Tag Archives: harbolnas 2015

76 Persen Pengguna Internet Mengetahui Gerakan Hari Belanja Online Nasional 2015

Perayaan Hari Belanja Online Nasional 2015 yang lebih dikenal dengan Harbolnas telah berakhir. Meski sempat diwarnai isu kurang sedap, ada pula catatan positif yang berhasil ditorehkan. Berdasarkan riset yang dilakukan Nielsen, terungkap bahwa 76 persen pengguna Internet sudah memiliki kesadaran terhadap gerakan belanja online ini. Selain itu, Nielsen juga memperkirakan transaksi selama Harbolnas 2015 ini mencapai 2,1 triliun Rupiah.

Hari Belanja Nasional merupakan gerakan yang awalnya diinisiasi oleh tujuh pelaku industri e-commerce di tanah air pada tahun 2012. Setelah digelar beberapa kali, animo yang ditunjukkan ternyata sangat positif dan hasilnya pada gelaran Harlbolnas di tahun 2015 ini ada 140 pelaku e-commerce yang terlibat. Harbolnas 2015 sendiri digelar selama tiga hari, yakni pada tanggal 10 hingga 12 Desember 2015.

Memang ada beberapa kejadian kurang sedap yang mampir, tapi bukan berarti tak ada pencapain positif yang diperoleh. Sudah ada juga beberapa dari pemain yang berpatisipasi mengungkapkan pencapaian “dapur” mereka ketika Harlbolnas 2015 berlangsung.

Ketua Panitia Harbolnas Indra Yonathan menyampaikan, “Terima kasih, animo yang ditunjukkan [masyarakat] luar biasa sekali minggu lalu. […] Saya sempat berbincang dengan beberapa pemain [e-commerce] dan menurut mereka trafik selama Harbolnas kemarin meningkat hingga 10 kali. Dari pemesanan, kenaikannya mencapai 7-10 kali lipat. Dari revenue, sekitar 1,5-5 kali [rata-rata].”

“Sedangkan salah satu partner logistik kami juga mencatat peningkatan pengiriman hingga 100 persen. Bila hari biasa hanya 46 ribu, saat Harbolnas bisa mencapai 96 ribu pengiriman. […] Sekali lagi, Harbolnas ini adalah gerakan. Tujuannya adalah untuk bersama-sama, gotong royong dalam memajukan industri e-commerce di tanah air,” lanjutnya.

Beberapa pencapaian Harbolnas 2015

Harbolnas 2015 Trends / Kofera Report

Selain beberapa pencapaian yang sudah disebutkan oleh Yonathan, ada beberapa data menarik yang juga disampaikan oleh Nielsen dan Kofera. Kofera sendiri adalah official partner untuk monitoring Harbolnas 2015 melalui situs resmi Harbolnas. Sedangkan Nielsen adalah pihak ketiga dengan peran yang tak jauh berbeda dengan Kofera.

Berdasarkan temuan Kofera, indeks trend Harlbolnas sendiri menunjukkan peningkatan di tahun 2015 ini dengan Jakarta, Sumatera Utara, dan Jawa Timur sebagai wilayah dengan indeks yang tinggi. Ini sejalan dengan Nielsen yang menyebutkan bahwa 76 persen pengguna internet di Indonesia sudah sadar dengan gerakan Harbolnas. Selain itu, ditemukan juga bahwa 50 persen dari mereka yang sudah pernah berbelanja online mau berbelanja online kembali karena event Harbolnas.

HArbolnas 2015 Nielsen Riset / DailySocial

Menariknya, informasi digelarnya Harbolnas 2015 ini oleh para konsumen kebanyakan masih diperoleh mereka melalui Televisi dengan persentase mencapai 39 persen. Diikuti situs resmi online shoping (29 persen), Social Media (7 persen), dan Portal Berita (4 persen).

Sedangkan untuk jumlah transaksi selama Harbolnas 2015, diperkirakan Nielsen jumlahnya mencapai 2,1 triliun Rupiah. Ini 1,8 kali lebih tinggi dari penjualan di luar Harbolnas.

Associate Director Consumer Insights Nielsen Rusdy Sumantri menyampaikan, “Angka tersebut naik 1,8 kali dari penjualan di luar Harbolnas. […] Kami mendapatkan data melalui 700 responden yang jadi sampel acak lewat survei online dengan 19 kota terdektesi. […] Estimasi penjualan ditanyakan langsung ke pelanggan, kemudian datanya kami olah dan validasi kembali dari para pelaku e-commerce dan data yang kami punya sebelumnya.”

