Tag Archives: Grab 4 Indonesia

Grab menambah investasi senilai 3 triliun Rupiah di Indonesia

Grab Tambah Investasi Tiga Triliun Rupiah untuk Startup Lokal

Grab menambah alokasi investasi sebesar Rp3 triliun (US$250 juta) untuk mengembangkan startup Indonesia dalam tiga tahun ke depan melalui program pengembangan Grab Ventures Velocity. Pengumuman ini adalah tahap ketiga dari program Master Plan 2020 “Grab 4 Indonesia” yang sudah diumumkan pada Februari 2017.

“Pengumuman ini adalah tahap ketiga dari bagian program Master Plan 2020. Tahap pertama kami sudah umumkan investasi khusus Indonesia sebesar US$700 juta, yang sekarang tambahan dana baru,” ujar Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Rabu (29/8).

Dalam kesempatan yang sama, Grab juga meresmikan unit bisnis di bidang investasi di startup Grab Ventures. PMV ini bertujuan untuk membantu startup Indonesia pilihan untuk tumbuh lebih cepat di tingkat nasional dan Asia Tenggara dengan menyediakan dukungan menyeluruh termasuk akses terhadap pasar, mentorship, keahlian teknologi, dan investasi strategis.

Grab Ventures sebenarnya sudah lebih dahulu diumumkan di kantor pusat Grab di Singapura pada Juni 2018. Kehadirannya di Indonesia baru diumumkan pada hari ini. Grab Ventures dipimpin Chris Yeo.

Program perdana yang digelar Grab Ventures adalah Grab Ventures Velocity. Ini semacam program inkubator skala global mencari bibit startup berkualitas untuk masuk ke dalam ekosistem Grab. Vertikal industri yang diincar meliputi mobilitas, makanan, logistik, fintech, dan tantangan lainnya di bidang O2O.

Grab mencari startup yang sedang berkembang lebih lanjut (mature), siap menerima pendanaan seri A hingga ke atas, bukan masih berada di tahap pra seri A. Program pelatihan dilakukan selama 16 minggu bertujuan untuk membantu perusahaan terpilih untuk berkembang lebih cepat dengan dukungan akses terhadap aset, sumber daya, keahlian, termasuk jaringan Grab.

“Sehingga nanti pemain startup tidak hanya jadi juara di lokal di kotanya sendiri saja, tapi bisa ke tahap regional bahkan sampai global.”

Ridzki melanjutkan, pendaftaran peserta startup mulai dibuka pada 10 September 2-18 mendatang. Mereka akan menjalani program pelatihan selama 16 minggu dimulai dari kuartal IV 2018. Lalu akan disaring hingga 3-5 startup yang paling menjanjikan untuk diajak kolaborasi. Menurutnya, sejauh ini sudah lebih dari 200 startup dari regional yang menunjukkan minatnya atas program tersebut.

“Kami membutuhkan kesamaan sinergi dan nilai tambah yang sejalan dengan visi misi Grab.”

Grab dibantu beberapa mitra untuk melancarkan program ini, di antaranya AWS (Amazon Web Service) dan MDI Ventures. AWS menyediakan beragam manfaat bagi startup melalui paket AWS dan technical mentoring terkait keamanan platform, pengembangan startup, dan best practice.

Sementara MDI Ventures memberikan keahlian lokal dan akses kepada jaringan mentor mereka. CVC yang dikelola Telkom Group ini memiliki jaringan di Singapura dan Silicon Valley.

Perkembangan Grab setahun terakhir

Setahun setelah Master Plan 2020 “Grab 4 Indonesia” diumumkan ke publik, dalam perjalanannya Grab aktif berinovasi demi mewujudkan misinya sebagai everyday app.

Ada tiga fokus utama yang disasar dari program ini, penciptaan lapangan pekerjaan teknologi, investasi di technopreneurship, dan meningkatkan inklusi keuangan.

Pada tahap pertama, Grab menyiapkan dana sebesar Rp10 triliun (US$ 700 juta) untuk pemberdayaan talenta teknologi lokal melalui pembentukan pusat R&D di Jakarta. Kantor tersebut telah mempekerjakan lebih dari 150 engineer lokal.

