Tag Archives: Ginee

Tim Ginee Indonesia

Ginee Perbarui Layanan, Fokus Garap Kerja Sama dengan UMKM

Penyedia solusi e-commerce enabler Ginee (sebelumnya Genie), semakin memperkuat posisinya di pasar. Sejak mengadakan soft launching pada 2020, perusahaan kini fokus menyediakan solusi omnichannel untuk memaksimalkan efisiensi bisnis dan menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi untuk pelanggan dalam penjualan Online dan Offline.

Sempat mengalami tantangan pada masa-masa awal COVID karena membatasi interaksi dengan merchat, tim Ginee mengaku mendapat banyak manfaat dari situasi tersebut karena banyak UMKM yang mulai aware dengan  penjualan di channel online. Ginee hadir untuk mengotomasi dan memanfaatkan teknologi digital untuk menjual dan meningkatkan operasional mereka.

Saat ini Ginee memiliki tiga fitur utama, yaitu Ginee omnichannel, khusus untuk UMKM yang fokus pada efisiensi operasional. Selain itu, ada Ginee WMS (Warehouse Management Service) yang ditujukan bagi bisnis yang sudah lebih matang dalam operasional melalui omnichannel. Terakhir, ada Ginee chat yang dapat membantu meningkatkan efektivitas pengelolaan toko.

Evelyin Wu, General Manager Ginee, kepada DailySocial.id menyampaikan, “Perusahaan memiliki misi untuk bisa advance for a better life  atau berkemang untuk hidup yang lebih baik. Slogan kami adalah Gineeus way to build your business. Nilai ini yang akan digunakan sebagai key provider layanan omnichannel baik di pasar Indonesia maupun Asia Tenggara,” jelasnya.

Ginee merupakan singkatan dari Global Intelligence and Ecommerce Engine. Di akhir tahun 2021 lalu, perusahaan induk Ginee, Advance Intelligence Group telah meraih pendanaan senilai USD$ 80 juta atau lebih dari Rp1,1 triliun. Secara total, perusahaan berhasil mengumpulkan USD$700 juta dan menjadi salah satu unicorn dari Singapura.

Fokus ke UMKM Besar

UMKM memegang peran penting dalam perekonomian negara. Menurut data Ginee, 99% bisnis di Indonesia adalah UMKM, dan mereka menyumbang 97% lapangan kerja domestik Indonesia. Mayoritas UMKM memiliki tim yang kecil. Hal-hal seperti pengelolaan waktu, sumber daya, dan biaya menjadi komponen yang paling diperhatikan. Jadi fokus utama kami adalah membantu meningkatkan produktivitas bisnis dan mengoptimalkan efisiensi bisnis.

Menurut keterangan perusahaan, ada dua fase pertumbuhan industri enabler di Indonesia. Fase pertama terjadi selama masa pandemi ketika UMKM menyadari bahwa mereka perlu menyesuaikan teknologi dan penjualan online dengan bisnis mereka. Fase kedua adalah pasca-pandemi, saat semua orang menyadari implementasi teknologi dan ekosistem layanan yang kami berikan semakin berkembang, mulai dari software, fulfillment, enabler, dan layanan pendukung lainnya.

Saat ini, Ginee mulai melakukan kolaborasi dengan layanan-layanan tersebut satu sama lain dan merasa perlu untuk mengedukasi pasar untuk strategi terbaru demi mengoptimalkan bisnis mereka dan belajar dari satu sama lain. Ke depannya, Ginee tengah fokus untuk menggarap strategic partnership dengan UMKM besar

“Kami sudah bekerja sama dengan beberapa brand Indonesia yang sangat besar (contohnya Wardah dan Erigo). Kami ingin mengembangkan lebih banyak kemitraan semacam ini dan melayani pelanggan yang lebih besar,” lanjut Evelyin.

Selain itu, perusahaan juga mencatatkan pendapatan sebesar 5x lipat sejak diluncurkan. Jumlah ini akan selalu ditingkatkan sembari menjalankan bisnis dan mengelola biaya secara efisien. Ginee juga telah melihat beberapa studi kasus dan kesaksian yang sangat sukses dari pelanggan yang puas. Kisah ini juga akan dibagikan agar komunitas dapat saling belajar dan menerapkannya dalam bisnis mereka.

Dari segi ekspansi, saat ini Ginee telah tersedia di Asia Tenggara, antara lain Filipina, Thailand, Malaysia dan Vietnam dengan Indonesia sebagai pasar utama. Sebagian besar tim berbasis di Jakarta dan setiap negara memiliki tim sendiri dengan berfokus pada pelokalan produk, bagaimana membuat teknologi ramah dan seoptimal mungkin untuk kondisi lokal bagi penjual.

Setiap pengembangan yang dilakukan Ginee sebagian besar berfkus pada “by seller and for seller“, timnya mengaku telah menghabiskan banyak waktu mengumpulkan feedback dan berbicara dengan mitra pedagang di lapangan dan di gudang atau toko mereka.

