Tag Archives: GoTo Group

GoTo akan PHK 10% Karyawan Demi Kejar Profitabilitas

GoTo Group akan melakukan PHK sebanyak 10% karyawan atau setara dengan pemangkasan lebih dari 1.000 pekerjaan dalam waktu dekat. Dilaporkan Bloomberg, perusahaan tengah membatasi biaya sebagai upaya untuk mengejar profitabilitas.

Menurut sumber, pemangkasan sebanyak 10% karyawan GoTo akan berdampak terhadap seluruh divisi perusahaan. Beroperasi di Indonesia, Singapura, dan Vietnam, GoTo telah memiliki 9.630 pegawai tetap per akhir Juni 2022. GoTo dikabarkan memiliki sekitar 455 pegawai tidak tetap pada akhir tahun 2021.

Rencana PHK yang akan dilakukan oleh GoTo menambah daftar perusahaan teknologi yang juga telah melakukan kegiatan serupa tahun ini. Mulai dari Meta yangg dikabarkan melakukan PHK terhadap pegawai, hingga Twitter dan Apple Inc.

DailySocial mencatat sepanjang 2022, sejumlah startup melakukan PHK. Di antaranya, Carsome dikabarkan PHK 10% karyawan regional, Koinworks merumahkan sebanyak 70 orang atau 8% dari total karyawannya, Xendit melakukan rightsizing tim sebanyak 5% di Indonesia dan Filipina, hingga Tokocrypto sebanyak 45 pegawai dari total 227 karyawan.

Sebelumnya, induk perusahaan marketplace Shopee, Sea Ltd juga telah merumahkan sekitar 3% dari karyawannya di Indonesia sebagai bagian dari efisiensi perusahaan secara regional untuk memangkas kerugian dan memperbaiki reputasi di mata investor.

Fokus kepada profitabilitas

Dalam laporan keuangan GoTo H1 2022 tercatat bisnis Gojek dan Tokopedia berjalan cukup bagus sepanjang tahun ini. GoTo membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,38 triliun, naik 73,32% (YoY) dari Rp1,96 triliun di kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Rinciannya, penghasilan dari imbalan jasa melesat 102,93% secara tahunan menjadi Rp7,99 triliun. Kemudian, imbalan iklan naik 417,77% menjadi Rp1,16 triliun, jasa pengiriman naik 24,33% menjadi Rp907,71 miliar. Imbalan transaksi dan pembayaran kini tercatat Rp424,39 miliar.

Dalam menuju posisi profitabilitas, sebagai konsekuensinya perseroan harus mengucurkan banyak investasi di awal. Menurut laporan keuangan yang dipaparkan per semester I 2022, perseroan mengalami rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,64 triliun, naik 117,28% (YoY). Adapun pada semester I 2022, perseroan mengalami rugi bersih Rp6,28 triliun.

Dalam artikel Bloomberg juga disebutkan, pada bulan Agustus, GoTo melaporkan kerugian penyesuaian kuartal kedua sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi melebar menjadi Rp4,14 triliun ($264 juta) dari Rp3,9 triliun tahun sebelumnya.

Sejak IPO pada April lalu, saham GoTo turun hingga 40%. GoTo mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan pemiliknya untuk penjualan terkontrol saham mereka, berusaha menghindari potensi penurunan saham ketika penguncian kepemilikan mereka berakhir pada 30 November mendatang.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Laporan Keuangan GoTo H1 2022

Lapkeu GOTO H1 2022: Catatkan Kenaikan Pendapatan dan Kerugian

Senjata GoTo untuk terus mengejar posisi profitabilitas adalah memanfaatkan integrasi antarekosistem grup yang terus dikebut. Perseroan mengedepankan diferensiasi produk, bergeser dari bisnis berbasis insentif, dan hasilnya penggunaan lintas platform meningkat. Perseroan pun mendapat ruang untuk menajamkan fokus, dan pada akhirnya jumlah pelanggan setia meningkat dengan monetisasi bernilai tinggi.

