Tag Archives: gps

TransTRACK.ID Bags Seed Funding, to Enhance Logistics Fleet Management Product

Officially launched in April 2019, the fleet management service provider TransTRACK.ID managed to close the seed funding round. Investors participated are including Cocoon Capital, Accelerating Asia, and PT Modal Ventura YCAB.

Overall, they managed to raise an investment of SGD755 thousand (equivalent to $570 thousand or 8 billion Rupiah). Previously, TransTRACK.ID was one of DSLaunchPad 2.0. selected participants. This startup was founded by Anggia Meisesari and Aris Pujud.

“The fresh funds will be used to support product development and sales growth. Currently, TransTRACK.ID is also looking for strategic partnerships and networks for the next funding round,” The CEO, Anggia said.

During the pandemic, the company made a revenue growth of more than 150% compared to the previous season. The need for transportation and logistics during the pandemic creates full potential to supply products and services. These conditions are crucial for monitoring the proper use and functioning of the fleet, drivers, and safety.

“TransTRACK.ID is here to help our customers who operate in the logistics sector and its support, therefore, they don’t have to face various problems such as late deliveries, theft, bad drivers, inefficient costs, and the difficulty of integrating into other systems,” Anggia added.

To date, there are almost 3000 users of the TransTRACK.ID system. The company can serve customers throughout Indonesia, with temporary service points located throughout Java, North Sumatra and South Sumatra. TransTRACK.ID focuses on B2B and B2B2C business models.

In terms of logistics fleet tracking services, there are several startups trying to provide similar solutions in Indonesia. These include Lacak.io, Waresix, Logisly, Webtrace, and others.

Product excellence

The majority of their revenue stream comes from subscription fees for the Fleet Management System usage and other complementary and supporting applications such as Transportation Management System, Employee Tracking, Vehicle Maintenance and Driver Management. In addition, the company also earns revenue from software sales (GPS equipment and sensors) as well as development projects.

TransTRACK.ID also provides accident compensation (without additional costs) for customers whose vehicles are equipped, amounting to a maximum of IDR 50 million per person in the event of death, permanent disability, and medical expenses of a maximum of IDR 5 million per person. This compensation applies to 1 driver and 1 passenger, regardless of identity, who was in the vehicle at the time of the accident.

“Our platform is very flexible and capable for integration with more than 1000 types of GPS devices on the market, easy to adapt to customer needs, easy to integrate with other systems, multiple alerts and notifications either via SMS, push notifications on mobile apps, browsers, and windows, also via email in real time, multiple reports, and multiple users with access rights,” Anggia said.

Fleet telematics platform potential

Currently, the number of land vehicles in Indonesia has reached more than 150 million units, and the logistics market in Indonesia is very large. It is predicted to reach $300.3 billion by 2024. The need for fleet telematics is increasing.

It is based on the need to track and monitor vehicle usage, drivers, and safety. Government regulations, in this case the Ministry of Transportation, have issued regulations through PP no. KP.2081/AJ.801/DRJD/2019 which requires the use of GPS for all public transportation operators to monitor operations and improve efficiency.

However, according to a survey conducted by the Indonesian Telematics Equipment Industry Association, the use of GPS tracking on public transport in Indonesia is still less than 10%, or less than 2% of the total number of vehicles in Indonesia. This shows that there is still huge potential for the growth of fleet telematics technology services in Indonesia, such as the services offered by the TransTRACK.ID platform.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
TransTRACK.id

Kantongi Dana Tahap Awal, TransTRACK.ID Genjot Pengembangan Produk Manajemen Armada Logistik

Setelah resmi meluncur bulan April tahun 2019 lalu, penyedia layanan manajemen pengelolaan armada TransTRACK.ID berhasil menutup putaran pendanaan tahapan awal. Investor yang terlibat adalah Cocoon Capital, Accelerating Asia, dan PT Modal Ventura YCAB.

Secara keseluruhan mereka berhasil mengumpulkan investasi senilai SGD755 ribu (setara dengan $570 ribu atau 8 miliar Rupiah). Sebelumnya TransTRACK.ID juga merupakan salah satu peserta terpilihDSLaunchPad 2.0. Startup ini didirikan oleh dua founder, yakni Anggia Meisesari dan Aris Pujud.

“Dana segar tersebut akan digunakan untuk mendukung pengembangan produk dan pertumbuhan sales. Saat ini TransTRACK.ID juga sedang mencari kemitraan strategis dan relasi untuk putaran pendanaan berikutnya,” kata Anggia selaku CEO.

Selama pandemi perusahaan mencatat mengalami pertumbuhan revenue lebih dari 150% dibanding sebelumnya. Besarnya kebutuhan transportasi dan logistik saat pandemi, menjadikan beroperasi dengan potensi penuh untuk memasok produk dan layanan. Kondisi tersebut menjadi krusial untuk memantau penggunaan dan fungsi yang tepat dari armada, pengemudi, dan keselamatan.

“TransTRACK.ID hadir untuk membantu para pelanggan kami yang beroperasi di sektor logistik dan pendukungnya, sehingga mereka tidak perlu menghadapi berbagai masalah seperti pengiriman yang terlambat, pencurian, pengemudi yang buruk, biaya yang tidak efisien, dan sulitnya terintegrasi ke sistem lain,” lanjut Anggia.