“Meskipun kami telah mengembangkan banyak fitur baru untuk mendukung para merchant, kami masih dapat terus melakukan improvement di banyak area. Misalnya, infrastruktur pendukung untuk UMKM di luar Jakarta masih belum matang. Sejalan dengan hal tersebut, kami juga dapat meningkatkan dukungan kami di pasar Asia Tenggara lainnya seperti Filipina dan Malaysia,” tutup Evelyin.

Ginee 101: Panduan Mendaftar Hingga Cara Menggunakannya

Ginee adalah platform omnichannel yang menggunakan sistem all-in-one untuk e-commerce dan dapat membantu pelaku usaha dalam menangani semua urusan bisnis mereka termasuk mengelola toko online. Artikel kali ini akan membahas tentang cara daftar hingga cara menggunakan Ginee.

Yuk, ikuti step-by-step nya ya! Mari kita mulai.

Cara Daftar Ginee

  • Buka homepage Ginee, lalu klik Try it Free!
  • Anda bisa registrasi menggunakan e-mail atau nomor HP. 
  • Masukkan email.
  • Klik Kirim untuk mendapatkan kode OTP pada email Anda.
  • Masukkan nomor telepon.
  • Tulislah kata sandi untuk akun Ginee toko Anda.
  • Lalu, centang atau klik ikon kotak sebagai bukti Anda setuju atas ketentuan penggunaan dan kebijakan privasi.
  • Jika sudah, klik Selanjutnya.
  • Pendaftaran Anda berhasil. Anda bisa mulai menggunakan fitur-fitur Ginee dengan klik Pendaftaran selesai.

Cara Menggunakan Ginee

Setelah berhasil mendaftar, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan di platform satu ini.

Integrasi Toko Online Anda

  • Klik menu Profil, lalu pilih Integrasi.
Credit Photo by Ginee Indonesia on YouTube
  • Pilih Tambahkan toko.
  • Selanjutnya, Anda akan diarahkan ke halaman ini. Pilihlah e-commerce atau marketplace yang menjadi tempat Anda berjualan.
  • Setelah memilih, klik Mulai Sinkronisasi.
  • Kemudian, Anda akan diarahkan untuk login pada e-commerce atau marketplace yang Anda pilih untuk menyelesaikan proses integrasi.
  • Masukkan verifikasi kode akun Anda, lalu klik Verify.
  • Klik Confirm Authorization agar dapat tersinkronisasi.
  • Selesai.

Cara Menambahkan Produk ke Shopee

  • Pastikan Anda sudah melakukan integrasi dengan Shopee atau toko online Anda di marketplace lainnya.
  • Pada menu Produk Channel, pilih Shopee. Lalu, klik Tambah Produk.
Credit Photo by Ginee Indonesia on YouTube
  • Masukkan informasi dasar. Mulai dari pilih satu atau lebih toko online Anda di Shopee, masukkan nama produk, kategori, merek, deskripsi produk, dan sebagainya.
  • Selanjutnya, atur informasi produk Anda dari harga, stok, SKU, dan varian produk (jika ada). Lalu, tambahkan foto produk Anda.
  • Sekarang Anda bisa mengatur ukuran paket dan pengirimannya. 
  • Jika sudah selesai, klik Tampilkan. Produk pun berhasil ditambahkan.

Cara Menambahkan Produk Massal ke Master Produk

Master Produk adalah fitur yang dapat mengikatkan dan menyinkronkan produk di berbagai marketplace dan e-commerce. Berikut ialah langkah-langkah untuk menggunakan fitur ini : 

  • Pada menu Master Produk, pilih Daftar Master Produk. Lalu, klik Import/Export, lalu pilih Import untuk Buat Produk.
Credit Photo by Ginee Indonesia on YouTube
  • Selanjutnya, pilih Unduh Template
  • Setelah mendapatkan filenya, silahkan isi dan jangan lupa untuk disimpan.
  • Kemudian, buka kembali platform Ginee. Pilih Import File untuk memasukkan file sebelumnya.
  • Tunggu beberapa saat hingga semua data di import. Jika sudah dan Anda ingin melihatnya, klik Lihat sekarang.

