Tag Archives: Gigabyte

Gigabyte Ungkap Project Cielo, Konsep Gaming PC Portabel yang Dilengkapi 5G

Portabel bukanlah kata sifat yang kerap diasosiasikan dengan sebuah gaming PC. Namun itu tidak mencegah Gigabyte menggunakan kata tersebut dalam mendeskripsikan konsep gaming PC terbarunya.

Dinamai Project Cielo, perangkat ini pada dasarnya merupakan sebuah gaming PC portabel yang nyaris sepenuhnya wireless. Saya bilang nyaris karena ia tidak dibekali layar sendiri, dan itu berarti penggunanya masih perlu setidaknya satu kabel untuk menyambungkan perangkat ke monitor, TV, atau proyektor.

Sepintas bentuknya kelihatan seperti beberapa unit robot vacuum cleaner yang ditumpuk. Tiap-tiap tingkatan tersebut sebenarnya merupakan modul yang terpisah: modul PC di atas, modul baterai di tengah, dan modul speaker Bluetooth di bawah.

Menariknya, ketiga modul tersebut tidak selamanya harus digunakan secara bersamaan. Pengguna juga bisa memakai beberapa kombinasi yang berbeda, seperti misalnya modul PC dan speaker saja untuk pemakaian di rumah, atau modul speaker plus baterai saja untuk meramaikan acara pesta.

Daya tarik lain dari konsep ini adalah 5G. Ya, perangkat ini memiliki antena 5G yang terintegrasi ke sasisnya. Namun yang menarik perhatian saya pribadi adalah, di siaran persnya, Gigabyte ada menyebut bagaimana 5G di perangkat ini dapat memberikan akses instan ke layanan cloud gaming. Pertanyaan saya: kalau kinerjanya sudah mumpuni, kenapa masih harus mengandalkan cloud gaming?

Well, sayangnya Gigabyte tidak merincikan spesifikasi Project Cielo sama sekali, jadi kita pun belum punya gambaran seperti apa kinerjanya saat dipakai bermain judul-judul game AAA.

Gigabyte juga tidak menyinggung soal aspek upgradability dari Project Cielo; apakah komponen-komponennya bisa diganti dengan generasi yang lebih baru, entah secara tradisional atau via modul khusus seperti yang diterapkan oleh Razer dan Intel. Sejauh ini memang belum ada informasi-informasi semacam itu, mungkin karena status perangkatnya yang memang masih sebatas konsep.

Gigabyte melihat Project Cielo sebagai manisfestasi visi mereka akan masa depan PC gaming. Mereka percaya 5G bakal berperan besar dalam menghadirkan pengalaman PC gaming di mana saja dan kapan saja, dan desain non-konvensional seperti ini dibutuhkan demi visi tersebut.

Apakah Project Cielo bakal direalisasikan menjadi produk yang bisa dibeli konsumen ke depannya? Sejauh ini masih belum ada yang tahu.

Sumber: PC Gamer dan PR Newswire.

Motherboard GIGABYTE Ini Bisa Overclocking 11900K ke 7,31GHz

Meski baru dirilis beberapa hari yang lalu, prosesor Intel Core i9-11900K sudah menembus rekor overclocking baru (untuk 11th Gen) dengan mencapai kecepatan 7,31GHz (3714MHz) dengan menggunakan pendingin LN2 Liquid Nitrogen.

Angka overclocking tadi berhasil dicapai dengan motherboard GIGABYTE Z590 AORUS TACHYON yang memang didesain para overclocker. Motherboard ini dibekali dengan Direct 12+1 Phases VRM Design dengan setiap vCore phase-nya bisa mencapai 100 amps lewat DrMOS.

Motherboard ini juga dilengkapi beberapa tombol di motherboard yang akan sangat berguna buat para overclocker, seperti tombol Clear CMOS, tombol LIMP Mode (untuk booting default/safe setting tanpa harus clear CMOS), tombol menaikkan ataupun menurunkan rasio CPU, dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu, mobo ini juga dilengkapi pendingin berukurang bongsor yang menyelimuti banyak area untuk mendinginkan berbagai komponen. Namun demikian, karena memang produk premium, mobo ini dibanderol dengan harga Rp10,3 jutaan yang saya lihat di beberapa toko online saat artikel ini ditulis. Selain overclocking CPU yang tinggi, motherboard ini juga diklaim mampu menarik kecepatan memory sampai ke 6870MHz.