Hingga saat ini pengguna sistem TransTRACK.ID sudah hampir 3000 unit. Perusahaan dapat melayani pelanggan di seluruh Indonesia, dengan service point sementara ini berada di seluruh pulau Jawa, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. TransTRACK.ID fokus pada model bisnis B2B dan B2B2C.

Untuk layanan pelacakan armada logistik, di Indonesia sudah ada beberapa startup yang mencoba memberikan solusi. Di antaranya Lacak.io, Waresix, Logisly, Webtrace, dan lain-lain.

Keunggulan platform

Revenue stream mereka mayoritas berasal dari subscription fee (biaya berlangganan) untuk penggunaan Fleet Management System dan aplikasi pelengkap dan pendukung lainnya seperti Transportation Management System, Employee Tracking, Vehicle Maintenance dan Driver Management. Selain itu perusahaan juga mendapatkan revenue dari penjualan perangkat lunak (alat GPS dan sensor) serta proyek pengembangan.

TransTRACK.ID juga menyediakan kompensasi kecelakaan (tanpa biaya tambahan) bagi pelanggan yang kendaraannya terpasang alat, sebesar maksimal Rp50 juta per orang apabila terjadi kematian, cacat tetap, dan biaya pengobatan maksimal Rp5 juta per orang. Kompensasi ini berlaku untuk 1 pengemudi dan 1 penumpang, siapa pun identitasnya, yang saat itu berada dalam kendaraan yang mengalami kecelakaan.

“Platform kami sangat fleksibel dan dapat terintegrasi dengan lebih dari 1000 jenis alat GPS di pasaran, mudah untuk disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, mudah untuk diintegrasikan dengan sistem lain, multiple alert dan notifikasi baik itu melalui SMS, push notif di mobile apps, browser, dan windows, juga melalui email secara real time, multiple report, dan multiple user yang dapat diatur hak aksesnya,” kata Anggia.

Potensi platform telematika armada

Tercatat saat ini jumlah kendaraan darat di Indonesia mencapai lebih dari 150 juta unit, dan pasar logistik di Indonesia sangat besar. Diprediksi akan mencapai $300,3 miliar pada tahun 2024. Kebutuhan akan penggunaan telematika armada semakin meningkat.

Hal ini didasari adanya kebutuhan untuk melacak dan memonitor penggunaan kendaraan, pengemudi, dan keamanan keselamatan. Regulasi pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan, telah mengeluarkan aturan melalui PP No. KP.2081/AJ.801/DRJD/2019 yang mensyaratkan penggunaan GPS kepada seluruh operator transportasi umum untuk memantau operasional dan peningkatan efisiensi.

Akan tetapi menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia, tingkat penggunaan GPS tracking pada angkutan umum di Indonesia masih kurang dari 10%, atau kurang dari 2% dari total jumlah kendaraan di Indonesia. Hal ini memperlihatkan potensi yang masih sangat besar untuk pertumbuhan layanan teknologi telematika armada di Indonesia, seperti layanan yang ditawarkan oleh platform TransTRACK.ID.

Application Information Will Show Up Here

Smartwatch Imoo Z6 Diperkenalkan: Flip Dual Camera dan Bertemakan Frozen

Jam tangan pintar selama ini selalu saja ditujukan kepada para remaja dan orang dewasa. Berbeda dengan Imoo, perusahaan ini hanya mengeluarkan jam pintar khusus untuk anak-anak. Kali ini, Imoo yang sudah satu tahun resmi di Indonesia memperkenalkan jam tangan pintar barunya, Imoo Z6.

Imoo z6 Launch

Imoo Z6 sendiri merupakan sebuah jam tangan pintar yang dapat di-flip untuk menampilkan kamera kedua pada bagian belakangnya. Hal tersebut dengan menekan sebuah tombol pada bagian atasnya dan akan mengangkat badan jam tersebut. Selain untuk menampilkan kamera, hal ini juga akan memudahkan anak-anak dalam melakukan panggilan video kepada orang tuanya.

Imoo Z6 menggunakan cip buatan Qualcomm, yaitu Snapdragon Wear 2100. Cip ini juga membawa GPS buatan Qualcomm yang dikenal cukup presisi dalam mengenali lokasi. Kamera belakangnya memiliki resolusi 8 MP serta 5MP untuk bagian depannya. Baterai yang digunakan memiliki kapasitas 680 mAh.

IMOO z6s

Dengan menggunakan desain flip, tentu akan membuat orang bertanya seberapa kuat engsel yang dipasang pada Z6. Felix Gunawan, Product Manager Imoo Indonesia, mengatakan bahwa engsel tersebut sudah dicoba sebanyak 100.000 kali pada pabriknya. Jika setiap hari buka tutup selama 50 kali, maka engsel tersebut dapat bertahan hingga 5 tahun.

Imoo Z6 juga sengaja dibuat cukup tebal. Felix pun mengatakan hal tersebut memang sengaja didesain seperti itu. Hal tersebut karena mereka membuat pelindung pada sisi layarnya, sehingga tidak akan mudah pecah pada saat jatuh atau terbentur. Imoo Z6 sendiri memiliki ketahanan terhadap tekanan air, sehingga dapat digunakan untuk berenang.

