Tag Archives: Hanson Hu

Desty Bags 46 Billion Rupiah Pre-Series A Led by 5Y Capital

Desty micro site provider startup announced a pre-series A funding round worth of $3.2 million or around 46 billion rupiah. The new funding was led by 5Y Capital. Some investors also participated, including Fosun RZ Capital, January Capital, IN Capital, and East Ventures.

For further information, 5Y Capital is a China-based VC (formerly Morningside Venture Capital) that focuses on early-stage funding. 5Y Capital has invested in Xiaomi and Kuaishou. Currently, Desty is 5Y Capital’s first investment portfolio in Indonesia.

Desty is a digital platform that helps content creators, influencers and sellers on social media to market and sell their products. Users can create a mini site placed on a social media bio link or online store for free in just a few minutes. The concept is similar to Linktree with broader features.

Desty was founded in October 2020 by Mulyono Xu (CEO) and Bill Wang (COO). Both have experience and expertise in building e-commerce for 17 years under the Alibaba Group. The startup has previously secured an undisclosed amount of seed funding from East Ventures.

Through this additional investment, the company is still focused on increasing the number of teams and its user base. Xu said, Desty team is currently backed by talents with working experience in giant technology companies, from Alibaba, Facebook, Google, and Bukalapak.

In addition, he said, Desty also continues to ensure that sellers who have joined its ecosystem can develop their business efficiently. The platform is said to have been used by hundreds of thousands of users. Especially in the Covid-19 pandemic situation, sellers or merchants should be able to adapt to manage their business digitally.

“We’ve seen Desty’s exponential growth at the right time due to the rapid growth of e-commerce in Indonesia during the pandemic. Therefore, we believe merchants need various options for where to shop for consumers, either through marketplaces, independent websites, or social media,” Xu said.

East Ventures’ Co-founder & Managing Partner, Willson Cuaca agreed on this. He said, the pandemic has had a positive impact in accelerating digital adoption to the wider community. Desty is considered to have paved the way for merchants, influencers, and creators to start digitizing product sales digitally.

Based on data compiled by Desty from several sources, the number of e-commerce transactions jumped 18.1% to 98.3 million with an additional 12 million new users throughout 2020. Indonesian people has three main destinations to shop, marketplaces (97%) ), independent business domain/website (91%), and social media (82%).

5Y Capital’s VP of Investment, Hanson Hu added that links are very important key in the internet ecosystem as they can bring people together, online with offline, and demand with supply.

“In terms of e-commerce, links open up great opportunities in connecting social and content with e-commerce transactions as we have seen this trend in China. We believe Desty can become the infrastructure for links in Southeast Asia’s e-commerce industry. Therefore, its presence can contribute to creating a closer content, social and e-commerce ecosystem,” he added.

Currently, Desty offers two main products, Desty Page and Desty Store. Desty Page is a landing page service to optimize the link feature on social media accounts, especially Instagram. Meanwhile, Desty Store is a complement to the marketplace channel that provides a platform to help users easily open online stores.

As a supporting product, Desty also developed Desty Academy as an information and training center for users who want to develop their business.

Pendanaan Pra-Seri A Desty

Desty Peroleh Pendanaan Pra-Seri A 46 Miliar Rupiah Dipimpin 5Y Capital

Startup penyedia situs mikro Desty kembali mengumumkan perolehan pendanaan putaran pra-seri A senilai $3,2 juta atau sekitar 46 miliar rupiah. Pendanaan baru ini dipimpin oleh 5Y Capital. Sejumlah investor juga turut berpartisipasi di antaranya Fosun RZ Capital, January Capital, IN Capital, dan East Ventures.

Sekadar informasi, 5Y Capital merupakan VC asal Tiongkok (sebelumnya bernama Morningside Venture Capital) yang fokus pada pendanaan tahap awal. 5Y Capital pernah berinvestasi di Xiaomi dan Kuaishou. Saat ini, Desty menjadi portofolio investasi pertama 5Y Capital di Indonesia.

