Tag Archives: gimbal smartphone

DJI Osmo Mobile 4 Andalkan Magnet Ketimbang Mekanisme Penjepit Tradisional

DJI baru saja meluncurkan Osmo Mobile 4 (OM 4), gimbal smartphone generasi terbaru yang membawa perubahan minor tapi cukup signifikan. Secara fisik, ia kelihatan nyaris identik dengan Osmo Mobile 3, dan perbedaan yang paling kentara terletak pada komponen penjepitnya.

Seperti yang bisa kita lihat, OM 4 tak lagi dibekali penjepit seperti pendahulunya. Sebagai gantinya, ia memanfaatkan magnet untuk menggotong smartphone. Untuk memasangkan smartphone ke OM 4, pengguna punya dua opsi. Opsi yang pertama mungkin adalah yang paling fleksibel, yakni dengan memakai aksesori penjepit yang porsi tengahnya dilengkapi magnet.

Opsi kedua adalah yang bersifat semi-permanen dan melibatkan aksesori ring holder, lagi-lagi dengan bantuan magnet di tengahnya. Kedua aksesori ini sudah termasuk dalam paket penjualan standar DJI OM 4. Kedengarannya memang sepele, akan tetapi mekanisme mounting baru ini bisa dipastikan jauh lebih memudahkan daripada model sebelumnya.

Selebihnya, OM 4 cukup mirip seperti OM 3. Desain foldable yang diperkenalkan tahun lalu tetap dipertahankan, malahan DJI mengklaim OM 4 sedikit lebih kecil dan lebih ringan lagi ketimbang pendahulunya, dan di saat yang sama punya komponen motor yang lebih baik.

Layout tombol beserta joystick-nya tidak diubah, dan daya tahan baterainya pun tetap hingga 15 jam pemakaian. Di saat darurat, OM 4 juga dapat dialihfungsikan menjadi power bank dadakan.

Beberapa fitur pintar yang bisa diakses melalui aplikasi DJI Mimo juga telah disempurnakan, dan DJI tidak lupa untuk menambahkan sejumlah fitur baru pula. Salah satu yang mungkin menarik untuk dicoba adalah mode CloneMe Panorama, yang memungkinkan pengguna untuk menggandakan subjek foto (atau dirinya sendiri) dalam satu tangkapan gambar.

Di samping itu, DJI juga mengklaim bahwa OM 4 lebih cekatan soal tracking dibanding sebelumnya, terutama ketika diletakkan di atas permukaan datar – dengan bantuan tripod tentu saja, yang ternyata juga sudah masuk dalam paket penjualan. Membedakan subjek antara orang dewasa, anak-anak, maupun binatang peliharaan juga bisa dilakukan secara lebih baik oleh OM 4.

Di Amerika Serikat, DJI OM 4 saat ini sudah resmi dipasarkan seharga $149. Memang sedikit lebih mahal daripada harga OM 3 saat pertama kali dipasarkan, tapi sekali lagi aksesori-aksesori yang disertakan memang jauh lebih lengkap.

Sumber: DJI dan The Verge.

DJI Osmo Mobile 3 Diungkap, Lebih Sempurna Sekaligus Lebih Ringkas Dibanding Pendahulunya

Setelah melihat DJI Osmo Pocket dan Osmo Action, saya sempat mengira kedua produk tersebut sebagai pertanda berakhirnya seri Osmo Mobile yang merupakan gimbal untuk smartphone. Namun ternyata prediksi saya salah. DJI baru saja menyingkap Osmo Mobile 3, dan bersamanya datang sejumlah penyempurnaan esensial.

Yang paling utama, Osmo Mobile 3 adalah yang terkecil jika dibandingkan dengan dua pendahulunya. Gagangnya lebih pendek, dan secara keseluruhan dimensinya jauh lebih ringkas. Bukan hanya itu saja, Osmo Mobile 3 juga dapat dilipat menjadi lebih compact lagi saat sedang tidak digunakan.

DJI Osmo Mobile 3

Selain berdampak langsung pada portabilitas, desain barunya ini juga punya pengaruh terhadap aspek pengoperasian. Contoh yang paling gampang, port untuk menyambungkan smartphone (charging) maupun mikrofon eksternal tak lagi terhalangi dan dapat diakses dengan mudah pada Osmo Mobile 3.

