Tag Archives: gta

Tepati Janji, Rockstar Mulai Perbaiki Sederet Problem di GTA Trilogy Definitive Edition

Grand Theft Auto: The Trilogy – The Definitive Edition yang dirilis pada 11 November 2021 kemarin benar-benar dilanda segudang masalah. Saking parahnya, Rockstar sampai memutuskan untuk meminta maaf secara terbuka, dan mereka berjanji untuk memperbaiki versi remastered dari tiga game legendaris tersebut secara bertahap.

Kabar baiknya, janji tersebut sudah mulai ditepati oleh Rockstar. Mereka baru saja merilis update anyar (versi 1.03) untuk GTA Trilogy Definitive Edition yang membenahi banyak problem sekaligus; dari yang paling mengganggu seperti efek hujan yang super-jelek dan bermasalah, sampai yang sepele seperti typo pada beberapa objek yang memiliki teks di dalam game.

Versi 1.03 ini juga mengembalikan efek kabut yang tampak di kejauhan. Seperti diketahui, salah satu penyempurnaan visual yang ditawarkan versi remastered ini adalah peningkatan draw distance sehingga pemain bisa melihat lebih banyak di kejauhan. Masalahnya, hal ini justru membuat dunia di dalam ketiga game jadi terasa begitu kecil (karena bagian ujungnya bisa kelihatan dengan jelas dari kejauhan).

Tampilan kabut di kejauhan pada GTA: San Andreas pasca update versi 1.03 / Sumber: GTA Forums

Pada versi orisinalnya di PlayStation 2, efek kabut ini diterapkan demi mengakali keterbatasan performa hardware terkait draw distance, tapi di saat yang sama itu juga memberikan efek artistik yang membuat dunia di dalam game jadi terasa masif.

Salah satu keluhan terbesar lain dari para pemain GTA Trilogy Definitive Edition adalah terkait penampilan sejumlah karakter yang jadi sangat berbeda dari versi aslinya. Rockstar diam-diam rupanya mendengarkan masukan-masukan semacam itu, terbukti dari kembalinya penampilan asli seorang karakter minor di GTA: San Andreas bernama Old Reece. Saat versi remastered-nya pertama dirilis, wajah karakter tersebut tampak jauh berbeda dari yang ada di versi aslinya.

Update versi 1.03 untuk GTA Trilogy Definitive Edition juga mengembalikan penampilan karakter Old Reece sesuai versi orisinalnya / Sumber: Twitter

Tak hanya problem yang terlihat secara kasatmata, Rockstar rupanya juga memperbaiki isu-isu lain yang mungkin tidak begitu mengganggu buat para pemain yang baru pertama kali menikmati trilogi GTA ini, seperti misalnya perkara sound effect saat mengakses menu.

Saat pertama diluncurkan, ketiga game dari GTA Trilogy Definitive Edition menggunakan sound effect yang sama yang diambil dari GTA: San Andreas. Berkat update baru ini, tiap game kini telah dilengkapi sound effect-nya masing-masing seperti versi orisinalnya. Sepele, tapi krusial bagi mereka yang sempat menikmati versi aslinya dua dekade silam.

PR yang harus dikerjakan Rockstar memang masih banyak, dan kondisi GTA Trilogy Definitive Edition pasca update versi 1.03 pun masih jauh dari apa yang diharapkan banyak penggemarnya. Kendati demikian, ini tetap merupakan awal yang baik sekaligus menunjukkan komitmen Rockstar dalam menepati janjinya.

Saya sendiri masih akan terus menunggu sampai game-nya benar-benar dalam kondisi ‘sehat’ sebelum membelinya, sama halnya seperti saya menunggu expansion pack Cyberpunk 2077 sebelum memainkannya kembali. Kalau ingin tahu daftar lengkap problem yang diperbaiki di versi 1.03 ini, silakan langsung berkunjung ke laman support Rockstar.

Sumber: Game Informer dan IGN.

Apresiasi Komunitas GTA V Roleplay, Nimo TV Adakan Event Kompetisi Server

Grand Theft Auto (GTA) adalah game yang identik dengan kekacauan. Di GTA Online misalnya, saya lebih sering menjumpai cheater dan tukang bully ketimbang interaksi yang menyenangkan di antara para pemain.

Namun lain halnya dengan GTA V Roleplay. Modifikasi (mod) GTA V ini tidak akan eksis tanpa dedikasi tinggi dari komunitas pemainnya. Pasalnya, di GTA V Roleplay, pemain akan memainkan karakter sesuai dengan peran tertentu, dan masing-masing dari mereka wajib mematuhi beragam peraturan yang ada demi kelancaran permainan, terutama saat berinteraksi dengan pemain lain.