Dalam menuju posisi profitabilitas, sebagai konsekuensinya perseroan harus mengucurkan banyak investasi di awal. Menurut laporan keuangan yang dipaparkan per semester I (H1) 2022, perseroan mengalami rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,64 triliun, naik 117,28% yoy. Adapun pada semester I 2022, perseroan mengalami rugi bersih Rp6,28 triliun.

Laporan Keuangan GoTo H1 2022 / DailySocial.id

Sebenarnya, bisnis Gojek dan Tokopedia berjalan cukup bagus sepanjang tahun ini. GOTO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,38 triliun, naik 73,32% secara yoy dari Rp1,96 triliun di kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Rinciannya, penghasilan dari imbalan jasa melesat 102,93% secara tahunan menjadi Rp7,99 triliun. Kemudian, imbalan iklan naik 417,77% menjadi Rp1,16 triliun, jasa pengiriman naik 24,33% menjadi Rp907,71 miliar. Imbalan transaksi dan pembayaran kini tercatat Rp424,39 miliar.

Pendapatan Bruto GoTo / DailySocial.id

Namun, pendapatan ini tergerus dari biaya promosi kepada pelanggan yang makin membengkak sebesar 115,27% menjadi Rp7,34 triliun. Sebagai perbandingan, biaya promosi pada pelanggan sebesar Rp3,41 triliun. Kemudian, beban umum dan administrasi naik dari Rp3,84 triliun menjadi Rp5,76 triliun. Beban pengembangan produk naik jadi Rp2,13 triliun dari Rp649,78 miliar.

Beban lainnya, yakni beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp1,54 triliun dari Rp838,82 miliar. Terakhir, beban operasional dan pendukung naik menjadi Rp937,9 miliar dari Rp628,57 miliar.

Target EBITDA disesuaikan dan margin kontribusi breakeven

Manajemen GOTO menyebutkan bahwa perseroan saat ini tengah memiliki prioritas untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas, yang mana kelanjutan peningkatan secara bertahap dalam margin kontribusi dan EBITDA disesuaikan yang akan terjadi pada kuartal-kuartal mendatang.

“Hal ini akan diupayakan dengan oleh tingkat take rate yang membaik, rasionalisasi beban pemasaran, serta identifikasi dan retensi konsumen setia,” ucap Direktur Utama Grup GOTO Andre Soelistyo dalam keterangan resmi.

Untuk kuartal III 2022, perseroan menetapkan pedoman kerja sebagai berikut:

  • GTV kuartalan dalam rentang Rp151 triliun hingga Rp156 triliun
  • Pendapatan bruto kuartalan dalam rentang Rp5,7 triliun hingga Rp6,0 triliun
  • Margin kontribusi sebagai persentase GTV kuartalan dalam rentang -1,3% hingga -1,2%
Nilai Transaksi Bruto (GTV) / DailySocial.id

Sementara untuk target pencapaian impas (breakeven) margin kontribusi, perseroan menetapkan pedoman kerja sebagai berikut:

  • Margin kontribusi Grup GOTO menjadi positif mulai pada kuartal I 2024
  • Margin kontribusi segmen on-demand service menjadi positif pada kuartal I 2023
  • Margin kontribusi segmen e-commerce menjadi positif pada kuartal IV 2023
Nilai Transaksi Bruto unit bisnis GoTo / DailySocial.id

“Pedoman di atas ditetapkan berdasarkan kondisi pasar pada saat ini dan mencerminkan estimasi pendahuluan perseroan, yang keseluruhannya bergantung pada berbagai ketidakpastian, termasuk yang terkait dengan dampak dari pandemi COVID-19.”

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Sri Sultan Hamengku Buwono X Resmikan Tokopedia Care Ramah Difabel di Yogyakarta

Pusat layanan pengguna Tokopedia Care diresmikan di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada (15/06). Dengan adanya peresmian ini, Tokopedia berusaha memperkuat basis layanan bagi konsumen yang berada di Kota Pelajar sekaligus menebar lapangan pekerjaan bagi talenta digital terbaik.

