Tag Archives: Google Developers Launchpad

One of the room in Synrgy

BCA Introduces Coworking Space and Accelerator Program “Synrgy” with Digitaraya

BCA introduces co-working space and fintech startup accelerator program “Synrgy” located in Manhattan Square, Jakarta, in order to boost digitization in Indonesia. Digitaraya Accelerator and Kumpul collaborates as partners to support the program.

The launching is attended by boards of directors of BCA, Capital Central Ventura, and Digitaraya. BCA’s President Director, Jahja Setiaatmadja said this initiative was made to answer the current trend. The digitization encourages startups to offer creative solutions for all problems.

“This is the reason behind our support to each other in a space called Synrgy,” Jahja said in the official release, Wed (3/27).

Synrgy is a collaboration space and accelerator for startup community in order to support development and innovation in digital world, also an innovation hub with the best program prepared for startups to develop business faster.

The selected startups will have access to those program, one is to the accelerator program by Digitaraya with Google Developers Launchpad support.

The accelerator program will be held for 3 months and there will be intense bootcamp each month to support business and product development. The first month, startup should pass through diagnostic process, leaders lab, and sprint design.

Second month, startup will mitigate to create successful partnership and financial industry regulation in Indonesia. It includes legal consultation and product mentorship.

Demo day is to be held in the third month. It was when the startup presenting its product in front of investors and BCA team. At the end of the event, there will be startup selection for partnership with BCA or investment from other investors.

Synrgy will also connect startups with competent mentors, including Google, for one on one consultation, to open access for investors, and with BCA.

“By combining Google Developers Launchpad, we’ll offer unlimited support for the selected startups,” Digitaraya’s VP Strategy, Nicole Yap said.

The registration for Synrgy accelerator program is now open in its official website and to be closed by May 17th, 2019. In the first batch, BCA will select eight selected fintech startups with ideas and innovations related to big data, digital payments, cybersecurity, blockchain, IoT, and others in order to support fintech.

Previously, some banking institutions are getting engaged in similar program, such as Bank Mandiri (through Mandiri Capital Indonesia) to held Mandiri Digital Incubator and Bank Bukopin to create BNVLabs with Kibar.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

BCA meresmikan coworking space dan program akselerator startup fintech "Synrgy" dengan menggandeng Akselerator Digitaraya dan Kumpul

BCA Resmikan Coworking Space dan Program Akselerator “Synrgy” Bersama Digitaraya

BCA meresmikan co-working space dan program akselerator startup fintech “Synrgy” yang berlokasi di Manhattan Square, Jakarta, dalam rangka memajukan ranah digitalisasi di Indonesia. Akselerator Digitaraya dan Kumpul bergabung sebagai mitra mendukung program tersebut.

Peluncuran program ini turut dihadiri jajaran direksi dari BCA, Capital Central Ventura, dan Digitaraya. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menerangkan pihaknya membuat inisiasi ini untuk menjawab tren yang terjadi saat ini. Geliat digitalisasi membuat startup menawarkan solusi kreatif dalam menjawab masalah.

“Latar belakang inilah yang mendorong kami untuk turut mendukung dengan satu wadah bernama Synrgy,” terang Jahja dalam keterangan resmi, Rabu (27/3).

Synrgy merupakan wadah kolaborasi dan akselerator untuk komunitas startup dalam rangka dorong pertumbuhan dan inovasi di dunia digital, sekaligus sebuah innovation hub dengan program terbaik yang disiapkan untuk membantu startup mengembangkan bisnis dengan lebih cepat.

Startup yang berkesempatan bergabung di Synrgy akan mendapat akses ke program-program tersebut, salah satunya program akselerator yang dijalankan Digitaraya dengan dukungan Google Developers Launchpad.

Program akselerator ini dijalankan selama tiga bulan dengan setiap bulan akan diadakan bootcamp yang intens mendukung produk dan pengembangan bisnis startup. Bulan pertama startup akan melewati proses diagnostik, leaders lab, dan design sprint.

Bulan kedua, startup akan mitigasi membuat partnership yang sukses dan pemaparan regulasi industri keuangan di Indonesia. Termasuk agenda konsultasi legal dan product mentorship.