Image Credit: GIGABYTE
Image Credit: GIGABYTE

Meski hasil overclocking tadi memang cukup tinggi, jika hanya berbicara soal kecepatan frekuensi CPU, rekor kecepatan tertinggi masih dipegang oleh prosesor AMD FX-8350 yang mencapai 8793.33MHz dengan menggunakan motherboard ASUS Crosshair V Formula-Z (menurut data dari CPU-Z). Sedangkan untuk Intel 10th Gen, rekor kecepatan tertinggi berada pada kecepatan 7707,62MHz dengan motherboard ASUS ROG MAXIMUS XII APEX.

Untuk 11900K sendiri, menurut beberapa review yang saya temukan, procie unggulan baru dari Intel ini nampaknya masih belum dapat mengalahkan keperkasaan Ryzen 5000 Series untuk performa di luar gaming. Namun demikian, untuk performa gaming, 11900K menggeser saudara tuanya (10900K) yang sebelumnya berada di tahta tertinggi.

Sayangnya, saat menulis artikel ini, saya belum dapat menemukan prosesor baru ini di salah satu ecommerce. Namun saudaranya tuanya tadi, 10900K, masih dibanderol dengan harga yang cukup tinggi yaitu di Rp6,8 – 8 jutaan. Kemungkinan besar, 11900K akan dibanderol dengan harga yang lebih mahal jika nanti sudah tersedia di pasar lokal

Meski begitu, jika Anda tanya saya, saya lebih baik menghabiskan uang untuk membeli hardware/jeroan PC ataupun mechanical keyboard ketimbang beli in-app purchase/item mall. Namun pernahkah Anda bertanya-tanya alasan-alasan psikologis apakah yang membuat banyak gamer tergoda untuk membeli item di game?

GeForce Gigabyte Rainbow Six Siege Attack Siap Digelar Pekan Depan

Memasuki era new normal, esports nyatanya dapat beradaptasi dengan lebih baik dibandingkan industri lainnya. Dengan terbatasnya ruang gerak dan mobilitas manusia dalam jumlah besar, menjadikan peningkatan yang sangat signifikan pada aktivitas di dunia maya.

Tidak dapat dipungkiri kini esports menjadi salah satu pilihan teratas unutk dijadikan aktivitas yang produktif ataupun sekadar mengisi waktu luang selama periode pembatasan fisik. Sejauh ini terpantau juga secara perlahan tumbuh tren positif dari konsumsi konten esports sejak pembatasan fisik diberlakukan.

Adapun gelaran turnamen GeForce Gigabyte Rainbow Six Siege Attack digelar sebagai dukungan terhadap ekosistem esports di Indonesia. Dengan saling berkolaborasi dan menyelenggarakan turnamane ini, diharapkan komunitas gamers Rainbow Six Siege bisa mendapatkan tempat untuk saling bertanding dan mengasah kemampuan mereka.

via: Indoesports
via: Indoesports

Rencananya gelaran turnamen GeForce Gigabyte Rainbow Six Siege Attack akan berlangsung pada tanggal 4-6 September 2020. Tidak terlupa total prizepool hingga puluhan juta sudah dipersiapkan bagi tim yang keluar sebagai juara.

Setiap pemenang secara berturut-turut akan berhak atas pembagian hadiah sebagai berikut. Juara 1 akan mendapatkan hadiah sebesar 10 juta Rupiah, Runner-Up mendapatkan hadiah 7 juta Rupiah, dan Juara 3 berhak atas hadiah 3 juta Rupiah.

Periode pendaftaran sudah dibuka dari tanggal 20 Agustus hingga 2 September 2020. Persiapkan diri dan skuad andalan untuk bisa berlaga dalam gelaran turnamen ini.  Pastikan Anda melakukan pendaftaran hanya di laman resmi INDOESPORTS, sila klik tautan ini. Pendaftaran dapat dibuka bagi skuad maupun individu. tidak perlu khawatir, pendaftar individu nantinya akan dibuatkan skuad secara acak.

Gelaran GeForce Gigabyte Rainbow Six Siege Attack akan semakin terasa panas dan meriah dengan kehadiran Yudi “justincase” Anggi dan Wibi “8Ken” Irbawanto sebagai shoutcaster yang tidak asing lagi bagi komunitas gamers Rainbow Six Siege. Keduanya sudah kerap kali muncul memandu dan memberikan komentar serta analisisnya bagi game bergenre FPS.

