Tag Archives: google i/o 2016

Smartphone Project Ara Akhirnya Siap Melenggang dalam Waktu Dekat

Project Ara merupakan smartphone yang memiliki konsep desain modular atau ‘bongkar-pasang’. Perangkat ini merupakan salah satu perangkat hasil dari proyek ATAP (Advanced Technology and Projects) besutan Google yang telah diumumkan sejak beberapa tahun lalu. Namun sayang, peluncurannya sempat beberapa kali tertunda lantaran pihak Google menemukan sejumlah kendala.

Kabar menarik mengenai kehadiran smartphone ‘bongkar -pasang’ ini kembali diumumkan di sela-sela perhelatan Google I/O 2016 yang mengatakan bahwa versi developer dari smartphone ini kabarnya akan segera dirilis mulai musim gugur (waktu Amerika) tahun ini dan versi konsumennya diperkirakan baru akan tersedia pada sekitar tahun 2017 nanti.

Dari informasi tersebut juga dikatakan bahwa smartphone modular ini akan hadir dengan mengusung layar berukuran 5,3 inci dan akan berjalan dengan menggunakan platform teranyar Android N yang baru saja diumumkan pada perhelatan Google I/O 2016 yang berlangsung pada hari Jumat tanggal 18 Mei lalu.

Para developer yang ingin terlibat dalam pengembangan smartphone ini bisa mengajukan permohonan untuk mendapatkan perangkat khusus developer dengan mengisi formulir yang tersedia di website resmi Project Ara yang dapat diakses melalui tautan berikut ini.

Dari informasi yang kami rangkum melalui situs Softpedia menyebutkan bahwa nantinya smartphone Project Ara ini akan memiliki enam buah slot modular yang bisa dipasangi dengan berbagai macam modul seperti kamera, layar, memory, baterai dan speaker.

Semua slot yang tersedia akan bisa saling berhubungan melalui jaringan modul UniPro yang memiliki standar terbuka dengan kemampuan untuk bisa mentransfer data pada rate maksimal hingga 11,9 Gbps dan kebutuhan catu daya yang sama dengan kebutuhan catu daya pada port USB 3.

Selain itu, pengguna juga bisa secara langsung membongkar dan memasang setiap bagian komponen modul yang dibutuhkan tanpa harus mematikan dulu smartphone tersebut. Sebuah tombol khusus juga telah tersedia di bagian sisi perangkat sebagai kunci untuk memudahkan pengguna mencopot dan memasang modul yang ada.

Menjelang dirilisnya perangkat smartphone Project Ara untuk developer, saat ini sedikitnya ada 30 orang karyawan Google ATAP yang telah mencoba dan  menggunakan smartphone tersebut sebagai perangkat utama mereka sehari-hari. Pihak Google kabarnya juga telah menggandeng sejumlah perusahaan untuk memproduksi berbagai modul yang nantinya akan disematkan pada smartphone Project Ara ini.

Smartphone Project Ara boleh jadi akan menjadi perangkat yang menarik bagi konsumen di masa mendatang. Dengan kemampuan ‘bongkar-pasang’-nya pengguna nantinya tidak harus membeli smartphone baru jika hanya sekadar ingin meningkatkan fungsi tertentu pada smartphone mereka. Dengan menyisipkan modul baru, maka pengguna bisa meng-upgrade sendiri kemampuan dari smartphone tersebut, menarik bukan?

Sumber: Softpedia | Gambar Header: Ilustrasi Smartphone Modular Project Ara / Google ATAP

Semua Yang Perlu Anda Ketahui dari Event Google I/O 2016

Event Google I/O 2016 sudah resmi dimulai pada tanggal 18 Mei kemarin. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, ajang ini dimanfaatkan Google untuk mengumumkan rentetan hardware maupun software baru bikinan mereka, termasuk halnya yang sudah menjadi agenda tahunan, yaitu versi baru Android.

Google I/O tahun ini tidak melulu soal Android N. Masih banyak produk-produk lain yang diluncurkan yang tidak kalah menarik. Apa saja contohnya? Tanpa perlu berlama-lama, mari kita bahas satu per satu.

Google Assistant dan Google Home

Google Assistant dapat memahami percakapan dan merespon secara natural / Google
Google Assistant dapat memahami percakapan dan merespon secara natural / Google

Bisa dibilang sebagai penyempurnaan dari Google Now, asisten virtual besutan Google kini diklaim lebih ‘hidup’ dari sebelumnya. Ia bisa memahami percakapan sekaligus merespon dengan cara yang lebih natural, dan pemahamannya akan konteks yang dibicarakan juga semakin matang.

Google Home adalah speaker pintar yang ditenagai Google Assistant / Google
Google Home adalah speaker pintar yang ditenagai Google Assistant / Google

Google Assistant ini akan menjadi otak di balik perangkat anyar bernama Google Home. Perangkat ini pada dasarnya merupakan sebuah speaker nirkabel berwujud silinder. Namun selain menghantarkan alunan musik, Google Home juga siap menerima instruksi suara dari pengguna guna mengontrol berbagai perangkat smart home serta mengakses beragam layanan, mulai dari menetapkan timer oven, mengecek jadwal keberangkatan pesawat sampai menyala-matikan lampu ruangan.

Allo dan Duo

Allo adalah aplikasi pesan instan dengan dukungan kecerdasan dari Google Assistant / Google
Allo adalah aplikasi pesan instan dengan dukungan kecerdasan dari Google Assistant / Google

Keduanya merupakan aplikasi komunikasi baru dari Google. Allo adalah aplikasi pesan instan pintar yang juga disokong oleh Google Assistant, dimana pengguna bisa melakukan pencarian beraneka informasi langsung dari dalam aplikasi.

