Tag Archives: GSMA

MWC19 Shanghai

MWC19 Shanghai Segera Digelar, Hadirkan Beragam Sesi untuk Bantu Pemimpin Bisnis Lakukan Transformasi

GSMA pada tanggal 26 – 28 Juni 2019 akan mengadakan Mobile World Congress ke 19 di Shanghai (MWC19 Shanghai) di Shanghai New International Expo Center. Ada beragam acara menarik yang akan dihadirkan, beberapa di antaranya Digital Leaders Programme, Matercass Programee dan Exhibition. Acara ini ditargetkan akan dihadiri lebih dari 60 profesional dan 550 perusahaan dari di 110 negara.

Digital Leaders Programme sendiri didesain untuk membawa para pemimpin bisnis untuk mengulas tantangan di ekosistem bisnis seluler dan vertikal digital. Tujuannya agar perusahaan dapat memberikan layanan yang dibutuhkan konsumen di masa sekarang dan masa mendatang. Beberapa eksekutif dari perusahaan seperti Foxconn, HTC, Huawei, McKinsey Digital Qualcomm, Shanghai Mobile, ZTE dll akan tergabung dalam acara ini.

“Untuk menghadirkan potensi penuh dari konektivitas cerdas dan menavigasi lanskap teknologi yang terus berubah, kami membutuhkan para pemimpin bisnis digital baru dari semua industri untuk membantu membentuk visi di masa depan dan memberikan advokasinya,” ujar CEO GSMA Ltd. John Hoffman.

Konferensi MWC19 Shanghai akan diadakan selama tiga hari. Tema-tema yang akan dibawakan mulai dari 5G, kecerdasan buatan, konvergensi perbankan dan telekomunikasi, blockchain, keamanan data, kota pintar, dan lain-lain. Adapun pemateri yang akan mengisi di panggung keynote meliputi Hooi Ling Tan (Co-Founder Grab Group), Mats Granryd (Director General GSMA), Ken Hu (Deputy Chairman Huawei), Greg Wyler (Chairman OneWeb), Sigve Brekke (President & CEO Telenor Group) dan Xu Ziyang (CEO ZTE).

Selain itu masih ada program lain yang coba dihadirkan dalam MWC19 Shanghai. Salah satunya GSMA bermitra dengan INSEAD, salah satu sekolah bisnis terkemuka, untuk menghadirkan Masterclass Programme. Professor Thomas Mannarelli dengan spesialisasinya dalam inovasi dan kepemimpinan akan menjadi instruktur dalam program yang dirancang untuk membantu pemimpin bisnis melakukan transformasi.

Informasi lebih lanjut mengenai rangkaian MWC19 Shanghai dapat dilihat melalui situs resminya: https://www.mwcshanghai.com.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner MWC19 Shanghai

Hibah GSMA Qlue

Qlue Terima Dana Hibah dari Program Akselerasi GSMA

Mengawali tahun 2019, Qlue terpilih menjadi satu di antara sebelas startup di dunia yang mendapatkan GSMA Ecosystem Accelerator Innovation Fund. Di gelombang sebelumnya ada RuangGuru dan eFishery yang juga menerima hibah tersebut. Rencananya dana yang didapat Qlue akan digunakan untuk penerapan solusi smart city yang melibatkan teknologi mobile, artificial intelligence, dan internet of things.

Program hibah dari GSMA didukung oleh Departemen Internasional Britania Raya, Pemerintah Australia, dan anggota GSMA. Tujuannya untuk membangun kemitraan antara operator dan startup demi meningkatkan jangkauan layanan inovatif telepon seluler. Diharapkan mampu mendorong perubahan sosio-ekonomi yang positif dan mendukung program dari pemangku kebijakan.

“Kami sangat senang dan bangga terpilih dalam program GSMA. Kami percaya dengan berbagi visi dan berkolaborasi dengan pihak lain akan lebih membawa dampak sosial di Indonesia seperti yang kami lakukan selama ini,” jelas CEO Qlue Rama Raditya.

Saat ini solusi Qlue disiapkan untuk manajemen berbagai macam masalah yang muncul di kota/kabupaten. Melalui dasbor pintar berbasis geo-spasial, layanan Qlue didesain memudahkan pemerintah kota/kabupaten melakukan pemantauan.

Selain menyediakan platform bagi pemerintah, Qlue juga menyediakan aplikasi untuk masyarakat. Aplikasi tersebut dihadirkan untuk mengajak masyarakat terlibat mendukung pembangunan kota dan menyediakan fitur untuk menghubungkan masyarakat dengan pemerintah.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan DailySocial pihak Qlue menyebutkan akan tetap memberikan pelayanan terbaik sambil terus mengembangkan layanan dan teknologi yang dimiliki. Capaian positif di tahun 2018 menjadi salah satu faktor pendorong bagi Qlue untuk menjadi lebih baik lagi.

