Saat Google mengumumkan layanan Android Pay akhir bulan Mei kemarin, banyak yang bertanya-tanya tentang nasib Google Wallet. Layanan Android Pay sendiri sudah resmi beroperasi di Amerika Serikat per tanggal 10 September kemarin, lalu apa berarti Google Wallet benar-benar sudah dipensiunkan? Continue reading Google Wallet ‘Bereinkarnasi’ Jadi Layanan Peer-To-Peer Payment
Tag Archives: google wallet
[Rumor] Google Siapkan Fitur Pembayaran Tagihan Langsung Melalui Gmail
Dewasa ini, menerima tagihan dalam wujud email sudah merupakan hal yang cukup umum. Namun bagaimana jika kita bisa membayar tagihan tersebut langsung dari inbox email kita? Sangat menarik, bukan? Continue reading [Rumor] Google Siapkan Fitur Pembayaran Tagihan Langsung Melalui Gmail
Kirim Uang Lewat GMail, Semudah Mengirim Attachment
Google dalam perkembangannya kini tidak hanya dikenal dengan layanan mesin pencari saja, namun telah merambah ke berbagai layanan termasuk pembayaran dengan layanan Google Wallet.
Apa jadinya jika layanan GMail terintegrasi dengan layanan Google Wallet? Hasilnya adalah kemudahan untuk melakukan transfer uang semudah mengirimkan attachment email. Bagaimana caranya?
Pengguna Google di UK akan membuat iri pengguna layanan Google di negara lain, pasalnya Google merilis fasilitas untuk bisa mengirimkan uang melalui GMail ini bagi pengguna di negara tersebut.
Penggunaan dari layanan ini sangatlah mudah, dengan menggunakan fitur Google Wallet yang dimiliki pengguna, nantinya para pengguna dapat men-transfer uang melalui fitur yang telah terbenam dalam GMail, pengguna dapat mengirimkan uang dengan hanya meng-klik logo mata uang (£) di menu attachment dan selanjutnya tinggal mengetikkan jumlah nominal uang yang akan dikirimkan.
Info menarik: Mari Buat Robot Dari Sedotan Dengan Quirkbot
Untuk dapat melakukan ini, pengguna diharuskan memiliki akun pada layanan Google Wallet, sebagai salah satu layanan payment yang diberikan oleh Google. Saldo Google Wallet dapat diisi secara manual dengan mengambil dari kartu debit atau kartu kredit yang dimiliki oleh pengguna.
Pengirimkan uang dilakukan dengan langkah yang sangat sederhana semudah mengirimkan file attachment pada e-mail, bedanya jika pada attachment yang dikirimkan adalah file maka dengan layanan baru ini yang dikirimkan adalah nominal uang, menarik bukan?
Pihak Google menjamin bahwa layanan ini sangat aman digunakan, sehingga tidak akan ada proses pembayaran yang dapat dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik akun tersebut.
Tapi tunggu dulu, bagi pengguna di tanah air sepertinya layanan ini belum dapat digunakan, karena pihak Google baru merilis layanan ini di kawasan Inggris minggu deopan dan hanya bisa digunakan oleh pengguna yang berusia diatas 18 tahun.
Sumber: TNW | Gambar Header: Google Commerce.
Google I/O 2013: Google Wallet melalui Email, Google TV, dan Google Play for Education
Perhelatan Google I/O 2013 sudah berakhir pada akhir pekan lalu. Beberapa kabar dari ajang tersebut sudah sempat kami bahas, mulai dari tampilan baru Google+, Galaxy S4 versi Google, hingga layanan-layanan baru seperti Google Play Music All Access dan Google Play Games. Kali ini kami akan membahas beberapa kabar terakhir dari Google I/O 2013 sekaligus sebagai penutup perhelatan Google I/O 2013.
Kabar pertama datang dari layanan Google Wallet. Layanan Google Wallet kini sudah terintegrasi dengan aplikasi Gmail. Artinya, kini pengguna bisa melakukan pengiriman dana melalui attachment di Gmail. Tentu saja dana yang bisa dikirimkan merupakan kredit di akun Google Wallet. Dana bisa dikirimkan ke pengguna lain yang belum memiliki akun Google Wallet, tapi pengguna tersebut harus melakukan registrasi ke layanan Google Wallet untuk bisa mengklaim dana yang ditransferkan kepadanya.
Google Wallet dikatakan akan mengutip biaya sebesar 2,9% dari jumlah dana yang ditransferkan melalui Gmail. Minimal jumlah dana yang dapat ditransfer adalah sebesar $0,3. Sejauh saya berusaha mencoba, sepertinya fitur ini belum tersedia untuk pengguna Gmail maupun Google Wallet di Indonesia.
Selanjutnya, Google TV dikabarkan sudah menggunakan sistem operasi Android yang paling baru yakni versi 4.2.2, Jelly Bean. Selain dari kabar tersebut, nampaknya Google TV tidak mendapatkan banyak sorotan di acara Google I/O 2013. Bahkan di acara pemaparan awal yang berdurasi selama 3,5 jam pun Google TV tidak disebut-sebut. Selain itu, Google TV juga sudah tidak lagi mendukung teknologi Flash.
