Tag Archives: GoTurbo

GoFood Aims for Expansion and Profitable Business in 2020

First launched in 2015, GoFood is now one of the services that builds up the Gojek’s “super app” ecosystem and contributes the most for the company. Currently, the food delivery service provides around 12 million menus from 500 merchants in Southeast Asia, 96% are SMEs.

Based on the company’s internal data, as of the end of 2019, GoFood has acquired 75% market share in its operational areas. It is also said GoFood users are 1.5 times exceeding competitors. While the total transactions have reached 50 million per month.

Gojek’s VP Corporate Affairs Food Ecosystem, Rosel Lavina told DailySocial that GoFood’s mission this year is to add some new features backed by the most advanced technology, in order to facilitate easy transaction.

“We stick to Gojek’s pillars of speed, innovation and social impact. Then, we realize that innovation is the key to aligning the user’s demand. Therefore, it is very important for GoFood to continue learning user’s demand that is getting complex in order to create new innovations as solutions to answer all those.”

The public’s high demand for food delivery is a promising opportunity for platforms, such as Gojek, to further develop GoFood as one of its core services in the ecosystem.

Previously, Gojek Group’s Chief Food Officer Catherine Hindra Sutjahyo mentioned, all investors’ support has led GoFood to a business model that is in line with its aims for profitability. GoFood benchmark has developed over time along with its achievements, starts from transaction number to gross transaction value (GTV), and now revenue.

“We are now on the right track, the progress gets along with our plan. That (information) is what I can share, for now,” she said.

GoFood’s rapid growth is actually nothing compared to similar industries in China. The food delivery industry there has reached 13% -15% of total consumption, while in Indonesia it is still far below that. As a result, various innovations implemented in the sleeping giant country often become a reference for food delivery players.

GoFood focus in 2020

(left-right) Gojek's Chief Corporate Affairs Nila Marita, Ban-Ban Co-Owner Wenny Chen, and Gojek Group's Chief Food Officer Catherine Hindra Sutjahyo at GoFood's launching of latest technology
(left-right) Gojek’s Chief Corporate Affairs Nila Marita, Ban-Ban Co-Owner Wenny Chen, and Gojek Group’s Chief Food Officer Catherine Hindra Sutjahyo at GoFood’s launching of latest technology

In order to improve services and increase profits from GoFood, the company has introduced four new innovations earlier this year. Among those are GoFood Pickup, GoFood Turbo, GoFood Plus and collaboration with Google Assistant for users to order food through voice commands.

There are now more than 40 GoFood Kitchen corners and the GoFood Festival as their flagship program, with plans to continue for more locations. In the future, these locations can provide merchant partners with low cost and risk to expand the network of outlets due to the infrastructure that has been provided.

In case GoFood has plans to spin off or being independent outside the Gojek ecosystem is not mentioned. However, GoFood is to focus on developing three things as its long-term business strategy, which is prioritizing customer satisfaction, business expansion, and innovation.

“Through the reliability of GoFood technology, we also offer services to make it easy and fun for culinary lovers and GoFood customers when ordering food. The development of GoFood technology and facilities for driver partners is also expected to benefit the driver partners to provide maximum service to consumers,” Rosel said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
GoFood Jadi Profit Gojek

Fokus GoFood Perluas Bisnis dan Kantongi Profit di Tahun 2020

Diluncurkan sejak tahun 2015, GoFood kini jadi salah satu layanan yang memperkuat ekosistem “superapp” Gojek dan memberikan kontribusi paling besar untuk perusahaan. Saat ini fitur pesan-antar makanan tersebut menyediakan sekitar 12 juta menu dari 500 ribu merchant di Asia Tenggara, 96% di antaranya dari kalangan UKM.

Berdasarkan data internal perusahaan, per akhir 2019 GoFood telah memiliki market share 75% di wilayah operasionalnya. Disebutkan juga bahwa GoFood telah memiliki jumlah pengguna 1,5 kali lebih banyak dibandingkan kompetitor. Sementara total transaksinya telah sentuh angka 50 juta per bulannya.