Dimensi lebih ringkas juga tidak harus berarti ada fitur yang dipangkas. Osmo Mobile 3 bahkan kembali menghadirkan tombol trigger multi-fungsi di sisi belakang gagangnya, yang sempat dieliminasi pada Osmo Mobile 2, meski ini merupakan salah satu fitur unggulan versi orisinalnya.

DJI Osmo Mobile 3

Fitur pintar lainnya adalah Quick Roll; cukup tekan tombol “M” (Mode) di sebelah joystick sebanyak dua kali, maka pengguna dapat mengubah orientasi ponsel yang terpasang (dari landscape ke portrait atau sebaliknya), tanpa harus melepas dan memasang ponsel kembali. ActiveTrack, fitur andalan DJI untuk lini drone-nya, turut hadir di sini sehingga kamera ponsel bisa terus diarahkan ke subjek secara otomatis.

Terkait baterai, DJI mengklaim daya tahan Osmo Mobile 3 sama persis seperti pendahulunya, yakni hingga 15 jam dalam satu kali pengisian, yang sekarang sudah mengandalkan sambungan USB-C. DJI Osmo Mobile 3 saat ini telah dipasarkan seharga $119, atau dalam bentuk bundel bersama sebuah tripod dan carrying case seharga $139.

Sumber: DJI.

Xiaomi Luncurkan Stabilizer Smartphone Berharga Terjangkau

Sebagus apapun sistem image stabilization yang dimiliki sebuah smartphone, hasil rekaman videonya tetap tidak bisa semulus menggunakan stabilizer macam DJI Osmo Mobile. Namun penawaran DJI tersebut bukan satu-satunya pilihan yang tersedia, masih ada alternatif lain yang bahkan lebih terjangkau lagi, macam keluaran terbaru Xiaomi berikut ini.

Sebelum ini Xiaomi sebenarnya sudah memasarkan handheld stabilizer di bawah sub-brand Mijia, hanya saja untuk action cam. Baru-baru ini, mereka merilis model lain yang diperuntukkan pengguna smartphone, tetap dengan gimbal 3-axis dan fitur tracking subjek otomatis via bantuan aplikasi pendamping.

Perangkat yang kompatibel bisa bermacam-macam, selama lebarnya tidak lebih 86 mm dan bobotnya tidak melebihi 200 gram. Ponsel berdimensi bongsor macam Huawei P20 Pro maupun Google Pixel 2 XL pun masih bisa diakomodasi penjepitnya dengan baik.

Mijia Smartphone Stabilizer

Kalau perlu, ponsel juga bisa disambungkan ke stabilizer via USB agar dapat di-charge selagi dipakai merekam. Stabilizer ini mengemas baterai berkapasitas 5.000 mAh, dan kalau tidak dipakai mengisi ulang ponsel, dapat bertahan sampai sekitar 16 jam penggunaan.

Seperti kebanyakan stabilizer lain, gagangnya bisa dipasangkan ke atas tripod jika perlu. Mengingat bobot stabilizer sendiri mencapai angka 476 gram, mungkin kombinasi dengan tripod terdengar masuk akal ketika harus menjalani sesi rekaman yang cukup lama, terutama jika sedang tidak mengabadikan aksi-aksi cepat atau hendak membuat video time-lapse.

Satu hal yang disayangkan, Xiaomi baru memasarkannya di Tiongkok saja dan sejauh ini belum ada kabar mengenai ketersediaannya di pasar internasional. Di sana ia dijajakan seharga 600 yuan saja, atau sekitar Rp 1,3 juta.

Sumber: DPReview.

DJI Luncurkan Osmo Mobile 2, Lebih Sempurna Sekaligus Jauh Lebih Murah dari Pendahulunya

Sejak DJI memperkenalkan Osmo Mobile, tren smartphone stabilizer langsung mencuat. Nama besar DJI rupanya tidak cukup untuk mencegah pabrikan maupun startup lain ‘menyerang’ balik dengan produk serupa, dan yang sering kali berharga lebih terjangkau. Namun DJI tidak mau tinggal diam begitu saja.

Dalam gelaran CES 2018 yang dihelat di Las Vegas, produsen drone nomor satu itu menyingkap Osmo Mobile 2. Sepintas penampilannya kelihatan mirip seperti generasi yang pertama, akan tetapi DJI mengklaim telah memperbaiki hampir semua masalah yang konsumen jumpai sebelumnya.

