Tag Archives: goto financial

Moka Luncurkan Moka Prime, Perangkat Kasir Profesional Premium dan Inovatif

Moka, aplikasi platform kasir online (point of sales) berbasis cloud yang juga menjadi bagian dari GoTo Financial, baru saja meluncurkan Moka Prime, sebuah perangkat kasir profesional yang inovatif dan mengusung desain premium. 

Kehadiran Moka Prime menargetkan pemilik usaha di sektor kuliner premium, seperti kafe, restoran, spa, dan salon, yang tak cuma menginginkan fungsionalitas tinggi tetapi juga menjadikan desain perangkat kasir yang eksklusif sebagai nilai tambah untuk outletnya.

Haryanto Tanjo, Group Head of Merchant Services GoTo Financial menjelaskan, “Misi kami di Moka adalah memberdayakan pelaku usaha untuk terus berkembang di setiap fase pertumbuhan. Untuk mencapai misi ini, kami terus melahirkan inovasi guna menjawab kebutuhan merchant, di antaranya dengan memperkenalkan Moka Prime sebagai perangkat kasir profesional yang memiliki desain premium serta dilengkapi fitur-fitur inovatif, sekaligus terintegrasi dengan Moka POS.” 

Menurutnya, Moka Prime menjadi inovasi terbaru dari Moka yang menggabungkan fungsi dan estetika. Secara fungsi, perangkat kasir Moka Prime sudah didukung berbagai fitur yang mampu menawarkan pengalaman lebih baik bagi pelanggan, sekaligus mempermudah pekerjaan kasir dan meminimalisir kesalahan dalam proses transaksi. Selain itu, Moka Prime juga mengusung desain yang premium, membuat tampilan meja kasir menjadi semakin berkelas. 

Moka Prime mengusung tiga keunggulan utama. Pertama, desain premium yang memberikan sentuhan eksklusif dan  mentransformasi tampilan meja kasir jadi lebih elegan. Kedua, dual touch screen dengan layar kasir berukuran 14.1 inci dan layar pelanggan berukuran 8 inci, menghadirkan pengalaman transaksi yang lebih efisien dan interaktif. Ketiga, keandalan operasional dengan layar sentuh yang responsif, baterai built-in, dan garansi 12 bulan. 

Sejak 2015, Moka terus berinovasi agar proses operasional bisnis bisa dilakukan dengan lebih efisien, sehingga para pelaku usaha bisa selalu mengutamakan kenyamanan pelanggan. Lewat aplikasi kasir digital  yang dimiliki, Moka membantu pelaku usaha mendapatkan laporan serta analisa penjualan di semua outlet, melacak inventaris, hingga menerima masukan dari pelanggan serta analisa produktivitas karyawan.

Saat ini, Moka Prime ditawarkan dengan harga spesial Rp8,000,000 yang berlaku hingga 31 Januari 2024. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Moka Prime, kunjungi tautan ofisial Mokapos.

GoPay Later saat ini menjadi opsi paylater utama di Gojek dan Tokopedia / Gopay

Restrukturisasi Bisnis Paylater GoTo Financial, dari Findaya ke MAB

Per 4 Agustus 2023, GoTo Financial mengumumkan peralihan unit multifinance yang menaungi layanan GoPay Later. Sebelumnya platform paylater tersebut digerakkan oleh PT Mapan Global reksa (Findaya), lalu kini telah diambil alih oleh PT Multifinance Anak Bangsa (MAB).

Fintech memang menjadi salah satu lini bisnis yang terus ditingkatkan oleh GoTo, termasuk belum lama ini mereka berupaya memperluas jangkauan Gopay dengan merilis aplikasi khusus yang bisa digunakan terpisah dari layanan Gojek — kendati demikian fitur Gopay juga masih bisa digunakan melalui aplikasi Gojek.

Peralihan GoPay Later ke MAB

Kepada DailySocial.id, Head of Corporate Affairs GoTo Financial Audrey Petriny menceritakan, pada November 2021 GoTo Financial resmi mengakuisisi PT Rama Multi Finance, kemudian di-rebrand dengan nama PT Multifinance Anak Bangsa. Unit tersebut sebelumnya telah memegang lisensi multifinance yang berizin dan diawasi oleh OJK.

Struktur GoPay Later sendiri sejak awal memang sudah unik. Platform BNPL ini memiliki dua produk yang bernama GoPay Later dan GoPaylater Cicil. Kendati saat ini keduanya telah terintegrasi dan dikelola penuh oleh MAB.