Kepada DailySocial VP Corporate Affairs Food Ecosystem Gojek Rosel Lavina menyebutkan, misi GoFood tahun ini adalah menambah beberapa fitur baru didukung dengan teknologi paling advance, bertujuan untuk memudahkan proses transaksi pengguna.

“Kami berpegang teguh pada pilar Gojek yaitu kecepatan, inovasi dan dampak sosial. Berangkat dari hal tersebut, kami menyadari bahwa inovasi menjadi kunci untuk bisa menyelaraskan kebutuhan pengguna. Sehingga sangat penting bagi GoFood untuk terus mempelajari perkembangan kebutuhan pengguna yang semakin kompleks demi menciptakan inovasi baru sebagai solusi yang menjawab segala kebutuhan.”

Besarnya minat masyarakat terhadap layanan pesan-antar makanan dilihat menjadi peluang yang sangat menjanjikan bagi platform seperti Gojek untuk kemudian mengembangkan GoFood menjadi salah satu core service di ekosistem aplikasi.

Sebelumnya, Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengungkapkan, seluruh dorongan investor membuahkan GoFood dalam model bisnis yang sesuai dengan arah profitabilitas. Dari waktu ke waktu benchmark pencapaian GoFood berkembang, dari awalnya angka transaksi menjadi gross transaction value (GTV), dan sekarang revenue.

“Sekarang kita ada di track yang benar, progresnya sesuai dengan yang kita rencanakan dari awal. Baru itu (informasi) yang bisa saya bagikan,” katanya.

Pencapaian GoFood yang pesat sebenarnya belum seberapa dibandingkan industri serupa di Tiongkok. Industri food delivery di sana penetrasinya sudah mencapai 13%-15% dari total konsumsi, sedangkan di Indonesia masih jauh di bawah itu. Alhasil, berbagai inovasi yang diterapkan di negeri tirai bambu tersebut seringkali menjadi acuan para pemain food delivery.

Fokus GoFood di tahun 2020

(kiri-kanan) Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita, Co-Owner Ban-Ban Wenny Chen, dan Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo saat acara peluncuran inovasi terbaru GoFood
(kiri-kanan) Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita, Co-Owner Ban-Ban Wenny Chen, dan Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo saat acara peluncuran inovasi terbaru GoFood

Untuk terus meningkatkan layanan dan profit dari GoFood, awal tahun ini perusahaan telah menghadirkan empat inovasi baru. Di antaranya GoFood Pickup, GoFood Turbo, GoFood Plus dan kolaborasi dengan Google Assistant untuk para pengguna memesan makanan lewat perintah suara.

Sekarang sudah ada lebih dari 40 lokasi GoFood Kitchen dan GoFood Festival sebagai program unggulan mereka, dengan rencana untuk terus menambahkan lokasi yang lebih banyak. Lokasi-lokasi ini ke depannya bisa memberikan mitra merchant biaya dan risiko rendah untuk memperluas jejaring outlet karena infrastrukturnya telah disediakan.

Disinggung apakah nantinya GoFood memiliki rencana untuk spin off atau berdiri sendiri diluar ekosistem Gojek, tidak disebutkan lebih lanjut. Namun ke depannya, GoFood akan fokus mengembangkan tiga hal sebagai strategi bisnis jangka panjang, yakni mengutamakan kepuasan pelanggan, ekspansi bisnis dan  inovasi.

“Lewat keandalan teknologi GoFood, kami juga menawarkan pelayanan yang memudahkan dan menyenangkan bagi para pencinta kuliner dan pelanggan GoFood saat memesan makanan. Berkembangnya teknologi GoFood dan fasilitas bagi mitra driver juga diharapkan dapat menguntungkan mitra driver untuk memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen,” kata Rosel.

Application Information Will Show Up Here