Kehadiran NVIDIA iCafe sebagai gaming hub diharapkan dapat turut mendukung kemajuan DNA perkembangan esports dalam negeri dan menjadi wadah untuk mengembangkan potensi rookie gamers dan mengasah talenta-talenta esports Rainbow Six Siege lainnya supaya mampu berprestasi di level yang lebih tinggi lagi di masa depan.

AMD Umumkan Ryzen 3 3100 dan 3300X serta Chipset B550

AMD sepertinya tidak ingin ketinggalan momen terbaiknya semenjak memiliki prosesor dengan arsitektur Zen. Prosesor yang digadang memiliki kinerja lebih tinggi dibandingkan pesaingnya di kelas x86 ini terus memenuhi pasar dengan prosesor-prosesor terbarunya. Kali ini, prosesor dengan arsitektur Zen 2 kembali akan ditemukan di pasar.

AMD mengumumkan tambahan baru untuk jajaran prosesor desktop AMD Ryzen Gen 3, AMD Ryzen 3 3100 dan prosesor AMD Ryzen 3 3300X serta Chipset AMD B550 untuk Socket AM4. Nantinya, prosesor ini akan disasar untuk mereka yang menggunakan PC untuk bermain game, bekerja, dan membuat konten.

Games dan aplikasi semakin penuh tuntutan, dan dengan ini, pengguna membutuhkan lebih banyak pula dari PC mereka,” kata Saeid Moshkelani, senior vice president and general manager, client business unit. “AMD berkomitmen untuk memberikan solusi yang dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan tersebut di semua tingkatan komputasi. Dengan tambahan baru prosesor desktop Ryzen 3 ini, kami melanjutkan komitmen kepada pelanggan gaming mainstream kami. Kami telah meningkatkan performa, menggandakan pemrosesan thread dari prosesor Ryzen 3 kami guna mendorong pengalaman bermain game dan multitasking ke tingkatan yang baru. ”

459368_AMDRyzen_2020-01

Kedua prosesor baru dari AMD tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut

MODEL CORES/ THREADS TDP 
(Watts)
BOOST/BASE FREQ. (GHz) TOTAL CACHE (MB) PLATFORM SEP (IDR) Ketersediaan
AMD Ryzen™ 3 3300X 4C/8T 65 4.3/3.8 18 AM4 US$ 99 21 Mei, 2020
AMD Ryzen™ 3 3100 4C/8T 65 3.9/3.6 18 AM4 US$ 120 21 Mei, 2020

Untuk cip terbarunya, B550, nantinya akan menjadi yang pertama di kelas mainstream yang mendukung PCI-e 4.0. Hal ini tentu saja akan menjadi sebuah peningkatan performa tersendiri dalam menggunakan komputer, terutama untuk bermain game dengan kartu grafis yang mendukung.

AMD Ryzen 3 3100 dan AMD Ryzen 3 3300X diharapkan akan tersedia mulai 21 Mei 2020. Motherboard AMD B550 diperkirakan akan tersedia mulai 16 Juni 2020 dari beberapa vendor motherboard seperti ASRock, ASUS, GIGABYTE, dan MSI.

Bagi kalian yang ingin merakit komputer dengan dana yang cukup terbatas, tentu saja bisa menunggu hadirnya kedua prosesor ini di Indonesia. Melihat dari harga yang tertera, seharusnya harganya tidak akan lebih dari Rp. 1.500.000. Yuk kita tunggu saja kehadirannya.

Gigabyte Aorus RTX 2080 Ti Gaming Box Adalah Salah Satu eGPU Paling Perkasa yang Dilengkapi Liquid Cooling

GPU eksternal (eGPU) adalah solusi praktis bagi pengguna laptop yang hendak meningkatkan performa gaming perangkatnya secara drastis. Sedrastis apa memangnya? Untuk laptop biasa, peningkatannya jelas sangat signifikan, tapi bagaimana untuk laptop gaming yang pada dasarnya telah dibekali GPU terpisah selain yang terintegrasi dengan prosesornya?