Imoo Z6 Frozen

Saat ini memang sedang diadakan pemutaran film Frozen 2 yang diproduksi oleh studio Disney. Berkaitan dengan hype yang ada, Imoo pun membuat Z6 yang bertemakan Frozen. Sesuai dengan baju yang dikenakan oleh Elsa, Imoo Z6 Frozen juga menggunakan warna yang sama, yaitu biru muda.

Imoo Z6 dijual dengan rentang harga tiga jutaan dan sudah tersedia di Indonesia. Imoo juga sudah memiliki pusat servis sendiri, namun jika kejauhan, konsumen juga bisa memasukkan perangkat yang bermasalah pada pusat servis ponsel OPPO.

Imoo z6 biasa

 

XL Media Gathering 2019: Sediakan Aplikasi untuk Nelayan dan Update 4G LTE

Seperti biasa, XL selalu mengadakan kumpul-kumpul bersama para wartawan di setiap tahunnya. Pada kali ini, XL mengajak para jurnalis ke Banyuwangi untuk sekaligus memperkenalkan kebudayaan dan pariwisata dari daerah tersebut. Acara tersebut diadakan pada tanggal 4-6 April 2019.

Banyuwangi dipilih oleh XL karena di sana merupakan tempat penghasil ikan terbaik di pulau Jawa. Selain itu, sejak dua tahun terakhir ini Banyuwangi sangat menarik minat para wisatawan. XL pun ingin memperkenalkan Banyuwangi pada para wisatawan agar dapat meningkatkan pariwisata dari daerah tersebut.

XL Laut Nusantara

Acara XL Media Gathering 2019 ini pun diikuti oleh lebih dari 30 media. Dalam acara kali ini, XL langsung membawa para jurnalis ke sebuah desa bernama Mandar untuk mengumumkan aplikasi terbaru yang dikembangkan oleh XL Axiata, Laut Nusantara.

Laut Nusantara dikembangkan oleh XL untuk membantu para nelayan, khususnya mereka yang berada di kampung Mandar, dalam menangkap ikan. Aplikasi ini akan memberitahukan para nelayan keberadaan ikan, sehingga nelayan tidak lagi kesulitan dalam mencarinya. Pihak XL juga menyebut bahwa dengan menggunakan aplikasi ini, nelayan tidak lagi “mencari ikan” tetapi tinggal “menangkap ikan”.

XL NElayan

Keberadaan ikan ini sendiri dilacak melalui Balai Riset dan Observasi Laut pada Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui jalur khusus atau tunnelling. Semua informasi kelautan yang terdapat dalam Aplikasi Laut Nusantara ini didapat secara langsung dari stasiun bumi Balai Riset dan Observasi Laut, sehingga cukup akurat.

XL pun memberikan pelatihan dan juga memberikan smartphone Xtream kepada para nelayan. Para nelayan pun juga merasa sangat terbantu dengan adanya aplikasi yang satu ini. Bapak Rachmat, salah satu nelayan di kampung Mandar, mengatakan bahwa setiap kali menggunakan aplikasi ini, beliau selalu mendapatkan ikan lebih banyak dari biasanya hanya bermodalkan aplikasi dan smartphone ber-GPS.

XL- Nelayan

Saat dikonfirmasi, informasi kelautan dari Balai Riset dan Observasi Laut didapatkan langsung melalui satelit. Oleh karena itu, mereka mengklaim bahwa keakuratan data yang mereka dapat sangat tinggi berkat informasi dari satelit tersebut. Selain nelayan, mereka yang memiliki hobi memancing juga dapat menggunakan aplikasi ini.

Acara kemudian berpindah ke Ballroom Hotel Dialoog Banyuwangi. Pada kesempatan kali ini, XL memaparkan peningkatan pertumbuhan yang mereka dapatkan selama tahun 2017-2019.

XL - QnA

Hingga akhir tahun 2018 lalu, kontribusi pendapatan data terhadap total pendapatan layanan telah mencapai 82%, meningkat dari 69% ditahun 2017. Pencapaian tersebut berhasil mendorong peningkatan EBITDA tahun 2018 sebesar 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja XL Axiata di tahun 2018 tersebut secara rata-rata telah mengungguli para kompetitor, baik untuk pertumbuhan revenue maupun pertumbuhan EBITDA. Hingga akhir tahun pendapatan XL Axiata diharapkan bisa ditingkatkan minimal selaras bahkan di atas rata-rata industri.

Pihak XL juga menyebut 3 hal utama yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2019 ini. Pertama, terus membangun jaringan secara agresif di berbagai wilayah di luar Jawa. Perluasan jaringan ini termasuk mencakup wilayah yang secara geografis sebagai pelosok dan terluar dengan memanfaatkan jaringan Palapa Ring Barat dan Timur.

Kedua, dari sisi produk, XL Axiata akan terus menghadirkan layanan-layanan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen. Strategi yang sama dengan tahun lalu, yaitu dual brand XL dan AXIS pada layanan prabayar, serta XL Prioritas untuk pascabayar, akan terus ditingkatkan manfaatnya dengan menyesuaikan pada selera dan trend digital terkini dari masing-masing segmen.

