Tag Archives: gogoro

Gojek Pours Investment to Gogoro Through PIPE, Ready for Electric Motorcycle Trial

Gojek announced a strategic partnership with Gogoro, a global technology company in the battery swap ecosystem, to accelerate the adoption of electric vehicles in Indonesia. This partnership covers two areas, GoTo Group’s investment in Gogoro through the Private Investment in Public Equity (PIPE); and cooperation between Gojek, Gogoro, and Pertamina through a battery swap pilot scheme and a Gogoro Smartscooter vehicle trial in Jakarta.

Gogogro’s Founder & CEO, Horace Luke said, one of today’s biggest challenges in Indonesia and around the world is the effort to transform urban transportation into a new generation of transportation modes that utilize electric motors that are smart, sustainable, and accessible and accepted by the wider community.

“Battery swap from Gogoro is the latest innovation in electric refueling. We present an open platform to support two-wheeler manufacturers in introducing electric vehicles that can refuel safely and are easy to use,” said Luke in an official statement, Tuesday (2/11).

Gojek Co-founder & CEO Kevin Aluwi added, “This partnership gather two companies with the same vision and thoughts for the adoption of electric vehicles as the preferred mode of transportation in Indonesia. “This ambition can only be achieved through the cooperation of various stakeholders. Therefore, this partnership is very important, if we want to realize our goal of reorganizing transportation modes within the city,” Kevin said.

GoTo’s investment for Gogoro was started in September 2021 through the Private Investment in Public Equity (PIPE) scheme, in connection with the business combination by Gogoro and Poema Global Holdings Group. This transaction is planned to be finalized in early 2022.

Electric motorcycle trial

Meanwhile, for the Gogoro Smartscooter electric motorcycle trial, in the early stages will be in Jakarta with the availability of 250 units and four GoStation swap battery stations located at Pertamina gas stations. Gradually, the two companies plan to increase the number of motors to 5 thousand units and introduce more swap battery stations.

For the record, Gogoro is one of the global innovation leaders in compact electric propulsion, battery design, battery swap, and advanced cloud services that utilize artificial intelligence to manage battery availability and security. Gogoro established the Gogoro Network ecosystem, an efficient battery swap platform recognized by Guidehouse Insights as the world’s leading urban light vehicle swap battery company.

There are more than 400 thousand riders and 2,100 battery swap stations within the Gogoro Network, serving 270 thousand daily swap batteries with more than 250 million total battery swaps to date. In addition to the Gogoro Network, in 2015, the company launched the Gogoro Smartscooter, the world’s first award-winning smart electric motorcycle.

In 2019, Gogoro Network developed the Powered by Gogoro Network Program (PBGN) which gives Gogoro’s vehicle manufacturing partners access to Gogoro’s innovations, including intelligence drivetrains and controllers, components and smart systems, therefore, they can develop and launch electric vehicles. which is unique and integrated with the Gogoro battery swap network.

This electric motorcycle trial is in line with Gojek’s sustainability goals and ongoing efforts to reduce the carbon footprint. In April 2021, Gojek launched a Sustainability Report which explained Gojek’s target to achieve Zero Emissions by 2030, including the plan to transition 100% of its two-wheeled fleet to electric vehicles.

As part of this plan, Gojek is actively looking for ways to develop a comprehensive electric vehicle ecosystem by leveraging technology to overcome the barriers to usage faced by driver partners and ensure consumers get an optimal experience.

Furthermore, in the report, Gojek shares significant steps to achieve its targets and to be reviewed and submitted to the public annually. One of them is GoGreener, which includes a commitment to carry out annual carbon inventories for scopes 1, 2, and 3, as well as waste counting starting in 2021.

Next, to launch the GoGreener Carbon Offset feature which is the world’s first carbon footprint absorption feature for B2C, directly involving customers, in the ride-hailing industry; launching the GoTransit service to facilitate multimodal travel to encourage the use of public transportation (first mile, last mile); other strategic actions.

