Tag Archives: google lens

OPPO Resmikan ColorOS 11, Bakal Tersedia di 28 Perangkat

Baru beberapa hari setelah Google meluncurkan Android 11 secara resmi, OPPO langsung tancap gas dengan menyediakan versi public beta dari ColorOS 11 untuk Find X2 dan Find X2 Pro.

Sebentar, di mana ColorOS 8, 9, dan 10? Tidak ada, dan OPPO sebenarnya punya maksud baik. Daripada dibuat bingung seperti sebelumnya – ColorOS 7, tapi versi Android-nya 10 – sekarang konsumen bisa langsung tahu bahwa ColorOS 11 memakai Android 11 sebagai basisnya.

Persoalan nama sudah beres, saatnya membahas fitur dari ColorOS 11. Selain sebagian besar fitur yang Android 11 hadirkan, ColorOS 11 tentu juga menawarkan beberapa pembaruan lainnya.

Di ColorOS 11, tema utamanya pada dasarnya adalah kustomisasi. Hampir semua dari bagian tampilan ColorOS 11 dapat dikustomisasi oleh pengguna. Wallpaper misalnya, pengguna dapat menciptakan wallpaper sendiri dengan corak yang beraneka ragam hanya dengan menjepret foto, lalu membiarkan algoritma mendeteksi warna-waran yang terkandung dalam foto tersebut.

Bahkan fitur Dark Mode di ColorOS 11 pun bisa dikustomisasi lebih lanjut. Total ada tiga opsi skema warna gelap yang ditawarkan pada ColorOS 11: gelap total, gelap agak kebiruan, dan gelap agak abu-abu. Semuanya dengan tingkat kontras yang berbeda yang dapat disesuaikan dengan selera masing-masing, serta dapat dijadwalkan untuk aktif secara otomatis.

Juga menarik adalah kustomisasi terhadap fitur always-on display. Pengguna pada dasarnya bisa menciptakan sendiri corak-corak menarik yang akan ditampilkan pada lock screen, atau bisa juga sebatas menampilkan namanya. Bahkan fitur yang sebelumnya masih berstatus eksperimental, seperti misalnya Ringtone Maker, kini sudah diintegrasikan secara penuh ke ColorOS 11.

Selain soal tampilan, ColorOS 11 tentu juga membawa peningkatan fungsionalitas. Satu fitur baru yang paling menarik kalau menurut saya adalah Three-Finger Translate, yang merupakan hasil kolaborasi OPPO dengan Google langsung. Fitur ini pada dasarnya menggabungkan kemudahan mengambil screenshot menggunakan tiga jari pada ColorOS dengan fitur pendeteksian teks dan terjemahan milik Google Lens.

Jadi semisal Anda sedang membuka situs dalam bahasa asing yang tidak Anda pahami, cukup usap layar menggunakan tiga jari, lalu pilih opsi baru bertuliskan “Translate” di bawah. Dari situ Google Lens akan langsung mendeteksi teksnya, lalu menampilkan hasil terjemahannya.

ColorOS 11 juga menjanjikan peningkatan dari sisi smoothness, terutama pada perangkat yang mengemas layar 120 Hz seperti seri Find X2. Teknologi UI First yang mereka kembangkan sudah di-upgrade lebih jauh lagi pada ColorOS 11, dan hasilnya adalah pemanfaatan RAM hingga 45% lebih efisien, serta peningkatan responsivitas sebesar 32% dan frame rate 17%.

ColorOS 11 3-Finger Translate

Terakhir, ada fitur bernama Battery Guard yang menurut OPPO terinspirasi oleh kekhawatiran berlebih pengguna smartphone di tanah air terhadap ‘kesehatan’ baterai milik perangkatnya masing-masing. Fitur ini sejatinya memanfaatkan AI untuk mempelajari kebiasaan charging pengguna, dengan tujuan untuk mengoptimalkan prosesnya dan menghindarkan perangkat dari skenario-skenario buruk yang mungkin timbul akibat tegangan listrik yang kurang stabil.

