Tag Archives: GoPro

GoPro Hero10 Black Dijual Rp8,5 Juta di Indonesia, Bawa Prosesor Baru dan Perekam Video 5.3K 60fps

Erajaya Active Lifestyle (EAL) bersama GoPro telah mengumumkan kehadiran Hero10 Black. Action camera yang dilengkapi dengan prosesor baru GP2 itu dijual dengan harga Rp8.500.000 di Indonesia.

Berkat prosesor GP2, GoPro Hero10 Black menjanjikan peningkatan dari segi kualitas gambar, kestabilan perekaman, dan performa keseluruhan yang lebih responsif. Sebagai permulaan, ia dapat merekam video hingga resolusi 5.3K dengan frame rate 60fps.

Kemudian pada resolusi video 4K mendukung frame rate 120fps dan hingga 240fps pada 2.7K. Selain itu, prosesor GP2 juga turut menghadirkan sistem penstabil gambar generasi terbaru, HyperSmooth 4.0 yang lebih efektif dalam hal meredam guncangan yang ekstrem.

Peningkatan kekuatan pemrosesan juga mempercepat proses pemindahan foto dan video ke smartphone secara nirkabel 30 persen lebih cepat (menggunakan aplikasi GoPro Quik). Serta, hingga 50 persen lebih kencang dengan menyambungkan Hero10 Black ke smartphone dengan kabel.

Djohan Sutanto, CEO Erajaya Active Lifestyle, mengemukakan, “Meningkatnya penghasilan, popularitas adventure sports seperti diving, surfing, skydiving, serta tren content sharing ikut mendorong permintaan akan action camera. Produk ini menjadi pilihan tepat karena ukurannya yang mungil, portable, mudah digunakan dan kaya fitur, menjadikannya pilihan tepat untuk pengguna personal maupun profesional, untuk mengabadikan momen indah dan membaginya di platform media sosial.

Dengan tingkat adopsi yang semakin cepat, diprediksikan pangsa pasar action camera dunia akan mencapai $3.2milyar di tahun 2027. GoPro Hero10 Black, dengan peningkatan teknologi dan fitur yang signifikan, menawarkan performa dan fleksibilitas luar biasa. Kami bangga dapat menghadirkan produk ini di Indonesia dan berharap akan diterima dengan baik oleh masyarakat dan menjadi produk yang tak kalah sukses dibandingkan seri sebelumnya,” imbuh Djohan.

Promo GoPro Hero10 Black

GoPro Hero10 Black dibanderol dengan harga Rp8.500.000 dan bisa didapatkan di seluruh jaringan outlet Urban Republic, outlet iBox, dan Erafone tertentu. Produk ini juga bisa didapatkan secara online melalui platform e-commerce eraspace.com, GoPro official store di marketplace Tokopedia dan Blibli.

Kelengkapan aksesori seperti pegangan ekstensi dengan tripod, dudukan klip magnetic, baterai cadangan, dan lainnya dijual terpisah. Selama periode peluncuran GoPro Hero10 Black dari tanggal 1 – 10 November 2021, pelanggan juga berkesempatan untuk mendapatkan cashback hingga Rp500.000 dan cicilan 0% hingga 12 bulan dengan menggunakan kartu kredit Bank BCA, CIMB Niaga, digibank by DBS, dan Bank Mandiri.

GoPro Hero10 Black Diumumkan, Janjikan Kualitas Gambar Lebih Baik dan Performa Lebih Responsif

Setahun pasca dirilis, GoPro Hero9 Black sudah punya suksesor, yaitu GoPro Hero10 Black. Action cam generasi terbaru ini menjanjikan peningkatan dari segi kualitas gambar, kestabilan perekaman, serta performa keseluruhan yang lebih responsif.

Secara bentuk, Hero10 identik dengan pendahulunya, hanya saja bodinya kini dihiasi aksen berwarna biru. Semua aksesori yang didesain untuk Hero9 dipastikan kompatibel dengan Hero10, termasuk halnya Max Lens Mod untuk memperluas bidang pandang. Bahkan modul baterai yang digunakannya pun sama persis.

Kulit luarnya boleh sama, tapi jeroannya rupanya telah dirombak cukup drastis. Pertama-tama, ada sensor baru dengan resolusi 23 megapiksel. Kedua, Hero10 turut mengemas prosesor anyar bernama GP2. Sebagai informasi, Hero9 menggunakan GP1, prosesor rancangan GoPro sendiri yang sudah eksis semenjak era Hero6 di tahun 2017.