“Perpindahan penyedia layanan GoPay Later merupakan salah satu upaya kami untuk menyediakan layanan finansial yang lebih baik lagi kepada pengguna. GoPay Later versi baru menawarkan limit yang lebih tinggi sampai dengan Rp30 juta, dengan pilihan tenor cicilan 1, 3, 6, hingga 12 bulan untuk memberikan fleksibilitas dan kemudahan bagi pengguna dalam memenuhi kebutuhan,” ujar Audrey.

Dengan adanya peralihan ini, untuk menikmati GoPay Later versi teranyar, pengguna perlu memberikan persetujuan syarat dan ketentuan terkait pemindahan data dari Findaya ke MAB.

Menurut laporan ResearchAndMarkets, Gross Merchandise Value (GMV) layanan paylater di Indonesia telah mencapai lebih dari $4,6 miliar di tahun 2022. Angka ini diproyeksikan terus meningkat dengan CAGR 32,5% hingga 2028 nanti, sehingga berpotensi membukukan GMV hingga $25,3 miliar.

Rendahnya penetrasi kartu kredit dan tingginya konsumsi di platform e-commerce menjadi penyebab utama sistem cicilan itu laris-manis di pasaran. Selain GoTo, sejumlah perusahaan lain juga mengembangkan paylater secara in-house (atau melalui unit bisnis dalam satu grup). Misalnya Shopee dengan ShopeePaylater dan Blibli dengan BlibliTiket PayLater yang dikembangkan melalu Indodana — sub-unit dari Cermati, startup fintech yang saham mayoritasnya dimiliki grup Blibli.

Findaya akan fokus di bisnis lending

Turut disampaikan, Findaya ke depannya akan tetap beroperasi di bawah naungan GoTo Financial dengan fokus di bidang fintech lending. Karena seperti diketahui, Findaya telah memegang lisensi dan izin p2p lending dari OJK.

“Melalui Findaya, kami menyediakan GoPay Pinjam (layanan pinjaman tunai) dan GoModal (layanan pinjaman mitra UMKM),” imbuh Audrey.

Findaya merupakan salah satu sub-usaha milik pengembang platform arisan, Mapan, yang diakuisisi Gojek sejak tahun 2017. Startup tersebut didirikan Aldi Haryopratomo; ia juga sempat menjadi CEO Gopay dari akhir 2017 sampai awal 2021. Layanan Mapan masih terus eksis, kini dinakhodai oleh Ardelia Apti. Bahkan pada tahun 2022 lalu mereka umumkan pendanaan seri A $15 juta.

Application Information Will Show Up Here
Presiden Unit Bisnis Financial Technology GoTo Hans Patuwo dan CEO GoTo Group Patrick Walujo / GoPay

Aplikasi GoPay Resmi Hadir, Sasar Pasar Baru di Luar Ekosistem GoTo

GoTo Financial, unit bisnis fintech GoTo, resmi meluncurkan aplikasi GoPay secara nasional. Secara bertahap, aplikasi ini akan diperkuat dengan beragam fitur finansial untuk mempermudah masyarakat mendapatkan akses, termasuk menjangkau mereka yang selama ini belum menggunakan layanan Gojek dan Tokopedia.

Perusahaan sendiri mempersiapkan aplikasi GoPay ini sejak akhir tahun lalu dan melakukan product market fit untuk memvalidasi kebutuhan pasar. GoPay sebagai platform uang elektronik selama ini terikat dengan aplikasi Gojek dan merupakan salah satu yang terpopuler menurut survei pasar yang termuat di Fintech Report 2021 yang diterbitkan DSInnovate.

Aplikasi ini dapat diunduh melalui Google Play dan App Store. Untuk platform Android, aplikasi ini berkapasitas 25 MB dan didesain ringkas dengan harapan mudah dipahami dan memberikan user experience baik bagi pengguna.

Dalam peresmiannya pada hari ini (26/7), CEO GoTo Group Patrick Walujo menyampaikan aplikasi GoPay tidak akan menggantikan layanan GoPay yang sudah ada saat ini. Masih di versi awal, ia memastikan ke depannya akan ada banyak inovasi keuangan digital di aplikasi ini.