Mod ini terbukti cukup populer jika melihat banyaknya komunitas dan server GTA V Roleplay, termasuk halnya komunitas-komunitas lokal. Salah satu daya tarik utama GTA V Roleplay adalah bagaimana pemain didorong untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi. Alhasil, di masa pandemi seperti sekarang, GTA V Roleplay pun juga bisa jadi ‘obat kangen’ bagi yang rindu berkomunikasi dengan dunia luar.

GTA V Roleplay / Sumber: Garuda RP

Untuk mengapresiasi penggemar dan komunitas GTA V Roleplay di Indonesia, platform live streaming game Nimo TV menggelar sebuah event bertajuk GTA V Super Star Server Indonesia. Di event yang berlangsung pada 20-27 September 2021 ini, pemain bisa mendukung server GTA V Roleplay favoritnya untuk memperoleh ranking tertinggi melalui proses voting.

Dalam rangka memeriahkan event-nya, Nimo TV bekerja sama dengan deretan server GTA V Roleplay yang populer sebagai berikut:

  1. Exodus Prime
  2. Morp
  3. Vector
  4. Thrive
  5. Hopefully
  6. Garuda
  7. BTS
  8. Alterflife
  9. Kampung Roleplay Indonesia (KRI)
  10. State of Indonesia (SOI)

Kecuali SOI, semua server di atas adalah partner eksklusif resmi dari Nimo TV.

Event GTA V Super Star Server Indonesia ini menyuguhkan dua macam aktivitas, yakni Vote Ranking dan Popularitas Ranking. Di akhir periode event, semua server akan mendapatkan hadiah dengan total sekitar 50 juta rupiah berdasarkan ranking yang didapat pada masing-masing aktivitas. Berikut rincian hadiahnya:

  • Top 1: Rp10.000.000
  • Top 2: Rp5.000.000
  • Top 3: Rp3.000.000
  • Top 4-10: Rp650.000

Pada Vote Ranking, setiap server akan membuat satu akun dengan menggunakan nama server. Selama masa event, setiap pemain memiliki 3 kali kesempatan vote per hari. 3 kali vote tersebut bebas digunakan untuk mendukung server yang sama ataupun tiga server yang berbeda. Di akhir event, setiap server akan mendapatkan hadiah sesuai dengan ranking berdasarkan jumlah vote yang didapat.

Pada Popularitas Ranking, setiap server mempunyai satu kesempatan selama 2 jam untuk melakukan live streaming dengan menggunakan akun server-nya. Setiap server boleh menentukan sendiri hari dan jam yang diinginkan, dan server juga diperbolehkan untuk menggerakkan sebanyak mungkin streamer Nimo TV maupun non-Nimo TV selama durasi 2 jam tersebut, sebab jumlah streamer yang bisa live di channel itu tidak dibatasi.

Popularitas akan dihitung berdasarkan pencapaian pada ruang live server, sebab tujuan dari aktivitas ini adalah mencapai popularitas setinggi-tingginya selama 2 jam. Nantinya, Nimo TV juga akan menyediakan promosi pada sesi live selama 2 jam tersebut untuk membantu setiap server GTA V Roleplay yang berpartisipasi.

Seperti halnya GTA V Roleplay itu sendiri, event ini sangat bergantung terhadap partisipasi komunitas. Informasi lebih detail mengenai peraturan dan jadwal acara bisa dipantau langsung di tautan berikut.

Keberadaan Trilogi GTA Remastered Semakin Menguat

Setelah beragam rumor dan spekulasi yang mengemuka di berbagai forum dunia maya mengenai keberadaan GTA Remastered, akhirnya spekulasi ini semakin menguat setelah beberapa media game besar menginformasikan tentang kehadiran game ini.

Semua ini bermula ketika beberapa waktu lalu secara tiba-tiba induk perusahaan Rockstar, Take-Two mulai menghapus mod game-game GTA dari berbagai website. Apalagi secara spesifik Rockstar menarget mod untuk seri lawas GTA seperti GTA San Andreas dan Vice City.

Dari kasus tersebut komunitas modder dan fans mulai mencurigai bahwa Rockstar tengah merencanakan sesuatu. Apalagi setelah laporan finansial terbaru dari induk perusahaan Take Two Interactive menunjukkan bahwa Rockstar memiliki setidaknya tiga buah proyek remake/remaster yang masih dirahasiakan.