Ketiga, melanjutkan inovasi bisnis untuk memperkuat pijakan di masa depan. Inovasi bisnis ini berupa pencipaan layanan-layanan baru yang saat ini masih di luar bisnis utama namun yang memiliki peluang besar di masa mendatang. Termasuk pada kategori ini, sekarang XL Axiata sudah memiliki antara lain layanan yang berbasis pada jaringan fiber, yaitu XL Home dan layanan bagi pelanggan korporasi XL Business Solutions. Untuk mendukung layanan-layanan tersebut, XL Axiata juga akan melanjutkan upaya fiberisasi jaringan. Termasuk dalam upaya ini adalah pengembangan layanan Internet of Thing (IoT).

XL - Kupang

Guna mendorong pertumbuhan layanan data di tahun 2019 ini, XL Axiata akan meningkatkan lagi tingkat penetrasi smartphone. Pada akhir tahun lalu, tingkat penetrasi telah mencapai 80% dari pelanggan, dan diharapkan hingga akhir tahun 2019 ini bisa terus meningkatkan lagi. XL Axiata akan berfokus mengakuisisi pelanggan smartphone yang merupakan heavy user layanan data, khususnya layanan data 4G. Dengan demikian, trafik data akan bisa terdorong kuat yang didukung oleh pertumbuhan trafik 4G.

Pada kesempatan yang sama, Yessie D. Yosetya selaku Chief Technology Officer XL Axiata mengatakan bahwa XL akan secara pelan-pelan mematikan jaringan 2G. Oleh karenanya, dalam dua sampai tiga tahun ke depan, jaringan 2G bakal dialihkan ke jaringan 4G.

Hal tersebut dilakukan dengan cara mematikan jaringan 2G pada daerah-daerah yang sudah rendah pemakaiannya. Setelah jaringan tersebut dimatikan, XL akan lebih leluasa untuk melakukan refarming jaringan. Hal tersebut tentu akan berimbas pada kecepatan dari jaringan 4G.

Dengan penutupan jaringan 2G tersebut, XL pun bisa lebih berhemat lagi. Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin mengatakan bahwa jaringan 2G merupakan teknologi lama. Hal tersebut tentu saja berimbas pada daya yang digunakan lebih besar dari teknologi yang baru. Dengan penutupan ini dan dialihkan ke jaringan 4G, daya yang digunakan tentu lebih kecil.

Ketersediaan jaringan pada jaringan MRT juga menjadi pertanyaan yang banyak diajukan oleh wartawan. Menurut Yessie, XL sampai saat ini masih melakukan negosiasi untuk dapat memancarkan sinyal sepanjang terowongan MRT. XL pun meminta agar diadakannya aturan khusus untuk penyediaan layanan di ruang publik, sehingga kedepannya kejadian yang sama tidak akan terulang kembali.

Setelah pernyataan tersebut, XL pun mengakhiri acara Question and Answer pada hari pertama. XL pun juga berjanji akan mengadakan acara temu wartawan pada saat ada update-update terbaru mengenai jaringan XL. Oleh karena itu, mari kita tunggu saja pengumuman selanjutnya.

Sistem Manajemen Logistik Lacak.io

Lacak.io Dukung Armada Logistik Skala UKM Tersistem secara Digital

Industri logistik masih memiliki banyak tantangan dalam menyambut percepatan industri 4.0. Lacak.io berusaha menjawab tantangan tersebut dengan produk yang mereka sediakan.

Co-Founder dan CCO Lacak.io Danny Chiang menjelaskan, bisnisnya menyediakan solusi bagi perusahaan logistik kecil menengah di Indonesia untuk bisa scale-up, mengubah armada tradisional tanpa sistem menjadi armada yang terkoneksi secara digital.

Lacak.io memungkinkan pihak manajemen mendapatkan visibilitas terbaik dari actionable data armada seperti data sensor suhu muatan, suhu mesin, level bahan bakar, dan gaya berkendara; data kinerja armada apakah sudah terutilisasi maksimal atau belum; data jumlah pengiriman apakah tepat waktu atau tidak.

Dikelola juga data perawatan armada yang dilakukan tepat waktu atau tidak. Data ini dianggap penting untuk menjaga armada dalam kondisi selalu prima mengingat armada kendaraan adalah mesin utama penghasil uang bagi perusahaan logistik.

“Selain mendapat visibility data terbaik dengan terkoneksinya armada mereka secara digital, maka kesempatan bisnis mereka untuk bekerja sama dengan korporasi besar juga akan terbuka lebih lebar,” terang Danny kepada DailySocial.

Model bisnis Lacak.io

Dalam menyajikan layanannya, Lacak.io menggunakan teknologi web interface untuk pemantauan dengan fitur seperti visibilitas data lokasi, laporan, notifikasi, utilitas armada, jumlah pengiriman, jadwal perawatan, dan evaluasi gaya berkendara.

Untuk menunjang tim lapangan yang lebih mengandalkan smartphone, pihaknya menyediakan pemantauan praktis dengan aplikasi Lacak Live. Pada dasarnya, aplikasi ini mengubah smartphone pengemudi menjadi GPS pelacak. Tim lapangan lainnya seperti kurir, sales, driver, atau engineer yang tidak memungkinkan untuk menggunakan perangkat GPS pelacak, Lacak.io menyediakan aplikasi Lacak Mobile.

Aplikasi tersebut memungkinkan lokasi tim lapangan dan status kerjanya terpantau oleh perusahaan. Tidak hanya itu, tim lapangan bisa berkirim pesan dengan tim perusahaan dari aplikasi tersebut.

