Tag Archives: grand launching

Pasca Pergantian Nama, Startup Edutech “Cakap” Akan Adakan Acara Peluncuran

Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Squline mencoba menjadi layanan edtech yang mempertemukan pengajar profesional dengan peserta didik secara real time dengan mekanisme live tutoring. Harapannya proses belajar-mengajar tidak melulu bergantung pada waktu dan tempat.

Masih menggenggam semangat yang sama, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan dampak sosial bagi masyarakat Indonesia, Squline memutuskan untuk melakukan rebranding dengan nama baru “Cakap”.

Untuk memperkenalkan brand Cakap kepada publik pada hari Sabtu, 6 April 2019 mendatang startup karya anak bangsa tersebut akan mengadakan acara “Grand Launching Cakap” di Summarecon Mall Serpong. Acara akan dimulai pada pukul 11.00 WIB. Selain peluncuran brand baru, acara ini akan dimeriahkan dengan pameran, talkshow dan panggung musik oleh Rendy Pandugo.

Tema besar yang diusung dalam rangkaian acara ini adalah “Cakap Bahasa, Cerdaskan Bangsa”. Beberapa narasumber yang akan dihadirkan untuk memberikan pengetahuan dalam talkshow meliputi Tomy Yunus (Founder & CEO Cakap), Ivan Lanin (Pakar Bahasa Indonesia dan Wikipediawan), Tjhen Wandra (YouTuber dan Pengajar Bahasa Mandarin), Hiroki Kato (Presenter dan Musisi).

Acara ini sekaligus akan menjadi ajang penyerahan rekor muri untuk Cakap sebagai aplikasi online pertama belajar bahasa dengan interaksi dua arah secara langsung di Indonesia. Selain itu peserta bekesempatan memenangkan beasiswa belajar Bahasa Mandarin senilai 38 juta Rupiah dan berbagai promo paket belajar menarik lainnya.

Saat ini aplikasi Cakap menyediakan layanan kursus bahasa asing online, meliputi Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia. Adapun pengguna Cakap sudah meliputi beberapa negara, baik dari Indonesia, Brunei Darussalam, Korea, Filipina, Jepang, Australia dan Amerika Serikat.

Grand Launching Cakap

Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara Grand Lunching Cakap

Netzme “Grand Launching” in Pekalongan, Soon to IPO

The social media-based payment app Netzme has just held a grand launching on March 2nd, 2019 in Pekalongan, Central Java. Unlike any other fintech payment, Netzme feature and capability was designed to facilitate SMEs and creative workers in monetization.

Post the launching, some things will be implemented, one is to initiate public offering (IPO). Netzme is planned to enter the stock market in mid-2019. Since March last year, Netzme has listed as fintech organizers in Bank Indonesia.

User’s feature updates

Along with user’s growth (currently said to reach 2 million), Netzme keep making new features. One leading feature is Truquiz, it allows users to make quiz to be followed by Trufans (nickname for the followers on Netzme) by giving Trulikes (the likes given for the posts with cash nominal). The prize collected from users and distributed for them automatically.

The social media approach is still the main service. What makes it different with others is, Trufans can appreciate a post with Trulikes, in addition, content creator also get additional cash from their Trufans. Currently, Netzme comes from various classes, from entrepreneurs, content creator, artist, musician, and common citizens.

While the previous features getting improved, such as cross-account transfer through chatting, cash transfer to bank account, PPOB voucher transaction, cash register, and QR-Code payment feature for Sellers/SMEs. As its mission to provide financial inclusion in rural, Netzme intensified content strategy and community events.

Content strategy is getting realized by launching web series video in YouTube called “Kolaborasa”. While the community events getting intensified through user acquisition, i.e. by building Kampung Digital Netzme or SME’s festival – some are held in West Java.

Why Pekalongan city?

Netzme team and brand ambassador in Funtastic Fest 2019 / Netzme
Netzme team and brand ambassador in Funtastic Fest 2019 / Netzme

Pekalongan is known as Batik City, it’s internationally recognized. The identity goes along with Netzme’s effort as a local creation financial app. In addition, Pekalongan also considered suitable with Netzme target market that focuses on SMEs, particularly beginners in entrepreneurship, those people with no information of conventional financial service, workers, and creative community.