Harbolnas 2015 Riset Nielsen Kategori Favorit / Nielsen

Data lain yang menarik untuk diperhatikan adalah, produk kategori fesyen masih menjadi yang paling banyak dibeli konsumen (65 persen), diikuti gawai (44 persen), dan barang elektronik (41 persen). Dari sisi demografi konsumen, sebagian besar berusia antara 25-34 tahun dan sebagian besar berasal dari masyarakat golongan A (berpendapatan di atas 4 juta Rupiah).

Terakhir, ditemukan juga bahwa masyarakat gemar berbelanja melalui perangkat bergerak seperti laptop (62 persen) dan ponsel pintar (50 persen). Sedangkan lokasi favorit untuk berbelanja online bagi masyarakat Indonesia adalah rumah mereka sendiri (86 persen).

Satu hal yang bisa ditarik dari data yang diungkapkan adalah kepercayaan kini bisa dikatakan bukan lagi menjadi isu utama dalam industri e-commerce tanah air. Kondisi ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan masa-masa awal e-commerce mulai naik kepermukaan di Indonesia.

Memang masih ada saja beberapa oknum yang masih berulah. Tapi dengan semakin matangnya ekosistem nanti di masa depan, hal tersebut tentu akan berkurang dengan sendirinya. Itu semua dapat dicapai dengan kolaborasi dari para pemangku kepentingan terkait di industri e-commerce tanah air.

Zalora Indonesia dan Lazada Group Catat Lonjakan selama Harbolnas 2015

Selama Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015, Zalora Indonesia mengakumulasi transaksi hingga 27 kali lipat dibandingkan dengan hari biasa. Ada peningkatan 35% dari penggunaan perangkat mobile yang melakukan pembelian selama tiga hari penyelenggaraan Harbolnas. Melihat respon ini, pihak Zalora Indonesia sempat memperpanjang waktu diskon hingga 13 Desember.

Managing Director Zalora Indonesia Anthony Fung mengatakan:

“Secara total, kami menjual 27 kali lipat item lebih banyak dibandingkan hari normal seminggu yang lalu, dengan pertama kalinya ZALORA mendapatkan sangat banyak konsumen yang masuk di akhir pekan, tanggal 12 Desember 2015. Tahun 2015 ini adalah tahunnya mobile commerce. Selama 3 hari penyelenggaraan Harbolnas, lebih dari 75% konsumen membeli melalui ponsel dibandingkan dengan Harbolnas 2014 yang terdapat 40% order melalui ponsel. Kami memberikan banyak penawaran menarik di tahun ini, kami mencatat bahwa konsumen rata-rata menghabiskan 40% lebih lama browsing melalui aplikasi mobile kami daripada di hari biasa.”

Zalora Indonesia mencatatkan 66% konsumen wanita dan 34% konsumen pria yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia di sepanjang tiga hari Harbolnas berjalan. Daerah tertinggi masih didominasi oleh Jakarta, diikuti oleh Surabaya, Medan, Makassar dan Bandung. Kategori favorit selama Harbolnas yang paling banyak diminati adalah Tas Fashion, Jam Tangan, Sepatu Heels, Dress, dan Kemeja dengan lebih dari 1,000 brand fashion turut ambil bagian dalam selebrasi ini.

“Persiapan matang telah kami lakukan sejak dua bulan sebelum Harbolnas dalam mendapatkan tenaga kerja tambahan untuk menjawab tingginya volume yang masuk. Terdapat lebih dari 40% konsumen yang mengunjungi ZALORA adalah new customers yang pertama kali berbelanja di ZALORA. Kami perlu memastikan bahwa mereka memiliki pengalaman belanja terbaik. 98% dari pesanan yang masuk kami kemas dalam waktu 24 jam sehingga semua paket akan meninggalkan warehouse pada 13 Desember 2015, di hari Minggu malam,” papar Anthony yang juga menambahkan bahwa pihaknya telah meningkatkan staf gudang hingga tujuh kali lipat.

“Kondisi ini sangat baik, sehingga kami memutuskan untuk memperpanjang perayaan ini selama 1 hari lagi sampai 13 Desember untuk memberikan konsumen lebih banyak kesempatan dalam mendapatkan brand fashion favoritnya di Zalora,” tutupnya.