Jawabannya tergantung pada eGPU yang disambungkan. Produk seperti Razer Core X mempersilakan konsumen memasangkan GPU pilihannya sendiri, sehingga performanya jelas berbeda dari satu konsumen ke yang lain. Tidak demikian dengan produk terbaru Gigabyte, yang ingin memastikan konsumen mendapat performa tertinggi dari sebuah eGPU.

Gigabyte Aorus RTX 2080 Ti Gaming Box

Melihat namanya, Gigabyte Aorus RTX 2080 Ti Gaming Box, jelas sekali bahwa kartu grafis yang terpasang adalah salah satu model paling perkasa yang Nvidia tawarkan saat ini. Namun sekadar menyimpan GPU super kencang di dalam boks kecil tanpa melengkapinya dengan sistem pendinginan yang optimal jelas bukan suatu tindakan yang bijak.

Untuk itu, Gigabyte turut menyematkan sistem liquid cooling guna memastikan RTX 2080 Ti yang terpasang bisa bekerja menyalurkan dongkrakan performa via sambungan Thunderbolt 3 secara maksimal. Sistem liquid cooling ini melibatkan sebuah radiator 240 mm dan sepasang kipas 120 mm, sehingga bisa dipastikan suaranya tidak terlalu berisik saat tengah beroperasi.

Gigabyte Aorus RTX 2080 Ti Gaming Box

Selain Thunderbolt 3, konektivitas perangkat ini mencakup tiga port DisplayPort 1.4 dan satu port HDMI 2.0b untuk menyambungkan monitor eksternal. Konsumen yang hendak menggunakannya bersama VR headset juga bakal dimudahkan berkat kehadiran port USB-C VirtualLink. Terakhir, ada port Gigabit Ethernet beserta tiga port USB 3.0 untuk menyambungkan sejumlah periferal tambahan.

Jika dilihat sepintas, perangkat dengan dimensi 300 x 173 x 140 mm ini cukup mirip seperti PC berformat Mini-ITX, sehingga cukup mengesankan melihat ia mampu menawarkan performa grafis sekelas gaming PC high-end. Bobotnya berkisar 3,8 kilogram, akan tetapi Gigabyte turut menyertakan sebuah tas jinjing agar penggunaannya tidak terbatas di lingkungan rumah saja.

Pertanyaan terakhir, seberapa mahal harga Aorus RTX 2080 Ti Gaming Box? Gigabyte memasang banderol $1.499, dan itu cukup rasional mengingat kartu grafisnya sendiri dihargai $1.199 jika Anda membelinya secara terpisah. Anggap $300 sisanya sebagai biaya untuk menebus power supply unit (PSU) sekaligus sistem liquid cooling yang menyertainya.

Sumber: AnandTech.

Gigabyte Aero 15-Y9 Unggulkan GPU Nvidia RTX dan Optimalisasi AI

Gigabyte memanfaatkan ajang CES 2019 untuk memperkenalkan dua laptop gaming baru: Gigabyte Aero 15-Y9 dan Aero 15-X9. Keduanya meneruskan jejak edisi tahun lalu, namun seperti yang sudah bisa kita duga, pembaruan yang layak disorot kali ini adalah penggunaan GPU Nvidia RTX.

Kedua laptop ini memiliki fisik yang sama persis, dan perbedaannya hanya terletak pada konfigurasi spesifikasinya saja. Untuk Aero 15-Y9, Gigabyte menjejalkan prosesor 6-core Intel Core i9-8950HK, GPU RTX 2080 Max-Q, RAM 64 GB, dan sepasang SSD tipe PCIe. Layar 15,6 incinya bukan sebatas beresolusi 4K, tapi juga sudah mengantongi sertifikasi X-Rite dari Pantone perihal reproduksi warna.

Aero 15-X9 sebenarnya memiliki spesifikasi yang identik, akan tetapi model ini juga ditawarkan dalam konfigurasi yang lebih terjangkau: prosesor Core i7-8750H, GPU RTX 2070 Max-Q, dan layar 15,6 inci 1080p 144 Hz. Kedua model sama-sama dibekali baterai berkapasitas 4,4 Wh.

Gigabyte Aero 15-Y9

Dari segi estetika, saya tidak melihat banyak perubahan antara edisi tahun lalu dan tahun ini. Perangkat masih kelihatan sangat tipis di angka 1,8 cm, terlepas dari spesifikasinya yang perkasa, dan bobotnya pun hanya berkisar 2 kg.

