Tag Archives: gt2

Realme GT2 Pro Resmi Dengan Snapdragon 8 Gen 1 Dan Panel AMOLED Generasi Anyar LTPO 2.0

Smartphone flagship terbaru dari Realme akhirnya resmi diungkap, mereka adalah Realme GT2 dan versi Pro-nya. Realme GT2 masih ditenagai oleh chipset Snapdragon 888, sedangkan Realme GT2 Pro sudah ditenagai Snapdragon 8 Gen 1 alias chipset paling mutakhir dari Qualcomm.

Dari segi desain, duo Realme GT2 hadir dalam empat pilihan warna. Steel black dan titanium blue yang terbuat dari paduan material kaca dengan finishing matte. Serta paper white dan paper green, dengan Paper Tech Master Design yang terbuat dari material polymer berbasis bio yang ramah lingkungan.

Realme GT2 Pro 1
Realme GT2 Pro | Foto Realme

Selain perbedaan chipset, versi Pro-nya juga membawa keunggulan pada aspek layar dan kamera. Layar Realme GT2 membentang 6,62 inci FHD+ dalam aspek rasio 20:9, menggunakan panel AMOLED dengan refresh rate 120 Hz, punya kecerahan puncak 1.300 nits, dan terlindungi Gorilla Glass 5.

Pada GT2 Pro, Realme menggunakan teknologi layar terbaru yakni panel AMOLED LTPO 2.0 yang menawarkan refresh rate adaptif 1-120 Hz tergantung konten yang ditampilkan. Konsumsi dayanya disebut-sebut 50% lebih sedikit daripada panel AMOLED generasi sebelumnya.

Layarnya mampu menampilkan 1 miliar warna, berukuran 6,7 inci dan ditopang resolusi lebih tinggi yakni QHD+. Layarnya juga sangat responsif dengan touch sampling rate di angka 1.000 Hz, mendukung HDR10+, kecerahan puncak hingga 1.400 nits, dan diproteksi Gorilla Glass Victus terbaru.

Beralih ke sektor kamera, keduanya sama-sama mendapatkan kamera utama dengan sensor Sony IMX766 50 MP dilengkapi OIS. Khusus versi Pro-nya memiliki kamera ultrawide 50 MP dengan sensor Samsung JN1 yang menawarkan bidang pandang 150 derajat, dan satu lagi kamera 3 MP dengan lensa microscope yang dapat melakukan close-up hingga 40x mirip dengan OPPO Find X3 Pro.

Realme GT2 1
Realme GT2 | Foto Realme

Keduanya menjalankan sistem operasi Realme UI 3.0 berbasis Android 12 terbaru. Serta, ditenagai baterai berkapasitas 5.000 mAh dengan pengisian daya cepat 65 W. Di negara asalnya, Realme GT2 dijual dengan harga mulai dari CNY 2.699 (sekitar Rp6,1 jutaan) untuk varian memori 8GB/128GB. Sedangkan versi tertingginya dengan RAM mencapai 12GB dan penyimpanan internal 256GB dibanderol CNY 3.199 (Rp7,2 jutaan).

Sementara, Realme GT2 Pro dijual mulai dari CNY 3.899 (Rp8,8 jutaan) untuk model 8GB/128GB dan hingga CNY 4.999 (Rp11,2 jutaan) untuk model paling top 12GB/512GB. Realme GT2 Pro sendiri tercatat sudah mengantongi sertifikasi TKDN, besar kemungkinan bakal masuk Tanah Air dan bakal bersaing dengan smartphone yang ditenagai Snapdragon 8 Gen 1 lainnya seperti Xiaomi 12 Pro yang juga bakal masuk segera.

Sumber: GSMArena

[Review] Huawei Watch GT 2 Pro: Desain Lebih Premium, Fitur Bertambah, Namun Tambah Mahal

Mungkin para pembaca sudah sering mendengar tentang jam tangan pintar buatan Huawei yang bernama Watch GT 2. Jam tangan yang penjualannya meningkat 200% di tahun 2019 tersebut ternyata memiliki sebuah keluarga baru. Huawei belum lama ini meluncurkan Watch GT 2 Pro yang memiliki fitur lebih dari generasi sebelumnya.

Huawei Watch GT2 Pro

Huawei Watch GT 2 Pro kembali membawa daya tahan yang sama dengan GT 2, yaitu ketahanan selama dua minggu. Spesifikasi yang dibawa juga sama dengan GT 2, yaitu menggunakan HiSilicon Kirin A1. Namun, pada GT 2 Pro ada penambahan berupa sensor yang bisa mendeteksi untuk swing yang berfungsi untuk memberikan informasi pada olah raga Golf dan Ski.