“Kami juga banyak berinvestasi dalam security feature yang mumpuni untuk melindungi aplikasi GoPay. GoTo punya komitmen untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik, kehadiran aplikasi ini adalah salah satu dari perwujudannya,” terang Patrick.

Presiden Unit Bisnis Financial Technology GoTo Hans Patuwo menambahkan, perusahaan menyasar pengguna baru yang saat ini belum menggunakan Gojek maupun Tokopedia. Disebutkan jumlah pengguna GoTo mencapai 63 juta berdasarkan data per Desember 2022.

Menurut data Bank Indonesia, terdapat 97 juta orang dewasa di Indonesia yang masuk ke dalam kategori unbanked atau tidak memiliki akun di bank.

“Kami mempersiapkan setiap aspek agar aplikasi GoPay benar-benar bisa menjangkau semua. Melalui aplikasi GoPay, kami ingin menghilangkan keterbatasan masyarakat dalam mendapatkan layanan keuangan,” ujar Hans.

Fitur GoPay yang tersedia saat ini termasuk:

  • Gratis transfer instan ke mana saja hingga 100 kali per bulan, termasuk transfer dari akun GoPay ke akun GoPay lainnya, dari akun GoPay ke rekening bank, dan dari rekening bank ke rekening bank lainnya.
  • Pengguna dapat membeli pulsa dan paket data dengan harga spesial di aplikasi GoPay dan menikmati biaya administrasi yang minim untuk pembayaran tagihan BPJS, PLN, dan lainnya.
  • Aplikasi GoPay juga memiliki fitur laporan pengeluaran yang dapat secara otomatis memberikan gambaran kepada pengguna terkait pengeluaran mereka. Hal ini membantu mereka dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik lagi. Harapannya, kehadiran fitur ini dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat dalam jangka panjang.
  • Fitur keamanan lima lapis untuk akun pengguna, di antaranya verifikasi nomor handphone, pemasangan PIN, biometrik, verifikasi email, dan upgrade ke GoPay Plus.

Hans memastikan ke depannya fitur finansial lainnya dapat segera hadir. Walau tidak didetailkan lebih lanjut, ia memastikan filosofi perusahaan dalam setiap pengembangan produk selalu berorientasi pada kebutuhan pelanggan. Ia juga berharap ke depannya kontribusi bisnis dari GoPay dapat semakin signifikan untuk grup.

“Ini masih versi pertama. Kami selalu berbasis apa kebutuhan pelanggan. Filosofi kami adalah memecahkan masalah-masalah yang dihadapi pelanggan dari situ mencarikan solusi terbaiknya.”

Pemakaian GoPay sejauh ini masih didominasi transaksi ekosistem GoTo, mulai dari GoFood, GoCar, dan GoRide. Walau demikian, pertumbuhan dari transaksi di luar ekosistem, misalnya untuk pembayaran langganan Netflix dan sebagainya, menunjukkan tren yang positif.

Hasil riset

Dalam riset termutakhir yang dirilis InsightAsia bertajuk “Consistency That Leads: 2023 E-Wallet Industry Outlook” menunjukkan dompet digital kini menjadi metode pembayaran yang paling banyak dipilih masyarakat digital Indonesia, dibandingkan tunai dan transfer antar rekening bank.

Sebanyak 74% responden aktif menggunakan dompet digital untuk berbagai transaksi keuangan. Sisanya, memilih uang tunai (49%), transfer bank (24%), QRIS (21%), paylater (18%), kartu debit (17%), dan VA transfer (16%). Riset ini melibatkan 1.300 responden yang tersebar di tujuh kota, meliputi Jabodetabek, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Palembang, dan Pekanbaru, berlangsung dari tanggal 19-30 September 2022.

Dalam riset tersebut juga menunjukkan GoPay sebagai platform yang secara konsisten paling banyak digunakan oleh konsumen dalam lima tahun terakhir. Riset memperlihatkan, sebagian besar pengguna dompet digital pernah menggunakan Gopay (71%) dan terus setia menggunakannya sampai saat ini (58%).

Selain GoPay, platform e-money populer lainnya adalah OVO, DANA, dan ShopeePay.

Application Information Will Show Up Here
(Ki-ka) Head of Merchant Business Bank Jago Vincent C. Soegianto, Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar, dan Head of Merchant Platform GoTo Financial Novi Tandjung

Bank Jago Umumkan Sinergi dengan GoBiz, Bantu Kelola Keuangan Mitra Merchant

PT Bank Jago Tbk (IDX: ARTO) dan GoTo Group kembali melanjutkan kolaborasi strategisnya pada ekosistem layanan keuangan GoTo Financial. Bank Jago mengumumkan sinerginya dengan platform untuk mitra usaha GoBiz.