Terkait konektivitas, kedua laptop ini juga tidak mengecewakan. Di samping port Thunderbolt 3 (USB-C), tiga port USB-A 3.1, HDMI 2.0, dan Mini DisplayPort 1.4, tubuh tipisnya masih bisa mengakomodasi slot SD card maupun port Ethernet.

Gigabyte Aero 15-Y9

Namun ternyata penyegaran spesifikasi saja belum cukup buat Gigabyte. Untuk Aero 15-Y9 dan Aero 15-X9, Gigabyte mencoba bereksperimen dengan AI, lebih tepatnya AI Microsoft Azure, guna mengoptimalkan pengaturan wattage CPU dan GPU berdasarkan skenario penggunaan.

Jadi ketika pengguna hanya browsing, wattage-nya bakal disetel rendah, dan sebaliknya ketika sedang bermain game, wattage-nya akan dinaikkan demi memastikan tidak ada penurunan performa. Teknik ini sejatinya tidak jauh berbeda dari overclocking, hanya saja di sini semuanya diautomasi oleh AI.

Sayangnya Gigabyte masih bungkam soal jadwal rilis maupun banderol harga dari kedua laptop gaming barunya. Semestinya tidak lebih murah dari edisi tahun lalu yang dibanderol mulai $2.000.

Sumber: Engadget.

Gigabyte Aero 15X v8 Suguhkan Layar 144 Hz dan Prosesor 6-Core

Pengumuman prosesor laptop Intel berbasis Coffee Lake kemarin diikuti oleh deretan laptop gaming terbaru dari Acer, Asus dan Samsung. Tidak mau ketinggalan adalah Gigabyte, yang dalam kesempatan yang sama turut memperkenalkan laptop gaming terbarunya, Aero 15X v8.

Desainnya sama persis seperti Aero 15X generasi sebelumnya, lengkap dengan bezel yang sangat tipis dan webcam yang diposisikan di bawah layar. Satu-satunya perubahan fisik yang kelihatan adalah pemakaian branding “Aero” di bawah layar. Sisanya sama, tapi yang paling penting, tebal bodinya masih tidak sampai 2 cm, dengan bobot 2,1 kg.

Gigabyte Aero 15X v8

Yang patut disorot tentu saja adalah prosesor baru Intel yang menenagainya: Core i7-8750H yang mengemas 6-core dan 12-thread, dengan clock maksimum 4,1 GHz. Turut mendampingi adalah RAM DDR4 16 GB, SSD tipe PCIe 512 GB, sedangkan kinerja grafisnya ditunjang oleh GPU Nvidia GeForce GTX 1070 8 GB tipe Max-Q.

Juga baru adalah layar 15,6 incinya, yang kini menggunakan panel IPS dengan refresh rate 144 Hz. Resolusinya masih 1080p, tapi Gigabyte juga menyediakan varian baru yang mengusung layar 4K, meski spesifikasi lainnya sama persis.

Gigabyte Aero 15X v8

Konektivitasnya tidak berubah dibanding sebelumnya. Anda masih akan menjumpai satu port USB-C sekaligus Thunderbolt 3, tiga port USB standar, port HDMI 2.0 dan Ethernet, serta slot SD card. Baterainya sendiri mengemas kapasitas 94 Wh, yang jika dipadukan dengan GPU Max-Q itu tadi, pastinya bisa memberikan daya tahan yang cukup awet.

Soal harga, Gigabyte Aero 15X v8 dibanderol cukup kompetitif di angka $2.299, sedangkan varian berlayar 4K-nya seharga $2.499. Demi menjangkau pasar yang lebih luas, Gigabyte juga akan menyediakan varian Aero 15 (non-X) yang menggunakan GPU GTX 1060 6 GB (non Max-Q) dan spesifikasi lain yang identik seharga $1.999.

Sumber: AnandTech.

Menjajal Aero 15X, Ultrabook Berperforma Tinggi Dengan Desain Max-Q Persembahan Gigabyte

Mendarat perdana di Indonesia bulan Mei silam, Aero ialah keluarga baru laptop Gigabyte yang disiapkan sebagai penengah antara perangkat kerja premium dan notebook gaming. Desainnya menarik namun tidak berlebihan, tipis, panelnya tersertifikasi X-Rite Pantone, lalu laptop ini tidak kesulitan menangani game-game blockbuster terbaru berkat penggunaan GPU GeForce GTX 10.