Demo day diadakan di bulan ketiga. Saat itu para startup mempresentasikan produknya di depan jajaran investor dan pihak BCA. Di akhir periode, akan ada pemilihan startup untuk partnership dengan BCA ataupun investasi dari para investor lain yang turut hadir.

Synrgy juga akan menghubungkan startup dengan mentor kompeten, termasuk dari Google, untuk konsultasi one on one dengan mentor, membuka akses ke para investor, dan dengan BCA.

“Dengan menggabungkan kekuatan Google Developers Launchpad kami akan menawarkan dukungan yang tidak tertandingi untuk startup Synrgy terpilih,” tambah VP Strategy Digitaraya Nicole Yap.

Pendaftaran untuk program akselerator Synrgy telah dibuka di situs resminya dan akan ditutup pada 17 Mei 2019. Disebutkan pada batch pertama ini, BCA akan memilih delapan startup fintech terpilih dengan ide dan inovasi mulai dari big data, digital payments, cybersecurity, blockchain, IoT, dan lainnya yang bertujuan untuk memajukan fintech.

Sebelumnya, sejumlah perbankan juga mulai terjun ke program sejenis, seperti Bank Mandiri (lewat Mandiri Capital Indonesia) menyelenggarakan Mandiri Digital Incubator dan Bank Bukopin membuat program BNVLabs bersama Kibar.

Akselerator Digitaraya

Akselerator Digitaraya Ubah Format Pelatihan, Siap Telurkan Startup Berkualitas

Akselerator Digitaraya mengumumkan format baru untuk rangkaian “Digitaraya Powered by Google Developers Launchpad” menjadi program pelatihan selama satu bulan, dari sebelumnya tiga bulan. Format ini akan dimulai pada awal tahun depan untuk batch kedua.

Langkah tersebut diinisiasi langsung oleh Digitaraya dengan komitmen ingin menelurkan startup berkualitas setiap bulannya. Startup dan investor akan terhubung satu sama lain dengan cara lebih efisien dan efektif, sehingga peluang kolaborasi bisnis jadi lebih besar. Ditambah ambisi untuk memperkuat ekosistem startup Indonesia.

“Inisiasi awal datang dari kami sendiri. Jika melakukan dua batch setahun, hanya ada 8 startup per batch. Namun jika kita lakukan setiap bulan, ada lima startup yang berpartisipasi selama delapan bulan. Tentu kesempatan akan lebih besar untuk startup itu sendiri. Impact-nya bisa tiga kali lipat,” ucap VP Strategi & Pengembangan Bisnis Digitaraya Nicole Yap kepada DailySocial, Selasa, (4/12).

Dalam format baru ini, sambungnya, akan diisi dengan program yang cukup padat selama satu bulan penuh. Pada minggu pertama adalah bootcamp yang akan memperkenalkan metodologi Google untuk startup, seperti Leader’s Lab, OKR Workshop, Startup Diagnostic, General Mentoring, dan Assignment of ‘Anchor Mentors’.

Kemudian dilanjutkan dengan mentoring one-on-one yang disesuaikan dengan kebutuhan startup pada minggu kedua. Di minggu ketiga, akan ditutup dengan demo day bulanan. Startup akan memiliki kesempatan untuk pitching ke audiens yang dipilih dari mitra perusahaan, investor, dan media.

Pada minggu keempat, dilanjutkan pengumuman batch berikutnya dengan tema segmen startup yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam rundown, tema startup yang sudah dipilih seperti healthtech, women founders, energi, agritech, fintech, dan edutech.

Nicole menjelaskan, program ini terus berjalan selama delapan bulan sepanjang 2019, kecuali Mei, Juni, November dan Desember. Setiap bulannya akan dipilih lima startup yang berhak mengikuti program pelatihan selama satu bulan penuh.

“Kita sangat percaya bahwa kesuksesan itu mutlak di tangan startup itu sendiri. Kita ingin ada dalam journey tersebut dengan memberi bentuk dukungan yang terbaik, sehingga startup akhirnya bisa merasa terkoneksi antara satu sama lain dan bisa berkolaborasi lebih lanjut.”

Tidak melulu kejar soal investasi

Meski program pelatihan dibuat lebih singkat, Nicole memastikan bahwa dalam format ini sudah berdasarkan hasil studi yang didapat oleh Digitaraya. Salah satunya menunjukkan bahwa startup itu sering meminta apa yang mereka butuhkan, jadi tidak melulu pihak akselerator yang memberikan tools apa saja yang dibutuhkan startup.

