Tag Archives: ghost kitchen

Mengenal dan Mempelajari Cara Kerja Bisnis Ghost Kitchen

Semenjak pandemi Covid-19, jumlah orang yang tertarik untuk membuka bisnis kuliner jauh lebih meningkat. Hal ini juga berdampak kepada semakin banyaknya bermunculan cara berbisnis kuliner. Salah satu cara bisnis kuliner yang cukup populer belakangan ini adalah ghost kitchen.

Sudahkah Anda tahu bagaimana cara kerja ghost kitchen? Jika belum, tidak perlu khawatir. Anda dapat memperoleh informasinya pada artikel ini. Tapi, sebelum itu, mari simak terlebih dahulu pengertian dari ghost kitchen di bawah ini agar bisa memahaminya lebih baik.

Apa Itu Ghost Kitchen?

Ghost kitchen merupakan konsep bisnis kuliner yang memproduksi makanan namun tanpa dapur maupun restoran tempat pelanggan makan. Meski begitu, ghost kitchen tetap bisa memenuhi permintaan pembelian secara online atau by request dan mengirimkannya kepada pembeli.

Lalu, bagaimana proses pembuatan makanan di ghost kitchen? Pelaku bisnis ghost kitchen biasanya menyewa dapur dari pihak lain untuk memproduksi makanan. Maka dari itu, ghost kitchen juga sering disebut dengan dapur bayangan atau dapur virtual.

Cara Kerja Bisnis Ghost Kitchen

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pelaku usaha kuliner dengan konsep ghost kitchen melakukan produksi pada dapur yang disewa dari pihak ketiga. Kemudian, untuk pembelian, pelanggan dapat melakukan pembelian hanya melalui aplikasi online (jika bisnis terdaftar sebagai mitra GrabFood, GoFood, maupun Shopee Food) , website usaha, atau kontak bisnis.

Setelah pesanan makanan telah selesai disiapkan, selanjutnya pesanan akan dikirimkan. Umumnya, pesanan akan dikirimkan dengan sepeda motor, baik oleh ojek online atau kurir delivery internal dari bisnis dengan aman.

Mempelajari Bisnis Ghost Kitchen

Meski masih terbilang baru, namun Anda tetap bisa menerapkan konsep bisnis kuliner ghost kitchen ini dengan kemungkinan kesuksesan yang besar. Asalkan Anda mau mempelajari bagaimana cara memulai dan strategi menjalankannya.

Jika Anda tertarik dengan konsep bisnis ghost kitchen ini, Anda dapat mempelajari kiat-kiat menjalankannya dengan bantuan platform edukasi bisnis kuliner Foodizz. Ghost kitchen adalah salah satu materi dari banyaknya materi mengenai bisnis kuliner lainnya yang disediakan oleh Foodizz.

Materi ghost kitchen ini tersedia pada jenis pembelajaran E-Course. Sehingga, Anda dapat mempelajarinya dengan mudah, kapan saja dan di mana saja.

Nah, demikian informasi mengani cara bisnis ghost kitchen. Konsep bisnis ghost kitchen ini sangat cocok diterapkan untuk Anda yang ingin merealisasikan ide bisnis kuliner online namun terbatas pada tempat produksi. Bagaimana? Tertarik mencoba?

Jangan lupa cek cara berbisnis kuliner lainnya, yaitu Cloud Kitchen, untuk membantu Anda menemukan konsep bisnis terbaik.

Header by Pexels.

bisnis cloud kitchen

Ingin Gabung Bisnis Cloud Kitchen? Ketahui Dulu Cara Kerjanya

Cloud kitchen (dapur awan) atau sering disebut ghost kitchen merupakan sebuah bisnis dengan layanan berbasis komputasi awan yang diciptakan untuk bisnis kuliner. Dapur awan ini biasanya ditawarkan oleh suatu unit bisnis untuk disewakan kepada pelaku bisnis kuliner.

Fasilitas yang disediakan oleh penyedia cloud kitchen lengkap. Mulai dari fasilitas teknologi hingga fasilitas dapur bersama yang digunakan untuk memasak berbagai menu dari berbagai macam restoran.

Lantas, bagaimana cara kerja cloud kitchen dengan fasilitas yang disediakannya itu? Simak penjelasannya.

Cara Kerja Cloud Kitchen

Konsep yang diusung oleh cloud kitchen adalah dengan mengoperasikan dapur yang berfokus ke layanan pengiriman makanan. Bisnis ini tidak menyediakan layanan makan di tempat.

Konsep ini menjadikan bisnis kuliner yang bergabung dengan dapur awan memiliki pengantaran yang cenderung lebih cepat dibandingkan dengan restoran biasa.