Selain dihadiri oleh Vice-Chairman and Co-Founder Tokopedia, Leontinus Alpha Edison, serta Senior Vice President of Sales Operation and Product Tokopedia, Rudy Dalimunthe. Acara ini juga diresmikan secara langsung oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.

“Pemerintah DIY mengapresiasi Tokopedia yang mendirikan Tokopedia Care di Yogyakarta. Semoga pusat layanan pengguna ini dapat terus memberikan solusi terbaik bagi masyarakat. Hadirnya Tokopedia Care Yogyakarta juga bisa memberikan lapangan pekerjaan untuk talenta terbaik di DIY, termasuk perempuan dan difabel,” ungkap Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Leontinus mengungkapkan alasan dibalik layar pendirian Tokopedia Care di Yogyakarta adalah jumlah konsumen Tokopedia di Yogyakarta mengalami lonjakan dua kali lipat selama kuartal I 2020. Sehingga, dengan hadirnya Tokopedia Care bisa mempermudah masyarakat DIY mendapatkan layanan yang terbaik.

Selain itu, Tokopedia Care Yogyakarta membentangkan peluang kerja seluas-luasnya untuk talenta digital terbaik DIY dan sudah berhasil memberdayakan lebih dari 900 talenta digital, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas.

“Sebagai perusahaan teknologi Indonesia, talenta adalah aset terbesar perusahaan dan Tokopedia percaya, siapa pun dapat berperan dalam upaya mewujudkan misi besar untuk Indonesia, yaitu pemerataan ekonomi secara digital,” jelas Leon.

Meningkatkan kesetiaan konsumen melalui Tokopedia Care

Sebagai marketplace terbesar di Indonesia, Tokopedia juga mengedepankan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) di setiap inisiatifnya, tidak terkecuali dalam layanan Tokopedia Care.

“Tokopedia menjadi perusahaan teknologi Indonesia pertama yang mengimplementasikan digital customer service atau layanan pengguna yang sepenuhnya berbasis digital,” tambah Rudy.

Adapun, layanan Tokopedia Care merupakan salah satu wujud strategi bisnis Grup GoTo untuk meningkatkan kesetiaan konsumen dalam bertransaksi di ekosistem GoTo. Melalui layanan ini, pengguna Tokopedia dapat mengakses dan menyelesaikan segala kendala secara cepat, tepat dan transparan melalui layanan 24/7 Tokopedia Care yang tersedia lewat berbagai kanal digital, termasuk chatbot, live chat, media sosial, email hingga pusat resolusi.

Dengan selalu memberikan upaya terbaik kepada penggunanya membuat Tokopedia berhasil mencapai penghargaan di sepanjang 2021. Beberapa di antaranya, ajang Indonesia Customer Service Quality (ICSQ) Award 2021, Contact Center World 2021 (Asia Pacific Level), Contact Center World 2021(Global Level) dan CX Excellence Asia Award 2021 di berbagai kategori.

Dorong Lingkungan Kerja yang Inklusif

Sementara guna mendukung lingkungan kerja yang inklusif, Tokopedia Care Yogyakarta dilengkapi dengan sederet fasilitas yang mendukung produktivitas tim dari berbagai latar belakang.

“Gedung Tokopedia Care memiliki infrastruktur yang ramah difabel. Mulai dari meja khusus pengguna kursi roda, jalur pejalan kaki khusus, lift platform vertikal hingga mushola dan kamar kecil yang dirancang khusus untuk difabel,” jelas Senior Vice President of Sales Operation and Product Tokopedia, Rudy.

Kemudian untuk mempermudah pelaku UMKM Yogyakarta dalam mengembangkan usaha, Tokopedia Care nantinya akan dilengkapi dengan Merchant Engagement Hub yang bisa digunakan bagi pelaku UMKM untuk berkumpul, berkonsultasi dengan tim Tokopedia Care dan mengikuti berbagai program edukasi lainnya.