Image credit: Rockstar

Meskipun tiga buah remaster/remake ini masih belum dikonfirmasi, namun Kotaku berani mengonfirmasi dari sumber terpercaya yang mereka miliki bahwa 3 game tersebut adalah Grand Theft Auto III, Grand Theft Auto Vice City, dan juga favorit para fans Grand Theft Auto San Andreas.

Selain itu, sumber tersebut juga mengatakan bahwa ketiga game tadi akan di-remaster menggunakan Unreal Engine yang akan menggabungkan antara grafik baru dan original. Salah satu sumber yang mengaku telah melihat gameplay-nya mengatakan bahwa tampilannya mirip dengan game GTA yang diberi banyak mod.

Selain grafis, tampilan user interface juga ikut diperbarui namun tetap mempertahankan style klasiknya. Game remaster/remake ini juga dikabarkan akan mendapat perubahan konten agar lebih terasa relevan untuk game modern.

Image credit: Youtube INTER

Proyek remaster ini disebut-sebut dikerjakan oleh studio baru milik Rockstar, yaitu Rockstar Dundee. Studio ini diakusisi Rockstar tahun lalu dan awalnya bernama Ruffian Games. Beberapa karya dari studio ini antara lain Crackdown 2, Crackdown 3, dan juga HALO: Master Chief Collection.

Trilogi GTA Remastered ini dikatakan akan dijadikan bonus untuk GTA V versi next-gen, yang konon akan dirilis pada November mendatang. Ketiga game ini juga awalnya akan dirilis pada awal tahun 2021 ini, namun karena pandemi rencana tersebut harus mundur ke akhir tahun.

Sayangnya, Rockstar maupun Take Two Interactive masih belum angkat bicara mengenai laporan ini. Namun masih dari sumber yang sama, trilogi GTA Remaster ini akan tersedia untuk Playstation 4, Playstation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan Nintendo Switch untuk akhir tahun. Sedangkan untuk platform mobile dan PC diperkirakan akan tiba pada 2022 mendatang.

Take-Two Mulai Matikan Banyak Mod GTA

Seri Grand Theft Auto atau GTA tentu menjadi salah satu game yang dicintai oleh para gamer karena kehadiran berbagai macam mod yang dibuat oleh komunitasnya. Dan para modder tersebut tidak hanya memodifikasi satu game saja tetapi hampir semua seri-nya mulai GTA III hingga GTA V.

Sang pengembang Rockstar memang tidak terlalu mempermasalahkan para modder selama mereka tidak mempengaruhi GTA Online. Namun hal tersebut sepertinya berbeda dengan induk perusahaan mereka yaitu Take-Two Interactive.

Dalam beberapa hari ini, banyak modder yang melaporkan bahwa karya mereka mendapat “DMCA take-down” dari Take-Two. Mayoritas yang terkena penghapusan masal ini adalah mod untuk GTA San Andreas dan Vice City yang notabene sudah cukup lama. Salah satu mod paling besar yang terkena adalah GTA Underground.

Mod ambisius yang menggabungkan semua map dari game Rockstar di era 3D mulai GTA III, Vice City, San Andreas, Manhunt, dan juga Bully ini dihapus dari ModDB setelah mendapat peringatan dari Take-Two.

Sang modder yang menggunakan nama Silent mengutarakan rasa frustasi dan kekecewaannya lewat cuitan di akun Twitter-nya. Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2014 para modder mendapat apresiasi dengan muncul di Newswire milik Rockstar. Namun di 2021 para modder kini ketakuan bila mod yang telah mereka kerjakan dihapus begitu saja.

Take-Two memang tidak memberikan penjelasan mengapa mereka tiba-tiba melakukan perburuan terhadap mod-mod dari seri GTA ini. Apalagi take down yang dilakukan juga bersifat acak dan menarget mod-mod yang sudah lama dirilis.

Mod lain milik Kadakash yang hanya menaikkan resolusi tekstur dari game GTA San Andreas juga dihapus. Padahal mod-nya hanya memoles grafis original game-nya tanpa mengubah hal lain. Secara teori mod yang dibuat tersebut tidak melanggar aturan apapun sehingga harusnya aman bagi para pemain.

Sayangnya, Take-Two maupun Rockstar tidak memberikan penjelasan terkait take-down besar-besaran yang mereka lakukan ini. Bahkan Take-Two memperingatkan para modder untuk berhati-hati dan tidak membuat masalah karena ke depannya akan lebih banyak peringatan DMCA akan dikeluarkan untuk mod-mod lama GTA.