Jadi kalau misalnya pengguna rutin mengisi ulang perangkat di malam hari selagi tidur, proses charging akan dihentikan dengan sendirinya saat sudah mencapai 80% dari kapasitas total. Barulah saat pengguna sudah bangun, charging akan kembali dilanjutkan. Dengan begitu, pengguna bisa lebih diyakinkan bahwa perangkat tidak mungkin terkena risiko overcharging karena dicolok semalaman.

Oke, semua itu terdengar menarik, tapi mungkin pertanyaan yang lebih penting adalah, apakah smartphone yang saya pakai bakal kebagian? Kabar baiknya, OPPO sudah menjadwalkan total ada 28 perangkat secara global yang akan menerima update ColorOS 11 sampai kuartal kedua tahun depan. Berikut timeline lengkapnya:

  • Mulai 14 September: Find X2, Find X2 Pro, Find X2 Pro Automobili Lamborghini Edition
  • Mulai 30 September: Reno3, Reno3 Pro, F17 Pro
  • Mulai Oktober: Reno4 Pro 5G
  • Mulai November: Reno4 5G, Reno4 Pro
  • Mulai Desember: Reno4, F11, F11 Pro, F11 Pro Marvel’s Avengers Limited Edition, A9, A92, A72, A52
  • Mulai kuartal pertama 2021: Reno 10x Zoom, Reno2, Reno2 F, Reno2 Z, Reno3 Pro 5G, A91, F15
  • Mulai kuartal kedua 2021: Reno, Reno Z, A5 2020, A9 2020

Google Lens Kini Bisa Diakses Lewat Aplikasi Google Search di iOS

Saya sempat mendapat cerita lucu dari istri saya yang berprofesi sebagai dosen: dibandingkan 8 – 10 tahun yang lalu, mahasiswa zaman now lebih memilih memotret penjelasan di papan tulis menggunakan ponselnya ketimbang mencatatnya. Kebiasaan yang sama mungkin juga akan berlaku untuk keperluan mencari informasi di internet ke depannya.

Tren itu sebenarnya sudah mulai kelihatan berkat kemunculan Google Lens. Jadi ketimbang mengetikkan kata kunci di Google Search ketika hendak mencari tahu soal tanaman unik yang ada di hadapan kita, kita tinggal mengarahkan kamera ponsel saja dan informasinya akan langsung muncul di layar.

Google Lens sendiri juga sudah kian sempurna dan tersedia di banyak perangkat sekaligus, termasuk halnya di perangkat iOS. Kabar baiknya, kalau sebelumnya pengguna iOS hanya bisa mengaksesnya lewat aplikasi Google Photos, Google Lens sekarang tersedia langsung melalui aplikasi Google Search di iOS.

Selain berada di tempat yang lebih ideal, Google Lens di Search juga tidak mewajibkan pengguna mengambil foto terlebih dulu, melainkan cukup mengarahkan kamera dan menyentuh objeknya saja. Untuk mengakses Lens, cukup klik icon baru yang ada di sebelah kiri icon voice search pada search bar.

Apa saja yang bisa dilakukan dengan Lens? Banyak, apalagi sejak Google mengumumkan pembaruannya pada bulan Mei lalu. Namun yang terpenting, pengalaman menggunakannya di perangkat iOS kini sudah hampir mendekati versi Android-nya.

Sumber: 9to5Google.

Bing Visual Search Siap Saingi Google Lens

Menjelang akhir tahun lalu, Microsoft menghadirkan sederet pembaruan terhadap mesin pencarinya, Bing. Salah satu di antaranya adalah fondasi teknologi pencarian berbasis visual, kurang lebih mirip seperti yang diterapkan Pinterest maupun Google Lens.

Fitur bernama Bing Visual Search tersebut kini sudah dapat dinikmati oleh publik, meski sejauh ini baru di Amerika Serikat saja. Cara kerjanya mirip seperti Google Lens: ambil foto menggunakan kamera ponsel, lalu biarkan Bing mengidentifikasi objek dalam foto dan menyajikan informasi terkaitnya.