Cara Salin Produk ke Master Produk

  • Pilih menu Master Produk, lalu klik Daftar Master Produk
  • Pilih produk yang ingin Anda salin dengan checklist.
  • Selanjutnya, pilih marketplace dan toko online yang Anda tuju. Lalu, klik Salin sebagai draft.
Credit Photo by Ginee Indonesia on YouTube
  • Sekarang pilih Edit sekarang agar Anda bisa mengedit atribut kategori produk tersebut. Lalu, klik Simpan dan Selanjutnya.
  • Anda bisa mengedit deskripsi produk, ukuran paket, berat, jasa kirim dan sebagainya. Lalu, klik Tampilkan.
  • Akhirnya produk Anda berhasil tersalin

Cara Salin Toko ke Marketplace Sama dan Berbeda

Salah satu keuntungan menggunakan Ginee adalah Anda bisa menyalin toko Anda pada satu marketplace yang sama maupun berbeda, lho. Yuk, ikuti langkah-langkah di bawah ini :

  • Pilih menu Produk Channel, lalu klik Tools Produk. Selanjutnya, pilih Salin Toko.
Credit Photo by Ginee Indonesia on YouTube
  • Pilihlah marketplace yang ingin Anda salin
  • Lalu, pilihlah toko yang ingin Anda salin.
  • Pada bagian produk, pilih Aktif.
  • Selanjutnya pilih marketplace dan toko penyalinan yang Anda inginkan.
  • Setelah itu, klik Simpan sebagai draft.
  • Tunggu hingga muncul pop up dan jika sudah selesai tersalin, klik Lihat sekarang.

Nah, karena channel toko marketplace atau e-commerce memiliki aturan berbeda berkaitan dengan informasi produk, Anda dianjurkan untuk mengeditnya kembali ya. Caranya dengan mengklik produk. Lalu, pilih Edit untuk mengganti beberapa data yang tidak dianjurkan sama seperti nama produk dan deskripsi.

Cara Proses Pesanan Marketplace Yang Sudah Dibayar 

  • Pada menu Pesanan, pilih Pesanan 90 hari terakhir. Sekarang Anda bisa melihat pesanan dari semua toko online Anda.  
Credit Photo by Ginee Indonesia on YouTube
  • Untuk mengatur pesanan yang sudah dibayar pilih tab Lunas. Lalu, klik Atur Pengiriman.
  • Kemudian Anda dapat mengatur pengiriman yang sesuai.
  • Pilih tab Siap Dikirim. Sekarang Anda bisa mencetak dokumen. Caranya, checklist informasi produk. Lalu, pilih kolom cetak di bagian bawah, dan klik Cetak Massal Label.
  • Pilihlah salah satu marketplace dan e-commerce yang ingin Anda cetak, lalu klik Cetak. Kemudian, muncullah file label yang harus Anda cetak.
  • Jika jasa pengiriman sedang mengantar paket Anda, secara otomatis status akan berubah menjadi Sedang Dikirim. Begitu pula apabila paket sudah di tangan pelanggan. 

Bagaimana dengan artikel panduan mendaftar dan cara menggunakan Ginee ini? Mudah atau sulit? Apapun itu semoga artikel kali ini membantu Anda, ya.

 

Kenali Platform Omnichannel Ginee dan Manfaatnya untuk Bisnis

Apa itu Ginee dan manfaatnya? Jika Anda pelaku usaha yang ingin mendongkrak penjualan dan ingin mengelola semua toko online Anda di berbagai marketplace tanpa kewalahan, coba baca artikel ini!  

Tertarik? Yuk, kenali lebih dalam tentang Ginee! Mari kita mulai.

Apa itu Ginee?

Ginee adalah platform omnichannel yang menggunakan sistem all-in-one untuk e-commerce dan dapat membantu pelaku usaha dalam mengelola toko online mereka. Ginee memiliki berbagai fitur yang dapat meningkatkan penjualan usaha Anda dengan lebih mudah.

Misalnya, Anda bisa mengatur stok, produk, pemesanan, hingga berkomunikasi dengan pelanggan dari setiap marketplace atau e-commerce yang Anda punya melalui satu platform Ginee.

Selain Indonesia, Ginee juga membantu para pelaku usaha online di Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia dan China, lho.

Marketplace dan E-Commerce yang Bekerja Sama dengan Ginee

Credit Photo by Ginee on Website

Ginee bekerja sama dengan 8 marketplace dan 3 e-commerce, lho. Jadi, Anda bisa memiliki toko online di marketplace atau e-commerce yang telah terdaftar, dan mengelola seluruh toko online Anda menggunakan Ginee.

Berikut adalah 8 marketplace yang bekerja sama dengan Ginee :

  • Shopee,
  • Tokopedia,
  • Lazada,
  • Bukalapak,
  • Blibli,
  • JD.ID,
  • TikTok Shop,
  • Tiki.VN.

Setelah itu, inilah 3 daftar e-commerce yang bisa Anda integrasikan ke Ginee : 

  • WooCommerce,
  • Zalora,
  • Shopify.

Manfaat Ginee untuk Bisnis Anda

Tambah Toko Online dan Atur Seluruh Toko Anda Dalam Satu Platform

Credit Photo by Ginee on Website

Dengan Ginee Anda dapat mendirikan toko online di berbagai macam marketplace atau e-commerce. Anda juga tidak perlu khawatir merasa repot saat mengelola seluruh toko Anda.