Lazada Group Bukukan US$40 Juta Selama Tiga Hari

Sister company Zalora, Lazada Group, turut mencatatkan jumlah transaksi yang ok. Gross Merchandise Value (GMV) tercatat mencapai angka US$40 juta atau senilai Rp 563 miliar dari keseluruhan kampanye Online Revolution yang diselenggarakan di Asia Tenggara. Patut dicatat angka tersebut diperoleh dari semua pasar Lazada di enam negara, tidak hanya di Indonesia.

“Kami berterima kasih kepada para pembeli dan penjual untuk kepercayaan dan respon yang antusias atas kampanye Revolusi Online. Kampanye ini telah menjadi acara ritel terbesar tahun ini di Asia Tenggara sejak diluncurkan pada tanggal 12 Desember 2012 seiring semakin banyaknya masyarakat yang terbiasa berbelanja online,” kata CEO Lazada Group Maximilian Bittner.

Traffic melonjak hingga 36 juta kali kunjungan dengan jumlah pesanan mencapai satu juta kali, meningkat 300% dari tahun lalu. Dari sekitar 1,7 juta barang pesanan, nilai transaksi mencapai US$40 juta berasal dari 30.000 seller di enam negara Lazada beroperasi. 60% dari total transaksi ini kabarnya diakses melalui perangkat mobile.

Daftar Diskon Gadget Paling Hot di Ajang Harbolnas 2015

Hari ini sejumlah e-commerce Indonesia sudah mulai menawarkan diskon besar-besaran untuk masyarakat Indonesia lewat event tahunan Hari Belanja Nasional atau disebut dengan Harbolnas. Tahun ini, Harbolnas akan diramaikan oleh sedikitnya 140 partisipan yang mengakomodir lebih banyak diskon dan waktu yang lebih lama yakni tiga hari berturut-turut., mulai tanggal 10 sampai 12 Desember 2015.

Kami sudah banyak mengulas serba-serbi Harbolnas sejak dua minggu terakhir, termasuk dua babak roadshow yang digelar seminggu yang lalu. Dan guna membantu perburuan diskon Anda, redaksi coba rangkumkan beberapa diskon gadget yang paling hot di beberapa e-commerce peserta Harbolnas 2015.

Infinix X551 Hot Note – 16 GB

Lazada
Harga Diskon: Rp 1.499.000 (Diskon 25%)
Harga Normal: Rp 1.999.000

Lenovo A536 White

Erafone
Harga Diskon: Rp 1.149.000 (Diskon 12%)
Harga Normal: Rp 1.299.000

Samsung Galaxy V-Plus – 4 GB

Lazada
Harga Diskon: Rp 949.000 (Diskon 47%)
Harga Normal: Rp 1.799.900

Samsung Galaxy J5 Dual SIM – 8 GB

Lazada
Harga Diskon: Rp 2.499.000 (Diskon 29%)
Harga Normal: Rp 3.499.000

Samsung Galaxy Grand Prime – 8 GB

Lazada
Harga Diskon: Rp 1.999.000 (Diskon 43%)
Harga Normal: Rp 3.500.000

HP Slate 7 Beats Special Edition – 16 GB

Lazada
Harga Diskon: Rp 1.899.000 (Diskon 30%)
Harga Normal: Rp 2.699.000

Xiaomi Redmi Note 2 4G LTE – 16 GB

Lazada
Harga Diskon: Rp 1.872.000 (Diskon 38%)
Harga Normal: Rp 2.998.000

Samsung Galaxy S6

Okeshop
Harga Diskon: Rp 7.999.000 (Diskon 15%)
Harga Normal: Rp 9.499.000

Parrot Jumping Race Max MiniDrone

Plazakamera
Harga Diskon: Rp 2.760.000 (Diskon 15%)
Harga Normal: Rp 3.300.000

BB8 Star Wars Sphero

Wearinasia
Harga Diskon: Rp 2,999,999 (Diskon 30%)
Harga Normal: Rp 4,000,000

Harga yang ditawarkan di atas dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Jadi, jangan sampai ketinggalan.

