Tag Archives: gopro fusion

Firmware Update Wujudkan Peningkatan Resolusi pada Kamera 360 Derajat GoPro Fusion

Tren penyempurnaan kamera 360 derajat melalui firmware update terus berlanjut. Rylo memulainya pada bulan November lalu dengan merilis update yang meningkatkan resolusi kameranya dari 4K menjadi 5,8K. Tidak lama setelahnya, Insta360 juga mengambil langkah serupa guna menghadirkan opsi perekaman video HDR pada One X.

Tahun 2019 ini, giliran GoPro yang bertindak. Mereka baru saja meluncurkan firmware update versi 2.0 untuk kamera 360 derajat GoPro Fusion, dan pembaruan paling utamanya adalah peningkatan resolusi menjadi 5,6K, serta opsi perekaman 24 fps demi menyuguhkan hasil akhir yang lebih sinematik.

5,2K menjadi 5,6K memang terkesan seakan tidak ada artinya, akan tetapi GoPro bilang bahwa kamera sebenarnya menangkap gambar dalam resolusi 5,8K, sebelum akhirnya di-stitch menjadi 5,6K, sehingga hasil akhirnya semestinya tampak cukup tajam dan mendetail. Bagi penggemar time lapse, opsi perekaman 5,6K 24 fps ini juga bisa dipakai dalam mode tersebut.

Di samping peningkatan resolusi, update ini juga mendatangkan dukungan format RAW pada night mode maupun time lapse dengan interval 5 detik atau lebih. GoPro pun tak lupa meng-update software pendamping Fusion Studio agar kualitas gambar di hasil akhir video bisa semakin ditingkatkan, sekaligus menghadirkan integrasi yang lebih mudah dengan software seperti Adobe Premiere CC maupun After Effects CC.

Sumber: Engadget dan GoPro.

Pencipta Hyperlapse Kembangkan Kamera 360 Derajat dengan Sistem Stabilization Kelas Dewa

GoPro resmi merilis kamera 360 derajat perdananya pada akhir September kemarin. Baru satu bulan berselang, sudah muncul satu rivalnya yang sangat berpotensi. Berpotensi karena perangkat bernama Rylo ini bukan sembarang action cam yang mampu merekam video 360 derajat, melainkan yang dikembangkan oleh pencipta Hyperlapse.

Hyperlapse, bagi yang sudah lupa, adalah aplikasi keluaran Instagram yang dirancang untuk memudahkan pengguna mengambil video time lapse dengan tingkat stabilitas yang sangat baik. Begitu efektifnya sistem stabilization Hyperlapse, video yang dihasilkannya tampak seakan diambil menggunakan bantuan tripod.

Rylo

Kini kedua penciptanya, Alex Karpenko dan Chris Cunningham, memutuskan untuk memulai babak baru lewat Rylo. Sepintas Rylo tampak seperti kamera 360 derajat pada umumnya, dengan sepasang lensa fisheye di sisi depan dan belakangnya.

Masing-masing lensa memiliki sudut pandang seluas 208 derajat (setara lensa 7 mm pada kamera biasa) dan aperture f/2.8. Rylo sanggup merekam video 360 derajat dalam resolusi maksimum 4K 30 fps, atau kalau pengguna mau, foto panorama 360 derajat dalam resolusi 6K.

Kemiripan Rylo dan GoPro Fusion terletak pada kemampuannya mengekstrak video 1080p standar dari hasil rekamannya. Fitur ini sejatinya memungkinkan pengguna untuk menentukan ke mana ia harus membidikkan kamera setelah video selesai direkam.

Rylo

Namun tentu saja yang menjadi fitur andalan Rylo adalah Cinematic Stabilization, yang pada dasarnya merupakan evolusi dari teknologi Hyperlapse, yang kini diterapkan untuk video 360 derajat dan yang bukan dalam mode time lapse. Entah Anda sedang berlari, bersepeda atau malah melompat dari atas tebing, Rylo memastikan hasil rekamannya tetap stabil dan tampak sangat mulus.

Pengoperasiannya juga terkesan sangat mudah, sebab Rylo hanya mengandalkan satu tombol saja untuk menyala-matikan perangkat, serta memulai dan menyetop perekaman. Selesai merekam, pengguna dapat menyambungkannya ke ponsel Android atau iPhone via kabel, lalu mengedit atau membagikan hasilnya langsung dari aplikasi pendampingnya.