Sebelumnya Bank Jago dan GoTo telah mengintegrasikan sejumlah layanan di GoPay. Di antaranya, pembukaan rekening, opsi pembayaran di Gojek, serta mengintegrasikan GoPay ke dalam fitur Kantong/Pocket di Bank Jago.

Sebagai informasi, GoTo Financial saat ini memiliki lisensi di e-wallet, e-money, P2P, multifinance, hingga payment gateway. GoTo Financial menaungi GoPay, GoBiz, Moka, hingga GoStore. Adapun, GoBiz (GoFood, GoPay, dan GoKasir) menawarkan one-stop-solutions untuk membantu pemilik usaha mengelola bisnisnya.

“Sinergi ini menandai langkah perusahaan untuk berperan aktif mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, khususnya bagi segmen UMKM, ritel, dan mass market,” ungkap Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar.

Sinergi ini juga berangkat dari riset yang dilakukan Bank Jago terkait pain point pemilik usaha. Mereka menemukan bahwa pemilik usaha memiliki terlalu banyak rekening dari bank berbeda, kesulitan mengelola dana, dan minim akses terhadap pinjaman usaha.

Untuk tahap awal, Bank Jago mengintegrasikan pembukaan rekening dan fitur Kantong/Pocket ke aplikasi GoBiz. Proses onboarding juga tidak lagi melewati verifikasi dengan KTP dan video call.

Selain itu, dalam waktu dekat Bank Jago juga akan merilis fitur yang memungkinkan pengguna GoBiz mencairkan dana di hari sama. Tak menutup kemungkinan, Bank Jago akan memberikan pinjaman kepada pengguna GoBiz ke depannya. Saat ini, GoTo Group memiliki 15,1 juta mitra usaha.

Merchant UMKM

Head of Merchant Business Bank Jago Vincent C. Soegianto menuturkan saat ini merchant GoBiz banyak berasal dari UMKM di segmen F&B. Menurutnya, kebutuhan finansial pada merchant di skala ini belum ter-capture sepenuhnya dibandingkan merchant skala besar (enterprise) yang sudah banyak diakomodasi oleh bank.

“Sinergi Bank Jago dengan GoTo akan berjalan bertahap karena Gojek dan Tokopedia punya banyak ekosistem yang kebutuhan dan segmennya berbeda-beda. Ini saja kami baru masuk ke individual [UMKM], belum ke merchant yang sudah punya PT,” tutur Vincent usai acara.

Ekosistem digital GoTo / Sumber: IndoPremier

Berdasarkan riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada 2021, pelaku UMKM menyebutkan bahwa kemitraan dengan GoFood memberi manfaat terhadap pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz.

Sekitar 75% mitra merchant GoFood menganggap biaya komisi yang dikenakan sepadan dengan manfaat yang didapatkan, yakni fitur untuk mengelola bisnis, promosi, dan akses terhadap konsumen. Kemudian, 90% mitra merchant GoFood merupakan pemilik usaha mikro dan 34% adalah first-time entreprenuer yang baru bergabung saat pandemi Covid-19.

Harga Saham GOTO Murah, Ini Cara Membelinya

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengeluarkan penawaran awal Initial Public Offering (IPO) saham GOTO. Penawaran dengan harga yang cukup murah yaitu IDR 338 ini berlangsung dari tanggal 1 April 2022 sampai 7 April 2022.

GoTo sendiri adalah ekosistem yang menghubungkan  layanan on-demand, e-commerce, dan teknologi finansial melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Finansial.

Saham GOTO ini dapat dibeli dan dimanfaatkan oleh mitra pengemudi, konsumen setia yang aktif, merchants, dan seluruh karyawan tetap.

Adapun, pembagiannya adalah mitra pengemudi bisa menjadi pemegang saham GOTO, sedangkan konsumen Grup GoTo yang setia akan mendapatkan akses prioritas untuk memesan saham GOTO melalui alokasi tetap di IPO.

Lalu bagaimana cara membeli saham GOTO?

Cara Membeli Saham GOTO

Berikut tata cara dan langkah membeli saham GOTO melalui e-IPO.