Saat ini Qlue sudah membantu beberapa pemerintah kota, mulai dari Kota Manado, Kota Bengkulu, Kota Sibolga, Kota Cilegon, Kota Tomohon, dan beberapa lainnya. Selain menghadirkan solusi bagi pemerintah daerah, Qlue juga mendukung instansi nasional seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mendata dampak bencana.

Application Information Will Show Up Here

Manuver Ruangguru Tingkatkan Traksi di Tengah Pasar Teknologi Edukasi Indonesia yang Masih Sulit

Sejak diluncurkan pertama kalinya pada bulan April 2014 silam, Ruangguru menjadi salah satu dari startup edutech yang terus berinovasi melahirkan ragam produk untuk layanannya. Menarik untuk dibahas, karena kendati pasar teknologi di sektor pendidikan tampak menjanjikan, untuk saat ini adopsinya bisa dikatakan masih lambat.

Menurut data World Bank, Indonesia merupakan negara dengan peserta didik terbesar keempat di dunia, lebih dari 50 juta murid dan empat juta guru. Namun sangat menantang untuk para pemain bisnis teknologi dalam memproduksi traksi dan monetisasi di tengah dominasi konsumen konvensional.

“Saat ini pengguna Ruangguru sendiri kurang lebih ada 2,5 juta pelajar dari seluruh Indonesia. Secara demografis pengguna Ruangguru ada di kota-kota besar, namun kami juga terus melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan di 27 provinsi dan ratusan kota dan kabupaten, serta organisasi pendidikan,” ujar Co-Founder & CEO Ruangguru Belva Devara.

Kerja sama strategis menjadi salah satu kunci Ruangguru untuk mengeksplorasi jangkauan pasar. Selain dengan pihak pemerintahan, beberapa perusahaan swasta pun turut dirangkul, salah satunya bersama LINE. Keduanya berkolaborasi mengembangkan portal pendidikan berbasis media sosial yang dikenal dengan LINE Academy. Penggunanya pun cukup signifikan, saat ini sudah mencapai 3 juta pelajar.

[Baca juga: #DScussion Co-Founder Ruangguru Iman Usman Berbicara Tantangan Menjalankan Startup Pendidikan di Indonesia]

Inovasi layanan juga menjadi poin kunci untuk bertahan di pasar digital pendidikan Indonesia, Belva mengatakan, “Kami terus mengembangkan produk-produk untuk mendukung kegiatan belajar. Yang teranyar rencananya akan kamu luncurkan menjelang tahun ajaran baru mendatang.”

Ragam layanan di portal Ruangguru yang ada saat ini / Ruangguru
Ragam layanan di portal Ruangguru yang ada saat ini / Ruangguru

Terus memperkuat keberadaan di pasar yang masih tergolong sepi

Kabar teranyar, pada tanggal 8 Mei 2017 lalu Ruangguru baru saja mengumumkan perolehan hibah dari Ecosystem Accelerator Innovation Fund dari Groupe Speciale Mobile Association (GSMA). Ruangguru menjadi salah satu dari beberapa startup terpilih di wilayah Afrika dan Asia untuk penerimaan sejumlah dana hibah, bantuan teknis, dan kesempatan untuk bermitra dengan operator seluler rekanan GSMA.

“Dengan hibah dari GSMA, Ruangguru mendanai peluncuran Marketplace for Personalized Education, di mana guru dan tutor dapat menyediakan konten dan siswa dapat mengakses konten tersebut secara cuma-cuma ataupun berbayar untuk konsultasi pelajaran. Hal ini masih dalam tahap persiapan, semoga dapat kami luncurkan secepatnya,” terang Belva.

Beradaptasi dengan tren teknologi konsumer terkini juga menjadi tuntutan. Ini juga yang dijadikan Ruangguru sebagai strategi menggaet pengguna.

Fungsionalitas aplikasi mobile di layanan Ruangguru / Ruangguru
Fungsionalitas aplikasi mobile di layanan Ruangguru / Ruangguru

“Melihat jumlah pengguna Ruangguru yang terus bertambah, terlihat bahwa layanan mobile untuk pelajar sangat diminati. Salah satu layanan mobile untuk pembelajaran yang sangat diminati dari produk kami adalah RuangLesOnline, yang memberikan akses pelajar kepada guru tutor online yang dapat menjawab pertanyaan mereka via aplikasi kami, atau tutoring online on-demand,” lanjut Belva.

[Baca juga: Daftar Startup Indonesia di Bidang Pendidikan]

Ruangguru melihat pangsa pasar edtech di Indonesia masih akan berkembang selama beberapa tahun ke depan. Pesatnya perkembangan teknologi dan minat pelajar akan teknologi terus bertumbuh memberikan peluang yang besar untuk bisnis edtech di Indonesia.

“Antusiasme tersebut juga dapat kita lihat dari kerja sama Ruangguru dan LINE Academy dalam Tryout UN yang diadakan pada Mei 2017 ini yang diikuti oleh 530.130 siswa, dari tingkatan SD, SMP, SMA, SMK, bahkan umum,” ujar Belva.