Rylo

Fisik Rylo tergolong ringkas, dengan wujud menyerupai kapsul dan dimensi 72,5 x 37 x 42,7 mm. Bobotnya hanya berkisar 108 gram berkat penggunaan material serba aluminium. Ia dibekali layar OLED kecil di salah satu sisinya, sedangkan penyimpanannya mengandalkan kartu microSD dengan dukungan kapasitas maksimum 256 GB. Baterainya dapat bertahan selama 60 menit perekaman dalam satu kali charge.

Rylo saat ini sudah bisa dibeli seharga $500, tapi sayang baru untuk pasar Amerika Serikat saja. Silakan tonton video di bawah untuk mendapatkan gambaran seajaib apa fitur Cinematic Stabilization yang ditawarkannya.

Sumber: PetaPixel.

GoPro Rilis Hero6 Black Plus Kamera 360 Derajat Perdananya

GoPro baru saja memperkenalkan action cam baru, Hero6 Black, setahun setelah mereka mengumumkan Hero5 Black. Dibandingkan pendahulunya, wujudnya hampir tidak berubah, dengan bodi yang tahan air hingga kedalaman 10 meter tanpa casing, serta kompatibilitas dengan beragam aksesori yang sudah ada maupun drone Karma.

Namun jangan tertipu oleh kemiripannya itu, sebab Hero6 Black membawa peningkatan performa yang cukup drastis. Ia mampu merekam video beresolusi 4K 60 fps, atau 1080p 240 fps untuk slow-mo. Sampai sekarang pun masih belum banyak kamera maupun smartphone yang sanggup merekam 4K 60 fps.

Rahasianya terletak pada sebuah prosesor baru bernama GP1, yang merupakan hasil rancangan GoPro sendiri. Sebelum ini, GoPro selalu mengandalkan prosesor buatan Ambarella. Namun belakangan mulai banyak produsen action cam lain yang juga memakai chip buatan Ambarella, sehingga GoPro pun memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda yang pada akhirnya dapat memberikan keunikan tersendiri.

GoPro Hero6 Black

Menurut GoPro, kehadiran chip GP1 memungkinkan Hero6 Black untuk menghasilkan dynamic range maupun performa low-light yang lebih baik. GoPro tidak lupa bilang kalau Hero6 Black memiliki sistem stabilization terbaik dari seluruh lini action cam-nya, dan tentu saja mode pemotretan RAW maupun HDR juga tersedia.

Pembaruan lainnya mencakup konektivitas Wi-Fi 5 GHz sehingga proses transfer video dan foto bisa dipercepat sampai tiga kali lipat. Seperti pendahulunya, Hero6 Black dapat dioperasikan menggunakan perintah suara, atau melalui layar sentuh 2 incinya di belakang.

GoPro Hero6 Black saat ini sudah dipasarkan seharga $500, $100 lebih mahal ketimbang generasi sebelumnya.

GoPro Fusion

Kalau tahun lalu Hero5 Black datang bersama adik kecilnya, tahun ini Hero6 Black didampingi oleh sebuah kamera 360 derajat. Dinamai Fusion, kamera ini pertama diumumkan GoPro pada bulan April kemarin, dan sekarang akhirnya sudah siap menyapa konsumen secara luas.

Keunggulan Fusion tentu saja terletak pada sepasang sensor dan lensa yang memungkinkannya untuk mengambil video spherical beresolusi 5,2K 30 fps atau 3K 60 fps, juga foto spherical 18 megapixel. Bukan cuma video atau foto 360 derajat, Fusion rupanya juga akan merekam audio 360 derajat.

GoPro Fusion

Fusion juga menawarkan fitur unik bernama OverCapture, yang sejatinya memungkinkan pengguna untuk mengekstrak video standar dari video 360 derajat yang direkam. Dengan fitur ini, pengguna sejatinya sudah tidak perlu bingung soal framing, sebab mereka tinggal memulai perekaman, lalu framing-nya bisa diatur nanti melalui aplikasi pendamping GoPro.

Bodi Fusion juga didesain tahan air, meski hanya sampai kedalaman 5 meter saja. Ia kompatibel dengan sebagian besar mount GoPro, dan pengguna juga dapat mengoperasikannya dengan perintah suara seperti Hero6 Black.