  • Masuk ke situs https://e-ipo.co.id/en
  • Melakukan registrasi pada menu registrasi
  • Masukkan alamat email yang sesuai dan pilih tipe investor (individu atau institusi)
  • Mengisi data investor dengan benar, menggunakan data KTP/ Paspor
  • Simpan data dan melanjutkan registrasi dengan melakukan autentikasi melalui email yang didaftarkan
  • Masukkan kode OTP yang dikirimkan ke email yang sudah teregistrasi
  • Investor wajib memasukkan password
  • Klik + Broker
  • Apabila sudah memiliki SID, klik i have an SID, jika belum memiliki SID, klik I do not have an SID
  • Broker akan melakukan verifikasi informasi nasabah
  • Pilih broker yang dituju
  • Setelah partisipan sistem melakukan verifikasi registrasi investor, maka investor sudah dapat login dan menyampaikan minat ke sistem e-IPO.

Setelah melakukan registrasi di e-IPO, kamu bisa langsung memesan saham GOTO dengan cara berikut.

  • Pilih IPO saham GOTO
  • Klik “More Info
  • Isi formulir pemesanan
  • Masukkan OTP
  • Tunggu proses verifikasi pesanan oleh Partisipan Sistem
  • Melakukan konfirmasi offering dengan memilih menu “Active Orders’, klik “View
  • Klik “I have already read the prospectus”
  • Sediakan dana di Rekening Dana Nasabah (RDN)
  • Terima saham IPO.

Nah, itu adalah cara membeli saham GOTO melalui e-IPO yang bisa kamu lakukan secara online. Jangan lupa untuk mengecek secara berkala terkait pembelian saham GOTO di e-IPO.

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Mengenal Moka dan GoStore, Solusi Dari GoTo Financial Bantu Wujudkan Strategi O2O Bagi Pelaku Usaha

Pandemi mendorong perubahan di semua sektor. Salah satunya tentu saja mempengaruhi perkembangan cara menjalankan usaha. Semua pelaku usaha perlu beradaptasi dengan laju percepatan adaptasi digital. Tak ayal, strategi O2O (online-to-offline) patut dipertimbangkan sebagai upaya mendorong usaha di tengah ketidakpastian ekonomi.

Saat ini, berbagai sektor lini usaha memandang strategi O2O menjadi langkah pengembangan yang esensial, tak terkecuali bagi sektor UMKM. Laporan DSInnovate beberapa waktu lalu mengemukakan, seperti dari kutipan yang bersumber dari Mckinsey & Company, sektor UMKM di ranah digital diperkirakan bakal mampu menyumbang PDB Indonesia sebesar US$ 140 miliar pada tahun 2030. Bahkan, survei We Are Social di tahun ini menempatkan pasar Indonesia sebagai pangsa pengguna eCommerce tertinggi di dunia.

Untungnya, di era penetrasi internet yang kian menyeluruh, merealisasikan langkah O2O saat ini bukan lagi menjadi perkara yang menyulitkan. Solusi bisnis lengkap yang meliputi layanan untuk bisnis online maupun offline ini juga ditawarkan oleh ekosistem GoTo Financial.

GoTo Financial merupakan grup teknologi bagian dari GoTo, yang memiliki layanan untuk mendukung aktivitas keuangan masyarakat melalui GoPay dan GoPaylater, serta menyediakan solusi bisnis untuk pelaku usaha mulai dari UMKM sampai dengan perusahaan besar. Solusi bisnis ini meliputi Midtrans (payment gateway terkemuka), Moka dan GoBiz Plus (jaringan point of sales terbesar di Indonesia), GoStore (website toko online pribadi), hingga platform GoBiz, GoStore, dan Selly yang dapat meningkatkan efisiensi usaha online.

Strategi O2O sejatinya bukan lagi jadi hal baru dalam ranah bisnis. Pada 2015 silam, DailySocial sempat membahas potensi dan masa depan O2O di tanah air. Potensinya yang pesat tersebut didukung oleh pertumbuhan industri eCommerce yang tak terbendung – seiring penetrasi internet yang kian masif di masyarakat.

Strategi O2O ini berkembang menjadi layanan omnichannel retailing sehingga bisa dijadikan solusi alternatif logistik dan memperluas jangkauan bisnis. Pelanggan dapat memesan dari mana saja baik dari saluran online, perangkat mobile, media sosial, dan lain sebagainya di manapun dan kapanpun.

