Tag Archives: geneva motor show 2019

Bugatti Baby II Adalah Replika Mobil Balap Legendaris Bermesin Elektrik

Sebagian besar orang mengenal Bugatti sebagai pabrikan yang memproduksi supercar berharga jutaan dolar dan bermesin ekstra besar (16 silinder dengan kapasitas 8 liter), macam Chiron ataupun Divo, sehingga pada akhirnya sulit memprediksi kapan Bugatti bakal menyentuh ranah mobil elektrik.

Namun di ajang Geneva Motor Show tahun ini, mereka resmi menyingkap mobil elektrik perdananya. Sayang mungkin tidak seperti yang Anda bayangkan: bukannya Chiron atau Divo versi elektrik, mobil ini merupakan reinkarnasi Bugatti Baby yang sudah menempuh jalur modernisasi.

Bugatti Baby II

Dalam sejarahnya, Bugatti Baby sendiri merupakan replika fungsional dari Bugatti Type 35, mobil balap paling legendaris yang pernah diciptakan sang pabrikan asal Perancis tersebut. Kala itu, Baby yang hanya berukuran setengah dari Type 35 dibuat oleh Ettore Bugatti sebagai hadiah ulang tahun untuk anak bungsunya, sebelum akhirnya diproduksi secara terbatas (500 unit) mulai tahun 1927 sampai 1936.

Bugatti Baby II yang muncul di Geneva Motor Show 2019 ini juga merupakan edisi terbatas, dan hanya akan diproduksi sebanyak 500 unit saja. Bugatti sengaja mempertahankan hampir seluruh aspek yang membuat Baby orisinal begitu unik, tapi di saat yang sama tak lupa menyematkan sentuhan-sentuhan modern.

Bugatti Baby II

Pembeda yang paling utama adalah mesinnya. Baby II murni menggunakan energi listrik, dengan baterai lithium-ion yang rechargeable. Performanya bisa disesuaikan dengan pengemudinya: kalau anak-anak yang mengendarainya, pilih saja “Child Mode”, yang akan menghasilkan output tenaga sebesar 1 kW serta kecepatan maksimum 20 km/jam.

Selanjutnya, masih ada “Adult Mode” yang akan mendongkrak tenaganya menjadi 4 kW, dengan top speed 45 km/jam. Yang menarik, ini bukanlah kapasitas asli dari Baby II, sebab Bugatti juga menyediakan paket upgrade opsional berupa sebuah “Speed Key” untuk membuka potensi sebenarnya (sama seperti Chiron): output daya 10 kW, tanpa batasan top speed.

Bugatti Baby II

Adult Mode? Ya, tidak seperti Baby orisinal, Baby II masih bisa dikendarai oleh orang dewasa, sebab ukurannya sedikit membesar menjadi tiga perempat dari Type 35. Rencananya, Bugatti bakal memproduksinya mulai musim semi mendatang, dan memasarkannya seharga mulai 30.000 euro.

Sumber: Bugatti.

Mobil Konsep Piëch Mark Zero Hanya Perlu 5 Menit untuk Mengisi 80 Persen Baterainya

Kalau ditanya apa kelemahan terbesar mobil elektrik, mayoritas mungkin bakal menjawab waktu charging. Benar saja, bahkan teknologi fast charging yang dikembangkan Porsche sejauh ini hanya mampu mencatatkan waktu 15 – 20 menit untuk mengisi 80% dari total kapasitas baterai mobil.

Itu jelas jauh lebih lama ketimbang mengisi bensin. Namun itu tidak selamanya harus menjadi momok segmen mobil elektrik. Sebuah perusahaan baru bernama Piëch Automotive ingin membuktikan bahwa mobil elektrik juga bisa diisi ulang baterainya secepat mengisi tangki bensin mobil konvensional.

Piëch Mark Zero

Mobil debutan mereka, sebuah konsep bernama Piëch Mark Zero, diklaim hanya memerlukan waktu 4 menit 40 detik untuk mengisi 80% dari total kapasitasnya berkat penggunaan tipe sel baterai baru yang sanggup mengatasi arus listrik tinggi tanpa risiko overheating. Di bawah lima menit sejatinya sudah pantas disetarakan dengan waktu yang diperlukan untuk mengisi bensin.

Bukan cuma cepat waktu pengisian baterainya, efisiensinya pun tak kalah mengesankan, dengan klaim jarak tempuh 500 km dalam satu kali charging. Sektor performa juga tidak luput dari perhatian Piëch: Mark Zero mengemas tiga motor elektrik (satu di depan, dua di belakang) berdaya total 450 kW, mampu membawanya melesat dari 0 – 100 km/jam dalam 3,2 detik saja, dengan top speed di kisaran 250 km/jam.

Piëch Mark Zero

Juga menarik adalah prinsip modular yang diterapkan Piëch pada rancangannya. Ini berarti yang bisa di-update bukan sebatas software-nya saja, tapi juga hardware-nya, semisal unit-unit baterai yang sudah mulai berumur dan berkurang drastis kapasitasnya.

Arsitektur modular ini juga berarti Piëch dapat menawarkan rancangannya ke pabrikan mobil lain yang tertarik. Bisnis dengan konsumen mereka layani, bisnis dengan sesama pebisnis lain pun juga mereka lakoni.

Beralih ke fisik Mark Zero, di mata saya ia terlihat seperti hasil perkawinan Aston Martin dan Porsche. Namun Piëch tidak mau berfokus pada segmen mobil sport saja, mereka juga sudah punya rencana untuk mewujudkan sejumlah model lain, termasuk halnya sebuah SUV.

Piëch Mark Zero

Sejauh ini Anda mungkin bertanya-tanya, siapa sosok di balik Piëch Automotive, dan mengapa namanya terdengar begitu familier? Ini dikarenakan pendirinya, Toni Piëch, masih satu garis keturunan dengan Ferdinand Piëch, mantan bos Volkswagen Group yang juga merupakan salah satu cucu dari Ferdinand Porsche.

Rencananya, Piëch Mark Zero bakal diperkenalkan secara resmi pada ajang Geneva Motor Show sebentar lagi. Meski kedengarannya begitu potensial, visi ambisius Piëch Automotive ini akan sangat bergantung terhadap ketersediaan infrastruktur, dan infrastruktur inilah yang sejatinya berhasil menjadikan Tesla sebagai pemimpin di segmen mobil elektrik.

Sumber: Engadget dan PR Newswire.