Spesifikasi lengkap dari Watch GT 2 Pro adalah sebagai berikut

SoC HiSilicon Kirin A1 + STL4R9
CPU ARM Cortex M7 200 MHz
RAM 32 MB
Internal 4 GB
Layar 1.39 inci OLED 454×454
Baterai 455 mAh
Sistem Operasi Huawei Lite OS
Konektivitas Bluetooth 5.1 + BLE, GPS + GLONASS
Dimensi 46.7 x 46.7 x 11.4 mm
Bobot 52 gram

Perbedaan yang terlihat pada sisi spesifikasi hanyalah ada pada dimensi dan bobotnya saja. Selain itu, saya sama sekali tidak melihat adanya perbedaan. Baterainya yang berkapasitas 455 mAh juga sama-sama mampu bertahan selama dua minggu. Oh ya, yang saya bandingkan adalah GT 2 versi 46 inci, ya…

Unboxing

Didalam paket penjualannya, terdapat perlengkapan seperti berikut ini

Huawei Watch GT2 Pro - Unboxing

Desain

Huawei mengubah desain depan dari jam tangan pintar dengan bentuk bundar ini. Jika pada GT 2 desainnya seperti jam tangan olah raga, maka pada GT 2 Pro desainnya disamakan dengan jam tangan premium. Hal itu berarti bahwa lingkarannya hanya memiliki 12 garis yang menunjukkan jam saja tanpa menit.

Huawei Watch GT2 Pro - Tombol

Huawei menyertakan dua buah tali jam tangan pada paket penjualan Watch GT 2 Pro. Secara default, tali jam tangan yang terpasang adalah yang terbuat dari kulit. Jika ingin berolah raga, gunakan saja yang terbuat dari bahan karet silikon, karena kulit asli sering kali bau saat terkena keringat. Untuk menggantinya pun mudah, hanya dengan menggeser pin yang ada dan langsung terbuka.

Sama seperti Watch GT 2, jam tangan pintar yang satu ini juga menggunakan layar dengan jenis OLED. Dimensi layarnya sebesar 1.39 inci dengan resolusi 454×454. Layarnya sendiri juga sudah menggunakan Sapphire Glass yang kuat terhadap goresan dan benturan. Materialnya sendiri terbuat dari titanium.

Huawei Watch GT2 Pro - Bawah

Pada sisi sebelah kanan dari Huawei Watch GT 2 Pro, terdapat dua buah tombol. Yang bagian atas digunakan untuk menampilkan fungsi-fungsi yang sudah ada untuk jam ini. Tombol yang bawah dibuat khusus untuk fungsi-fungsi olah raga. Saat digeser layarnya dari bagian atas ke bawah, akan muncul quick setting seperti perangkat Android.

Di bawah kedua tombol tersebut, terdapat sebuah speaker mono yang suaranya cukup keras. Di sebelahnya juga terdapat sebuah microphone membuat jam tangan pintar ini dapat dipakai untuk menerima panggilan. Di bagian bawahnya terdapat sensor untuk mendeteksi detak jantung. Jam tangan pintar ini juga sudah dilengkapi dengan GPS, gyroscopeaccelerometer, sensor tekanan udara, swing, dan cahaya.

Huawei Watch GT2 Pro - GT2

Masih sama dengan semua wearables buatan Huawei, sangat disayangkan bahwa tidak ada aplikasi pihak ketiga yang bisa terpasang pada jam tangan pintar ini. Nantinya, penambahan feature akan datang melalui update firmware. Hal ini juga pernah terjadi pada Huawei Watch GT 2 saat menambahkan fungsi SpO2.

Kurang lebih sama dengan GT 2, tetapi lebih elegan

Terus terang, seperti yang sudah sering saya beritahukan sebelumnya, saya sangat menyukai jam tangan pintar dengan dimensi bundar. Hal tersebut karena pada umumnya memang sebuah jam tangan memiliki desain tersebut. Walaupun memang cukup banyak juga yang menggunakan model kotak. Tetapi, semua itu memang menjadi pilihan masing-masing penggunanya.

Saat dikeluarkan dari kotak paket penjualannya, ada satu hal yang cukup mengganggu. Huawei mengubah cara pengisian baterainya menjadi wireless charging. Hal ini membuat mereka yang memiliki Watch GT 2 tidak lagi dapat menggunakan charger yang sama dengan Watch GT 2 Pro. Untungnya, Watch GT 2 Pro mendukung power bank yang memiliki fungsi wireless charging.