Mengunjungi Gudang Penyimpanan Barang Zalora Indonesia

Hari belanja online kini tinggal menghitung hari. Berbagai pihak terkait di dalamnya, termasuk Zalora Indonesia, juga telah mempersiapkan diri untuk menyambut hari besar bagi industri e-commerce tanah air tersebut. Kemarin (7/12), bersama dengan awak media lain, kami mendapat kesempatan untuk mengunjungi gudang penyimpanan barang Zalora Indonesia di kawasan industri Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, yang tergabung dalam komplek gudang penyimpanan YCH Distrypark.

Butuh waktu setidaknya 90 menit bagi kami untuk tiba ke lokasi gudang penyimpanan Zalora Indonesia. Gudang dengan luas 15.000 meter persegi tersebut sebenarnya telah beroperasi sejak Mei 2015 lalu. Ini juga merupakan gudang pindahan yang keempat selama tiga tahun mereka beroperasi di tanah air. Sebelumnya, Zalora Indonesia pernah memiliki gudang dengan kapasitas rumahan di kawasan Jakarta Selatan dan juga di kawasan Ciracas.

Pada kesempatan kali ini, awak media ditemani oleh Director of Operations Zalora Indonesia Ole Daniel Nitter untuk berkeliling dan menjelaskan bagaimana gudang Zalora Indonesia beroperasi. Selain Ole, ada ada juga Head of Marketing Zalora Indonesia Jo Bjordal yang turut serta menemani.

Bagaimana gudang penyimpanan barang Zalora Indonesia beroperasi

Gudang penyimpanan tiga lantai Zalora Indonesia

Gudang seluas 15.000 meter persegi milik Zalora yang berada di kawasan YCH Distrypark ini memiliki tiga lantai yang tiap lantainya memiliki penanganan rangkaian proses logistik yang berbeda. Ole juga menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 1 juta produk tersimpan dalam gudang yang diklaim mampu menampung hingga 2 juta produk tersebut.

Lantai satu merupakan tempat terjadinya rangkaian inbound dan outbound produk yang dimiliki Zalora Indonesia. Rangakain proses inbound dimulai dari masuknya produk, pendataan, uji kualitas, diambilnya contoh produk untuk sesi foto, hingga peletakan atau penyimpanan barang. Produk yang telah melalui proses inbound ini akan selanjutnya akan disimpan di lantai dua dan tiga.

Petugas Picker Zalora Indonesia

Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan produk, lantai dua dan tiga juga menangani proses pemilihan barang, tepat setelah pesanan pengguna masuk dalam sistem internal Zalora Indonesia. Di sini, nantinya para petugas yang disebut picker akan bekerja bolak balik untuk mengambil barang sesuai dengan pesanan. Setelah produk-produk dalam daftar picking ditemukan,  produk tersebut akan dikirim kembali ke lantai satu.

Setelah produk tiba di lantai satu, produk tersebut akan melalui rangkaian proses outbound. Mulai dari pengecekan kecocokan produk dengan label, pengepakan barang yang diikuti dengan penyertaan stiker pengembalian, pengelompokkan berdasarkan wilayah tujuan, hingga pengantaran berdasarkan jasa logistik.

Proses Outbond dan pengepakan produk Zalora Indonesia

Hal yang menarik di sini adalah Zalora tidak mengadopsi algoritma pengurutan A, B, C dalam penyusunan tata letak produknya. Selain itu, Zalora Indonesia juga menyediakan tempat penyimpanan khusus untuk produk bermerek dengan harga di atas rata-rata yang terletak di ujung lantai satu.

Dalam gudang penyimpanan ini juga terdapat kantor untuk urusan administratif. Dalam kantor yang terletak di lantai dua, namun terpisah dari lantai dua penyimpanan barang, ada ruangan untuk meeting, ruang customer service, dan juga ruang istirahat.

Ruang istirahat Zalora Indonesia

Persiapan Zalora Indonesia dalam menyambut Harbolnas 2015 dari sisi logistik

Seperti kebanyakan pemain e-commerce lain di tanah air, Zalora Indonesia juga melakukan berbagai persiapan menyambut datangnya Harbolnas 2015. Selain dari infrastruktur sistem, Zalora Indonesia juga berbenah di sisi logistik, khususnya di gudang penyimpanan barang. Bila pada keadaan normal jumlah pegawai hanya mencapai 30-50 orang, menurut Ole, jumlah tersebut akan coba ditingkatkan 10 kali lipat demi menyambut datangnya Harbolnas.

