Tag Archives: Harun Hajadi

Scale Up Asia 2019

Kewirausahaan dengan Dampak Sosial-Ekonomi Jadi Fokus Endeavor di Scale Up Asia 2019

Kewirausahaan dengan dampak sosial-ekonomi yang signifikan menjadi fokus Endeavor Indonesia dalam ajang “Scale Up Asia 2019: Turning Point”. Chairman of The Board Endeavor Indonesia Harun Hajadi mengatakan, pihaknya mendapati 45 high-impact entrepreneur yang dipilih dari dua ribu unit usaha di seluruh Indonesia.

“Melalui kegiatan Scale Up Asia 2019, Endeavor Indonesia berharap agar semangat high-impact entrepreneurship dapat tersebar lebih luas di Indonesia, sekaligus menjadi sarana pendukung dalam pertumbuhan ekosistem wirausaha,” ujar Harun.

Menurut Harun, 45 pengusaha tadi adalah pimpinan dari 37 perusahaan. Ia menyebut usaha mereka semua telah menyumbang 10 ribu lapangan kerja secara langsung. Penciptaan lapangan kerja ini adalah contoh utama dampak ekonomi-sosial kewirausahaan yang baik.

Sementara itu Kepala Deputi Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hari Sungkari, menambahkan high-impact entrepreneur banyak diperlukan guna menjaga laju pertumbuhan ekonomi. Ia mengatakan ekonomi digital punya potensi sebesar US$130 miliar atau Rp1.832 triliun pada 2025. Dengan potensi sebesar itu, wirausaha sektor ekonomi digital diharapkan menjadi ujung tombak ekonomi nasional.

“Melalui rangkaian acara Scale Up Asia 2019, para wiraswasta tidak hanya berkesempatan untuk berkonsultasi langsung mengenai masalah terkait bisnis yang mereka hadapi, tapi juga memiliki wadah untuk membahas isu dan tantangan terkait dunia usaha secara lebih komprehensif,” imbuh Hari.

Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadhi menambahkan, ajang yang dihelat oleh Endeavor Indonesia ini membantu dirinya mengakses jejaring internasional. “Selain itu, kesempatan ini juga membuka luas koneksi menuju pihak-pihak potensial yang bisa diajak bekerja sama untuk mengembangkan bisnis, serta membuka kesempatan lainnya yang semula belum terbayangkan. Diri dan perusahaan pun secara otomatis menjadi teraktualisasi.”

Endeavor sendiri merupakan gerakan kewirausahaan global. Di Indonesia, Endeavor telah beroperasi selama tujuh tahun dan mendukung 45 pengusaha tadi, salah satunya adalah Founder & CEO Bukalapak Ahmad Zaky.

Dalam ajang Scale-Up Asia 2019 ini, Endeavor menggelar rangkaian acara yang terdiri dari Pitch Up Competition, Scale Up Connect, dan Scale Up Clinic. Seperti namanya, Pitch Up Competition ini menyeleksi tiga startup terbaik dari 100 peserta. Mereka yang terpilih adalah Piniship (platform logistik untuk UKM), Mospaze (marketplace e-logistik dan gudang on-demand), serta Zendmoney (penyedia jasa multi-currency account yang memudahkan  konsumen dalam pembayaran).

Sementara Scale Up Connect merupakan wadah bagi para pengusaha untuk berjejaring mengenai ekosistem wirausaha di Indonesia yang diikuti oleh 50 pengusaha internasional. Terakhir, Scale Up Clinic merupakan kegiatan mentoring yang pada lima hal yakni: strategi pertumbuhan, pengumpulan dana, sumber daya manusia, marketing & sales, dan operasional.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Scale Up Asia

Ketimbang Mengejar Kuantitas, Kualitas Pengusaha Indonesia Lebih Urgen Ditingkatkan

Menginjak di usia kelima beroperasi di Indonesia, Endeavor Indonesia menyelenggarakan Scale-Up Asia 2017 dengan mengangkat tema “High Impact Entrepreneur“. Tema ini diangkat untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan Indonesia.

BPS mencatat terjadi kenaikan 4 juta pengusaha dalam kurun waktu 10 tahun belakangan. Jika melihat dari sisi kuantitas, hal ini tentu saja menjadi angin segar meski belum cukup untuk membantu menyokong pertumbuhan ekonomi tanah air. Namun bila melihat dari sisi kualitas, bisa menjadi bumerang karena banyaknya pengusaha yang membuat bisnis belum tentu bisa kontinu bertahan lama akibat tingkat persaingan yang tinggi.