Take-Two Akan Rilis 62 Game Hingga 2024 Mendatang

Take-Two Interactive, yang merupakan induk perusahaan banyak pengembang game besar seperti Rockstar dan 2K, baru saja mengadakan rapat tutup tahun fiskal 2021 nya. Dalam rapat tersebut terungkap beberapa informasi, termasuk bagaimana rencana Take-Two untuk game-game mereka ke depannya.

Pertama, dalam laporannya yang diunggah ke BusinessWire, Take-Two berhasil memperoleh keuntungan sebesar US$3,37 miliar pada tahun ini. Dengan game-game yang mendatangkan keuntungan paling besar adalah Grand Theft Auto Online, diikuti dengan NBA 2K dan juga Red Dead Redemption 2 – Red Dead Online.

Take-Two juga mengumumkan bahwa mereka telah memiliki rencana untuk merilis banyak game hingga 4 tahun ke depan. Tidak tanggung-tanggung untuk setahun ke depan saja Take-Two berencana untuk merilis total 21 game yang terbagi ke beberapa kategori seperti immersive core, independent, mobile, dan juga new iterations of previously released title.

Rencana Take-Two Interactive 3 tahun ke depan (image credit: wccftech)

Sedangkan untuk tahun 2023-2024 Take-Two berencana untuk menggandakan jumlah produksi game-nya hingga 2 kali lipat, yaitu sebanyak 41 game. Dengan penambahan paling tinggi ada di game immersive core mereka dan juga tambahan game mid-core.

Sehingga Take-Two nantinya akan memproduksi total 62 game hingga Maret 2024 mendatang. Hal ini tentunya membuat para fans di seluruh dunia mulai menebak-nebak game apa saja yang akan dirilis oleh Take-Two selama 3 tahun ke depan. Dan yang terpenting, kapan Take-Two akan menyuruh Rockstar untuk merilis game selanjutnya dari Grand Theft Auto.

Sayangnya, dari beberapa tebakan dan hipotesa, game GTA selanjutnya kemungkinan besar akan muncul pada tahun fiskal 2023/2024. Karena untuk tahun ini Take-Two hanya akan memproduksi 4 game immersive core yang kemungkinan besar 2 slot-nya telah diisi oleh WWE 2K22 dan NBA 2K22.

GTA Online (image credit: Rockstar Games)

Sedangkan 2 game lainnya kemungkinan besar adalah game strategi baru dari pengembang Firaxis (Civilization series dan Xcom series), dan juga game misterius baru dari pengembang Ghost Story Games (Bioshock series).

Apalagi Rockstar sudah mengumumkan bahwa mereka akan mengisi tahun ini dengan peluncuran ekspansi khusus GTA V/GTA Online untuk konsol next-gen yang disebut ‘Expanded & Enhanced’ pada bulan November mendatang. Sehingga semakin kecil kemungkinan bahwa Rockstar juga akan mengumumkan GTA selanjutnya tahun ini.

Take-Two sendiri memberikan catatan bahwa laporan perencanaan yang mereka kemukakan tersebut hanya untuk memberikan gambaran game apa saja yang tengah mereka saat ini. Take-Two juga dengan terbuka mengatakan bahwa masih ada kemungkinan game-game yang direncanakan tersebut ditunda.

Rockstar Games Sedang Mencari Game Tester untuk Game Terbaru Mereka

Tidak banyak gembar-gembor sebelum semua siap mungkin adalah motto dari Rockstar yang diterapkan pada game-game yang sedang mereka dikerjakan.

Bagaimana tidak, pasca perilisan Red Dead Redemption 2 pada 2018 lalu Rockstar seakan diam dalam kesibukannya tanpa ada informasi apapun mengenai apa game selanjutnya.

Namun setelah kurang lebih satu tahun diam, akhirnya muncul sedikit informasi yang mengindikasikan bahwa pengembang yang satu ini memang tengah merampungkan sebuah game baru.

Kantor Rockstar Edinburgh atau yang dikenal sebagai Rockstar North (Image credit: Sebastian Roderic)

Info ini sendiri muncul dari The National yang mengabarkan bahwa pengembang satu ini kini tengah mencari seorang game tester berbakat yang memiliki passion, antusias, dan mampu memotivasi diri sendiri.

Lowongan ini sendiri disebar oleh Rockstar bersama dengan 48 lowongan kerja lainnya di saentaro Inggris. Namun uniknya, hanya kantor Rockstar Edinburgh atau yang dikenal sebagai Rockstar North saja yang memiliki lowongan game tester itu.