Ada pun langkah kerjanya antara lain, sebagai berikut:

  • Penyedia atau pengelola cloud kitchen membangun sebuah dapur pusat berukuran besar, yang akan digunakan oleh para pelaku bisnis kuliner sebagai penyewa.
  • Dapur tersebut dibagi atas beberapa bilik yang akan ditempati oleh masing-masing penyewa, dari sejumlah brand dan berbagai macam jenis kuliner yang diproduksinya.
  • Ketika pemilik bisnis kuliner menyewa bilik di sebuah cloud kitchen, setiap pesanan makanan yang masuk secara online akan langsung diteruskan ke pihak dapur.
  • Setelah pesanan selesai dibuat dan dikemas, pesanan langsung diantarkan dengan jasa kurir pengantaran makanan.
  • Terakhir, pesanan diterima oleh konsumen.

Persiapan Pebisnis Kuliner Sebelum Gabung Cloud Kitchen

Dengan fasilitas, konsep dan cara kerja cloud kitchen seperti yang telah dipaparkan di atas, jika pemilik bisnis kuliner tertarik memanfaatkan sistem cloud kitchen, berikut ini beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh pemilik bisnis kuliner.

  • Siap Modal

Persiapan modal penting dilakukan bagi pelaku bisnis kuliner, sebelum memutuskan untuk bergabung dengan  layanan berbasis komputasi awan ini. Pertimbangkan dengan detail apakah layanan tersebut dapat berdampak baik bagi bisnis kuliner yang dijalankan.

Meski modal yang diperlukan lebih rendah ketimbang membuka restoran konvensional pribadi, modal memanfaatkan sistem cloud kitchen juga perlu diperhitungkan dengan matang. Termasuk, membuat daftar terkait hal-hal yang dibutuhkan untuk memulainya.

  • Pilih Lokasi Strategis

Pemilihan lokasi bisnis yang strategis dapat memudahkan konsumen untuk mengakses kuliner yang diproduksi oleh bisnis. Meski tidak melayani makan di tempat, lokasi strategis ini juga dapat mempermudah kurir dalam pengantaran pesanan.

Selain modal dan lokasi, pemilik bisnis dapat juga mempersiapkan staf, koki, platform pemesanan, jasa pengantaran hingga alat memasak dan alat pendukung operasional lainnya. Namun, beberapa cloud kitchen dapat membantu pelaku bisnis dalam mempersiapkan hal-hal tersebut.

cloud kitchen

Cara Gabung Cloud Kitchen, Solusi untuk Ekspansi Bisnis Kuliner

Bagi pelaku bisnis kuliner, bergabung dengan layanan cloud kitchen dapat memberi dampak pada perkembangan bisnis. Salah satunya, dapat menghemat biaya operasional yang dikeluarkan saat ingin memulai dan melakukan ekspansi bisnis.

Pelaku bisnis kuliner tak perlu mengeluarkan biaya besar, seperti untuk pembelian peralatan dan sewa tempat. Cloud kitchen disebut dapat membantu menghemat biaya operasional, hingga kisaran 70%-80%, dari total biaya.

Selain itu, pelaku UMKM juga dapat melayani konsumen lebih cepat karena infrastruktur dapur yang sudah siap. Dengan begitu, pelaku UMKM dapat berpotensi meraup keuntungan yang lebih besar lagi.

Langkah Daftar Kemitraan Hangry, Everplate dan Yummy Kitchen

Bagi pelaku bisnis kuliner yang tertarik dengan konsep layanan yang ditawarkan cloud kitchen, ada beberapa opsi layanan cloud kitchen di Indonesia, yang dapat diikuti. Di antaranya, sebagai berikut:

1. Hangry

Hangry adalah cloud kitchen yang telah memiliki 73 outlet di seluruh Indonesia. Layanan ini membantu pelaku bisnis kuliner sebagai mitra untuk memberikan pelayanan terbaik bagi kosumennya melalui pemesanan dari aplikasi.

Begini cara mendaftar menjadi brand mitra Hangry:

  • Masuk ke laman resmi Hangry pada https://www.ishangry.com/ atau klik di sini.
  • Pilih opsi Kemitraan bagi pelaku bisnis yang ingin bergabung menjadi mitra. Sementara, jika ingin bergabung sebagai pendana, maka pilih opsi Tumbuh Bersama Hangry.
gabung cloud kitchen
gabung cloud kitchen
  • Selanjutnya, scroll menuju paling bawah pada laman Kemitraan.
gabung cloud kitchen
  • Kemudian, isi kolom pedaftaran di bawah tulisan “Tertarik? Daftarkan diri anda sekarang”.
  • Calon mitra akan diminta mengisi nama pendaftar, nama bisnis, jabatan, alamat email, Tautan Menuju Website Bisnis, Foto Bisnis.
  • Berikutnya, pilih lokasi outlet.
  • Setelah itu, klik Daftar Sekarang.
  • Setelah form pendaftaran terkirim, silakan tunggu konfirmasi selanjutnya dari pihak Hangry untuk diarahkan ke proses selanjutnya.

Ada pun syarat menjadi mitra Hangry, antara lain:

  • Pendapatan minimal Rp150.000.000 per bulan di tiap cabang bisnis.
  • Beroperasi di Jabodetabek atau kota besar lainnya di Indonesia.
  • Mayoritas pemasukan didapat dari jasa layanan antar online, seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.
  • Sudah beroperasi minimal 12 bulan.