Oleh karenanya lewat kesempatan ini, Endeavor Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang sudah berdiri sejak 1997 dan memfokuskan diri pada pengembangan high impact entrepreneurs, menekankan bahwa dalam dunia kewirausahaan lebih penting untuk meningkatkan kualitas daripada kuantitas.

Sebab menurut Endeavor, seharusnya pengusaha mampu memberikan dampak terhadap masyarakat, menyokong ekosistem kewirausahaan, dan menjadi katalisator bagi ekonomi negara.

Sebagai gambaran, 19 Endeavor Entrepreneur dari 17 perusahaan di Indonesia mampu menciptakan 6.340 lapangan pekerjaan baru dan kontribusi terhadap ekonomi sebesar Rp2,2 triliun di tahun 2015. Saat ini Endeavor Indonesia sudah memiliki 35 orang pengusaha dari 28 perusahaan di dalam jaringannya.

Secara global, Endeavor sudah hadir di lebih dari 25 negara di seluruh dunia. Organisasi tersebut sudah menyeleksi sebanyak 1.421 high impact entrepreneurs dari 886 negara. Bila ditotal para pengusaha yang tergabung di Endeavor telah mencetak pendapatan sebesar US$8,16 miliar dan menciptakan 600 ribu lapangan pekerjaan berkualitas tinggi.

“Kami percaya bahwa high impact entrepreneur dapat menciptakan siklus kewirausahaan kondusif, secara jangka panjang mampu berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Acara Scale-Up hadir sebagai wadah untuk membangun ekosistem kewirausahaan yang lebih kuat dan mendukung lebih banyak lagi high impact entrepreneur,” kata Endeavor Indonesia Board Chairman Harus Hajadi, Rabu (15/3).

Acara ini mempertemukan lebih dari 1.000 orang pengusaha muda, mulai dari kalangan CEO, investor, pebisnis, tokoh pemerintahan terkemuka di Indonesia untuk berdiskusi dan mengembangkan jaringan.

Dalam rangkaian acaranya, selama satu hari penuh para mentees akan diisi dengan berbagai kegiatan. Pada pagi hari, mereka akan mengikuti berbagai diskusi panel dengan tema berbeda yang diisi oleh para mentor ahli di masing-masing bidangnya.

Lalu pada siang hari dilanjutkan dengan Mega Scale-Up Clinic, menghadirkan 150 mentor dengan 370 mentees. Dalam sesi ini, para mentees bisa mengajukan satu topik pertanyaan dengan mentor yang sudah ditentukan lokasi untuk per tema. Mereka hanya bisa berdiskusi dengan durasi 20-25 menit. Untuk diskusi lebih lanjut, mentees bisa mengatur pertemuan berikutnya dengan mentor dalam agenda terpisah. Terakhir, pada malam harinya seluruh mentor dan mentees akan menghadiri acara makan malam bersama.

Salah satu diskusi panel yang menghadirkan Aldi Haryopratomo (RUMA), Noni Purnomo (Blue Bird), Achmad Zaky (Bukalapak), Nadiem Makariem (Go-Jek), dan dimoderatori oleh Antonny Liem (Merah Putih Inc) / DailySocial
Salah satu diskusi panel yang menghadirkan Aldi Haryopratomo (RUMA), Noni Purnomo (Blue Bird), Achmad Zaky (Bukalapak), Nadiem Makariem (Go-Jek), dan dimoderatori oleh Antonny Liem (Merah Putih Inc) / DailySocial

“Endeavor ini menjadi payung paguyuban mengumpulkan mentor dan mentees dalam mendukung usaha yang bisa memberi dampak sosial. Para mentor yang tergabung di sini sudah memberikan komitmennya untuk memberi sesi diskusi terpisah dengan para mentees yang ingin bertanya lebih dalam,” terang CEO RUMA Aldi Haryopratomo.

Presiden dan CEO Maybank Indonesia Taswin Zakaria menambahkan perusahaan melihat kegiatan ini sejalan dengan misi Maybank untuk humanizing financial services yang bermakna bahwa perusahaan akan selalu berada di tengah-tengah komunitas. Caranya dengan memberdayakan masyarakat melalui pembekalan jasa keuangan termasuk kepada pengusaha.

“Forum seperti ini bisa menjadi wadah bagi mentor untuk berbagi pengalaman dan perspektif untuk para pengusaha yang baru mulai usaha. Sebelumnya kami sudah beberapa kali jadi pihak sponsor yang berkaitan pengembangan dunia kewirausahaan,” ucap Taswin.

