Tag Archives: Gilarsi Wahyu Setijono.

Pos Indonesia to introduce fintech services consist of payment, remittance, and "peer-to-peer lending" scheme payment

Pos Indonesia to Introduce Three Fintech Services

PT Pos Indonesia, through its subsidiary PT Bhakti Wasantara Net (BWN), plans to launch fintech services. The objective is to expand business using the current access and network. BWN is an internet provider company in Indonesia, previously known as Wasantara Net.

BWN’s to-be-launched fintech services include payment, remittance, and peer-to-peer (p2p) lending scheme. BWN to target the mid to low class, particularly stall owners and migrant workers in need for a trusted platform to transfer fund across the country.

“There are 7 million Indonesian migrant workers. There is almost $ 10 billion getting into this country’s pocket per year. Some through expensive and insecure financial protocols by agents. Well, Pos must provide this remittance. Since we are more relevant to the villages,” Gilarsi Wahyu Setijono, PT Pos Indonesia’s President Director, said as quoted from Liputan6.

PosPay as starter

Previously, PT Pos Indonesia has launched PosPay, an app for all payments, such as electricity, water, and shopping bills at some online stores. PosPay has more than 4800 network of Pos Indonesia and 40 thousand agents in all around the country.

In term of business, Pos Indonesia now depends merely as e-commerce support, although still requires some restructuring and rate adjustment to be a profitable logistics company. According to McKinsey, the Indonesian e-commerce sector is predicted to be worth $ 65 billion in 2025, with the online package delivery reaching 4.4 million per days.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pos Indonesia menyiapkan layanan fintech, terdiri dari layanan pembayaran, remitansi, dan pembiayaan dengan skema "peer-to-peer lending"

Pos Indonesia Siapkan Tiga Layanan Fintech

PT Pos Indonesia, melalui anak usaha PT Bhakti Wasantara Net (BWN), berencana meluncurkan layanan fintech. Langkah ini diambil Pos Indonesia untuk memperluas bisnis dengan memanfaatkan akses dan jaringan yang dimiliki. BWN sendiri adalah perusahaan yang menyediakan internet di Indonesia, dulu sempat kita kenal sebagai Wasantara Net.

Nantinya layanan fintech yang akan dihadirkan melalui BWN adalah layanan pembayaran, remitansi, dan pembiayaan dengan skema peer-to-peer (p2p) lending. Secara khusus BWN akan menyasar kalangan menengah ke bawah, khususnya pedagang kaki lima dan pekerja migran, yang membutuhkan platform terpercaya dalam hal pengiriman uang antar negara.

“Ada 7 juta pekerja migran Indonesia. Uangnya yang masuk ke Indonesia hampir $10 miliar per tahun. Dan mereka melalui protokol keuangan yang mahal dan tidak aman kalau lewat agency. Nah remittance ini juga Pos harus hadir melakukan ini. Karena kita relevan dengan ke kampung-kampung,” kata Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono, seperti dilansir dari Liputan6.

Sudah punya PosPay

Sebelumnya PT Pos Indonesia juga telah meluncurkan PosPay,  aplikasi yang dapat digunakan untuk membayar tagihan listrik, air, hingga belanja di beberapa toko online. PosPay memiliki jaringan di lebih dari 4800 jaringan Pos Indonesia dan 40 ribu agen pos di seluruh Indonesia. BWN sendiri telah menjadi platform perekrutan agen PosPay di seluruh Indonesia.

Secara bisnis, Pos Indonesia kini sangat menggantungkan diri sebagai pendukung layanan e-commerce, meskipun masih membutuhkan restrukturisasi dan penyesuaian tarif untuk menjadi perusahaan logistik yang menguntungkan. Menurut data McKinsey, di tahun 2025 diprediksi sektor e-commerce Indonesia bernilai $65 miliar, dengan dengan pengiriman paket online mencapai 4,4 juta buah setiap harinya.

Blibli Partners with Pos Indonesia, Targeting Consumers in Rural Areas

Blibli is getting intensive for business in rural areas by partnering with Pos Indonesia. Blibli expects the strategic partners can provide access for unbankable society to start online transaction.

One of its realizations is putting the Blibli InStore kiosk in post office. Therefore, its customers can do direct transaction via the kiosk and pay with cash using Pospay. Delivery service will be using Pos Kilat Khusus (special service), with free return.