Netzme’s CEO, Vicky G. Saputra said in his speech, “Collaboration in this series of events is expected to help SMEs business development, creative workers, and various community classes, also better financial inclusion around Pekalongan City with the latest technology.”

The main title is “Funtastic Fest Pekalongan 2019”, it was held along to celebrate Pekalongan City 113th Anniversary. Aside from its launching, there’s also Funtastic Run (5K and 10K distance run), artist performances, and local SMEs fest.

“In this Funtastic Fest Pekalongan 2019 moment, Netzme as 100% loca lcreativity-based payment app can reach more people in rural area and become the best fintech app for SMEs and creative workers in Indonesia,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Netzme

Netzme “Grand Launching” di Pekalongan, Segerakan IPO Tahun Ini

Aplikasi pembayaran berbasis media sosial Netzme baru saja melakukan grand launching, tepatnya di tanggal 2 Maret 2019 bertempat di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Berbeda dengan layanan fintech payement yang ada sebelumnya, fitur dan kapabilitas yang dimiliki Netzme sengaja didesain untuk memfasilitasi UKM dan pekerja kreatif dalam melakukan monetisasi.

Pasca peluncuran ini banyak hal yang akan direalisasikan oleh perusahaan, salah satunya melakukan penawaran publik (IPO). Direncanakan Netzme akan melantai di pasar modal pada pertengahan tahun 2019. Sejak Maret tahun lalu, Netzme sudah terdaftar sebagai penyelenggara teknologi finansial di Bank Indonesia.

Pembaruan fitur untuk pengguna

Seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna (saat ini diklaim sudah mencapai 2 juta), Netzme terus melakukan penambahan fitur. Salah satu yang kini menjadi andalan adalah Truquiz, memungkinkan pengguna membuat kuis yang dapat diikuti oleh para Trufans (sebutan untuk “follower” di aplikasi Netzme) dengan memberikan Trulikes (sebutan untuk “like” postingan yang menyertakan nominal uang). Hadiah dihimpun dari pengguna dan didistribusikan untuk pengguna secara otomatis.

Pendekatan media sosial juga masih menjadi layanan utama. Di sini yang membedakan dengan media sosial lainnya, Trufans bisa mengapresiasi sebuah postingan dengan Trulikes, sehingga tidak sekadar mendapatkan like, pembuat konten turut mendapatkan nominal uang yang diberikan para penggemarnya. Saat ini pengguna Netzme datang dari berbagai kalangan, mulai dari pengusaha, pembuat konten, artis, musisi, hingga masyarakat pada umumnya.

Sementara fitur yang ada sebelumnya juga makin diperkuat, seperti transfer antar akun melalui laman chatting, mengirim uang ke rekening bank, jual-beli voucher PPOB, kasir (cash register) hingga fitur pembayaran QR code untuk pedagang/UKM. Miliki misi untuk hadirkan inlkusi keuangan di daerah rural, Netzme galakkan strategi konten dan acara-acara komunitas.

Strategi konten direalisasikan dengan peluncuran video web series di YouTube berjudul “Kolaborasa”. Sementara kegiatan komunitas gecar dilakukan dengan menggandeng pengguna, misalnya dengan mendirikan Kampung Digital Netzme atau festival UKM — beberapa kali telah dilakukan di wilayah Jawa Barat.

Pemilihan Kota Pekalongan

Netzme
Tim dan brand ambassador Netzme dalam acara Funtastic Fest 2019 / Netzme

Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik, sudah diakui secara internasional. Identitas tersebut sejalan dengan semangat Netzme sebagai aplikasi keuangan karya anak bangsa. Selain itu Kota Pekalongan juga dinilai sesuai dengan target pasar Netzme yang memfokuskan pada pelaku UKM, terutama pemula di dunia usaha, masyarakat yang belum terjangkau layanan keuangan konvensional, pekerja dan komunitas kreatif.