“Contohnya, mereka bisa melihat tugas hari ini ke mana saja dan melaporkan hasil pekerjaan menggunakan formulir elektronik, tanda tangan digital dan upload gambar yang sudah tersedia semua di Lacak Mobile.”

Menurutnya, produk yang ditawarkan ini adalah jawaban dari solusi yang sebenarnya di butuhkan perusahaan logistik. Kebanyakan produk manajemen armada hanya menawarkan pemantauan lokasi tanpa ada data yang bisa diterjemahkan untuk mengambil suatu keputusan bisnis.

Dalam menjalankan bisnisnya, Lacak.io menetapkan sistem monetisasi berdasarkan keanggotaan per perangkat. Ada tiga jenis keanggotaan dari enterprise, professional, dan basic dengan biaya bervariasi mulai dari Rp6,1 juta untuk enterprise pada tahun pertama saja dan jadi Rp2 juta pada tahun berikutnya.

Rencana bisnis

Danny menerangkan pada tahun lalu perusahaan yang aktif menggunakan layanan ini mencapai 80 perusahaan. Di antaranya DHL Supply Chain Indonesia, Jasa Marga, KMDI, Malaba, dan lainnya. Dilihat dari jumlah armada yang terkoneksi aktif dengan sistem Lacak.io ada sekitar 1.700 unit dengan pertumbuhan 376%.

Perusahaan ingin meningkatkan pencapaian tersebut hingga berkali-kali lipat pada tahun ini. Armada yang terkoneksi bisa mencapai 4 ribu dan menghubungkan 25 ribu kendaraan barang atau setara dengan 0,32% dari total keseluruhan kendaraan barang terdaftar di Indonesia.

Untuk mencapai itu, Lacak.io sedang mengembangkan layanan yang lebih menyasar ke visualisasi gambar dan video sehingga tidak hanya data kendaraan yang dapat terlihat, melainkan situasi lingkungan sekitar dapat terlihat. Bakal ada juga Driver Status Monitoring System untuk mengirimkan notifikasi saat supir terdeteksi ter-distract oleh smartphone, merokok, menelepon, atau kelelahan.

Berikutnya tim sedang menyiapkan Advance Driver Assistance System yang memungkinkan pendeteksian dua detik lebih dini untuk driver sehingga meminimalisir tingkat kecelakaan dari tabrakan belakang.

Perusahaan tengah mencari pendanaan eksternal untuk mengembangkan bisnis Lacak.io sebesar Rp6 miliar di tahun ini. Danny mengaku saat ini masih dalam proses pitching ke investor.

“Putaran paling pertama sebenarnya sudah sejak 2016 waktu itu bentuknya convertible note dari teman. Kalau benar-benar dari eksternal ini baru pertama kalinya.”

Sebanyak 60% dari dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mendorong pemasaran dan membuka kantor perwakilan di beberapa provinsi seperti Jawa, Bali, Makassar, dan Medan. Sisanya untuk pengembangan teknologi, layanan, serta pengembangan tim operasional.

Garmin Luncurkan Instinct, Jam GPS Rugged Untuk Penggemar Olahraga Ekstrem

Ada banyak produk fitness tracker canggih yang bisa digunakan saat berpetualang. Beberapa dari perangkat ini telah dibekali kapabilitas anti-air atau bahkan anti-benturan. Namun hanya ada sedikit model yang betul-betul dapat memberikan ketenangan pemakaian seperti Casio G-Shock. Garmin sepertinya menyadari hal tersebut dan mencoba menawarkan satu alternatif menarik.

Minggu ini, perusahaan spesialis teknologi global positioning system asal Kansas itu memperkenalkan Garmin Instinct, jam tangan GPS sekaligus activity tracker tahan banting yang disiapkan untuk mendukung segala macam aktivitas outdoor. Dan meskipun diperkenalkan sebagai ‘jam tangan’, Instinct dibekali banyak kemampuan ‘pintar’: ia bisa menghitung ketinggian, menakar detak jantung, serta ditunjang sejumlah mode olahraga.

Penampilan Garmin Instinct punya tema yang sama dengan arloji rugged lain. Tubuhnya cukup besar dengan diameter 45-milimeter, terbuat dari bahan polimer yang diperkuat serat karbon, tersambung ke strap bermaterial silikon. Perangkat telah memperoleh sertifikasi kelas militer MIL-STD-810G, diklaim mampu menahan benturan, temperatur ekstrem, dan air sampai kedalaman 100-meter.

Untuk menyampaikan informasi, Instinct mengandalkan layar bundar 0,9-inci beresolusi 128x128p yang ‘diperkuat secara kimia’ sehingga mampu menahan baretan. Seperti di fitness tracker Garmin lain, Instinct mengusung jenis panel transflective memory-in-pixel. Warna-warninya memang tidak seatraktif display OLED, namun dengan karakteristik mirip e-paper, konten tetap terlihat jelas meski Anda berada di bawah teriknya sinar matahari.

Garmin Instinct sangat ideal bagi mereka yang gemar bereksplorasi karena ditunjang oleh beberapa jaringan satelit GNSS buat melacak lokasi pengguna. Sebelum menjelajah, Anda dapat merencanakan perjalanan lewat aplikasi Garmin Explore. Lalu ketika sudah saatnya untuk pulang, Anda bisa menggunakan fitur TracBack buat mengetahui rute yang telah diambil dan kembali ke tempat semula.