Kurang lebih tiga bulan setelah momen itu, sang produsen komputer asal Taiwan memutuskan buat menghadirkan versi lebih canggih dari Aero 15 ke tanah air. Kali ini, device sudah mengusung desain Nvidia Max-Q, memungkinkan laptop menyimpan kartu grafis high-end GTX 1070 atau 1080 tanpa mengorbankan portabilitasnya sama sekali. Dibanding model dengan GTX 1060, Gigabyte Aero 15X menjanjikan performa 25 persen lebih besar.

Aero 15X 15

Bermaksud untuk menunjukkan kemampuan Aero 15X, Eric Chang dari Gigabyte mengundang saya buat mencoba perangkat ini secara langsung. Eric kembali menjelaskan bahwa keluarga Aero adalah notebook yang ditujukan bagi kalangan antusias, dan itu alasannya mengapa aspek mobilitas serta kinerja begitu diperhatikan. Jenis konsumen ini memahami seluk beluk sisi teknis dan sangat menuntut kualitas.

Aero 15X 7

 

Desain

Untuk memuaskan mereka, Gigabyte tidak mengambil jalan pintas. Dalam memproduksi perangkat ini, produsen memanfaatkan teknik CNC demi memastikan tiap bagian dan potongan di laptop itu presisi, lalu menerapkan teknik nano-imprint lithography pada permukaan lid, sehingga teksturnya terasa halus saat disentuh. Seperti versi sebelumnya, Gigabyte membubuhkan lapisan serat karbon, memberikan kesan sporty di tubuh hitam premiumnya.

Aero 15X 1

Aero 15X 2

Aero 15X 3

Gigabyte Aero 15 menghidangkan layar 15,6-inci dengan bingkai super-tipis, tebalnya hanya 5mm. Tapi meskipun Gigabyte berhasil mencantumkan panel 15-inci di form-factor 14-inci, tidak ada pemangkasan terlalu banyak pada bagian keyboard: ukuran tombolnya normal, baik pada cursor arah serta num pad. Karena ukuran yang lebih kecil, Gigabyte meletakkan webcam di bawah display, konektivitas fisik di sisi kiri dan kanan, lalu area belakang didedikasikan seluruhnya buat pembuangan panas.

Aero 15X 11

Aero 15X 10

Aero 15X 17

Aero 15X 4

 

Layar

Panel 15-inci tersebut memiliki resolusi 1920×1080. Saya belum mengetahui apakah layar menyuguhkan refresh rate yang istimewa atau standar, namun adanya sertifikasi X-Rite Pantone mengindikasikan keseriusan produsen  dalam memastikan warna di layar semirip objek sesungguhnya. Selain sangat membantu para desainer dan fotografer, gamer juga memperoleh keuntungan karena berkat keakuratan kontras, mereka bisa lebih mudah mendeteksi musuh.

Aero 15X 16

Aero 15X 13

Aero 15X 14

 

Keyboard

Dalam meracik keyboard di Aero 15X, Gigabyte banyak mengadopsi elemen  gaming. Produsen memang tidak memanfaatkan switch mekanik, tapi tombol chiclet yang empuk di sana siap menunjang kegiatan gaming dan aktivitas kerja. Luas tuts dan jarak antar tombolnya pas di jari saya, sehingga insiden salah tekan jarang terjadi, bahkan ketika laptop saya gunakan buat menjalankan game shooter bertempo cepat.

Aero 15X 8

Papan ketik ini turut dibekali sistem pencahayaan RGB Pre-Key dan fitur macro. Via software Fusion, Anda dipersilakan mengutak-atik pola pencahayaan, menentukan warna masing-masing tuts, hingga memprogram ulang tombol-tombolnya.

Aero 15X 12

 

Performa

Selain menyediakan sejumlah software benchmark, Eric tahu saya sangat kecanduan Titanfall 2 dan turut menyiapkan permainan itu di Aero 15X. Secara default, sistem segera menyajikan setting grafis tinggi. Beberapa opsi sempat saya ubah: misalnya dari resolusi 1366×768 ke 1920×1800, V-Sync juga saya matikan agar tidak ada efek stuttering, lalu field-of-view saya pindahkan ke 100 derajat lebih.