GoTo resmi mencatatkan penawaran umum di Bursa Efek Indonesia / GoTo

GoTo Akan Tambah Modal Lewat “Private Placement”

PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 118 miliar lembar saham seri A dengan nilai Rp1 per saham atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen GoTo mengatakan bahwa dana yang diperoleh akan digunakan oleh perseroan untuk mendukung kebutuhan modal kerja perseroan, PT Tokopedia, PT Dompet Anak Bangsa, dan/atau PT Multifinance Anak Bangsa.

Adapun, pelaksanaan private placement ini akan menunggu perseteujuan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) yang akan digelar pada 28 Juni 2022. Belum ada keterangan mengenai waktu pelaksanaan private placement ini. Namun, periode pelaksanaannya akan dilakukan dalam jangka waktu satu tahun sesuai dengan ketentuan Pasal 25 POJK No. 22.

“Tujuan penambahan modal ini adalah dalam rangka mengembangkan kegiatan perseroan dan memperkuat posisi permodalan perseroan,” demikian pernyataan manajemen GoTo Group beberapa waktu lalu.

Apabila pelaksanaan PMTHMETD sudah efektif, persentase kepemilikan saham akan terdilusi sebesar maksimum 9,09%. Pelaksanaan aksi korporasi ini juga tidak akan mengakibatkan perubahan rasio hak suara saham seri B terhadap saham seri A.

Tambahan modal

Langkah GoTo untuk mencari tambahan modal baru, memberi sinyal terkait rencananya untuk dual listing. Padahal, belum lama ini, GoTo baru mencatatkan penawaran umum saham perdana di BEI pada Maret lalu.

Dalam prospektus IPO GoTo, GoTo berencana melantai di bursa negara lain, di antaranya adalah New York Stock Exchange (NYSE), National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ), Hong Kong Stock Exchange (HKSE), Singapore Stock Exchange (SGX), atau London Stock Exchange (LSE).

Di samping itu, perusahaan juga memiliki rencana besar untuk membangun hyperlocal melalui tiga anak usahanya, yakni Gojek (ride-hailing), Tokopedia (e-commerce), dan GoTo Financial (fintech). Dengan strategi ini, GoTo berupaya mengakselerasi pertumbuhan pengguna baru, user engagement, dan penetrasi produk yang baru diluncurkan.

Dari dana hasil IPO tersebut, sebanyak 30% akan digunakan oleh perusahaan, 25% dialokasikan untuk PT Dompet Anak Bangsa (GoPay), dan sekitar 5% untuk PT Multifinance Anak Bangsa (bagian dari GoFinance).

Per September 2021, GoTo mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,40 triliun dan kerugian besar sebesar Rp11,58 triliun. Adapun, total aset GoTo tercatat sebesar Rp158,17 triliun.

Saat ini harga saham GoTo tercatat berada di level Rp290-300 per saham.

Approaching the IPO Moment, GoTo’s Valuation to Reach 403 Trillion

Last week (20/10) the decacorn GoTo Group announced a strategic cooperation agreement with the Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) subsidiary. As a follow-up, ADIA led the fundraising for GoTo’s pre-IPO worth $400 million or equivalent to IDR 5.6 trillion. This funding is estimated to boost the company’s valuation to $28.5 billion or equivalent to IDR 403.7 trillion – according to Reuters‘ sources.

This value increased significantly compared to the previous estimated valuation of $18 billion, by combining each company’s valuations as they were doing separate fundraising. Today’s situatuion is estimated to bring GoTo’s value to more than $30 billion in the lead-up to its IPO, with the public investment climate gains its best momentum.

“We are proud to welcome ADIA as the company’s newest investor and the first in our pre-IPO fundraising, as we prepare the business for exponential growth for years to come. This kind of support underscores our belief that Indonesia and Southeast Asia will be the next big destination for technology investment,” GoTo Group’s CEO, Andre Soelistyo said.

He said, GoTo has generated more than 1.8 billion transactions in 2020 with a total GTV of more than $22 billion. In the company’s ecosystem, there are more than 11 million partners, with the majority being MSMEs and more than 2 million driver-partners.

Fluktuation before IPO

Although it has not been officially announced, the GoTo IPO plan is predicted to be finalized in early 2022. Sources say that the go-public process will start at the local exchange (IDX), followed by New York.