Selain detak jantung, jam GPS ini mampu mengkalkulasi banyaknya langkah serta jarak yang telah ditempuh, mengukur tingkat keaktifan tubuh, pembakaran kalori, stres, hingga kualitas tidur. Instinct juga mendukung banyak jenis olahraga, contoh populernya seperti hiking, berlari, bersepeda, berenang, berkayak dan ski. Perangkat tentu dapat tersambung ke smartphone, dan data-data yang diperolehnya bisa Anda akses via aplikasi Garmin Connect.

Baterainya juga tahan lama. Sebagai smartwatch, Instinct bisa aktif sampai 14 hari. Dan dengan mengaktifkan mode UltraTrac, ia tak perlu di-charge selama 40 hari.

Garmin Instinct kabarnya sudah mulai dipasarkan, tersedia dalam tiga pilihan warna: hitam, putih dan merah-jingga. Produk dibanderol seharga US$ 300.

Sumber: Businesswire.

Pengalaman Singkat dengan Jam Pintar Terbaru Samsung, Samsung Galaxy Watch

Selain ingin memperkenalkan Samsung Galaxy Note 9 kepada para jurnalis yang diundang, Samsung juga ingin memperkenalkan jam pintar terbaru mereka yang bernama Galaxy Watch. Jam pintar ini juga bersamaan diluncurkan dengan Samsung Galaxy Note 9.

Galaxy Note 9 Bintan Launching

Jam pintar yang satu ini mungkin cukup berbeda dengan produk sejenis yang ada dipasaran. Samsung Galaxy Watch memiliki sebuah dial atau pemutar pada bagian atasnya. Dial tersebut bisa digunakan untuk melakukan pilihan yang ada dilayarnya. Tentu saja, karena sebuah jari akan terlalu besar dalam menekan icon yang ada didalamnya.

Sistem operasi yang digunakan pada jam pintar ini adalah Tizen, OS buatan dapur Samsung sendiri. Bagi Anda yang mencari jam dengan sistem operasi selain Android Wear OS, ada baiknya untuk melirik jam yang satu ini. Walaupun bukan menggunakan Wear OS, tetapi fungsi dan feature yang ditawarkan cukup lengkap.

Samsung Galaxy Watch - Sand

Samsung menjual Galaxy Watch dengan dua jenis dimensi, yaitu dengan diameter 42 mm dan 46 mm. Sang penerus Galaxy Gear S3 ini khusus dibuat dengan dua dimensi karena versi 46 mm akan terasa besar untuk digunakan oleh perempuan.

Samsung juga mengatakan bahwa baterai dari yang versi 42 mm akan bertahan selama 5 hari dan yang 46 mm akan bertahan selama 7 hari. Itu pun menggunakan GPS 24 jam. Akan tetapi, perangkat yang kami gunakan pada saat workshop hanya bertahan sekitar dua hari saja.

 

Samsung Galaxy Watch - Wood

Seperti kebanyakan jam pintar yang ada dipasaran, Samsung Galaxy Watch juga mampu memberikan pengingat kepada para penggunanya mengenai aktivitas yang akan dilakukan. Fungsi kalender pun juga telah disematkan pada jam pintar ini, sehingga ada fungsi pengingat setiap hari yang bakal muncul di setiap pagi.

Untuk yang senang berolah raga, smartwatch ini juga mampu melakukan 39 rekam jejak latihan olah raga. Jadi pada saat berolah raga, kita mampu mengetahui seberapa banyak kalori yang keluar dari masing-masing latihan yang kita lakukan.

Samsung Galaxy Watch - Auto HR

Yang lebih unik dari jam pintar ini adalah kemampuan untuk mengukur tingkat stres sang penggunanya. Saat detak jantung tinggi, jam pintar ini pun akan meminta sang pengguna untuk bernafas secara teratur. Sayangnya, karena saya tidak stres pada saat workshop, notifikasi tersebut tidak muncul. Bisa jadi karena memang saya orangnya santai. 😀

Selain itu, seperti kebanyakan jam pintar yang beredar di pasaran, Galaxy Watch mampu mengambil data detak jantung penggunanya. Galaxy Watch akan mengambil data detak jantung secara otomatis sehingga penggunanya tidak perlu melakukannya secara manual.

Samsung Galaxy Watch - Stress measurement

Workshop pun berpindah ke sebuah kolam renang terbesar se-Asia Tenggara. Kolam renang tersebut pun menggunakan air asin yang menyerupai air laut, sehingga cukup berbahaya untuk jam-jam yang ada di pasaran. Akan tetapi, tidak untuk Samsung Galaxy Watch.

Sertifikasi Samsung Galaxy Watch sudah ditingkatkan dari IP68 ke 5 ATM. Standar 5 ATM merupakan standar militer yang mengharuskan sebuah perangkat untuk dapat bertahan di kedalaman 50 meter selama 90 menit pada air asin, yang berarti air laut.

Samsung Galaxy Watch - Desk

Pihak Samsung mengatakan bahwa jam pintar tersebut hanya boleh digunakan untuk melakukan snorkling saja. Jangan digunakan untuk melakukan diving karena tekanannya bisa merusak smartwatch tersebut. Dan setelah menyelam di air asin, cucilah dengan air biasa agar tidak menimbulkan korosi.