Selain untuk mempelajari banyak situs bersejarah maupun beragam spesies flora dan fauna, fitur ini juga dapat dimanfaatkan untuk memudahkan proses belanja secara online. Cukup unggah gambar objek yang diinginkan, semisal pakaian atau furniture, lalu Bing akan menampilkan informasi harga beserta situs yang menjualnya, lengkap dengan produk lain yang mirip secara visual.

Bing Visual Search

Foto yang digunakan tidak harus yang baru saja dijepret, tapi juga bisa yang berasal dari galeri ponsel. Agar hasil Visual Search lebih spesifik, pengguna dapat meng-crop fotonya untuk memfokuskan pada objek yang hendak ditelusuri.

Yang menarik, fitur Visual Search ini dapat diakses dari banyak tempat sekaligus, bukan hanya aplikasi Bing di Android dan iOS saja. Dari browser Microsoft Edge pun juga bisa, demikian pula dari Microsoft Launcher (khusus Android). Sayang sepertinya belum ada cara untuk mengintegrasikan fitur ini ke aplikasi kamera bawaan seperti kasusnya pada Google Lens.

Mungkinkah ke depannya fitur ini bakal diintegrasikan ke aplikasi kamera Microsoft Pix? Semoga saja, lebih banyak medium untuk mengakses jelas lebih baik.

Sumber: Bing.

Google Lens Kini Makin Cerdas dan Bisa Diakses Lewat Aplikasi Kamera Bawaan Berbagai Perangkat

Diluncurkan bersama smartphone Pixel 2 dan Pixel 2 XL tahun lalu, Google Lens pada dasarnya bisa dianggap sebagai Google Search versi yang lebih visual. Ketimbang mengetikkan kata kunci pencarian, kita tinggal mengarahkan kamera smartphone untuk menggali informasi mengenai beragam objek di sekitar kita, entah itu monumen bersejarah, poster film, atau sesederhana jajanan pasar.

Di event Google I/O 2018, Google mengumumkan sejumlah pembaruan untuk Lens. Yang paling utama, Lens sekarang bisa bekerja secara real-time, secara proaktif menampilkan informasi mengenai objek yang tampak di kamera secara instan. Pencapaian ini tak mungkin bisa terwujud tanpa perkembangan pesat teknologi artificial intelligence yang menjadi prioritas Google dalam beberapa tahun terakhir.

Google Lens

Lens juga ideal dipakai selagi berburu busana baru. Semisal Anda melihat baju atau tas keren di suatu butik, tinggal buka Lens untuk menguak informasi lebih mendetail mengenai pakaian-pakaian tersebut. Anda bahkan juga bisa melihat-lihat model lain yang gayanya mirip-mirip.

Pembaruan yang ketiga dan yang menurut saya paling menarik adalah kemampuan Lens untuk mendeteksi dan menyeleksi teks secara real-time. Ini berarti copy-paste teks dari dunia nyata ke ponsel bisa dilakukan dengan mudah, entah itu sebatas password Wi-Fi, resep dan masih banyak lagi.

Google Lens

Lebih lanjut, Lens juga bisa membantu memberikan kita pemahaman lebih terkait teks yang diseleksi dengan memberikan gambar dan informasi yang relevan Ini sangat berguna ketika kita sedang, misalnya, berkunjung ke restoran dan ada nama masakan yang tidak kita kenal di menu. Cukup arahkan kamera dan biarkan Lens menyeleksi teksnya, lalu tap pada nama masakan yang hendak ditelusuri.

Namun semua ini akan terasa sia-sia apabila kita tidak punya sarana untuk mengaksesnya, yakni Pixel 2. Kabar baiknya, Google bilang bahwa Lens kini bakal tersedia secara langsung di aplikasi kamera bawaan milik perangkat-perangkat besutan LG, Motorola, Sony, Nokia, Xiaomi, OnePlus, Asus dan masih banyak lagi.

Sumber: Google.

Fitur Google Lens Kini Tersedia di iOS Melalui Aplikasi Google Photos

Awalnya hanya merupakan fitur eksklusif untuk Pixel 2, Google Lens perlahan mulai merambah ke smartphone lain, bermula dari Pixel generasi pertama. Kemudian di awal bulan Maret ini, Google merilis fitur yang sama untuk semua smartphone Android melalui aplikasi Google Photos, dan sekarang, Google Lens akhirnya juga tersedia di iOS.