Dalam deskripsinya, game tester yang nantinya diterima akan memiliki beberapa kewajiban yaitu antara lain:

  • Memastikan kualitas produk yang dirilis Rockstar sesuai dengan standar industri terdepan
  • Membuat dan menjalankan rencana pengujian komprehensif untuk memastikan semuanya berfungsi dengan benar
  • Menulis laporan bug yang ringkas dan memberikan semua informasi pendukung yang relevan seperti tangkapan layar, video, dan log permainan
Ilustrasi game tester (Image credit: Getty Images)

Tentunya pekerjaan game tester ini bukanlah pekerjaan yang main-main. Mengingat mereka akan bertanggung jawab sebagai bagian yang mengontrol kualitas game-nya sebelum nantinya diumumkan dan dirilis. Sehingga, game tester ini sendiri wajib memiliki kompetensi dan kemampuan bermain game serta memiliki keteraikan kepada industri video game.

Gaji yang ditawarkan Rockstar sendiri juga tidak main-main untuk posisi ini. Game tester ini akan mendapatkan gaji sebesar €14.221 – €23.275 per tahunnya. Atau bila dikurskan ke dalam Rupiah akan berkisar antara Rp20 juta – Rp30 juta per bulannya.

Lowongan inilah yang membuat banyak fans yang mulai berspekulasi bahwa Rockstar tengah menguji coba game mereka berikutnya yang diduga adalah seri selanjutnya dari Grand Theft Auto atau GTA. Ada juga fans yang menduga bahwa game yang akan dites tersebut adalah Bully 2.

Namun, semuanya kembali masih sebagai spekulasi-spekulasi dari para fans. Karena kemungkinan terburuk pun masih tetap ada yaitu Rockstar tengah menguji coba versi porting dari GTA V untuk Playstation 5 yang memang seharusnya akan dirilis pada tahun ini.

Rockstar Bakal Jejalkan Lebih Banyak Elemen Single-Player ke GTA Online

Berbeda dari Grand Theft Auto IV yang punya dua expansion pack memukau, Grand Theft Auto V sama sekali tidak dibekali konten single-player ekstra. Sebagai gantinya, Rockstar justru memilih untuk berfokus mengembangkan konten demi konten buat GTA Online, yang sampai kini pun terbukti masih menjadi mesin uang bagi mereka.

Menariknya, fokus terhadap GTA Online itu bukan berarti Rockstar sudah benar-benar mengesampingkan pengalaman bermain single-player. Dalam update terbarunya, Cayo Perico Heist, para pemain GTA Online tak hanya bisa mengeksplorasi satu pulau baru bersama rekan-rekan satu gengnya saja, tapi juga menjalani misi perampokan (heist) sendirian jika memang diperlukan.

Ini merupakan pertama kalinya misi heist dapat dijalani seorang diri di GTA Online, sebab sebelumnya para pemain perlu terlebih dulu mengatur kru yang terdiri dari pemain-pemain lain. Buat yang masih rutin bermain GTA Online di saat teman-temannya sudah sibuk dengan Valorant atau Phasmophobia, ini jelas merupakan kabar yang menggembirakan.

Lebih istimewa lagi, arahan baru ini juga bakal terus dipertahankan oleh Rockstar. Berbicara kepada GQ Magazine, perwakilan Rockstar menyampaikan bahwa mereka sebenarnya sudah merencanakan soal ini sejak lama berdasarkan permintaan dari komunitas, dan mereka berniat untuk terus memberikan opsi bermain GTA Online secara solo ataupun co-op ke depannya.

Menurut Rockstar, masing-masing metode (solo atau co-op) punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Kalau memutuskan untuk bermain sendiri, berarti total uang yang didapat dari misi sepenuhnya masuk ke kantong sang pemain, plus sejumlah aksi stealth juga bakal lebih mudah dilangsungkan. Kalau mengajak kru, reward misinya memang harus dibagi, akan tetapi di saat yang sama para pemain juga dapat mengejar objektif ekstra dan memperoleh bonus uang.

Singkat cerita, Rockstar ke depannya bakal menjejalkan lebih banyak lagi elemen single-player ke dalam GTA Online. Apakah ini berarti tidak akan ada GTA VI di masa yang akan datang? Semoga saja tidak, dan kalau melihat kiprah Rockstar selama ini, mereka tidak pernah bosan memberikan kejutan dari waktu ke waktu.

Sumber: PC Gamer.