Sebab, Anda hanya perlu menyalin seluruh produk dari satu toko ke toko lainnya dalam satu klik. Anda juga bisa menambahkan produk baru dengan cepat dan produk tersebut dapat tersinkronisasi ke seluruh toko Anda.  

Stok dan Order Management Lebih Mudah 

Dalam satu platform, Anda dapat mengupdate stok, mengurangi hingga menambahkan stok. Anda juga bisa mengelola pemesanan yang bejibun karena memiliki toko online yang banyak.

Ginee dapat mengupdate pesanan secara otomatis dan mengatur proses pemesanan seperti pembatalan pesanan hingga proses pengiriman ke pelanggan.

Memiliki Banyak Tools untuk Meningkatkan Bisnis

Credit Photo by Ginee on Website

Ginee memiliki berbagai macam fitur ERP yang dapat pengelolaan toko-toko Anda. Salah satunya sudah disebutkan sebelumnya yaitu fitur Manajemen Pesanan untuk mengatur segala pemesanan pelanggan.

Nah, salah satu fitur di Ginee yang dapat meningkatkan penjualan bisnis Anda adalah Ginee Ads. Anda bisa memasang iklan di Facebook Ads, Google Ads, dan TikTok Ads, lho.

Sistem Management Digitalnya Canggih dan Lengkap!

Manfaat lainnya dari platform ini karena Ginee dilengkapi teknologi yang canggih. Berkat membership dan database pengguna, dijamin akun Anda aman.

Ginee juga memiliki fitur yang dapat membuat Anda mengetahui perkembangan bisnis. Anda dapat melihat laporan keuangan dan analisis bisnis untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan.  

Ginee Terintegrasi Berbagai Marketplace

Terakhir, Anda dapat mendirikan banyak toko di berbagai macam marketplace dan e-commerce melalui Ginee. Anda bisa melakukan sinkronisasi toko dengan marketplace dan e-commerce dengan mudah.

Tentunya, menggunakan Ginee akan menghemat waktu dan biaya Anda dalam mengelola seluruh toko online Anda. 

Nah, sekarang Anda sudah mengetahui apa itu Ginee dan manfaatnya. Anda juga mengetahui kalau platform ini berguna untuk bisnis Anda. Tetapi, mungkin Anda ingin membandingkan platform omnichannel lainnya seperti SleekFlow. Semoga membantu! 

Menilik Tren UMKM yang Bergantung pada Platform Marketplace

Beberapa waktu lalu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan bahwa 86% pelaku UMKM saat ini menggantungkan kelangsungan bisnisnya di internet, termasuk di platform marketplace.

Tren UMKM menuju digitalisasi ini memang menjadi salah satu program yang didukung oleh pemerintah. Teten menyebut pelaku UMKM yang mendominasi struktur dunia usaha di Indonesia punya peran yang krusial dalam pemetaan ekonomi digital.

Per Juni 2022, tercatat sejumlah 19,5 juta unit UMKM di Indonesia yang merambah ke ekosistem digital. Dimana 82% di antaranya menggunakan internet untuk melakukan promosi bisnis dan 73% di antaranya berjualan di platform marketplace.

Terkait dengan tren ini, General Manager Ginee Souteast Asia Evelyin Wu berbagi tanggapannya kepada Dailysocial.id. Menurutnya, penggunaan platform marketplace dalam menjalankan bisnis adalah langkah yang baik bagi pelaku UMKM.

“Dalam menjalankan bisnis, UMKM menghadapi banyak tantangan. Dukungan platform marketplace dapat menjadi salah satu pendorong terbentuknya kesadaran masyarakat terhadap suatu brand. Selain itu, terjadinya transaksi online tidak semata-mata membuat brand menjadi ‘ketergantungan’, justru malah membantu para UMKM untuk tumbuh lebih cepat,” kata Evelyin, 14 oktober 2022 lalu.

Apakah Penggunaan Marketplace Sepenuhnya Baik bagi UMKM?

Penggunaan marketplace tentu membawa dampak baik bagi kelangsungan bisnis UMKM. Marketplace mendukung UMKM untuk semakin go digital sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

Menurut Evelyin, salah satu kelebihan marketplace sehingga menjadi tempat yang digemari oleh pelaku usaha untuk menjalankan bisnisnya adalah karena marketplace memiliki traffic yang jelas.

“Kebiasaan konsumen di marketplace telah mendukung pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka dengan akses perdagangan online yang mudah melalui platform tersebut,” sambung Evelyin.

Selain itu, beberapa kelebihan marketplace sehingga menjadi pilihan wadah yang tepat bagi pelaku usaha untuk menjalankan bisnis, antara lain sebagai berikut:

Kelebihan Marketplace

  • Bisa Mulai Usaha dengan Modal Minim

Dalam berbisnis menggunakan platform marketplace, pelaku usaha tidak perlu sewa tempat. Meski beberapa marketplace menerapkan biaya tertentu, namun biasanya tidak sebesar biaya sewa tempat seperti ruko atau lapangan.