Pelaku usaha pun tak perlu khawatir bagaimana mengimplementasikan strategi O2O ini. Sudah banyak startup di Indonesia yang hadir membantu menyediakan layanan ini. Seperti layanan yang ditawarkan dari ekosistem GoTo Financial yakni; Moka dan GoStore.

Secara singkat, Moka menawarkan solusi praktis berbasis teknologi yang memudahkan pengusaha untuk mempersingkat segala proses administratif dan tata kelola keuangan, demi menciptakan efisiensi bisnis yang optimal.

Moka hadir sebagai aplikasi kasir yang memudahkan penjualan dan proses operasional usaha. Pelaku usaha dimudahkan dengan adanya dashboard yang memungkinkan untuk mengelola stok barang secara mudah serta mendapatkan laporan aktivitas bisnis yang real-time. Sistem pembayaran Moka terintegrasi dengan berbagai metode pembayaran digital, mulai dari pembayaran lewat kartu, QRIS, maupun uang elektronik seperti GoPay, memudahkan konsumen untuk membayar di toko offline. Beberapa gerai seperti Kokumi, Kopi Chuseyo, Eatlah, Utama Spice, hingga Hair Nerds adalah contoh usaha yang telah memanfaatkan layanan Moka.

Untuk melengkapi kebutuhan usaha offline yang perlu merambah ke online, Moka terintegrasi dengan GoStore, layanan untuk membuat website toko online yang membantu pelaku bisnis menerima orderan secara praktis dari pembayaran hingga pengiriman, serta dapat mempermudah promosi ke berbagai kanal dengan menghubungkan langsung ke Facebook Shops, Instagram Shop, dan Google Shopping.

GoStore juga sudah terintegrasi dengan layanan pengiriman instan GoSend, serta fitur ‘nationwide shipping’ (pengiriman yang mencakup seluruh nusantara) yang memungkinkan para pelanggan untuk dapat menerima produk yang dipesan dengan lebih cepat dan praktis. Untuk mendukung pembayaran nontunai, GoStore pun juga sudah terintegrasi dengan GoPay, serta kartu debit/kredit

Alternatif layanan yang memfasilitasi penjualan di berbagai channel seperti Moka dan GoStore ini cocok dicoba oleh pelaku bisnis yang ingin fokus pada pelayanan pelanggan yang maksimal dan memperluas bisnis, baik di ranah luring maupun daring. Selain mempermudah pelaku bisnis mengelola usaha lebih efisien, solusi bisnis seperti ini dapat mengefisiensikan proses penjualan di berbagai kanal, baik itu di gerai toko maupun lewat media sosial.

Artikel ini didukung oleh Midtrans

GoTo Financial Anak usaha Grup GoTo jadi Gerbang Inklusi Keuangan Indonesia

Sebagai negara berkembang, salah satu tolok ukur kesejahteraan ekonomi dan masyarakat bisa diukur melalui tingkat literasi dan inklusi keuangan. Sayangnya, hal itu masih menjadi pekerjaan rumah, tatkala target pemerintah mematok inklusi keuangan untuk bisa mencapai angka 90% diprediksi hanya baru bisa tercapai di tahun 2024.

Lebih spesifik lagi, menurut Presiden Joko Widodo, literasi keuangan digital di masyarakat RI saat ini baru mencapai 35,5%. Di sisi lain, indeks inklusi keuangan Indonesia juga masih tertinggal dibandingkan negara ASEAN lainnya. Pada 2019, indeks inklusi keuangan di Indonesia mencapai 76%, lebih rendah dibandingkan Singapura sebesar 86%, Malaysia 85%, dan Thailand 82%.

Ketertinggalan itu bisa digenjot oleh berbagai cara. Dari sisi regulator, OJK telah menerbitkan roadmap yang berfokus pada percepatan akses keuangan daerah pada periode 2021-2025. Cara lain yang juga patut diperhitungkan adalah inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh para pemain industri teknologi melalui implementasi solusi keuangan berbasis digital yang sanggup menjangkau masyarakat luas secara efisien dan optimal. Seperti halnya GoTo Financial yang mampu tampil sebagai ekosistem pendorong inklusi keuangan tanah air.