Huawei Watch GT2 Pro - Wireless Charger

Setelah melakukan pengisian ulang sampai penuh, jam tangan pintar ini pun mulai saya gunakan setiap hari. Sayangnya, pada masa pandemi seperti ini membuat kegiatan sangat terbatas. Selama 14 hari pun saya tidak pernah keluar rumah untuk berjalan-jalan mau pun berolah raga. Akan tetapi, saya tetap menggunakan jam tangan ini untuk mengetahui informasi mengenai detak jantung serta oksigen dalam darah.

Berbicara mengenai jumlah oksigen dalam darah, pada firmware terbaru yang saya unduh (versi 10.1.2.36), Huawei memperkenalkan pemindaian SpO2 secara berkesinambungan. Kadar oksigen dalam darah sendiri sering digunakan untuk melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan gejala COVID-19. Untungnya, kadar oksigen dalam darah saya selalu di atas 97. Jika Anda terdeteksi di bawah 90, ada baiknya Anda langsung menghubungi dokter atau rumah sakit.

Huawei Watch GT2 Pro - Menu-Heart Rate

Pada jam tangan ini terdapat sebuah speaker dan microphone. Oleh karena itu, saya bisa menerima panggilan dan berbicara langsung pada jam tangan ini seperti seorang mata-mata :). Namun sayangnya, sampai saat ini Huawei belum membuat perangkat ini untuk bisa menerima panggilan suara dari aplikasi messenger seperti Whatsapp, FB Messenger, atau Telegram.

Menggunakan sistem operasi buatan Huawei sendiri membuat jam tangan pintar ini tidak dapat ditambahkan aplikasi. Tidak seperti jam tangan pintar yang menggunakan Android Wear, Huawei OS Lite ini hanya akan mendapatkan fitur baru jika Huawei memasukkannya dalam firmware barunya. Cukup sayang memang, makna “pintar” pada jam tangan ini menjadi sedikit berkurang. Mungkin hal ini pula yang membantu perangkat ini bisa mencapai 14 hari masa penggunaannya.

Anda juga bisa mendengarkan musik langsung pada jam tangan ini. Suara yang dikeluarkan dari speaker yang ada pada bagian bawahnya ternyata cukup kencang. Selain melalui speaker tersebut, saya juga bisa membuat perangkat ini untuk terhubung dengan TWS melalui bluetooth. Saat berolah raga, hal ini tentu membuat bawaan lebih ringan karena tidak memerlukan smartphone lagi.

Huawei Watch GT2 Pro - New Sports

Pengalaman saya dalam menggunakan Huawei Watch GT 2 Pro memang hampir tidak berbeda dengan Watch GT 2. Hal yang membedakan dari sisi visual hanyalah desain dari Watch GT 2 Pro memang lebih elegan dari sang pendahulunya. Namun secara fungsi, tidak ada perbedaan mendasar antara keduanya dan saya juga tidak bermain ski atau pun Golf. Keduanya benar-benar mengesankan.

Verdict

Huawei sekali lagi mengeluarkan sebuah jam tangan pintar dengan desain yang apik. Desain tersebut pun masih diikuti dengan ketahanan baterai yang sangat panjang untuk sebuah jam tangan pintar. Selain itu, fungi-fungsi yang ada pada sebuah jam tangan juga dirasa cukup lengkap pada smartwatch yang bernama Huawei Watch GT 2 Pro ini.

Kinerja dari Huawei Watch GT 2 Pro memang cukup mengesankan. Dalam pemakaiannya, tidak ada lag yang saya temukan atau kesulitan sensor dalam membaca informasi seperti detak jantung dan SpO2. Namun dengan menggunakan sistem operasi tersendiri, membuat pengguna tidak bisa menambahkan aplikasi pada jam tangan ini.

Kapasitas baterai yang digunakan termasuk cukup besar pada kelasnya, yaitu 455 mAh. Tanpa menggunakan sistem operasi Android Wear, membuat baterainya mampu bertahan hingga 14 hari. Baterai ini sendiri juga bisa diisi dengan menggunakan charger apa pun yang mendukung wireless charging. Hal ini menambah kenyamanan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Huawei menjual jam tangan elegan yang satu ini pada harga Rp. 4.299.000. Harga ini memang tergolong cukup jauh jika dibandingkan dengan non Pro-nya. Namun, memang target market yang dituju cukup berbeda, sehingga harga tersebut memang masih tergolong lebih rendah dibandingkan dengan para pesaingnya. Jika harga tersebut terasa mahal, Anda bisa membeli versi non Pro yang terlihat lebih murah dari Watch GT 2 Pro.