Seperti di Android (non-Pixel), Google Lens pada perangkat iOS hanya bisa diakses melalui aplikasi Google Photos – pastikan aplikasinya adalah versi yang terbaru (versi 3.15). Fitur ini berguna untuk mengidentifikasi beragam objek pada foto, serta mengakses informasi ekstra mengenai objek-objek tersebut.

Pada foto tampak depan suatu restoran misalnya, Lens bisa memberikan informasi seperti jam buka, alamat lengkap maupun nomor yang bisa dihubungi. Lens pun juga dapat mengidentifikasi objek-objek seperti hewan, tanaman, buku maupun berbagai lukisan di museum yang terdapat pada foto.

Google Lens in iOS

Contoh lain yang lebih bermanfaat adalah kemampuan Lens untuk menambahkan event baru pada kalender pengguna setelah mengidentifikasi sebuah selebaran atau baliho acara pada foto. Di samping itu, Lens juga bisa ‘mengekstrak’ informasi dari sebuah kartu nama (alamat dan nomor telepon misalnya), lalu menyimpannya secara otomatis pada daftar kontak pengguna.

Perlu dicatat, Lens hanya bisa diaktifkan pada foto yang sudah tersimpan di Google Photos, sesuai dengan panduan resmi dari Google. Jadi kalau Anda tidak menemukan tombol Lens, pastikan fotonya sudah tersimpan dulu di Google Photos, dan bahasa yang digunakan di perangkat Anda adalah bahasa Inggris.

Google tidak lupa menggarisbawahi bahwa fitur ini baru sebatas preview, yang berarti kemampuannya masih cukup terbatas, apalagi jika dibandingkan dengan yang dipamerkan Google pada acara pengumumannya pertama kali. Satu hal yang pasti, Google akan terus mematangkannya seiring berkembangnya teknologi machine learning.

Sumber: TechCrunch.

Google Resmi Rilis ARCore Versi 1.0 ke Tangan Developer

ARCore, salah satu penyebab dipensiunkannya Project Tango, akhirnya resmi dirilis ke tangan developer. Sejak diumumkan pada bulan Agustus lalu, ARCore yang pada saat itu masih berstatus preview sebenarnya sudah menjadi bahan eksperimen sejumlah developer. Namun sekarang semua developer tanpa terkecuali bisa membangun aplikasi AR dengannya.

Dari kacamata sederhana, ARCore sejatinya dirancang supaya perangkat bisa menjalankan beragam aplikasi augmented reality tanpa harus mengandalkan hardware ekstra macam kamera 3D. Cara kerja beserta fungsinya kurang lebih mirip seperti ARKit di iOS.

Porsche AR app

Kecuali Anda seorang developer, Anda tak perlu memahami sisi teknis ARCore. Satu hal yang pasti, dengan dirilisnya ARCore versi 1.0 ini, jumlah aplikasi AR di Google Play bakal meningkat drastis. Tentunya Google juga sudah menggandeng sejumlah mitranya seperti Snapchat dan Porsche untuk mendemonstrasikan apa yang bisa developer buat dengan ARCore.

Yang lebih penting bagi kita sebagai konsumen adalah perihal kompatibilitas. Sejauh ini ARCore sudah tersedia pada 13 ponsel berikut: Google Pixel, Pixel XL, Pixel 2, Pixel 2 XL, Samsung Galaxy S8, S8+, Note8, S7, S7 Edge, LG V30, V30+, Asus Zenfone AR dan OnePlus 5. Kompatibilitas dengan perangkat lain dari Samsung, Huawei, LG, Motorola, Asus, Xiaomi, Nokia, ZTE, Sony dan Vivo dijadwalkan bakal menyusul tahun ini juga.

Google Lens

Selain ARCore, Google turut memperluas ketersediaan fitur Google Lens. Sebelumnya hanya tersedia di lini Google Pixel, Google Lens bakal bisa diakses oleh semua pengguna Google Photos dalam beberapa minggu ke depan, dengan catatan bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Tidak cuma di Android, tapi versi iOS-nya pun juga kebagian.