Samsung Galaxy Watch tidak memiliki port di seluruh bagian badannya. Jadi, tidak ada ruang terbuka yang mampu dimasukkan air. Untuk melakukan pengisian baterai, charger-nya pun merupakan sebuah pengisi nirkabel yang juga bisa digunakan untuk mengisi Samsung Galaxy Note 9.

Samsung Galaxy Watch - Boy Girl

Yang cukup membingungkan dari Samsung Galaxy Watch memang tampilan menunya. Untuk mengoperasikan dengan benar, kita harus benar-benar mengenali icon yang ada. Pada pertama kali menggunakannya, tidak sedikit peserta yang kesulitan menemukan menu Samsung Health pada Galaxy Watch.

Kaca dari jam pintar ini sudah menggunakan Gorilla Glass DX yang memang khusus digunakan untuk perangkat wearable. Akan tetapi, sisi-sisi dari smartwatch ini cukup rentan terhadap benturan. Perangkat beberapa peserta memiliki cacat karena jam pintar tersebut terbentur dengan tembok.

 

Samsung Galaxy Watch - Grass

Di Indonesia, Samsung Galaxy Watch yang dijual adalah yang versi bluetooth saja. Versi LTE belum akan dijual di Indonesia karena keterbatasan dari operator di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Samsung Galaxy Watch versi LTE hanya mendukung eSIM dan operator di Indonesia belum mendukung SIM versi terbaru ini.

Samsung Galaxy Watch sudah dipasarkan semenjak tanggal 7-15 September 2018 yang lalu dan sudah tersedia di seluruh gerai Samsung semenjak tanggal 16 September 2018. Tentunya, produk demonya pun juga sudah hadir disana.

Garmin InReach Mini Memungkinkan Anda Menjangkau Dunia Luar dari Tempat Paling Terpencil

Terlepas dari adopsi smartphone yang tinggi, tidak berarti jangkauan layanan selular sudah merata di Indonesia. Ketika pergi ke suatu daerah tertentu, kehilangan sinyal ialah kejadian yang awam. Sembari menunggu sinyal kembali (misalnya saat dalam perjalanan), mungkin kita bisa bermain game mobile atau berfoto-foto. Tapi bagaimana jika komunikasi sedang betul-betul diperlukan?

Selain fokus pada pengembangan teknologi GPS dan activity tracker, ranah komunikasi juga menjadi perhatian Garmin. Di tahun 2016, perusahaan Amerika ini mengakuisisi DeLorme. Hasil dari langkah pengambilalihan itu adalah diperkenalkannya lineup InReach, yaitu perangkat komunikasi portable dengan daya jangkau yang tak terbatas. Kali ini Garmin menyingkap versi mungil dari InReach Explorer, yakni InReach Mini.

InReach Mini adalah alat komunikasi ultra-portable segala medan. Buat saya, penampilannya seperti versi kurcaci dari feature phone tua. Di sana ada layar monokromatis transflective 23x23mm yang memungkinkan informasi tetap terlihat jelas di bawah sinar matahari dan bagian antena memanjang. Dan dengan tubuh berukuran 5,17×9,9×2,61-sentimeter serta bobot 100-gram, InReach Mini bisa mudah dimasukkan dalam kantong tanpa menambah beban Anda.

Garmin InReach Mini 1

Mirip produk Garmin lain, InReach Mini telah memperoleh sertifikat anti-air. Rating-nya ialah IPX7, yang berarti kedap air hingga kedalaman 1-meter selama maksimal setengah jam. Dan dengan desain rugged dan tubuh yang diselubungi bahan karet tangguh, InReach Mini memang siap menemani Anda di beragam situasi outdoor.

Garmin InReach Mini 5

 

Fitur primadona InReach Mini tentu saja adalah dukungan jaringan satelit Iridium yang memungkinkan pengguna melakukan komunikasi dua arah via pesan tertulis – meskipun di sana betul-betul tak ada jaringan seluler. Disuguhkan sebagai layanan berlangganan, Iridium menjanjikan cakupan global 100 persen, sehingga perangkat seperti Mini dan Explorer tetap dapat menjangkau dunia luar walaupun Anda sedang berada di lokasi paling terpencil sekalipun.

Garmin InReach Mini 3

InReach Mini tak cuma berfungsi mengirim pesan teks saja. Ia juga dilengkapi oleh fungsi pelacakan GPS sehingga kawan-kawan sertakeluarga bisa mengetahui ke mana Anda pergi. Lalu semua produk InReach, termasuk Mini, dapat disambungkan ke smartphone, dan lewat handset, Anda bisa mengunduh peta topografi buat membantu navigasi di suatu daerah. Selain itu, perangkat memyimpan fitur SOS, sangat berguna seandainya Anda menemui masalah saat bertualang.

Garmin InReach Mini 4

Garmin berencana untuk mulai memasarkan InReach Mini di bulan Juni 2018 besok, menjajakannya di harga US$ 350. Menakar dari kemampuan jangkauannya, biaya berlangganan layanan Iridium juga tidak terlalu mahal, yaitu US$ 12 per bulan.