“We see the strong network of Pos Indonesia has reached tier two and tier three. This is a great prospect to expand Blibli’s market, and help customers getting selected product online,” Kusumo Martanto, Blibli’s CEO, explained on Thu (2/1).

Pos Indonesia’s President Director Gilarsi W. Setijono added to this partnership that it is company’s breakthrough to keep up with e-commerce’s rapid growth. For him, there are 3 elements needed to win the digital economy era, those are people, network, and technology.

Pos Indonesia has two out of those three, but the technology is up to its expectation. Therefore, the company seeks to take advantage of the technology provided by partners.

The partnership between Pos Indonesia and Blibli is expected to push people in rural areas includes post office’s customer, employees, and other inhabitants to do online transaction.

“E-commerce presence in post office is expected to add new segment of customers, and increase our offering services,” Setijono mentioned.

For starters, Blibli InStore kiosks are available in Jabodetabek, Bandung, Pandeglang, Rangkasbitung, Serang and Cilegon areas. The kiosk has reached 32 points in total. Furthermore, it will be available in Central and East Java areas.

“We’ll focus and invest more in this. Online or offline is just the media, customer is our number one priority. We want them to be more connected with us.”

Additional warehouse

In shortening delivery time, Martanto mentioned adding eight more warehouses this year. Blibli targets to have 15 warehouses scattered around Indonesia.

“By having many warehouses, we can work with many logistic companies. The point is that delivery will be faster, instead of centralized in Jakarta.”

Blibli’s website and mobile app, in total, have 40 to 50 million unique visitors per month. It is targeted to have increased five times by the end of this year.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Pos Indonesia Bangun Online Marketplace Khusus UMKM

Semarak dan semangat e-commerce Indonesia belum habis. Perusahaan pelat merah PT Pos Indonesia dikabarkan akan segera membangun online marketplace khusus menjajakan bisnis kecil dan menengah (UMKM). Percobaan ini akan dilakukan di Jawa Timur.

Keputusan ini nampaknya memang telah melalui serangkaian pengalaman yang dalam waktu beberapa tahun belakangan, bahwa Pos Indonesia telah akrab dengan industri e-commerce. GaleriPOS atau sebelumnya PlazaPOS telah mengudara sejak tahun 2012, namun sayangnya tidak begitu kompetitif di persaingan dewasa kini. Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memiliki rencana lain dengan memposisikan Pos Indonesia sebagai pemain logistik yang berkapabilitas tinggi, tertulis dalam roadmap e-commerce Kemenkominfo.

Pos Indonesia memang telah diandalkan menjadi mitra bisnis logistik bagi banyak pemain e-commerce. Zalora, MatahariMall, Go-Box dari Go-Jek, merupakan beberapa nama yang telah menjalin kemitraan oleh Pos Indonesia. Pihaknya menyediakan solusi antar dan online-to-offline commerce.

Diberitakan oleh Tempo, Pos Indonesia kembali merancang situs online marketplace khusus pelaku UMKM. Inisiatif ini merupakan langkah dukungan Pos Indonesia untuk mengembangkan UMKM dan jangkauan pasarnya, terutama di wilayah Jawa Timur, salah satu basis pelaku UMKM terbesar di Indonesia.

“Nanti kami bikin online marketplace juga, tapi khusus UMKM. Kami enggak akan melayani penjualan barang-barang elektronik atau handphone,” ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono.

Pos Indonesia telah memilih 30 pelaku UMKM dari dua kabupaten, Sidoarjo dan Gresik, yang berhasil memenuhi standar kualifikasi tertentu. 6,8 juta pelaku UMKM di Jawa Timur nantinya akan memanfaatkan 600 display corner yang tersebar di 4.500 titik kantor Pos Indonesia dalam provinsi tersebut.

“Dengan display corner itu, kami memberikan ruang bagi UMKM. Untuk biaya kirimnya akan ada harga spesial yang tentunya bersaing. […] Semuanya boleh dipakai, tapi masih kami bicarakan,” kata Gilarsi.

Gilarsi mengakui situs tersebut akan tersedia kurang lebih satu bulan lagi. Berikutnya mereka menargetkan pasar UMKM di provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.