  • Jangkauan Pasar yang Luas

Marketplace memiliki beragam pengguna, dalam hal ini pelanggan, yang terdiri atas berbagai rentang usia, latar belakang, tingkat pendidikan, pekerjaan, selera, dan lainnya tanpa terbatas ruang dan waktu. Dengan begitu, pelaku usaha berkesempatan lebih banyak calon pembeli.

  • Mudah Baca Kompetisi Pasar

Di marketplace, pelaku usaha dapat melakukan analisis kompetisi dengan memanfaatkan fitur seperti pencarian. Pelaku usaha dapat melihat kisaran harga, trik promosi, serta penawaran khusus yang digunakan oleh pelaku usaha lainnya.

Namun, tak dapat dipungkiri, marketplace juga memiliki berbagai kekurangan yang dapat menjadi tantangan bagi perjalanan bisnis UMKM. Beberapa kekurangan penggunaan marketplace bagi UMKM, di antaranya sebagai berikut:

Kekurangan Marketplace

  • Ketatnya Persaingan antar Pelaku Usaha

Penggunaan platform marketplace yang mudah memungkinkan banyaknya pelaku usaha yang menjual produk yang serupa. Pelaku usaha perlu memikirkan strategi khusus agar produknya memiliki ciri khas tersendiri sehingga dapat memenangkan hati pelanggan.

  • Bergantung pada Pengelola Marketplace

Keberlangsungan bisnis pelaku usaha sangat tergantung pada regulasi dan reputasi pengelola marketplace. Apabila marketplace yang digunakan memiliki regulasi yang tidak jelas dan kurang promosi, maka akan berpengaruh buruk perkembangan bisnis.

  • Kerap Ada Penundaaan Pembayaran

Beberapa marketplace biasanya memiliki regulasi di mana pelanggan diberikan waktu tertentu untuk dapat membatalkan pesanan yang telah dilakukan. Akibatnya, pelaku usaha tidak akan langsung menerima uang mereka setelah transaksi masuk.

Peran Marketplace Dukung Kelangsungan Bisnis UMKM

Evelyin mengatakan, di tengah beberapa kekurangan yang dimiliki oleh marketplace, platform yang mewadahi pelaku usaha berbisnis online itu perlu membangun kepercayaan kepada penggunanya, baik itu pelaku usaha atau pelanggan, agar dapat lebih maksimal dalam memanfaatkan layanan di platformnya.

“Caranya yakni dengan layanan pelanggan dan waktu respons yang baik, stabilitas platform tanpa henti, khususnya saat  musim atau puncak penjualan, hingga pertemuan antara pihak marketplace dengan para pelaku usaha secara langsung,” ungkap Evelyin.

Menurutnya, cara tersebut dilakukan agar pelaku usaha bisa memberikan masukan tentang berbagai fitur atau dukungan yang mereka dibutuhkan. Dengan begitu, pihak marketplace dapat memberikan layanan terbaik untuk menunjang operasional bisnis pelaku usaha.

“Pelayanan bagi pengguna sangat penting. Terkadang ada pemilik usaha yang mungkin tidak paham teknologi, ketika dihadapkan pada puncak penjualan dengan volume permintaan yang tinggi, di sini lah mereka membutuhkan dukungan dan pelayanan yang cepat dan tepat,” sambung Evelyin.

Tips Sukses Jalani Bisnis Digital dengan dan tanpa Marketplace

Di samping dukungan marketplace, Evelyn juga menyarankan pelaku usaha untuk memaksimalkan dukungan dalam berbisnis online dengan solusi omnichannel. Layanan omnichannel seperti Ginee dapat membantu pelaku usaha mengelola toko online-nya di banyak marketplace sekaligus.

Selain itu, melansir AntaraNews, Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Bambang Brodjonegoro juga mengatakan bahwa digitalisasi pelaku usaha tidak hanya sekadar menggunakan marketplace.

Pasalnya, tak sedikit pelaku usaha yang justru kurang berhasil ketika menggantungkan kelangsungan bisnisnya hanya di marketplace. Beberapa di antaranya karena pelaku usaha tidak mampu menjaga konsistensi produk dan pelayanan yang maksimal.

Menurut Bambang, digitalisasi seharusnya dilakukan secara end-to-end, yakni secara menyeluruh dari segala aspek kelangsungan bisnis pelaku usaha. Mulai dari kegiatan produksi, manajemen, pengelolaan keuangan dan lain sebagainya.

Bisnis Advance Intelligence Group di Indonesia

Valuasi Advance Intelligence Group Capai $2 Miliar, Bagaimana Performa Unit Bisnisnya di Indonesia

Advance Intelligence Group pada Rabu (22/9) lalu mengumumkan perolehan pendanaan seri D senilai $400 juta. Putaran ini dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2 dan Warburg Pincus; dengan partisipasi Northstar, Vision Plus Capital, Gaorong Capital, dan EDBI. Investasi ini membawa valuasi perusahaan di kisaran $2 miliar.

