Tag Archives: Google Play for Education

Google Play for Education Akhirnya Resmi Dirilis untuk Konsumen

Google Play for Education pertama kali diperkenalkan di ajang Google I/O 2013 pada bulan Mei lalu. Seperti halnya Google Play Books atau Google Play Music All Access, Google Play for Education merupakan bagian dari Google Play yang dikhususkan untuk segmen pasar tertentu. Dalam hal ini, sesuai dengan namanya, Google Play for Education dikhususkan bagi aplikasi-aplikasi dan konten-konten untuk pendidikan.

Setelah mulai menerima pengumpulan aplikasi dari pengembang aplikasi mobile pada bulan Juni lalu, Google Play for Education akhirnya sekarang sudah bisa mulai diakses oleh konsumen. Tetapi tidak sembarang konsumen bisa mengakses Google Play for Education. Untuk bisa mengaksesnya pengguna harus melakukan pendaftaran sekolahnya ke situs Google Play for Education. Selanjutnya pengguna akan diminta memilih solusi edukasi dari Google mana yang hendak dipilihnya. Google menyediakan solusi edukasi mulai dari yang terkecil di level kelas dengan jumlah murid kurang dari 30 orang hingga level negara.

Jika segala proses registrasi selesai, Google Play for Education kemudian akan bisa digunakan untuk mengelola perangkat-perangkat tablet Android untuk keperluan belajar mengajar resmi di kelas. Inilah sesungguhnya perbedaan utama Google Play for Education dengan kategori aplikasi edukasi di Google Play biasa. Pada Google Play for Education, sistem, aplikasi, dan konten yang ada memang didesain untuk sistem belajar mengajar formal. Ini berbeda dari aplikasi-aplikasi edukatif di Google Play konvensional yang tidak terikat pada kurikulum tertentu. Google Play for Education, untuk saat ini, mengadopsi sistem pendidikan dasar di Amerika Serikat.

Dengan langkah ini, dampak langsung yang terjadi adalah pembelian tablet Android meningkat karena memang dijual sebagai satu paket dengan solusi edukasi yang ditawarkan oleh Google Play for Education. Dampak tidak langsungnya, anak-anak usia sekolah dasar yang terbiasa menggunakan aplikasi-aplikasi dan konten-konten dari ekosistem Google dan Android kemungkinan akan menjadi pengguna ekosistem Google juga kedepannya. Ini justru bisa jadi investasi jangka panjang bagi Google.

Meski kelihatannya masih jauh kemungkinan Google Play for Education hadir di Indonesia dan dalam versi yang disesuaikan dengan kurikulum lokal di sini, tidak ada salahnya kita mengintip seperti apa Google Play for Education di video berikut ini.

[youtube id=”vzvpcEffvaE” width=”620″ height=”360″]

Google Kini Terima Aplikasi Mobile untuk Google Play for Education

Pada ajang Google I/O beberapa waktu lalu, Google untuk pertama kalinya memperkenalkan Google Play for Education. Sebagai bagian khusus dari Google Play Store, Google Play for Education ditujukan untuk menjual produk-produk tablet, buku, video, dan aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan pendidikan.

Baru-baru ini Google akhirnya secara resmi mulai membuka kesempatan bagi para pengembang aplikasi mobile untuk mulai mengirimkan aplikasi-aplikasi pendidikan yang hendak dipasarkan di Google Play Store. Aplikasi-aplikasi yang dikirimkan oleh pengembang ini nantinya akan diperiksa oleh sekumpulan praktisi pendidikan yang bekerjasama dengan Google. Dalam proses ini, aplikasi-aplikasi akan dipastikan sudah sesuai dengan mata pelajaran dan kelas tertentu. Aplikasi-aplikasi di Google Play for Education diwajibkan memenuhi standar dari Google untuk memastikan bahwa aplikasi-aplikasi tersebut bisa digunakan untuk proses belajar mengajar di ruang kelas.