Chip baru tersebut memungkinkan Hero10 untuk merekam video dalam resolusi yang lebih tinggi lagi: 5,3K 60 fps, atau bisa juga 4K 120 fps. Kemampuannya merekam adegan slow-motion pun juga ditingkatkan; masih dengan kecepatan 240 fps, tapi kini di resolusi 2,7K ketimbang 1080p.

Namun imbas positif penggunaan chip anyar ini tidak berhenti sampai di situ saja, sebab kinerja Hero10 secara keseluruhan juga meningkat pesat dibanding pendahulunya. Untuk urusan mengambil foto HDR misalnya, pengujian yang dilakukan The Verge membuktikan bahwa Hero10 mampu menjepret tiga foto di saat Hero9 masih belum selesai mengolah foto yang pertama.

Proses memindah foto dan video ke smartphone secara nirkabel (via aplikasi GoPro Quik) juga diklaim 30 persen lebih cepat pada Hero10. Pengguna juga bisa menyambungkan Hero10 ke smartphone dengan kabel untuk mendapatkan kecepatan transfer data hingga 50 persen lebih kencang daripada secara wireless.

GoPro Hero10 Black kompatibel dengan semua aksesori milik Hero9 Black / GoPro

Alternatifnya, Hero10 juga bisa langsung mengunggah konten ke cloud selagi baterainya dicas, dengan catatan pengguna sudah terdaftar sebagai subscriber layanan berbayar GoPro.

Terakhir, Hero10 turut menghadirkan sistem penstabil gambar generasi terbaru, yakni HyperSmooth 4.0 yang diklaim lebih efektif lagi dalam hal meredam guncangan yang ekstrem. Di Amerika Serikat, action cam ini sudah bisa dibeli seharga $500, atau kurang lebih sekitar 7,1 jutaan rupiah.

Sumber: PetaPixel dan GoPro.

GoPro Quik

GoPro Merombak dan Meluncurkan Ulang Aplikasi Edit Video Quik

GoPro telah merombak total aplikasi edit video otomatis buatannya dan meluncurkan ulang Quik dengan pengalaman yang sepenuhnya baru. Sebelumnya GoPro memiliki dua aplikasi, satu untuk mengontrol dan mengelola action camera GoPro, dan satu lagi berfokus untuk editing video cepat.

Dengan peluncuran Quik yang baru, GoPro menghapus aplikasi lamanya. Quik yang sekarang menjadi aplikasi penyimpanan, pengorganisasian, pengeditan, dan sekaligus untuk mengontrol kamera GoPro. Tidak hanya eksklusif untuk pengguna GoPro, video dari kamera smartphone maupun kamera mirrorless juga bisa diedit menggunakan aplikasi Quik.

Quik dapat diunduh secara gratis di App Store maupun Play Store, sebelum bisa menggunakannya pengguna perlu masuk atau mendaftar akun GoPro. Namun untuk dapat memanfaatkan Quik secara penuh, pengguna diwajibkan berlangganan Quik sebesar Rp19.000 per bulan atau satu tahun Rp228.000 dan sekarang mendapatkan potongan menjadi Rp109.000. Atau dengan berlangganan GoPro untuk pengguna action kamera GoPro yaitu Rp65.000 per bulan atau Rp780.000 satu tahun (harga promo Rp649.000).

Setelah berlangganan, pengguna dapat mengakses fitur-fitur Quik secara penuh. Sebut saja, seperti unlimited import foto dan video ke Mural untuk membantu mengatur foto dan video favorit. Lalu ada unlimited untuk editing dan filter, akses ke tema premium, dan bisa menggunakan GoPro Original Musik.

Bila Anda merekam video dengan frame rate tinggi seperti 60fps atau 120fps, Quik memiliki tool untuk mengatur kecepatan video dan mendapatkan slow motion yang epik pada durasi tertentu. Video dapat diedit dalam opsi aspek rasio 16:9, 4:3, 1:1, 3:4, dan 9:16 yang cocok untuk konten IGTV.

Seperti Quik lama, Quik baru juga dirancang untuk pengeditan video super cepat secara otomatis dengan durasi pendek. Proses pengeditannya mudah, pilih file foto dan video yang ingin diedit, kemudian pilih tema, dan musik. Dalam sekali ketukan, Quik akan mengemas menjadi video yang menarik dan hasil video ototmatis tersebut bisa disesuaikan lebih lanjut sesuai preferensi pengguna.