Pasalnya, saat ini ada banyak investor yang berani menaruh uangnya di startup tahap awal, tapi banyak startup yang belum paham bagaimana menavigasi bisnisnya dan menjaga relasi dengan investor. Dengan kesempatan demo day, startup akan mendapat eksposur lebih, kesempatan untuk terus belajar, menambah jaringan, dan sebagainya.

“Kita bukan bilang kalau ikut demo day pasti dapat investasi, tapi startup itu pasti dapat eksposur yang lebih, bisa berlatih terus, dapat jaringan, dan jika dilakukan secara konsisten kita percaya bahwa ini bisa impact yang lebih dalam buat startup dan investor.”

Demi menaungi seluruh kebutuhan tersebut, otomatis memacu pihak Digitaraya untuk memperluas jaringan dengan para praktisi, investor dan sebagainya agar bisa dihubungkan dengan startup yang tepat, sesuai dengan kebutuhan startup itu sendiri.

“Digitaraya sekarang fokus pada membimbing startup Indonesia yang akan siap untuk mengunjungi investasi seri A.”

Dalam kaitannya dengan Google Developers Launchpad, setiap startup akan berkesempatan mendapat tools dari Google untuk mengakselerasi bisnisnya. Misalnya Google Leader’s Lab untuk mengajarkan founder startup bagaimana membangun budaya yang tepat untuk perusahaan tahap awal mereka.

Berikutnya ada Google Cloud Platform, OKR Workshop, dan akses eksklusif ke beberapa layanan Google seperti Android, Play dan Firebase.

Dalam batch I yang sudah digelar sejak Agustus hingga Oktober 2018, ada 113 pendaftar dari 25 kota. Seluruh startup ini bergerak di 13 jenis sektor yang berbeda. Digitaraya melakukan seleksi penuh hingga akhirnya terpilih 7 startup, di antaranya Reblood, Riliv, Arkademy, ModalRakyat, KiniBisa, Gelora, dan Expedito.

Batch kedua ini masih dibuka pendaftarannya hingga 31 Desember 2018 mendatang.

Passpod team. Passpod is prepared to enter IDX later this year with Digitaraya as a standby buyer

Digitaraya Prepares to be Passpod’s Strategic Investor during IPO

PT Yeloo Integra Datanet (Passpod) announces its plan to enter Indonesia’s Stock Exchange (BEI) by the end of this year. Digitaraya has declared its commitment to support this IPO. The accelerator company, created by Kibar and Google Developer Launchpad, is ready to be Passpod’s standby buyer.

Passpod is a startup engaged in portable modem rental for tourists, particularly locals who travel abroad. This company is under IDX Incubator’s initial batch which claims to have 58,500 customers per June 2018. Passpod is said to provide 4G access to 68 destinations (outbound).

“The enthusiasm of strategic investors is a form of external validation for Passpod business model. We positioned ourselves as travel assistance during tourists stay abroad, from the internet connection, event tickets, attraction, and others through the app. It is valued as one aspect for strategic investors in making the decision to allocate investment to Passpod,” Hiro Whardana, Passpod’s CEO, said.

Yansen Kamto, Kibar’s Chief Executive, said the investment consideration to invest in Passpod is based on a potential business model and market size. The trend of traveling abroad is growing every year.

Whardana ensured, with some shares allocated to certain investors, it’s still proportionally allocated to the retails. “There’s no need to worry for retail investors because the opportunity is still open for Passpod shares,” he said.

In this IPO, Passpod targets to raise a IDR 40 billion fresh money. Later, 70% of the funding will be used for research and development. One of the plans is to develop technology to facilitate customer’s connectivity in more destinations. The rest 30% will be used for business capital.

Currently, Passpod has relied on imported modem devices, however, it has obtained the government-based certification and standard to produce its own devices.

“Through a fairly long process, in May 2018, we obtained and became the only company with TKDN and Postel (Post and Telecommunication) A/B certification,” he explained.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Tim Passpod. Passpod siap melantai di BEI akhir tahun ini dan Digitaraya bakal menjadi pembeli siaga sahamnya

Digitaraya Siap Jadi Investor Strategis Passpod Saat IPO

PT Yeloo Integra Datanet (Passpod) mengumumkan rencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia pada akhir tahun ini. Salah satu yang mengungkapkan komitmennya untuk mendukung IPO ini adalah Digitaraya. Digitaraya, perusahaan akselerator bentukan Kibar dan Google Developers Launchpad,  bakal menjadi pembeli siaga saham Passpod.