Grab juga merealisasikan investasi ke perusahaan teknologi yang mendorong inklusi keuangan dan memperluas akses terhadap pembayaran mobile dan layanan keuangan. Akuisisi Kudo dan kemitraan dengan OVO adalah hasil nyata komitmen tersebut.

Diklaim kini jaringan Kudo telah berkembang tiga kali lipat. Saat ini ada lebih dari 1,4 juta agen di 500 kota. Mereka disebut berhasil merekrut lebih dari 700 ribu mitra pengemudi, sementara pendapatan agen naik di atas 60%.

Adapun dengan OVO, kedua perusahaan dapat membawa manfaat dari pembayaran non kas kepada lebih dari 60 juta pengguna. OVO diharapkan dapat perluas layanannya ke 100 ribu UKM pada akhir tahun ini.

Berikutnya adalah langkah tahap kedua yang diumumkan pada Mei 2017. Grab mengumumkan komitmen untuk meningkatkan pendapatan 5 juta pengusaha mikro melalui teknologi pada akhir 2018. Langkah tersebut dilakukan bersama dengan para mitra pengemudi, jaringan agen, mitra pengiriman makanan dan kurir ekspres.

Kerja sama yang dilakukan Grab dengan berbagai mitra diklaim mendongkrak kinerja perusahaan. Layanan GrabFood disebut tumbuh 4 kali lipat secara GMV pada kuartal I 2018

Layanan ini sudah hadir di 30 kota di seluruh Indonesia, padahal sebelumnya baru ada di Jakarta pada Januari 2017. Ridzki menargetkan GrabFood dapat hadir di seluruh kota yang memiliki operasional GrabBike sampai akhir tahun ini.

Lebih lanjut, GrabExpress diklaim tumbuh 3 kali lipat di periode yang sama. Grab telah hadir 137 kota, merata dari Sabang sampai Merauke.

Grab menyatakan akan terus berinvestasi dan bermitra dengan beberapa startup di Indonesia, termasuk OVO, Happy Fresh, dan Madhang (yang salah satu pengusungnya adalah Kaesang Pangarep).

Application Information Will Show Up Here

Grab Indonesia Resmikan Pusat R&D di Kudoplex Jakarta

Setelah resmi mengakuisisi Kudo bulan April yang lalu, hari ini Grab mengumumkan laporan 3 bulan terakhir pasca mengumumkan investasi sebesar $ 700 juta di Indonesia. Kepada Media hari ini Group CEO dan Co-founder Grab Anthony Tan menyebutkan, hasil dari akuisisi tersebut adalah diresmikannya pusat R&D (research and development) Center di Kudoplex Jakarta Selatan. Gedung yang memiliki luas 4500 meter persegi tersebut, direnovasi menyesuaikan fungsi dan rencana dari R&D Center Grab di Indonesia.

“Melalui teknologi kolaborasi antara Kudo dan Grab diharapkan bisa merangkul lebih banyak lagi talenta muda di Indonesia, untuk belajar dan mendapatkan informasi teknologi terkini dari Facebook, Google, Amazon dan pengajar R&D Center Grab di beberapa negara,” kata Anthony.

Saat ini R&D Center Grab telah menampung sekitar 100 engineer muda yang mendapatkan pengajaran, pelatihan terpadu di Kudoplex. Untuk selanjutnya Grab dan Kudo menargetkan bakal menambah jumlah tersebut hingga 200 engineer hingga akhir tahun 2017.

“Tentunya pengembangan pusat R&D Center Grab dan Kudo merupakan tahap awal dari kolaborasi yang ada. Nantinya kami juga akan mengembangkan GrabPay (solusi pembayaran mobile Grab) yang saat ini telah tersedia di aplikasi Grab agar bisa lebih mudah digunakan oleh pengguna,” kata COO dan Co-founder Kudo Agung Nugroho.