Itu tadi di Google Photos, Google Lens yang terintegrasi pada Google Assistant kabarnya juga akan tersedia pada sejumlah smartphone flagship dalam kurun waktu yang hampir sama. Ini berarti pengguna dapat menjepret sesuatu, lalu Assistant akan menyuguhkan informasi berdasarkan apa yang ditangkap di layar.

Google Lens sampai kini memang masih berstatus preview, akan tetapi Google terus menyempurnakannya dengan sejumlah fitur baru, seperti fitur seleksi teks, fitur untuk membuat kontak atau event dari sebuah foto, serta kemampuan mengenali lebih banyak hewan dan tanaman, termasuk jenis-jenis spesifik anjing atau bunga.

Sumber: Google.

Google Lens Kini Terintegrasi ke Google Assistant di Semua Smartphone Pixel

Setelah menjalani debutnya bersama Pixel 2 dan Pixel 2 XL pada bulan Oktober lalu, Google Lens akhirnya terintegrasi secara penuh ke Google Assistant dan sudah siap untuk dinikmati oleh para pengguna smartphone Pixel yang berbahasa Inggris, termasuk generasi yang pertama.

Sekadar mengingatkan, Google Lens yang memanfaatkan teknologi computer vision dan machine learning ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian informasi hanya dengan memotret menggunakan ponselnya. Semisal pengguna menjumpai poster sebuah film, mereka tinggal mengarahkan kamera ponsel untuk mengakses informasi macam trailer sampai ulasan lengkapnya.

Sebelum ini, Google Lens hanya bisa diakses lewat aplikasi galeri foto di Pixel 2. Jadi, caranya bukan yang paling mudah; pengguna harus mengambil foto, membuka aplikasi galeri, lalu mengklik icon Google Lens. Sekarang semuanya jadi jauh lebih mudah berkat integrasinya pada Google Assistant.

Jadi ketika pengguna membuka Google Assistant, mereka akan menjumpai icon baru Google Lens di ujung kanan bawah. Klik icon tersebut, maka kamera ponsel akan aktif. Jepret suatu gambar, maka Assistant akan langsung menyajikan informasi-informasi yang relevan. Semuanya berlangsung secara real-time.

Google Lens

Ada cukup banyak skenario penggunaan Google Lens yang menarik. Yang pertama adalah untuk menyimpan informasi dari sebuah kartu nama secara instan. Lens juga dapat dipakai untuk membuka alamat suatu lokasi di Google Maps, untuk langsung dilanjutkan ke mode navigasi.

Skenario lain diperuntukkan bagi turis, di mana mereka bisa memanfaatkan Google Lens untuk mempelajari berbagai monumen bersejarah maupun koleksi karya seni di suatu museum, semuanya hanya dengan mengarahkan kamera ponsel. Terakhir, Lens juga bisa digunakan untuk mencari informasi suatu produk dengan memotret barcode-nya.

Seperti yang saya bilang di awal, integrasi Google Lens pada Assistant ini bakal tersedia di semua smartphone Pixel. Google bakal merilisnya dalam beberapa minggu ke depan di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, India dan Singapura.

Sumber: Google.

Google Pixel 2 dan Pixel 2 XL Resmi Diperkenalkan

Keputusan Google untuk mengakuisisi sebagian divisi smartphone HTC bulan lalu pada dasarnya bisa menjadi bukti akan komitmen besar sang raksasa internet dalam menghadapi persaingan di industri ponsel. Apa yang dilakukan Google memang tidak lebih dari sebatas merekrut karyawan HTC, akan tetapi kalau jumlahnya mencapai 2.000 orang, saya kira itu sudah cukup untuk menunjukkan keseriusan Google.

Setelah cukup sukses dengan Pixel dan Pixel XL tahun lalu, Google pun sudah siap untuk memperkenalkan suksesornya. Di antara deretan hardware yang Google umumkan dalam event semalam, Pixel 2 dan Pixel 2 XL dengan mudah menjadi sorotan publik yang paling utama.