Sumber: PetaPixel

GoPro Luncurkan Remote Control Bluetooth untuk Hero9, Hero8 dan Max

Kabar gembira bagi para konsumen GoPro. Produsen action cam tersebut baru saja meluncurkan aksesori baru berupa remote control Bluetooth. Sesuai dugaan, fungsinya sudah pasti untuk mengendalikan action cam GoPro dari kejauhan.

Berbekal konektivitas Bluetooth Low Energy (LE), remote ini dapat dipakai untuk mengoperasikan hingga lima kamera GoPro sekaligus, dengan jarak maksimum sampai 60 meter dalam kondisi yang ideal. Ia datang bersama sebuah wrist strap yang membuatnya sangat fleksibel perihal mounting.

Seperti halnya kamera GoPro itu sendiri, remote ini mengusung desain yang rugged dan tahan air hingga kedalaman 5 meter, sehingga menggunakannya selagi surfing pun bukanlah masalah besar. Total ada tiga tombol berukuran besar (dua di samping kiri, satu di depan) yang semuanya mudah ditekan meski pengguna menggunakan sarung tangan.

GoPro tak lupa menyematkan layar monokrom beresolusi tinggi agar pengguna bisa memantau status kamera dengan mudah, terutama saat ada lebih dari satu kamera yang tersambung. Kamera yang kompatibel sendiri adalah GoPro Hero9 Black, GoPro Hero8 Black dan GoPro Max. GoPro pun telah merilis firmware update untuk ketiga kamera tersebut sehingga dapat digunakan bersama remote control ini.

Charging remote ini dapat dilakukan menggunakan kabel USB-C, terlihat dari paket penjualannya yang menyertakan kabel USB-C. Sayangnya GoPro tidak merincikan seberapa lama baterainya bisa bertahan, namun semestinya tidak akan mati lebih dulu daripada kameranya berkat penggunaan Bluetooth LE.

Di Amerika Serikat, remote control ini sudah dijual dengan harga $80, dan pemasaran globalnya baru akan dimulai pada bulan Februari 2021. Aksesori ini mungkin tidak bisa dikategorikan esensial, tapi kalau Anda sering merekam dari banyak angle menggunakan lebih dari satu kamera GoPro, remote ini semestinya dapat membantu memudahkan proses pengambilan gambar secara cukup signifikan.

Sumber: GoPro dan SlashGear.

HERO9_Black_22

Action Camera Terbaru GoPro Hero9 Black Resmi Dirilis

Saya masih ingat, bagaimana keseruan saat GoPro meluncurkan Hero8 Black dan Max di Indonesia pada akhir bulan Oktober tahun lalu. Acara experience-nya diselenggaran di Dufan, saya sangat terkesan dengan sistem stabilisasi HyperSmooth 2.0 yang mulus dan kemudahan membuat time-lapse dengan mode TimeWarp 2.0.

Saat diluncurkan GoPro Hero8 Black dibanderol Rp6.799.000, tetapi sekarang bisa didapat dengan harga Rp4.999.000. Kini GoPro telah memperkenalkan Hero9 Black, dengan dua layar serta membawa peningkatan fitur dan spesifikasi.

HERO9_Black_1

Mari mulai dari fisiknya, bentukan action camera ini masih identik dengan pendahulunya dengan pengait di bagian bawah. Namun status screen di bagian depan telah berubah menjadi front LCD screen dengan live preview. Meski ukurannya sangat kecil, tetapi cukup membantu untuk memperbaiki komposisi saat ngevlog.

Selain itu, lensa wide-angle Hero9 Black kini bisa dilepas dan diganti dengan lensa baru yang disebut ‘Max Lens Mod’ dengan bidang pandang lebih luas 155 derajat. Saat Max Lens Mod dipasang, Hero9 Black membawa kemampuan baru seperti Max HyperSmooth hingga resolusi 2.7K 60p, Max SuperView, dan Max Timewarp.

HERO9_Black

Peningkatan besar juga terjadi di dalam Hero9 Black, di mana kini sudah dilengkapi dengan sensor beresolusi 20MP. Fitur-fiturnya antara lain SuperPhoto + HDR , digital lenses (wide, linear, dan narrow), scheduled capture, Raw photo capture, dan banyak lagi.