Grab’s similar innitiative

Gojek’s closest competitor, Grab, has also taken similar inniative to reduce its carbon footprint. Grab is collaborating with local electric vehicle manufacturer VIAR, ordering more than 6,000 units of electric motorcycles in Semarang ready to be distributed until the end of 2021 throughout Indonesia. Apart from VIAR, Grab collaborates with other local manufacturers such as Gesits and Selis, to multinational manufacturers such as Hyundai, Honda, and Kymco.

From January 2020 to April 2021, more than 6,000 Grab’s electric vehicle fleets have helped reduce CO2 emissions by an estimated 4 thousand tons, equivalent to the total CO2 absorption by more than 190 thousand trees a year. Grab has started trials of its GrabBike Electric Protect electric vehicle in Jakarta, Bali and Yogyakarta.

Especially in Central Java, last April, Grab strengthened support for the National Electric Vehicle ecosystem by launching electric scooters that can be used by the public, electric bicycles used by GrabFood delivery partners, and electric motorcycles used by GrabBike driver-partners in Surakarta.

In addition, Grab is also collaborating with the Surakarta City Transportation Service in utilizing the City Walk lane for the GrabWheels electric scooter personal mobility device lane and building a Public Electricity Supply Station (SPLU) together with PT. PLN Persero Surakarta. VIAR has also invested in the GrabWheels business unit as part of its support for the electric vehicle ecosystem in Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Gojek mengumumkan kerja sama strategis dengan Gogoro, perusahaan teknologi global di ekosistem baterai swap, untuk mempercepat adopsi kendaran listrik di Indonesia / Gojek

Gojek Umumkan Investasi ke Gogoro Melalui PIPE, Siap Uji Coba Motor Listrik

Gojek mengumumkan kerja sama strategis dengan Gogoro, perusahaan teknologi global di ekosistem baterai swap, untuk mempercepat adopsi kendaran listrik di Indonesia. Kemitraan ini mencakup dua bidang, yakni investasi GoTo Group di Gogoro melalui skema Private Investment in Public Equity (PIPE); dan kerja sama Gojek, Gogoro, dan Pertamina melalui skema percontohan baterai swap dan uji coba kendaraan Gogoro Smartscooter di Jakarta.

Founder & CEO Gogogro Horace Luke menuturkan, salah satu tantangan terbesar di Indonesia dan seluruh dunia saat ini adalah upaya mentransformasi moda transportasi perkotaan ke moda transportasi generasi baru yang memanfaatkan motor listrik yang cerdas, berkelanjutan, serta dapat diakses dan diterima masyarakat luas.

“Baterai swap dari Gogoro merupakan inovasi terkini pada pengisian bahan bakar listrik. Kami menghadirkan platform terbuka untuk mendukung produsen kendaraan roda dua dalam memperkenalkan kendaraan listrik yang dapat melakukan pengisian bahan bakar secara aman dan mudah digunakan,” ucap Luke dalam keterangan resmi, Selasa (2/11).

Co-founder & CEO Gojek Kevin Aluwi menambahkan, kemitraan ini menyatukan dua perusahaan dengan visi dan pemikiran yang sama untuk pengadopsian kendaraan listrik sebagai pilihan moda transportasi di Indonesia. “Ambisi ini hanya dapat dicapai melalui kerja sama berbagai pemangku kepentingan. Oleh karena itu, kemitraan ini sangat penting, jika ingin mewujudkan tujuan kita untuk menata kembali moda transportasi dalam kota,” kata Kevin.

Investasi GoTo untuk Gogoro dilakukan pada September 2021 melalui skema Private Investment in Public Equity (PIPE), sehubungan dengan kombinasi bisnis yang dilakukan Gogoro dan Poema Global Holdings Group. Transaksi ini ditargetkan selesai pada awal 2022 mendatang.

Uji coba motor listrik

Sementara, untuk uji coba motor listrik Gogoro Smartscooter, pada tahap awal akan berada di Jakarta dengan ketersediaan 250 unit dan empat stasiun baterai swap GoStation yang berlokasi di SPBU Pertamina. Secara bertahap, kedua perusahaan berencana untuk meningkatkan jumlah motor menjadi 5 ribu unit dan menghadirkan lebih banyak stasiun baterai swap.