Didirikan sejak tahun 2016, grup perusahaan ini membawahi beberapa brand layanan digital yang juga beroperasi di Indonesia. Pertama ada Advance.ai, produk yang disajikan membantu pemain digital lainnya (khususnya fintech) degan berbagai solusi seperti credit scoring, e-KYC, layanan rekognisi dll. Kedua, mereka mengoperasikan layanan paylater Atome, terintegrasi di aplikasi konsumer seperti JD.id, Zalore, Pomelo, dan sebagainya.

Ketiga, Advance Intelligence Group juga mengoperasikan platform fintech lending Kredit Pintar di Indonesia — menyasar pada kalangan konsumer. Terakhir, mereka memiliki layanan e-commerce enabler Ginee (sebelumnya bernama Genie), membantu pebisnis melakukan manajemen bisnis di berbagai platform online marketplace dalam satu dasbor. Kapabilitasnya termasuk di ranah fulfillment.

Ekosistem layanan Advance Intelligence Group

Performa bisnis fintech

Disampaikan oleh perusahaan, dana segar yang didapat akan difokuskan untuk mendorong pertumbuhan layanan paylater dan pinjaman digital ke seluruh Asia. Selain itu mereka juga akan memperdalam kemampuan AI dan analisis big data. Jelas berbagai langkah strategis harus segera disiapkan untuk memenangkan pasar. Pasalnya semua lini bisnis yang digeluti Advance, khususnya di Indonesia, dihadapkan pada kompetisi yang cukup sengit.

Mari diulas satu per satu, dimulai dari layanan paylater Atome. Secara potensi, model bisnis ini memiliki peluang besar di Indonesia, dibuktikan oleh beberapa survei terkait metode pembayaran. Salah satunya dilakukan Katadata Insight Center bersama Kredivo, saat ini paylater menjadi pembayaran populer nomor empat (27%), setelah e-wallet (65%), transfer bank (51%), dan Alfamart/Indomaret (29%). Pemahaman masyarakat juga sudah baik, sebanyak 86% orang menyatakan sudah mengetahui paylater dengan tingkat pengetahuan sedang.

Di Indonesia, konsep paylater populer terbagi dalam dua pendekatan. Pertama, layanan dari anak usaha platform konsumer – seperti TravelokaPaylater dari Traveloka, GopayPayater dari Gojek, dan SPaylater dari Shopee. Kedua, adalah layanan yang berdiri secara standalone dan terintegrasi di berbagai aplikasi konsumer. Atome masuk ke pendekatan kedua, bersaing dengan beberapa penyedia lain, sebagai berikut:

Aplikasi Unduhan (Playstore) Peringkat (Playstore)
Akulaku 10 juta+ 3 (Shopping)
Atome 1 juta+ 19 (Shopping)
Home Kredit 10 juta+ 33 (Finance)
Indodana 5 juta+ 30 (Finance)
Julo 5 juta+ 28 (Finance)
Kredivo 10 juta+ 10 (Finance)

Dari studi yang kami lakukan di akhir 2020 tentang pemain paylater, di banyak aspek Atome tidak lebih unggul dari pemain lainnya. Misalnya terkait integrasi di top 20 e-commerce di Indonesia, layanan lain seperti Kredivo, Akulaku, atau Home Credit memiliki opsi yang lebih banyak. Demikian juga terkait batas maksimal nilai kredit dan opsi tenor yang diberikan. Selengkapnya baca perbandingan layanan paylater melalui: Studi Layanan Paylater di Platform E-commerce Indonesia.

Jika paylater fokusnya pada pembiayaan pembelian barang, layanan fintech lending cashloan memberikan pinjaman kredit berupa uang tunai untuk konsumer. Dari grup Advance, mereka memiliki Kiredit Pintar. Melihat dari total nilai pinjaman dan peminjam yang ada sejak berdiri, platform mereka masuk ke dalam top 5 cashloan di Indonesia, bersaing dengan beberapa layanan lain seperti Asetku, Rupiah Cepat, UangMe, dan TunaiKita.

Fintech Cashloan Populer di Indonesia

Layanan skoring kredit masih punya peluang besar

Baik Atome dan Kredit Pintar turut memanfaatkan Advance.ai sebagai landasan skoring kredit, dalam menentukan kelayakan calon nasabahnya. Bisnis grup Advance sendiri sebenarnya juga dimulai dari layanan kecerdasan buatan yang mereka kembangkan untuk mendukung bisnis fintech. Beberapa perusahaan seperti Bank Mega, Dana Mart, bahkan Home Credit turut memanfaatkan layanannya.