DJI Osmo Mobile 2

Dibandingkan pendahulunya, Osmo Mobile 2 lebih ringan (485 gram) berkat konstruksi yang terbuat dari bahan nilon komposit. Menggunakannya juga lebih praktis berkat mekanisme penjepit; sebelumnya, pengguna harus berkutat dengan sekrup untuk memasang dan melepaskan ponsel.

Lebih lanjut, aspek kontrolnya juga ikut disederhanakan. Contoh yang paling gampang, mengatur zoom kini bisa dilakukan langsung menggunakan tuas kecil yang ada di sisi kiri perangkat, dan pengguna sama sekali tidak perlu mengutak-atik smartphone-nya lagi. Mode perekamannya pun juga ditambah, kini ada tiga jenis mode timelapse yang berbeda.

DJI Osmo Mobile 2

Tidak kalah penting adalah baterai yang lebih awet. DJI mengklaim Osmo Mobile 2 dapat beroperasi selama 15 jam nonstop, atau sekitar tiga kali lebih lama dibanding pendahulunya. Butuh suplai daya ekstra? Sambungkan power bank ke Osmo Mobile 2. Sebaliknya, ia juga bisa dijadikan power bank dadakan untuk ponsel berkat kehadiran port USB baru di sisi belakangnya.

Namun bagian terbaiknya, banderol DJI Osmo Mobile 2 jauh lebih murah ketimbang versi pertamanya. Harganya cuma $130 saat mulai dipasarkan pada awal Februari nanti, tidak sampai separuh harga pendahulunya ketika pertama kali dipasarkan. Ini penting mengingat konsumen kerap mencari alternatif yang lebih terjangkau ketimbang penawaran DJI di segmen ini.

Sumber: DJI dan Gizmodo.

Freefly Movi Adalah Stabilizer Smartphone untuk Menghasilkan Video Sinematik

Setahun belakangan ini pasar aksesori smartphone banyak didominasi oleh gimbal alias stabilizer, utamanya sejak DJI merilis Osmo Mobile. Perangkat semacam ini sejatinya punya fungsi utama untuk memuluskan video rekaman smartphone yang diakibatkan oleh guncangan tangan.

Namun perlahan stabilizer smartphone mulai bergeser menjadi alat bantu yang efektif untuk menciptakan video sinematik. Tren baru ini menginspirasi produsen gimbal untuk drone dan kamera profesional Freefly Systems untuk terjun ke pasar yang sudah tergolong amat ramai ini.

Freefly Movi

Buah pemikiran mereka adalah Movi. Freefly mengibaratkan Movi sebagai robot mungil yang memiliki bakat setara kru kamera Hollywood. Anda hanya perlu menjepitkan smartphone ke Movi, lalu mulailah merekam video yang akan tampak mulus dalam kondisi apapun.

Namun Movi masih menyimpan kejutan lain. Memanfaatkan koneksi Bluetooth dan aplikasi pendamping (untuk sekarang baru iOS saja), pengguna bisa memilih di antara enam mode perekaman yang berbeda. Mulai dari panning standar sampai time lapse selagi perangkat dipindahkan posisinya.

Mode untuk mengunci fokus pada suatu objek juga tersedia, demikian pula dengan mode bertajuk “Orbit”, yang akan mengunci fokus pada subjek selagi Anda bergerak mengitarinya. Ke depannya, Freefly berencana menambahkan sejumlah mode baru lewat firmware update.

Freefly Movi

Secara teknis, Movi mengemas gimbal 3-axis, kurang lebih sama seperti yang ada pada lini drone DJI Phantom. Handle-nya yang berada di sisi kanan mengemas sejumlah tombol navigasi, dan di belakangnya Anda bakal menjumpai tombol record serta untuk mengganti mode perekaman.

Pengembangnya tidak bilang baterai Movi bisa bertahan selama apa, tapi yang pasti perangkat ini mendukung fast charging lewat sambungan USB-C. Tanpa smartphone, bobot perangkat berkisar 600 gram.

Pre-order Freefly Movi saat ini sudah dibuka dengan banderol harga $300, akan tetapi konsumen baru akan menerima barangnya paling cepat mulai Maret tahun depan.

Sumber: PetaPixel.

Taro Adalah Stabilizer Kamera Smartphone dengan Kemampuan Tracking Berkecepatan Tinggi

Secara umum, DJI Osmo Mobile merupakan sebuah stabilizer, akan tetapi salah satu fitur andalannya adalah kemampuan untuk mengenali wajah dan mengikuti pergerakannya sehingga kamera ponsel akan terus diarahkan secara otomatis, menempatkan subjeknya di bagian tengah sepanjang durasi perekaman.