Menemani Allo adalah Duo, sebuah aplikasi video call yang sangat sederhana nan efisien. Menurut Google, video call dengan aplikasi ini bahkan bisa berjalan lancar meski koneksi pengguna tergolong lamban.

Android N

Tampilan situs buatan Google untuk menampung ide-ide kreatif pengguna terkait nama dari Android N / Screen capture pribadi
Tampilan situs buatan Google untuk menampung ide-ide kreatif pengguna terkait nama dari Android N / Screen capture pribadi

Bintang terbesar dari Google I/O setiap tahunnya, Android N datang dengan peningkatan pada performa sekaligus efisiensi baterai dan storage. Versi publiknya memang belum dirilis, akan tetapi Google telah membuka program public beta untuk publik – bukan hanya developer saja – dengan catatan Anda menggunakan perangkat Nexus yang kompatibel.

Lalu bagaimana dengan namanya? Well, rumor berhembus bahwa Google akan menjulukinya Android “Nutella”, tapi Google masih belum mempunyai keputusan final, dan mereka tentunya juga harus mendapat persetujuan dari Ferrero selaku pemegang lisensi Nutella terlebih dulu.

Yang justru lebih menarik adalah keputusan Google untuk meminta bantuan kita dalam mencarikan nama untuk Android N. Mereka membuat situs khusus untuk mengumpulkan ide-ide kreatif dari kita semua; saya pribadi telah mencantumkan Android “Nogosari”. 🙂

Daydream

Referensi desain VR headset dan controller Daydream / The Verge
Referensi desain VR headset dan controller Daydream / The Verge

Yang ini merupakan kejutan dari Google. Daydream adalah sebuah platform VR baru yang dirancang dan dioptimalkan untuk Android N. Daydream mencakup software sekaligus hardware, dimana Google telah menciptakan referensi desain VR headset beserta controller-nya. Tidak seperti Cardboard yang bisa kita rakit sendiri, Daydream nantinya akan diproduksi oleh sejumlah mitra Google.

Android Wear 2.0

Android Wear 2.0 membawa sejumlah pembaruan yang signifikan / Google
Android Wear 2.0 membawa sejumlah pembaruan yang signifikan / Google

Android Wear 2.0 didapuk sebagai update yang paling signifikan sejak platform ini dirilis pertama kali dua tahun yang lalu. Pembaruan yang paling utama adalah, aplikasi Android Wear kini dapat bekerja secara terpisah tanpa perlu terhubung dengan smartphone setiap waktu.

Google juga merombak tampilannya agar lebih mudah dinavigasikan dan lebih optimal di layar berbentuk bulat. Pembaruan lain dari segi desain mencakup tampilan notifikasi baru serta sebuah app launcher.

Android Auto

Android Auto nantinya bisa dijalankan langsung di smartphone / Jalopnik
Android Auto nantinya bisa dijalankan langsung di smartphone / Jalopnik

Kalau sebelumnya pengguna harus punya mobil yang kompatibel untuk bisa menikmati Android Auto, nantinya tak lagi demikian. Google telah mengulik Android Auto supaya bisa dijalankan langsung di smartphone tanpa harus tersambung ke sistem dashboard milik mobil terlebih dulu.

Sumber: Google Blog, The Verge dan Jalopnik.

Google Gabungkan Fitur Group Chat, Search dan YouTube ke dalam Satu Aplikasi Bernama Spaces

Event Google I/O 2016 belum dimulai, Google sudah meluncurkan aplikasi baru. Bernama Spaces, aplikasi ini pada dasarnya bisa dipandang sebagai rival Slack, dengan fungsi utama yaitu memudahkan komunikasi berkelompok.

Spaces unik karena ia bukan sekadar aplikasi group chat biasa. Google telah menanamkan Search, YouTube dan Chrome ke dalamnya. Dengan demikian, pengguna tidak perlu berpindah aplikasi sama sekali ketika hendak mencari informasi di internet guna melengkapi percakapan mereka.

Percakapan akan dibagi per topik. Di dalamnya, pengguna dapat membagikan apa saja, mulai dari artikel, video maupun gambar. Saat hendak mencari konten spesifik yang telah dibagikan sebelumnya, pengguna tinggal memanfaatkan fungsi search di dalam Spaces – pencariannya mencakup semua konten, bahkan gambar sekalipun.

Pengguna Spaces bisa mengakses Google Search, YouTube maupun situs lain tanpa harus berpindah aplikasi / Google
Pengguna Spaces bisa mengakses Google Search, YouTube maupun situs lain tanpa harus berpindah aplikasi / Google

Keunikan lain dari Google Spaces adalah pengguna bisa mengundang siapa saja ke dalam percakapan via aplikasi chatting lain, email, media sosial, maupun medium apa saja yang bisa dipakai untuk membagikan tautan. Mereka pun tidak diwajibkan mengunduh aplikasi Spaces terlebih dahulu, mengingat Spaces juga bisa diakses melalui browser, baik desktop maupun mobile, dengan menggunakan akun Gmail.

Spaces saat ini sudah tersedia untuk Android dan iOS. Google sendiri rencananya akan menguji efektivitas Spaces bersama para developer di sepanjang event Google I/O.

Sumber: Google Blog.

Application Information Will Show Up Here