Sparks

  • Daya tahan baterai dua minggu
  • Responsif saat bernavigasi
  • Desain elegan
  • Feature bawaan cukup lengkap, seperti SpO2 dan heart rate
  • 5 ATM
  • Mendukung wireless charging
  • Bonus strap karet pada paket penjualannya

Slacks

  • Tidak ada aplikasi pihak ketiga
  • Harga lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya
  • Tidak bisa digunakan untuk menerima panggilan VOIP Messenger seperti Whatsapp Call

[Review] Huawei Watch GT2: Smartwatch dengan Daya Tahan Baterai yang Lama!

Smartwatch saat ini masih menjadi sebuah pilihan bagi mereka yang gemar melakukan kegiatan seperti berolah raga atau bekerja. Namun, kebanyakan yang beredar di pasaran memiliki daya tahan baterai yang cukup cepat. Huawei Watch GT2 pun memberikan jawaban untuk mereka yang gemar berolah raga namun memiliki daya tahan baterai yang luar biasa: dua minggu!

Huawei Watch GT2

Huawei Watch GT2 pun datang ke meja pengujian tim DailySocial. Smartwatch yang baru diluncurkan bulan Oktober 2019 lalu ini menggunakan cip buatan dapur Huawei sendiri, yaitu HiSilicon Kirin A1. Cip yang sama pula digunakan pada beberapa perangkat Huawei seperti Freebuds 3.

Huawei Watch GT2 memiliki spesifikasi sebagai berikut

SoC HiSilicon Kirin A1
CPU ARM Cortex M7 200 MHz
RAM 32 MB
Internal 4 GB
Layar 1.39 inci OLED 454×454
Baterai 455 mAh
Sistem Operasi Huawei Lite OS
Konektivitas Bluetooth 5 + BLE, GPS + GLONASS
Dimensi 45.9 x 45.9 x 10.7 mm
Bobot 41 gram

Dengan kapasitas baterai yang hanya 455 mAh, ternyata smartwatch ini dijanjikan oleh Huawei bisa memiliki daya tahan hingga 14 hari. Tentunya, daya tahan tersebut hanya dimiliki oleh beberapa smartband saja.

Huawei Watch GT2 yang saya dapatkan memiliki diameter 46mm. Huawei juga memiliki Watch GT2 yang menggunakan diameter 42mm. Keduanya juga memiliki sertifikasi 5 ATM.

Huawei Watch GT2 - Charger

Sayangnya, Huawei Watch GT2 yang datang ke meja pengujian kami hanyalah perangkatnya dan charger-nya saja. Oleh karena itu, saya tidak menyajikan segmen unboxing pada artikel kali ini.

Desain

Sayangnya, saya selalu menyukai desain jam pintar yang memiliki bentuk bundar. Jadi, saat melihat Huawei Watch GT2, saya langsung tertarik untuk menggunakannya. Huawei Watch GT2 memang memiliki desain yang cukup stylish.

Huawei Watch GT2 - Tombol

Tali jam bawaannya sudah terbuat dari bahan karet, sehingga aman digunakan untuk berolah raga dan aktifitas di luar ruangan. Tali jam tangan pintar ini juga dapat diganti dengan yang umum ada di pasaran. Hal tersebut tinggal menggeser kunci kecil yang tersedia di kedua belah sisi tali jam tangan tersebut.

Huawei Watch GT2 - Menu

Layar dari Huawei Watch GT2 menggunakan tipe OLED. Dimensi layarnya sebesar 1.39 inci dengan resolusi 454×454. Layarnya sendiri juga sudah menggunakan Gorilla Glass, namun tidak ada informasi mengenai versi mana yang digunakan.

Seperti yang bisa dilihat, Huawei membuat jam tangan ini tanpa bingkai atau bezelless. Huawei menggunakan model kaca 3D yang membuat sisi-sisinya lebih pendek dari permukaan tengahnya.

Pada sisi sebelah kanan dari Huawei Watch GT2, terdapat dua buah tombol. Yang bagian atas digunakan untuk menampilkan fungsi-fungsi yang sudah ada untuk jam ini. Tombol yang bawah dibuat khusus untuk fungsi-fungsi olah raga. Saat digeser layarnya dari bagian atas ke bawah, akan muncul quick setting seperti perangkat Android.

Huawei Watch GT2 - Sensor

Di bawah kedua tombol tersebut, terdapat sebuah speaker mono yang suaranya cukup keras. Di sebelahnya juga terdapat sebuah microphone. Di bagian bawahnya terdapat sensor untuk mendeteksi detak jantung. Jam tangan pintar ini juga sudah dilengkapi dengan GPS, gyroscope, accelerometer, sensor tekanan udara dan cahaya.