Ole Daniel Nitter [Kanan] dan Jo

Ole mengatakan, “Kami akan merekrut sejumlah orang untuk mendukung kinerja kami pada saat Harbolnas. Staf warehouse akan bertambah 10 kali lebih banyak dari hari normal. […] Status staf tersebut adalah karyawan putus. Pada saat liburan, ada banyak pelajar yang mencari tambahan uang, ini merupakan kesempatan yang bagus.”

Selain menambah tenaga kerja, Ole juga menjelaskan akan ada perubahan jam kerja pada operasional gudang. Ole berjanji akan siap bekerja selama 24 jam ketika Harbolnas 2015 tiba nanti dan akan memberlakukan sistem pergantian jam kerja yang lebih panjang untuk karyawan.

140 Pemain E-commerce Siap Ramaikan Hari Belanja Online Nasional 2015

Sebagai perayaan industri e-commerce terbesar di Indonesia, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang keempat tahun ini akan digelar lebih besar dari tahun sebelumnya. Sebanyak 140 partisipan mengakomodir lebih banyak diskon dan waktu yang lebih lama yakni tiga hari berturut-turut.

Ada catatan menarik yang disampaikan pada sesi pembukaan Harbolnas hari ini (8/12), Head of Retail & E-Commerce Facebook Asia Tenggara Deepesh Trivadi memberikan data bahwa perilaku belanja online masyarakat Indonesia cenderung dilakukan pada hari Senin, sementara konsumen di perangkat mobile mengalami peningkatan di hari Jumat. Deepesh juga memaparkan bahwa musim liburan tahun lalu (Natal dan Tahun Baru) ini keseluruhan aktivitas belanja online meningkat 19%.

“Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi negara dengan industri e-commerce terbesar di Asia Tenggara. hal ini tampak dari terus meningkatnya jumlah pelaku e-commerce di Indonesia. Kemajuan industri e-commerce Tanah Air hanya dapat dicapai dengan adanya kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari pelaku e-commerce itu sendiri, berbagai perusahaan yang dapat mendukung perkembangan ekosistem seperti bank dan perusahaan telekomunikasi hingga pemerintah. Di sinilah peran Hari Belanja Online Nasional untuk merangkul semua pihak untuk bahu-membahu mengembangkan industri e-commerce di Indonesia,” kata ketua panitia Harbolnas Indra Yonathan.

Harbolnas pertama kali diinisiasi pada tahun 2012 yang dicetuskan Lazada Indonesia bersama Zalora, BerryBenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, dan Luxola. Partisipannya terus bertambah di tiap tahun. Khusus tahun ini Harbolnas akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut dengan 140 partisipan terdaftar yang memberikan potongan harga hingga mencapai angka 90%. Nilai total diskon tersebut kabarnya mencapai Rp 120 miliar.

Guna mengantisipasi tantangan dan kendala dari tahun-tahun sebelumnya, pihak penyelenggara telah menyiapkan workshop yang membekali seluruh partisipan pada tanggal 2 dan 3 Desember kemarin. Ajang transfer knowledge ini diharapkan mampu memberikan solusi terkait bisnis, marketing, teknologi, metode pembayaran, dan logistik.

“Respon positif masyarakat Indonesia terhadap Hari Belanja Online Nasional 2014 menjadi bukti betapa besarnya potensi e-commerce di Indonesia. Kami sangat bangga dapat menjadi perusahaan telekomunikasi yang terus mendukung diselenggarakannya Hari Belanja Online Nasional. E-commerce telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia dan kami mendukung kegiatan ini dengan memastikan pelanggan akan mendapatkan pengalaman menggunakan Internet terbaik dengan jaringan Internet Telkomsel,” kata General Manager Merchant Partnership Telkomsel Kristin T. Rosa pada kesempatan yang sama.


Disclosure: DailySocial adalah media partner rangkaian program Hari Belanja Online Nasional 2015

Workshop Hari Kedua “Road to Harbolnas 2015” Berbagi Wawasan Mengenai Payment Gateway, User Retention, dan Kesiapan Teknologi

Rangkaian dari workshop Road to Harbolnas 2015 di hari kedua telah selesai diselenggarakan kemarin (3/12). Masih dengan tema yang sama, “Eliminate Obstacle Through Collaboration”, titik berat workshop hari kedua adalah berbagi wawasan yang berkaitan dengan sisi teknis, mulai dari payment gateway, user retention, hingga kesiapan teknologi.