Desty adalah platform digital yang membantu kreator konten, influencer, dan penjual di media sosial untuk memasarkan dan menjual produk mereka. Pengguna dapat membuat situs mini yang diletakkan pada tautan bio media sosial atau toko online secara gratis hanya dalam beberapa menit. Konsepnya mirip dengan Linktree dengan fitur yang lebih luas.

Desty didirikan pada Oktober 2020 oleh Mulyono Xu (CEO) dan Bill Wang (COO). Keduanya memiliki pengalaman dan keahlian membangun e-commece selama 17 tahun di bawah naungan Alibaba Group. Startup ini sebelumnya telah mengantongi pendanaan tahap awal dengan nilai yang tidak disebutkan dari East Ventures.

Melalui tambahan investasi ini, perusahaan masih fokus untuk menambah jumlah tim dan meningkatkan basis penggunanya. Menurut Mulyono, saat ini tim Desty diperkuat oleh talenta-talenta yang telah berpengalaman bekerja di perusahaan teknologi raksasa, mulai dari Alibaba, Facebook, Google, Bukalapak.

Di samping itu, ungkapnya, Desty juga terus berupaya memastikan penjual yang telah tergabung di ekosistem Desty dapat mengembangkan bisnisnya secara efisien. Platform Desty diklaim telah digunakan ratusan ribu pengguna. Terlebih di situasi pandemi Covid-19, penjual atau merchant harus bisa beradaptasi mengelola bisnis mereka secara digital.

“Kami melihat pertumbuhan eksponensial Desty tercapai di saat yang tepat dikarenakan pesatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia selama pandemi. Maka itu, kami percaya para merchant membutuhkan berbagai opsi tempat berbelanja kepada konsumen, baik lewat marketplace, website milik sendiri, atau media sosial,” papar Mulyono.

Hal ini juga diamini oleh Co-founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca. Menurutnya, pandemi telah memberikan dampak positif dalam mengakselerasi adopsi digital ke masyarakat luas. Desty dinilai telah membuka jalan bagi merchant, influencer, dan kreator untuk mulai mendigitalisasi penjualan produk secara digital.

Berdasarkan data yang dihimpun Desty dari sejumlah sumber, jumlah transaksi e-commerce melonjak 18,1% menjadi 98,3 juta dengan tambahan 12 juta pengguna baru di sepanjang 2020. Ada tiga destinasi utama yang dipilih masyarakat Indonesia untuk berbelanja, yaitu marketplace (97%), domain/situs web bisnis sendiri (91%), dan media sosial (82%).

VP of Investment 5Y Capital Hanson Hu menambahkan bahwa tautan menjadi kunci penting dalam ekosistem internet karena dapat mempertemukan orang dengan orang, online dengan offline, hingga permintaan dengan suplai.

“Dalam konteks e-commerce, tautan membuka peluang besar dalam menghubungkan sosial dan konten dengan transaksi e-commerce sebagaimana tren ini kami lihat di Tiongkok. Kami yakin Desty dapat menjadi infrastruktur bagi tautan di industri e-commerce Asia Tenggara. Dengan begitu, kehadirannya dapat berkontribusi menciptakan ekosistem konten, sosial, dan e-commerce yang lebih erat,” tambahnya.

Saat ini, Desty menawarkan dua produk utama, yakni Desty Page dan Desty Store. Desty Page adalah layanan landing page untuk mengoptimalkan fitur tautan pada akun media sosial, khususnya Instagram. Sementara, Desty Store merupakan pelengkap kanal marketplace yang menghadirkan platform untuk membantu pengguna membuka toko online dengan mudah.

Sebagai produk pendukung, Desty juga membuka Desty Academy sebagai pusat informasi dan pelatihan bagi pengguna yang ingin mengembangkan bisnis.