Passpod merupakan startup yang bergerak di penyewaan modem portabel yang ditujukan untuk para wisatawan, khususnya wisatawan lokal yang bepergian ke luar negeri. Perusahaan merupakan startup binaan IDX Incubator batch awal yang mengklaim telah memiliki 58.500 pelanggan per Juni 2018. Passpod disebut telah memberikan akses modem 4G ke 68 negara tujuan (outbound).

“Minat yang tinggi dari para investor strategi ini merupakan bentuk validasi eksternal atas model bisnis Passpod. Kami memposisikan diri sebagai travel assistance selama wisatawan berada di luar negeri, dimulai dari penyediaan koneksi internet, penjualan tiket event, atraksi dan lainnya lewat aplikasi. Hal tersebut kami nilai menjadi salah satu faktor para investor strategis ketika menentukan alokasi investasinya kepada Passpod,” terang CEO Passpod Hiro Whardana.

Sementara Chief Executive Kibar Yansen Kamto menjelaskan, pertimbangan berinvestasi pada Passpod didasarkan pada model binis dan market size yang potensial. Tren berwisata ke luar negeri dari tahun ke tahun semakin bertumbuh.

Meskipun ada saham yang dialokasikan ke investor tertentu, Hiro menegaskan bahwa porsi untuk investor ritel telah dialokasikan secara proporsional. “Tidak perlu khawatir bagi investor ritel karena kami tetap membuka kesempatan untuk bisa membeli saham Passpod,” jelas Hiro.

Passpod sendiri dalam IPO ini  menargetkan perolehan dana Rp40 miliar. Nantinya dana yang didapat 70% akan digunakan untuk riset dan pengembangan. Salah satu yang direncanakan adalah melakukan pengembangan teknologi untuk bisa memudahkan konektivitas pengguna di lebih banyak negara tujuan wisata. Sedangkan 30% lainnya akan digunakan perseroan untuk modal kerja.

Passpod saat ini masih mengandalkan impor perangkat modem, namun Passpod telah mendapatkan sertifikasi dan standar yang telah ditetapkan pemerintah untuk memproduksi perangkatnya sendiri.

“Melalui proses yang lumayan panjang, pada Mei 2018 kami mendapatkan dan menjadi satu-satunya perusahaan yang mendapatkan sertifikasi TKDN dan Postel A/B,” terang Hiro.

Application Information Will Show Up Here
Sami Kizilbash (Google), Yansen Kamto (Kibar), Jason Tediasukmana (Google), Alyssa Maharani (Digitaraya), Nicole Yap (Digitaraya) / DailySocial

Google Developers Launchpad and Kibar Introduce “Digitaraya” Acceleration Program

Google Developers Launchpad and Kibar on Monday (5/14), launches an accelerator program called Digitaraya. It is expected to boost the startup ecosystem growth in Indonesia. Yansen Kamto, CEO of Kibar, said to the media that the world-class accelerator program is focusing on the new local startup development.

“We want to work and learn from the best. Google believes in Indonesia [startups] and intend to help.”

This program, supported by Google Indonesia, will present local and global mentors with Google’s study material and opportunity for networking with Google.

Through partnership with Google Developers Launchpad, Digitaraya and Indonesia will join the best independent accelerator network in South America, Africa, Europe, and Asia.

“Partnership with Kibar is Google’s effort to connect the accelerator programs in all countries. In addition, Google wants to give an opportunity for select startups to meet Silicon Valley’s VC and other countries,” Sami Kizilbash, Google SEA’s Ecosystem Developer, said.

Digitaraya acceleration program

Located in Menara Kibar, Digitaraya accelerator program focused on recruiting qualified startups that have reached product/market fit, also to acquire more customers and increasing retention.

Select categories for Digitaraya are agriculture, academic, health, tourism, logistics, and energy. Any startups engaging in one of the six categories can register as a participant in the first batch of Digitaraya accelerator program.