Untuk perekam videonya, Hero9 Black sanggup merekam video 5K 30p, 4K 60p, dan 1080p dengan frame rate tinggi 240p. Teknologi HyperSmooth yang digunakan versi 3.0 dan dilengkapi fitur horizon leveling. Begitu pula dengan mode TimeWarp yang juga berada di versi 3.0.

Terkait baterai, GoPro mengatakan Hero9 Black memiliki daya tahan baterai 30% lebih baik dibanding Hero8 Black dan tahan air hingga 10 meter. Juga kompatibel dengan 40 Mod dan aksesori GoPro lainnya untuk mendandani kamera sesuai kebutuhan. Harga GoPro Hero9 Black dibanderol US$499.99 atau sekitar Rp7,4 juta tanpa subcription dan US$350 atau Rp5,1 jutaan dengan subcription GoPro selama satu tahun.

Sumber: Dpreview

Layar Depan Berwarna Bakal Jadi Sajian Utama GoPro Hero9 Black?

Sejak tahun 2016, GoPro rutin meluncurkan action cam kelas flagship (Hero Black) baru di bulan September atau Oktober. Kalau tahun lalu mereka memperkenalkan Hero8 Black, tidak lama lagi semestinya bakal ada Hero9 Black – meski tidak menutup kemungkinan pandemi memaksa GoPro untuk menunda rencananya sampai tahun depan.

Terlepas dari itu, pembaruan seperti apa yang kira-kira bisa dihadirkan Hero9? Kalau rumor yang baru-baru ini beredar tidak meleset, Hero9 Black bakal hadir mengusung layar depan yang berwarna layaknya DJI Osmo Action. Bocoran gambarnya bahkan sudah disebar oleh WinFuture, situs asal Jerman yang sudah beberapa kali terbukti bisa dipercaya terkait bocoran gadgetgadget terbaru.

Kumpulan gambar render GoPro Hero9 Black dari beragam angle ini menunjukkan bahwa tidak ada lagi perubahan fisik lain sedrastis layar depannya. Di Hero8 Black, kita tahu bahwa layar depannya berukuran kecil dan hanya bisa menyajikan informasi-informasi tertentu dalam tampilan monokrom.

Layar depan yang berwarna seperti ini tentu bakal sangat bermanfaat bagi para vlogger, sebab layarnya dapat berfungsi sepenuhnya sebagai jendela bidik alias viewfinder. Kalaupun tidak hobi vlogging, pengguna masih bisa memanfaatkannya untuk memudahkan pengambilan selfie.

GoPro Hero9 Black

Lalu mungkin yang jadi pertanyaan adalah, kenapa GoPro tidak menerapkan desain ini sejak tahun lalu, apalagi mengingat DJI Osmo Action memang dirilis 5 bulan lebih awal ketimbang Hero8 Black? Entahlah, tapi yang pasti tahun lalu GoPro lebih memilih menawarkan koleksi Mod yang opsional untuk Hero8 Black, termasuk salah satunya Display Mod untuk keperluan vlogging.

Bukan cuma kurang praktis, mengandalkan aksesori semacam ini berarti konsumen juga perlu mengeluarkan biaya ekstra. Hero9 Black dengan layar depan berwarnanya semestinya bisa mengatasi problem ini, meski memang ada kemungkinan juga harga jualnya jadi sedikit lebih mahal daripada Hero8 Black.

WinFuture juga menyinggung opsi perekaman dalam resolusi 5K sebagai pembaruan lain yang dibawa Hero9, tapi sejauh ini belum ada detail lebih lanjut soal itu. Satu hal yang saya pribadi berani jamin adalah, mekanisme mounting aksesorinya sama simpelnya seperti Hero8 Black – kamera memiliki pengaitnya sendiri di bagian bawah sehingga tidak perlu dipasangkan ke dalam case terlebih dulu – atau malah bisa lebih disempurnakan lagi.

Sumber: WinFuture via Engadget.

GoPro Luncurkan Layanan Live Streaming untuk Pelanggan GoPro Plus

Live streaming menggunakan GoPro tentu bukan lagi berita baru. Yang baru adalah bagaimana itu sekarang bisa dilakukan tanpa harus mengandalkan platformplatform populer macam Twitch, YouTube, atau Facebook, sebab GoPro kini sudah punya sendiri wadah yang serupa.