Hari Belanja Online yang memiliki konsep tak jauh berbeda dengan Black Friday dan akrab dikenal dengan Harbolnas saat ini sudah memasuki tahun keempatnya. Direalisasikan tanpa sengaja pada 2012 lalu dan diawali hanya dengan tujuh layanan e-commerce saja, kini antusiasmenya telah meledak berkali-kali lipat. Tidak hanya dapat dilihat dari sisi jumlah pelaku e-commerce yang berpartisipasi saja, tetapi juga dari lonjakan trafik yang berasal dari konsumen seperti yang disampaikan sebelumnya.

Melalui workshop Road to Harbolnas 2015 yang digelar selama dua hari di Agro Plaza, Jakarta Selatan, penyelenggara ingin setiap layanan e-commerce yang berpartisipasi dapat menyiapkan diri menerima lonjakan kunjungan maupun order selama Harbolnas 2015 nanti. Di hari keduanya, workshop Road to Harbolnas 2015 lebih menitikberatkan pembahasan yang berkaitan dengan dengan payment gateway, user retention, dan technology.

Pembicara yang hadir di hari kedua ini adalah Imam Akbar Hadikusumo (Doku), Budi Gandasoebrata (Veritrans), Agus Supriyatna (Sodexo), Dyah Anamia (Sodexo), Aulia Amalia (WeGo), Fajar A. Budiprasetyo (HappyFresh), dan Natali Ardianto (Tiket).

abcd

Akbar mengatakan, “Pemerintah saat ini sudah melihat e-commerce sebagai industri yang menarik. UKM juga sudah melihat industri ini [e-commerce]. Harapan ke depan, e-commerce bisa lebih diterima mulai dari UKM hingga yang besar dan [pertumbuhannya] bisa dikawal.”

Budi menambahkan, “Tugas kita dari sisi pelaku industri adalah memastikan pemerintah bila membuat regulasi, itu adalah regulasi yang bisa [membantu] menumbuhkan industri. Jangan sampai regulasi itu mengekang kita.”

Semenjak menunjukkan pertumbuhan yang menggairahkan, pemerintah memang telah menunjukkan ketertarikan terhadap e-commerce. Bisa dilihat dari bagaimana rencana roadmap e-commerce akan dibuat. Belum lagi sebuah wacana untuk membuat sisitem national payment gateway (NPG) yang bertujuan untuk bantu menyehatkan e-commerce itu sendiri.

Namun, menurut Akbar dan Budi, hingga saat ini bentuk dan intention rencana inisiasi NPG itu sendiri hingga saat ini masih belum begitu jelas. Payment gateway sendiri pada dasarnya dapat bantu memudahkan transaksi merchant dalam aktivitas jual beli online.

Event seperti Harbolnas 2015 sesungguhnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku industri e-commerce untuk menarik sebanyak mungkin kunjungan ke situsnya. Namun, bila infrastruktur yang dimiliki tidak dipersiapkan dengan baik, hal tersebut bisa menjadi bumerang.

ab

Natali menyampaikan bahwa pengalaman pengguna tetaplah menjadi nomor satu yang harus diperhatikan. Menurutnya jangan sampai ketika ada pengguna yang baru beralih ke online merasakan dampak dari tingginya trafik yang bisa membuat layanan down karena hal tersebut dapat mempengaruhi citra layanan yang digunakan saat itu.

Fajar mengatakan, “Rencanakan dari sekarang [untuk menyambut Harbolnas]. Naikkan kebutuhan sistem menjadi 10 hingga 20 kali lipat atau sesuai yang kalian perkirakan.”

User experience adalah hal yang penting. Karena bila pengguna mendapatkan pengalaman yang buruk, belum tentu dia mau kembali lagi untuk menggunakan layanan yang sama. Jadi persiapkanlah segalanya dengan matang [untuk menyambut Harbolnas],” tandas Aulia.

Workshop Hari Pertama “Road to Harbolnas 2015” Berbagi Wawasan Soal Bisnis, Logistik, dan Strategi Pemasaran (UPDATED)

Kemarin (2/12), bagian dari rangkaian workshop Road to Harbolnas 2015 hari pertama yang membawa tema “Eliminate Obstacle Through Collaboration” telah digelar. Dengan mengambil tempat di Agro Plaza, Jakarta Selatan, para pelaku industri e-commerce tanah air saling berbagi wawasan terkait bisnis, logistik, dan strategi pemasaran dengan peserta di hari pertama workshop ini.