Sayangnya ketika subjek bergerak terlalu cepat, Osmo akan mulai kesulitan mengikutinya. Sebuah startup bernama Taro Tech ingin mencoba memecahkan masalah ini lewat stabilizer-nya sendiri. Secara garis besar desain dan cara kerjanya mirip seperti Osmo Mobile, tapi ada dua komponen yang membuat stabilizer bernama Taro ini begitu unik.

Taro

Kedua komponen itu adalah semacam gelang berisikan tag inframerah dan modul tracking berisikan kamera inframerah. Kombinasi keduanya memastikan tracking bisa berlangsung bahkan ketika subjek bergerak secepat 80 km/jam. Cukup pakaikan gelangnya pada subjek, lalu biarkan semuanya bekerja secara otomatis.

Modul tracking-nya sendiri tinggal dijepitkan ke smartphone, atau dipasangkan ke hot shoe milik kamera mirrorless maupun DSLR. Ya, selain varian untuk smartphone atau action cam, Taro juga tersedia dalam varian lebih besar yang sanggup menggotong kamera hingga seberat 1,8 kg.

Lebih menarik lagi, perpaduan modul tracking dan gelangnya ini rupanya juga bisa digunakan bersama stabilizer lain, asalkan stabilizer-nya mendukung fitur remote control berbasis Bluetooth.

Taro

Tentu saja Taro tidak lupa akan perannya sebagai stabilizer. Tiga buah motor bertorsi tinggi dipercaya untuk meredam guncangan kamera secara cepat dan responsif. Baterainya sendiri diperkirakan bisa bertahan selama 10 jam, atau 12 jam untuk versi DSLR-nya.

Perangkat ini sekarang sedang ditawarkan melalui situs crowdfunding Kickstarter. Versi smartphone dan action cam-nya dibanderol $199 (dengan estimasi harga retail $359), sedangkan versi DSLR-nya seharga $599 (retail $969). Modul tracking beserta gelangnya dapat dibeli secara terpisah seharga $99 (retail $179).

Rigiet Siap Tantang DJI Osmo Mobile dengan Fitur yang Lengkap dan Harga Terjangkau

Semenjak DJI meluncurkan Osmo Mobile, tren smartphone stabilizer atau gimbal di pasar aksesori terus meningkat. Dari sekian banyak yang beredar di pasaran, ada satu yang cukup menarik perhatian. Namanya Rigiet, dan ia memikat karena menawarkan fitur yang lengkap dalam harga yang cukup terjangkau.

Rigiet kompatibel dengan smartphone apapun yang memiliki layar berukuran 4,7 sampai 5,5 inci, atau dengan action cam GoPro via bantuan adapter. Gimbal 3-axis miliknya akan memuluskan hasil rekaman video meski Anda sedang berlari atau berada di atas skateboard, sekali lagi persis seperti cara kerja DJI Osmo Mobile.

Cukup buat seleksi pada objek yang ingin di-track, maka Rigiet akan mengunci fokus dan mengikutinya ke manapun ia bergerak / Rigiet
Cukup buat seleksi pada objek yang ingin di-track, maka Rigiet akan mengunci fokus dan mengikutinya ke manapun ia bergerak / Rigiet

Fitur tracking objek secara otomatis juga ada pada Rigiet. Lewat aplikasi pendampingnya, cukup buat seleksi pada objek yang ingin di-track, maka Rigiet akan mengunci fokus dan terus mengikuti objek tersebut ke mana saja ia bergerak. Fitur ini bahkan diklaim bisa terus aktif dalam sesi live streaming.

Mode lain yang tak kalah menarik adalah Motion Time Lapse, dimana video time lapse akan diambil selagi Rigiet melakukan panning secara otomatis untuk menambah kesan dramatis. Mode panorama otomatis juga tersedia, dan pengguna bahkan bisa memilih antara 180 derajat, 330 derajat atau 12 foto yang dijadikan satu.

Membalik posisi gimbal cukup semudah mengayunkan tangan / Rigiet
Membalik posisi gimbal cukup semudah mengayunkan tangan / Rigiet

Yang unik dari Rigiet adalah bagaimana pengguna dapat menyesuaikan posisinya dengan mudah, entah itu dalam posisi standar, portrait atau terbalik (underslung). Selain itu, mengatur arah pandangan kamera juga cuma semudah membelokkannya dengan tangan.