Pre-order GoPro Fusion saat ini sudah dibuka, dengan banderol $700. Konsumen diperkirakan bakal menerima pesanannya mulai November, sedangkan fitur OverCapture baru akan tersedia pada awal tahun depan.

Sumber: GoPro.

Action Cam 360 Derajat GoPro Fusion Mulai Diuji Bersama 10 Mitra Terpilih

April lalu, GoPro mengumumkan bahwa mereka bakal merilis sebuah kamera 360 derajat bernama Fusion pada akhir tahun nanti. Namun sebelum itu, mereka akan mempersilakan para mitranya untuk menguji ketangkasan Fusion terlebih dulu.

Janji tersebut bakal segera dilunasi oleh GoPro, dimana mereka sudah memilah-milah kandidat terbaik untuk menguji Fusion berdasarkan pengalaman mereka masing-masing dengan kreasi konten 360 derajat. Siapa saja yang terpilih? Ada Fox Sports, Golden State Warriors, USA Today, AccuWeather, Digital Domain, Getty Images, Legend 3D, Rapid VR, RYOT serta travel blogger Louis Cole.

Terpilihnya mitra macam Fox Sports dan Golden State Warriors pada dasarnya mengindikasikan bahwa Fusion nantinya bakal digunakan untuk mengabadikan pukulan KO di pertandingan UFC maupun aksi dunk sensasional Andre Iguodala serta three-point beruntun dari Stephen Curry. Semuanya dalam wujud video spherical beresolusi 5,2K.

Tidak hanya itu, baik Fox maupun Golden State sejatinya juga dapat menguji efektivitas software editing QuikStories yang datang bersama Fusion, yang kesannya sudah dioptimalkan untuk menciptakan klip-klip pendek untuk dibagikan ke media sosial. Keduanya merupakan kandidat yang tepat karena jumlah follower media sosialnya yang terbilang masif.

Selebihnya, kita masih harus menunggu sampai akhir tahun untuk mengetahui fitur-fitur GoPro Fusion secara merinci, termasuk berapa banderol harga yang bakal dipatok sang raja action cam.

Sumber: Engadget.

GoPro Umumkan Fusion, Kamera 360 Derajat dengan Karakteristik Action Cam

GoPro baru saja membuat pengumuman yang cukup mengejutkan. Mereka sedang menyiapkan sebuah kamera 360 derajat bernama GoPro Fusion, dengan karakteristik action cam yang cukup kental. Maksudnya, perangkat ini cukup ringkas dan siap diajak ke segala medan.

GoPro tidak membeberkan detail maupun spesifikasi yang merinci. Mereka sejauh ini cuma bilang kalau Fusion sanggup merekam video spherical dalam resolusi 5,2K 30 fps. Dari situ pengguna bebas menggunakan hasilnya sebagai konten virtual reality, atau di-crop menjadi foto atau video HD standar.

Menurut CEO GoPro, Nicholas Woodman, fungsi utama Fusion adalah untuk mengabadikan momen dari segala sudut, ibaratnya menggunakan enam action cam GoPro yang dibundel menjadi satu. Fusion pada dasarnya meniadakan kebutuhan untuk mengatur komposisi, sehingga hal-hal yang tak terduga pun tetap bisa tertangkap meski kita tidak menyadarinya.

Fusion kompatibel dengan sederet aksesori untuk action cam GoPro / GoPro
Fusion kompatibel dengan sederet aksesori untuk action cam GoPro / GoPro

Fusion menggabungkan fleksibilitas yang ditawarkan action cam sekaligus kamera 360 derajat. GoPro memastikan bahwa Fusion nantinya bakal kompatibel dengan sederet aksesori untuk lini action cam-nya.

Melihat sampel hasil videonya di bawah, Fusion bakal menjadi penantang yang tangguh untuk Samsung Gear 360. Video itu juga menunjukkan kapabilitas stabilization Fusion yang cukup mengesankan, dimana video tetap terlihat mulus di atas sepeda atau kano. Lebih istimewa lagi, video 360 derajat itu bisa dibuat slow-motion.

Fusion rencananya baru akan dipasarkan mulai akhir tahun 2017. Kisaran harganya belum diketahui, tapi pastinya tidak semahal GoPro Odyssey. Sebelum dirilis untuk publik, GoPro terlebih dulu akan membagikan Fusion ke sejumlah mitranya mulai musim panas ini guna mendemonstrasikan potensinya menjelang peluncurannya nanti.

Sumber: GoPro.