Tiga tahun sudah sejak event pertama Hari Belanja Online Nasional, atau yang lebih akrab disebut Harbolnas, berjalan. Event tahunan yang tak jauh berbeda dengan Black Friday di Amerika Serikat ini pada dasarnya  memiliki konsep yang sama yakni untuk memberikan diskon besar-besaran buat seluruh konsumen tanpa terkecuali.

Di awal berjalannya Harbolnas, yang direalisasikan tanpa sengaja, hanya ada tujuh pemain e-commerce yang turut berpartisipasi dengan ide ini. Tapi, kini ada hampir 140 pemain  di industri e-commerce Indonesia yang ikut mendukung jalannya Harbolnas 2015.

CEO Berrybenka Jason Lamuda menyampaikan, “Melihat dua atau tiga tahun lalu, kini masyarakat sudah jauh lebih nyaman berbelanja online. [Artinya] Trust itu sudah bukan jadi kendala utama lagi. […] Semakin banyak pemain [yang berpartisipasi dalam Harbolnas] bukan berarti kuenya semakin kecil untuk semuanya [pemain e-commerce – red], justru kuenya semakin besar.”

Sementara itu CEO Lazada Indonesia Magnus Ekbom mengatakan, “Kami ingin mengajak sebanyak mungkin perusahaan [e-commerce] untuk bergabung di event Harbolnas ini. […] Tidak ada satu pun perusahaan yang dapat membangun [ekosistem] sendiri.”

20151202_141451

Sebagai informasi, workshop di hari pertama yang menjadi rangkaian Road to Harbolnas ini lebih menitik beratkan berbagi wawasan seputar lansekap bisnis, strategi marketing, hingga logistik industri e-commerce tanah air.

Pembicara yang hadir di antaranya adalah Chris Yio (Director of SMB SalesForce), Magnus Ekbom (CEO Lazada Indonesia), Joel Leong (Founder of Shopback), Jason Lamuda (CEO Berrybenka), Edwin Chayadi (Client Solutions Manager e-Commerce Facebook Indonesia), Brian Li (Product Operation Manager Baidu Indonesia), dan Kiki Rizky (Head of Marketing GrabTaxi Indonesia).

Ada data yang cukup menarik yang disampaikan Edwin mengenai perilaku berbelanja online yang berkaitan dengan event Harbolnas ini. Edwin mengungkap bahwa ada peningkatan mencapai 160 persen berkaitan dengan kegiatan belanja online pada tanggal 12 Desember tahun lalu. Itu menjadi hari dengan kunjungan situs tertinggi di tanah air yang juga berujung pada peningkatan 30 persen kegiatan belanja online di bulan Januari.

Selain itu ditemukan juga bahwa e-commerce merupakan industri vertikal yang menduduki peringkat teratas di Indonesia, diikuti travel dan gaming.

20151202_152018

Setelah tiga tahun diselanggarakan berturut-turut, Harbolnas memang terus menunjukan peningkatan, baik itu dari sisi jumlah partisipan maupun konsumen, yang ditunjukkan dengan lonjakan trafik. Adalah hal yang masuk akal bila berbagai pihak terkait mempersiapkan diri demi kelancaran event Harbolnas itu sendiri.

Dari sisi logistik yang diwakili oleh pihak JNE dan GrabTaxi, keduanya berjanji akan menambah jumlah armada demi mengantisipasi ramainya event Harbolnas ini. Seperti yang diketahui, GrabTaxi Indonesia baru-baru ini sudah mulai masuk ke ranah logistik dengan meluncurkan layanan GrabExpress.

Tak dapat dipungkiri bahwa industri e-commerce Indonesia sudah jauh lebih berkembang saat ini. Namun, para pemain industri pun sadar bahwa e-commerce tanah air masih jauh dari kata matang ekosistemnya. Harbolnas sendiri memiliki visi untuk memperkuat ekosistem industri e-commerce.

Dengan melibatkan berbagai pihak di tahun 2015 ini, mulai dari perusahaan telekomunikasi, bank, logistik dan payment gateway, harapan yang ingin dicapai hanya satu. Bersama-sama mendorong industri e-commerce tanah air ke titik terbaiknya.

Yang Perlu Diketahui tentang Harbolnas 2015

Pada tanggal 27 November 2015 besok, rakyat Amerika Serikat akan membanjiri toko-toko retail – fisik maupun online – guna berbelanja kado musim liburan dengan harga yang super miring. Fenomena tersebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun, dan orang-orang mengenalnya dengan istilah Black Friday.