Chip GPS Terbaru Broadcom Bakal Hadirkan Akurasi 30cm

Ketika era smartphone tiba, hampir semua orang mengandalkan perangkat pintar itu untuk berbagai keperluan, salah satunya melakukan navigasi, mencari tempat, restoran dan lain sebagainya. Semua aktivitas tersebut dimungkinkan untuk dilakukan karena adanya chip GPS yang tertanam di dalam smartphone. Tapi, dalam banyak kasus, informasi yang dikirimkan oleh GPS tidak 100% akurat sesuai dengan posisi kita yang sebenarnya. Untuk itulah, Broadcom ingin menghadirkan inovasi chip baru yang bakal mengeliminasi kelemahan tersebut.

Perusahaan yang memproduksi semikonduktor itu baru saja mengumumkan pengembangan sebuah chip GPS baru yang dinamai  BCM47755  yang secara dramatis meningkatkan akurasi GPS dari sebelumnya 5 meter menjadi hanya 30 centimeter. Di samping soal akurasi, chip juga menawarkan efisiensi yang lebih baik sehingga  meningkatkan penggunaan baterai saat GPS dalam kondisi bekerja secara intens. Chip revolusioner itu sendiri baru akan tersedia pada tahun 2018 dalam perangkat rekanan yang sayangnya belum dibeberkan siapa.

broadcom_2

Chip GPS BCM47755  mendukung dua jenis frekuensi GPS: L1 yang saat ini digunakan dan L5 (dipasang di satelit yang lebih baru) dan rangkaian teknologi yang memungkinkan penggunaan daya ultra rendah dalam penggunaan. Siaran pers resmi menyatakan bahwa chip tersebut menguras kurang dari separuh kekuatan chip GNSS generasi sebelumnya!

broadcom

Sistem Broadcom yang baru memanfaatkan sinyal L1 dan L5 dengan mengunci satelit pertama dengan sinyal L1, dan memperbaiki lokasi yang dikalkulasikan oleh L5. Kota-kota besar mempunyai penghalang berupa gedung bertingkat yang menyebabkan banyak pantulan sinyal satelit, namun sinyal L5 secara signifikan bekerja lebih akurat dan lebih tahan terhadap gangguan.

Sumber berita Spectrum dan gambar header Pixabay.

BeeLine Ajak Anda Bersepeda Tanpa Ketergantungan Turn-by-turn Navigation

Fitur turn-by-turn navigation pada aplikasi seperti Google Maps memang sangat membantu rutinitas kita sehari-hari, terutama ketika harus berkunjung ke lokasi yang asing. Namun secara tidak sadar, terkadang kita jadi terlalu bergantung pada fitur tersebut, dan pada akhirnya kesulitan mengingat-ingat rute tanpa bantuan turn-by-turn navigation.

Masalah ini akan semakin menonjol ketika moda transportasi yang digunakan adalah sepeda. Seperti yang kita tahu, tidak semua jalan yang tampak di peta dimaksudkan untuk pesepeda. Malahan, kalau kita mengenal baik lokasinya, ada banyak jalan pintas yang bisa dilalui ketika bersepeda.

Jadi, bagaimana caranya kita bisa bersepeda ke lokasi yang belum kita kenal tanpa mengandalkan turn-by-turn navigation? Coba lirik perangkat bernama BeeLine. Ia bisa dikategorikan sebagai alat navigasi GPS untuk sepeda, hanya saja cara kerjanya lebih mirip kompas.

BeeLine mengambil informasi navigasi dari smartphone via Bluetooth / BeeLine
BeeLine mengambil informasi navigasi dari smartphone via Bluetooth / BeeLine

Setelah disambungkan dengan ponsel via Bluetooth, BeeLine hanya akan menampilkan tanda panah yang mengindikasikan arah tujuan Anda beserta sisa jarak yang harus ditempuh pada layar e-ink beresolusi 240 x 240 pixel miliknya. Informasi super-simpel ini akan memberikan Anda gambaran mengenai ke mana arah yang harus dituju, tapi Anda sendiri yang harus menentukan rutenya.

BeeLine memanfaatkan informasi dari aplikasi pendampingnya di ponsel, dimana Anda harus menentukan titik tujuan sebelum mulai bersepeda. Setelahnya, BeeLine akan mendeteksi posisi Anda di peta menggunakan perpaduan magnetometer, accelerometer, gyroscope, sekaligus GPS milik smartphone.

BeeLine mengandalkan layar e-ink yang mudah terlihat meski di bawah terik matahari / BeeLine
BeeLine mengandalkan layar e-ink yang mudah terlihat meski di bawah terik matahari / BeeLine

Tanpa rute yang fixed, Anda sejatinya bebas mencari-cari jalan pintas atau sekadar menikmati pemandangan kota. Di saat yang sama, menggunakan BeeLine jelas lebih aman ketimbang alat navigasi GPS biasa karena Anda bisa lebih berkonsentrasi ke jalanan dan tidak teralihkan perhatiannya.

BeeLine datang bersama sebuah strap silikon yang bisa diikatkan ke setang sepeda. Perangkat diklaim tahan air ketika berada dalam strap-nya ini. Soal baterai, BeeLine bisa bertahan selama 30 jam dalam satu kali charge; seandainya Anda bersepeda selama satu jam dalam sehari, berarti BeeLine baru perlu di-charge setelah sekitar empat minggu.

BeeLine terlahir sebagai proyek crowdfunding di tahun 2015. Pengembangnya sekarang sudah siap memasarkan BeeLine seharga £99, atau sekitar $119. Tersedia tiga warna strap yang bisa dipilih: abu-abu, merah atau biru.

Sumber: Engadget.