Tag Archives: harianto widodo

Tokopedia's Co-Founder & Vice Chairman, Leontinus Alpha Edison and PT Pegadaian's Director of Marketing & Product Development, Harianto Widodo at Tokopedia Emas launching

Tokopedia and Pegadaian Officially Launches “Tokopedia Emas” for Selling Gold

Tokopedia introduces partnership with Pegadaian by launching “Tokopedia Emas” feature. It gives opportunity for users to buy and sell gold online, replacing the previous partnership with Orori.

Starts from 500 rupiah, users can invest in gold commodity. There are some membership levels based on the transaction requirements, Gold Club, Gold Prime, and Gold Prestige.

“Our partnership with Tokopedia is due to the same vision and mission to facilitate public to invest in gold bar through saving account,” PT Pegadaian’s Director of Marketing & Product Development, Harianto Widodo.

Tokopedia’s Co-Founder & Vice Chairman, Leontinus Alpha Edison added, “As we, a state-owned company, see Pegadaian as very relevant to be Tokopedia’s partner. It starts with gold saving, later, there might be some new features to introduce.”

Monitored by OJK

The system used in Tokopedia Emas product is under OJK (Financial Service Authority). Pegadaian ensures all products are insured. The transaction process is quite easy. Customers should only add a total purchased gold in grams or rupiah, and make payment as shopping in Tokopedia.

“We’re currently provide direct pick-up for customers who want to print their savings into physical form [gold bar] in all Pegadaian branches. In mid 2019, we’re planning to form partnership with third party logistics for home delivery,” he said.

Tokopedia and Pegadaian claim the disbursement to be real-time. It’s the leading ability of Tokopedia Emas. In addition, customers can also print their savings into jewelry. In terms of certificate, they can have it through Pegadaian.

Having established less than a month, Tokopedia Emas is claimed to have total customers with significant increase up to three times.

“Through partnership with Tokopedia, Pegadaian is expected to acquire more millennials which already registered in Tokopedia,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Tokopedia Emas menyediakan pencairan investasi dalam bentuk uang dan emas batangan di semua cabang Pegadaian

Tokopedia dan Pegadaian Resmikan Fitur Jual Beli Emas “Tokopedia Emas”

Tokopedia meresmikan kerja samanya dengan Pegadaian dengan meluncurkan fitur jual-beli emas “Tokopedia Emas”. Fitur ini memberikan kesempatan kepada pengguna melakukan transaksi jual-beli emas secara online, menggantikan kemitraan sebelumnya dengan Orori.

Dimulai dari 500 Rupiah sebagai investasi awal, pengguna bisa berinvestasi di produk komoditas emas. Ada beberapa level membership untuk para pengguna sesuai dengan kebutuhan transaksi emas yang dilakukan, yaitu Gold Club, Gold Prime dan Gold Prestige.

“Tujuan kami bekerja sama dengan Tokopedia adalah karena adanya kesamaan visi dan misi yaitu mempermudah masyarakat berinvestasi emas dalam bentuk tabungan,” kata Direktur Pemasaran & Pengembangan Produk PT Pegadaian Harianto Widodo.

Co-founder & Vice Chairman Tokopedia Leontinus Alpha Edison menambahkan, “Kami melihat sebagai perusahaan BUMN, Pegadaian sudah sangat relevan untuk menjadi mitra Tokopedia. Awalnya bisa dimulai dengan tabungan emas, ke depannya bukan tidak mungkin fitur menarik lainnya akan kami kembangkan.”

Diawasi OJK

Sistem yang digunakan dalam produk Tokopedia Emas berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pegadaian memastikan semua produk sudah diasuransikan. Proses transaksi disebut relatif mudah. Nasabah cukup mengisi jumlah emas yang dibeli dalam bentuk satuan gram atau Rupiah dan melakukan pembayaran seperti halnya berbelanja di aplikasi Tokopedia.

“Saat ini kami baru menyediakan pengambilan langsung untuk nasabah yang ingin mencetak tabungan mereka dalam bentuk fisik [batangan emas] di semua cabang Pegadaian. Namun pertengahan tahun 2019 nanti kami berencana untuk menjalin kemitraan dengan logistik pihak ketiga untuk pengantaran ke rumah nasabah,” kata Harianto.

Proses pencairan tersebut diklaim Pegadaian dan Tokopedia bisa dilakukan secara real time. Hal tersebut yang menjadi unggulan Tokopedia Emas. Selain emas batangan, nasabah ke depannya bisa mencetak tabungan dalam bentuk perhiasan. Untuk sertifikatnya sendiri, nasabah bisa mendapatkannya langsung di cabang Pegadaian.

Meskipun baru berjalan kurang dari satu bulan, Tokopedia Emas diklaim telah memiliki jumlah pengguna atau nasabah yang signifikan dengan kenaikan hingga tiga kali lipat.

“Melalui kerja sama dengan Tokopedia diharapkan Pegadaian bisa menarik lebih banyak nasabah baru dari kalangan milenial yang saat ini sudah banyak bergabung dengan Tokopedia,” kata Harianto.

