya, semurah apapun headset ditawarkan, konsumen tetap memerlukan sistem mumpuni buat menopangnya. Produsen sudah menyingkap daftar hardware untuk mengakses konten secara optimal, tapi apakah informasi itu dapat dijadikan sebuah standar dalam penyajian VR?

Di ranah tersebut, dua nama besar tampak mendominasi: Oculus Rift dengan dukungan Facebook di belakangnya, dan Vive hasil kolaborasi HTC dan Valve. Keduanya dijadwalkan untuk meluncur tahun ini, namun karena HTC belum mengumumkan list komponen pendukung Vive, publik jadi penasaran apakah system requirements-nya setara Rift. Untungnya ada sebuah kabar baik disampaikan oleh PC Gamer.

Kedua developer telah memberi konfirmasi bahwa kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 290 sanggup menangani hampir semua konten virtual reality. Jadi andai PC Anda memenuhi syarat buat mengoperasikan Oculus Rift, maka menikmati permainan-permainan di HTC Vive juga tidak akan ada masalah. Menariknya lagi, GTX 970 bukanlah batasan minimal yang mengharuskan Anda memasang setting grafis di level terendah.

Tentu saja, layaknya permainan PC, setup harus disesuaikan. Head-mounted display VR akan lebih membebani sistem dibanding layar biasa. Jika Anda berambisi buat menaruh slider setting grafis setinggi-tingginya, silakan gunakan GPU high-end semisal GTX 980. Tapi perlu diketahui, skenario di atas hanya muncul pada judul-judul khusus yang sudah dirilis, satu contohnya ialah Elite: Dangerous.

Pengguna awam tidak perlu bingung karena mayoritas game VR telah dioptimalkan ke headset. Sisi visual di beberapa judul seperti Space Pirate Trainer dan Audioshield lebih difokuskan ke penyuguhan warna ketimbang ketajaman tekstur. Kemudian di Lucky’s Tale, Edge of Nowhere dan Chronos, kamera dikunci di satu posisi; sehingga developer bisa mengendalikan seberapa banyak objek yang mereka perlihatkan di layar.

Para antusias VR kelas kakap mungkin sangat mengantisipasi permainan-permainan hardcore sekelas Elite, dan tak sabar menanti EVE: Valkyrie. Namun terdapat peluang besar, game-game generasi pertama Rift dan Vive bahkan tidak mempunyai menu setting grafis.

Motede tersebut adalah langkah aman. Mengapa? Headset VR berbeda dari display jenis monitor. Ketika frame rate turun dari batasan minimal, mutu konten jadi sangat anjlok. Solusi mudahnya ialah dengan tidak memberikan kesempatan bagi pengguna buat mengutak-atik kualitas visual.

Gambar: GeForce.com.