Ya, situs GoPro.com sekarang juga merangkap fungsi sebagai platform live streaming, tapi khusus untuk para pelanggan layanan GoPro Plus saja. Bagi mereka ini, video yang sedang direkam bisa langsung mereka siarkan melalui akunnya masing-masing di situs GoPro, lalu tautan menuju ke live stream-nya bisa dibagikan via pesan teks.

Di situlah letak perbedaan platform live streaming GoPro; sifatnya privat dan tidak terbuka untuk umum. Jadi apabila Anda sedang memulai sesi live streaming, saya tidak bisa segampang itu membuka situs GoPro.com dan langsung menonton siaran Anda kecuali saya punya link-nya.

Keuntungannya tentu saja berkaitan dengan kemudahan penggunaan. Kalau melihat support page GoPro terkait cara-cara memulai live stream di tiap platform, bisa kita lihat bahwa langkah-langkahnya jauh lebih simpel jika memakai platform milik GoPro sendiri, dan ini berlaku untuk GoPro Hero7 Black, Hero8 Black, dan GoPro Max sekaligus.

GoPro Plus sendiri sebenarnya sudah menawarkan benefit berupa cloud storage tanpa batas untuk semua koleksi foto dan video pelanggan dalam resolusi aslinya. Anggap saja layanan live streaming ini sebagai fasilitas tambahan sehingga pengguna bisa lebih mudah membagikan aksinya ke keluarga dan kerabat lainnya. Aksinya pun tidak melulu harus di luar, sebab seperti yang kita tahu, GoPro Hero8 Black sekarang juga dapat difungsikan sebagai webcam.

Dalam kesempatan yang sama, GoPro akhirnya juga merilis software webcam-nya di Windows setelah sebelumnya cuma tersedia di platform macOS saja. Khusus pengguna action cam terbaru GoPro ini, juga ada firmware baru yang menanti yang menghadirkan dukungan fitur HyperSmooth 2.0 pada lebih banyak mode perekaman.

Sumber: Engadget dan GoPro.

GoPro Hero8 Black Kini Bisa Dipakai Sebagai Webcam Tanpa Bantuan Perangkat Tambahan

Pandemi memaksa produsen kamera untuk lebih kreatif memperlakukan konsumennya. Kita memang dianjurkan untuk sebisa mungkin tidak keluar rumah, tapi itu bukan berarti kamera yang kita miliki harus terbengkalai begitu saja. Kalau menurut sejumlah brand, kenapa kameranya tidak dialihfungsikan saja, menjadi webcam misalnya.

Semuanya bermula ketika Canon merilis software untuk EOS Webcam Utility, yang meskipun masih berstatus beta, sudah bisa mengubah peran asli kamera DSLR maupun mirrorless menjadi webcam tanpa bantuan perangkat tambahan seperti capture card. Lalu dalam kurun waktu yang singkat, satu demi satu brand lain ikut menyusul, mulai dari Fujifilm, Panasonic, dan bahkan sampai Olympus.

Bahkan GoPro pun akhirnya juga ikut latah. Mereka baru saja merilis aplikasi GoPro Webcam, yang cukup disayangkan baru tersedia buat platform macOS sejauh ini, dengan versi Windows yang masih dalam tahap pengembangan. Kamera yang kompatibel hanyalah Hero8 Black, dan itu pun harus dengan mengunduh dan meng-install firmware update terlebih dulu.

Usai meng-install firmware baru dan aplikasi GoPro Webcam, pengguna cukup menyambungkan Hero8 Black ke komputer menggunakan kabel USB-C, maka kamera pun siap dipilih sebagai input video beresolusi 1080p atau 720p pada aplikasi-aplikasi video call seperti Zoom, Google Meet, dan lain sebagainya. Panduan lengkap langkah-langkahnya bisa dilihat langsung di situs GoPro.

Satu catatan penting yang perlu diingat, berhubung fitur webcam ini memerlukan firmware baru, otomatis pengguna tidak bisa memakainya bersamaan dengan firmware GoPro Labs. Pastikan juga baterai kamera sedang dalam kondisi penuh, sebab perangkat tidak bisa di-charge selama digunakan sebagai webcam.

Untuk pengguna GoPro Hero7 atau yang lebih tua lagi, sayangnya tidak ada solusi yang semudah dan semurah ini. Anda tetap butuh bantuan perangkat tambahan seperti Elgato Cam Link kalau mau menggunakan action cam kesayangan sebagai webcam.

Sumber: PR Newswire dan GoPro.