Integrasi lainnya yang dilancarkan Kudo dan Grab adalah memanfaatkan penuh tenaga agen Kudo yang saat ini telah tersebar di seluruh Indonesia dan berjumlah 400 ribu agen, untuk kemudian mengembangkan layanannya menawarkan calon pengemudi GrabBike yang tertarik untuk bergabung. Selain itu mitra pengemudi Grab juga akan memperoleh sumber pendapatan baru melalui aplikasi Kudo dengan menjadi agen dan menjual barang-barang secara online kepada konsumen. Tim engineering Kudo dan Grab telah menciptakan modul onboarding di aplikasi Kudo.

“Dengan diresmikannya R&D Center di Kudoplex serta integrasi antara agen Kudo dan mitra pengemudi Grab, diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, sekaligus menciptakan talenta muda yang berbakat dalam dunia teknologi,” kata CEO dan Co-founder Kudo Albert Lucius.

Sebagai bagian dari tahap pertama, Grab telah menyelesaikan proses integrasi dengan Kudo, platform O2O (online to offline) di Indonesia. Sementara itu fokus utama dari pelatihan di R&D Center adalah lebih kepada kemajuan teknologi di Grab serta pengolahan big data milik Grab.

“Dari total investasi yang ada untuk teknologi, Grab telah menggelontorkan dana sekitar $ 100 juta di Indonesia, untuk selanjutnya kami akan menambah jumlah tersebut dengan tujuan untuk menemukan startup berkualitas seperti Kudo di Indonesia,” kata Anthony.

Tahap 2 dari Grab 4 Indonesia

Pencapaian dan rencana lainnya yang disampaikan Grab dalam kesempatan hari ini (18/05) di Jakarta adalah melahirkan 5 juta wirausahawan mikro di Indonesia pada tahun 2018, meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia dalam sektor teknologi menjadi ratusan orang hingga akhir tahun ini.

Dalam presentasinya, Managing Director Grab Indonesia Ridzky Kramadibrata mengungkapkan, hingga kini market share dari Grab telah mencapai 70% untuk GrabCar dan GrabBike, telah melayani sekitar 2,3 juta pengantaran setiap hari di Asia Tenggara, 50% layanan tersebut berasal dari Indonesia, pertumbuhan untuk layanan transportasi meningkat hingga dua kali lipat dalam waktu 6 bulan dan saat ini telah tersedia di 500 kota.

“Sejak awal kami tetap fokus kepada 3 pilar dari misi Grab di Indonesia, yaitu inklusi finansial, R&D Center dan peningkatan akses terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan di seluruh Indonesia. Di tahap kedua ini kami akan lebih mempercepat proses yang ada,” kata Ridzky.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Investasikan $700 Juta, Grab Bangun Pusat R&D di Indonesia

Setelah mengumumkan komisaris baru di jajaran manajemen Grab Indonesia beberapa hari lalu, hari ini secara resmi Grab mengumumkan rencana besarnya untuk Indonesia. Group CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan di Jakarta mengumumkan akan menggelontorkan dana sebesar $700 juta untuk membangun pusat Research and Development (R&D) di Indonesia dan beberapa inisiatif lainnya dengan masa waktu 4 tahun ke depan. Rencana yang bernama “Grab 4 Indonesia” itu didukung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia.

“Indonesia merupakan negara yang memberikan kontribusi terbesar untuk Grab. Untuk mendukung pertumbuhan yang ada, Grab akan berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan R&D Center dan merekrut tenaga muda lokal yang nantinya bisa memberikan kontribusi untuk Grab dan Indonesia,” kata Anthony.

Master Plan 2020 Grab 4 Indonesia dinilai sesuai dengan pertumbuhan bisnis Grab lebih dari 600% pada tahun 2016. Grab 4 Indonesia nantinya akan mencakup kepada beberapa kegiatan, termasuk pembangunan R&D Center Grab di Jakarta yang berfungsi sebagai Pusat Pengembangan Inovasi Teknologi untuk pasar Indonesia. Untuk melancarkan regulasi dan hal-hal pendukung yang dibutuhkan, BKPM akan mengawal Grab selama proses investasi berjalan.

“Kami dari BKPM akan memastikan bahwa investasi yang diberikan oleh Grab telah berjalan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ada di Indonesia. Dalam hal ini BKPM akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melancarkan proses investasi tersebut,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.

