Tag Archives: Global Emerging Markets

Blockchain Startup Ekta Receives 891 Billion Rupiah Funding from Global Emerging Markets

Blockchain technology development startup Ekta announced $60 million (over 891 billion Rupiah) funding from Global Emerging Markets, a New York-based alternative asset investment group. The fund is said to be used to prepare a series of blockchain-powered products such as NFT marketplaces, hybrid crypto exchange platforms, blockchain-based games, and real estate investments.

“The funds will be used for the development of the Ekta ecosystem, liquidity for the NFT marketplace and hybrid exchange, the development of the plant-to-earn MetaTrees game, marketing, and building a technology team,” Ekta’s CEO, Berwin Tanco said.

Was launched in August 2021, Ekta stands as one of the most focused decentralized protocols for aligning blockchain with the physical world. Headquartered in Bali, Indonesia, the company was founded by Berwin Tanco (CEO), Yog Shrusti (CSO), and Jason Zheng (CMO), and now has a total team of 75 people worldwide.

It was written in the blog that Ekta’s founders have the vision to empower blockchain utilities to provide opportunities for everyone to live a better life. Therefore, Ekta leverages the power of blockchain to create a new and transparent ecosystem, allowing everyone from all backgrounds to participate.

Ekta’s developed mainnet i, called EktaChain, tokenizes real-world assets, such as property, music, art and gold. Ekta token holders will be able to transact and interact with financial products to grow their wealth, earn money by playing games, buy and sell digital and tangible assets. All of these products will later be combined in one super-app.

“This app will be a Web2 practice using Web3 as a backbone, therefore, people will easily get involved and no need to know whether there is a crypto or blockchain behind it,” Ekta’s CIO, Sven Milder added.

Ekta’s products

Source: Ekta

Lately, the crypto market is bearish, affecting most Web3 companies. However, Tanco remains optimistic since the company has a unique proposition that will ultimately provide good benefits once the market recovers. “We are in a very good position during this decline period as we believe the next trend is blockchain bridging to the physical world and Ekta has been doing so since 2021.”

Ekta will create a cross-chain NFT platform for trading, staking, and exchanging physical assets with digital asset representation. The Ekta NFT marketplace will serve as a bridge through which NFT developers and physical asset owners interact with other brands and individuals through their virtual collections.

Compared to similar players, Ekta is closely tied to real-world use cases, has value and utility, and is asset-backed. The NFT marketplace, for example, will sell tokens that link real-world assets and values ​​with projects offered on its platform.

MetaTrees is a blockchain-based game that allows players to earn crypto while playing an active role in conserving real-world natural resources. Meanwhile, Ekta Island, a 16-hectare land located near Bali and owned by time Ekta, will be a blockchain-fueled physical space and will offer token fractional investment and access to ordinary people.

One of Ekta’s flagship products is the Ekta Portal, the company said that this is the world’s first endpoint node to reward operators with cryptocurrencies. By activating the device via the Ekta NFT Portal, operators can start earning a daily reward of 10 thousand Ekta tokens which will be divided by the number of active operators. Having NFT Portal Ekta automatically whitelists holders for all Ekta offerings, such as Ekta Island and MetaTrees.

By bringing blockchain solutions to traditional industries, businesses, and physical assets, the company aims to attract more people to the crypto world. “While 10% of people on the internet hold crypto, we are targeting the next 10% by building true utility and value for them,” Tanco said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Startup pengembang teknologi blockchain Ekta mengumumkan perolehan pendanaan sebesar $60 juta dari Global Emerging Markets

Startup Blockchain “Ekta” Terima Pendanaan 891 Miliar Rupiah dari Global Emerging Markets

Startup pengembang teknologi blockchain Ekta mengumumkan perolehan pendanaan sebesar $60 juta (lebih dari 891 miliar Rupiah) dari Global Emerging Markets, grup investasi aset alternatif berbasis di New York. Suntikan dana tersebut akan dimanfaatkan untuk mempersiapkan rangkaian produk bertenaga blockchain seperti marketplace NFT, platform pertukaran crypto hybrid, game berbasis blockchain, dan investasi real estat.

“Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan ekosistem Ekta, likuiditas untuk NFT marketplace dan hybrid exchage, pengembangan game plant-to-earn MetaTrees, pemasaran, dan bangun tim teknologi,” kata Tanco.

Diluncurkan pada Agustus 2021, Ekta berdiri sebagai salah satu protokol terdesentralisasi yang paling fokus untuk menyelaraskan blockchain dengan dunia fisik. Berkantor pusat di Bali, Indonesia, perusahaan ini didirikan oleh Berwin Tanco (CEO), Yog Shrusti (CSO), dan Jason Zheng (CMO), dan kini memiliki total tim 75 orang di seluruh dunia.

Dalam blognya disampaikan, para pendiri Ekta memiliki visi untuk memberdayakan blockchain dalam memberi setiap orang kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Untuk itu, Ekta memanfaatkan kekuatan blockchain untuk menciptakan ekosistem baru dan transparan, memungkinkan semua orang dari berbagai latar belakang dapat berpartisipasi.

Mainnet yang dikembangkan Ekta dinamakan EktaChain, mentokenisasi aset dunia nyata, seperti properti, musik, seni, dan emas. Pemegang token Ekta akan dapat bertransaksi dan berinteraksi dengan produk keuangan untuk menumbuhkan kekayaan mereka, mendapatkan uang dengan bermain game, jual-beli aset digital dan berwujud. Seluruh produk tersebut nantinya akan digabungkan dalam satu super-app.

“Aplikasi ini akan menjadi pengamalan Web2 dengan tulang punggung Web3, sehingga orang akan dengan mudah terlibat dan tidak perlu tahu bahwa ada kripto atau blockchain di belakangnya,” tambah CIO Ekta Sven Milder.

Produk Ekta

Sumber: Ekta

Seperti diketahui belakangan ini pasar kripto sedang bearish, memberikan dampak kepada perusahaan Web3 kebanyakan. Akan tetapi Tanco tetap optimistis, karena perusahaan memiliki proposisi unik yang pada akhirnya akan memberikan manfaat yang baik setelah pasar pulih. “Kami berada dalam posisi yang sangat baik selama periode penurunan ini karena kami percaya tren berikutnya adalah blockchain yang menjembatani ke dunia fisik dan Ekta telah melakukannya sejak 2021.”

Ekta akan menciptakan platform NFT lintas rantai untuk perdagangan, staking, dan pertukaran aset fisik dengan representasi aset digital. Pasar Ekta NFT akan berfungsi sebagai jembatan di mana pengembang NFT dan pemilik aset fisik berinteraksi dengan merek dan individu lain melalui koleksi virtual mereka.

Dibandingkan pemain sejenis, Ekta memiliki kaitan erat dengan kasus penggunaan di dunia nyata, memiliki nilai dan utilitas, dan didukung aset. NFT marketplace misalnya, akan menjual token yang menghubungkan aset dan nilai dunia nyata dengan proyek yang ditawarkan di platformnya.

MetaTrees, game berbasis blockchain yang memungkinkan pemain memperoleh kripto sambil memainkan peran aktif dalam melestarikan sumber alam dunia nyata. Sementara itu, Ekta Island, tanah seluas 16 hektar yang terletak di dekat Bali dan dimiliki oleh time Ekta, akan menjadi ruang fisik berbahan bakar blockchain dan akan menawarkan investasi fraksional token dan akses ke orang biasa.

Salah satu produk unggulan Ekta adalah Ekta Portal, menurut perusahaan ini adalah node titik akhir pertama di dunia yang memberi penghargaan kepada operator dengan kripto. Dengan mengaktifkan perangkat melalui NFT Portal Ekta, operator dapat mulai menghasilkan hadiah harian 10 ribu token Ekta yang akan dibagi dengan jumlah operator aktif. Memiliki NFT Portal Ekta secara otomatis memasukkan pemegang daftar putih untuk semua penawaran Ekta, seperti Ekta Island dan MetaTrees.

Dengan membawa solusi blockchain ke industri tradisional, bisnis, dan aset fisik, perusahaan berharap dapat menarik lebih banyak orang ke dunia kripto. “Sementara 10% orang di internet memegang kripto, kami menargetkan 10% berikutnya dengan membangun utilitas dan nilai sejati bagi mereka,” kata Tanco.