Satu hal yang disayangkan adalah tidak adanya aplikasi pihak ketiga yang dapat diinstalasikan ke dalam jam tangan pintar ini. Pihak Huawei Indonesia mengatakan hal tersebut dirasa tidak perlu mengingat mereka sudah menanamkan beberapa feature seperti daya tahan yang lama serta mode tutorial ke dalam jam tangan ini.

Pengalaman menggunakan

Saya menggunakan jam tangan pintar ini selama dua minggu penuh. Oleh karena baterai smartphone saya sudah lemah, fungsi bluetooth pun mau tidak mau harus dimatikan. Ternyata, tanpa terkoneksi ke perangkat smartphone, jam tangan pintar ini bisa bertahan lebih dari 15 hari! Pada hari ke 15 pun, jam tangan ini masih memiliki sisa baterai sekitar 5%.

Huawei Watch GT2 - Music Player

Hal ini tentu saja masuk ke dalam janji dari Huawei. Selama tidak menggunakan GPS atau sensor lain untuk berolah raga secara terus-menerus, baterai jam tangan ini sangat irit untuk digunakan. Bayangkan dengan beberapa jam tangan pintar yang ada di pasaran yang memiliki daya tahan baterai yang maksimal 2-4 hari saja.

Charger yang dimiliki oleh jam tangan pintar ini sangat kecil. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan pengguna untuk berhati-hati karena sangat mudah hilang. Mengisi jam tangan pintar ini akan penuh dalam waktu kurang dari dua jam dalam keadaan menyala.

Huawei Watch GT2 - Isi Baterai

Mendengarkan musik dengan menggunakan jam tangan ini melalui speaker yang ada juga cukup keras. Akan tetapi, saya sangat menyarankan untuk menggunakan bluetooth earphone yang tentu akan lebih baik lagi suaranya. Pada firmware yang baru, jam tangan ini akan dengan mudah melakukan pairing dengan Huawei Freebuds 3.

Walaupun layarnya sudah terlindungi dengan Gorilla Glass, ada baiknya Anda juga menggunakan lapisan anti gores yang sudah mudah ditemukan di pasaran. Hal ini dikarenakan tidak adanya bumper yang bisa melindungi kaca dari benturan. Tentunya, pengguna tidak ingin kaca dari jam tangan pintar ini baret di kemudian hari.

Verdict

Memiliki sebuah jam tangan pintar juga berarti harus memikirkan untuk melakukan isi ulang baterai secara berkala. Selain itu, menggunakan jam tangan pintar juga harus memiliki fungsi lengkap untuk menjaga kesehatan. Jam tangan pintar juga harus bisa membantu penggunanya dalam memudahkan mendapatkan informasi. Semua hal ini yang disatukan oleh Huawei dengan Watch GT2-nya.

Menggunakan cip HiSilicon Kirin A1 ternyata sudah cukup membuat jam tangan pintar ini menjadi responsif dan irit. Tanpa menggunakan sistem operasi Android Wear pun, Huawei Watch GT2 sudah memiliki fungsi-fungsi yang cukup lengkap. Dan yang pasti, saya tidak menemukan lag pada saat menggunakan jam tangan ini.

Baterai menjadi salah satu hal menarik pada jam tangan ini. Jika jam tangan lain mengharuskan pengisian baterai setiap 1-4 hari, Huawei Watch GT2 hanya diisi setiap setengah bulan saja. Hal ini biasanya hanya bisa diperoleh dengan menggunakan smartband yang kecil.

Satu hal yang disayangkan adalah tidak adanya penambahan aplikasi pada jam tangan pintar ini. Pengguna harus menunggu adanya firmware baru yang berisikan fungsi-fungsi baru, yang itu pun juga jika Huawei ingin menambahkan feature baru pula.

Harga dari jam tangan pintar ini ternyata juga tidak semahal para pesaingnya. Huawei menjualnya dengan harga Rp. 2.799.000 saja. Walaupun begitu, harga jam ini memang sudah tergolong premium. Akan tetapi, jika Anda gemar berolah raga, tentunya harga tersebut tidak terasa sangat mahal.

Sparks

  • Daya tahan baterai dua minggu
  • Responsif
  • Desain bagus
  • Feature bawaan cukup lengkap
  • Harga lebih terjangkau dari pesaingnya
  • 5 ATM

Slacks

  • Tidak ada aplikasi pihak ketiga
  • Tanpa dukungan Wireless Charging
  • Edisi di luar Tiongkok tanpa NFC