BKPM sendiri menyambut baik investasi yang diberikan Grab untuk Indonesia. Bukan hanya mendirikan pusat R&D namun juga fokus kepada peningkatan inklusi keuangan serta peningkatan akses terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan di seluruh Indonesia.

“BKPM mencatat hanya 30% saja masyarakat Indonesia yang memiliki rekening bank, artinya masih rendah kesadaran masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan fasilitas keuangan. Dengan hadirnya pusat R&D nanti, diharapkan bisa meningkatkan skill tenaga kerja di Indonesia yang terbilang masih kurang,” kata Thomas.

Dengan menggandeng BKPM, Grab ingin menerapkan pelokalan dan tentunya menyesuaikan dengan peraturan serta ketentuan yang ada. Hal tersebut juga ditegaskan Anthony, terutama untuk Indonesia yang memiliki karakter dan perbedaan dalam hal ketertiban lalu lintas hingga kebiasaan lainnya.

Menciptakan lapangan pekerjaan di bidang teknologi informasi

Group CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan

Dalam waktu dua tahun ke depan, Grab Indonesia akan melakukan perekrutan 150 engineer di Indonesia. Pusat R&D yang akan hadir di Jakarta, akan menjadi pusat pengembangan inovasi yang ditujukan untuk Indonesia disesuaikan dengan pasar Indonesia. Hal tersebut mencakup algoritma baru terkait dengan peraturan lalu lintas yang baru di Jakarta dan GrabHitch (Nebeng), layanan yang tersedia bagi hampir 1,4 juta komuter di Jakarta.

“Sebelumnya kami telah mendirikan pusat R&D di Singapura, Beijing dan Seattle dan Indonesia merupakan negara keempat untuk pusat R&D Grab. Untuk membantu proses mentoring yang ada di pusat R&D Jakarta, kami akan menghadirkan para mentor dari ketiga perwakilan pusat R&D tersebut untuk membantu Indonesia,” kata Anthony.

Dalam acara peresmian Grab 4 Indonesia ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan apresiasi.

“Saya sangat antusias dengan adanya rencana Grab membangun pusat R&D di Indonesia seperti yang nantinya akan dilakukan oleh Apple. Terkait dengan bisnis model dari Grab pemerintah Indonesia mendukung sepenuhnya karena secara langsung akan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia,” kata Rudiantara.

Mendukung pelaku startup dan mitra pengemudi Grab

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata

Selain mendirikan pusat R&D, Grab juga akan berinvestasi dalam technopreneurship dengan membantu startup terpilih untuk mempercepat proses penetrasi produknya ke pasar dengan investasi modal dan bantuan teknis dari Grab. Selanjutnya Grab juga akan terus meluncurkan dan mengembangkan layanan mobile, agar dapat meningkatkan akses masyarakat Indonesia terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan di Indonesia.

“Inovasi yang akan kami hadirkan diantaranya melalui GrabPay Credits, opsi pembayaran non-tunai dan kemitraan yang telah dijalin dengan Mandiri serta solusi e-Cash serta terus mengembangkan platform pembayaran e-money bersama dengan Lippo Group dan bank Nobu untuk memungkinkan pengguna menggunakan Grab dalam pembayaran layanan dan barang di berbagai ritel Lippo,” kata Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.

Saat in Grab Indonesia telah memiliki sekitar 100 ribu mitra pengemudi  dan telah tersedia di 8 kota di Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi Grab Indonesia kepada mitra pengemudi, Grab akan memberikan akses berupa pembiayaan untuk membeli dan memiliki smartphone dan kendaraan bermotor. Grab Indonesia mengklaim dari sisi pendapatan, mitra dari Grab lebih banyak mendapatkan keuntungan dibandingkan dengan penyedia layanan transportasi on demand lainnya di Indonesia.

“Sejak awal kami memiliki komitmen terhadap target dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Indonesia, di antaranya dengan menciptakan lapangan pekerjaan melalui pengembangan bisnis kami di berbagai kota baru dan mempekerjakan tim lokal serta memberikan kesempatan menarik kepada mitra pengemudi,” kata Ridzki.

Application Information Will Show Up Here