2. YummyKitchen

YummyKitchen merupakan layanan cloud kitchen yang diinisiasi oleh YummyCorp. Layanan ini telah memiliki 50 cabang kerja di lebih dari 50 lokasi di Indonesia, seperti di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekaksi, Bandung dan Medan.

Begini cara mendaftar menjadi brand mitra YummyKitchen:

yummykitchen
  • Isi kolom pendaftaran dengan melengkapi informasi bisnis.
yummykitchen
  • Klik Kirim dan tunggu konfirmasi selanjutnya dari pihak YummyKitchen untuk diarahkan ke proses selanjutnya.

Ada pun keuntungan menjadi mitra YummyKitchen, antara lain:

  • Mempercepat pertumbuhan bisnis.
  • Tanpa modal awal.
  • Membantu meningkatkan brand awareness.
  • Biaya operasional ditanggung 100%.
  • Kebersihan bahan pangan dan tempat terjamin.
  • Lokasi yang sudah tersebar luas.

3. Everplate

Bagi pelaku bisnis kuliner yang ingin bergabung dengan Everplate, layanan cloud kitchen satu ini turut membantu mitranya melakukan analisa data, pemasaran brand, serta penambahan saluran penjualan seperti dengan mendaftarkan mitranya di semua platform food delivery.

Begini cara mendaftar menjadi brand mitra Everplate:

everplate
  • Isi kolom pendaftaran dengan melengkapi informasi bisnis.
everplate
  • Berikutnya, pilih lokasi outlet di beberapa wilayah strategis.
everplate
  • Klik Kirim dan tunggu konfirmasi selanjutnya dari pihak YummyKitchen untuk diarahkan ke proses selanjutnya.

Demikian serangkaian langkah yang perlu dilakukan dalam mendaftarkan bisnis kuliner di berbagai layanan cloud kitchen di Indonesia.

cloud kitchen

7 Layanan Cloud Kitchen di Indonesia, Tingkatkan Profit Bisnis Kuliner

Seiring dengan tren food delivery atau pesan antar makanan secara online yang banyak digunakan masyarakat saat ini. Layanan cloud kitchen atau restoran berbasis komputasi awan hadir mewarnai pasar bisnis kuliner di Indonesia.

Cloud kitchen atau dapur awan, yang dikenal juga sebagai ghost kitchen ini merupakan dapur atau restoran virtual yang beroperasi hanya untuk layanan pengiriman kuliner. Lain dengan restoran konvensional pada umumnya, cloud kitchen tidak melayani makan langsung di tempat.

Tingginya permintaan pasar saat ini, turut mendorong pertumbuhan layanan cloud kitchen. Ada pun beberapa layanan cloud kitchen yang ada di Indonesia saat ini, akan dipaparkan pada pembahasan berikut.

Daftar Cloud Kitchen di Indonesia

Bagi pelaku bisnis kuliner yang tertarik bergabung dengan bisnis kuliner, dapat memanfaatkan layanan yang disediakan oleh beberapa unit bisnis, antara lain:

1. Kitchen by GrabFood

Kitchen by GrabFood atau GrabKitchen ini adalah layanan dapur bersama yang disediakan oleh salah satu perusahaan teknologi terbesar yang ada di Indonesia, yakni Grab. GrabKitchen ini menjadi suatu bentuk ekspansi GrabFood melalui cloud kitchen.

GrabKitchen hadir dengan misi menyatukan pelaku bisnis kuliner dalam sebuah fasilitas terpusat, untuk memenuhi permintaan pelanggan. Layanan ini juga membantu pelaku bisnis kuliner menjangkau lingkup bisnis yang lebih luas, dengan hadir di wilayah-wilayah yang belum terpenuhi.

2. Dapur Bersama GoFood

aaafdaefbdcd

Dapur Bersama GoFood merupakan layanan dapur awan yang diinisiasi oleh Gojek, berupa ruang kerja yang difasilitasi lengkap untuk mendukung operasional bisnis kuliner dari berbagai jenis restoran dan UMKM kuliner.

Layanan ini terbuka untuk diikuti oleh seluruh pelaku bisnis kuliner, terutama bagi yang telah bergabung di GoFood. Saat ini, Dapur Bersama GoFood telah memiliki 27 outlet yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Medan, Yogya, Solo, Semarang, Malang, Bali, Lampung dan Palembang.

3. Everplate

Sebagai cloud kitchen, Everplate menyediakan fasilitas dapur yang dirancang khusus pesan antar. Everplate memiliki misi membantu pelaku bisnis kuliner melakukan ekspansi di berbagai lokasi strategis, dengan risiko minim dan keuntungan maksimal.

Bagi pelaku bisnis kuliner yang ingin bergabung, Everplate juga membantu mitranya dalam melakukan analisa data, pemasaran brand, serta penambahan saluran penjualan seperti dengan mendaftarkan mitranya di semua platform food delivery.

4. Yummykitchen

yo

Yummykitchen merupakan layanan dapur virtual yang diinisiasi oleh Yummy Corp. Layanan ini memiliki komitmen untuk meningkatkan peluang bisnis kuliner secara online, baik bagi brand ternama maupun pelaku UMKM.