Desain dan layar

Google Pixel 2

Sepintas perubahan fisiknya memang tidak terlalu kentara, akan tetapi duo Pixel 2 ini sama-sama mengusung desain yang terkesan lebih polished ketimbang pendahulunya. Bodinya terbuat dari aluminium, dengan permukaan belakang bertekstur matte, diikuti oleh area kecil berlapis kaca di atas sensor sidik jari yang menjadi rumah bagi modul kamera.

Tidak seperti pendahulunya, bodi Pixel 2 dan Pixel 2 XL kini tahan air dengan sertifikasi IP67. Penggunaan material aluminium harus berkonsekuensi pada absennya satu fitur yang umum kita jumpai pada smartphone flagship, yaitu wireless charging. Saya yakin banyak yang menyesalkan hal ini, apalagi mengingat fitur ini pada akhirnya sudah tersedia di iPhone 8 dan iPhone X – untungnya Pixel 2 mendukung fast charging.

Google Pixel 2 XL

Sama seperti tahun lalu, perbedaan utama Pixel 2 dan Pixel 2 XL terletak pada layarnya. Namun perbedaannya kali ini lebih menyeluruh dan bukan cuma melibatkan ukuran saja: Pixel 2 datang dengan layar AMOLED 5 inci beresolusi 1920 x 1080, Pixel 2 XL dengan layar pOLED 6 inci beresolusi 2880 x 1440, keduanya sama-sama dilapisi kaca Gorilla Glass 5 dan memiliki rasio kontras 100.000:1.

Selain menggunakan panel OLED yang berbeda jenis, Pixel 2 XL juga mengemas bezel atas-bawah yang jauh lebih tipis ketimbang adik kecilnya. Kendati demikian, bezel-nya ini masih sedikit lebih tebal dibanding milik Samsung Galaxy S8 atau malah iPhone X, tapi sebagai gantinya, Google dapat menyematkan speaker stereo yang menghadap ke depan (juga pada Pixel 2).

Bodi kedua ponsel sama-sama tipis; Pixel 2 setebal 7,8 mm, sedangkan Pixel 2 XL setebal 7,9 mm. Pixel 2 tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni hitam, putih dan biru agak abu-abu; sedangkan Pixel 2 XL dalam dua warna saja, yaitu serba hitam dan kombinasi hitam-putih.

Spesifikasi dan kamera

 

Google Pixel 2 XL

Perbedaan Pixel 2 dan Pixel 2 XL berhenti sampai di layarnya saja. Spesifikasi yang diusung sama persis, mencakup chipset Snapdragon 835, GPU Adreno 540, RAM 4 GB, pilihan storage 64 atau 128 GB (tanpa slot microSD), dan tentu saja keduanya sama-sama menjalankan Android 8.0 Oreo yang paling gres. Sedikit berbeda adalah kapasitas baterai: 2.700 mAh untuk Pixel 2, dan 3.520 mAh untuk Pixel 2 XL.

Satu hal yang mungkin terdengar mengecewakan adalah absennya jack headphone, yang berarti pengguna harus mengandalkan adapter USB-C (termasuk dalam paket penjualan) untuk memakai headphone standar. Alternatif lain, Google juga mengumumkan earphone wireless bernama Pixel Buds yang merupakan pendamping ideal untuk konektivitas Bluetooth 5.0 milik duo Pixel 2 ini.

Google Pixel 2

Beralih ke sektor kamera, Google kembali menunjukkan keseriusannya lewat perpaduan hardware dan software. Pixel 2 dan Pixel 2 XL dilengkapi kamera belakang tunggal 12 megapixel dengan lensa f/1.8 dan OIS, plus kamera depan 8 megapixel berlensa f/2.4. Kamera belakangnya cuma satu? Yup, tapi Anda jangan terlalu cepat khawatir.

Pasalnya, duo Pixel 2 ini masih bisa mengambil gambar dengan background yang tampak kabur ala fitur Portrait Mode pada iPhone 8 Plus. Kapabilitas ini diwujudkan oleh kecanggihan teknologi dual pixel dan machine learning, yang memungkinkan Pixel 2 untuk membuat semacam depth map dari foto yang diambil sebelum akhirnya mengemulasikan efek nge-blur yang dramatis.