Sebagai catatan, Gogoro merupakan salah satu pemimpin inovasi global dalam compact electric propulsion, desain baterai, baterai swap, dan layanan advanced cloud yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengelola ketersediaan dan keamanan baterai. Gogoro membentuk ekosistem Gogoro Network, sebuah platform baterai swap yang efisien dan diakui oleh Guidehouse Insights sebagai perusahaan baterai swap terkemuka untuk kendaraan ringan (lightweight) perkotaan di dunia.

Ada lebih dari 400 ribu pengendara dan 2.100 stasiun baterai swap di dalam Gogoro Network, melayani 270 ribu baterai swap harian dengan lebih dari 250 juta total baterai swap hingga saat ini. Selain Gogoro Network, pada 2015, perusahaan meluncurkan Gogoro Smartscooter, pemenang penghargaan kendaraan motor listrik pintar pertama di dunia.

Pada 2019, Gogoro Network mengembangkan Powered by Gogoro Network Program (PBGN) yang memberikan akses kepada mitra produsen kendaraan Gogoro ke inovasi-inovasi yang dimiliki oleh Gogoro, termasuk intelligence drivetrain dan pengontrolnya, komponen dan smart systems, sehingga mereka dapat mengembangkan dan meluncurkan kendaraan listrik yang unik dan terintegrasi dengan jaringan Gogoro baterai swap.

Uji coba motor listrik ini sejalan dengan tujuan sustainability Gojek dan upaya berkelanjutan untuk mengurangi jejak karbon. Pada April 2021 ini, Gojek meluncurkan Sustainability Report yang memaparkan target Gojek untuk mencapai Nol Emisi pada 2030 mendatang, termasuk rencana transisi 100% armada roda duanya ke kendaraan listrik.

Sebagai bagian dari rencana ini, Gojek secara aktif mencari cara untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasi hambatan pada penggunaan yang dihadapi mitra driver dan memastikan konsumen memperoleh pengalaman yang optimal.

Lebih lanjut, dalam laporan tersebut Gojek membagi langkah-langkah yang signifikan untuk mencapai targetnya dan akan ditinjau dan disampaikan ke publik tiap tahunnya. Salah satunya adalah GoGreener, yang mencakup komitmen untuk melakukan inventori karbon tahunan untuk scope 1, 2, dan 3, serta penghitungan limbah yang dimulai pada 2021.

Kemudian, meluncurkan fitur GoGreener Carbon Offset yang merupakan fitur serap jejak karbon pertama di dunia untuk B2C, langsung melibatkan pelanggan, di dalam industri ride hailing; meluncurkan layanan GoTransit untuk memfasilitasi perjalanan multimoda guna mendorong penggunaan transportasi publik (first mile, last mile); aksi strategis lainnya.

Aksi serupa dari Grab

Kompetitor terdekat Gojek, Grab juga melakukan aksi serupa untuk mengurangi jejak karbon. Grab bekerja sama dengan produsen kendaraan listrik lokal VIAR, memesan lebih dari 6 ribu unit motor listrik di Semarang yang siap didistribusikan hingga akhir 2021 di seluruh Indonesia. Selain VIAR, Grab menggandeng produsen lokal lainnya seperti Gesits dan Selis, hingga produsen multinasional seperti Hyundai, Honda, dan Kymco.

Terhitung sejak Januari 2020 hingga April 2021, sebanyak lebih dari 6 ribu armada kendaraan listrik Grab telah membantu mengurangi emisi CO2 yang diperkirakan hingga 4 ribu ton, setara dengan jumlah penyerapan CO2 oleh lebih dari 190 ribu pohon setahun. Grab telah memulai uji coba kendaraan listrik GrabBike Electric Protect di Jakarta, Bali dan Yogyakarta.