Aturan tentang platform skoring kredit diakomodasi dalam POJK tentang Inovasi Keuangan Digital. Per Mei 2020, terdapat 12 perusahaan yang sudah terdaftar masuk ke dalamnya. Sementara, sejak saat itu hingga sekarang, pemain baru pun terus bermunculan. Mulai dari platform open finance Finantier yang juga mengembangkan layanan skoring, hingga raksasa online marketplace lokal Tokopedia yang membangun anak usaha Toko Score.

Nama Platform Nama Perusahaan Tanggal
Avatec PT AVATEC SERVICES INDONESIA Tercatat: 26 Maret 2019
Acura Labs PT ACURA LABS INDONESIA Tercatat: 26 Maret 2019
TSI PT TRUSTING SOCIAL INDONESIA Tercatat: 26 Maret 2019
Tongdun PT TONGDUN TECHNOLOGY INDONESIA Tercatat: 15 Juli 2019
BPS PT BANGUN PERCAYA SOSIAL Tercatat: 25 Oktober 2019
PYXIS PT DIGITAL SYNERGY TECHNOLOGY Tercatat: 25 Oktober 2019
CekSkor PT PUNCAK AKSES FINANSIAL Tercatat: 25 Oktober 2019
Fineoz PT FINEOZ INOVASI TEKNOLOGI Tercatat: 25 Oktober 2019
CredoLab PT CREDOLAB INDONESIA SCORING Tercatat: 23 Desember 2019
Izidata PT IZI DATA INDONESIA Tercatat: 10 Februari 2019
OLDI PT ORANYE LAYANAN DIGITAL INDONESIA Tercatat: 10 Februari 2019
SDB Score PT SEMANGAT DIGITAL BANGSA Tercatat: 10 Februari 2019

Potensi platform skoring kredit akan mengikuti pertumbuhan industri yang menggunakannya, tak lain digital lending. Menurut studi yang dilakukan Grand View Research, ukuran pasar platform digital lending akan mencapai $5,80 miliar di tahun ini. Diproyeksikan akan mencapai $26,08 miliar di tahun 2028 dengan CAGR 24% di periode tersebut.

E-commerce enabler di Indonesia

Ginee masuk ke Indonesia baru sekitar Maret 2021. Ekspansi mereka dilandasi nilai ekonomi signifikan yang dihasilkan dari bisnis e-commerce. Platform yang disajikan dimaksudkan untuk membantu pebisnis tradisional untuk melakukan on-boarding dan pengelolaan toko online multikanal. Lewat fitur Omnichannel, pengguna dapat melakukan manajemen stok dan penjualan di berbagai jenis online marketplace dalam satu dasbor saja.

Sementara di fitur Fulfillment membantu pebisnis mengatur pemenuhan pesanan, termasuk distribusi produk ke konsumen dan logistik Ada juga Ginee Chat, membantu pebisnis memiliki dasbor layanan pelanggan. Memudahkan mereka mengelola chat masuk yang datang dari berbagai sumber di satu aplikasi.

Di Indonesia, saat ini sudah ada beberapa layanan yang menyajikan proses bisnis serupa. Berikut daftarnya:

  • 8Commerce
  • aCommerce
  • Anchanto
  • Egogohub
  • GudangAda
  • IDMarco
  • Intrepid Group
  • iSeller
  • Jarvis Store
  • Jet Commerce
  • KlikDaily
  • PowerCommerce
  • SCI E-Commerce
  • Sirclo
  • Tokotalk

Sirclo menjadi salah satu pemain lokal yang memiliki posisi unik; tidak hanya menghadirkan layanan SaaS, mereka juga membantu di sisi logistik hingga pergudangan. Saat ini startup yang dinakhodai Brian Marshall tersebut sudah merangkul lebih dari 100 ribu brand, melayani 4 juta lebih konsumen akhir. Sementara Ginee saat ini membantu 75 ribu merchant dengan 131 juta pesanan yang berhasil ditangani.

Ukuran pasar yang dapat diraup oleh pemain industri ini juga berpotensi terus meningkat seiring dengan GMV fantastis yang dihasilkan e-commerce. Dari sisi bisnis, efisiensi yang diberikan juga mendorong mereka untuk secara lebih aktif terlibat langsung dalam perdagangan online. Sebelumnya, brand memanfaatkan rantai-pasok panjang untuk mendistribusikan produknya ke konsumen akhir; teknologi memungkinkan mereduksi alur panjang tersebut.