Terakhir, Google memperkenalkan Google Play for Education. Bisa dibilang, Google Play for Education ini semacam Google Play yang sudah dikustomisasi untuk hanya memuat aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan pendidikan saja. Selama masa liburan musim panas di AS nanti, Google mengajak para pengembang aplikasi untuk mengunggah aplikasinya ke Google Play for Education yang akan dirilis di musim semi 2013, sepertinya disengajakan agar sesuai dengan jadwal kalender akademik di Amerika Serikat.
Secara umum, ajang Google I/O 2013 memang lebih banyak berisi perkenalan teknologi-teknologi terbaru Google untuk pengembang. Wajar tidak banyak pengumuman yang berkaitan dengan produk untuk konsumen (seperti kapan seri Nexus terbaru akan dirilis) yang muncul pada ajang ini. Kita tunggu saja acara-acara Google lainnya tahun ini untuk perkembangan selanjutnya.
Visa Certifies Several Smartphones for NFC Payment
Visa has establish partnership with a number of smartphone brands using the Android platform and BlackBerry to the list of certified products for NFC (Near Field Communication) payments. As reported by Computer World, smartphones included in the 1st batch list are Samsung Galaxy SII, LG Optimus NET NFC, BlackBerry Bold 9900, BlackBerry Bold 9790, BlackBerry Curve 9360, Curve 9380 and BlackBerry. This certification means that the smartphone have fulfilled the requirements to use Visa’s payWave technology.
PayWave machine are currently available for 185 thousand pieces scattered all over Europe. From any other country in the world, it seems that Europe is an early adopter of this NFC technology. The value added of using payWave technology is the compatibility with Google Wallet service. Thus if you use your phone as a medium of payment, you can choose to use Google Wallet to do fast and convenient transaction.
Continue reading Visa Certifies Several Smartphones for NFC Payment
Visa Sertifikasi Sejumlah Smartphone untuk NFC Payment
Visa telah memasukkan sejumlah merk smartphone yang menggunakan platform Android dan BlackBerry ke dalam daftar produk yang disertifikasi untuk NFC (Near Field Communication) payment. Seperti yang dilaporkan oleh Computer World, smartphone yang masuk dalam daftar di putaran pertama adalah Samsung Galaxy SII, LG Optimus NET NFC, BlackBerry Bold 9900, BlackBerry Bold 9790, BlackBerry Curve 9360, dan BlackBerry Curve 9380. Sertifikasi ini berarti smartphone tersebut telah memenuhi persyaratan untuk menggunakan teknolog payWave milik Visa.
Mesin payWave saat ini telah tersebar sebanyak 185 ribu buah di seluruh Eropa. Ketimbang negara-negara lainnya di dunia, nampaknya kawasan Eropa merupakan early adopter terhadap teknologi NFC ini. Nilai tambah dari penggunaan teknologi payWave ini adalah kompatibilitas dengan layanan Google Wallet. Dengan demikian jika Anda menggunakan ponsel Anda sebagai media pembayaran, Anda bisa memilih untuk menggunakan Google Wallet untuk kegiatan transaksi yang cepat dan nyaman.
Continue reading Visa Sertifikasi Sejumlah Smartphone untuk NFC Payment
Bisakah Google Wallet Sukses di Indonesia?
Beberapa hari yang lalu, Google meluncurkan Google Wallet yang merupakan aplikasi mobile yang menjadikan telepon selular bisa berfungsi juga seperti layaknya kartu kredit bagi pengguna. Dengan kepingan NFC terintergrasi yang sudah dipasang pada telepon selular (saat ini hanya ada di Nexus S milik Google), pengguna cukup melambaikan telepon mereka di depan mesin pembaca untuk melakukan pembayaran. Menurut Stephanie Tilenius, Google VP of Commerce and Payments Google, tujuan mereka adalah untuk membuat telepon selular menjadi penghubung keuangan pribadi untuk kupon, poin loyalty merchant, pembayaran, dan penerimaan.
Tidak diragukan lagi bahwa hal ini akan mengubah cara konsumen berbelanja online dan offline, hal ini akan berimbas ke seluruh dunia termasuk Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat se-Asia Tenggara. Walaupun penetrasi kartu kredit di sini termasuk rendah, Google Wallet masih bisa berimbas pada pertumbuhan kartu kredit di Indonesia, bagaimanapun caranya.
Pertanyaannya adalah: Bisakah Google Wallet membantu meningkatkan aktivitas ecommerce di Indonesia ?
Will Google Wallet Succeed in Indonesia?
A few days ago, Google launched its Google Wallet which is a mobile app that enable cellphones to act just like a credit card to consumer. With an integrated NFC chip pre-installed (currently only in Google’s own Nexus S), consumer could just wave their phone in front of a reader in order to make payments. According to Stephanie Tilenius, VP of Commerce and Payments at Google, it envisions the cellphone to act as a personal financial hub for coupons, merchant loyalty points, payments and receipts.
There’s no doubt that this will change how consumer buy things online and offline, this will impact the world and Indonesia as one of the fastest growing economy in SEA is not an exception. Despite the low credit card penetration in the country, Google Wallet could still impact the credit card growth in Indonesia, if it plays nice.
But still, the question is : can Google Wallet help leverage Indonesia’s ecommerce scene?