Aero 15X 5

Aero 15X 22

Selanjutnya, Titanfall 2 tersuguh sangat lancar. Via Fraps, angka frame rate per detik berada di kisaran 85 sampai 110, dan satu-satunya kendala hanyalah kurang memadainya koneksi internet di kedai kopi tempat kami melakukan sesi pengujian. Begitu memuaskannya performa hardware Gigabyte Aero 15X (juga kinerja keyboard-nya), saya dapat memperoleh titel MVP setidaknya dalam dua match.

Aero 15X 24

Aero 15X 23

Aero 15X 25

Hasil benchmark laptop ini juga sangat baik. Dengan setting grafis ultra,  tessellation extreme dan resolusi full-HD di Unigine Heaven 4.0, Aero 15X mencetak FPS rata-rata 76,8 dan skor 1935. Temperaturnya tidak pernah lebih tinggi dari 79 derajat Celcius. Lalu di 3DMark Fire Strike Ultra dan 3DMark 11 Advanced Edition, notebook mendapatkan nilai 3358 dan 6359.

Aero 15X 21

Aero 15X 19

Aero 15X 20

Daftar spesifikasi hardware bisa Anda lihat di screenshot GeForce Experience ini, saya cantumkan di bawah sebagai bukti bahwa Aero 15X betul-betul menggunakan desain Nvidia Max-Q. Buat ruang penyimpanan, laptop memanfaatkan dua SSD M.2 PCIe.

Aero 15X 18

 

Ketersediaan

Gigabyte belum mengungkap harga resmi Aero 15X di Indonesia. Informasi terkait harga ataupun waktu peluncuran juga tidak saya temukan dalam rilis pers yang belum lama ini dikirimkan. Eric Chang sendiri sempat menyampaikan rencana Gigabyte untuk mulai memasarkannya di bulan Oktober 2017 besok.

Aero 15X 6

Gigabyte Ciptakan GPU GeForce GTX 1080 dengan Panjang Cuma Separuh Versi Standarnya

Kartu grafis high-end identik dengan komponen besar yang memakan banyak ruang dalam sebuah casing PC. Semakin tinggi performa sebuah kartu grafis, biasanya semakin bongsor pula dimensinya dan semakin banyak pula jumlah kipas pendingin yang menemaninya. Namun tidak demikian di tahun 2017 ini.

Gigabyte mencoba mematahkan anggapan tersebut melalui GeForce GTX 1080 Mini ITX 8G. Dari namanya saja kita bisa tahu kalau ia dimaksudkan untuk dipasangkan ke motherboard ukuran mini-ITX yang biasanya menjadi pilihan untuk home theater PC.

Di saat GTX 1080 standar memiliki panjang bodi 26,7 cm, GTX 1080 Mini ini hampir separuh lebih pendek di angka 16,9 cm. Kendati demikian, performanya dijamin tidak berbeda, sanggup menjalankan game terbaru dalam kualitas grafik tertinggi secara mulus maupun memotori VR headset. Kalau perlu, pengguna bahkan masih bisa meng-overclock GPU mungil ini melalui software pendampingnya.

Gigabyte GeForce GTX 1080 Mini ITX 8G

Dengan bodi sependek ini, Gigabyte sejatinya harus memutar otak perihal sistem pendinginnya. Tiga buah heat pipe komposit berbahan tembaga dipercaya mendampingi sebuah kipas custom berdiameter 90 mm. Kipas ini sendiri cukup istimewa karena menganut desain semi-pasif.

Jadi ketika PC tidak sedang menjalankan proses yang berat, GPU ini sejatinya tidak akan menghasilkan suara sama sekali mengingat kipasnya tidak berputar. Barulah saat pengguna menjalankan game yang lebih berat, kipas itu akan aktif dengan sendirinya.

Sayangnya sejauh ini masih belum ada informasi terkait harga dan ketersediaannya. Dimensi yang lebih kecil belum tentu berarti harganya juga lebih rendah dari GTX 1080 standar, sebab proses pembuatannya bisa dipastikan lebih kompleks.

Sumber: Engadget dan Gigabyte.

Selain Berikan Performa, Nvidia GeForce GT 1030 Pastikan Biaya Merakit PC Jadi Lebih Hemat

Begitu pesatnya perkembangan teknologi grafis, kita telah tiba di era ketika GPU integrated sanggup menjalankan aplikasi-aplikasi 3D, termasuk sejumlah video game casual. Namun tentu saja, kartu grafis terintegrasi masih belum ideal untuk menangani tugas-tugas yang lebih berat seperti edit foto, penyajian video di resolusi tinggi, hingga gaming mainstream.