Unit bisnis Yummy Corp satu ini memfasilitasi keperluan dapur secara lengkap, berikut dengan karyawannya, bagi pelaku bisnis kuliner. Hingga kini, YummyKitchen telah memiliki 50 cabang kerja di lebih dari 50 lokasi di Indonesia, seperti di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekaksi, Bandung dan Medan.

5. Hangry

yuhu

Hangry adalah layanan dengan konsep restoran virtual yang berkomitmen menjadi one-stop-solution bagi konsumen bisnis kuliner. Layanan ini menyediakan kemudahan bagi konsumen pelaku bisnis kuliner sebagai mitra, agar dapat melakukan pemesanan melalui aplikasi.

Hingga kini, Hangry telah memiliki 73 outlet di seluruh Indonesia. Dapur awan ini sendiri telah bekerja sama dengan beberapa brand kuliner lokal seperti Moon Chiken, San Gyu, Dari Pada, dan Ayam Koplo.

6. Eden Kitchens

f aaefbdaaccefdbmv

Eden Kitchens merupakan cloud kitchen yang berlokasi di Jakarta. Fasilitas yang disediakan oleh cloud kitchen satu ini dilengkapi dengan peralatan dapur berkualitas tinggi, keamanan, pemeliharaan dan kebutuhan operasional lainnya.

Berbeda dengan cloud kitchen lainnya, Eden Kitchens tidak memungut activation fee ataupun revenue sharing dalam sistem kerja samanya. Hingga kini, Eden Kitchens telah bekerja sama dengan lebih dari 35 mitra bisnis kuliner.

7. Telepot Co-Kitchen

logos

Telepot adalah layanan dengan fasilitas berupa infrastruktur dapur pusat yang membangun restoran virtual bagi pelaku bisnis kuliner melalui aplikasi. Selain dapur dan jasa pengantaran, Telepot juga menyediakan keperluan operasional, konsultansi brand hingga administrasi bisnis. Sama seperti Eden Kitchens, Telepot saat ini baru tersedia di Jakarta.

front view professional kitchen

Mengenal Cloud Kitchen, Konsep Bisnis Kuliner yang Sedang Tren

Kemajuan teknologi saat ini telah menghadirkan banyak inovasi dalam dunia bisnis, termasuk di bidang bisnis F&B (food and beverages) atau kuliner. Salah satunya dengan adanya konsep baru dalam berbisnis kuliner, yakni cloud kitchen.

Konsep bisnis cloud kitchen atau layanan restoran berbasis komputasi awan ini sedang marak digeluti oleh pelaku usaha kuliner. Layanan ini disebut dapat membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha kulinernya.

Berikut akan dijelaskan terkait apa itu konsep bisnis baru yang sedang tren ini, serta apa manfaatnya bagi pelaku UMKM? Simak penjelasannya!

Apa Itu Cloud Kitchen?

Cloud kitchen atau sering juga disebut ghost kitchen merupakan sebuah bisnis dengan layanan berbasis komputasi awan yang diciptakan untuk bisnis kuliner. Layanan restoran berbasis komputasi awan ini, biasanya ditawarkan oleh suatu unit bisnis tertentu untuk disewakan kepada pelaku usaha kuliner.

Konsepnya yakni dengan mengoperasikan dapur yang berfokus ke layanan pengiriman makanan saja. Bisnis ini tidak menyediakan layanan makan di tempat. Meski demikian, pelaku usaha kuliner sebagai penyewa akan mendapat bantuan fasilitas dari penyedia layanan.

Fasilitas yang disediakan oleh penyedia layanan restoran berbasis komputasi awan ini lengkap. Mulai dari fasilitas teknologi hingga fasilitas dapur bersama yang digunakan untuk memasak berbagai menu dari berbagai macam restoran.

Mengapa UMKM Perlu Gabung Cloud Kitchen?

Bagi pelaku UMKM, bergabung dengan bisnis restoran berbasis komputasi awan dapat memberi dampak pada perkembangan bisnis. Salah satunya, dapat menghemat biaya operasional yang dikeluarkan saat ingin memulai dan memajukan bisnis.

Pelaku UMKM tak perlu mengeluarkan biaya besar, seperti untuk pembelian peralatan dan sewa tempat. Melansir Kontan.co.id, cloud kitchen dapat membantu pelaku UMKM hemat biaya operasional hingga kisaran 70% hingga 80%, dari total biaya investasi mereka.

Selain itu, pelaku UMKM juga dapat melayani konsumen lebih cepat karena infrastruktur dapur yang sudah siap. Dengan begitu, pelaku UMKM dapat berpotensi meraup keuntungan yang lebih besar lagi.

Opsi Dapur Virtual Bagi Pelaku UMKM

Bagi pelaku UMKM kuliner yang tertarik dengan konsep bisnis yang ditawarkan cloud kitchen, kini di Indonesia telah hadir berbagai unit bisnis yang menawarkan layanan tersebut. Beberapa di antaranya, yakni GrabFood Kitchen dan Dapur bersama GoFood.