Gagang Rigiet dilengkapi dengan sejumlah tombol pengoperasian. Selain dengan tangan tadi, pengguna juga bisa menyesuaikan arah pandangan kamera menggunakan joystick kecil di atas tombol power. Untuk kembali ke posisi awal, cukup tekan joystick tersebut.

Rigiet bisa di-charge bersamaan dengan smartphone selagi perekaman berlangsung / Rigiet
Rigiet bisa di-charge bersamaan dengan smartphone selagi perekaman berlangsung / Rigiet

Rigiet dibekali sebuah baterai rechargeable berkapasitas 2.600 mAh. Istimewanya, ia dapat di-charge menggunakan power bank bersamaan dengan ponsel Anda, sehingga pada akhirnya yang menjadi batasan untuk berhenti merekam hanyalah kapasitas penyimpanan ponsel.

Sebagian besar dari fitur-fitur di atas memang bisa Anda dapatkan pada stabilizer lain di pasaran, akan tetapi seperti yang saya bilang, keistimewaan lain Rigiet ada pada harganya. Di Kickstarter, ia ditawarkan seharga $129 saja ($139 bersama adapter GoPro), sedangkan harga retail-nya diperkirakan berkisar $189, atau $229 jika Anda menginginkan adapter GoPro.

Fancy Adalah Stabilizer Kamera Smartphone yang Amat Ringkas

Lewat Osmo Mobile, DJI pada dasarnya telah memulai tren baru di segmen aksesori smartphone. Kualitas kamera ponsel yang terus meningkat ikut membantu menjadikan gimbal atau stabilizer sebagai salah satu aksesori wajib, hingga pada akhirnya rival-rival Osmo Mobile pun mulai bermunculan.

Salah satu yang cukup menarik datang lewat platform crowdfunding Indiegogo. Bernama Fancy, ia merupakan stabilizer smartphone yang berukuran amat ringkas. Dimensinya tidak lebih besar dari iPhone SE yang dapat dengan mudah kita genggam menggunakan satu tangan, sedangkan bobotnya hanya berkisar 180 gram.

Fancy kompatibel dengan smartphone dari berbagai ukuran / Wewow
Fancy kompatibel dengan smartphone dari berbagai ukuran / Wewow

Ukuran yang kecil pasti ada konsekuensinya. Kalau Osmo Mobile menawarkan image stabilization 3-axis, Fancy cuma 1-axis saja. Pun demikian, ini sebenarnya sudah sangat cukup untuk penggunaan sehari-hari yang bersifat santai, termasuk halnya mengambil selfie – bonus untuk penggemar selfie, Fancy mengemas sebuah cermin kecil sehingga Anda bisa mengambil selfie menggunakan kamera belakang.

Mekanisme penjepit yang sederhana menjadikan Fancy kompatibel dengan hampir semua smartphone dari berbagai ukuran. Ia pun bisa digunakan bersama tongsis maupun tripod, dan pengembangnya tidak lupa membekali Fancy dengan LED flash untuk sedikit membantu pencahayaan di kondisi low-light.

Di saat-saat darurat, Fancy bisa dijadikan power bank dadakan / Wewow
Di saat-saat darurat, Fancy bisa dijadikan power bank dadakan / Wewow

Fancy ditenagai oleh baterai berkapasitas 2.600 mAh, dan bisa digunakan selama sekitar 8 jam nonstop. Menariknya, ia juga dapat digunakan sebagai sebuah power bank di saat-saat darurat. Alhasil, Anda bisa terus memotret atau merekam video yang stabil tanpa harus takut kehabisan baterai.

Fancy dikembangkan oleh sebuah perusahaan asal Tiongkok bernama Wewow yang sebelumnya memang sudah menggeluti bidang gimbal kamera, khususnya untuk action cam GoPro. Buat yang tertarik, Anda bisa menjadi backer di kampanye Indiegogo-nya dengan dana sebesar $89 saja – harga retail-nya diperkirakan berkisar $128.

DJI Osmo Mobile Siap Muluskan Hasil Rekaman Video Smartphone Apa Saja

Belum lama setelah mengumumkan Osmo+, DJI rupanya sudah tancap gas dan memperkenalkan Osmo Mobile. Meneruskan jejak Osmo yang sukses di pasaran, Osmo Mobile ditujukan untuk para videografer maupun vlogger yang menggunakan smartphone sebagai senjata andalannya.