Terkait dengan rencana ekspansi, Ruangguru memilih untuk masih fokus di Indonesia saja. Menurutnya problematika pendidikan di Indonesia sangat beragam dan market size-nya sudah besar. Seiring dengan visi Ruangguru untuk menjadi penyedia layanan pendidikan berbasis teknologi nomor satu di Indonesia.

Dari sini dapat dipelajari, apa yang membuat Ruangguru tetap bertahan dan cenderung bertumbuh ada dua hal: inovasi berkelanjutan dan penguatan jalinan kerja sama.

Application Information Will Show Up Here

Indosat Luncurkan Mobile Connect Berstandar Global, Layanan Digital Aman untuk Konsumen Indonesia

GSMA Mobile Connect

Indosat, telah berhasil menyelesaikan uji coba pertama Mobile Connect, yang merupakan hasil kerja sama dengan asosiasi mobile operator GSMA dan Ericsson. Mobile Connect memungkinkan konsumen untuk bisa mengakses layanan digital seperti e-commerce, entertainment, perbankan, kesehatan, dan portal milik pemerintah secara aman dengan hanya menggunakan nomor ponsel mereka sebagai otentifikasi tanpa perlu login. Dengan tingginya isu kepercayaan, tingkat proteksi memang menjadi penting bagi pertumbuhan jumlah konsumen yang mengakses layanan digital melalui ponsel mereka di Indonesia.

Continue reading Indosat Luncurkan Mobile Connect Berstandar Global, Layanan Digital Aman untuk Konsumen Indonesia

SEAMAC 2014 Awards Winners to Attend GSMA Conference in Barcelona

SEAMAC Asia Pacific Mobile App Challenge is an Asia-level mobile app competition which opens the opportunity for developers in nine Asian countries, including Indonesia, to fight for SG$25,000 cash and a package of accommodation to Barcelona, Spain. This event was initiated by the Applied Innovation Institute (AII), a California-based non-profit institute, and supported by IE Business School, StarHub i3, and J-Seed Venture. Continue reading SEAMAC 2014 Awards Winners to Attend GSMA Conference in Barcelona

Wireless Intelligence: Telkomsel Holds The World’s 15th Biggest Carrier User Base

Based on the newest scoreboard published by Wireless Intelligence, Telkomsel is an operator with the biggest number of users in Indonesia and is on rank #15 of world telecommunication operator (according to the number of users) with 102.3 million users. By the assumption of registered mobile phone users in Indonesia are 200 million people (while Indonesian populations are 240 million), it means that Telkomsel holds 50% of the users. It increased 16% from the previous year and make Telkomsel go to one rank higher than it used to be.

The peak of the position is for China Mobile with total of users is 616.8 million and the total of mobile phone users in that country are 952 million. It means that two third of mobile phone users in China choose China Mobile as their mobile phone operator. Anyway, the big 5 of the telecommunication operators after China Mobile are Vodafone Group, America Movil Group, Telefonica Group, and Bharti Airtel Group. Each of them has more than 200 million registered users.

Although having many users, it doesn’t mean that Telkomsel receives good revenue—compared to other world telecommunication operators. For Q2 2011, Telkomsel “only” received $1.4 billion (IDR 12.4 trillion). In big 15, the Telkomsel revenue is only higher than Reliance from India that received $1 billion.

Continue reading Wireless Intelligence: Telkomsel Holds The World’s 15th Biggest Carrier User Base

Wireless Intelligence: Telkomsel di Posisi 15 Dunia Berdasarkan Jumlah Pengguna

Berdasarkan scoreboard terbaru yang dikeluarkan oleh Wireless Intelligence, Telkomsel sebagai operator dengan pelanggan terbesar di Indonesia berada di posisi 15 ranking operator telekomunikasi di dunia (berdasarkan jumlah pengguna) dengan jumlah pelanggan 102.3 juta. Dengan asumsi pengguna ponsel terdaftar di Indonesia adalah sekitar 200 juta (sementara penduduk Indonesia adalah 240 juta jiwa), berarti secara umum Telkomsel menguasai 50%-nya. Jumlah ini mengalami peningkatan 16% ketimbang tahun sebelumnya dan menaikkan Telkomsel satu strip di klasemen tersebut.

Berada di puncak klasemen adalah China Mobile dengan jumlah total pengguna 616.8 juta, dengan total pengguna ponsel di negara tersebut mencapai angka 952 juta. Artinya dua pertiga dari pengguna ponsel di Cina menggunakan China Mobile sebagai operatornya. Berturut-turut di dalam kelompok lima besar adalah Vodafone Group, America Movil Group, Telefonica Group, dan Bharti Airtel Group. Kesemuanya memiliki lebih dari 200 juta pengguna terdaftar.

Continue reading Wireless Intelligence: Telkomsel di Posisi 15 Dunia Berdasarkan Jumlah Pengguna