Selain kedua dapur virtual yang digarap oleh perusahaan teknologi ternama di Indonesia itu, layanan dapur virtual lainnya dapat ditemukan di antaranya pada Everplate, YummyKitchen, Kita Kitchen, Telepot dan Eatsii.

Aplikasi Yummyshop

Yummy Corp Luncurkan Aplikasi Yummyshop, Mudahkan UMKM Kuliner Kelola Bisnis

Platform cloud kitchen dan katering online Yummy Corp meluncurkan layanan baru berjuluk “Yummyshop”. Yakni sebuah aplikasi yang bisa membantu pelaku UMKM kuliner bertransaksi lebih mudah dengan konsumen mereka.

Kepada DailySocial.id, Founder & CEO Yummy Corp Mario Suntanu mengungkapkan, dengan adanya Yummyshop diharapkan dapat membantu para pelaku bisnis kuliner skala kecil hingga besar dalam mengatur penjualannya.

“Ini berlaku di seluruh Indonesia, selama layanan logistik mitra kami melayani daerah tersebut. Target lainnya dengan diluncurkannya Yummyshop adalah, kami ingin membentuk ekosistem bisnis kuliner dan berjuang bersama untuk bangkit lagi setelah dua tahun ini diterpa pandemi.”

Secara khusus Yummyshop memberi kemudahan pelaku UMKM untuk mengakses dasbor dan mengisi informasi mengenai produk yang dijual seperti foto, deskripsi, dan harga barang. Berikutnya mereka dapat membuat tautan toko online yang dapat disebar ke berbagai platform media sosial.

Sejak dirilis dalam versi beta di pertengahan tahun ini, Yummyshop kini telah memiliki lebih dari 7000 merchant aktif yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di kota-kota seperti Jakarta, Medan dan Surabaya.

“Saat ini fitur dibuat sesuai dengan kebutuhan dari para pelaku industri kuliner. Mulai dari pengaturan stok, beragam pilihan sistem pembayaran, kemudian untuk pengaturan logistik memiliki fitur self pick-up atau bisa diantarkan oleh penjual juga,” kata Mario.

Yummyshop telah terintegrasi dengan GoPay, OVO, dan ShopeePay untuk mempermudah merchant berikan opsi pembayaran sesuai keinginan pelanggan mereka. Pilihan logistik yang telah menjadi mitra resmi adalah Lalamove, Deliveree, AnterAja, hingga Mr.Speedy. Ke depannya jika memungkinkan Yummyshop juga memiliki rencana untuk menjalin kolaborasi dengan pembiayaan atau institusi finansial.

“Saat ini kami terbuka untuk berkolaborasi dengan pembiayaan untuk para penjual sehingga dapat mengembangkan bisnis brand. Kami juga terbuka untuk kolaborasi awal seperti pemberian edukasi/kelas dengan berbagai topik dari keahlian para partner seperti pemasaran, pengelolaan keuangan yang tentunya akan membuka wawasan para seller di Yummyshop. Saat ini fokus kami memperbanyak pilihan layanan delivery dan payment,” kata Mario.

Pertumbuhan bisnis Yummy Corp

Hadir sejak tahun 2017 lalu, saat ini Yummy Corp telah memiliki lebih dari 80 dapur yang menyajikan makanan lebih dari 60 brand partner untuk keseharian operasional F&B mereka. Mereka juga telah melayani konsumen B2B2C dengan layanan katering dan cloud kitchen.

Yummy Corp juga telah memproduksi 18.000 makanan setiap harinya dan dipercaya beberapa klien untuk mengelola makanan untuk kantor mereka termasuk Unilever, Wings, Oakwood, hingga Kedubes Amerika Serikat.

“Untuk jangkauan seluruh Indonesia, Yummy Corp telah memiliki 15.500 penjual yang terdaftar di Yummyshop dan 7000 di antaranya adalah merchant aktif yang berdomisili di Jabodetabek, Medan, Surabaya, dan Bandung,” kata Mario.

Ada beberapa rencana yang ingin dilancarkan oleh Yummy Corp tahun 2022 mendatang untuk tiga bisnis mereka yaitu Yummykitchen, Yummyshop, dan Yummycater. Untuk Yummykitchen, rencananya akan terus melakukan ekspansi ke kota-kota baru di Indonesia dan membantu penetrasi cloud kitchen tidak hanya di Jabodetabek namun juga kota lainnya untuk memastikan posisi mereka sebagai cloud kitchen operator di Indonesia.

Sementara untuk Yummycater, yaitu unit bisnis Yummy Corp yang bergerak di bidang food facilities management di kantor, food court, hotel, dan mall, akan fokus mendapatkan berbagai kontrak baru untuk mengoperasikan food facility di berbagai tempat dan terintegrasi dengan unit bisnis lainnya.

“Dengan percepatan vaksinasi di Indonesia diharapkan keadaan akan kembali normal dan ketiga bisnis unit Yummy Corp dapat melanjutkan tren pertumbuhan positif bahkan semakin agresif di tahun depan,” kata Mario.