Ensuring the accelerator program run effectively, Digitaraya selects only eight startups to join the program. It will take three months, and there will be two batches every year.

Digitaraya will be supported by global mentors, such as Steven Vanada (VP of CyberAgent Ventures), Yohan Totting (Google’s Developer Advocate), Borrys Hasian (Google Developer Expert), and Eunice Sari (Co-Founder of UXiD)

“Not only training and mentoring with experts, Digitaraya will partner up with corporates and banking. Currently, it’s on the preliminary stage with one of the banks to be Digitaraya’s partner,” Nicole Yap, Digitaraya’s VP Strategy, said.

Digitaraya’s to-be-launched program is Design Sprint to be held in August 2018, followed by Business Model and Go-To-Market in September 2018, and will be finished with Management Skills and Pitch Refinement in October 2018.

“In the end, we’ll be hosting a Demo Day for the startups completing the accelerator program in three months,” Alyssa Maharani, Digitaraya’s Head of Startup Relations, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Sami Kizilbash (Google), Yansen Kamto (Kibar), Jason Tedjasukmana (Google), Alyssa Maharani (Digitaraya), Nicole Yap (Digitaraya) / DailySocial

Google Developers Launchpad dan Kibar Luncurkan Program Akselerasi “Digitaraya”

Google Developers Launchpad dan Kibar pada Senin, (14/05), meluncurkan program akselerator Digitaraya. Diharapkan program akselerasi ini bisa mendorong pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia. Kepada media, CEO Kibar Yansen Kamto mengungkapkan, program akselerator kelas dunia ini, fokus ke pengembangan startup baru di Indonesia.

“Kita ingin bekerja dan belajar dari yang terbaik, karena Google percaya dengan Indonesia dan Google memiliki niat baik untuk membantu.”

Program yang didukung Google Indonesia ini akan menghadirkan mentor lokal dan asing, materi dan pengajaran Google, serta kesempatan networking dengan jaringan Google.

Melalui kolaborasi dengan Google Developers Launchpad, Digitaraya dan Indonesia akan bergabung dengan jaringan akselerator independen terbaik dari Amerika Latin, Afrika, Eropa dan Asia.

“Kemitraan dengan Kibar ini merupakan upaya Google untuk mempertemukan program akselerator dari seluruh negara. Selain itu, Google juga ingin memberikan kesempatan kepada startup terpilih kesempatan bertemu dengan VC dari Silicon Valley dan negara lainnya,” kata Developer Ecosystem Google Asia Tenggara Sami Kizilbash.

Program akselerasi Digitaraya

Berlokasi di Menara Kibar, program akselerasi Digitaraya fokus merekrut startup berkualitas yang telah mencapai product/market fit, sekaligus ingin menjangkau lebih banyak pengguna serta meningkatkan retention.

Kategori startup yang dipilih Digitaraya adalah agriculture, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, dan energi. Startup yang menyasar salah satu dari enam kategori tersebut bisa mendaftar menjadi peserta program akselerasi Digitaraya batch pertama.

Untuk memastikan program akselerasi berjalan efektif, Digitaraya hanya memilih delapan startup untuk masuk ke dalam program. Program akselerasi bakal berjalan selama tiga bulan. Setiap tahunnya Digitaraya bakal menggelar dua batch program akselerasi.

Digitaraya didukung mentor global seperti VP CyberAgent Ventures Steven Vanada, Developer Advocate Google Yohan Totting, Google Developer Expert Borrys Hasian, dan Co-founder UXiD Eunice Sari.

“Selain memberikan pelatihan dan mentoring dari mentor yang memiliki pengalaman, Digitaraya juga akan membina kemitraan dengan korporasi dan sektor perbankan. Saat ini sudah memasuki tahap penjajakan dengan salah satu bank yang bakal menjadi mitra Digitaraya,” kata VP Strategy Digitaraya Nicole Yap.

Program yang akan dilancarkan Digitaraya adalah Design Sprint yang berlangsung bulan Agustus 2018, disusul dengan Business Model dan Go-To-Market pada bulan September 2018, dan diakhiri dengan Management Skills dan Pitch Refinement pada bulan Oktober 2018.

“Di akhir program nantinya akan kami gelar Demo Day bagi startup yang telah melalui program akselerasi selama tiga bulan,” kata Head of Startup Relations Digitaraya Alyssa Maharani.