Pekan lalu Google secara resmi merilis aplikasi pesan instan nan cerdas, Allo yang dengan cepat mengundang perhatian dari pengguna iOS maupun Android. Google Allo dikemas apik dan diklaim mampu melakukan tugas-tugas pintar berkat adanya teknologi Google Assistant. Keunikan itu membuat banyak pengguna Android mulai jatuh hati. Bukan sembarang klaim, dari pantauan Dailysocial pagi ini, Google Allo berhasil melewati 1 juta unduhan hanya di Play Store.
Pencapaian ini jelas sebuah prestasi yang menggembirakan, selain dicapai dalam hitungan hari, Allo juga menyentuh rekor itu di saat berkembang isu soal privasi yang pertama kali dihembuskan oleh Edward Snowden.
Snowden mengklaim bahwa Google Allo berpotensi melanggar privasi penggunanya. Alasan tudingan itu karena Google Allo tidak menerapkan enkripsi end-to-end secara default. Pengaturan itu berpotensi menempatkan pengguna dalam situasi yang tidak terlindungi baik oleh pihak ketiga atau oleh Google sendiri.
Fitur enkripsi end-to-end sebenarnya tersedia di Google Allo, namun memang untuk mengaktifkannya pengguna harus masuk mengobrol menggunakan mode incognito.
Untuk menggunakan fitur incognito, Anda tak perlu melakukan pengaturan khusus. Cukup tap tombol untuk memulai chat dan pilih mode incognito dari opsi yang disediakan. Selanjutnya Anda dapat memilih kontak yang ingin dihubungi.
Terlepas dari isu yang sedang berkembang, hype Google Allo tampaknya sulit untuk dibendung. Angka unduhan ini diprediksi akan terus meroket dan diyakini akan menyamai atau bukan tak mungkin mengalahkan Google Duo yang sudah diunduh sebanyak 5 juta unduhan.
Sumber berita 9to5Google.