Application Information Will Show Up Here

DishServe Bags Pre Series A Funding, Ready to Expand Partnership

Delivery-focused ghost kitchen platform DishServe announced the closing of pre-series A fundraising this month. Some of the investors participated include Genting Group, Insignia Venture Partners, Stonewater Ventures, Ratio Ventures, Rutland Ventures, 300x Ventures, MyAsiaVC, and several angel investors. In 2020, they also received early-stage funding from Insignia.

The company plans to use the fresh funds to plant over 500 outlets in Jakarta and expand to Bandung and Surabaya. In addition, this capital will be used to increase sales channels, develop technology, and conduct curation to increase food options.

DishServe’s Founder & CEO, Rishabh Singhi revealed to DailySocial, Indonesia is a very attractive market with a variety of signature dishes. Cloud kitchens can certainly help F&B brands reach more customers in various geographic areas.

“In a certain way, cloud kitchens have increased the food options available to customers. Delivery only internet kitchen or dark kitchen is the future of the food business,” Rishabh said.

The animo of today’s society to order food online, has encouraged DishServe’s growth which has been functioning as a ghost kitchen. The company recorded sales to grow nearly 20x since its debut. Currently, around 25 brands have joined the DishServe platform.

Strategic partnership

Apart from strategic partnerships with brands such as HongTang, Healthy Box by M Kitchen, and Chicken Pao by FoodStory, DishServe is also working with cloud kitchen platform providers such as YummyKitchen and
Grab Kitchen is leveraging its platform to scale its operations across Jakarta.

In terms of delivery, DishServe currently partnered with third-party platforms such as GrabFood, GoFood, ShopeeFood, and TravelokaEats. Through this partnership, DishServe claims to be able to increase the visibility and exposure of its F&B partners while helping them get more orders.

“Over the past year we have forged deep partnerships with these players that gives DishServe and our partner brands more exposure and visibility compared to other brands listed on the platform. For example if you open the Traveloka app and continue eating, you will find the DishServe banner on the home page which gives us more exposure,” Rishabh said.

In particular, DishServe also provides relevant technology services to its partners. Among these are branding and marketing, inventory management, procurement, enterprise POS solutions, logistics services and warehousing expansion, and logistics services without capital expenditure and low fixed costs.

Apart from SMEs, DishServe has partnered with several well-known chefs in Indonesia to curate savory dishes to be sold under their own brand names. Currently, DishServe sells the Asian Fusion Rice Bowl and a unique blend of cold teas under its own brand.

“There are no big players in the F&B segment after KFC, McDonalds, Pizzahut, Hokben. We have the opportunity to grow a top group of small-scale F&Bs with annual income of less than $100k and have the potential to generate more than $1 million per year,” Rishabh said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan Pra-Seri A DishServe

Kantongi Pendanaan Pra-Seri A, DishServe Perluas Kemitraan

Platform ghost kitchen yang fokus kepada pengiriman, pengemasan untuk semua makanan siap saji DishServe bulan ini telah merampungkan penggalangan dana pra-seri A. Beberapa investor yang terlibat termasuk Genting Group, Insignia Venture Partners, Stonewater Ventures, Ratio Ventures, Rutland Ventures, 300x Ventures, MyAsiaVC, dan beberapa angel investor. Tahun 2020 lalu mereka juga telah menerima pendanaan tahap awal dari Insignia.

Dana segar tersebut rencananya akan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menambahkan lebih dari 500 lokasi di Jakarta dan berekspansi ke Bandung hingga Surabaya. Selain itu, modal ini juga akan digunakan untuk meningkatkan kanal penjualan, mengembangkan teknologi, dan melakukan kurasi untuk memperbanyak pilihan makanan.

Kepada DailySocial.id, Founder & CEO DishServe Rishabh Singhi mengungkapkan, Indonesia saat ini merupakan pasar yang sangat menarik dengan pilihan makanan yang beragam. Cloud kitchen tentunya bisa membantu brand F&B menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai wilayah geografis.

“Dengan cara tertentu, cloud kitchen telah meningkatkan pilihan makanan yang tersedia bagi pelanggan. Delivery only internet kitchens atau dark kitchen adalah masa depan bisnis makanan,” kata Rishabh.

Meningkatnya minat masyarakat saat ini untuk melakukan pembelian makanan secara online, telah mendorong pertumbuhan DishServe yang selama ini berfungsi sebagai ghost kitchen. Perusahaan mencatat penjualan telah tumbuh hampir 20x sejak awal kehadirannya. Saat ini DishServe telah memiliki sekitar 25 brand yang telah bergabung dalam platform.

Kemitraan strategis

Selain menjalin kemitraan strategis dengan brand seperti HongTang, Healthy Box by M Kitchen, dan Chicken Pao by FoodStory, DishServe juga bekerja sama dengan penyedia platform cloud kitchen seperti YummyKitchen dan
Grab Kitchen yang memanfaatkan platformnya untuk meningkatkan skala operasi mereka di seluruh Jakarta.