Khusus di Jawa Tengah, pada April lalu, Grab memperkuat dukungan untuk ekosistem Kendaraan Listrik Nasional dengan meluncurkan skuter listrik yang dapat digunakan oleh masyarakat, sepeda listrik yang digunakan oleh mitra pengantaran GrabFood, serta motor listrik yang digunakan oleh mitra pengemudi GrabBike di Surakarta.

Selain itu, Grab juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Surakarta dalam pemanfaatan jalur City Walk untuk lajur alat mobilitas pribadi skuter listrik GrabWheels dan membangun Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) bersama dengan PT. PLN Persero Surakarta. VIAR juga telah melakukan investasi kepada unit bisnis GrabWheels sebagai bagian dari dukungan terhadap ekosistem kendaraan berbasis listrik di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Skuter Elektrik Gogoro Tak Perlu Di-Charge, Cukup Lepas dan Ganti Saja Baterainya

Membicarakan tentang skuter elektrik memang tidak semenarik mobil elektrik, akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir ada satu perusahaan yang mencuri perhatian di ranah ini berkat inovasi cerdasnya. Mereka adalah Gogoro, perusahaan asal Taiwan yang didirikan oleh mantan Chief Innovation Officer HTC, Horace Luke.

Inovasi cerdas yang saya maksud adalah baterai yang bisa dilepas-pasang, atau yang mereka sebut dengan istilah hot-swappable. Jadi ketimbang berhenti di suatu tempat untuk mengisi ulang baterai skuter, konsumen hanya perlu mendatangi GoStation, semacam vending machine di mana konsumen dapat menukar baterai kosong dengan yang sudah terisi penuh.

Alhasil, proses pengisian ulang skuter Gogoro sejatinya hanya memerlukan waktu sekitar 6 detik saja. Sejauh ini sudah ada 596 GoStation yang tersebar di berbagai titik di kampung halaman Gogoro. Konsumen bebas memilih semacam paket berlangganan dengan kuota baterai yang dibatasi atau benar-benar tanpa batas.

Gogoro S2

Belum lama ini, Gogoro mengungkap dua skuter elektrik baru, yakni Gogoro S2 dan Gogoro 2 Delight, yang didaulat sekelas skuter bensin 125cc. Keduanya sama-sama mengemas sepasang baterai 1,3 kWh yang dapat menempuh jarak hingga 110 km, dan ketika habis, tentu saja baterai ini bisa ditukar dengan yang baru di GoStation.

Perbedaannya ada pada performanya. S2 yang dibanderol lebih mahal mengusung motor elektrik berdaya 7,6 kW (10,2 hp), sanggup melesat dalam kecepatan tertinggi 92 km/jam. Yang istimewa, torsinya begitu besar (213 Nm), sehingga akselerasi dari 0 – 50 km/jam hanya membutuhkan waktu 3,9 detik saja. Siapa bilang skuter elektrik larinya seperti siput?

Gogoro 2 Delight / Gogoro
Gogoro 2 Delight / Gogoro

Gogoro 2 Delight di sisi lain adalah model yang lebih ‘ringan’, dengan motor 6,4 kW (8,6 hp) dan kecepatan maksimum 88 km/jam. Ukuran rodanya juga sedikit lebih kecil dengan velg 12 inci ketimbang 14 inci, sehingga turun-naik dari dan ke atasnya bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Juga unik dari semua skuter Gogoro adalah kehadiran aplikasi pendamping di smartphone, yang dapat digunakan untuk mengakses beragam pengaturan skuter. Lebih lanjut, aplikasi ini juga berperan sebagai solusi anti-maling, di mana skuter hanya bisa dioperasikan ketika ponsel yang tersambung berada di dekatnya.

Gogoro 2 Delight

Sayangnya karena sangat bergantung dengan infrastruktur GoStation itu tadi, Gogoro belum bisa memasarkan skuter-skuternya di luar Taiwan. Padahal kalau dari segi harga, Gogoro terbilang kompetitif: S2 dihargai sekitar $2.055, sedangkan Gogoro 2 Delight sekitar $1.656.

Sumber: Electrek.