Tag Archives: geneva international motor show

Supercar Elektrik Rimac C Two Diklaim Lebih Ngebut Lagi Ketimbang Tesla Roadster 2

Baru beberapa bulan lalu, Tesla menyingkap Roadster generasi kedua, yang diklaim sebagai mobil elektrik versi produksi tercepat sejagat. Sekarang, tampaknya ada yang tidak terima dengan klaim ini, dan mereka pun langsung memamerkan kreasinya yang diyakini lebih superior.

Mereka adalah Rimac Automobili, pabrikan ambisius asal Kroasia yang sempat menggemparkan dunia di tahun 2012 lewat sebuah supercar elektrik bernama Concept One. Mobil tersebut pada akhirnya hanya diproduksi sebanyak 8 unit, dengan banderol harga mencapai satu juta dolar.

Rimac C Two

Enam tahun berselang, Rimac C Two pun lahir. Dibanding Concept One, C Two datang membawa seabrek penyempurnaan, dan ia pun siap mematahkan rekor yang Tesla klaim bersama roadster. Juga penting adalah penamaannya yang tak lagi menggunakan istilah “Concept”, sebab Rimac berencana memproduksi C Two setidaknya sebanyak 150 unit.

Rimac C Two

150 memang kedengaran sedikit, tapi begitulah memang kalau yang kita bahas adalah supercar. C Two yang sasisnya terbuat sepenuhnya dari serat karbon ini diyakini dapat menghasilkan output daya sebesar 1.914 hp, dan akselerasi 0 – 100 km/jam hanya membutuhkan waktu 1,85 detik – cuma lebih cepat 0,05 detik ketimbang Roadster 2, tapi tetap saja lebih cepat.

Kecepatan maksimumnya mencapai angkai 415 km/jam, nyaris menyamai Bugatti Chiron. Kalau sedang tidak dibawa ngebut, C Two dipercaya dapat menempuh jarak sejauh 650 km sebelum baterai berdaya 120 kWh-nya perlu diisi ulang. Rimac tak lupa menyematkan dukungan teknologi fast charging, sehingga 80% kapasitas baterainya bisa terisi dalam waktu kurang dari setengah jam.

Rimac C Two

Dalam kecepatan normal C Two juga bisa mengemudi dengan sendirinya berkat sistem yang diklaim memenuhi standar Level 4 autonomy. Sistem ini terdiri dari 8 kamera, Lidar, 6 radar, dan 12 sensor ultrasonik. Kompleksitas data yang dikumpulkan semua komponen ini tentu saja membutuhkan daya pemrosesan yang tinggi, dan Rimac mengklaim sistem yang tersemat pada C Two punya daya setara 22 unit MacBook Pro.

Sayangnya sejauh ini Rimac masih bungkam soal jadwal pemasaran C Two. Terlepas dari itu, kehadiran Rimac C Two serta Tesla Roadster 2 setidaknya bisa menjadi indikasi akan habisnya masa kejayaan supercar bermesin bensin.

Sumber: Road & Track.

Porsche Mission E Cross Turismo Berpotensi Menjadi Rival Tesla Model X

Tanpa harus terkejut, ajang Geneva International Motor Show tahun ini dibanjiri oleh mobil elektrik. Salah satu yang sangat mengundang perhatian adalah Porsche Mission E Cross Turismo, saudara kandung dari sports car Mission E yang dijadwalkan mengaspal tahun depan.

Meski dibangun menggunakan platform yang sama, Mission E Cross Turismo pada dasarnya merupakan sebuah SUV – crossover kalau menurut Porsche sendiri. Desainnya mengingatkan saya akan Porsche Panamera, namun tentu dengan beberapa sentuhan ekstra yang membuatnya tampak jauh lebih futuristis.

Porsche Mission E Cross Turismo

Mengusung status mobil konsep, wajar apabila interior Mission E Cross Turismo didominasi oleh layar di sana-sini. Pengemudinya bahkan bakal disuguhi heads-up display (HUD) yang akan aktif berdasarkan sistem eye tracking di dalam kabin, yang bertugas mendeteksi ke arah panel instrumen mana sang pengemudi melirik.

Dari gambarnya, nyaris tidak ada tombol atau kenop fisik pada dashboard Mission E Cross Turismo. Spontan saya langsung teringat pada Tesla Model 3, hanya saja di sini Porsche sedikit lebih berani dengan memperbanyak jumlah layar sentuhnya – sekali lagi wajar untuk kategori mobil konsep.

Porsche Mission E Cross Turismo

Kalau semua itu masih terasa kurang canggih, ada drone yang duduk manis di kabin belakang dan bisa dioperasikan dari dashboard untuk keperluan dokumentasi. Kalau disuruh memilih fitur apa yang bakal hilang dari versi produksinya, menurut saya jawabannya adalah drone ini, sebab kehadirannya terasa kurang esensial.

Porsche Mission E Cross Turismo

Soal spesifikasi, Mission E Cross Turismo identik dengan saudaranya. Dua motor elektrik menggerakkan keempat rodanya secara bersamaan, menyuguhkan output daya sebesar 600 hp. Akselerasinya pun sama, 0 – 100 km/jam sanggup ditempuh dalam waktu kurang dari 3,5 detik.

Baterai yang menghuni bagian dasar mobil diyakini mampu menyuplai energi hingga mobil menempuh jarak sekitar 500 km dalam satu kali charge. Teknologi fast charging pun turut tersedia, di mana 80% kapasitas baterainya bisa diisi dalam waktu 15 menit saja, sehingga mobil bisa lanjut menempuh jarak sejauh 400 km.

Porsche Mission E Cross Turismo

Tidak seperti Mission E, sejauh ini Porsche belum mengungkap rencananya untuk merealisasikan Mission E Cross Turismo ke depannya. Kemungkinan besar mereka akan meninjau respon konsumen terlebih dulu usai memasarkan Mission E nanti.

Sumber: Porsche.