Sebagai pemegang KTP Indonesia, kita tidak boleh iri hati. Pasalnya kita juga punya perayaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) #1212sale yang pada dasarnya punya konsep serupa, yakni memberikan diskon besar-besaran buat seluruh konsumen tanpa terkecuali.

Untuk tahun ini, Harbolnas akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut, mulai tanggal 10 sampai 12 Desember 2015. Keputusan ini sengaja dibuat oleh pihak panitianya setelah melihat respon konsumen yang begitu tinggi pada Harbolnas tahun lalu.

Kita masih punya waktu sekitar dua minggu sebelum hari banjir diskon ini datang. Untuk mengisi waktu, mari kita sedikit membahas serba-serbi Harbolnas, mulai dari sejarah singkatnya sampai tips yang bisa dipraktekkan.

Perkembangan Harbolnas

Harbolnas pertama kali diadakan di tahun 2012 secara tidak sengaja. Yang menggagas pada saat itu adalah sejumlah pentolan dari berbagai perusahaan e-commerce yang bisnisnya sedang meledak-ledak. Kalau mau cerita lengkapnya, silakan kunjungi tautan ini.

Dari situ perkembangan Harbolnas seakan tak terbendung. Awalnya cuma melibatkan 7 partisipan e-commerce, tahun lalu jumlahnya berlipat-lipat menjadi 78 partisipan. Tahun ini, bakal ada lebih dari 130 partisipan yang ikut serta meramaikan Harbolnas selama tiga hari berturut-turut.

Tips menyambut Harbolnas

Tips pertama yang menurut saya paling penting adalah, persiapkan kartu kredit Anda. Kalau tagihannya masih menumpuk, segera lunasi sebisa mungkin supaya limit yang tersedia cukup untuk berbelanja saat Harbolnas.

Buat yang tidak punya kartu kredit, Anda tak perlu terlalu khawatir karena mayoritas e-commerce sekarang menawarkan sejumlah metode pembayaran alternatif. Hanya saja, kalau Anda bisa mendapat pinjaman kartu kredit dari saudara atau orang-orang yang dekat dengan Anda, tentunya Anda juga bisa menikmati program cicilan saat membeli sebuah produk.

Tips kedua berkaitan dengan waktu. Memang, tahun ini Harbolnas bakal berlangsung selama tiga hari. Tapi tetap tidak ada salahnya Anda bangun lebih pagi. Mengapa? Karena pada umumnya traffic di sebuah situs e-commerce bakal memuncak di siang hari, terutama di saat jam makan siang, dimana konsumen tengah asyik mengunyah paha ayam penyet sambil melihat-lihat produk dengan diskon yang menarik di smartphone.

Kalau Anda mengunjungi situs di pagi hari, kemungkinan besar traffic-nya akan lebih rendah. Traffic yang lebih rendah berarti resiko error atau masalah server bakal lebih kecil. Konsumen senang, pemberi diskon pun senang.

Tips ketiga, gunakan komputer atau laptop untuk berbelanja saat Harbolnas. Memakai browser di perangkat desktop jauh lebih preferable ketimbang di perangkat mobile. Mengapa demikian? Karena Anda akan lebih mudah saat diminta mengisi sebuah formulir, yang biasanya tampilannya bisa sedikit kacau di perangkat mobile.

Tips keempat sangatlah sederhana: follow atau like akun media sosial milik situs e-commerce yang berpartisipasi di Harbolnas. Tujuannya supaya Anda bisa mendapat informasi berkaitan dengan diskon yang tersedia sesegera mungkin dan dari tangan pertama – bukan dari broadcast BBM yang kemungkinan bisa dipelintir saat berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya.

Terlepas dari semua tips yang dicantumkan di atas, Harbolnas 2015 bakal menjadi perayaan yang amat istimewa di mata masyarakat Indonesia. Satu hari banjir diskon dari 130 e-commerce saja sudah terdengar sangat menggiurkan, apalagi kalau durasinya diperpanjang jadi tiga hari. Jadi sekali lagi, catatkan baik-baik di kalender Anda: “Hari Belanja Online Nasional, 10 – 12 Desember 2015”.


DailySocial adalah media partner program Hari Belanja Online Nasional 2015