Adopsi layanan e-commerce enabler terus mengalami peningkatan seiring efisiensi yang diberikan / redseer

Secara umum, layanan e-commerce enabler menjangkau dua segmen sekaligus, yakni pemilik brand besar dan juga UMKM. Pada akhirnya, dengan kompetisi pasar yang sengit, added value seperti ekosistem layanan dan integrasi menjadi satu hal yang layak dijadikan proposisi nilai. Untuk itu, para pemain di atas pun berlomba-lomba menghadirkan fitur yang paling lengkap untuk mengakomodasi kebutuhan penjual online secara end-to-end; mulai dari pendataan produk, pengemasan, pengiriman, pelaporan, sampai sistem loyalitas pelanggan.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Genie Indonesia

Ginee Resmi Hadir di Indonesia, Ramaikan Persaingan Platform “E-commerce Enabler”

Meningkatnya jumlah pengguna internet di seluruh Indonesia telah memupuk kesuburan bisnis online di tanah air. Semakin besar bisnis ini tumbuh, semakin banyak kebutuhan dan solusi yang ditawarkan. Ginee adalah penyedia solusi e-commerce enabler berbasis cloud dari Singapura yang menyediakan rangkaian lengkap solusi manajemen ritel untuk meningkatkan penjualan dan efisiensi kerja baik untuk bisnis online maupun offline.

Terkait ekspansi ke pasar Indonesia, Evelyin Wu selaku General Manager Ginee menyampaikan, meskipun perusahaan berbasis di Singapura, namun pihaknya sangat familiar dengan situasi di tanah air, mengingat 70% timnya juga berbasis di Indonesia. Saat ini Ginee juga telah berkolaborasi dengan Gramedia.

Sejak melancarkan soft launch pada Januari 2020, platform ini telah mendukung 30 ribu pedagang di Indonesia dan memproses lebih dari 36 juta pesanan e-commerce dalam waktu kurang dari setahun. Ginee juga telah terintegrasi dengan platform e-commerce besar, termasuk Tokopedia, Bukalapak, Lazada, JD.ID, dan Shopee. Saat ini telah tersedia sekitar 59 juta SKU di platform Ginee. Ledakan digitalisasi yang dipacu oleh pandemi Covid-19 telah menghasilkan GMV lebih dari $320 juta bagi perusahaan.

Rangkaian layanan yang ditawarkan Ginee mencakup manajemen dan pemenuhan inventaris stok, integrasi dengan pasar e-commerce, analisis bisnis, dan manajemen hubungan pelanggan. Sebagai omnichannel, platform ini mengintegrasikan beberapa akun e-commerce dalam satu platform mudah untuk membantu mengelola pesanan, inventaris, produk, fungsi obrolan, analisis, dan akuntansi.

Dengan menggunakan solusi onboarding digital dan verifikasi identitas, platform ini dapat memastikan keaslian merchant dan produk mereka. Ginee juga dapat mengurangi kasus penipuan pelanggan yang tidak membayar atau identitas palsu untuk melindungi pedagang.

“Selain itu, kami dapat menghubungkan UKM di Ginee dengan basis pelanggan regional serta pabrik, merek, dan pemasok di pasar lain seperti Tiongkok di mana kami juga telah lebih dulu hadir,” tambah Evelyn.

Fokus di tahun 2021

Genie merupakan bagian dari Advance Intelligence, sebuah grup perusahaan teknologi yang telah beroperasi di Indonesia sejak 2016 yang menyediakan produk dan layanan teknologi B2B dan B2C. Layanan ini telah hadir di 12 pasar di Asia Tenggara, India, dan Tiongkok dengan lebih dari 1000 pegawai.

“Kami juga memiliki integrasi regional back-end dengan pembuat e-commerce situs web seperti Shopify dan WooCommerce, yang mengurangi kerumitan bagi pedagang kami ketika mereka mendirikan toko online mereka,” tambah Evelyn.

Dalam hal monetisasi, Genie menawarkan paket berlangganan enam bulan dan 12 bulan berdasarkan ukuran dan volume bisnis pedagang. Di samping itu, pengguna bisa memanfaatkan fitur uji coba tujuh hari gratis untuk menilai paket mana yang tepat bagi mereka.

Selain Ginee , di Indonesia juga telah lebih dulu tersedia platform e-commerce enabler yang menawarkan layanan serupa, sebut saja JetCommerce, SIRCLO, atau aCommerce. Platform ini menyediakan layanan strategi digital A-Z (end-to-end) ke unit bisnis lain yang ingin menjual produknya secara online.

Di tahun 2019 dan 2020 perusahaan fokus meningkatkan produk dan fitur di pasar Indonesia. Tahun ini, Ginee berencana memperluas jangkauan ke Filipina, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Thailand sehingga merchant seller dapat mulai menjual produknya di pasar lain dan mengembangkan basis pelanggannya, begitu pula sebaliknya.

“2020 adalah tahun pertumbuhan yang luar biasa bagi Ginee dan kami bangga meluncurkannya secara resmi di Indonesia. [..] Fokus kami tahun ini adalah untuk memperdalam penawaran produk kami serta memperluas langkah kami ke pasar yang lebih luas, memungkinkan mitra pedagang kami untuk melakukan perdagangan lintas batas (cross-border) dan memperluas basis pelanggan mereka,” tutup Evelyn.