“The IPO is one of our strategies to support the company’s sustainable growth. What we can ensure is that GoTo will always comply with all applicable regulations in carrying out every corporate action,” a company representative said to DailySocial.id.

The success of Bukalapak’s IPO at IDX and Grab’s previously announced plan to go public via SPAC become the benchmarks for ‘success’ to the next unicorn that will enter the stock market. Grab’s plan was delayed from the schedule, the SPAC agreement was targeted to complete in mid-2021. It is actually due to the request for a financial audit from the local exchange authority. The company is targeting a valuation of nearly $40 million just before going public.

The startup path to the stock exchange is being tested with various uncertainties. Including the declining interest in public offerings through SPAC – as it was too blatant. In 2021, there will be a lot of SPAC transactions on the NASDAQ, which will have an effect on the decline in the selling price of shares to below the expected nominal value. According to EY data, as of H1 2021 there were 634 successful SPAC transactions, a new record on the local stock exchange.

Previously, rumor has it that Traveloka would make a deal with Bridgetown Holdings Ltd. for SPAC. However, as we’ve recently informed, Traveloka’s board of directors decided not to proceed with this step. The company is likely to explore the traditional IPO process, remaining on US exchanges, according to Bloomberg sources.

On the other hand, Bukalapak’s corporate action in August 2021 also illustrates the good enthusiasm of local investors in welcoming local unicorns to the stock market.

Gojek-Tokopedia synergy

The GoTo Group continues to strive to accelerate its business pace, especially by combining the capability of Gojek and Tokopedia. Several initiatives were recently announced, such as setting Gopay and Gopaylater as the main payment options on Tokopedia.

“In addition, the synergies embodied in the GoTo ecosystem include cross-selling and upselling, a wider hyperlocal delivery network, the largest digital payment ecosystem and financial technology, as well as promotions and loyalty programs to expand users,” GoTo’s Corporate Affairs Nila Marita added.

Synergy is also designed to expand opportunities for Gojek driver partners to earn additional income, among others, realized through a number of Gojek and Tokopedia collaboration programs such as Indonesia Shopping Time (WIB). Driver partners have the opportunity to be able to send more orders from Tokopedia consumers.

“This business synergy also opens up great opportunities for GoTo to expand in several lines, such as daily necessities (grocery), fast-moving consumer goods (FMCG), and logistics,” Nila said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Pendanaan Pra-IPO GoTo

Menjelang IPO, Valuasi GoTo Ditaksirkan Capai 403 Triliun Rupiah

Pekan lalu (20/10) decacorn GoTo Group mengumumkan peresmian perjanjian kerja sama strategis dengan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA). Sebagai tindak lanjut, ADIA memimpin penggalangan dana pra-IPO GoTo senilai $400 juta atau setara Rp5,6 triliun Rupiah. Pendanaan ini ditaksirkan mendongkrak valuasi perusahaan di angka $28,5 miliar atau setara Rp403,7 triliun Rupiah – menurut sumber yang menyampaikan pada Reuters.

Nilai ini meningkat derastis dibandingkan prakiraan valuasi sebelumnya di angka $18 miliar, dengan menggabungkan masing-masing valuasi perusahaan yang saat itu masih melakukan penggalangan dana secara terpisah. Kondisi yang ada sekarang juga ditaksirkan dapat membawa nilai GoTo melebihi $30 miliar pada waktu menjelang IPO-nya nantinya, jika iklim investasi publik mendapatkan momentum terbaiknya.

“Kami bangga menyambut ADIA sebagai investor terbaru di perusahaan dan yang pertama dalam penggalangan dana pra-IPO kami, selagi kami menyiapkan bisnis untuk pertumbuhan eksponensial untuk tahun-tahun mendatang. Dukungan dengan skala seperti ini menegaskan keyakinan kami bahwa Indonesia dan Asia Tenggara akan menjadi tujuan besar selanjutnya untuk investasi teknologi,” sambut CEO GoTo Group Andre Soelistyo.