Sayangnya, hingga saat ini aplikasi-aplikasi Google Play for Education baru kompatibel dengan sistem pengajaran dan kurikulum pendidikan untuk usia sekolah dasar dan menengah di Amerika Serikat. Meskipun jika mengingat ini adalah tahun pertama Google Play for Education, wajar jika Google mentargetkan pasar untuk negara asalnya terlebih dulu. Apalagi menyesuaikan aplikasi dengan standar sistem pendidikan memang bukan perkara yang mudah.

Saya sendiri melihat langkah Google masuk ke pasar pendidikan ini merupakan langkah yang sangat strategis. Dengan sejak dini memperkenalkan anak-anak pada ekosistem Google di sistem operasi Android, Google nampaknya berharap ke depannya generasi berikut akan lebih terbiasa dengan beragam aplikasi mobile ketimbang aplikasi-aplikasi desktop yang saat ini pasarnya masih dikuasai oleh Microsoft.

Lebih lengkap mengenai Google Play for Education bisa dilihat di tautan ini.

[gambar via]

This mobile channel is brought to you by Samsung Developer Competition 2013. SDC ’13 is an app competition for Android apps that leverage Samsung’s mobile technologies. For more information please visit http://techne.dailysocial.net/sdc.

Google I/O 2013: Google Wallet melalui Email, Google TV, dan Google Play for Education

Perhelatan Google I/O 2013 sudah berakhir pada akhir pekan lalu. Beberapa kabar dari ajang tersebut sudah sempat kami bahas, mulai dari tampilan baru Google+, Galaxy S4 versi Google, hingga layanan-layanan baru seperti Google Play Music All Access dan Google Play Games. Kali ini kami akan membahas beberapa kabar terakhir dari Google I/O 2013 sekaligus sebagai penutup perhelatan Google I/O 2013.

Kabar pertama datang dari layanan Google Wallet. Layanan Google Wallet kini sudah terintegrasi dengan aplikasi Gmail. Artinya, kini pengguna bisa melakukan pengiriman dana melalui attachment di Gmail. Tentu saja dana yang bisa dikirimkan merupakan kredit di akun Google Wallet. Dana bisa dikirimkan ke pengguna lain yang belum memiliki akun Google Wallet, tapi pengguna tersebut harus melakukan registrasi ke layanan Google Wallet untuk bisa mengklaim dana yang ditransferkan kepadanya.

Google Wallet dikatakan akan mengutip biaya sebesar 2,9% dari jumlah dana yang ditransferkan melalui Gmail. Minimal jumlah dana yang dapat ditransfer adalah sebesar $0,3. Sejauh saya berusaha mencoba, sepertinya fitur ini belum tersedia untuk pengguna Gmail maupun Google Wallet di Indonesia.

Selanjutnya, Google TV dikabarkan sudah menggunakan sistem operasi Android yang paling baru yakni versi 4.2.2, Jelly Bean. Selain dari kabar tersebut, nampaknya Google TV tidak mendapatkan banyak sorotan di acara Google I/O 2013. Bahkan di acara pemaparan awal yang berdurasi selama 3,5 jam pun Google TV tidak disebut-sebut. Selain itu, Google TV juga sudah tidak lagi mendukung teknologi Flash.

Terakhir, Google memperkenalkan Google Play for Education. Bisa dibilang, Google Play for Education ini semacam Google Play yang sudah dikustomisasi untuk hanya memuat aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan pendidikan saja. Selama masa liburan musim panas di AS nanti, Google mengajak para pengembang aplikasi untuk mengunggah aplikasinya ke Google Play for Education yang akan dirilis di musim semi 2013, sepertinya disengajakan agar sesuai dengan jadwal kalender akademik di Amerika Serikat.

Secara umum, ajang Google I/O 2013 memang lebih banyak berisi perkenalan teknologi-teknologi terbaru Google untuk pengembang. Wajar tidak banyak pengumuman yang berkaitan dengan produk untuk konsumen (seperti kapan seri Nexus terbaru akan dirilis) yang muncul pada ajang ini. Kita tunggu saja acara-acara Google lainnya tahun ini untuk perkembangan selanjutnya.

 

Sumber: The Verge [1][2], Engadget.