Osmo Mobile pada dasarnya tidak jauh berbeda dibanding Osmo, hanya saja di sini konsumen tidak mendapatkan kamera pada paket pembeliannya. Sebagai gantinya, smartphone Anda-lah yang menjadi kamera dengan dipasangkan pada gimbal 3-axis-nya, yang akan meredam guncangan maupun getaran ketika perekaman video atau pemotretan sedang berlangsung.

Sederhananya, hasil rekaman video akan tampak stabil meskipun pengguna tengah berlari-lari dalam prosesnya. Efeknya jauh lebih terasa dibanding teknologi OIS bawaan milik sejumlah smartphone, menjadikan hasil rekaman tampak jauh lebih sinematik daripada sebelumnya.

DJI Osmo Mobile kompatibel dengan berbagai ukuran smartphone / DJI
DJI Osmo Mobile kompatibel dengan berbagai ukuran smartphone / DJI

Kehadiran Osmo Mobile ini sangat pas mengingat tren live streaming sedang booming. Osmo Mobile mengandalkan koneksi Bluetooth untuk menyambung ke smartphone, sehingga smartphone masih bisa tersambung ke Wi-Fi untuk mengunggah hasil rekaman secara real-time ke media sosial seperti Periscope atau Facebook.

Lebih menarik lagi, Osmo Mobile turut dilengkapi dengan teknologi computer vision yang bisa mengenali wajah secara akurat dan presisi. Fitur ini sangat ideal digunakan dalam skenario vlogging, dimana pengguna tinggal menandai bagian wajahnya di layar, dan Osmo Mobile akan terus bergerak mengikuti sehingga wajah pengguna tetap terpusat di bagian tengah.

Fitur Motion Time Lapse seperti yang ditawarkan Osmo+ juga tersedia pada Osmo Mobile, demikian pula dengan fitur pengambilan foto panorama secara otomatis, dimana gimbal dan smartphone akan bergerak dengan sendirinya untuk mengabadikan pemandangan alam di sekitar.

Fitur lain yang juga sangat menarik adalah colokan headphone 3,5 mm yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi daya selagi Osmo Mobile sedang digunakan. Cukup gunakan kabel yang benar, maka Osmo Mobile bisa tersambung ke power bank selagi perekaman sedang berlangsung, dan pengguna pun tak perlu khawatir perangkat mati di tengah jalan.

DJI Osmo Mobile saat ini sudah dipasarkan seharga $299, jauh lebih murah daripada Osmo+ mengingat tidak ada kamera dalam paket penjualannya. Perangkat ini kompatibel dengan smartphone dalam berbagai ukuran, mulai dari iPhone 5 sampai iPhone 6S Plus atau Huawei Mate 8.

Sumber: DJI.

MarSoar Bermisi Menstabilkan Hasil Rekaman Video Smartphone Sekaligus GoPro

Meskipun kebanyakan smartphone terkini sudah dibekali dengan optical image stabilization (OIS), belum ada yang bisa mengalahkan gimbal fisik macam DJI Osmo. Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab sudah ada gimbal serupa yang dirancang secara khusus untuk smartphone.

Bernama MarSoar, ia merupakan gimbal 3-axis yang memanfaatkan motor elektrik dan prosesor terintegrasi untuk menstabilkan perekaman video secara real-time, sehingga bagaimanapun Anda menggoyangkan tongkatnya, posisi ponsel masih akan terus seperti semula.

Bodinya sendiri terbuat dari bahan aluminium guna menjaga komponen-komponen canggih di dalamnya. Grip-nya dirancang supaya tetap nyaman di genggaman meski dipakai agak lama, apalagi mengingat baterainya bisa bertahan selama 2 jam pemakaian nonstop.

MarSoar kompatibel dengan smartphone berlayar 4 – 6 inci, Android maupun iOS. Pengguna juga bisa menggunakannya bersama action cam GoPro dengan bantuan bracket tambahan. Usai perangkat dipasangkan, pengguna tak perlu pusing-pusing melakukan kalibrasi; MarSoar akan mendeteksi bobot perangkat secara otomatis dan menyeimbangkannya.

Untuk sekarang, MarSoar ditawarkan lewat situs crowdfunding Indiegogo seharga $249 selama masa early bird. Harga retail-nya diperkirakan berkisar $449, cukup mahal untuk ukuran sebuah gimbal smartphone.