Dalam pemaparan yang disampaikan, GoTo telah menghasilkan lebih dari 1,8 miliar transaksi pada 2020 dengan total GTV lebih dari $22 miliar. Dalam ekosistem perusahaan, tercatat lebih dari 11 juta mitra dengan mayoritas berskala UMKM dan lebih dari 2 juta armada mitra pengemudi.

Fluktuasi menjelang IPO

Kendati belum disampaikan secara resmi, rencana IPO GoTo digadang-gadang akan dilaksanakan pada awal tahun 2022. Sumber mengatakan, proses go-public akan dimulai di bursa lokal terlebih dulu (IDX), diikuti ke New York.

“IPO menjadi salah satu strategi kami untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Yang dapat kami pastikan adalah GoTo akan selalu mematuhi seluruh regulasi yang berlaku dalam menjalankan tiap aksi korporasi,” ujar perwakilan perusahaan kepada DailySocial.id.

Kesuksesan IPO Bukalapak di IDX dan rencana go-public Grab via SPAC yang telah diumumkan sebelumnya sebenarnya menjadi tolok ukur sendiri untuk ‘kesuksesan’ bagi unicorn berikutnya yang akan melenggang ke pasar saham. Rencana Grab sendiri mundur dari jadwal, target awalnya kesepakatan SPAC rampung di pertengahan 2021. Alasannya ada permintaan audit keuangan dari otoritas bursa setempat. Perusahaan menargetkan valuasi hampir $40 juta sesaat sebelum melantai.

Jalan startup menuju bursa memang tengah diuji dengan berbagai ketidakpastian. Termasuk merosotnya minat penawaran umum lewat SPAC – karena terlalu riuh. Tahun 2021 ini terjadi banyak transaksi SPAC di NASDAQ, sehingga berpengaruh pada penurunan harga jual saham hingga di bawah nominal nilai yang diharapkan. Menurut data EY, per H1 2021 terdapat 634 transaksi SPAC yang berhasil dijalankan, menjadi rekor baru di bursa saham setempat.

Sebelumnya berhembus kabar unicorn Traveloka akan membuat kesepakatan dengan Bridgetown Holdings Ltd. untuk SPAC. Namun baru-baru ini, tersiar informasi bahwa dewan direksi Traveloka memutuskan untuk tidak melanjutkan langkah tersebut. Perusahaan kemungkinan akan menjajaki proses IPO tradisional, tetap di bursa AS, menurut sumber Bloomberg.

Di sisi lain, aksi korporasi Bukalapak pada Agustus 2021 lalu juga memberikan gambaran tentang antusias yang cukup baik oleh investor lokal dalam menyambut unicorn lokal di pasar saham.

Sinergi Gojek-Tokopedia

Percepatan laju bisnis juga terus diupayakan oleh GoTo Group, utamanya dengan menggabungkan kekuatan yang dimiliki oleh Gojek maupun Tokopedia. Beberapa inisiatif baru-baru ini diumumkan, seperti menjadikan Gopay dan Gopaylater sebagai gerbang pembayaran utama di Tokopedia.

“Selain itu sinergi yang diwujudkan dalam ekosistem GoTo di antaranya adalah penjualan silang antar-platform (cross-selling) dan upselling, jaringan pengiriman hyperlocal yang lebih luas, ekosistem pembayaran digital, dan teknologi finansial terbesar, serta promosi dan program loyalitas untuk pengguna yang diperluas,” imbuh Corporate Affairs GoTo Nila Marita.

Sinergi juga didesain agar dapat memperluas peluang bagi mitra driver Gojek untuk memperoleh tambahan penghasilan, antara lain diwujudkan dengan sejumlah program kolaborasi Gojek dan Tokopedia seperti Waktu Indonesia Belanja (WIB). Mitra driver berkesempatan untuk dapat mengirimkan lebih banyak pesanan dari konsumen Tokopedia.

“Sinergi bisnis ini juga membuka kesempatan besar bagi GoTo untuk berekspansi di beberapa lini, seperti kebutuhan sehari-hari (grocery), fast-moving consumer goods (FMCG), dan logistik,” tutup Nila.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here