GoTo Financial merupakan grup teknologi bagian dari GoTo, yang memiliki layanan untuk mendukung aktivitas keuangan masyarakat melalui GoPay dan GoPaylater, serta menyediakan solusi bisnis untuk pelaku usaha mulai dari UMKM sampai dengan perusahaan besar. Solusi bisnis ini meliputi Midtrans (payment gateway terkemuka), Moka dan GoBiz Plus (jaringan point of sales terbesar di Indonesia), hingga platform GoBiz dan Selly yang dapat meningkatkan efisiensi usaha online.

Perkembangan layanan finansial teknologi mendorong inklusi keuangan

Sejatinya, evolusi layanan keuangan selalu mengikuti perkembangan zaman dan kehidupan masyarakat. Seiring dengan evolusi itu, tantangan demi tantangan yang terjadi di sekitar kita menjadi hal “lumrah” yang biasanya kerap terselesaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satu contoh tantangan yang ada yakni masih ditemuinya perilaku terbiasa dengan uang tunai, dan “asingnya” fasilitas perbankan bagi masyarakat rural maupun berpenghasilan rendah.

Kondisi tersebut kemudian mendorong perlu adanya langkah komprehensif nan inovatif dari berbagai pihak, seperti yang dilakukan oleh para pemain fintech yang berupaya menelurkan inovasi yang memudahkan masyarakat, untuk dapat memanfaatkan pembayaran digital sebagai gerbang awal bagi layanan keuangan lainnya.

Sebagai penyedia pembayaran digital, GoPay turut hadir untuk mengakselerasi hal tersebut. Terlebih dalam waktu dekat, GoPay akan mengintegrasikan layanan dengan Bank Jago. Rencana integrasi itu menjadi contoh riil GoPay yang dimulai dari pembayaran ‘mikro’ menjadi gerbang awal masyarakat untuk masuk ke layanan keuangan ‘makro’ atau layanan keuangan formal yang diusung oleh Bank Jago.

Kiprah GoTo Financial mematangkan inklusi keuangan

Kembali lagi membahas GoTo Financial, dalam riset yang dirilis Lembaga Demografi FEB UI menyatakan, GoTo Financial dipandang sebagai salah satu ekosistem keuangan digital yang paling komprehensif dalam menggenjot inklusi keuangan.

Data survey menunjukkan, platform e-wallet GoPay diklaim sebagai gerbang pertama masyarakat dalam mengenal pembayaran non-tunai berbasis digital, atau dalam persentase, sebanyak 46% konsumen mengandalkan GoPay sebagai transaksi pembayaran non-tunai pertamanya.

Lebih lanjut, GoPay membantu masyarakat yang sebelumnya belum pernah terekspos ke produk dan layanan perbankan dan non-perbankan (unbanked & underbanked society) untuk dapat mengakses layanan keuangan formal. Berdasarkan riset, 1 dari 5 konsumen GoPay tidak memiliki atau tidak menggunakan rekening bank secara aktif.

Tak hanya itu, GoPay juga berhasil mengedukasi mendorong inklusi ke layanan finansial bagi komunitas yang sebelumnya tak terjangkau perbankan, terlihat dari ketertarikan pengguna untuk membuka rekening bank melalui GoPay (unbanked to banked society). Survey dari LD-FEB UI tersebut menyatakan bahwa 1 dari 4 konsumen ingin membuka akun bank lewat GoPay.

Lebih jauh lagi, survey LD-FEB UI mengemukakan, GoPay berhasil menjadi pintu awal konsumen dalam memanfaatkan layanan keuangan lainnya. Dikatakan, pengguna memanfaatkan GoPay untuk berbagai hal mulai dari pengatur keuangan hingga investasi digital.

Konsumen dari berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan dan pemasukan secara merata menggunakan GoPay untuk investasi digital, seperti reksa dana dan emas. Hal ini mematahkan persepsi bahwa investasi hanya dapat diakses oleh masyarakat dengan pemasukan dan pendidikan tinggi.

Melihat pergerakan intensif di atas dalam menumbuhkan inklusi keuangan yang signifikan —seperti yang dilakukan oleh GoTo Financial — untuk mencapai target yang diharapkan pemerintah tadi bukanlah perkara yang sulit.

Setelah ini, hal terpenting adalah menjaga komitmen dan sinergi yang jauh lebih apik lagi di antara pemangku kepentingan untuk mewujudkan masyarakat yang melek keuangan secara menyeluruh. Bila tercapai, tidak menutup kemungkinan perkembangan yang dibangun dari kolaborasi ini dapat memajukan potensi pemulihan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.

Artikel ini didukung oleh Midtrans.