Sementara untuk pengiriman, saat ini DishServe telah bermitra dengan platform pihak ketiga seperti GrabFood, GoFood, ShopeeFood, dan TravelokaEats. Melalui kemitraan ini DishServe mengklaim mampu meningkatkan visibilitas dan eksposur para mitra F&B sekaligus membantu mereka mendapatkan pesanan lebih banyak lagi.

“Selama setahun terakhir kami telah menjalin kemitraan yang mendalam dengan para pemain ini yang memberi DishServe dan brand mitra kami lebih banyak eksposur dan visibilitas dibandingkan dengan merek lain yang terdaftar di platform. Misalnya jika Anda membuka aplikasi Traveloka dan terus makan, Anda akan menemukan spanduk DishServe di halaman beranda yang memberi kami lebih banyak eksposur,” kata Rishabh.

Secara khusus DishServe juga menyediakan layanan teknologi yang relevan untuk mitra mereka. Di antaranya adalah branding dan pemasaran, manajemen persediaan, pengadaan, solusi POS perusahaan, layanan logistik dan ekspansi pergudangan, dan layanan logistik tanpa pengeluaran modal dan biaya tetap rendah.

Selain pelaku UKM, saat ini DishServe juga telah bermitra dengan beberapa koki ternama di Indonesia, untuk mengurasi hidangan gurih yang rencananya akan dijual dengan nama brand mereka sendiri. Saat ini, Dishserve menjual Asian Fusion Rice Bowl dan perpaduan unik dari teh dingin di bawah brand mereka sendiri.

“Tidak ada pemain besar di segmen F&B setelah KFC, McDonalds, Pizzahut, Hokben. Kami memiliki kesempatan untuk menumbuhkan kelompok teratas F&B skala kecil yang memiliki pendapatan tahunan kurang dari $100 ribu memiliki potensi untuk menghasilkan lebih dari $1 juta per tahun,” tutup Rishabh.

Yummy Corp Bags Additional Series B Funding from BRI Ventures

After securing $12 million in Series B funding led by Softbank Ventures Asia in October 2020, Yummy Corp’s cloud kitchen platform has secured additional series B funding from BRI Ventures’ Sembrani Nusantara. There is no further detais on the investment value. The company will use the funds to continue the Yummykitchen expansion in more than 50 new locations until the end of 2021.

“We expect that our expansion will not only help business players, but will also be able to open up many new jobs and help the national economy to bounce back,” Yummy Corp’s CEO, Mario Suntanu said.

Yummykitchen, Yummy Corp’s cloud kitchen business unit which was established in 2019, is growing rapidly and is sought after by food and beverage business players in Indonesia to help expand quickly and affordably during the pandemic. Cloud kitchen also become the solution as the restriction for malls opening and closing and dine in are still strictly enforced by the government.

To date, Yummy Corp runs more than 70 shared kitchens across Jadetabek, Medan, and Bandung; in collaboration with more than 50 food and beverage brands such as Dailybox, Gaaram, Kyochon, Sei Sapi Lamalera, and others. Various types of food are offered by Yummykitchen in order to provide diverse choices for consumers to enjoy the experience of buying their favorite food brands in one place.

“Now is the right time for us to encourage MSMEs platform growth through funding in new retail sector. Yummy Corp has helped MSMEs to survive the pandemic crisis and can continue to expand their business opportunities,” BRI Ventures’ CEO, Nicko Widjaja said.

Nicko continued, “BRI Ventures through the Sembrani Nusantara Venture Fund is committed to continue accelerating Indonesia’s MSMEs through the technology startup ecosystem. In addition, the new retail sector is also one of the industries with significant growth in recent years and this sector will continue to grow in the future.”

This year, Yummy Corp also announced new innovation by building a foodcourt management business unit that is integrated with online sales. This includes launching Yummyshop, an application that aims to help MSMEs sell food online, therefore, they can make orders and easy payment links.

“By the end of 2021, our target is to recruit employees and improve the quality of existing human resources as well as develop technological innovations, to help F&B players and also MSMEs in Indonesia to rise along during the pandemic,” Mario told DailySocial.

Cloud kitchen’s growth in Indonesia

According to a report released by Savills, the cloud kitchen market in Indonesia is gaining its momentum, especially in Jakarta, a vibrant economic hub and home to more than 10 million people. During the pandemic the growth is rapid, not only cloud kitchens but also a new concept, ghost kitchens.

“During the pandemic, the number of Yummykitchen transactions grew significantly up to 7 times compared to March 2020. This growth validates our belief in the great potential of online food delivery, which seems to have boomed early due to the pandemic,” Mario said.

Cloud kitchen is not a new concept in Indonesia. The previous model of cloud kitchen – one kitchen managed and operated by a brand that focused solely on delivery and takeout, has been adopted by fast food chains such as Domino’s Pizza and PHD. Instead of one building for a single brand, the cloud kitchen model is similar to the coworking space concept, accommodating several of the same brand or different owners operating in the same place.