Lewat GoPro Labs, Pengguna Dapat Mengakses Berbagai Fitur Eksperimental

GoPro baru saja memperkenalkan GoPro Labs, semacam platform untuk bermain-main dengan sejumlah fitur eksperimental yang tersedia. Anggap saja GoPro Labs ini sebagai versi khusus firmware yang memberikan akses ke fitur-fitur yang mungkin tak akan pernah dirilis ke publik secara luas.

Bukan karena fiturnya terlalu buggy, tapi karena fiturnya terlalu spesifik untuk skenario penggunaan yang mungkin tidak akan pernah dialami mayoritas konsumen. Salah satu contohnya adalah skenario merekam momen pesawat ulang-alik yang lepas landas. Fitur niche untuk skenario penggunaan yang niche pula, kira-kira seperti itu premis yang ditawarkan GoPro Labs.

Pada iterasi pertamanya, GoPro Labs menghadirkan fitur kode QR untuk mengoperasikan kamera Hero8 Black. Fitur ini sangat berguna untuk skenario pesawat ulang-alik itu tadi, yang mengharuskan kamera untuk diletakkan di lokasi 72 jam sebelum pesawat lepas landas, dan dalam kurun waktu tersebut, kamera tak boleh disentuh sama sekali.

GoPro QR code camera control

Berhubung kameranya juga terlalu jauh dari jangkauan Wi-Fi, maka kode QR-lah yang dijadikan alternatif. Sebelum kamera ditinggalkan di lokasi, sebuah kode QR sudah dipindai terlebih dulu, dan kode tersebut telah diprogram untuk menjadi timer yang akan menyalakan kamera beberapa menit sebelum pesawat lepas landas dan memulai perekaman secara otomatis.

GoPro menyediakan online tool untuk memprogram kode QR-nya, sehingga konsumen dapat memanfaatkannya untuk, misalnya, menyalakan kamera dan mengaktifkan fungsi time-lapse di waktu tertentu saja setiap harinya. Contoh lain, kode QR-nya juga dapat diprogram untuk menyulap GoPro menjadi kamera pengawas yang hanya akan merekam saat ada gerakan terdeteksi.

Selain kode QR, fitur lain yang GoPro Labs bawa adalah optimasi buat para pengguna software ReelSteady GO. GoPro Labs saat ini sudah tersedia buat para pengguna Hero8 Black. Cara instalasinya bisa langsung dilihat di situs GoPro.

Sumber: GoPro.

GoPro Light Mod Adalah Flash Eksternal Serba Bisa untuk Semua Kamera Bikinannya

GoPro Hero 8 Black yang dirilis beberapa bulan lalu boleh dibilang hanya menawarkan penyempurnaan iteratif. Namun sebenarnya ia juga membawa satu fitur yang benar-benar baru, yakni dukungan aksesori yang GoPro namai dengan istilah Mod.

Mod yang pertama, yaitu Light Mod, sudah resmi GoPro jual seharga $50. GoPro mendeskripsikannya sebagai LED flash yang serba-bisa, dan kehadirannya juga bakal sangat membantu pengguna Hero 8 yang rutin membuat vlog.

GoPro Light Mod

Pengguna dapat mengatur tingkat kecerahannya dari empat intensitas yang berbeda (20 – 200 lumen), atau mengaktifkan mode strobe jika diperlukan. Layaknya LED flash eksternal pada umumnya, ia turut dilengkapi diffuser bawaan, cocok untuk menghasilkan rekaman tanpa terganggu bayangan dari subjek.

Dipadukan dengan Media Mod, Light Mod bisa dipasangkan langsung ke bodi Hero 8 Black, baik di sisi atas maupun di sisi kirinya. Masalahnya, Media Mod baru akan dipasarkan pada akhir Januari mendatang. Lalu mengapa Light Mod dijual lebih awal?

GoPro Light Mod

Well, Light Mod sejatinya bukan aksesori eksklusif untuk Hero 8 Black. Ia juga kompatibel dengan deretan mount GoPro lain dan dapat berdiri sendiri. Contoh yang paling gampang adalah memasangkannya pada mount Head Strap, sehingga cahaya akan menyorot ke mana saja kita mengarah.

Ya, Light Mod memiliki baterai rechargeable-nya sendiri, dan satu kali pengisian cukup untuk menenagainya sampai sekitar 6 jam penggunaan. Ia juga telah dirancang agar tahan air sampai kedalaman 10 meter, salah satu syarat utama untuk sebuah aksesori GoPro.

Sumber: GoPro.