Siap revisi aturan yang menghambat dunia kewirausahaan

Sementara itu, dari sisi pemerintah dalam hal ini Bekraf, Kepala Bekraf Triawan Munaf menjelaskan pada tahun ini pihaknya akan fokus pada revisi aturan lama atau disebut dengan “Game changing policy year.” Bekraf akan fokus mengidentifikasi aturan mana saja yang perlu direvisi dalam setiap sub sektor di Bekraf.

Salah satu sub sektor yang sudah “diamankan” Bekraf adalah industri perfilman, dalam kaitannya dikeluarkannya film dari daftar negatif investasi (DNI) pada tahun lalu.

“Tahun ini kami akan fokus ke game changing policy year. Saat ini banyak aturan lama yang menghambat gerak ekonomi kreatif, kami masih identifikasi berdasarkan tingkat urgensinya. Untuk film sudah [keluar dari DNI], masih ada 15 sub sektor lagi yang akan diberi kemudahan,” ujar Triawan.

Menurutnya, dengan adanya revisi aturan akan memudahkan gerak para pengusaha dalam menjalankan usahanya agar mudah bersaing secara global maupun dalam negeri. Sekaligus menjadi upaya nyata pemerintah untuk melindungi mereka dari serbuan produk impor yang mayoritas berasal dari Tiongkok.

Endeavor Indonesia Akan Selenggarakan Scale-Up Asia untuk Tingkatkan Ekosistem Kewirausahaan

Di era seperti saat ini, high impact entrepreneurship dinilai menjadi salah satu solusi penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak sosial dan persaingan yang kian meleburkan sekat-sekatnya. Menggenggam pada tujuan tersebut. Endeavor Indonesia, organisasi yang fokus pada pembangunan dan penguatan ekosistem kewirausahaan di Indonesia, akan menyelenggarakan Scale Up Asia.

Scale Up Asia akan diselenggarakan pada tanggal 15 Maret 2017 di Hotel Shangri-La Jakarta. Lebih dari 800 pemimpin bisnis, entrepreneur muda maupun yang sudah berpengalaman, investor, praktisi dan pelaku kunci lainnya berpartisipasi di acara ini. Scale-Up Asia terdiri dari Scale-Up Conference, Mega Scale-Up Clinic dan cocktail dinner. Scale Up Asia ini juga menyelenggarakan program Mega Scale Up Clinic, memberikan kesempatan peserta berkonsultasi soal tantangan bisnis dengan para mentor serta membangun jaringan dengan investor dan pemimpin bisnis.

Beberapa pembicara Scale-Up Conference yang akan dihadirkan di antaranya Achmad Zaky (Founder & CEO Bukalapak), Nadiem Makarim (Co-Founder & CEO Go-Jek), Aldi Haryopratomo (Founder & dan CEO Ruma), Markus Bihler (Co-Founder & Vice Chairman Happy Fresh), Suzy Hutomo (Executive Chairman The Body Shop Indonesia) dan masih banyak lagi.

“Kami percaya bahwa high impact entrepreneur dapat menciptakan siklus kewirausahaan kondusif, yang secara jangka panjang mampu berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Scale-Up Indonesia hadir sebagai wadah untuk membangun ekosistem kewirausahaan yang lebih kuat dan mendukung lebih banyak lagi high impact entrepreneur,” tutur Board Chairman Endeavor Indonesia Harun Hajadi.

Berdasarkan laporan Organisasi Buruh International (ILO) tahun 2013, Indonesia harus menyediakan lebih dari 17 juta pekerjaan baru dalam kurun waktu 2013-2020. High-impact entrepreneurship dapat menjadi jawaban untuk masalah ketenagakerjaan ini.

High impact entrepreneur adalah visioner yang mampu menghasilkan pemasukan terbesar, menciptakan lapangan pekerjaan bernilai tinggi dan memberikan dampak paling signifkan untuk masyarakat. Terutama dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), keberadaan para high impact entrepreneur menjadi lebih penting, karena Indonesia akan menjadi penghubung ekosistem kewirausahaan di ASEAN,” tambah Harun.