Application Information Will Show Up Here

Geser Fokus ke Online, Pegadaian Luncurkan Dua Aplikasi

PT Pegadaian (Persero) merilis dua aplikasi sebagai bentuk realisasi pergeseran strategi ke online, ditandai dengan menghentikan ekspansi pembukaan kantor unit di seluruh Indonesia pada tahun ini.

Kedua aplikasi tersebut adalah Pegadaian Digital dan Agen Pegadaian. Keduanya menyasar dua jenis pengguna, yang pertama untuk end user, sementara aplikasi kedua untuk agen. Pegadaian berkolaborasi dengan pihak ketiga sebagai pengembang aplikasi, prosesnya sudah dimulai dikembangkan sejak akhir tahun lalu.

Direktur Produk Pegadaian Harianto Widodo menuturkan bahwa pengembangan aplikasi ini merupakan ambisi perseroan untuk merealisasikan pergeseran bisnis ke online. Maka dari itu, biaya investasi yang dikucurkan untuk mengembangkan infrastruktur TI hampir menyentuh angka Rp500 miliar.

“Kami hentikan ekspansi kantor karena itu costly, jadi sekarang kita ada dua strategi pengembangan bisnis lewat digital. Pertama, langsung menyasar ke end user dan satu lagi untuk pakai sistem keagenan. Ini masih versi beta, masih banyak pengembangan fitur yang sedang kami siapkan,” terang Harianto kepada DailySocial, Rabu (21/2).

Dia mengaku pihaknya sedang melengkapi fitur agar semakin diterima masyarakat. Rencananya, versi penuh dari kedua aplikasi ini akan segera hadir pada perayaan ulang tahun Pegadaian yang akan jatuh pada awal April mendatang.

Model bisnis Pegadaian online

Dalam model bisnisnya, Pegadaian Digital menawarkan fitur booking gadai online, pengajuan pembiayaan usaha, pembukaan rekening tabungan emas, top up tabungan emas, pembayaran transaksi gadai dan mikro, dan tak lupa info harga jual/beli emas dan logam mulai terkini.

Untuk pembukaan tabungan emas, nasabah perlu memenuhi proses KYC dengan mengunjungi kantor cabang Pegadaian terdekat. Hanya saja, ada waktu tenggang sampai enam bulan untuk bertransaksi dengan maksimal nominal Rp20 juta. Apabila KYC sudah dipenuhi, nasabah baru bisa bertransaksi tanpa batas limit.

Untuk pembelian dan pembayarannya, sementara ini Pegadaian baru menyediakan metode bayar virtual account (VA) BNI.

“Ke depannya akan semakin banyak metode pembayaran sehingga bisa memudahkan nasabah kami dalam bertransaksi.”

Sedangkan untuk aplikasi Agen Pegadaian di dalamnya berisi tiga jenis agen, yakni agen pemasar, pembayaran dan gadai. Masing-masing agen memiliki tugas masing-masing, seperti menyampaikan informasi referensi dan informasi produk Pegadaian kepada calon nasabah.

Mereka juga akan menjadi channel perpanjangan tangan untuk KYC bagi nasabah yang ingin membuka rekening tabungan emas dan pencairan gadai. Untuk menjadi agen Pegadaian, bisa dari perorangan ataupun badan usaha yang sebelumnya sudah menyepakati perjanjian. Agen juga harus bersedia mengikuti pelatihan.

Harianto mengaku saat ini perseroan telah menjaring sekitar 1.800 agen di seluruh Indonesia yang terhubung dengan 4.300 kantor cabang/unit Pegadaian. Kehadiran dua aplikasi diharapkan dapat menggenjot penambahan nasabah baru dari kalangan anak muda. Diungkapkan nasabah aktif Pegadaian mencapai 9,5 juta nasabah.

Kolaborasi bisnis dengan perusahaan sejenis

Tak berhenti di peluncuran aplikasi saja, Pegadaian juga sedang melirik sejumlah perusahaan sejenis untuk melakukan kolaborasi bisnis. Salah satu perusahaan yang sedang dibidik adalah startup gadai online Pinjam.

Akan tetapi, menurut Harianto, pihaknya belum memutuskan kolaborasi seperti apa yang bisa dilakukan. Pasalnya, keduanya perusahaan masih dalam tahap diskusi lantaran memiliki model bisnis yang sama.

Kendati demikian, Harianto membantah apabila perseroan memiliki rencana untuk mengakuisisi perusahaan sebagai anak usaha.

“Belum ada rencana mau ke arah sana [akuisisi perusahaan], masih memikirkan kolaborasi bisnis seperti apa yang bisa kerjakan bersama,” pungkas dia.

Sebelumnya, Pinjam diberitakan sedang mempersiapkan penggalangan dana seri B pada tahun ini untuk ekspansi bisnis. Namun, akibat terbentur aturan POJK Nomor 31/2016, mengharuskan Pinjam untuk mencari investor dari lokal. Belum ada kabar terbaru soal ini.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here