GT 1030 9

Kita tahu, kartu grafis mumpuni bukanlah barang murah. Dan sebelum membeli, Anda juga harus memastikan hardware lainnya siap mendukung GPU agar tak terjadi bottleneck pada sistem. Dan di bulan Mei kemarin, Nvidia mengungkap sebuah penawaran menarik untuk mereka yang betul-betul memerlukan upgrade PC namun enggan merogok kocek terlalu dalam. Perusahaan asal Santa Clara itu memperkenalkan GPU budget GeForce GT 1030.

GT 1030 2

GeForce GT 1030 merupakan kartu grafis  di keluarga GT 10 Series pertama, kembali dipresentasikan bersamaan dengan event pengenalan Nvidia Max-Q di Bangkok minggu kemarin. Berbekal arsitektur paling baru, Nvidia meramunya agar PC Anda siap menyikat software-software baru, baik produktif maupun hiburan. GT 1030 kabarnya memastikan sistem Anda sanggup menghidangkan video di resolusi UHD secara optimal, serta didukung penuh oleh tool GeForce Experience.

GT 1030 10

GT 1030 11

GT 1030 12

GT 1030 adalah kartu grafis berarsitektur Pascal, ditunjang Nvidia GameWorks, Game Ready Drivers, GPU Boost 3.0, serta API Microsoft DirectX 12. Berbicara lebih teknis, ia menyimpan 384-core Cuda, boost clock 1468MHz, dengan memori GDDR5 2GB berkecepatan 3000MHz. GT 1030 mempunyai connector HDMI 2.0 dan DVI single link, mampu menunjang multi-monitor serta menyuguhkan resolusi digital maksimal 7680×4320 di 60Hz.

GT 1030 6

Wujud dari GT 1030 bervariasi tergantung dari pabrikannya. Dalam acara di Bangkok, Nvidia memamerkan varian dari Asus dan MSI (wujudnya menyerupai kartu grafis gaming) serta Zotac dan Gigabyte. GeForce GT 1030 dari Zotac dan Gigabyte cukup mungil untuk Anda sematkan di home theater PC mungil di ruang keluarga. Lalu jika kebetulan Anda sedang mencoba menabung buat membeli GTX 1060 ke atas, GT 1030 dari Asus dan MSI bisa jadi alternatif sementara untuk menikmati game-game eSport populer.

GT 1030 3

GT 1030 4

GT 1030 5

Dalam presentasinya, perwakilan Nvidia menjelaskan bahwa dengan membubuhkannya di PC Anda, GeForce GT 1030 menambah kinerja pengolahan file Adobe Photoshop CC 2017 sebesar tiga kali lipat dibanding sekadar menggunakan kartu grafis integrated Intel HD 510 di Pentium G440. Kemudian, GPU GeForce Pascal entry-level ini mendongkrak performa Adobe Premiere Pro CC 2017 sebanyak 11 kali.

GT 1030 7

GT 1030 8

Untuk gaming sendiri, GT 1030 menjanjikan peningkatan performa hingga enam kali. Di acara kemarin, Nvidia mencoba mengomparasikannya secara live: di PC dengan GPU integrated, Counter-Strike: Global Offensive di setting default hanya berjalan 40fps, sedangkan di sistem ber-GeForce GT 1030, frame rate per detik mencapai 110-120.

GT 1030 13

GT 1030 14

Nvidia juga mencontohkan dua skenario berbeda yang menunjukkan bagaimana GeForce GT 1030 dapat membuat biaya belanja hardware jadi lebih hemat. Kira-kira, Anda membutuhkan dana US$ 500 buat membeli Intel Core i5 6400, RAM DDR4 8GB, hard disk 1TB dan Windows 10. Tukar Intel Core i5 tersebut dengan i3 6100 dan GT 1030, angka akan menyusut jadi US$ 445, namun kinerja sistem bertambah 2,5 kali.

Menjawab pertanyaan saya, tim Nvidia bilang bahwa GeForce GT 1080 baru tersedia untuk PC desktop. Mereka masih belum mengonfirmasi eksistensi dari versi laptopnya.

GeForce GT 1030 sudah meluncur dan Anda bisa membelinya seharga mulai dari US$ 70.