In a report released by DailySocial, the majority of cloud kitchen operators are targeting F&B businesses in SME scale. Meanwhile, restaurant chains prefer traditional outlets as many of them sell not only food, but also atmosphere and dining experience to their customers. There are currently at least 15 cloud kitchen operators operating in Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Pendanaan Seri B Yummy Corp BRI Ventures

Yummy Corp Dapat Tambahan Pendanaan Seri B dari BRI Ventures

Setelah mendapatkan pendanaan seri B yang dipimpin Softbank Ventures Asia sebesar $12 juta pada Oktober 2020, platform cloud kitchen Yummy Corp kembali mengantongi pendanaan lanjutan seri B dari Sembrani Nusantara milik BRI Ventures. Tidak disebutkan nilai investasi yang diterima. Selanjutnya dana akan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk melanjutkan ekspansi Yummykitchen di lebih dari 50 lokasi baru hingga akhir tahun 2021.

“Harapannya ekspansi yang kami lakukan tidak hanya membantu para pelaku usaha, namun juga mampu membuka banyak lapangan kerja baru dan membantu perputaran ekonomi nasional,” kata CEO Yummy Corp Mario Suntanu.

Yummykitchen, unit bisnis cloud kitchen dari Yummy Corp yang berdiri sejak 2019, berkembang pesat dan dicari para pelaku bisnis makanan dan minuman di Indonesia untuk membantu ekspansi dengan cepat dan terjangkau di kala pandemi. Cloud kitchen juga menjadi solusi favorit di kala peraturan buka-tutup mall dan pelarangan makan di tempat masih diberlakukan secara ketat oleh pemerintah.

Sejauh ini Yummy Corp telah mengoperasikan lebih dari 70 dapur bersama yang tersebar di Jadetabek, Medan, dan Bandung; bekerja sama dengan lebih dari 50 brand makanan dan minuman seperti Dailybox, Gaaram, Kyochon, Sei Sapi Lamalera, dan lain-lain. Beragam jenis makanan dihadirkan Yummykitchen guna untuk memberikan pilihan yang beragam untuk para konsumen menikmati pengalaman membeli brand makanan favorit mereka di satu tempat.

“Saat ini merupakan waktu yang sangat tepat bagi kami untuk mendorong pertumbuhan platform bagi UMKM melalui pendanaan kepada sektor new retail. Yummy Corp telah membantu UMKM agar dapat bertahan di krisis pandemi dan bisa terus memperluas peluang usahanya,” kata CEO BRI Ventures Nicko Widjaja.

Nicko melanjutkan, “BRI Ventures melalui Dana Ventura Sembrani Nusantara berkomitmen untuk terus mengakselerasi UMKM di Indonesia melalui ekosistem startup teknologi. Selain itu, sektor new retail juga merupakan salah satu industri yang mendapatkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini dan kami melihat bahwa sektor ini akan semakin bertumbuh ke depannya.”

Tahun ini Yummy Corp juga menggulirkan inovasi dengan membangun unit bisnis manajemen foodcourt yang terintegrasi dengan penjualan secara online. Termasuk meluncurkan Yummyshop, aplikasi yang bertujuan membantu UMKM yang berjualan makanan secara online sehingga dapat membuat pesanan serta tautan pembayaran yang mudah.

“Target kami di akhir 2021 ingin merekrut karyawan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sudah ada serta mengembangkan inovasi teknologi, guna membantu pemain F&B dan juga UMKM di Indonesia untuk bangkit bersama selama masa pandemi,” imbuh Mario kepada DailySocial.

Pertumbuhan cloud kitchen di Indonesia

Menurut laporan yang dirilis Savills, pasar cloud kitchen di Indonesia mendapatkan momentum khususnya di Jakarta, pusat ekonomi yang dinamis dan rumah bagi lebih dari 10 juta orang. Selama pandemi pertumbuhannya semakin meningkat, bukan hanya cloud kitchen namun juga konsep baru yaitu ghost kitchen.

“Selama pandemi terjadi, jumlah transaksi Yummykitchen tumbuh secara signifikan hingga 7 kali lipat dibandingkan Maret 2020. Pertumbuhan ini memvalidasi keyakinan kami akan potensi besar online food delivery yang tampaknya booming lebih awal karena adanya pandemi,” kata Mario.

Cloud kitchen bukanlah konsep baru di Indonesia. Model sebelumnya dari cloud kitchen – satu dapur dikelola dan dioperasikan oleh satu brand yang hanya berfokus pada pengiriman dan takeout, telah diadopsi oleh makanan cepat saji seperti seperti Domino’s Pizza dan PHD. Alih-alih satu bangunan untuk satu brand tunggal, model cloud kitchen yang serupa dengan konsep coworking space, mengakomodasi beberapa brand yang sama atau pemilik berbeda yang beroperasi di tempat yang sama.

Dalam laporan yang dirilis oleh DailySocial terungkap, mayoritas operator cloud kitchen ini menyasar pada pebisnis F&B yang masih berskala UKM. Sementara, jaringan restoran cenderung memilih gerai tradisional karena banyak dari mereka tidak hanya menjual makanan, tetapi juga suasana dan pengalaman bersantap kepada para pelanggannya. Setidaknya ada 15 operator cloud kitchen yang beroperasi di Indonesia sejauh ini.

Application Information Will Show Up Here