Dalam sambutannya CEO Netzme Vicky G. Saputra mengatakan, “Kolaborasi dalam rangkaian acara peluncuran ini diharapkan dapat membantu pengembangan kegiatan usaha UKM, pekerja kreatif dan berbagai kalangan komunitas serta inklusi keuangan yang lebih baik di Kota Pekalongan dan sekitarnya dengan teknologi terkini.”

Rangkaian acara peluncuran tersebut bertajuk “Funtactic Fest Pekalongan 2019”, diadakan bebarengan untuk menyambut Hari Jadi Kota Pekalongan yang ke-113. Selain peluncuran Netzme, ada acara lain seperti Funtastic Run (lari dengan jarak 5K dan 10K), hiburan artis ibukota, hingga festival UKM setempat.

“Dengan momentum Funtastic Fest Pekalongan 2019, diharapkan Netzme sebagai aplikasi pembayaran berbasis kreativitas 100% karya anak bangsa dapat lebih menjangkau masyarakat di seluruh pelosok Indonesia dan menjadi aplikasi teknologi finansial (fintech) terbaik untuk kalangan UMKM dan pekerja kreatif di Indonesia,” ujar Vicky.

Application Information Will Show Up Here

Official Launch of Tiket and the Lifestyle Revolution

There were sixty six million passengers flying domestic during 2011, a record high in the history of Indonesian aviation history. The figure, revealed by Anthonius Thedy, Managing Director of TX Travel, at the grand launch of Tiket.com implied something bigger. Indonesian people have a higher purchasing power and have a lifestyle that is more colorful. For many people, this is a lifestyle revolution and this wave is captured well by Tiket.com and similar startups.

Twenty years ago, it would be difficult to imagine this kind of condition. Flight is a favorite mode of transport which can be cheaper than train tickets with much shorter travel time. Development of technology (Internet) coupled with the rise of the middle class in Indonesia creates the kind of consumers that crave for entertainment and stress relieve from urban hustle.

Bali, of course, is a favorite tourist destination, but who would have thought that Raja Ampat in Papua would be a remarkable phenomenon? Lombok, Derawan, Karimun Jawa, Mentawai and many more places in Indonesia also offer fantastic natural beauties that attract tourists (including foreign) to visit them in droves. Not to mention cities like Bandung or Yogyakarta which offer a range of unforgettable cultural attraction.

If we’re on our way to the office and want to make travel arrangements for some time in the near future, how can the conventional travel agent help us choose an appropriate hotel and flights in such a short time? Conversation over the phone may be one way but it’s pretty hard to imagine choosing a hotel based on mere suggestions from a travel agent.

Continue reading Official Launch of Tiket and the Lifestyle Revolution

Peluncuran Resmi Tiketcom dan Revolusi Gaya Hidup

Enam puluh enam juta penumpang tercatat menggunakan penerbangan domestik di tahun 2011. Suatu rekor capaian tertinggi sepanjang sejarah penerbangan Indonesia. Angka yang diungkapkan oleh Anthonius Thedy, Managing Director TX Travel, dalam acara grand launching Tiket.com menyiratkan sesuatu yang lebih besar. Masyarakat Indonesia memiliki daya beli yang semakin tinggi dan memiliki gaya hidup yang semakin berwarna. Bagi banyak orang ini adalah revolusi gaya hidup dan gelombang ini yang ditangkap dengan baik oleh Tiket.com dan startup sejenis.

Dua puluh tahun yang lalu pasti sulit membayangkan kondisi semacam ini. Penerbangan merupakan moda favorit yang bahkan bisa lebih murah ketimbang harga tiket kereta api dengan jarak tempuh yang jauh lebih cepat. Perkembangan teknologi (Internet) dibarengi dengan meningkatnya jumlah kaum menengah di Indonesia menghasilkan kombinasi yang haus akan hiburan untuk menghilangkan kepenatan dan stres akibat dinamika perkotaan yang begitu cepat.

Continue reading Peluncuran Resmi Tiketcom dan Revolusi Gaya Hidup