Di negara berkembang seperti Indonesia, entrepreneur masih menghadapi berbagai tantangan dalam mengakselerasi bisnis, termasuk minimnya role model, rendahnya kepercayaan investor, keterbatasan manajemen yang berkualitas, ketidakmampuan mengakses permodalan, dan kurangnya akses terhadap network. Melalui mentoring dan ekosistem yang mendukung, Endeavor ingin membantu entrepreneur Indonesia menghadapi tantangan tersebut sehingga dapat mengakselerasi bisnisnya.

Peminat acara ini bisa melakukan pendaftaran di sini.

Scale-Up Asia


Disclosure: DailySocial adalah media partner acara Scale-Up Asia.

Mega Scale Up Clinic Endeavor Berhasil Kumpulkan Lebih Dari 600 Partisipan Industri Kreatif

Gelaran Mega Scale-Up Indonesia keempat yang digelar oleh Endeavor Indonesia telah berhasil mengumpulkan lebih dari 600 entrepreneur muda dan berpengalaman, pemimpin bisnis, investor, praktisi, dan pelaku kunci lainnya. Mereka, 600 partisipan, terlibat dalam sesi speed mentoring, networking, dan juga diskusi mengenai high impact entrepreneur Indonesia. Tujuan dari acara ini adalah untuk mendorong terciptanya ekosistem kewirausahaan yang berdampak luas terhadap masyarakat.

Di negara berkembang seperti Indonesia, pengusaha memang masih menghadapi berbagai tantangan untuk mengakselerasi bisnisnya. Mulai dari role model, rendahnya kepercayaan investor, keterbatasan manajemen yang berkualita, akses pemodalan, dan akses terhadap network. Meski beberapa sudah mulai menurun tingkat kesulitan atau hambatannya, namun beberpa juga dirasa masih sulit.

Melalui ajang Scale-Up yang terdiri dari Gala Dinner, Speed Mentoring, dan Talk show, Endeavor Indonesia ingin membantu pengusaha Indonesia menghadapi tantangan tersebut sehingga dapat mengakselerasi bisnisnya.

Suasana Speed Mentoring dalam Mega Scale Up keempat Endeavor Indonesia / DailySocial

Board Chairman Endeavor Indonesia Harun Hajadi mengatakan, “Kami percaya bahwa high impact entrepreneur dapat menciptakan siklus kewirausahaan kondusif yang secara jangka panjang mampu berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Scale-Up Indonesia [ketiga] hadir sebagai wadah untuk membangun ekosistem kewirausahaan yang lebih kuat dan mendukung lebih banyak lagi high impact entrepreneur.”

Harun juga menjelaskan bahwa high impact entrepreneur adalah visioner yang mampu menghasilkan pemasukan terbesar, menciptakan lapangan pekerjaan bernilai tinggi dan memberikan dampak paling signifkan untuk masyarakat.

Sesi Talk Show dalam Mega Scale Up Clinic ke-4 Endeavor Indonesia / DailySocial

Acara Scale-Up Clinic sendiri telah digelar sebanyak tiga kali, namun skalanya tidak sebesar yang keempat ini. Dengan total lebih dari 700 sesi konsultasi dan sekitar 360 jam waktu kumulatif mentoring mencakup 13 topik, Mega Scale-Up Clinic keempat ini juga berhasil dicatatkan ke dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk penyelenggaraan Konsultasi dengan Materi Terbanyak pada Satu Lokasi.

Mayoritas entrepreneur yang mengikuti sesi speed mentoring kali ini adalah startup yang bergerak di bidang teknologi. Sementara para mentor merupakan pemimpin bisnis dan entrepreneur yang berpengalaman dan profesional di berbagai bidang.

Topik yang menjadi fokus mentoring dalam Mega Scale-Up keempat ini terdiri dari Finance, Expanding Southeast, Financial Technology, Government Related, Food & Beverage, Supply Chain, Sales, Marketing & Branding, Fundraising, E-Commerce & Marketplace, Human Resource, Retail, dan Legal.

Penyerahan Rekor Muri untuk ajang Mega Scale Up Clinic ke-4 Endeavor Indonesia / DailySocial

Dalam sesi Talk Show, topik yang didiskusikan menyoroti pentingnya mentor dalam mengakselerasi bisnis yang sedang dibangun. Selain itu, beberapa tantangan para entrepreneur Indonesia juga menjadi bahasan yang tak ketinggalan, seperti akses modal.

Sebagai informasi, para pendiri Bukalapak dan eFishery sebelumnya berhasil terpilih sebagai wirausahawan muda asal Indonesia yang terbukti menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam Endeavor Entrepreneur International Selection Panel ke-63 di Dubai.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Mega Scale Up Clinic Endeavor 2016