Untuk membuktikan kecanggihan software-nya, Google bahkan juga menyematkan fitur Portrait Mode ini ke kamera depan Pixel 2, sehingga selfie yang pengguna ambil pun juga bisa tampak seperti hasil jepretan kamera DSLR. Selain Portrait Mode, ada juga fitur Motion Photo ala Live Photo di iPhone.

Soal video, Pixel 2 dapat merekam dalam resolusi maksimum 4K 30 fps, atau 1080p 120 fps untuk slow-motion. Kombinasi optical dan electronic image stabilization akan otomatis aktif guna memastikan video yang diambil tetap mulus meski pengguna sedang mengendarai motor sekalipun.

Foto-foto yang beredar di internet selama ini sudah bisa menunjukkan kehebatan kamera Pixel orisinil, dan Pixel 2 sudah pasti menjanjikan kualitas yang lebih baik lagi. Google bahkan sempat menyinggung hasil benchmark tertinggi dari DxOMark untuk kamera Pixel 2 yang mencatatkan skor 98, tapi kita harus selalu ingat untuk tidak menjadikan benchmark sebagai patokan utama.

Google Assistant dan fitur lainnya

Tahun lalu Pixel menjadi smartphone pertama yang mengusung integrasi Google Assistant. Tahun ini, Assistant pada Pixel 2 jadi lebih cerdas lagi. Cara memanggil Assistant di Pixel 2 juga sedikit berbeda, yakni dengan meremas kedua sisi ponsel, macam yang ada pada HTC U11, namun opsi standar via perintah suara masih tetap ada.

Assistant kini dapat diinstruksikan untuk mengakses pengaturan perangkat, seperti misalnya untuk mengaktifkan Wi-Fi hotspot atau fitur do not disturb. Assistant nantinya juga dapat memberikan bantuan berdasarkan rutinitas Anda. Jadi semisal Anda mengucapkan “good night“, Assistant akan mengaktifkan mode silent, mengaktifkan alarm, mematikan lampu pintar di kamar, dan masih banyak lagi.

Fitur lain yang tak kalah menarik adalah Now Playing, yang memungkinkan Pixel 2 untuk mengenali lagu yang sedang diputar di sekitarnya. Fitur ini berjalan secara otomatis dan tidak membutuhkan koneksi internet; judul lagunya akan langsung ditampilkan di bagian bawah layar, dan dari situ pengguna bisa langsung memutarnya di aplikasi streaming musik ataupun YouTube.

Google Lens

Pixel 2 juga menjadi smartphone pertama yang dilengkapi fitur Google Lens. Fitur ini terintegrasi pada aplikasi kamera, memungkinkan pengguna untuk mengakses beragam informasi dari objek di sekitarnya hanya dengan mengarahkan kamera Pixel 2.

Terakhir, dan yang menurut saya cukup penting, adalah integrasi Google Photos, dengan penyimpanan tak terbatas untuk foto dan video dalam resolusi penuh hingga akhir tahun 2020, lalu lanjut menjadi resolusi tinggi (bukan resolusi asli) untuk seterusnya. Ini penting mengingat Pixel 2 tidak dibekali slot microSD untuk ekspansi storage.

Harga dan ketersediaan

Google Pixel 2 XL

Google saat ini sudah membuka pre-order Pixel 2 dan Pixel 2 XL, tapi baru di Amerika Serikat, Kanada, Inggris Raya, Jerman, India dan Australia; lalu menyusul ke Itali, Spanyol dan Singapura di akhir tahun. Harga Pixel 2 dipatok $649 (64 GB) atau $749 (128 GB), sedangkan Pixel 2 XL dibanderol $849 (64 GB) atau $949 (128 GB).

Sejauh ini belum ada yang bisa memastikan apakah Google Pixel 2 dan Pixel 2 XL bakal masuk ke pasar Indonesia. Pixel orisinil sampai sekarang pun belum tersedia di tanah air karena tersandung masalah TKDN. Semoga Google dapat menanggulanginya kali ini.

Sumber: Google.

*Update: Tambahan informasi mengenai kapasitas baterai Pixel 2 dan Pixel 2 XL.