Tag Archives: GSV Ventures

CoLearn Announces 143 Billion Rupiah Series A Funding, Heating up Local Edtech Competition

CoLearn edtech announced series A funding worth of $10 million or equivalent to 143 billion Rupiah. This investment round involved some investors, including Alpha Wave Incubation, GSV Ventures – as well as venture capitalists in their initial funding round, namely Surge (Sequoia Capital India) and AC Ventures. The company plans to use this fresh fund to develop products, technology and marketing.

“Despite having the fourth largest education ecosystem in the world with 50 million students, 3 million teachers and about half a million schools; the quality of education in Indonesia has remained far below its true potential for decades. A passion to motivate students and ensure them to be succeed in the global world is what drives us all at CoLearn,” CoLearn’s Co-Founder & CEO, Abhay Saboo said.

Abhay continued, “Many Indonesians do not realize that education is a means to improve the country’s economic strength. Parents have not connected the two points. However, it slowly changes. Our mission is to accelerate this change by improving the quality of education.”

Apart from Abhey, CoLearn was also founded by Marc Irawan and Sandeep Devaram. Since the application launching in August 2020, they currently claim to have 3.5 million students. In its debut, CoLearn was supported by several seed investors [apart from those already mentioned above], including Leo Capital, TNB Aura, S7V, January Capital, Alpha JWC Venutres, Taurus Ventures, Alter Global, and Mahanusa Capital.

One of its main features is to allow students asking for solutions in answering questions in a certain lesson (doing homework) – around 5 million questions in average are uploaded per month. There’s an AI technology embedded in the system, therefore, it automates the process of finding solutions.

CoLearn also provides educational content services packaged in on-demand video and live online class sessions, interactively delivered by experienced tutors. It also has a training program for teachers. They have target to train 200 teachers, especially in the STEM field in the next 2 years.

Other edtech startups offer similar services, for example, Ruangguru has a “Roboguru” feature, combining Photo Search and User Generated Content capabilities to help students do homework independently at home. In terms of learning, besides Ruangguru, there are other platform providers such as Zenius and Quipper competing in the field.

The edtech sector has been stepping up the game due to the pandemic. Educational activities are getting online, making edtech services an option to guide school from home activities. Investors can see this as a first step to get serious about working on this business landscape. During Q1 2020 there were at least 3 funding targeting the edtech business –  there were 10 transactions throughout 2020.

GSV Ventures, CoLearn’s investor, specializes in educational technology. In his remarks, Deborah Quazzo as Managing Partner said, “The opportunity to build successful learning solutions for the fourth largest country in the world is enormous. The best businesses are created when entrepreneurs take big and important problems and solve them. CoLearn is doing that thing.”

Until now, Ruangguru has become the edtech startup with the largest valuation in Indonesia. Our internal data says that they have reached the final stage of the unicorn aspiring (valuation is close to $1 billion). Earlier this week, they announced $55 million funding as a follow-on round of the series C.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Startup Edtech CoLearn

CoLearn Umumkan Pendanaan Seri A 143 Miliar Rupiah, Ramaikan Persaingan Edtech Lokal

Startup edtech CoLearn mengumumkan telah mendapatkan pendanaan seri A senilai $10 juta atau setara 143 miliar Rupiah. Putaran investasi ini diikuti sejumlah investor, di antaranya Alpha Wave Incubation, GSV Ventures — juga pemodal ventura di putaran pendanaan awal mereka yakni Surge (Sequoia Capital India) dan AC Ventures. Perusahaan berencana untuk menggunakan dana segar ini untuk mengembangkan produk, teknologi, dan pemasaran.

“Meskipun memiliki ekosistem pendidikan terbesar keempat di dunia dengan 50 juta murid, 3 juta guru, dan sekitar setengah juta sekolah; selama beberapa dekade kualitas pendidikan di Indonesia tetap jauh di bawah potensi yang sebenarnya. Semangat untuk memotivasi murid dan memastikan mereka bisa sukses di dunia yang kian mengglobal adalah hal yang menggerakkan kami semua di CoLearn,” ujar Co-Founder & CEO CoLearn Abhay Saboo.

Abhay melanjutkan, “Orang Indonesia banyak yang belum sadar bahwa pendidikan adalah sarana untuk memperbaiki kekuatan ekonomi negara. Orang tua belum menyambungkan kedua titik itu. Tapi sekarang, perlahan-lahan sudah ada perubahan. Misi kami adalah mempercepat perubahan itu dengan meningkatkan kualitas pendidikan.”

Selain Abhey, CoLearn turut didirikan oleh  Marc Irawan dan Sandeep Devaram. Sejak aplikasi diluncurkan pada Agustus 2020, saat ini mereka mengklaim telah memiliki 3,5 juta siswa. Dalam debut awalnya, CoLearn juga didukung beberapa investor seed [selain yang sudah disebut di atas], termasuk Leo Capital, TNB Aura, S7V, January Capital, Alpha JWC Venutres, Taurus Ventures, Alter Global, dan Mahanusa Capital.

Salah satu fitur andalan mereka adalah memungkinkan siswa untuk menanyakan solusi dalam menjawab soal di suatu pelajaran (dalam mengerjakan PR) — rata-rata per bulan ada sekitar 5 juta pertanyaan yang diunggah. Dalam sistem disematkan teknologi AI sehingga mengautomasi proses penemuan solusi.

CoLearn juga memiliki layanan konten pendidikan yang di kemas dalam video on-demand dan sesi kelas live online yang dibawakan secara interaktif oleh tutor berpengalaman. Selain itu juga memiliki program pelatihan untuk guru. Targetnya, dalam 2 tahun ke depan mereka ingin bisa melatih 200 guru terutama di bidang STEM.

Layanan serupa juga ditawarkan startup edtech lain, misalnya untuk membantu menjawab soal pelajaran, Ruangguru memiliki fitur “Roboguru” menggabungkan kapabilitas Photo Search dan User Generated Content membantu siswa mengerjakan PR secara mandiri di rumah. Sementara untuk konten pembelajaran, selain Ruangguru juga memiliki layanan yang sama, ada penyedia platform lain seperti Zenius dan Quipper juga bermain di sana.

Sektor edtech cukup terakselerasi akibat pandemi. Aktivitas pendidikan berbondong-bondong menuju online, membuat layanan edtech dijadikan pilihan untuk menemani kegiatan school from home. Investor melihat ini sebagai langkah permulaan untuk makin serius menggarap lanskap bisnis ini. Sepanjang Q1 2020 ada setidaknya 3 pendanaan yang menyasar bisnis edtech — sepanjang tahun 2020 ada 10 transaksi.

GSV Ventures, salah satu investor CoLearn, memiliki spesialisasi di bidang teknologi pendidikan. Dalam sambutannya, Deborah Quazzo selaku Managing Partner mengatakan, “Peluang untuk membangun solusi belajar yang sukses untuk negara keempat terbesar di dunia sangat besar. Bisnis-bisnis yang terbaik tercipta ketika para pengusaha mengambil masalah yang besar dan penting, lalu menyelesaikannya. CoLearn sedang melakukan hal itu.”

Hingga saat ini Ruangguru menjadi startup edtech dengan valuasi terbesar di Indonesia. Data internal kami menyebutkan, bahwa mereka telah mencapai aspiring unicorn tahap akhir (valuasi mendekati $1 miliar). Awal Minggu ini mereka baru umumkan perolehan dana $55 juta yang merupakan lanjutan dari seri C yang digalang perusahaan.

Application Information Will Show Up Here